You are on page 1of 8

[PENYUSUNAN MASTERPLAN KAWASAN WISATA BAWAH

JEMBATAN BARITO KAB. BARITO KUALA] TA. 2022

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Pembangunan bidang pariwisata diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, karena
sektor pariwisata merupakan salah satu sektor pembangunan di bidang ekonomi. Kegiatan pariwisata
merupakan salah satu sektor non-migas yang diharapkan dapat memberikan kontribusi yang cukup besar
terhadap perekonomian Negara. Usaha mengembangkan dunia pariwisata ini didukung dengan Undang-undang
No. 10 Tahun 2009 yang menyebutkan bahwa keberadaan obyek wisata pada suatu daerah akan sangat
menguntungkan, antara lain meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD), meningkatnya taraf hidup
masyarakat dan memperluas kesempatan kerja mengingat semakin banyaknya pengangguran saat ini,
meningkatkan rasa cinta lingkungan serta melestarikan alam dan budaya setempat
Saat ini permasalahan yang sering terjadi pada pengelolaan wisata kawasan selain penurunan kualitas
lingkungan dan keberadaan sarana dan prasarana yang kurang memadai adalah kurangnya integrasi antara
masyarakat sekitar dengan kawasan pariwisata itu sendiri. Hal ini disebabkan karena manfaat yang dihasilkan
dari keberadaan kawasan pariwisata tersebut belum sepenuhnya dirasakan oleh masyarakat dan menyebabkan
kurangnya rasa memiliki terhadap kawasan pariwisata tersebut. Padahal dari keberadaan masyarakat yang
sering diabaikan ini dapat dikembangkan potensi wisata buatan dsb.
Sebagai bagian dari lingkungan kota beberapa kawasan di antaranya memiliki pertumbuhan fisik yang
cepat namun berkembang kurang tertib, tidak selaras dan serasi dengan lingkungannya, sehingga kawasan
tersebut menjadi tidak produktif. Suatu kawasan yang berkembang dengan pola demikian memerlukan
pengaturan lebih khusus terutama dari segi tata bangunan dan lingkungannya. Diharapkan melalui upaya
penataan dengan disiapkannya Grand Design Penataan Kota, selain untuk mencapai kualitas lingkungan yang
lebih baik, sekaligus juga dapat memberikan arahan terhadap pemanfaatan lahan sesuai dengan tata ruang
yang berlaku.
Perencanaan pariwisata yang berkelanjutan adalah pemenuhan kebutuhan wisatawan yang maksimal tanpa
mengabaikan kepentingan destinasi dan masa depan lingkungan. Dengan demikian, alam lingkungan hidup dan
kelestariannya penting untuk diperhatikan dan mendapat perlindungan agar keanekaragaman hayati tetap
terjaga. Demikian disampaikan Prof. Dr. Helmut F. Weber, Director of Asian Studies and Management/
sustainable Tourism Planning, Departement of Business, Cultural and Legal Studies, Konstanz University of
Applied Scienes, Jerman, pada Diskusi Perencanaan Kepariwisataan Berkelanjutan, di Pusat Studi Pariwisata
UGM, Kamis (24/2). Menurut Helmut F. Weber banyak contoh kegagalan pengembangan pariwisata karena
perenacnaannya kurang matang. Karena itu, hasilnya pun tidak sesuai dengan yang diharapkan.

LAPORAN 1-1
PENDAHULUAN
[PENYUSUNAN MASTERPLAN KAWASAN WISATA BAWAH
JEMBATAN BARITO KAB. BARITO KUALA] TA. 2022
Terkait kompetensi pariwisata, kata Helmut Weber, yang terpenting adalah apa yang menjadi kebutuhan dan
perencanaan dalam pariwisata. Oleh karena itu, pertama-tama yang perlu dipahami adalah soal sistem
pariwisata.
Kabupaten Barito Kuala memiliki banyak potensi daya tarik pariwisata yang tersebar dalam wilayahnya, baik
berupa wisata alam, wisata budaya atau religi dan wisata buatan. Area kawasan bawah jembatan merupakan
salah satu wisata buatan di Kabupaten Barito Kuala yang banyak dikunjungi wisatawan baik lokal/dalam daerah
maupun wisatawan dari daerah tetangga/Kabupaten lain bahkan juga dari Provinsi lain seperti Kalimantan
Tengah dan Kalimantan Timur karena tempatnya yang sangat strategis karena selain letak juga merupakan
wilayah pengembangan kota Kabupaten.
Sebagai sebuah tujuan wisata/destinasi maka keberadaan destinasi harus memperhatikan 3 A, yaitu Atraksi,
Aksebilitas, dan Amenitas. Atraksi adalah apa yang menjadi daya tarik wisata baik berupa alam, budaya maupun
buatan yang bersifat lokal yang dimiliki destinasi tersebut dan menarik minat wisatawan, mencakup beberapa
jenis diantaranya daya tarik alam, budaya maupun buatan, seperti event atau yang sering disebut sebagai minat.
Aksebilitas adalah jalan/akses menuju tempat destinasi wisata, dan Amenitas adalah fasilitas penunjang yang
memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi wisatawan yang datang berkunjung. Secara atraksi Kawasan
bawah jembatan barito sudah bagus karena hamper setiap bulannya ada even ataupun hiburan yang dilakukan
baik oleh pemerintah maupun komunitas, tetapi dalam hal amenitas maka Kawasan bawah jembatan barito perlu
pengembangan dan penataan terutama berkaitan dengan tempat kuliner dan tempat bermain anak.
Dalam sebuah destinasi, Pariwisata adalah bagian yang tidak bisa dipisahkan keberadaannya dan bisa
menjadi ciri kekhasan suatu daerah. Tempat jajanan kuliner ini adalah untuk memenuhi kebutuhan
makan/minum pengunjung/wisatawan dan juga sebagai salah satu upaya dalam memfasilitasi
masyarakat/pelaku usaha pariwisata untuk melakukan aktifitas berjualan di lokasi tersebut dengan fasilitas yang
menarik sesuai dengan kebutuhan dan konsep pariwisata.
Untuk pengembangan selanjutnya adalah kebutuhan terhadap permainan/arena bermain anak, karena
sebuah destinasi sebagai penunjangnya adalah harus dilengkapi dengan permainan anak. Permaianan
merupakan sarana bagi anak dalam menstimulasi pertumbuhan otak anak khususnya usia golden age atau
masa keemasan dimana perkembangan otak anak di usia 0-6 tahun dengan perkembangan 50% kecerdasan
anak. Diusia Golden Age ini juga anak sangat responsif terhadap lingkungan sekitar karena konsep belajar anak
adalah melalui permainan atau bermain sambil belajar. Permainan juga adalah sarana untuk membangun
keharmonisan sebuah keluarga dan membentuk karakter anak.

1.2. MAKSUD TUJUAN DAN SASARAN


1.2.1. MAKSUD
Adapun Maksud dari pekerjaan ini adalah membuat suatu Perencanaan Teknis Penyusunan
Masterplan Kawasan Wisata Bawah Jembatan Barito Kab. Barito Kuala yang mencakup kegiatan:
(a) Tahap Persiapan Perencanaan (Konsep Rancangan)
(b) Tahap Pra Rencana

LAPORAN 1-2
PENDAHULUAN
[PENYUSUNAN MASTERPLAN KAWASAN WISATA BAWAH
JEMBATAN BARITO KAB. BARITO KUALA] TA. 2022
(c) Tahap Pengembangan
(d) Tahap Rancangan Gambar Detail dan Pengadaan RKS dan RAB
Serta Dokumen atau kelengkapan lain yang dianggap perlu sebagai penyempurnaan hasil
Perencanaan Teknis Penyusunan Masterplan Kawasan Wisata Bawah Jembatan Barito Kab. Barito Kuala.

1.2.2. TUJUAN
Tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk mendapatkan hasil Perencanaan Teknis Penyusunan
Masterplan Kawasan Wisata Bawah Jembatan Barito Kab. Barito Kuala sesuai dengan kebutuhan dilapangan
dan karakteristik daerah perencanaan sehingga didapatkan dokumen perencanaan yang lengkap dan dapat
digunakan sebagai pedoman bagi tahapan perencanaan selanjutnya hingga ke pelaksanaan fisik.

1.2.3. SASARAN
Terwujudnya suatu perencanaan yang komprehensif baik ditinjau dari aspek arsitektural dan struktural,
maupun dari aspek ekonomis serta tahapan-tahapan pelaksanaan kegiatan pembangunan Kawasan Objek
Wisata Bawah Jemabtan Barito Kab. Barito Kuala dan bisa menerjemahkan secara fisik berdasarkan aturan
teknis yang yang berlaku serta pemenuhun keseluruhan data administrasi, teknis maupun kelengkapan lain yang
dibutuhkan untuk pelaksanaan tahapan rencana selanjutnya hingga pembangunan Fisik

1.3. LOKASI KEGIATAN


Kegiatan jasa konsultansi ini dilaksanakan di Objek Wisata Bawah Jembatan Barito Kab. Barito Kuala
Provinsi Kalimantan Selatan;

1.4. RUANG LINGKUP PEKERJAAN


Ruang Lingkup pekerjaan Penyusunan Masterplan Kawasan Wisata Bawah Jembatan Barito terbagi
atas lingkup lokasi dan lingkup kegiatan.

LAPORAN 1-3
PENDAHULUAN
[PENYUSUNAN MASTERPLAN KAWASAN WISATA BAWAH
JEMBATAN BARITO KAB. BARITO KUALA] TA. 2022
Ruang Lingkup
Pekerjaan

Lingkup Lingkup
Lokasi Kegiatan

KECAMATAN Survey Lokasi


ANJIR
MUARA
data Hasil
Survey Lokasi
Site/Lokasi
perencanaan

Analisis dan Konsep


Perancangan

Penyusunan MASTERPLAN
Pelaksanaan Penyusunan
MASTERPLAN
Mengidentifikasi dan Merumuskan
bentuk Konsep pada kawasan
perencanaan yang menjadi prioritas pelaksanaan
pada tahun anggaran 2022:
Penjelasan usulan kegiatan DESAIN KAWASAN

1.5. LINGKUP KEGIATAN


Lingkup Pekerjaan adalah Penyusunan Masterplan Kawasan Wisata Bawah Jembatan Barito dengan
lokasi di Bawah Jembatan Barito yang harus dilaksanakan oleh konsultan adalah sebagai berikut:

a. Pelaksanaan dan Peninjauan Lokasi guna menyusun analisis dan konsep. Dalam rangka mencari
dan menjaring data dan informasi yang dibutuhkan dalam rangka penyusunan laporan ini.

LAPORAN 1-4
PENDAHULUAN
[PENYUSUNAN MASTERPLAN KAWASAN WISATA BAWAH
JEMBATAN BARITO KAB. BARITO KUALA] TA. 2022
b. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk mendapatkan arahan dan kebijakan yang
berkaitan dengan Pembangunan Kawasan Objek Wisata Kawasan Bawah Jembatan Barito Kab.
Barito Kuala;
c. Melakukan peliputan data dan informasi terkait dengan pemanfaatan lahan dan penggunaan
bangunan serta kapasitasnya;
d. Mengidentifikasi permasalahan yang ada terutama masukan-masukan dari pihak Owner dan User;
e. Melakukan kajian tentang kondisi lokasi kegiatan (Analisa Kontekstual);
f. Melakukan pengukuran lahan serta informasi terkait dengan kondisi tanah pada tapak yang telah
ditentukan;
g. Melakukan analisis dan kajian pada aspek makro tapak (kebutuhan ruang, massa dan
komposisinya pada tapak serta tata ruang luar (landscape) kawasan;
h. Menetapkan konsep perancangan makro dan mikro;
i. Menetapkan konsep detail struktur yang bersifat satu kesatuan;
j. Menyiapkan gambar pra rancangan;
k. Menyiapkan gambar teknis hasil perancangan untuk aspek struktur, mekanikal dan elektrikal,
landscape, detail khusus, serta utilitas;
l. Membuat rencana anggaran biaya pelaksanaan konstruksi (RAB) secara detail;
m. Menyiapkan pelaporan administrasi dan teknis;
n. Menyusun desain hasil review dan survey terhadap kondisi eksisting obyek perencanaan.
o. Mengidentifikasi, mencatat dan mendokumentasikan setiap bagian Lokasi Penataan.
p. Waktu dan mekanisme konsultansi antara pelaksana dengan pemberi tugas, tim supervisi/teknis
(Dinas Pariswisata), dan narasumber serta Pemerintah Kota yang bersangkutan berlaku kapan
saja dan tidak ditentukan. Hal ini dimaksudkan agar konsultasi dapat berlangsung sesuai dengan
kebutuhan dan ketersediaan waktu bagi unsur/pihak terkait.
q. Membuat gambar denah rinci Site Plan Penataan lengkap dengan dimensi dan catatan bahan
komponen penyusun Perencanaan.
r. Koordinasi dan konsultasi dengan pengguna jasa untuk menampung saran masukan dan aspirasi,
sebagai bahan pertimbangan dalam proses desain
s. Mengidentifikasi dan menentukan lingkup rinci kegiatan tsb berdasarkan hasil optimalisasi.
t. Membuat laporan-laporan yang menjadi kewajiban konsultan perencana.
u. Konsultan harus menyediakan dan memobilisasi semua tenaga ahli, peralatan dan sarana yang
lainnya yang diperlukan dalam Penyusunan Masterplan Kawasan Wisata Bawah Jembatan Barito
dengan menyiapkan segala yang ibutuhkan dalam pekerjaan ini.

LAPORAN 1-5
PENDAHULUAN
[PENYUSUNAN MASTERPLAN KAWASAN WISATA BAWAH
JEMBATAN BARITO KAB. BARITO KUALA] TA. 2022
1.6. LINGKUP PERENCANAAN
a. Lingkup Perencanaan Masterplan Pembangunan Kawasan Wisata Kawasan Bawah Jembatan
Barito Kab. Barito Kuala dimaksud minimum Konsultan harus melakukan hal berikut :
(1) Tahapan Persiapan :
Melakukan penyusunan rencana kerja dan metode pendekatan studi format-format yang
diperlukan dalam hal pengumpulan data dan analisa;
(2) Tahapan Survey Lapangan :
Kegiatan survey lapangan dimaksudkan untuk pengumpulan data sekunder dan data
primer;
(3) Menyusun Rencana dan Analisis
(a) Analisis Tapak dan Lingkungan
 Analisa Lahan
 Analisa Tata Bangunan
 Analisa Ruang Terbuka
 Analisa Infrastruktur
(b) Pemograman Fasilitas Fisik
 Program Kegiatan
 Program Ruang
 Program Pengelolalaan

(c) Penataan Pola Ruang (Block Plan)


 Rencana Tata Aktifitas
 Rencana Tata Sirkulasi
 Rencana Tata Ruang
 Rencana Tata Bangunan
b. Menyusun Rencana Detail Rancang Bangunan
Pada bagian ini mencakup tahapan pekerjaan yang mencakup perancangan detail desain yang
dibangun meliputi beberapa tahap pelaksanaan pekerjaan yang antara lain :
(1) Penyusunan perancangan, yang meliputi :
 Rancangan Kawasan (Lay Out);
 Rancangan fasilitas utama dan fasilitas penunjang kawasan wisata;
 Rancangan penggunaan struktur dan analisa perhitungan strukturnya;
 Rancangan mekanikal dan elektrikal;

LAPORAN 1-6
PENDAHULUAN
[PENYUSUNAN MASTERPLAN KAWASAN WISATA BAWAH
JEMBATAN BARITO KAB. BARITO KUALA] TA. 2022
 Rancangan detail lainnya;

Lingkup perencanaan penyusunan diatas merupakan ruang lingkup pekerjaan minimum yang harus
tertuang dalam hasil pekerjaan, pengembangan pembahasan dan kajian serta modifikasi pola
penyusunan pelaporan dalam konteks penyempurnaan hasil pekerjan akan didiskusikan secara
bersama-sama pada saat pelaksanaan pekerjaan antara instansi terkait, tim teknis dan Konsultan
Perencana;

Perancangan Objek Wisata Kawasan Bawah Jembatan Barito harus mengakomodir prinsip-prinsip
pariwisata berkelanjutan seperti yang tertuang dalam Pacific Ministers Conference on Tourism and
Environment di Maldivest tahun 1997 yang meliputi kesejahteraan lokal, penciptaan lapangan kerja,
konservasi sumber daya alam, pemeliharaan dan peningkatan kualitas hidup antar generasi dalam
distribusi kesejahteraan. Gunn, 1994 mengemukakan bahwa suatu kawasan wisata yang baik dan
berhasil secara optimal didasarkan pada empat aspek yaitu : 1) Mempertahankan kelestarian
lingkungannya, 2) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan tersebut, 3) Menjamin
kepuasan pengunjung, 4) Meningkatkan keterpaduan dan kesatuan pembangunan masyarakatdi
sekitar kawasan dan zona pengembangan;

1.7. KELUARAN LAPORAN


Penyedia jasa konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan pertemuan dan
pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil proyek/satuan kerja pejabat pembuat
komitmen mencakup hal berikut :

a) Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran yang diminta, konsultan perencana
menyusun jadwal pertemuan berkala dengan pemberi tugas dan tim teknis;
b) Konsultan wajib menyiapkan materi presentasi (jika diperlukan) dalam bentuk hard copy dan soft
copy dihadapan tim teknis, semua pihak terkait, dan selanjutnya menghimpun seluruh masukan
dan pertanyaan dalam upaya penyempurnaan hasil perencanaan;
c) Dalam melaksanakan pekerjaan, konsultan harus berpedoman pada masa pelaksanaan pekerjaan
dengan batas waktu maksimum 4 (empat) bulan/120 hari kalender;

1.8. PELAPORAN
1) Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan memuat : Rencana Kerja, Metodologi dan Jadwal Pelaksanaan
Pekerjaan Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 14 (empat belas) hari kerja sejak
SPMK diterbitkan, buku laporan ini sebanyak 4 (Empat) buku laporan;
2) Laporan Kemajuan

LAPORAN 1-7
PENDAHULUAN
[PENYUSUNAN MASTERPLAN KAWASAN WISATA BAWAH
JEMBATAN BARITO KAB. BARITO KUALA] TA. 2022
Laporan Kemajuan memuat : hasil kegiatan penelitian lapangan (survey) dan studi literatur
yang telah dilaksanakan berdasarkan Laporan Pendahuluan yang telah disampaikan, buku
laporan ini sebanyak 4 (Empat) buku laporan;
3) Draft Laporan Akhir
Draft Laporan Akhir memuat : laporan lengkap dari keseluruhan Pekerjaan Studi Review
Kawasan Wisata Bawah Jembatan Barito Kab. Barito Kuala sebagai bahan diskusi dengan
pihak terkait, buku laporan ini sebanyak 4 (Empat) buku laporan;
4) Laporan Akhir

Laporan Akhir memuat : Laporan ini sebagai hasil final dari seluruh pekerjaan yang
disempurnakan dari serangkaian diskusi/seminar, buku laporan ini sebanyak 4 (Empat) buku
laporan;

LAPORAN 1-8
PENDAHULUAN

You might also like