You are on page 1of 7

INFORMATIKA DAN RPL, Vol. 1, No. 2, September 2019, Hal.

99-105 ISSN 2656-2855

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN


METODE INFORMATION ECONOMICS

Budi Sudrajat1, Rudianto2


1
Jurusan TEKNOLOGI KOMPUTER , Fakultas TEKNOLOGI INFORMASI, Universitas Bina
Sarana Informatika
Jl. Kamal Raya No.18 Outer Ringroad Barat Cengkareng Jakarta Barat.
2
Jurusan SISTEM INFORMASI , Fakultas TEKNOLOGI INFORMASI, Universitas Bina Sarana
Informatika
Jl. Kamal Raya No.18 Outer Ringroad Barat Cengkareng Jakarta Barat.
*
Email: budi.bst@bsi.ac.id, rudianto.rdt@bsi.ac.id.

Abstrak
Information Economic menggunakan proses keputusan yang memisahkan pertimbangan bisnis
untuk information technology dari unsur- unsur kelangsungan hidup teknologi untuk aplikasi
yang diusulkan. Keduanya perlu, tetapi pertimbangan dan pengukuran terpisah harus
ditentukan secara terpisah. Dalam perspektif bisnis, pertimbangan berdasarkan nilai proyek
yang disamakan dengan biaya dan fokus pada nilai, maksudnya adalah efek dari teknologi
informasi berakibat pada performa bisnis. Akan tetapi IT tidak punya nilai di dalam daerah
bisnis, melainkan nilai nya berada di dalam aplikasi teknologi sehingga dapat mengubah
performa bisnis. Maka nilai teknologi informasi diperoleh dari kemampuan organisasi sistem
informasi untuk mengirimkan jasanya kepada unit bisnis, sedangkan nilai mendukung domain
bisnis berdasarkan pada jasa dan informasi yang benar-benar di kirimkan.. Dalam perspektif
teknologi, kelangsungan hidup investasi didasarkan pada sumber daya proyek yang tersedia
dibandingkan kepada sumber daya yang diperlukan untuk mensukseskan pengembangan dan
implementasi proyek. Pertimbangan untuk IT, dikemudiannya adalah keseimbangan biaya dan
nilai bisnis, yang diukur oleh organisasi bisnis dalam terminologi bisnis, sedangkan
kelangsungan hidup didasarkan pada nilai dari IT kepada organisasi SI yang bandingkan
pada biaya penggunaan teknologi untuk jasa/layanan organisasi

Kata kunci: Bisnis, Information Economic, Information Technology

PENDAHULUAN teknologi informasi dimana diaplikasikan


Teknologi diciptakan untuk memudahkan dalam kegiatan bisnis perusahaan. Berdasarkan
manusia untuk melakukan aktifitasnya dan latar belakang ini penulis tertarik untuk
perkembangan teknologi memicu perusahaan membahas bagaimana dampak dari penggunaan
untuk terus meningkatkan kemampuan bersaing aplikasi yang terintergrasi tersebut dan
agar tetap exist dan mampu bersaing dengan menganalisis apakah biaya yang telah
perusahaan-perusahaan lain. Penggunaan dikeluarkan sebanding dengan keuntungan yang
teknologi dalam perusahaan berbanding lurus diperoleh oleh perusahaan dalam pencapaian
dengan skala perusahaan, semakin besar skala tujuan proses bisnis yang diharapkan. Untuk
suatu perusahaan maka teknologi yang menganalisis hal ini penulis menggunakan
dibutuhkan untuk menjalankan aktifitas dalam pendekatan Information Economics agar
diri perusahaan itu pun semakin besar. Oleh aplikasi pada perusahaan dapat berjalan lebih
karena itu, diperlukan teknologi yang mampu maksimal.
memacu kinerja perusahaan dan membantu Investasi di bidang teknologi dalam
karyawan dalam menjalankan tugasnya sesuai Perusahaan Sulit diperhitungkan secara tepat,
dengan bidangnya masing-masing. Perusahaan dan untuk itu digunakan metode Information
telah menggunakan beberapa aplikasi untuk Economics untuk mengetahui apakah investasi
mendukung kinerja karyawan tetapi sejauh ini yang telah dilakukan Perusahaan layak dan
perusahaan belum tahu sejauh mana manfaat aplikasi yang telah dikembangkan berjalan
yang diperoleh dalam penggunaan aplikasi secara efektif dan efisien. Pada penulisan ini,
tersebut. Oleh karena itu, dengan pendekatan akan membahas mengenai dampak dari
metode Information Economics penulis penggunaan aplikasi, menganalisis tafsiran
mengukur suatu penggabungan investasi kebutuhan dana yang akan terpakai dalam

TEKNIK INFORMATIKA-UNIVERSITAS WAHID HASYIM 99


INFORMATIKA DAN RPL, Vol. 1, No. 2, September 2019, Hal. 99-105 ISSN 2656-2855

implementasi sistem dan juga tafsiran dana Keduanya perlu, tetapi pertimbangan dan
dalam menjalankan sistem.yang terintergrasi pengukuran terpisah harus ditentukan secara
antar bagian di Perusahaan. terpisah. Dalam perspektif bisnis, pertimbangan
berdasarkan nilai proyek yang disamakan
METODE dengan biaya dan fokus pada nilai, maksudnya
2.1 Information Economic adalah efek dari teknologi informasi berakibat
Marilyn M. Parker (2010:5), menyatakan pada performa bisnis. Akan tetapi IT tidak
Information economic pada tingkat awal punya nilai di dalam daerah bisnis, melainkan
merupakan sekumpulan alat hitung untuk nilai nya berada di dalam aplikasi teknologi
mengukur manfaat dan biaya dari proyek sehingga dapat mengubah performa bisnis.
teknologi informasi. Ini merupakan peran Maka nilai teknologi informasi diperoleh dari
Information Economic dalam analisis biaya kemampuan organisasi sistem informasi untuk
manfaat tradisional dengan nilai yang mengirimkan jasa nya kepada unit bisnis,
didasarkan kinerja bisnis, untuk menangani hal- sedangkan nilai mendukung domain bisnis
hal yang memiliki dampak strategis bagi berdasarkan pada jasa dan informasi yang
perusahaan. Information Economic pada tingkat benar-benar di kirimkan. Dalam perspektif
lanjut merupakan sebuah proses pengambilan teknologi, kelangsungan hidup investasi
keputusan. Setiap investasi yang diusulkan didasarkan pada sumber daya proyek yang
(pemrograman, aplikasi, perangkat keras) harus tersedia dibandingkan kepada sumber daya
dipertimbangkan, tetapi setiap investasi yang yang diperlukan untuk mensukseskan
potensial memiliki keunikan dan perbedaan pengembangan dan implementasi proyek.
karakteristik terhadap nilai, biaya, dan resiko. Pertimbangan untuk IT, dikemudiannya adalah
Information Economic menghubungkan kinerja keseimbangan biaya dan nilai bisnis, yang
bisnis dengan teknologi informasi dan manfaat diukur oleh organisasi bisnis dalam terminologi
ditentukan melalui kombinasi dari analisis bisnis, sedangkan kelangsungan hidup
enhanced ROI, penilaian bidang bisnis, dan didasarkan pada nilai dari IT kepada organisasi
penilaian bidang teknologi. Information SI yang bandingkan pada biaya penggunaan
economic menurut Parker, pada gambar 1 teknologi untuk jasa/layanan organisasi.

Manfaat Information Economic


Manfaat teknologi informasi menurut
Remenyi (2015:40) adalah suatu keuntungan
atau kebalikan yang diperoleh dengan teknologi
informasi terhadap suatu perusahaan yang
bersedia membayar atas penggunaan teknologi
informasi tersebut. Information Economic
digunakan untuk menilai proyek pengembangan
investasi teknologi informasi yang akan
diterapkan dalam perusahaan nantinya memiliki
nilai manfaat baik ditinjau dari manfaat
langsung (tangible benefit), peningkatan
Gambar 1. Information Economics efisiensi (quasi- tangible benefit) dan manfaat
yang berfokus pada efektivitas perusahaan
Nilai merupakan dasar pentingnya (intangi-ble benefit) sehingga sesuai dengan
teknologi informasi dan diperluas dengan biaya yang telah dikeluarkan oleh perusahaan.
penambahan biaya sebagai ide dari dampak Marilyn M. Parker (2010:92), menyatakan
perubahan organisasi. Dampaknya kita harus manfaat information economic dibagi 3, yaitu:
membuat dua bagian keputusan, satu Tangible Benefit, Quasi-tangible Benefit,
berdasarkan nilai bisnis untuk mencapai tujuan Intangible Benefit.
perusahaan, dan satunya berdasarkan biaya 1.Tangible Benefit.
teknologi. Information Economic menggunakan Manfaat nyata atau yang berpengaruh
proses keputusan yang memisahkan secara langsung terhadap keuntungan
pertimbangan bisnis untuk information perusahaan. Contohnya meningkatkan
technology dari unsur- unsur kelangsungan produktivitas, mengurangi penggunaan kertas,
hidup teknologi untuk aplikasi yang diusulkan. dan sebagainya. Analisis terhadap tangible

100 e-ISSN 2685-5518


INFORMATIKA DAN RPL, Vol. 1, No. 2, September 2019, Hal. 99-105 ISSN 2656-2855

benefit atau yang bersifat kuantitatif


menggunakan perhitungan dengan metode
simple ROI- Traditional Cost-Benefit Analysis
(TCBA).
2.Quasi-tangible Benefit.
Merupakan manfaat yang mengacu pada
peningkatan efisensi kinerja yang sudah
diterapkan dalam perusahaan. Contohnya
memperbaiki proses perencanaan, perbaikan
pengambilan keputusan, dan sebagainya. Gambar 2. IT Benefit Matriks
3.Intangible Benefit.
Manfaat tidak nyata atau yang dapat Pengertian tangible measurable sama
dilihat mempunyai dampak positif bagi dengan pengertian tangible benefit. Tangible
perusahaan, tetapi tidak secara langsung unmeasurable dan intangible measurable sama
berpengaruh pada keuntungan. Contohnya dengan quasi tangible benefit yang di paparkan
meningkatkan citra perusahaan, meningkatkan oleh Parker. Untuk intangible unmeasurable
moral pegawai, dan sebagainya. merupakan intangible benefit.

Pengelompokan lebih lanjut dari manfaat 2.2 Analisis Dua Domain


information economic dijelaskan Remenyi Pada umumnya setelah melewati waktu
(2015:42) ke dalam IT benefit matrix (low satu tahun diharapkan bahwa total dari biaya
tangible berarti intangible). Pengelompokan domain teknologi dapat seimbang dengan kredit
tersebut mengembangkan dua jenis manfaat di biaya pemulihan yang dibebankan pada
atas menjadi empat jenis manfaat, yaitu: pengguna bisnis. Pengeluaran biaya pada
1. Tangible measurable merupakan manfaat kebutuhan domain teknologi harus di sesuai
yang membawa dampak langsung terhadap dengan domain bisnis.
keuntungan perusahaan dan dampak Dalam analisis ini yang pertama yang
tersebut dapat di ukur secara objektif kita lakukan adalah kita mensubtitusikan nilai
misalnya pengurangan karyawan, untuk manfaat, kedua kita memisahkan biaya
pengurangan jam kerja serta penghematan aktual dari pelayanan yang berlangsung dalam
kertas. domain teknologi dengan distribusi biaya dalam
2. Tangible unmeasurable merupakan manfaat domain bisnis. Oleh karena itu manager bisnis
yang membawa dampak langsung terhadap mampu menjustifikasi domain bisnis dan para
keuntungan perusahaan tetapi sulit untuk di manager TI dapat mengatur ketersedian
ukur secara langsung misalnya tersedianya teknologi.
informasi yang lebih baik sehingga mampu
memberikan jaminan akan keakuratan dan
ketepatan pengambilan keputusan.
3. Intangible measurable merupakan manfaat
yang dapat di ukur, tetapi dampaknya tidak
secara langsung mempengaruhi keuntungan
perusahaan misalnya pemrosesan informasi
yang lebih cepat dan tanggapan positif dari
user.
4. Intangible unmeasurable merupakan
manfaat yang sulit diukur dan dampaknya
tidak secara langsung mempengaruhi
keuntungan perusahaan, misalnya respon
positif dari konsumen terhadap produk dari Gambar 3. Hubungan Business Domain dengan
perusahaan Teknology Domain (Parker 2010)

Jika ditarik kesimpulan antara Remenyi Gambar 3 menjelaskan perbedaan nilai


dan Parker maka akan ditemukan hubungan dan biaya di dalam domain teknologi dan
yang dijelaskan dalam gambar di bawah ini: domain bisnis. Menurut IE kelayakan suatu

TEKNIK INFORMATIKA-UNIVERSITAS WAHID HASYIM 101


INFORMATIKA DAN RPL, Vol. 1, No. 2, September 2019, Hal. 99-105 ISSN 2656-2855

investasi dapat dilihat dari dua domain yaitu Manfaat proyek SI/TI diukur melalui tingkat
business domain dan technology domain. kesesuaian proyek tersebut terhadap
Business domain adalah atribut teknologi dan perencanaan SI/TI secara keseluruhan,
bisnis yang ditagih untuk sumber daya yang 2. Definitional Uncertainty
digunakan untuk menghasilkan nilai termasuk Manfaat proyek SI/TI diukur dari seberapa
resikonya, sedangkan technology domain besar ketidakpastiann akibat perubahan dari
adalah biaya sebenarnya yang dikeluarkan target.
untuk pemakaian sumber daya dalam 3. Technical Uncertainty
memberikan pelayanan kepada business Manfaat proyek SI/TI diukur dari seberapa
domain. besar ketergantungan proyek terhadap
keahlian, perangkat keras, perangkat lunak
2.3 Faktor-faktor Business Domain dan sistem.
Business domain adalah atribut teknologi 4. Infrastructure Risk.
dan bisnis yang ditagih untuk sumber daya Manfaat proyek SI/TI diukur dari seberapa
yang digunakan untuk menghasilkan nilai pentingnya investasi nonproyek untuk
termasuk resikonya. Komponen-komponen mengakomodasi proyek ini. Kategori manfaat
penilaian dari domain bisnis antara lain: satu (tangible) dan dua (quasi tangible)
1. Stratetic Match menggunakan pendekatan finansial enhanced
Manfaat teknologi informasi diukur melalui ROI, dimana hasil penilaiannya
seberapa besar dukungannya terhadap menghasilkan suatu nilai moneter dan skor
pencapaian tujuan strategis organisasi atau angka sedangkan kategori manfaat ke-tiga
besarnya kontribusi terhadap menggunakan pendekatan nonfinansial
kegiatankegiatan operasional untuk mecapai (domain bisnis dan teknologi), dimana hasil
tujuan tersebut. penilaiannya adalah sebuah skor angka. Pada
2. Competitive advantage kategori ke-tiga ini, skor berkisar dari 0- 5
Manfaat teknologi informasi diukur melalui Dengan demikian, nilai proyek SI/TI diukur
kontribusinya terhadap pencapaian dengan formula berikut ini (Parker
keuntungan kompetitif organisasi. 2010:102)
Penggunaan potensial teknologi informasi
adalah untuk menciptakan rintangan HASIL DAN PEMBAHASAN
persaingan. Dengan demikian, proyek- Analisis investasi teknologi informasi
proyek teknologi yang mendukung sistem (TI) merupakan sebuah analisis yang ditujukan
antar organisasi (inter- organizational untuk mengetahui apakah investasi TI yang
system) memiliki manfaat yang lebih tinggi. telah diterapkan dalam perusahaan telah
3. Management information support memberikan manfaat nyata (tangible benefit)
Kategori ini menilai kontribusi proyek- yaitu manfaat yang berpengaruh langsung
proyek teknologi informasi terhadap terhadap perusahaan seperti pengurangan
kebutuhan manajemen akan informasi dalam pemakaian kertas, manfaat yang mengacu pada
pengambilan keputusan. peningkatan efisiensi kinerja (quasi-tangible
4. Competitive response benefit), dan manfaat tidak nyata (intangible
Manfaat proyek-proyek teknologi informasi benefit) yaitu manfaat yang berdampak positif
diukur melalui seberapa besar resiko terhadap perusahaan tetapi tidak berpengaruh
persaingan jika proyek tersebut tertunda atau langsung pada keuntungan.
tidak dilaksanakan. Semakin proyek tersebut Metode yang digunakan dalam menilai
tidak dapat ditunda, maka manfaatnya kelayakan investasi TI ini menggunakan
semakin tinggi. metode Information Economic yang
dikembangkan oleh Marilyn M. Parker pada
2.4 Technology Domain tahun 1985 dan di revisi pada tahun 1996.
Technology domain adalah biaya Menurut Parker untuk menghitung tangible
sebenarnya yang dikeluarkan untuk pemakaian benefit dapat mengunakan metode analisis
sumber daya dalam memberikan pelayanan biaya manfaat. Analisis terhadap quasi-tangible
kepada business domain. Komponen-komponen benefit menggunakan perhitungan value
penilaian dari domain ini antara lain: acceleration, value linking, value restructuring,
dan innovation valuation. Dalam menganalisis
1. Strategic IS architecture intangible benefit mengunakan penilaian

102 e-ISSN 2685-5518


INFORMATIKA DAN RPL, Vol. 1, No. 2, September 2019, Hal. 99-105 ISSN 2656-2855

analisis dua domain yaitu domain bisnis dan Tabel 2. Lembar Kerja Dampak Ekonomis
domain teknologi. Pada perhitungan tangible
benefit dan quasi-tangible benefit menghasilkan
skor angka dan nilai moneter sedangkan
perhitungan intangible benefit menghasilkan
skor angka. Analisis kelayakan yang dilakukan
pada perusahaan tidak ditemukan adanya
perubahan pada proses bisnis dan perubahan
status maupun tingkatan jabatan yang berubah
akibat implementasian sistem IS. Oleh karena
itu, value restructuring dan innovation
valuation tidak ditemukan.
Manfaat langsung yang dirasakan setelah
pengimplementasian sistem IS ini meliputi
berbagai pengurangan biaya yang di simpulkan
Berdasarkan hasil perhitungan, skor
pada tabel 1.
proyek berada dibawah 1 % dengan nilai ROI 0.
Kesimpulan yang dapat diambil adalah proyek
Tabel 1. Model IT Benefit
tidak layak investasi. Sebagai pembanding
analisis kelayakan digunakan metode IRR dan
NPV, disini nilai diskonto untuk IRR dan NPV
adalah sebesar 18,86%. Nilai diskonto
didapatkan dari suku bunga indonesia sebesar
8,7 % ditambahkan dengan tingkat premi resiko
Indonesia pada tahun 2007 yang sebesar 10,16
%.

Tabel 3. PV dan NPV

Setelah mengkalkulasi biaya


implementasi, biaya berjalan, dan kuantifikasi
manfaat langsung maka angka-angka tersebut
akan di masukkan ke dalam economic impact
worksheet untuk menghasilkan ROI pertama
yang belum memperhitungkan manfaat
ekonomis langsung secara bersih. Arus kas
NPV = - 443.255.954,77
bersih didapatkan dari nilai pengurangan biaya
operasi dikurangi dengan nilai dari biaya
berjalan. Setelah mendapatkan arus kas bersih,
arus kas dibagi dengan lima tahun dan dibagi
lagi dengan nilai investasi untuk mendapatkan Arus kas bersih sebelum penambahan
nilai ROI sederhana. nilai ekonomi bersih menghasilkan nilai negatif
atau terjadi kerugian sehingga perhitungan
pengembalian modal (Payback) tidak dapat
dilakukan Berdasarkan dari nilai NPV dan IRR
yang diperoleh menghasilkan nilai negatif bagi
investasi proyek IS. Nilai NPV yang didapat
sebesar Rp -443.255.954,77 dan nilai IRR yang
diperoleh adalah -64.6 lebih kecil dari tingka
diskonto yaitu 18,86% sehingga analisis
kelayakan investasi sistem IS menurut nilai
NPV dan IRR tidaklah layak.
Hasil domain bisnis dan domain
teknologi diperoleh berdasarkan kuisioner yang
diberikan kepada user dari penerapan teknologi

TEKNIK INFORMATIKA-UNIVERSITAS WAHID HASYIM 103


INFORMATIKA DAN RPL, Vol. 1, No. 2, September 2019, Hal. 99-105 ISSN 2656-2855

informasi dalam perusahaan. Bobot yang Information Economics Scorecard adalah


terdapat dalam domain bisnis dan domain 58,19. dengan menggunakan Skala Likert
teknologi akan dimasukkan ke dalam proyek ini memiliki predikat cukup baik. Hal ini
information economics scorecard. menunjukkan bahwa pengimplementasian
aplikasi IS ini cukup layak untuk
Tabel 4. Ringkasan Hasil Skor dan Pembobotan dikembangkan dan bermanfaat bagi
Perusahaan. Untuk itu dapat ditarik kesimpulan,
antara lain :
1. Dengan menggunakan traditional cost and
benefit analysis diperoleh ROI sebesar -
77,5% dengan total estimasi arus kas bersih
selama lima tahun sebesar Rp. -180.206.927
hal ini memperlihatkan tidak ada
keuntungan finansial dan mengalami
kerugian dan ROI bernilai negatif. Nilai
NPV masih minus yaitu sebesar Rp. -
443.255.954,77 sedangkan IRR -64.6%.
2. Tahap kedua merupakan perluasan dari cost
Hasil pembobotan skor dan analisis and benefit analysis yaitu adanya value
dimasukkan kedalam Information Economic linking. Diperoleh ROI sebesar 254,7%,
Scorecard. mengalami peningkatan yang diperoleh dari
kenaikan arus kas bersih salama 5 tahun
Tabel 5. Information Economic Scorecard menjadi Rp. 490.035.482,36. Nilai NPV
dan IRR mengalami peningkatan yaitu
NPV sebesar Rp. 1.367.857.541 dan IRR
307,1%. Dari kenaikan ini dapat
disimpulkan bahwa value linking
memberikan nilai tambah yang cukup
berarti.
3. Nilai NPV dan IRR setelah memasukkan
value acceleration menjadi Rp.
2.020.408.984,13 dan 397,2%. Jika dilihat
dari nilai NPV dan IRR maka dapat
disimpulkan bahwa proyek ini layak
diimplementasikan.
Pada bagian faktor merupakan bobot dari
nilai dan resiko korporasi, sedangkan pada
DAFTAR PUSTAKA
bagian domain bisnis dan domain teknologi
Anonimus, Brief: IT - An Expense Or An
diisi dengan hasil skor kuisioner yang dibagikan
Investment? [online]
kepada user. Hasil ROI didapat dari skor pada
http://www.rms.net/lc_briefs_expense.ht
domain bisnis dan domain teknologi. Weight
m. di akses tanggal 15 Desember 2018
Score diperoleh dari penjumlahan semua nilai
Anonimus. Kajian Kelayakan Investasi Proyek
pada baris weight value. Dari proses
Teknologi Informasi dengan
perhitungan yang telah diuraikan sebelumnya
Menggunakan Metode Information
didapat score akhir dari sistem aplikasi IS yaitu
Economic. [online]
59.
www.petra.ac.id/~puslit/journals/articles.
php?PublishedI D=INF05060209 - 12k -.
KESIMPULAN Di akses tanggal 4 Desember 2018.
Setelah melakukan serangkaian kegiatan
Anonim, IT Invesment. [online ]
studi kelayakan dengan menggunakan metode
http://www.rms.net/gloss_it.htm. Di
Information Economics pada implementasi
akses tanggal 3 Januari 2019
aplikasi IS maka didapat beberapa simpulan
Anonim, Piranti Bantu Pendukung Pengambilan
adalah, keseluruhan hasil yang diperoleh dari
Keputusan Kelayakan Investasie-
kuisioner dan ROI setelah diolah dalam
Government [online] www.jazi.staff.ugm

104 e-ISSN 2685-5518


INFORMATIKA DAN RPL, Vol. 1, No. 2, September 2019, Hal. 99-105 ISSN 2656-2855

.ac.id/Rab-RIV-PA-5.pdf. di akses
tanggal 15 Januari 2019.
Parker, M. Marilyn, Robert J. Benson, H.E.
Trainor (2010) Information Economics:
Linking Business Performance to
Information Technology. Prentice Hall,
New Jersey.
Turban, Efraim, R. Kelly Rainer, Jr. and
Richard E. Potter. (2015). Introduction to
Information Technology. John Wiley and
Sons, Inc., New York.
Ward, John and Joe Peppard. (2015). Strategic
Planning for Information Systems. John
Wiley and Sons, Ltd., New York.

TEKNIK INFORMATIKA-UNIVERSITAS WAHID HASYIM 105

You might also like