You are on page 1of 18

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/348540965

HAK ASASI MANUSIA : Pelangaran HAM yang terjadi didaerah Biak dan Intan
Jaya

Article · January 2021

CITATIONS READS

0 1,582

1 author:

Agri Brilian Wiji Seksono


University muhammdiyah yogyakarta
5 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Saudara Sebatik Project 7 View project

Settlement of the Sipadan and Ligitan Island Case by the Constitutional Court View project

All content following this page was uploaded by Agri Brilian Wiji Seksono on 16 January 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


HAK ASASI MANUSIA :

Pelangaran HAM yang terjadi didaerah Biak dan Intan Jaya

OLEH :

Dizky Bagus Putra (20170610461)

Erwin yudi pratama (20180610152)

Muhammad Genta Utama Putra (20180610325)

Agri Brilian Wiji Seksono (20180610361)

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pelanggaran HAM merupakan Hak Asasi Manusia adalah seprearangkat hak yang
melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai mahluk Tugas Yang Mha Esa dan
merupakan anugrah-Nya1. Hal ini yang menggerakan hati manusia untuk bisa menjamin
Hak Asasi sesama manusia. Banyak hal yang menjadi suatu alasan mengapa bisa terjadi
pelanggaran HAM. Indonesia merupakan negara yang meratifikasi Declaration Of
Human Right, yang artinya Indonesia adalah negara yang ingin menegakan Hak Asasi
Manusia bagi seluruh rakyat Indonesia yang dimana hal ini sesuai dengan Pancasila dan
UUD 1945. Akan tetapi, pelanggaran HAM di Indonesia masih terjadi. Khususnya di
Papua, Pelanggaran Hak Asasi Manusia pun terjadi seiring dengan perkembangan
kerjahatan yang ada. Kasus Hak Asasi Manusia di BIAK , PAPUA , kasus Intan Jaya .
Manusia adalah mahluk Tuhan yang dianugerahi pemikiran dan nalar sehinnga bisa
diolah oleh hati supaya memahami buruk dan baik yang dimana hal tersebut dapat
membimbing serta membuat kita mengerti mengenai apa yang harus kita lakukan2. Dengn
adanya hal ini,manusia juga dapat memiliki kebebasan untuk memutuskan sendiri

1
Yordan Gunawan, 2021, Hukum Internasional: Sebuah Pendekatan Modern, Yogyakarta, LP3M
Universitas Muhammadyah Yogyakarta. Hal 9

2
Anderson, B. (1999). Komunitas-Komunitas Imajiner : Renungan tenntang asal-usul dan penyebaran
Nasionalisme. Yogyakarta: Pustaka Pelajar,hal 13
perilaku ataupun perbuatanya. Disamping memiliki kebebasan tersebut, manusia
memiliki kewajiban untuk bertanggung jawab atas semua Tindakan yang dilakukannya.
Kebebasan dasar dan hak-hak dasar itulah yang disebut Hak Asasi Manusia. Hak hak
tersebut tidak dapat diingkari dan pengingkaran terhadap hak tersebut sama dengan
mengingkari martabat manusia . sejalan dengan hal tersebut Pancasila sebagai dasar
negara juga memandang pemikiran bahwa manusia diciptakan Tuhan Yang Maha Esa
memiliki dua aspek yakni , aspek induvidualistis dan aspek sosialis. Oleh karena itu
kebebasan setiap orang dibatasi dengan hak asasi orang lain 3. hal tersebut yang menjadi
latar belakangi dibuat aturan secara hukum yang sah mengenai Hak Asasi Manusia di
dunia internasional maupun nasional. Hal ini menjadi dasar tentang kedamaian dalam
dunia. Kesejahteraan manusia atas hak yang dimilikinya dan menghindari penindasan
atau pengambilan hak seseorang oleh seseorang yang lainnya. Peradaban selalu belajar
dengan apa yang terjadi di masa lalu dengan semangat menginginkan kedamaian didalam
segala aspek kehidupan . Indonesia merupakan negara yang meratifikasi deklarasi hak
asasi manusia dengan bukti No 32 tahun 1999 tetang hak asasi manusia . Dalam undang-
undang tersebut dibahas berbagai hal mengenai hak asasi manusia, seperti asas asas dasar,
kebebasan dasar manusia, hak pengemabangan diri , hak memperoleh keadilan , hak atas
kebeban pribadi , dan masih banyak lagi . sekalipun negara Indonesia menyadari betapa
pentingnya hak asai manusia akan tetapi masih banyak pelanggaran ham di negara ini .
kesadaran masyarakat dan kurangnya peranan aktif dari pemerintah mejadi kendala dan
tugas perbaikan bersama yang harus kita sadari . seperti halnya yang terjadi di Papua.
Papua adalah salah satu provinsi dan daerah di Indonesia yang memiliki banyak kasus
terjadinya pelanggaran hak asasi manusia 4. ada beberapa hal yang menjadi latar belakang
terjadinya pelanggaran hak asasi manusia di papua , seperti diskriminasi Ras, dan banyak
isu di papua yang tak kunjung selesai. Ada beberapa hal yang akan kita bahas dalam
artikel ini mengenai pelanggaran yang terjadi di Papua. Kepedulian kita terhadap saudara
sebangsa harus ditanamkan dan selalu kita ingat serta kaji kembali agar permasalahan
yang terjadi terhadap sesama saudara sebangsa terkhususnya papua bisa mulai terurai
bahkan selesai. Harapan besar untuk generasi bangsa bisa menegakkan Hak Asasi
Manusia di Papua. Kekayan yang ada di Papua dengan keterbelakangan Sumber Daya

3
Chauvel, R. (2005). Constructing Papuan Nationalism: History, Ethnicity and Adaptation.hal 55
4
Wiratraman, R. Herlambang Perdana, 2008, “Konsep dan Pengaturan Hukum Kejahatan Terhadap
Kemanusiaan”, Jurnal Ilmu Hukum Yuridika, Fakultas Hukum Universitas Airlangga
Manusia menjadikan hal sulit yang terjadi. Permasalahan dengan berbagai isu mejadikan
mudahnya terjadi masalah Hak Asasi Manusia di Papua. Salah satu yang menjadi fokus
disini adalah Pelanggaran HAM di Biak,Papua dan kasus Intan Jaya.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang yang telah di jelaskan mengenai Penyelesaian


Pelangaran HAM yang terjadi didaerah Biak dan Intan Jaya oleh karena itu telah
terumuskan 2 rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah penyelesaian kasus pelanggaran HAM di wilayah Biak dan Intan


Jaya Papua menurut hukum dan Hak Asasi Manusia di Indonesia?
C. Tujuan

Dari dentifikasi rumusan maka dalam makalah ini akan mengasilakan suatu tujuan
dari pembahasan yang telah di sampaikan dalam makalah ini, oleh karena itu dalam
makalah ini di bertujuan untuk :

1. Mengetahui penyelesaian kasus pealnggaran HAM di wilayah Biak dan Intan Jaya
PapuaS

BAB II

PEMBAHASAN

A. Kasus pelanggaran Ham di Papua


a. Kronologi Biak

Filep Jacob Samuel Karma sadar dikeadan yang sangat mengenaskan. Kaki dia
diikat oeh sehelai tali , dan diseret seret oleh tentara yang ada disana. Lalu secara kasar
dia dilembar kedalam box mobil.5 Yang dipikirkn dalam benaknya adalah kepalanya akan
terbentur dengan lantai mobil. Tetapi secara mengejutkan dia jatuh di antara orang orang
yang sudah tinggal tak bernyawa dan hanya memiliki beberapa harapan untuk hidup. Tak
lama kemudian semua terdiam karena mobil akan segera berangkat dan ternyata benar
benar tidak layak untuk diceritakan bahwa diposisi seperti itu mereka dihantam dan

5
Chauvel, R. 2005. Constructing Papuan Nationalism: History, Ethnicity and Adaptation.
diterkam hingga tak sadarkan diri, filep juga pasrah akan kematiannya yang sudah di
depan mata.6

Di hari pertama dalam minggu ini adalah suatu hari yang sangat buruk. Padahal,
beberapa hari yang lalu,filep dan beberapa orang sedang berorasi dipuskesmas kota.
Posisi Biak ini ada di daerah Papua Nugini dan meamang secara resminya adalah daerah
milik Provinsi Papua. Orasi tersebut pada awalnaa tidak di perhatikan oleh orang
walalupun pada kenyataanya si filep tetap berorasi dengan keras, tetapi tiada usaha yang
menghiantati hasil. Semakin hari ada orang orang yang berdatangan karena ingin bertanya
apa yang terjadi.

Memang si filep ini sangat aktif dan pintar dalam beorasi,alhasil filep bisa
menambah masa banyak yang dengan seksama mendengarnya. Karena keaadaan tersebut,
Bupat Biak menyuruh orang orang untuk pergi dan tidak berkerumunan , serta PNS yang
ada disana segera diperintahkan untuk segera berkeja sesuai dengan tugasnya msing
masing. Medapati hal seperti itu maka filep berkata: “Saya juga perintahkan para pegawai
negeri maupun siapa pun yang mendukung Papua merdeka tidak pergi, tetap tinggal di
tempat. Ini aksi damai tidak bersenjata.” Tidak salah lagi, dugaan felip benar, ternyata
memang aksi ini akan segera dibubarkan secara paksa oleh para perajurt TNI 7. Bahkaan
tidak hanya ada di daerah daratan saja tetapi juga TNI AL juga merapatkan kapalnya
didaerah Pelabuhan serta para anggota babinsa juga bergerak dari koramil desa desa. Hal
ini tidak bisa dipikirkan lagi oleh felip mengapa sebegitunya bisa terjadi.

Para penyerang sudah diketahu keberadaaanya dengn adanya tanda tanda dilengan
mereka dan akhirnya penyebuanpun tidakk bisa dilakukan. Masa yang dici[takan di
massa air tidak bisa dibubarkan , dengan kita ketahui betapa besar semnagat dari felip dan
msaanya. Hal ini dibuktikan dengan pertemuan para DPRD sekalgus TNI dan para
pendeta yang didatangkan untuk membujuk felip. Tetpai felip tetap bersi eras tidak mau
dengan apapun itu pembujukan yang ada. Yang diinginka felip hanya suatu keadila bagi
rakyat Papua dibawah miskinya rakyat Papua. Indonesia harus bertanggung jawab atas
kesangguapannya dalam merawat seluruh kedaulatan bangsa dengan secara utuh dan

6
Chauvel, R. (2005). Constructing Papuan Nationalism: History, Ethnicity and Adaptation.
7
Benny Giay dan Yafet Kambai. (2003). Yosepha Alomang ; Pergulatan Seorang Perempuan Papua
Melawan Penindasan. Jayapura: Elsham Papus. Hal 31
tidak dibeda bedakan, serta pemertaan pembangunan untuk menghindari kesenjangan
sosial di Biak,Papua. 8

Filep berorai dengan lantang dan menggerakan seluruh semangatnya untuk


memperjuangan Papua. Memang pada awalnya pergreakan ini dilakukan dengan cara
peperangan dan kekerasan. Hal ini danggap tidaklah efektif serta banyak merugikan bagi
setiap pihak. Maka dari itu, perjuangan pergeraka ini dilaukan dengan reformasi . “Saya
berpikir sudah saatnya kami mereformasi perjuangan. Tidak lagi dengan kekerasan, tapi
mengandalkan kemampuan berpikir kami dan cara-cara damai di dalam kota,” katanya.

Ia melanjutkan: “Bukan eranya lagi saling membunuh. Kita semua berketuhanan,


mengakui perikemanusiaan. Saatnya kita berembuk, ada hal-hal tidak benar yang harus
diluruskan. Yang salah, akui kesalahan.” Dari awal filep dan masanya sudah tidak ingin
melakuukan hal semaacam itu dengan sitem kekerasan, karena memang dia anti dengan
yang Namanya kekerasan. Maka ia selalu menggunakan cara demonstrasi agar lebih etis
dan efektif. Alhasil bertahan banyak masa filep pada saat ini, tidak ada yang dikethahui
pertanda apa yang akan terjadi. Tiba tib apos penjaga filep membunyikan kentongan da
bei besi agar bisa membritahu filep bahwa dia akan dalam bahaya. Walaupun tidak
diketahui apay ng terjadi didalamnya, akan tetapi semua harus segera membubarkan idiri.
“Semua (penduduk) disuruh keluar, berbaris menuju pelabuhan. 9

“Sampai di pom bensin, mereka disuruh lepas baju dan merayap hingga ke
pelabuhan kapal. Siapa pun yang haus disuruh minum air kubangan,” adanya TNI dengan
keadaan lengkap bersenjata membuat hari ini semakin mencekam. Mereka memaksa
semua asa pergi ke daerah Pelabuhan , tidak ada yang diketahui sama sekali dimana dan
kemana mereka akan perg. “Terakhir dapat kabar banyak mayat dimutilasi dan dibuang
ke laut,” katanya sebuah Lembaga yang bergerak dibidang HAM dan inilah yang diebut
sebagai “BIAK BERDARAH”, dimana orang orang yang hilang tersebut tidak diketahui
keeradanya, dan bahkan ditemukan beberapa mayat yang sudah mati dengan keadaan

8
Chauvel, R. (2005). Constructing Papuan Nationalism: History, Ethnicity and Adaptation. Hal 22
9
Yan Pieter Rumbiak, Otonomi Khusus Bagi Propinsi Papua, Menyelesaikan Pelanggaran Hak Asasi
Manusia dan Membangun Nasionalisme Di Daerah Krisis Integrasi, Jakarta, Papua International Education,
2005
terapung, dan ada sampai lima puluh orang ditahan yang diaman ada filep didalamnya.
Serta bisa sampai tiga puluh mayat yang ditemukan dengan banyak luka siksa. . 10

Hal itu berdampak buruk bagi secerca mimpi dan hara psi filep, ia mendapat
hukuman enjara 6 tahun dan walaupun setelah banding ia bisa menang dan hanya 10 bulan
penjara, akan tetapi akasus ini tidak seesai hingga sekarang. Dan bahkan setelah berganti
presiden beberapa kali, kasus ini tidak mendapatkan perhatian saama sekali. Padahal
perlu kita ketahui. Pelanggarn HAM bukan hanya di lakukan oleh masyarakat biasa,
bahkan pemerintaahan yang berdaulat juga bisaa melakukan pelanggaran HAM. Dan
sebenarnya bayak seklai cerita tetnag pemerintahan negeri ini yang melanggar HAM itu
sendiri. Sungguh naas, tetapi keadilan belum bisa dapatkan secara sebnar benarnya
dikarenakan hati dan jiwa manusia sudah dipengaruhi hal kegelapan didalamnya.

Komnas HAM sendiri masih belum menembukan bukti yang signifikan dengan
adanya asus Biak ini, tetnunya kekeecewaan masyaarakat Indonesia hal ini sudah belalu
begitu lamanya, tetapi tindak lanjut tidak ada hasilnya dan hanya enjadi sesuatu yang
hilang dengan kabar tak berkelanjutan . “Saya akan mencoba mengangkat kasus [Biak]
ke dalam sidang paripurna atau mendiskusikan dengan kawan-kawan yang lain
bagaimana penyelesaian yang adil dan bermartabat untuk seluruh korban dan keluarga
korban,”. “Keluarga korban hingga kini terus menginginkan adanya pertanggungjawaban
negara,” ujar dia ketika dihubungi reporter Tirto, Senin (6/7/2020).11

Adapun sebuah komentar dari salah satu penyiar yang dimana dia adalah saksi
hidup disni, dan tanpa takut dengan segala apa yang benar benar terjadi dia berkata,
“hidup dalam ketakutan dan trauma, apalagi melihat militer.” “Kami menolak lupa,” dari
hal ini bisa kita ketahui, betapa Indonesia yang memperlakukan orang papua sebagai
hewan dan tanpa ada belas kasih. Seharusnya dari sini kita mengerti, jika hal ini terus
terjadi maka akan selalu ada alasan kenapa mereka mau keluar dari NKRI, jika benar
benar ingin mempetahankan Papua, seharusnya pemerintah tidak melakukan hal seperti

10
Wiratraman, R. Herlambang Perdana, 2008, “Konsep dan Pengaturan Hukum Kejahatan Terhadap
Kemanusiaan”, Jurnal Ilmu Hukum Yuridika, Fakultas Hukum Universitas Airlangga
11
Yan Pieter Rumbiak, Otonomi Khusus Bagi Propinsi Papua, Menyelesaikan Pelanggaran Hak Asasi
Manusia dan Membangun Nasionalisme Di Daerah Krisis Integrasi, Jakarta, Papua International Education,
2005
ini dan kita sebagai masyarakat tidak boleh memiliki sifat diskriminasi terhadap orang
Papua.

b. Kronologi Intan Jaya

Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Intan Jaya bentukan Kemenkopolhukam


yang dipimpin Ketua TGPF Benny Mamoto, diserang oleh Kelompok Kriminal
Bersenjata (KKB) OPM atau yang kerap mengklaim diri sebagai Tentara Nasional
Pembebasan Papua Barat (TPNPB).

Bambang Purwoko yang juga merupakan dosen Universitas Gadjah Mada


(UGM), terkena tembakan di kaki kiri. Selain anggota TGPF Intan Jaya, seorang anggota
TNI yang ikut dalam rombongan itu, bernama Sertu Faisal Akbar yang merupakan Satgas
Apter Hitadipa juga tertembak di bagian pinggang.12

kronologi penembakan rombongan TGPF tersebut berawal saat mereka melewati


kabupaten Intan Jaya Papua. Dan maasalah ini menjadi serius karena memakan korban
jiwa.. Rombongan TGPF Intan Jaya baru selesai rekam kejadian perkara dan ada yang
harus dipertanyaakan pada oah TKP ini. kalian harus mengetahui betapa kejamnya
pembantaian ini . yang melibtan rombonganyang sedang berjalan tiba tiba ditembaki oleh
KKB dari sebelah kanan dan kiri jalan.

Akibat penembakan tersebut, anggota TGPF Intan Jaya, Bambang Purwoko dan
seorang anggota TNI yang ikut dalam rombongan tertembak. Kedua korban langsung
dievakuasi ke UPTD RSUD Sugapa untuk mendapatkan perawatan secara intensif.

Diketahui, rombongan TGPF Intan Jaya ini dipimpin langsung Ketua TGPF
Benny Mamoto. Bupati Intan Jaya, Natalis Tabuni, Ketua DPRD Intan Jaya, Panus
Wonda bersama Danrem 173/PBB Brigjen TNI Iwan Setiawan juga ikut bersama
rombongan dan turut hadir saat olah TKP di Hitadipa.

Setelah kejadian itu, Haris menyebut beberapa masyarakat Hitadipa dipanggil.


Pada pertemuan itu, aparat meminta untuk pendeta bisa membantu apparatdaam
mengamankan keaddan. Hal ini bisa kita kaitkan dengan peneta meminta agar
pengembalian senjata yang diambil oleh OPM untuk segera dilakukan. Karena jika hal

12
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20201009164936-12-556628/kronologi-penembakan-anggota-
tgpf-intan-jaya-di-papua Diakses pada Hari Rabu Tanggal 6 Januari 202
ini akan berlanjut terus maka tidak ada kata lain atau tidak ad acara lain bahwa akhirnya
TNI sendiri bisa bergerak langsung. 13

Kemudian pada 19 September, Haris menyebut masyarakat berkumpul untuk


menddapatan sebuah peringatan serta nasehat dari danramil. Dalam pertemuan itu, Haris
Azhar menyebut masyarakat diberi beebrapa waktu sekitar dua harikeepan
untukmengatur dan mengumpulkan senjata yang telah dicuri, jika tidak ada pengumpulan
maka akan dilakukan operasi militer ke masyarakat seccra massif. Karena hal ini memang
sangat berbahya jika memang disalah gunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Tidak adanya kejelasan maka warga kumpulkan lagi di Gereja sekitar dua hari seelah
pengumuman yang dimumkan Danrami tersebut. Pendeta menyiarkan orasi kasih dimana
dia berharap warga untuk jujur dan tidak perlu takut dalam mengebalkan senjata yang
telah di ambil.

Tetapi, siapa sangka salah seorang yang dipecaya sebagai pendeta adalah salah
satu musuh dari TNI/POLRI. Hal ini membuat sedih masyarakat . mereka menangis dan
tidak bisa berkata apa apa lagi terhadap hal tersebut. Suasana enajdi tidak terbendung,
banyak air mata menangis atas kekecewaan yang terjadi.

Tiba tiba sedang terjadi sebuah masalah di depan Gereja, terdengar suara
tembakan dari arah utara dan hal tersebut langsung sambut riuh oleh para masyarakat dan
angota TNI serta POLRI yang bertugas. Dan ada salah satu anggota polri yang tewas
terkena tembakan di pos koramil. Tidak lama kemudian, para anggota TNI beriap dan
bersiaga untuk memberikan serangan balasan. Dan adu tembak disitu tidak terhindarakan.
Sekitar 30 menit tembak menembak tidak tertahankan . barisan pasukan TNI yang
panjangnya hinnga 70 menter membuat suasana semakin mencekam. Kejadian di hari itu
benar benar menjadi riuh dan panas atas segala hal yang terjadi.

TNI dan apparatur negara menghormati segala bentuk penyelesaian hukum yang
telah terjadi. Dan hal ini benar benar dilakukan . serta disitu TNI tidak segan segan untuk
memberitahu siapa saja apparat negara yang melanggar hukum atas segaa sesuatu yang
terjadi.

Komandan Koramil tersebut memberithukan kepada Masyarakat dan


mengklarifikasi bahwa jika memang ada apart engara yang terlibat pelanggaran maka
akan siap diproses hingga selesai dan akan benar beanr di berikan kepada system
pengadilan,tidak perlu khawwatir karena semua jelas dan tidak ada yang ditutupi dari
pangkat ,golongan, hngga kesatuan dari situ. Apalagi sesaat setelah penembakan TGPF
(Jumat, 9/10), KKB mengaku bertanggung sekaligus menolak keberadaan TGPF berikut
hasilnya. Kita semua harus mendukung proses pro justitia yang akan dilakukan oleh
pemerintah, demi keamanan di Papua14

c. Penyelesaian Biak

Komnas HAM dan timnya sudah melakukan dan menyelidiki apa yang terjadi
pada kasus ini. sebab bukti dari perkara tersebut sulit untuk didapatkan karena saksi dan
bukti bukti tidak diketahui. Sebenarnya penanganan kasus ini sudah lama diakukan tetapi
belum ada bukti dan perkembangan yang signifikan.

d. Penyelesaian Intan Jaya

Proses hukum bila ada oknum personel TNI-Polri yang melakukan pelanggaran
bisa dilakukan , kesatuan, serta garis data data yang dimiliki telah jelas. Bahkan,
lanjutnya, jika semua sipa untuk dilakukan sidang militer, sudah jelas tata caranya.
Namun, Suriastawa bertanya balik jika pelaku pembunuhan pendeta yang sudah terjadi.
dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua. Belum diketahu samapai
sekarang siapa yang melakukan pembunuhan terhadap pendeta tersebut. Memungkinkan
hal ini dilakukan oleh KKB. Akan tetapi mmang ada dasarnya bukti tidak ada yang kuat.
Tindakan yang dilakukan dan diharapkan bisa berjalan sesuai dengan semestinya. Hal ini
harus kita dukung agar semuanya bisa berjalan dengan baik.

B. Analisis Terhadap Pelanggaran HAM di Papua

‘Biak berdarah’ ditahun peristiwa ini didasar daripada berkibarnya enera OPM
yng dimana bender aitu bermotif kemang kejora. Dalam hal ini menjadikan masyarakat
biak mealkukan perawanan perlawanan dengan senjata dan tidak bisa di bending lagi apa
yang terjadi jika penembakan dimulai. Maka adu senjata yang tidak bisa di hindari lagi
menjadi sesuatu hal yang terjadi disini. Pilihan hidup berdasarakan faktor kesenjangan
membuatan rakyat BIAK merasa hal yang dilakukan dengan melakukan perlawanan
senjata itu jaan yang benar. Padahal harus diketahui tidak mudah jika hal ini harus terjadi.

14
Washington: East-West Center.Drooglever, P. 2010. ”Tindakan Pilihan Bebas! Orang Papua dan
Penentuan Nasib Sendiri”. Yogyakarta: Kanisius.
Korban akan berjatuhan dan tidak terhindarkan dan kerugian negara juga semakin besar
. melawan dengan sesame rakyat Indonesia adalah hal menyakitkan yang pernah ada bagi
TNI. Mengapa harus ada perlawanan dengan sesame sebangsa dan setanah air in? apakah
ada kesalahan system atau hal yang tidak benar di pemerintahan ini?15

Memang negara memiliki kesalahan disini, hsil dari operasi militer Negara
membuat banyakanya korban berjatuhan di daerah BIAK, banyak masyarakat yang
teewas tanpa alasan yang jelas, diculik dan wanit wanita disitu diperkosa dengan liar. Hal
ini jelas menyebabkan panjangnya konfik BIAK hingga saat ini. tetapi, jika ditarik garis
diliat dari hal sebelumnya, negara lah yang berdosa tidak menyelesaikan masalah dahulu
dan tidak dislesaian hingga sekarang ini menyebabkan kasus BIAK 1998 menjadi mncuat.

Peristiwa yang terjadi pada kaus Biak berdarah ini membuktikan bahwa Rakyat
Papua ingin lepas dan sebanr benarnya merdeka. Sebagai manusia , hal tersbut terjadi
tanpa dengan suatu alasan. Pastilah ada alasan yang berat mejadikan hal ini meledak dan
lekat dihati rakyat.mereka mengingkan pengibaran bendera OPM dilakukan dengan lama
waktu yaitu sehari penuh atau 24 jam . tetapi hal tersebut tidak lah relevan karena harus
adanya pengakuan dari pihak lain. Menjaddi suatu delima terhadap negara yang harus
menyerang sesame rakyat Indonesia. Walaupun mereka salah, pada dasarnya kita adalah
egara satu bangsa dan satu tanah air16

Adanya laporan yang terjadi terhadap kasus ini yaitu polisi yang diduga membuat
provokasi serta melakukan hal yang tidak pantas serta tidak layak, sehingga membuaut
bentrok warga yang ada disitu dan mejadikan penembakan tidak tertahankan. Dan laporan
selanjutnya berujung pada banyak masyarakat yang mati ditembak oleh TNI dan setelah
itu mereka dibuang kelaut oleh angaktan laut dari Republik Indonesia.

Kejadian ini tidak memiliki rasa manusiawi yang bisa dikatakan kekuatan yang
tidak sembang disini memberikan sesuatu hal yang tidak baik. Karena perlu diketahui
masyarakat Biak benar benar dikepung dan senjatanya yang lengkap dari hal tersbut bisa
kita bayangkan betap kekuatan dari TNI lebih mempuni dari pasa masyaarakt Biak
sendiri. Pemberontaaan terjadi. Banyak masyarakat yang diseret dan ditembak mati serta

15
Washington: East-West Center.Drooglever, P. 2010. ”Tindakan Pilihan Bebas! Orang Papua dan
Penentuan Nasib Sendiri”. Yogyakarta: Kanisius.
16 Aditjondro, D. G. 2000. Cahaya Bintang Kejora. Jakarta: Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat.
tidak bisa dielamatkan lagi nyawanya. Kita tahu bahwa hal yang bertetapan dengan
kejadian ini bisa dikategorikan sebagai pelanggaran HAM berat. Kejadian yang tidak
menyenangkan terjadi disini, darah diman mana, bahkan banyak wanita yng ditembaki
perutnya. Masyarakat di arahkan ke Pelabuhan dan mneybabkan keitdak patuhan HAM
terjadi. Masyarakat luluh lantang mencari sebuh keadilan di atas kesengsaraan yang
sangat mengenaskan. 17

Hal yang terjadi pada filep juga berdampak dan beresiko terhadap apa yang
terjadi. Dia di siksa ditembak kaki dan diperlaukan seperti hewan karena ini lah yang
menjadikan dendam yang ada didalam hati rakyat Papua. Bagaimana rakyat Papua
mengharapkan Indonesia bisa mengayomi mereka sedang hal seperti ini kerap kali terjadi.
Diskriminasi dan perlakuan tidak sopan dilakukan oleh para pihak apparat di tahanan
kepada filep yaitu rakyat papua sendiri.18

Seorang mahasiwa yang asli papua mengatakan bahwa : “Kitong(kita) terlalu


bodok bagaimanakah sampai dong(mereka) anggap kitong(kita) seperti ini(tidak
beradab)?”. Ketidak adilan disini bisa berasal dari latar belakang orang Papua yang
kurang terhadap Pendidikan, sehinnga mereka mudah tersulut emosi tanpa adnaya suatu
pemikiran yang menahan dirinya. Serta pola pikir yang menganggap dirinya selalu
menjadi korban disegala situasi menybabkan ketidak tenangan didalam hati. Padahal
harus diketahui bahwa pemerinta negara Indonesia harusnya bisa memberi arahan dan
bimbimngan agar asyarakat Papua bisa terlahir sebagai rakayat yang terdidik. Agar tidak
kesulitan dalam masalah pekerjaan dan pembangunan UMKM didaerah Papua harus
benar benar diadakan. Jika Papua terus dalam keterbelakangan maka tidak ada pilihan
untuk tidak memberontak dan ingin memisahkan diri dan berharap kepada harapan baru,
dari pada harus mengggantungkan diri kepada orang lain sedangkan hanya siksa yang
didaptkan dari dirinya.19

Apabila mengkaji pola dan macam seperti ini pasti menyebabkan rasa ketidak
percaaan dan tidak puasan terhadap apa yang telah dirasaan oleh masyarkat Papua.
Apalagi kekerasan yang sudah dilakukan bisa dikategorikan sebagai pelanggaran HAM

17
Dalam insiden ini, anggota TGPF Intan Jaya Bambang Purwoko terluka
18
Washington: East-West Center.Drooglever, P. 2010. ”Tindakan Pilihan Bebas! Orang Papua dan
Penentuan Nasib Sendiri”. Yogyakarta: Kanisius.
19
Hutubessy, F. K. 2016. Nasionalisme Eksternal dan Internal Papua. Yogyakarta: Library Universitas
Gadjah Mada.
berat. Dimana harus diamati bahwa pelanggaran dan kasus HAM berat bisa berdampak
sangat buruk bagi sebuah kelompok yang ddirugikan. Dendam akan menjadi penyakit
hati yang tidak akan berakhir dan akan selalu ada, serta kita sebagai kelompok yang sudah
biaasa menindas pasti tidak mau mengakui kesalahhnya . terjadi dua pengaruh politik di
daerah Papua bisa menybabkan hal yang tidak baik. Rakyat yang menginginkan tetap
menjadi bagian dari bangsa Indonesia menglami rasa delima ketika harus dihadapkan
dengan kenyataan yang seperti ini. Dan Rakyat Papua yang mengininkan lepas untuk
rakyat Indonesia semakin merasa ditindas dan perlawanan akan semakin berlanjut sampai
kepada titik darah penghabisan.

Hal ang sesunguhnya menajadi pertanyaan adalah menagapa hal semacam ini bisa
bebas terjadi tanpa adanya suatu Tindakan damai yang dicari. Padahal sebuah kasus yang
dihaadapkan dengan sisi kemanusaan harus dilaukan dengan sisi kemanusiaan juga.20

Yang terjadi pada Papua saat ini tidak jauh beda denga napa yang dirasakan
terhadap bangsa Indonesia yang tidak puas dengan apa yang terjadi terhadap bangs aini
sendiri..21

Bisa dikataan bahwa semangat perjuang Ppua memang didasari dari rasa tidak
nyaman dan tidak aman merka terhadap adanya apparat negara yang berjaga disana.
Operasi Militer yang memberatkan Papua sebagai Daerah Oprasi menyebaban hal hal
yang tidak diinginkan dari rakyat Papua. Kita juga tidak boleh menyalahakan semuanya
terhadap rakyat Papua kenapa mereka milih dan menganggap hal ini menjadi wajar serta
bisa dilakukan. Karena jika kita berada diposisi mereka, mungkin hal sama bisa kita
lakukan atau bahkan perlawanan yang tiada henti bisa dilakukan disetiap harinya.
Mengapa hal ini tidak terjadi kepada orang jawa,sunda,bahkan suku lainnnya? Mengapa
hal seperti ini bisa jadi ? ya bisa dikatakan ada sifat sifat diskriminasi yang tidak
selayaknya harus dilakukan. Kita tidak bisa membiarkan apa yang terjadi kepada rakyat
Papua hingga sekarang ini. tidak mungkin masalah ini akan terus berlanjut dan menjadi
penyakit bangsa, yang pada dasarnya harus dilakukan adalah pendekaatan secara damai
tidak ada kekerasan sama sekali. Seharusnya bangsa Indonsia membuat Nyman rakyat
Papua untuk memiliki rasa saling memiliki dan rasa saling percaya terhadap saudara

20
Washington: East-West Center.Drooglever, P. 2010. ”Tindakan Pilihan Bebas! Orang Papua dan
Penentuan Nasib Sendiri”. Yogyakarta: Kanisius.
21
Yordan Gunawan, 2021, Hukum Internasional: Sebuah Pendekatan Modern, Yogyakarta, LP3M
Universitas Muhammadyah Yogyakarta. Hal 9
sebangsa dan setanah airnya. Apapun yang menjadi alasannya, bahwa Indonesia adalah
negara yang luas, dan mengapa kita membiarkan serta tidak memberikan sesuatu yang
berbeda atau merubah nya menjadi cinta kasih terhadap papua. Kita hidup di dunia
menjadi manusia tidak lah mudah untuk hidup sendiri. Terlebih melakukan hubungan
baik dengan sesama adalah sesuatu hal utama yang tanpa disadari harus diberikan
dilakukan oleh sesama.. jadi hal hal yang berkaitan dengan kekerasan atau permusuhan
di permukaan bumi ini seharusnya tidak terjadi. Kalian para pembaca makalah ini
seharusnya mengerti posisi tengah dimana kebingungan yang terjadi. Apa yang dilakukan
pihak papua dalam membela hak nya salah? Atau yang dilakukuan mereka benar? Atau
bahkan Indonesia yang salah menghabat apa yang diinginkan atau kebebasan suatu
kelompok manusia?

Semangat Nasionalisme yang terjadi di Papua memang terbentuk dari hal hal yang
tidak bisa kita ketahu secara detailnya. Pada dasarnya mereka merasakan rasa yang satu
rasa yang sama serta rasa ketidak adailan dalam hal hal yang bersangkutan langsung
dengan sisi kemanusiaan.apakah hal ini bisa terjadi karena adanya adu domba yang bisa
menyebabkan peper ahan yang terjadi? Atau seharusnya bagaimana? Kita tidak bisa
mengerti apa alasannya dan jalan yang harus dilakukan memang diplomasi atau
perundingan dengan baik baik. Membujuk agar tidak ada masalah lagi antara Indonesia
dan rakyat Papua.

Bukankah negara ini kita akan indah dengan adanya sejumlah kebahagiaan
didalamnya dengan semnagat persatuan UUD 1945 dan keindahan berbangsa serrta
berbangsa bagi seluruh rakyat Indonesia. Kita perlu berkaca pada perjuangan kita dalam
mngusir pejajah bagaiana persatuan dan kesatuan bagi negara kita ini. Dan yang terjadi
di Papua pun sama. Tentara dari daerah jawa dikirimkan untuk memberikan semangat
persatuan ke rakayat papua dan dimana mereka bekerja sama untuk melawan penjajah ,
serta menjadikan ini sebagai pengingat kita kembali denga napa yang sejatinya terjadi
saat ini sangatlah tidak ada manfaaatnya sama sekali. Kita bisa melihat dan mengetahui
serta menilai apa yang terjadi untuk kepentingan bersama di semua elemen masyarakat.

Menemukan fakta bahwa bendera bintang kejora memiliki makna kultural yang
mendalam yang berkaitan juga dengan sistem kepercayaan Koreri yang merupakan
bagian dari mitos cargo-cultyang berkembang dalam tradisi suku bangsa melanesia.
Sampariatau nama lain daribintang kejora merupakan cerita dari rakyat Biak yang berisi
tentang sebuah nilai kedamaian atau janji kehidupan kekal. Mengingat akan nilai
kesakralan, dewan Nieuw Guinea Raadmengakomodirlah nilai sakral tersebut ke dalam
manifesto politik di tahun 1961 untuk memperasiapkan sebuah negara merdeka.

Runtutan demi runtutan sejarah pengibaran bendera telah tergambar jelas sebagai
bentuk upaya perlawanan yang dilakukan atas upaya dan perasaan berbeda ini. Peran
Filep Karma yang melakukan aksi pengibaran bendera khususnya pada saat tragedi “Biak
berdarah” mengungkapkan motivasinya untuk melakukan pemisahan diri akibat
darinasionalisme yang berbeda.

Model Nasionalisme Papua yang ditemukan ini, merupakan model “Sakralitas-


Nasionalisme Papua”.22Sakralitas-Nasionalisme merupakan paham yang terbentuk
melalui cara dan rasa yang mendalam terhadap identitas yang berkembang dan
dikembangkan dalam konteks mitologi, sejarah, agama, gaya hidup, pengalaman baik dan
buruk yang menggerakan individu dan kelompok masyarakat dalam memperjuangkan
sesuatu yang dianggap benar untuk dilakukan dalam kehidupan orang Papua. Fase
pergerakan Sakralitas-Nasionalisme yang dimaksudkan dapat di lihat sebagai nilai-nilai
yang bermakna secara langsung dalam kehidupan orang Papua yang diekspresikan dalam
berbagai bentuk pergerakan yang dilakukan yang salah satunya disebabkan karena
kekecewaan dan kekerasan terhadap orang Papua. Pada perkembangan selanjutnya,
setelah bergabung dengan Indonesia, Nasionalisme Papua masih tetap sakral.23

“Maka biaralah kami yang dianggap monyet ini mempunyai negara monyet
sendiri, memiliki warga monyet, presiden monyet, tetapi mari kita berlomba dalam 10-
15 tahun ke depan lebih sejahtera mana? Biarlah kalian yang manusia, berkulit lebih
putih, berambut lurus, dan yang mulia. Kita yang dianggap monyet oleh kalian, tetapi
dimata Tuhan kita semua sama”

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

22
Benny Giay dan Yafet Kambai. 2003. Yosepha Alomang ; Pergulatan Seorang Perempuan Papua
Melawan Penindasan. Jayapura: Elsham Papus hal 26
23
Washington: East-West Center.Drooglever, P. 2010. ”Tindakan Pilihan Bebas! Orang Papua dan
Penentuan Nasib Sendiri”. Yogyakarta: Kanisius. hal 55
HAM menjadikan suatu hal yang sangat berarti bagi kehidupan setiap umat
manusia dengan adanya rasa hati serta jiwa saling memiliki sesama mahluk ciptaaan
Tuhan maka kewajiban kita bersama untuk saling menjaga sesame manuisa dan
memberikan sesuatu hal yang bisa mempererat hubungan antara manusia satu dengan
manusia lainnya. Pelanggaran hak asai manusia merupakan dosa besar bagi umat manusia
dikarena menjadi Tindakan yang sangat tidak terpuji bahkan bisa kita katakana bahwa hal
tersebut sangat kejam untuk bisa kita ulas siapa kah yang bertanggung jawab atas
pelanggaran HAM berat itu sendiri. Indonesia sebagai negara hukum mendukung akan
adanya penegakan HAM . Akan tetapi, masih banyak pelanggaran HAM yang terjadi di
Tanah Air . terutama pada saat ini yang terjadi di Papua .Kekayan yang ada di Papua
dengan keterbelakangan Sumber Daya Manusia menjadikan hal sulit yang terjadi.
Permasalahan dengan berbagai isu mejadikan mudahnya terjadi masalah Hak Asasi
Manusia di Papua. .

SARAN

Seharunya apa yang terjadi dalam pelanggaran Hak Asasi berat tidak terjadi dalam
persoalan sesama Bangsa Indonesia ini . Harapan Besar bagi generasi bangsa ini untuk
lebih peka terhadap permasalahan HAM yang ada . Papua menjadi salah satu tugas bangsa
yang tidak bisa dipandang sebelah mata, permasalahan harus segera diatasi dan tidak
boleh terulang Kembali.

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Yordan Gunawan, 2021, Hukum Internasional: Sebuah Pendekatan Modern, Yogyakarta,

LP3M Universitas Muhammadyah Yogyakarta.

Aditjondro, D. G. 2000. Cahaya Bintang Kejora. Jakarta: Lembaga Studi dan Advokasi

Masyarakat.

Anderson, B. 1999. Komunitas-Komunitas Imajiner : Renungan tenntang asal-usul dan

penyebaran Nasionalisme. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Benny Giay dan Yafet Kambai. 2003. Yosepha Alomang ; Pergulatan Seorang
Perempuan Papua Melawan Penindasan. Jayapura: Elsham Papus.

Chauvel, R. 2005. Constructing Papuan Nationalism: History, Ethnicity and

Adaptation.

Washington: East-West Center.Drooglever, P. 2010. ”Tindakan Pilihan Bebas! Orang

Papua dan Penentuan Nasib Sendiri”. Yogyakarta: Kanisius.

Hutubessy, F. K. 2016. Nasionalisme Eksternal dan Internal Papua. Yogyakarta:

Library Universitas Gadjah Mada.

Jurnal

Wiratraman, R. Herlambang Perdana, 2008, “Konsep dan Pengaturan Hukum Kejahatan

Terhadap Kemanusiaan”, Jurnal Ilmu Hukum Yuridika, Fakultas Hukum

Universitas Airlangga.

Yan Pieter Rumbiak, Otonomi Khusus Bagi Propinsi Papua, Menyelesaikan Pelanggaran

Hak Asasi Manusia dan Membangun Nasionalisme Di Daerah Krisis Integrasi,

Jakarta, Papua International Education, 2005

Harkrisnowo, Hakristuti, Reformasi Hukum: Menuju Upaya Sinergistis untuk Mencapai

Supremasi Hukum yang Berkeadilan, Jurnal Keadilan Vol. 3, No.6 Tahun


2003/2004

Asmah Laili dan Sabela. Standarisasi Sebagai Kewajiban Hukum Di Indonesia, Jurnal

Ilmu Hukum, Vol 5 No. 1 Agustus 2014-Januari 2015

Sidharta, B. Arief, “Kajian Kefilsafatan tentang Negara Hukum”, dalam Jentera (Jurnal Hukum),

“Rule of Law”, Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK), Jakarta: edisi ketiga Tahun II,

November 2004.

Undang-undang

Undang-Undang No. 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 No. 135 dan Tambahan
Lembaran Negara No.4151) yang telah diubah dengan Perpu No. 1 Tahun 2008
(Lembaran Negara Tahun 2008 No. 57 dan Tambahan Lembaran Negara No.
4843). UU No. 21 Tahun 2001 yang terdiri dari 79 Pasal ini mengatur
kewenangan-kewenangan Provinsi Papua dalam menjalankan Otonomi Khusus

Undang-Undang RI No. 12 Tahun 2005 tentang Pengesahan Kovenan Internasional

tentang Hak

Hak Sipil dan Politik dan ( UU No. 24 96 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional,

Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 185, Tambahan

Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4012);

Undang-Undang No. 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik

Indonesia (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4634).

Undang-undang nomor 29 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia

Undang-undang Nomor 26 Tahun 2006 Tentang Pengadilan Bagi Pelanggar Ham

No. Nama UK 1 UK Persentase Keterangan


Mahasiswa Final Bekerja (0-
100)
20170610461 Dizky Ya YA 80 MENGERJAKAN
Bagus Putra
20180610361 Agri Brilian Ya YA 90 EDITOR,MENGERJAKAN,MEREVISI
Wiji
Seksono
20180610152 Erwin Yudi Ya TIDAK 0 TIDAK MENGERJAKAN
Pratama
20180610325 Muhammad Ya YA 80 MENGERJAKAN
Genta
Utama Putra

View publication stats

You might also like