You are on page 1of 14

MAKALAH PENGEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL AUD

“MENINGKATKAN GOOD MOOD ANAK USIA 5-6 TAHUN DENGAN


METODE BERMAIN”

OLEH :
KELOMPOK 5
RATNASARI 210409500024
FITRI ANI ARIF 210409501013
NURUL FADHILAH KUSMIN 210409502003
NURUL ATIKAH 210409502006
ST.SYAVIRAH 210409500018

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii


KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1. Latar Belakang ............................................................................................. 1
2. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
3. Tujuan .......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3
1. Pengertian Emosional .................................................................................. 3
2. Pengertian Mood .......................................................................................... 3
3. Faktor Yang Mempengaruhi Mood Anak Usia Dini ................................... 4
4. Meningkatkan Good Mood Anak Melalui Metode Bermain ....................... 6
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 10
1. Kesimpulan ................................................................................................ 10
2. Saran ........................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 11

ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat-Nya sehingga makalah dengan judul “Meningkatkan Good Mood Anak
Usia 5-6 Tahun Dengan Metode Bermain” ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak
lupa juga kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi ataupun hal
lainnya.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam
mata kuliah Pengembangan Sosial Emosional AUD. Selain itu, pembuatan
makalah ini juga bertujuan agar menambah pengetahuan dan wawasan bagi para
pembaca.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman maka kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca.

Makassar, Sabtu 10 September 2022

Penyusun

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Anak merupakan titipan dari tuhan supaya dijaga dan di didik dengan
baik sehingga diharapkan mempunyai kepribadian yang positif serta
terarah, dengan itu pembentukan apapun yang berkaitan dengan anak
dimulai dimasa anak-anak supaya tidak memberikan pengaruh buruk
ketika dewasa. Kepribadian anak dipengaruhi oleh perkembangan salah
satunya dalam aspek emosi, emosi merupakan segala bentuk gejala jiwa
yang kedatangannya ada stimulus yang mempengaruhinya dan jangka
waktunya tidak terlalu lama.Adapun emosi sendiri ada yang dinamakan
emosi positif dan emosi negatif, emosi mempunyai dampak sebagai hasil
dari stimulus yang mempengaruhinya seperti emosi positif contoh saja
ketika anak melakukan kegiatan supaya tidak bosan anak-anak diberikan
waktu untuk bermain supaya dalam kegiatannya anak timbul rasa senang
dan terarah menuju suasana hati yang baik. Pengelolaan suasana hati pada
anak sejak dini sangat diperlukan karena, ketika anak menumpuk
permasalahan dalam dirinya maka akan menyebabkan dampak tidak baik,
dan dampaknya tidak hanya pada individu itu sendiri namun secara sosial.

Meningkatkan good mood merupakan hal penting karena mood dapat


mempengaruhi pikiran seseorang. Oleh karena itu dengan adanya kasus
kebosanan dalam kegiatan anak, dan anak merasa terbebani serta timbul
sebuah perasaan yang diakibatkan pengaruh kegiatan yang tidak sesuai
dengan hati anak-anak dan ditakutkan akan menimbulkan stress dan
ketakutan sehingga dapat mempengaruhi kelancaran pengelolaan
kepribadian dan karakter anak dalam mengenal dunia selain dirinya.

Dengan penyusunan makalah ini kami memberikan banyak penjelasan


mengenai metode yang digunakan guru dan orang tua untuk mengelola
dan mengembangkan berbagai aspek kepribadian dari anak, yang

1
dikhususkan pada anak usia dini, metode ini adalah metode bermain.
Metode bermaian merupakan salah satu metode yang tidak asing untuk
meningkatkan berbagai aspek penting dari dalam diri anak dan sekaligus
cara lebih cocok untuk menstimulasi perkembangan kognitif, fisik dan
psikologis. Bermain merupakan metode yang berkaitan dengan pola pikir,
bergerak seperti keaktifan otot-otot tubuh anak terhadap permaianan, dan
sinyal dari berbagai perilaku yang merupakan bentuk perwujudan dari
gejala jiwa yang dirasakan dari diri anak.

Pentingnya pengelolaan kepribadian dan kebutuhan bantuan dalam


pencegahan dan penyelesaian masalaha-masalah yang dihadapi anak sejak
dini seperti masalah diatas, dan pentingnya memahami menjaga suasana
hati anak dalam keadaan baik supaya tidak mengganggu kepribadian
dimasa perkembangan selanjutnya. Sehingga kami menyusun makalah ini
dengan judul " Meningkatkan Good Mood Anak Usia 5-6 Tahun Dengan
Metode Bermain"

2. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan emosional ?
b. Apa yang dimaksud dengan mood ?
c. Faktor apa saja yang dapat mempengaruhi mood anak usia dini ?
d. Bagaimana cara meningkatkan good mood anak melalui metode
bermain ?

3. Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian dari emosional
b. Untuk mengetahui pengertian dari mood
c. Untuk mengetahui faktor yang dapat mempengaruhi mood anak
usia dini
d. Untuk mengetahui cara meningkatkan good mood anak melalui
metode bermain

2
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Emosional
Kata emosi berasal dari bahasa latin, yaitu emovere, yang berarti
bergerak menjauh. Arti kata ini menyiratkan bahwa kecenderungan
bertindak merupakan hal mutlak dalam emosi. Menurut Daniel Goleman,
emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan
biologis dan psikologis serta serangkaian kecenderungan untuk bertindak.
Emosi berkaitan dengan perubahan fisiologis dan berbagai pikiran. Jadi,
emosi merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia,
karena emosi merupakan motivator perilaku dalam arti meningkatkan, tapi
juga dapat mengganggu perilaku intensional manusia.
Emosi merupakan perasaan atau afeksi yang timbul ketika seseorang
sedang berada dalam suatu keadaan atau suatu yang dianggap penting
olehnya. Emosi adalah perasaan yang ada dalam diri individu, emosi dapat
berupa perasaan senang atau tidak senang, perasaan baik atau buruk. Para
psikologi mengklasifikasikan rentang emosi sebagai sesuatu yang positif
seperti rasa senang, antusiasme, dan cinta, atau sesuatu yang negatif
seperti cemas, marah, rasa bersalah dan rasa sedih. emosi merupakan
segala bentuk gejala jiwa yang ada, dimana stimulus yang
mempengaruhinya dan jangka waktunya tidak terlalu lama.Adapun emosi
sendiri ada yang dinamakan emosi positif dan emosi negatif, emosi
mempunyai dampak sebagai hasil dari stimulus yang mempengaruhinya.

2. Pengertian Mood
Mood merupakan gejala jiwa manusia yang tidak dapat dilihat secara
nyata akan tetapi dapat diamati melalui perilaku seseorang, dan mood
manusia merupakan hal penting yang perlu difahami dan dikelola,
beberapa orang memahami bahwa perasaan dan mood atau suasana hati
adalah hal yang sama, pemikiran ini merupakan pemikiran yang salah,
sebab ada perbedaan durasi lama dari kinerja perasaan dan suasana hati

3
(mood), durasi perasaan atau emosi lebih pendek hitungan menit atau jam,
sedangkan mood atau suasana hati lebih lama dapat berdurasi jam atau
bahkan berhari-hari, seperti yang dijelaskan oleh Chaplin pada tahun 1972,
bahwa perasaan atau emosi baginya adalah keadaan jiwa seseorang yang
timbul akibat stimulus baik secara internal dan eksternal, dan mood timbul
akibat emosi tersebut.
Suasana hati juga merupakan keadaan jiwa yang mempunyai kepekaan
secara halus mempengaruhi pengalaman, kesadaran dan perilaku, dan
dapat ditandai juga dengan perasaan subjektif tertentu, dalam penjelasan
lain mood atau suasana hati terdapat atau tidak adanya stimulus yang
melatar belakangi terjadinya suasana hati, sehingga kemunculannya tidak
harus adanya emosi yang muncul terlebih dahulu.

3. Faktor Yang Mempengaruhi Mood Anak Usia Dini


a. Gangguan dari kurang nya tidur akan mempengaruhi mood pada
anak. Tidur merupakan kebutuhan penting dalam kehidupan, sama
pentingnya dengan kebutuhan nutrisipada anak. Kebutuhan tidur
pada anak akansemakin berkurang sesuai dengan bertambahnya
usia anak.Pada awal kehidupan, sebagian besar waktu bayi
dihabiskan untuk tidur, lama tidur pada malam hari hampir sama
dengan lama tidur pagi dan siang secara keseluruhan. Antara usia
2-5 tahun, anak-anak menghabiskan jumlah waktu yang sama
antara terjaga dan tidur. Dan selama masa kanak-kanak dan remaja
lama tidur menyumbang rata-rata 40% dalam satu hari.Bila jumlah
waktu yang dibutuhkan untuk tidur tidak mencukupi, maka dapat
terjadi hilangnya mood pada anak..Anak yang sulit tidur atau rewel
sepanjang malam akan mengganggu dan hal ini dikeluhkan sebagai
gangguan tidur anak dalam keluarga.
Gangguan tidur pada anak memiliki angka kejadian cukup tinggi,
gangguan tidur dapat memberikan dampak bagi anak, baik dari
segi aktifitasnya, konsentrasi, suasana hati, emosi, atensi, dan
memori anak.Selain itu akan memberikan dampak pula bagi

4
orangtua dan keluarga. Oleh sebab itu edukasi mengenai pola tidur
yang benar harus diberikan, dan lakukan evaluasi dan penanganan
gangguan tidur secara menyeluruh.
b. Keadaan di dalam diri individu
Keadaan diri individu, seperti usia, keadaan fisik, intelegensi,peran
hormon dapat mempengaruhi suasana hati tiap individu. Halyang
cukup terlihat terutama berupa cacat tubuh atau apapun yang
dianggap oleh diri anak sebagai sesuatu kekurangan pada dirinya
dan akan sangat mempengaruhi perkembangan suasana hatinya.
Dalam kondisi ini perilaku umum yang biasanya muncul adalah
mudah tersinggung, merasa rendah diri atau menarik diri dari
lingkungannya, dan lain-lain.
c. Konflik-konflik dalam proses perkembangan
Di dalam menjalankan fase-fase perkembangan, setiap anak harus
melalui beberapa macam konflik yang pada umumnya dapat dilalui
dengan sukses, tetapi ada juga anak yang mengalami gangguan
atau hambatan dalam menghadapi konflik-konflik ini. Anak yang
tidak dapat mengatasi konflik-konflik tersebut biasanya mengalami
gangguan-gangguan emosi.
d. Sebab-sebab yang bersumber dari lingkungan
Anak-anak hidup dalam tiga macam lingkungan yang
mempengaruhi suasana hati dan kepribadiannya. Apabila pengaruh
dari lingkungan ini tidak baik maka perkembangan kepribadiannya
akan berpengaruh juga. Pertama lingkungan keluarga, keluarga
merupakan lingkungan pertama dan utama bagi perkembangan
emosi anak-anak prasekolah. Di sanalah pengalaman-pengalaman
pertama didapatkan oleh anak. Keluarga sangat berfungsi dalam
menanamkan dasar-dasar pengalaman emosi. Bahkan secara lebih
khusus, keluarga dapat menjadi emotional security pada tahap awal
perkembangan anak. Kedua lingkungan sekitar tempat tinggalnya,

5
kondisi lingkungan di sekitar anak akan sangat berpengaruh
terhadap tingkah laku serta perkembangan emosi dan pribadi anak.
Ketiga lingkungan sekolah, sekolah mempunyai tugas membantu
anak-anak dalam perkembangan emosi dan kepribadiannya dalam
suatu kesatuan, tetapi sekolah sering juga menjadi penyebab
timbulnya gangguan emosi pada anak. Kegagalan di sekolah
sangatlah berpengaruh terhadap kehidupan emosi anak. Problema
di sekolah sering ditimbulkan oleh program yang tidak
memperhatikan kemampuan anak. Lingkungan sekolah yang dapat
menimbulkan gangguan emosi yang menyebabkan terjadinya
gangguan tingkah laku pada anak.

4. Meningkatkan Good Mood Anak Melalui Metode Bermain


Bermain bagi anak merupakan hak asasi bagi anak-anak yang
didalamnya memiliki nilai-nilai penting dan sekaligus merupakan sebuah
kegiatan yang hakiki melekat pada anak usia dini, adapun pengertian
bermain menurut beberapa ahli, seperti pendapat Freud ini menjelaskan
bahwa bermaian adalah berupa fantasi atau sebuah lamunan dimana anak
dapat diperbolehkan memproyeksikan harapan-harapan maupun konflik
pribadi, menurut Johnson kegiatan yang diulang-ulang demi kesenangan,
dan satu lagi dari pakar ahli Indonesia Sudono menyatakan perihal
bermain merupakan kegiatan pada anak yang dapat atau tidak
menggunakan alat permainan yang dalam permainan tersebut memiliki
hasil berupa pemahaman, pengertian, dan informasi serta memiliki unsur
kesenangan yang dirasakan anak.
Oleh karna itu dari ketiga ahli diatas dapat difahami bahwa bermain
dapat berupa fantasi atau imajinasi anak sebagai perwujudan dari
keinginan-keinginan harapan-harapan yang dirasakan anak, serta
didalamnya menggunakan alat atau tidak yang memiliki kandungan
informasi, pemahaman, pengertian serta membuat kesenangan pada anak,
karna memiliki kesenangan menjadikan anak mengulang-ulang yang
tujuannya untuk mendapatkan kesenagan. Melalui kegiatan bermain pada

6
dasarnya anak mampu merangsang berbagai macam stimulus yang berada
diluar jangkauan dari dalam dirinya, sebab dengan adanya bermaian
kemampuan segala indera dalam tubuh akan digunakan secara baik, seperti
anak dapat mengambil peran ekting dalam dunia bermaiannya dengan ini
anak mampu mengekspresikan apa yang ada dalam pemikirannya
mengolah emosi yang berada pada dimensi rendah menuju dimensi senang
dan gembira, anak mampu memberikan hadiah pada jiwanya dengan
melakukan kegiatan yang secara suka rela tanpa paksaan, hal ini sejalan
dengan banyaknya manfaat yang diperoleh melalui bermain seperti
meningkatnya ransangan positif pada keseluruhan indera anak, semisal
meraba, melihat, mendengarkan secara focus, merasakan suasana hati yang
penuh dengan kesenangan (good mood) sehingga peran aktif dari seluruh
indera dapat terpenuhi dalam kegiatan bermain.
Bermain merupakan cara yang cocok diterapkan pada anak usia dini,
karena memiliki unsur menyenangkan sekaligus memiliki kemanfaatan
yang baik terhadap emosi anak, emosi anak pada umur-umur tertentu
memiliki perkembangan yang menjadikan untuk mengatur kepribadian,
bermaian sendiri adalah segala kegiatan yang memiliki nilai positif
terhadap aspekaspek perkembangan dalam diri anak itu sendiri, yang mana
Mulyadi menyatakan bahwa bermaian sesuatu yang menyenangkan dan
memiliki nilai instrinsik pada anak dan melibatkan peran keikutsertaan
aktif anak dalam kegiatannya.
Selanjutnya emosi anak akan terkelola jika mempunyai stimulus yang
positif, selaian itu dengan adanya interaksi sosial emosi anak akan
mengalami perkembangan dan disini mendapatkan perhatian bahwa
interaksi sosial yang baik dan positif akan memberikan pengaruh positif
juga terhadap perkembangan emosi anak sebab dalam interaksi sosial anak
akan belajar sebab dan akibat, dan belajar mengelola emosi, sehingga
perlu diperhatian bahwa lingkungan yang positif dan baik akan
memberikan pengaruh yang positif terhadap emosi anak. Emosi anak usia
dini memiliki kecenderungan mengekspresikan emosinya secara bebas dan

7
terbuka sehingga dapat mempengaruhi kepribadian dan penyesuaian
dirinya terhadap lingkungannya.
Sehingga kita dapat memahami dari penjelasan bermain yang memiliki
arti bahwa anak adalah sebagai peran keikutsertaan dalam bermaian yang
memiliki kemanfaatan dalam mengekpresikan perasaan sebagai wakil dari
pada jiwa anak, hal ini berkaitan dengan keikutsertaan anak dalam
interaksi sosialnya baik diluar dari pada indiidu anak yang mana akan
memberikan pengaruh terhadap perkembangan emosi anak tergantung
anak interaksi sosialnya berada pada lingkungan negative atau positif, dini
diharapkan bermain dapat memberikan lingkungan positif bagi anak untuk
dapat mengelola emosi yang positif dalam diri anak.
Anak-anak memiliki banyak potensi, dan potensi anak harus
dikembangkan, pengembangan potensi perlu menggunakan car-cara yang
cocok dan memudahkan, jangan sampai perkembangan-perkembangan
yang seharusnya diselesaikan pada waktu usia dini terhambat dikarnakan
metode yang tidak tepat. Bermain menjadi salah satu bentuk kegiatan
dalam meraih kesenangan tanpa hasil akhir. Anggapan orang tua yang
keliru bahwa bermaian dan permainan dapat menyebabkan kemunduran
dan kebodohan adalah pandangan orang dewasa yang keliru, karena pakar
psikologi sudah banyak membahas menganai pengaruh besar bermain
terhadap perkembangan positif pada jiwa anak.
Sistem bermain, merupakan sistem yang digunakan di lembaga taman
kanak-kanak seperti PAUD, dengan tujuan pengelola pendidikan dapat
lebih mudah dalam mengelola kegiatan pembelajaran. Sistem bermainn
dalam lingkungan guru PAUD yang diterapkan memiliki ciri-ciri khusus
yaitu terlihat pada perilaku anak, dikatakan bermain jika:
 Menyenangkan dan menggembirakan bagi anak-anak, menikmati
kegiatan dengan nikmat, anak tampak riang dan senang.
 Anak melakukan kegiatan bermain karena adanya dorongan dari
dalam anak tanpa paksaan, dalam artian tema tetap dipegang oleh
guru hanya saja pelaksanaan segi bermain anak-anak memiliki

8
kebebasan untuk mengambil permaianan apa untuk menyelesaikan
kegiatan yang sudah ditemakan. Seperti ketika anak merasa bahwa
 mengambil balok adalah pilihan yang tepat dalam membuat rumah-
rumahan, hal ini belum tentu anak yang lain memiliki kemampuan
yang sama, sehingga perbedaan dalam permainan dapat
diklasifikasikan berdasarkan kemampuan anak
 Tidak ada jalan cerita untuk anak dalam bermain, bebaskan anak, dan
secara spontan melakukan bermain dengan tanpa adanya sebuah
kewajiban
 Keikuttsertaan anak dan melakukan bermain secara bersama-sama
tanpa mengesampingkan peran masing-masing hal ini merupakan
perwujudan kegiatan anak usia dini yang mendeskripsikan bahwa
individu anak akan mengambil peran dalam bermain ada yang
menunggangi kuda-kudaan, ada yang bermain jungkat-jungkit, ada
yang bermain balok, dan lain sebagainya. Tersedianya permainan dan
alatnya adalah bentuk dukungan terhadap dunia bermain anak.
 Berlaku pura-pura, peran atau acting adalah hal yang sering dilakukan
anak-anak ketika sedang bermaian, pura-pura menangis, tertawa,
jatuh dan sebagainya.
 Anak memiliki otoritas terhadap peraturan permainan, dalam artian
anak dapat membuat aturan permaianannya sendiri yang masih
mengedepankan kesepakatan bersama-sama
 Keaktifan, anak memiliki keaktifan yang berlaku sehingga tidak
terkesan pasif saja, anak tida hanya sekedar melihat kegiatan
bermaian namun anak juga menggerakkan anggota tubuhnya
 Anak bebas memilih bermaian artinya permaianan dan secara
fleksibel berubah-ubah tergantung minat yang diinginkan anakanak.

9
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Kepribadian anak dipengaruhi oleh perkembangan salah satunya
dalam aspek emosi, emosi merupakan segala bentuk gejala jiwa yang
kedatangannya ada stimulus yang mempengaruhinya dan jangka waktunya
tidak terlalu lama.Adapun emosi sendiri ada yang dinamakan emosi positif
dan emosi negatif, emosi mempunyai dampak sebagai hasil dari stimulus
yang mempengaruhinya seperti emosi positif. Pengelolaan suasana hati
pada anak sejak dini sangat diperlukan karena, ketika anak menumpuk
permasalahan dalam dirinya maka akan menyebabkan dampak tidak baik,
dan dampaknya tidak hanya pada individu itu sendiri namun secara sosial.
Meningkatkan good mood merupakan hal penting karena mood dapat
mempengaruhi pikiran seseorang.
Selanjutnya ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi mood dari
seorang anak yaitu anak kurang tidur, keadaan didalam diri anak, adanya
konflik-konflik dalan proses perkembangan anak, dan adanya pengaruh
dari lingkungan. Selain itu, salah satu cara untuk meningkatkan moog anak
yaitu dengan cara melakukan permainan.

2. Saran
Alhamdulillah dengan izin Allah yang maha kuasa makalah ini telah
kami susun, dengan suatu harapan bisa bermanfaat umumnya bagi yang
membaca dan hususnya bagi saya pribadi dan mudah-muadahan bisa
menambah wawasan dan materi untuk kita. Akan tetapi saya menyadari
bahwa makalah yang kami buat masih kurang sempurna atau yang di
harapkan para pembaca, Untuk itu kritik dan saran yang membangun
sangat kami harapkan agar bisa lebih baik lagi dalam membuat makalah,
sekian dan terimakasih.

10
DAFTAR PUSTAKA
Ahyani Radhiani Fitri, dkk, Emosi Aplikasi Psikologi Dalam Kehidupan Pribadi
Muslim, Pekanbaru: Suska Press, 2013, Hlm.7
Ajeng Rahayu Dewi, dkk, “Perilaku Emosional Anak Usia Dini”, jurnal Golden
Age Universitas Hamzanwadi, Vol. 04, NO. 1, 181.Ridwan, Indra
Bangsawan, Seni Bercerita Bermain dan Bernyanyi, (JAMBI: Anugerah
Pratama Press, 2021), 76.
Daniel Goleman, Emotional Intelligence (terjemahan). Jakata: PT Gramedia
Pustaka Utama, 2000, hal. 411.
Jogjakarta: Graha
John W. Santrock, Perkembangan Anak, Jakarta: Erlangga, 2007, Hlm.6
Luh Ayu Tirtayani, dkk, Perkembangan Sosial Emosional pada Anak Usia Dini,
Naqib Najah,Mood On Raih Produktifitas Cerdas Mengontrol Suasana Hati,
(Yogyakarta: Literindo, 2014), 51.45
Peter Wilhelm, Dominik Schoeb, “Assessing Mood in Daily Life”, Psychological
Assessment, Vol. 23, No. 4(2007),258

11

You might also like