You are on page 1of 70

RANCANGAN AKTUALISASI

PEMBUATAN DATABASE EVALUASI SAKIP BERBASIS GOOGLE


SPREADSHEET UNTUK PENGELOLAAN ARSIP MONITORING DAN
EVALUASI DINAS TANAMAN PANGAN HORTIKULTURA DAN
PETERNAKAN KABUPATEN MUARA ENIM

Disusun oleh:

KRISNAWATI, S.P
NIP.199703302022032015
NDH : 27

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN
XVI TAHUN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI

PEMBUATAN DATABASE EVALUASI SAKIP BERBASIS GOOGLE


SPREADSHEET UNTUK PENGELOLAAN ARSIP MONITORING DAN
EVALUASI DINAS TANAMAN PANGAN HORTIKULTURA DAN
PETERNAKAN KABUPATEN MUARA ENIM

Disusun Oleh:

KRISNAWATI, S.P
NIP.199703302022032015
NDH : 27

Telah disetujui untuk diseminarkan pada :


Hari/Tanggal : Kamis/06 Oktober 2022
Tempat : Virtual Conference

COACH, MENTOR,

H. Sentot Supriyadi, S.Sos., M.Si Novitasari, S.Si., M.M


Widyaiswara Ahli Madya Penata Tingkat I
NIP. 196609211989011001 NIP. 197904152008012010

Diketahui/Disetujui Oleh:
a.n. KEPALA BKPSDM Kabupaten Muara Enim
Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi Aparatur

Helyus Afrian, S.H.


Pembina (IV/a)
NIP. 197909142006041014

ii
LEMBAR

RANCANGAN

PEMBUATAN DATABASE EVALUASI SAKIP BERBASIS GOOGLE


SPREADSHEET UNTUK PENGELOLAAN ARSIP MONITORING DAN
EVALUASI DINAS TANAMAN PANGAN HORTIKULTURA DAN
PETERNAKAN KABUPATEN MUARA ENIM

Disusun Oleh:

KRISNAWATI, S.P
NIP.199703302022032015
NDH : 27

Telah diseminarkan dan disahkan


pada: Hari/Tanggal : Kamis/06 Oktober 2022
Tempat : Virtual Conference

COACH, NARASUMBER,

H. Sentot Supriyadi, S.Sos., M.Si Helyus Afrian, S.H


Widyaiswara Ahli Madya Pembina (IV/a)
NIP. 196609211989011001 NIP. 197909142006041014

Diketahui / Disahkan Oleh:


Kepala BPSDM Provins i Sumatera Selatan

Hj. Tarbiyah, S.Pd., M.M.


Pembina Utama Madya / IV.d
NIP. 196410131984062001

iii
KATA

Alhamdulillah, Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah


SWT yang telah memberikan berbagai nikmat-Nya serta shalawat dan salam tak
lupa penulis panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW karena atas limpahan
nikmat dan hidayah penulis dapat menyelesaikan tugas kegiatan rancangan
aktualisasi tepat pada waktunya.
Rancangan aktualisasi ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas CPNS
golongan III Angkatan XVI Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan di Kabupaten
Muara Enim. Terwujudnya rancangan aktualisasi ini tidak terlepas dari pihak-
pihak yang banyak membantu sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
rancangan aktualisasi ini dengan baik. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Pj. Bupati Muara Enim, Bapak Kurniawan, AP., M.Si.
2. Kepala BPSDMD Provinsi Sumatera Selatan, Ibu Hj. Tarbiyah S. Pd., MM.
3. Kepala BKPSDM Kabupaten Muara Enim, Bapak Harson Sunardi, S.AP.,
M.Si
4. Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kabupaten
Muara Enim, Bapak Ulil Amri, S.P., M.M
5. Sekretaris Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kabupaten
Muara Enim, Bapak Ir. Mughni
6. Mentor dalam penyusunan rancangan aktualisasi, Ibu Novitasari, S.Si., M.M
7. Coach dalam penyusunan rancangan aktualisasi, Bapak H. Sentot Supriyadi,
S.Sos., M.Si.
8. Narasumber dalam seminar rancangan aktualisasi, bapak Helyus Afrian, S.H.
9. Bapak dan Ibu Widyaiswara yang telah memberikan materi dengan tulus dan
semangat selama pendidikan dan pelatihan.
10. Bapak dan ibu panitia pelaksana pelatihan dasar CPNS Provinsi Sumatera
Selatan Golongan III Angkatan XVI tahun 2022.
11. Orang tua dan keluarga yang senantiasa memberikan doa dan dukungan

iv
terbaik.
12. Teman-teman seperjuangan, khususnya anggota Latsar golongan III angkatan
XVI Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan tahun 2022 di Kabupaten Muara
Enim yang telah memotivasi agar penulisan ini cepat selesai dilakukan.
Penulis menyadari bahwa rancangan aktualisasi ini masih banyak
kekurangan, maka dari itu kritik dan saran yang membangun selalu penulis
harapkan agar rancangan aktualisasi ini jauh lebih baik. Semoga rancangan
aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak yang
berkepentingan.

Muara Enim, Oktober 2022


Penulis,

Krisnawati, S.P

v
DAFTAR ISI

HALAMAN AWAL..........................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN.............................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................iii
KATA PENGANTAR.....................................................................................iv
DAFTAR ISI....................................................................................................vi
DAFTAR TABEL..........................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Tujuan Aktualisasi.................................................................................2
1. Tujuan Umum.................................................................................2
2. Tujuan Khusus.................................................................................3
C. Manfaat Aktualisasi...............................................................................3
D. Ruang Lingkup......................................................................................3
BAB II PROFIL INSTANSI LOKUS AKTUALISASI...............................5
A. Visi dan Misi.........................................................................................5
B. Nilai-Nilai Organisasi...........................................................................6
C. Tugas dan Fungsi Organisasi................................................................6
D. Uraian/Tugas Jabatan Peserta...............................................................8
E. Nilai-Nilai Dasar PNS...........................................................................9
1. Agenda II Berakhlak.......................................................................9
2. Kedudukan dan Peran ASN Menuju Smart Governance..............20
F. Identifikasi dan Analisa Masalah........................................................28
1. Identifikasi dan Deskripsi Masalah...............................................28
2. Analisis Masalah/Isu.....................................................................33
G. Keterkaitan Isu dengan Manajemen ASN dan Smart ASN serta
Penyebab Isu.......................................................................................35
1. Argumentasi Terhadap Core Isu Terpilih.....................................35
2. Penyebab Core Isu........................................................................36
vi
3. Gagasan Pemecah Core Isu...........................................................37
H. Matriks Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar..............................38
I. Rekapitulasi Rencana Penerapan Nilai-Nilai Dasar PNS...................51
J. Penjadwalan........................................................................................52
K. Kendala dan Antisipasi.......................................................................53
L. Daftar Pustaka.....................................................................................54
DAFTAR RIWAYAT HIDUP..................................................................56
LAMPIRAN

vii
DAFTAR

Tabel 2.1 Pembobotan dalam analisis Tapisan (APKL).................................34


Tabel 2.2 Analisis kriteria isu.........................................................................34
Tabel 2.3 Matriks rancangan aktualisasi.........................................................40
Tabel 2.4 Rekapitulasi rencana penerapan nilai-nilai dasar PNS...................51
Tabel 2.5 Jadwal pelaksanaan rencana aktualisasi..........................................52
Tabel 2.6 Kendala dan antisipasi pada aktualisasi..........................................53

viii
DAFTAR

Gambar 2.1 Gedung Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan


Kabupaten Muara Enim................................................................5

Gambar 2.2 Struktur organisasi Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan


Peternakan Kabupaten Muara Enim..............................................8

Gambar 2.3 Arsip surat masuk........................................................................29

Gambar 2.4 Arsip SAKIP...............................................................................31

Gambar 2.5 Contoh sementara database evaluasi SAKIP..............................38

ix
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil
dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. Menurut Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (ASN), seorang ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan
publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa. Terkait dengan fungsi
sebagai pelaksana kebijakan publik tersebut, ASN harus mampu menerapkan
core values sesuai dengan Surat Edaran (SE) Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 tahun 2021 Tentang
Implementasi Core Values dan Employer Branding Aparatur Sipil Negara.
Core values yang dimaksud yaitu BerAKHLAK yang merupakan akronim
dari nilai-nilai dasar Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif.
Pembelajaran mengenai core values ini dimulai sejak CPNS menjalani
kegiatan wajib yaitu prajabatan sesuai dengan Peraturan Lembaga
Administrasi Negara RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Lebih lanjut diatur dalam Peraturan Lembaga
Administrasi Negara RI Nomor 10 Tahun 2021 tentang Perubahan atas
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021 tentang
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, struktur kurikulum
pembentukan karakter CPNS terdiri atas blended learning dan pelatihan
klasikal. Yang dilaksanakan selama 12 September 2022 sampai dengan 26
November 2022. Pelatihan dasar CPNS ini berlaku untuk seluruh CPNS dari
seluruh Indonesia, tidak terkecuali Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan
Peternakan Kabupaten Muara Enim, instansi asal dari penulis.
Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan sebagai salah
satu organisasi perangkat daerah yang banyak melayani publik secara
langsung, dituntut secara aktif untuk melakukan inovasi demi
meningkatkan kualitas

1
2

pelayanan yang dibutuhkan oleh masyarakat sehingga nantinya hasil


monitoring dan evaluasi instansi mendapatkan nilai yang memuaskan.
Penilaian evaluasi terhadap capaian kinerja Dinas Tanaman Pangan
Hortikultura dan Peternakan salah satunya melalui evaluasi SAKIP. Namun
saat ini untuk pengelolaan berkas pendukung evaluasi SAKIP masih
dilakukan secara manual, padahal berkas tersebut akan terus digunakan dalam
berbagai program dan kegiatan di intansi Dinas Tanaman Pangan Hortikultura
dan Peternakan baik sebagai berkas pendukung maupun sebagai monitoring
dan evaluasi. Kondisi yang diharapkan yaitu adanya pengelolaan arsip
monitoring dan evaluasi yang dikemas dalam sebuah database yang dapat
dianalisis lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan. Pengelolaan arsip monitoring
dan evaluasi SAKIP diharapkan dapat memunculkan sebuah output data yang
dapat dimanfaatkan oleh Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan
khususnya sub bagian Perencanaan. Berdasarkan masalah tersebut, maka
penulis akan merancang kegiatan aktualisasi dan habituasi dengan
menerapkan ilmu dan nilai-nilai dasar yang telah diajarkan oleh para
Widyaiswara selama Pelatihan Dasar CPNS, sehingga mampu memberikan
kontribusi nyata yang bermanfaat bagi Dinas Tanaman Pangan Hortikultura
dan Peternakan Kabupaten Muara Enim, terutama dalam hal penyediaan
database berbasis google spreadsheet mengenai pengelolaan arsip monitoring
dan evaluasi.

B. TUJUAN AKTUALISASI
1. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari pembuatan rancangan aktualisasi ini adalah
sebagai berikut:
a. Menunjukkan sikap dan perilaku bela negara;
b. Mengaktualisasi nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK (Berorientasi
pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan
Kolaboratif) dalam setiap pelaksanaan tugas dan fungsi jabatan;
c. Mengaktualisasi kedudukan dan peran ASN dalam Mendukung Smart
Governance sesuai dengan tugas dan fungsi jabatan peserta
3

2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari pembuatan rancangan aktualisasi dan habituasi
ini adalah adanya database berbasis google spreadsheet untuk mengelola
arsip monitoring dan evaluasi SAKIP secara berkelanjutan.

C. MANFAAT AKTUALISASI
1. Manfaat untuk Penulis
Pelaksanaan latihan dasar dan aktualisasi ini memiliki manfaat untuk
mengembangkan kompetensi CPNS secara terintegrasi.
2. Manfaat untuk organisasi
Pelaksanaan pelatihan dasar dan aktualisasi ini akan dapat membantu
menyelesaikan persoalan yang ada di unit kerja. Solusi yang akan
diberikan dalam aktualisasi ini akan berdasarkan nilai-nilai ASN
BerAKHLAK yang telah dipelajari selama kegiatan pelatihan dasar.
3. Manfaat untuk masyarakat/stakeholder lainnya
Pelaksanaan pelatihan dasar dan aktualisasi akan meningkatkan pelayanan
Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan kepada masyarakat
atau stakeholder lainnya.

D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup rancangan aktualisasi ini adalah Dinas Tanaman
Pangan Hortikultura dan Peternakan dengan menerapkan nilai Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif
sebagai ASN dalam pembuatan database evaluasi sakip berbasis google
spreadsheet untuk pengelolaan arsip monitoring dan evaluasi Dinas Tanaman
Pangan Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Muara Enim. Kegiatan
aktualisasi akan dilakukan mulai tanggal 10 Oktober 2022 sampai dengan 12
November 2022 bertempat di kantor Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan
Peternakan Kabupaten Muara Enim, yaitu pada Sub bagian Perencanaan.
Adapun kegiatan yang akan diaktualisasikan yaitu sebagai berikut:
4

1. Melakukan konsultasi dan koordinasi kepada mentor serta rekan sejawat


mengenai pembuatan database evaluasi SAKIP
2. Mengumpulkan rekam jejak arsip monitoring dan evaluasi berkaitan
SAKIP dan berkas pendukungnya
3. Membuat prosedur langkah pengelolaan arsip evaluasi SAKIP dalam
bentuk infografis
4. Mengoptimalkan Googledrive untuk pengelolaan arsip dokumen evaluasi
SAKIP dan dokumen pendukung.
5. Membuat format khusus untuk database arsip evaluasi SAKIP berbasis
Google Spreadsheet
6. Melakukan finalisasi dan evaluasi database evaluasi SAKIP
5

BAB II
PROFIL INSTANSI LOKUS AKTUALISASI

A. Visi dan Misi

Gambar 2.1 Gedung Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan


Peternakan Kabupaten Muara Enim

Visi dan misi Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan


Kabupaten Muara Enim sejalan dengan visi dan misi yang dimiliki oleh
Bupati dan Wakil Bupati Muara Enim. Visi tersebut adalah “MUARA ENIM
UNTUK RAKYAT YANG AGAMIS, BERDAYA SAING, MANDIRI,
SEHAT DAN
SEJAHTERA”. Untuk dapat mengantisipasi kondisi dan permasalahan yang
ada serta memperhatikan tantangan kedepan dengan mempertimbangkan
peluang yang dimiliki, maka rumusan misi Kabupaten Muara Enim dalam
pencapaian visi ditetapkan dalam 7 misi yaitu:
1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman, bertakwa,
cerdas dan mandiri
2. Mewujudkan pembinaan anak yatim, yatim piatu dan duafa dan bantuan
langsung kepada keluarga miskin hingga mandiri
3. Mewujudkan daya saing ekonomi daerah melalui penguatan komoditas
dan produk unggulan desa di sektor agrobisnis, agroindustri dan
agropolitan
4. Mewujudkan pendidikan dan kesehatan yang mudah di-jangkau dan
bebas biaya

5
6

5. Meningkatkan infrastruktur dan suprastruktur dasar yang berkualitas


secara merata dan mendukung terwujudnya jalan TOL Muara Enim-
Indralaya-Palembang
6. Memanfaatkan Potensi SDA untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan
industri dengan memperhatikan pengelolaan Tata Ruang dan Lingkungan
7. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, kredibel dan
berorientasi pada peningkatan pelayanan publik.

B. Nilai-Nilai Organisasi
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Kabupaten
Muara Enim memiliki nilai-nilai organisasi yang sama dengan Kementrian
Pertanian. Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 65 Tahun 2012
tentang Pedoman Nilai-nilai dan Makna Bekerja bagi Pegawai Kementerian
pertanian, nilai-nilai (values) Kementerian Pertanian “KKPID” yang juga
dijadikan sebagai nilai organisasi Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan
Peternakan Kabupaten Muara Enim adalah sebagai berikut:
1. Komitmen, yaitu keteguhan hati, memiliki tekad yang mantap dan
menepati janji untuk melakukan atau mewujudkan visi, misi, nilai dan
makna kerja;
2. Keteladanan, yaitu sikap, perilaku, dan kebiasaan yang secara sadar dan
tidak sadar dapat ditiru dan menjadi teladan bagi orang lain;
3. Profesionalisme, yaitu terampil, handal dan semangat bertanggung jawab
dalam menjalankan profesinya sebagai PNS;
4. Integritas, yaitu selalu konsisten dalam perkataan dan perbuatan;
5. Disiplin, yaitu sikap yang selalu taat pada aturan, norma dan prinsip-
prinsip tertentu, serta mengikuti jadwal dan sistem kerja yang tersusun
dan terencana dengan baik.

C. Tugas Dan Fungsi Organisasi


Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Kabupaten
Muara Enim dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2016.
7

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Muara Enim


bertugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan bidang
pertanian sub urusan tanaman pangan, hortikultura, dan peternakan yang
menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan. Selain mengemban tugas
tersebut, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan juga memiliki
fungsi berikut:
a. Perumusan kebijakan di bidang tanaman pangan, hortikultura dan
peternakan
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
tanaman pangan, hortikultura dan peternakan
c. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan urusan di bidang tanaman
pangan, hortikultura dan peternakan
d. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang tanaman pangan,
hortikultura dan peternakan
e. Pengelolaan sekretariat meliputi umum dan kepegawaian, perencanaan,
dan keuangan
f. Pemberian izin usaha/rekomendasi teknis di bidang tanaman pangan,
hortikultura dan peternakan
g. Pelaksanaan pengawasan, evaluasi, pengendalian dan pelaporan di
bidang tanaman pangan, hortikultura dan peternakan, dan
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
8

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Muara Enim Nomor 2


Tahun 2016 tanggal 14 Oktober 2016, struktur organisasi Dinas Tanaman
Pangan Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Muara Enim sebagai berikut:

Unit kerja penulis

Perda Nomor 2 Tahun 2016

Gambar 2.2 Struktur organisasi Dinas Tanaman Pangan Hortikultura


dan Peternakan Kabupaten Muara Enim

D. Uraian/Rincian Tugas Jabatan Peserta


Berdasarkan surat tugas Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan
Peternakan Kabupaten Muara Enim Nomor 890/438/DTPHP/2022 penulis
bertugas sebagai CPNS Analis Lahan Pertanian pada Sekretariat Dinas
Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Muara Enim
dengan tugas sebagai berikut:
1. Melaksanakan tugas-tugas Dinas yang diberikan oleh Sekretaris dan
Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kabupaten
Muara Enim
2. Merumuskan dan Menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) di Sub
Bagian Perencanaan
3. Menyusun dan merumuskan data Statistik Pertanian dan database bahan
lainnya untuk perencanaan program kerja kegiatan dan anggaran di
9

lingkungan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan


Kabupaten Muara Enim
4. Merumuskan menyusun, dan mengidentifikasi bahan atau materi yang
diperlukan untuk pengendalian dan monitoring kebutuhan pangan
Kabupaten Muara Enim
5. Merumuskan, Menyusun, dan mengidentifikasi bahan penyusunan
dokumen perencanaan program kerja, kegiatan dan anggaran (RKA,
RKAP, DPA, dan DPPA) di lingkungan Dinas Tanaman Pangan
Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Muara Enim
6. Merumuskan, Menyusun, dan mengidentifikasi bahan atau materi yang
diperlukan untuk pengendalian dan monitoring perencanaan (renstra,
renja, LKPJ, LPPD) di lingkungan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura
dan Peternakan Kabupaten Muara Enim
7. Melaksanakan monitoring dan evaluasi program di lingkungan Dinas
Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Muara Enim
8. Merumuskan dan Menyusun bahan evaluasi capaian indikator input
(masukan), output (keluaran), outcome (hasil), benefit (manfaat), dan
impact (dampak) program/kegiatan di lingkungan Dinas Tanaman Pangan
Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Muara Enim
Sebelum dilantik menjadi Analis Lahan Pertanian, penulis harus
melaksanakan Pelatihan Dasar CPNS terlebih dahulu. Sebagai peserta
Pelatihan Dasar CPNS, penulis memiliki tugas dan fungsi untuk
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK dan
mengaktualisasikan Manajemen ASN. Aktualisasi ini akan diterapkan dalam
bentuk analisis pemecahan isu kontemporer di lingkup instansi penempatan
penulis.

E. Nilai-Nilai Dasar PNS


1. Agenda II BerAKHLAK
Dalam rangka menyeragamkan nilai-nilai dasar ASN, pada tanggal
27 Juli 2021, Presiden Joko Widodo resmi meluncurkan core value
1

Aparatur Sipil Negara (ASN) yaitu BerAKHLAK. Peluncuran core value


ini bertujuan untuk menguatkan budaya kerja sebagai salah satu strategi
transformasi pengelolaan ASN menuju pemerintahan berkelas dunia
(world class government). Nilai-nilai dasar BerAKHLAK juga dapat
menjadi fondasi budaya kerja ASN yang profesional. Nilai-nilai dasar
BerAKHLAK merupakan singkatan dari Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
Adapun penjelasan dari masing-masing core value tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Beriorientasi Pelayanan
Berdasarkan Surat Edaran (SE) Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MENPANRB) Nomor 20
Tahun 2021 tentang Impelementasi Core Values dan Employer
Branding Aparatur Sipil Negara, definisi dari berorientasi pelayanan
yaitu komitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan
masyarakat. Kemudian panduan perilakunya yaitu memahami dan
memenuhi kebutuhan masyarakat; ramah, sopan, santun, cekatan,
solutif serta dapat dikitalkan; melakukan perbaikan tiada henti.
Berorientasi pelayanan erat kaitannya dengan pelayanan
publik. Pelayanan publik sendiri menurut Subarsono adalah
serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh birokrasi publik untuk
memenuhi kebutuhan warga pengguna. Pengguna yang dimaksudkan
disini adalah warga negara yang membutuhkan pelayanan publik.
Untuk memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat, ASN harus
menerapkan nilai dasar pelayanan publik dengan prinsip-prinsip
sebagai berikut:
1) Partisipatif: masyarakat mengambil bagian atau ikut serta
dalam penyelenggaraan good governance itu sendiri, baik itu
keterlibatan dalam hal perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
hasil;
1

2) Transparan: segala aspek dari proses penyelenggaraan


pelayanan bersifat terbuka dan dapat diketahui dengan mudah
oleh para pengguna pelayanan yaitu masyarakat dan pihak
ketiga atau stakeholders yang membutuhkan;
3) Responsif: mendengar dan memenuhi setiap tuntutan kebutuhan
warganya dan terhadap segala tantangan dan perubahan guna
memberikan kualitas pelayanan yang baik kepada masyarakat.
4) Tidak diskriminatif: memberikan pelayanan publik yang
diselenggarakan oleh pemerintah yang terbaik, kepada
masyarakat dengan posisi netral tanpa membeda-bedakan dan
mendiskriminasi latar belakang penerima pelayanan.
5) Mudah dan murah: penyelenggaraan pelayanan publik harus
diterapkan prinsip mudah, artinya berbagai persyaratan yang
dibutuhkan tersebut masuk akal dan mudah untuk dipenuhi.
Murah dalam arti biaya yang dibutuhkan oleh masyarakat
untukmendapatkan layanan tersebut terjangkau oleh seluruh
warga negara.
6) Efektif dan Efisien: ASN sebagai penyelenggara pelayanan
publik harus mampu mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak
dicapainya (untuk melaksanakan konstitusi dan mencapai
tujuan- tujuan strategis Negara dalam jangka panjang) dan cara
mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur yang
sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah.
7) Aksesibel: fasilitas yang disediakan pemerintah untuk seluruh
masyarakat dengan tujuan mewujudkan kesamaan kesempatan
dalam segala aspek kehidupan.
8) Akuntabel: Akuntabilitas dapat digunakan sebagai alat/sarana
untuk menilai kualitas kinerja aparat sehingga mereka dapat
mengenali dengan benar kekuatan dan kelemahannya.
9) Berkeadilan: penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat
dijadikan sebagai alat melindungi kelompok rentan dan mampu
1

menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika


berhadapan dengan kelompok yang kuat
Kalimat afirmasi dari berorientasi pelayanan adalah “Kami
berkomitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan
masyarakat”
b. Akuntanbel
Berdasarkan SE No.20 Tahun 2021, akuntabel berarti
bertanggungjawab atas kepercayaan yang diberikan. Panduan
perilakunya akuntabel berdasarkan SE tersebut ada 3 (tiga) yaitu
melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat,
disiplin dan berintegritas tinggi; menggunakan kekayaan dan barang
milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien; tidak
menyalahgunakan kewenangan jabatan. Lingkungan kerja yang
akuntabel dapat tercipta dengan terlaksananya 9 (Sembilan) prinsip
akuntabel yaitu:
1) Kepemimpinan: Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas
ke bawah dimana pimpinan memainkan peranan yang penting
dalam menciptakan lingkungannya.
2) Transparansi:
Tujuan dari adanya transparansi adalah:
a) Mendorong komunikasi yang lebih besar dan kerjasama
antara kelompok internal dan eksternal;
b) Memberikan perlindungan terhadap pengaruh yang tidak
seharusnya dan korupsi dalam pengambilan keputusan;
c) Meningkatkan akuntabilitas dalam keputusan-keputusan;
d) Meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada
pimpinan secara keseluruhan.
3) Integritas: adanya integritas menjadikan suatu kewajiban untuk
menjunjung tinggi dan mematuhi semua hukum yang berlaku,
undang-undang, kontrak, kebijakan, dan peraturan yang berlaku.
1

Dengan adanya integritas institusi, dapat memberikan


kepercayaan dan keyakinan kepada publik dan/atau stakeholders
4) Tanggung jawab: responsibilitas institusi dan responsibilitas
perseorangan memberikan kewajiban bagi setiap individu dan
lembaga, bahwa ada suatu konsekuensi dari setiap tindakan yang
telah dilakukan, karena adanya tuntutan untuk
bertanggungjawab atas keputusan yang telah dibuat.
5) Keadilan: keadilan harus dipelihara dan dipromosikan oleh
pimpinan pada lingkungan organisasinya.
6) Kepercayaan: kepercayaan ini yang akan melahirkan
akuntabilitas. Dengan kata lain, lingkungan akuntabilitas tidak
akan lahir dari hal- hal yang tidak dapat dipercaya.
7) Keseimbangan: Untuk mencapai akuntabilitas dalam
lingkungan kerja, maka diperlukan adanya keseimbangan antara
akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas.
8) Kejelasan: mengetahui kewenangan, peran dan tanggungjawab,
misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem
pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi.
9) Konsistensi: konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang
tidak konsisten dari sebuah kebijakan, prosedur, sumber daya
akan memiliki konsekuensi terhadap tercapainya lingkungan
kerja yang tidak akuntabel, akibat melemahnya komitmen dan
kredibilitas anggota organisasi.
Kalimat afirmasi dari akuntabel adalah “Kami bertanggung jawab
atas kepercayaan yang diberikan”
c. Kompeten
Berdasarkan SE No.20 Tahun 2021, kompeten berarti terus
belajar dan mengembangkan kapabilitas. Menurut Kamus
Kompetensi Loma (1998) dan stkitar kompetensi dari International
Labor Organization (ILO) dalam Modul Kompeten Pelatihan Dasar
CPNS LAN RI 2021, kompetensi memiliki tiga aspek penting
1

berkaitan dengan perilaku kompetensi meliputi pengetahuan,


keterampilan, dan sikap, yang diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan. Prinsip penerapan nilai dasar kompeten adalah
professional, non diskriminatif, bertanggungjawab, jujur, tanggap
dan cepat, tepat dan akurat, mandiri, amanah, sportivitas, disiplin,
berdaya guna dan berhasil guna dan prinsip keahlian. Pengertian
yang sama juga digunakan dalam konteks ASN, kompetensi adalah
deskripsi pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang diperlukan
dalam melaksanakan tugas jabatan (Pasal 1 PermenpanRB Nomor 38
Tahun 2017), dan kompetensi menjadi faktor penting untuk
mewujudkan pegawai profesional dan kompetitif. Dalam hal ini
ASN sebagai profesi memiliki kewajiban mengelola dan
mengembangkan kompetensi dirinya, termasuk mewujudkannya
dalam kinerja.
Sesuai Peraturan Menteri PANRB Nomor 38 Tahun 2017
tentang Stkitar Kompetensi ASN, kompetensi meliputi:
1) Kompetensi teknis yaitu pengetahuan, keterampilan, dan
sikap/perilaku yangdapat diamati, diukur dan dikembangkan
yang spesifik berkaitan dengan bidangteknis jabatan;
2) Kompetensi manajerial yaitu pengetahuan, keterampilan, dan
sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dikembangkan untuk
memimpin dan/atau mengelola unit organisasi
3) Kompetensi sosial kultural yaitu pengetahuan, keterampilan,
dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dan
dikembangkan terkait dengan pengalaman berinteraksi dengan
masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan budaya,
perilaku, wawasan kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral, emosi
dan prinsip, yang harus dipenuhisetiap pemegang Jabatan, untuk
memperoleh hasilkerja sesuai dengan peran, fungsi dan Jabatan.
Panduan perilaku kompeten adalah sebagai berikut:
1) Meningkatkan Kompetensi Diri
2) Membanntu Orang Lain Belajar
1

3) Melaksanakan Tugas Terbaik


Kalimat afirmasi dari berorientasi pelayanan adalah “Kami terus
belajar dan mengembangkan kapabilitas”
d. Harmonis
Berdasarkan Modul Harmonis Pelatihan Dasar CPNS LAN
RI, dari laman Wikipedia, Harmoni (dalam bahasa Yunani:
harmonia) berarti terikat secara serasi/sesuai). Dalam bidang filsafat,
harmoni adalah kerja sama antara berbagai faktor dengan sedemikian
rupa hingga faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu
kesatuan yang luhur. Berakar dari Semboyan Negara Indonesia
yakni Bhinneka Tunggal Ika, yang berarti “Berbeda-beda Namun
Tetap Satu Jua”, seorang pelayan publik harus dapat menghargai
setiap orang apapun latar belakangnya. Penting bagi setiap ASN
untuk dapat menciptakan dan membangun lingkungan kerja yang
kondusif. Karena dengan kenyamanan lingkungan kerja, ASN
diyakini dapat lebih produktif. Salah satu kunci sukses kinerja suatu
organisasi berawal dari suasana tempat kerja. Energi positif yang ada
di tempat kerja bisa memberikan dampak positif bagi karyawan yang
akhirnya memberikan efek domino bagi produktivitas, hubungan
internal, dan kinerja secara keseluruhan.
Peran ASN untuk dapat menciptakan budaya harmonis meliputi:
1) Bersikap netral dan adil.
2) Mengayomi kepentingan kelompok minoritas dan tidak
diskriminatif dengan tidak membuat kebijakan/peraturan yang
mendiskriminasi kelompok tertentu.
3) Bersikap toleran atas perbedaan untuk menunjang sikap netral
dan adil karena tidak berpihak dalam memberikan layanan
4) Bersedia memberikan pertolongan kepada pengguna layanan dan
mereka yang membutuhkan pertolongan
5) Menjadi figure dan teladan di lingkungan masyarakatnya.
1

Kalimat afirmasi dari berorientasi pelayanan adalah “Kami saling


peduli dan menghargai perbedaan”
e. Loyal
Secara etimologis, istilah “loyal” diadaptasi dari bahasa
Prancis yaitu “Loial” yang artinya mutu dari sikap setia. Secara
harfiah loyal berarti setia, atau suatu kesetiaan. Kesetiaan ini timbul
tanpa adanya paksaan, tetapi timbul dari kesadaran sendiri pada
masa lalu. Dalam Kamus Oxford Dictionary kata Loyal didefinisikan
sebagai “giving or showing firm and constant support or allegiance
to a person or institution (tindakan memberi atau menunjukkan
dukungan dan kepatuhan yang teguh dan konstan kepada seseorang
atau institusi)”. Loyalitas merupakan suatu hal yang bersifat
emosional. Untuk bisa mendapatkan sikap loyal seseorang, terdapat
banyak faktor yang akan memengaruhinya. Terdapat beberapa
ciri/karakteristik yang dapat digunakan oleh organisasi untuk
mengukur loyalitas pegawainya, antara lain:
1) Taat pada peraturan
2) Bekerja dengan integritas
3) Tanggung jawab pada organisasi
4) Kemauan untuk Bekerja Sama
5) Rasa Memiliki yang Tinggi Adanya rasa ikut memiliki pegawai
terhadap organisasi
6) Hubungan antar pribadi
7) Kesukaan Terhadap Pekerjaan
8) Keberanian mengutarakan ketidaksetujuan
9) Menjadi Teladan bagi Pegawai Lain
Kalimat afirmasi dari harmonis adalah “Kami saling peduli dan
menghargai perbedaan”
f. Adaptif
Budaya adaptif dalam pemerintahan merupakan budaya
organisasi di mana ASN memiliki kemampuan menerima perubahan,
1

termasuk penyelarasan organisasi yang berkelanjutan dengan


lingkungannya, juga perbaikan proses internal yang
berkesinambungan. Dalam konteks budaya organisasi, maka nilai
adaptif tercermin dari kemampuan respon organisasi dalam
mengadaptasi perubahan. budaya adaptif bisa menjadi penggerak
organisasi dalam melakukan adaptasi terhadap perubahan-perubahan
internal maupun eksternal. Budaya menjadi faktor yang
memampukan organisasi dalam berkinerja secara cepat dan efektif.
Penerapan budaya adaptif dalam organisasi pemerintahan akan
membawa konsekuensi adanya perubahan dalam cara pkitang, cara
berpikir, mentalitas dan tradisi pelayanan publik yang lebih mampu
mengimbangi perubahan atau tuntutan jaman.
Berdasarkan SE No.20 Tahun 2021, adaptif berarti terus
berinovasi dan antusias dalam menggerakkan serta menghadapi
perubahan. Panduan perilakunya yaitu cepat menyesuaikan diri
menghadapi perubahan; terus berinovasi dan mengembangkan
kreativitas; bertindak proaktif. Sikap adaptif tidak hanya penting
untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga perlu
diterapkan oleh individu/organisasi dalam menjalankan fungsi dan
tugasnya.Perilaku dari adaptif dapat dipahami lebih lanjut melalui
kata kunci berikut yaitu efisien, efektif, inovasi, kreatif, berpikir
kreatif, proaktif, fleksibel dan berorientasi pada hasil.
Salah satu praktik perilaku adaptif adalah dalam hal
menyikapi lingkungan yang bercirikan ancaman VUCA. Johansen
(2012) mengusulkan kerangka kerja yang dapat digunakan untuk
menanggapi ancaman VUCA, yang disebut VUCA Prime, yaitu
Vision, Understanding, Clarity, Agility. Johansen menyarankan
pemimpin organisasi melakukan hal berikut:
1) Hadapi Volatility dengan Vision
a) Terima dan rangkul perubahan sebagai bagian dari
lingkungan kerja yang konstan dan tidak dapat diprediksi.
1

b) Buat pernyataan yang kuat dan menarik tentang tujuan dan


nilai tim, dan kembangkan visi bersama yang jelas tentang
masa depan
2) Hadapi Uncertainty dengan Understanding
a) Berhenti sejenak untuk mendengarkan dan melihat sekeliling.
b) Jadikan investasi, analisis dan interpretasi bisnis, dan
competitive intelligence (CI) sebagai prioritas, sehingga tidak
ketinggalan.
3) Hadapi Complexity dengan Clarity
a) Berkomunikasi secara jelas dengan tim. Dalam situasi yang
kompleks, komunikasi yang jelas membantu mereka
memahami arah tim dan organisasi. Berkomunikasi secara
jelas senada dengan berkomunikasi secara efektif.
b) Kembangkan tim dan dorong kolaborasi. Situasi VUCA
seringkali terlalu rumit untuk ditangani oleh satu orang.
4) Hadapi Ambiguity dengan Agility.
a) Dorong fleksibilitas, kemampuan beradaptasi, dan
ketangkasan.
b) Pekerjakan dan promosikan orang-orang yang berhasil di
lingkungan VUCA.
c) Dorong karyawan untuk berpikir dan bekerja di luar area
fungsional mereka.
d) Hindari memimpin dengan mendikte atau mengendalikan
mereka.
e) Kembangkan “budaya ide”. Ini jenis budaya yang energik
dan dapat mengubah tim dan organisasi menjadi lebih kreatif
dan gesit.
Kalimat afirmasi dari adaptif adalah “Kami terus berinovasi dan
antusias dalam menggerakan ataupun menghadapi perubahan”
1

g. Kolaboratif
Berdasarkan SE No.20 Tahun 2021, kolaboratif berarti
membangun kerja sama yang sinergis. Panduan perilakunya yaitu
memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi;
terbuka dalam bekerja sama untuk menghaislkan nilai
tambah’menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk
tujuan bersama. Perilaku kolaboratif dapat dipahami lebih lanjut
melalui enam (6) kata kunci berikut ini:
1) Kerjasama, ditunjukkan dengan menghargai pendapat orang
lain, bersedia untuk memeriksa beberapa alternatif pendapat, dan
bersedia merubah kepercayaan;
2) Asertivitas, berupa kemauan anggota tim kolaborasi untuk
menawarkan informasi, menghargai pendekatan masing-masing
disiplin ilmu dan pengalaman individu, individu dalam tim
mendukung pendapat yang lain, menjamin bahwa pendapat
masing-masing individu benar-benar didengar,dan adanya
konsensus bersama yang ingin dicapai;
3) Tanggung Jawab, berarti masing-masing individu harus
mendukung suatu keputusan yang diperoleh dari hasil consensus
bersama dan harus terlibat dalam pelaksanaannya,
mempertanggungjawabkan keputusan dan tindakan bersama
sebagai satu tim;
4) Komunikasi, artinya bahwa setiap anggota harus untuk
membagi informasi penting dan secara terbuka mampu untuk
mengemukakan ide-ide dalam pengambilan keputusan;
5) Koordinasi, diperlukan guna efisiensi organisasi, mengurangi
duplikasi, dan menjamin orang yang berkualifikasi dalam
menyelesaikan permasalahan;
6) Mutual respect and trust, sebagai suatu hubungan yang
memfasilitasi suatu proses dinamis antara orang-orang ditkitai
oleh keinginan maju untuk mencapai tujuan dan kepuasan setiap
2

anggota. Kepercayaan adalah konsep umum untuk semua elemen


kolaborasi. Tanpa rasa percaya, kerjasama tidakakan ada, asertif
menjadi ancaman, menghindar dari tanggungjawab,
terganggunya komunikasi, dan koordinasi tidak akan terjadi.
Kalimat afirmasi dari kolaboratif adalah “Kami membangun kerja
sama yang sinergis”
2. Kedudukan dan Peran ASN Menuju Smart Governance
a. Manajemen ASN
Berdasarkan Modul Manajemen ASN oleh LAN-RI (2014),
manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi,
bebas dariintervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme. Kemudian pada UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN
dijelaskan bahwa pegawai ASN terbagi atas:
1) Pegawai Negeri Sipil (PNS);
2) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Selanjutnya pada bagian ini akan berisi mengenai fungsi
ASN, peran ASN Hak dan Kewajiban ASN, serta Kode Etik dan
Kode Perilaku ASN berikut:
1) Fungsi ASN
a) Pelaksana kebijakan publik.
ASN harus mengutamakan kepentingan publik dan
masyarakat luas dalam menjalankan fungsi dan tugasnya
b) Pelayan publik.
Pelayanan publik merupakan kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan
perundang-undangan bagi setiap warganegara dan
penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan
administratif yang diselenggarakan oleh penyelenggara
pelayanan publik dengan tujuan kepuasan pelanggan.
2

c) Perekat dan pemersatu bangsa


ASN senantiasa dan taat sepenuhnya kepada
Pancasila, UUD 1945, Negara dan Pemerintah. ASN
senantiasa menjunjung tinggi martabat ASN serta senantiasa
mengutamakan kepentingan Negara daripada kepentingan
diri sendiri, seseorang dan golongan. Dalam UU ASN
disebutkan bahwa dalam penyelenggaraan dan kebijakan
manajemen ASN, salah satu diantaranya asas persatuan dan
kesatuan. ASN harus senantiasa mengutamakan dan
mementingkan persatuan dan kesatuan bangsa.
2) Peran ASN
ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan
pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan
pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik,
serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
3) Hak dan Kewajiban ASN
Dalam menjalankan tugasnya, ASN juga memiliki hak
dan kewajiban. Hak adalah suatu kewenangan atau kekuasaan
yang diberikan oleh hukum, suatu kepentingan yang dilindungi
oleh hukum, baik pribadi maupun umum. Dapat diartikan bahwa
hak adalah sesuatu yang patut atau layak diterima. Agar dapat
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dapat
meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan
akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak. PNS berhak
memperoleh:
a) Gaji, tunjangan dan fasilitas;
b) cuti;
c) jaminan pensiun dan jaminan hari tua;
d) perlindungan; dan
e) pengembangan kompetensi
2

Selain hak sebagaimana disebutkan di atas, berdasarkan


pasal 70 UU ASN disebutkan bahwa Setiap Pegawai ASN
memiliki hak dan kesempatan untuk mengembangkan
kompetensi. Berdasarkan Pasal 92 UU ASN Pemerintah juga
wajib memberikan perlindungan berupa:
a) jaminan kesehatan;
b) jaminan kecelakaan kerja;
c) jaminan kematian; dan
d) bantuan hukum.
Sedangkan kewajiban adalah suatu beban atau
tanggungan yang bersifat kontraktual. Dengan kata lain
kewajiban adalah sesuatu yang sepatutnya diberikan. Kewajiban
pegawai ASN yang disebutkan dalam UU ASN adalah:
a) setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan
Republik Indonesia, dan pemerintah yang sah;
b) menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
c) melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat
pemerintah yang berwenang;
d) menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
e) melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian,
kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab;
f) menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap,
perilaku, ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik di
dalam maupun di luar kedinasan;
g) menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat
mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangundangan; dan
h) bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
2

4) Kode Etik dan Perilaku ASN


Dalam UU ASN disebutkan bahwa ASN sebagai profesi
berlkitaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan
kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan
kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku berisi pengaturan
perilaku agar Pegawai ASN:
a) melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab,
dan berintegritas tinggi;
b) melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
c) melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
d) melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
e) melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau
Pejabat yang Berwenang;
f) menjaga kerahasian yang menyangkut kebijakan Negara;
g) menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara
bertanggungjawab, efektif, dan efisien;
h) menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya;
i) memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan
kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait
kepentingan kedinasan;
j) tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas,
status, kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau
mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau
untuk orang lain;
k) memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga
reputasi dan integritas ASN; dan
l) melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan
mengenai disiplin Pegawai ASN
2

b. SMART ASN
Menurut tim penulis Modul Smart ASN LAN RI (2021,
Teknologi informasi saat ini memberikan kemudahan dalam
melakukan segala hal. Banyak manfaat yang diperoleh dari
kemajuan teknologi informasi, salah satunya perkembangan pesat
bidang komunikasi. Komunikasi yang bersifat serba digital
menjadikan literasi digital sebagai salah satu kebutuhan wajib di era
serba teknologi seperti sekarang. Kompetensi literasi digital
diperlukan agarnseluruh masyarakat digital dapat menggunakan
media digital secara bertanggung jawab untuk meningkatkan Sumber
Daya Manusia (SDM). Penilaiannya dapat ditinjau dari etis dala
mengakses media digital (digital ethics), budaya menggunakan
digital (digital culture), menggunakan media digital dengan aman
(digital safety), dan kecakapan menggunakan media digital (digital
skills) dengan uraian sebagai berikut:
1) Etika Bermedia Digital (digital ethnics)
Etika bermedia digital adalah kemampuan individu
dalam menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri,
merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan tata
kelola etika digital (netiquette) dalam kehidupan sehari-hari.
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
menimbang urgensi penerapan etika bermedia digital. Pertama,
penetrasi internet yang sangat tinggi dalam kehidupan sehari-
hari masyarakat Indonesia. Bukan saja jumlah dan aksesnya
yang bertambah. Durasi penggunaannya pun meningkat drastis.
Kedua, perubahan perilaku masyarakat yang berpindah dari
madia konvensional ke media digital. Karakter media digital
yang serba cepat dan serba instan, menyediakan kesempatan tak
terbatas dan big data, telah mengubah perilaku masyarakat
dalam segala hal, mulai dari belajar, bekerja, bertransaksi,
hingga berkolaborasi. Ketiga, situasi pandemi COVID-19 yang
menyebabkan intensitas orang
2

berinteraksi dengan gawai semakin tinggi, sehingga


memunculkan berbagai isu. Semua ini tak lepas dari situasi
ketika semua orang berkumpul di media guna melaksanakan
segala aktivitasnya, tanpa batas.
2) Budaya Bermedia Digital (digital culture)
Budaya bermedia digital yaitu kemampuan membaca,
menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan membangun
wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika
dalam keseharian dan digitalisasi kebudayaan melalui
pemanfaatan TIK. Arus informasi yang datang dapat
mempengaruhi pola pikir dalam diri seseorang. Salah satu
tantangan masyarakat pada masa saat ini adalah dengan
kemampuannya untuk mencerna informasi yang masuk dari
lingkungan yang ada di sekitarnya. Kemampuan mencerna
informasi yang positif yang masuk dalam diri seseorang
dipengaruhi oleh pendidikan karakter.
3) Keamanan Bermedia Digital (digital safety)
Keamanan digital yaitu kemampuan mengenali, mempolakan,
menerapkan, menganalisis, menimbang dan meningkatkan
kesadaran perlindungan data pribadi dan keamanan digital
dalam kehidupan sehari-hari. Kompetensi keamanan digital
merupakan kecakapan individual yang bersifat formal dan mau
tidak mau bersentuhan dengan aspek hukum positif. Secara
individual, terdapat tiga area kecakapan keamanan digital yang
wajib dimiliki oleh pengguna media digital, yaitu sebagai
berikut:
a) Kognitif, yaitu memahami berbagai konsep dan mekanisme
proteksi baik terhadap perangkat digital (lunak maupun
keras) maupun terhadap identitas digital dan data diri.
b) Afektif, yaitu empati agar pengguna media digital punya
kesadaran bahwa keamanan digital bukan sekadar tentang
perlindungan perangkat digital sendiri dan data diri sendiri,
2

melainkan juga menjaga keamanan pengguna lain sehingga


tercipta sistem keamanan yang kuat.
c) Konatif atau behavioral, yaitu langkah-langkah praktis
untuk melakukan perlindungan identitas digital dan data
diri.
4) Cakap Bermedia Digital (digital skills)
Kecakapan Digital yaitu Kemampuan mengenali,
mempolakan, menerapkan, menganalisis, menimbang dan
meningkatkan kesadaran perlindungan data pribadi dan
keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan data
survei indeks literasi digital nasional 2020 (34 provinsi), akses
terhadap internet kian cepat, terjangkau, dan tersebar hingga ke
pelosok (Kominfo, 2020). Dalam survei tersebut juga terungkap
bahwa literasi digital masyarakat Indonesia masih berada pada
level sedang. Dasar-dasar cakap dalam bermedia digital dapat
dilihat dari empat hal:
a) Dasar 1: Pengetahuan dasar menggunakan perangkat digital
keras (PC, HP) dan pengetahuan dasar mengoperasikan
piranti lunak serta aplikasi;
b) Dasar 2: Pengetahuan dasar tentang mesin telusur dalam
mencari informasi dan data, memasukkan kata kunci dan
memilah berita benar;
c) Dasar 3: Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi chat
dan media sosial untuk berkomunikasi dan berinteraksi,
mengunduhdan mengganti settings;
d) Dasar 4: Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi
dompet digital dan e-commerce untuk memantau keuangan
dan bertransaksi secara digital.
Dalam upaya membentuk Birokrasi berkelas Dunia tersebut,
diharapkan setiap pegawai dapat memiliki profil sebagai Smart ASN,
yang dapat dilihat dari 8 prinsip Smart ASN yaitu:
2

1) Nasionalisme: Seorang ASN harus memiliki sikap


nasionalisme, yang salah satunya adalah Nasionalisme
Pancasila, yang dapat kita pahami sebagai sebuah pandangan
atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan
tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai luhur Pancasila.
2) Integritas: integritas didefinisikan sebagai konsistensi
berperilaku yang selaras dengan nilai, norma dan/atau etika
organisasi, dan jujur dalam hubungan dengan atasan, rekan
kerja, bawahan langsung, dan pemangku kepentingan, serta
mampu mendorong terciptanya budaya etika tinggi, bertanggung
jawab atas tindakan atau keputusan beserta risiko yang
menyertainya.
3) Wawasan global: diharapkan ASN dapat membangun pola pikir
yang adaptif serta mendukung fleksibilitas dan inovasi.
4) Hospitality (keramahan): Hospitality atau keramahan adalah
memiliki sifat baik hati dan menarik budi bahasanya, manis tutur
kata dan sikapnya dalam setiap pelaksanaan tugas, khususnya
dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
5) Networking (Jaringan): Membangun dan menjalin hubungan
dengan orang lain atau organisasi lain juga perlu untuk
dilakukan. Mengingat sinergi dengan instansi atau orang lain,
akan dapat mempermudah aparat negara dalam memberikan
pelayanan yang terbaik untuk masyarakat.
6) Penguasaan teknologi informasi: Teknologi informasi yang
kian hari kian berkembang harus dapat dirangkul dan
dimanfaatkan oleh ASN dalam pelaksanaan tugasnya.
7) Bahasa asing: Seorang ASN tentu diharapkan dapat sekurang-
kurangnya memahami dan menguasai Bahasa Inggris.
8) Entrepreneurship (kewirausahaan): Jiwa kewirausahaan yang
perlu dimiliki oleh ASN antara lain adalah keberanian,
kreatifitas, inovatif, pantang menyerah serta cerdas dalam
menangkap dan menciptakan peluang.
2

F. Identifikasi dan Analisa Masalah


1. Identifikasi dan Deskripsi Masalah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesiaa (KBBI), arti kata isu
adalah masalah yang dikedepankan (untuk ditanggapi dan sebagainya).
Arti lainnya dari isu adalah kabar yang tidak jelas asal usulnya dan tidak
terjamin kebenarannya. Sehingga dapat disimpulkan isu
merepresentasikan suatu kesenjangan antara praktik organisasi dengan
harapan-harapan para stakeholder. Berdasarkan definisi tersebut, isu
merupakan suatu hal yang terjadi baik di dalam maupun di luar
organisasi yang apabila tidak ditangani secara baik akan memberikan
efek negatif terhadap organisasi bahkan dapat berlanjut pada tahap krisis.
Pada Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan
Kabupaten Muara Enim terdapat bagian Kesekretariatan yang terdiri atas
sub bagian Kepegawaian, Keuangan, dan Perencanaan. Berdasarkan
environmental scanning yang dilakukan oleh penulis, pada sub bagian
Perencanaan terdapat beberapa isu yang berkembang, diantaranya
sebagai berikut:
a. Belum terdigitalisasinya arsip surat masuk sub bagian Perencanaan
b. Belum optimalnya pemanfaatan dan pemeliharaan lahan pekarangan
Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kabupaten
Muara Enim
c. Masih manualnya proses pengumpulan data Statistik Pertanian (SP)
d. Belum optimalnya manajemen pengelolaan arsip evaluasi SAKIP
e. Belum dilaporkannya data realisasi Peningkatan Penggunaan Produk
Dalam Negeri (P3DN) Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan
Peternakan
Dari identifikasi isu tersebut maka dapat dideskripsikan agar
diperoleh penjelasan lebih lanjut mengenai masalah/isu yaitu:
2

a. Belum terdigitalisasinya arsip surat masuk sub bagian


Perencanaan
Deskripsi Isu:
Saat ini, arsip surat masuk
masih disimpan dalam box
arsip/filling. Isu ini berkaitan
dengan Smart ASN yaitu
kecakapan bermedia digital
(digital skill) dalam pemanfaatan Gambar 2.3 Arsip surat masuk
Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK). Dengan penyimpanan surat masuk yang masih
manual menunjukkan kecakapan bermedia digital belum di terapkan
secara optimal. Surat yang disimpan manual oleh masing-masing
pegawai yang menerima disposisi menyebabkan surat tersebut
kemungkinan hilangnya menjadi lebih tinggi, dan pegawai lain
kesulitan untuk mengakses surat tersebut jika yang bersangkutan
tidak ditempat. Peraturan Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor
6 Tahun 2021 tentang pengelolaan arsip elektronik, telah memberi
gambaran dalam mewujudkan arsip secara digital, hanya saja belum
diterapkan oleh sub bagian Perencanaan Dinas Tanaman Pangan
Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Muara Enim.
Kondisi ideal yang diharapkan:
Arsip surat masuk bagian perencanaan sudah terdigitalisasi
Keterkaitan dengan materi:
Smart ASN dan Manajemen ASN
b. Belum optimalnya pemanfaatan dan pemeliharaan lahan
pekarangan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan
Peternakan Kabupaten Muara Enim
Deskripsi isu:
Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan
Kabupaten Muara Enim merupakan Organisasi Perangkat Daerah
3

(OPD) yang bergerak di sektor pertanian yang turut mendukung misi


ke-3 Kabupaten Muara Enim yaitu “Terwujudnya Daya Saing
Ekonomi Daerah Melalui Penguatan Komoditas Dan Produk
Unggulan Desa Di Sektor Agribisnis, Agroindustri Dan
Agropolitan” salah satu wujud dukungan terhadap misi tersebut
adalah pemanfaatan lahan pekarangan Dinas Tanaman Pangan
Hortikultura dan Peternakan yang digunakan untuk Greenhouse dan
juga menanam buah-buahan seperti jambu air, mangga, kelengkeng,
sawo, dan lain- lain. Hanya saja dalam pelaksanaannya, pemanfaatan
dan pemeliharaan belum dilakukan secara maksimal, diantaranya
yaitu penyusunan tanaman di Greenhouse yang belum tersusun rapi,
tanaman dihalaman yang belum berlabel, dan masih ada tanaman
yang belum berbuah padahal sudah ditanam dalam waktu yang lama.
Kondisi ideal yang diharapkan:
Pemanfaatan dan pemeliharaan lahan pekarangan Dinas
Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Muara
Enim dilakukan secara optimal.
Keterkaitan dengan materi:
Manajemen ASN
c. Masih manualnya proses pengumpulan data Statistik Pertanian
(SP)
Deskripsi isu:
Dalam rangka mendukung misi ke-3 Kabupaten Muara Enim,
Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan berusaha untuk
mewujudkan peningkatan ketahanan pangan dengan indikator
pencapaian berupa peningkatan produksi di bidang tanaman pangan,
hortikultura, dan peternakan. Salah satu langkah meningkatkan
produksi pertanian adalah dengan adanya monitoring dan evaluasi
data produksi tersebut. Oleh karena itu, setiap bulannya dilakukan
pengumpulan data jumlah produksi pertanian di Kabupaten Muara
Enim secara manual. Pengumpulan secara manual ini menyebabkan
3

sering terlambatnya rekapitulasi produksi pertanian, karena jarak


tempuh dari masing-masing kecamatan ke Dinas yang jauh.
Pengumpulan secara manual ini juga menghambat terciptanya data
realtime dan akurat sesuai dengan intruksi Kementrian Pertanian.
Kondisi ideal yang diharapkan:
Telah terdigitalisasinya pengumpulan data Statistik Pertanian
(SP)
Keterkaitan dengan materi:
Smart ASN
d. Belum optimalnya manajemen pengelolaan arsip evaluasi SAKIP
Deskripsi isu:
SAKIP merupakan singkatan dari Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Evaluasi SAKIP adalah aktivitas analisis yang
sistematis, pemberian nilai, atribut, apresiasi,
dan pengenalan masalah, serta pemberian solusi
atas masalah yang ditemukan untuk tujuan
Gambar 2.4 Arsip SAKIP
peningkatan kinerja dan akuntabilitas unit kerja.
Kementerian PAN dan RB menerbitkan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No 12
Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi Atas Implementasi Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Cakupan/ruang lingkup
Implementasi SAKIP yang dievaluasi adalah:
1) Penilaian terhadap perencanaan strategis, termasuk di dalamnya
perjanjian kinerja, dan sistem pengukuran kinerja;
2) Penilaian terhadap penyajian dan pengungkapan informasi
kinerja;
3) Evaluasi terhadap program dan kegiatan;
4) Evaluasi terhadap kebijakan instansi/unit kerja yang
bersangkutan.
3

Berdasarkan surat dari Bupati Muara Enim Nomor:


060/0821/IX/2022 tanggal 15 Agustus 2022 tentang Evaluasi
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan SAKIP Tahun 2022 dan
Nomor: 060/0875/IX/2022 tanggal 31 Agustus 2022 hal evaluasi
SAKIP Pemerintah Kabupaten Muara Enim tahun 2022, Dinas
Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan telah mengumpulkan
dokumen pendukung evaluasi SAKIP, akan tetapi banyak dokumen
yang belum dikelola dan disimpan dengan baik. Pengelolaan
dokumen tersebut di internal Dinas masih manual, sehingga dalam
pengerjaan evaluasi SAKIP 2022 ini terhambat dikarenakan banyak
data pendukung yang sulit ditemukan.
Kondisi ideal yang diharapkan:
Manajemen penyimpanan arsip evaluasi SAKIP sudah
optimal dengan adanya database arsip dan adanya arsip evaluasi
SAKIP dalam bentuk digital.
Keterkaitan dengan materi:
Smart ASN dan manajemen ASN yaitu kode etik dan kode
perilaku ASN yang mengharuskan seorang ASN bekerja dengan
cermat dan disiplin.
e. Belum dilaporkannya data realisasi Peningkatan Penggunaan
Produk Dalam Negeri (P3DN) Dinas Tanaman Pangan
Hortikultura dan Peternakan
Deskripsi isu:
Pengisian data realisasi pada web
https://p3dn.sipd.kemendagri.go.id/ sesuai dengan Instruksi
Presiden Nomor 2 Tahun 2022 tentang Percepatan Peningkatan
Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) dan produk usaha
mikro, usaha kecil, dan koperasi dalam rangka menyukseskan
gerakan nasional bangga buatan Indonesia pada pelasanaan
pengadaan barang/jasa pemerintah seharusnya segera dilaksanakan.
Namun hingga saat ini Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan
Peternakan
3

belum melakukan penginputan data realisasi P3DN. Hal ini


dikarenakan belum adanya persentase Tingkat Komponen Dalam
Negeri (TKDN) yang tercantum dalam web. Sehingga Dinas
Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan hanya melakukan
perekapan realisasi secara manual.
Kondisi ideal yang diharapkan:
Sudah dilaporkannya data realisasi Peningkatan
Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) Dinas Tanaman Pangan
Hortikultura dan Peternakan
Keterkaitan dengan materi:
Smart ASN
2. Analisis Masalah/Isu
Analisis isu dilakukan untuk menetapkan kriteria isu dan prioritas
isu. Alat analisis kriteria isu yang penulis gunakan yaitu Tapisan atau
APKL (Aktual, Problematika, Kekhalayakan, Kelayakan). Teknik
Tapisan (APKL) akan menghasilkan isu paling aktual, memiliki tingkat
permasalahan yang tinggi yang berdampak terhadap orang banyak
sehingga layak untuk diselesaikan secara cepat dan tepat. Teknik Tapisan
(APKL) yaitu:
a. Aktual : Benar-benar terjadi, sedang hangat dibicarakan.
b. Problematika : Isu memiliki dimensi masalah yang kompleks
sehingga perlu dicarikan solusinya sesegera
mungkin.
c. Kekhalayakan : Isu menyangkut hajat hidup orang banyak.
d. Kelayakan : Masuk akal,realistis, relevan untuk dimunculkan
inisiatif pemecahan masalahnya.
3

Pembobotan dalam analisis isu dengan Teknik Tapisan (APKL)


yaitu:
Tabel 2.1 Pembobotan dalam analisis Tapisan (APKL)
Bobot Keterangan
5 Sangat kuat pengaruhnya
4 Kuat pengaruhnya
3 Sedang pegaruhnya
2 Kurang pengaruhnya
1 Sangat kurang pengaruhnya

Berikut ini adalah tabel analisis kriteria isu menggunakan teknik


Tapisan (APKL):
Tabel 2.2 Analisis kriteria isu
Kriteria
Rangking
No Isu A P K L Jumlah
(1-5) (1-5) (1-5) (1-5)
Prioritas
Belum terdigitalisasinya arsip
1 surat masuk sub bagian 5 5 4 4 18 2
Perencanaan
Belum optimalnya pemanfaatan
dan pemeliharaan lahan
pekarangan Dinas Tanaman
2 5 3 3 3 14 5
Pangan Hortikultura dan
Peternakan Kabupaten Muara
Enim
Masih manualnya proses
3 pengumpulan data Statistik 5 3 4 4 16 4
Pertanian (SP)
Belum optimalnya manajemen
4 pengelolaan arsip evaluasi 5 5 4 5 19 1
SAKIP
Belum dilaporkannya data
realisasi Peningkatan
Penggunaan Produk Dalam
5 5 4 3 5 17 3
Negeri (P3DN) Dinas Tanaman
Pangan Hortikultura dan
Peternakan

Berdasarkan tabel analisis Tapisan (APKL) diatas dapat diketahui


bahwa isu prioritas yang harus segera ditemukan pemecahan masalahnya
yaitu isu “Belum optimalnya manajemen pengelolaan arsip evaluasi
SAKIP”.
3

G. Keterkaitan Isu dengan Manajemen ASN dan SMART ASN serta


Penyebab Isu
1. Argumentasi Terhadap Core Isu Terpilih
Evaluasi SAKIP adalah aktivitas analisis yang sistematis,
pemberian nilai, atribut, apresiasi, dan pengenalan masalah, serta
pemberian solusi atas masalah yang ditemukan untuk tujuan
peningkatan kinerja dan akuntabilitas unit kerja. Adanya evaluasi
SAKIP mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi No 12 Tahun 2015 tentang Pedoman
Evaluasi Atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah.
Berdasarkan surat dari Bupati Muara Enim Nomor:
060/0821/IX/2022 tanggal 15 Agustus 2022 tentang Evaluasi
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan SAKIP Tahun 2022 dan Nomor:
060/0875/IX/2022 tanggal 31 Agustus 2022 hal evaluasi SAKIP
Pemerintah Kabupaten Muara Enim tahun 2022, Dinas Tanaman
Pangan Hortikultura dan Peternakan telah mengumpulkan dokumen
pendukung evaluasi SAKIP namun pengelolaan arsip dokumen
pendukung ini di internal Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan
Peternakan masih dilakukan secara manual. Bahkan dalam pengerjaan
evaluasi SAKIP tersebut, pegawai kesulitan mengumpulkan data dan
referensi evaluasi sebelumnya, karena tidak dilakukan arsip secara
digital dan hanya disimpan oleh masing-masing pegawai.
Hingga saat ini di Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan
Peternakan Kabupaten Muara Enim berkas evaluasi SAKIP masih
disimpan dalam box arsip, padahal hal ini sudah tidak begitu relevan
dengan adanya perkembangan dunia digital seperti sekarang. Isu ini
berkaitan dengan Smart ASN yaitu kecakapan bermedia digital
(digital skill) dalam pemanfaatan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) sebagai penunjang kinerja dan berkaitan juga
dengan Manajemen ASN
3

yaitu kode etik dan kode perilaku ASN yang mengharuskan seorang
ASN bekerja dengan cermat dan disiplin.
Penyimpanan arsip Evaluasi SAKIP yang masih manual,
seringkali membuat pencarian arsip yang sulit untuk ditemukan.
Sehingga berdampak kepada pegawai yang terhambat kinerjanya serta
mempengaruhi instansi lain yang menjalankan evaluasi SAKIP. Selain
itu, kemungkinan untuk arsip tersebut rusak/hilang lebih besar, hal ini
akan berdampak pada pegawai Dinas Tanaman Pangan Hortikultura
dan Peternakan yang kinerjanya terhambat jika arsip evaluasi SAKIP
tersebut hilang/rusak karena tidak dapat digunakan sebagai referensi
evaluasi SAKIP kedepannya, dimana evaluasi ini sangat berkaitan
dengan capaian kinerja Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan
Peternakan.
Isu mengenai belum optimalnya manajemen pengelolaan arsip
evaluasi SAKIP ini pada teknik analisis Tapisan (APKL) memiliki
rangking prioritas permasalahan yang harus diselesaikan pertama kali
dibandingkan isu yang lainnya. Isu mengenai belum optimalnya
manajemen pengelolaan arsip evaluasi SAKIP ini merupakan isu
aktual yang benar-benar terjadi dan saat ini hangat dibicarakan,
merupakan isu yang permasalahannya problematik yang harus segera
diselesaikan, menyangkut dengan orang lain karena evaluasi SAKIP
ini merupakan penilaian terhadap instansi Dinas Tanaman Pangan
Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Muara Enim, sehingga layak
untuk diberikan pemecahan isu sesegera mungkin.
2. Penyebab Core Isu
Setelah didapatkan isu prioritas yang harus segera diselesaikan,
selanjutnya isu tersebut di cari penyebab-penyebabnya. Berikut ini
adalah penyebab isu pengelolaan berkas evaluasi SAKIP yang masih
manual yaitu:
a. Belum ada format khusus untuk menuliskan arsip dokumen
pendukung SAKIP
3

b. Belum ada prosedur cara pengelolaan arsip (menyimpan dan


mengakses) data pendukung SAKIP dalam bentuk digital
c. Belum ada sistem yang dibuat untuk mengelola arsip data
pendukung evaluasi SAKIP
Adanya penyebab-penyebab tersebut menggambarkan bahwa
penyimpanan arsip evaluasi SAKIP yang masih manual, sehingga
seringkali membuat pencarian arsip yang sulit untuk ditemukan dan
jika arsip hilang tidak dapat digunakan untuk referensi selanjutnya.
3. Gagasan Pemecah Core Isu
Setelah diperoleh akar permasalahan dari isu belum optimalnya
manajemen pengelolaan arsip evaluasi SAKIP yang masih manual, maka
gagasan yang menjadi solusi penyelesaian isu tersebut yaitu:
a. Melakukan konsultasi dan koordinasi kepada mentor dan rekan
sejawat mengenai pembuatan database evaluasi SAKIP
b. Mengumpulkan rekam jejak arsip monitoring dan evaluasi berkaitan
SAKIP dan berkas pendukungnya
c. Membuat prosedur langkah pengelolaan arsip evaluasi SAKIP dalam
bentuk infografis. Adanya infografis ini dapat dijadikan sebagai
prosedur penyimpanan arsip evaluasi SAKIP dan dapat membantu
ASN untuk bekerja secara cermat dan disiplin, sesuai dengan
manajemen ASN yaitu kode etik dan kode perilaku ASN.
d. Mengoptimalkan Googledrive untuk pengelolaan arsip dokumen
evaluasi SAKIP dan dokumen pendukung yang masih berkaitan
dengan evaluasi SAKIP. Dengan ini akses terhadap dokumen
evaluasi SAKIP dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja serta
mendukung Smart ASN khususnya kecakapan bermedia digital
(digital skill) dalam pemanfaatan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) sebagai penunjang kinerja ASN.
e. Membuat format khusus untuk database arsip evaluasi SAKIP
berbasis Google Spreadsheet, sehingga dengan adanya digitalisasi
arsip evaluasi SAKIP ini, ketika nantinya diadakan evaluasi SAKIP
3

kembali maka dapat dijadikan sebagai referensi dan dapat segera di


akses melalui Spreadsheet dan langsung ditemukan softfile dari
berkas pendukung yang dibutuhkan karena langsung terkoneksi
dengan Googledrive. Berikut contoh file Spreadsheet database arsip
evaluasi:

Gambar 2.5 Contoh sementara database evaluasi SAKIP


f. Melakukan finalisasi dan evaluasi database evaluasi SAKIP
Finalisasi ini dilakukan agar database yang dihasilkan benar dan
akurat serta dapat digunakan oleh rekan sejawat. Selain itu, evaluasi
bertujuan untuk mengetahui perubahan setelah kegiatan aktualisasi ini
dilaksanakan.

H. Matriks Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar


Unit Kerja : Sub Bagian Perencanaan Dinas Tanaman Pangan
Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Muara
Enim
Identifikasi Isu :
1. Belum terdigitalisasinya arsip surat masuk sub bagian Perencanaan
2. Belum optimalnya pemanfaatan dan pemeliharaan lahan pekarangan
Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Muara
Enim
3. Masih manualnya proses pengumpulan data Statistik Pertanian (SP)
4. Belum optimalnya manajemen pengelolaan arsip evaluasi SAKIP
3

5. Belum dilaporkannya data realisasi Peningkatan Penggunaan Produk


Dalam Negeri (P3DN) Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan
Peternakan
Isu yang di angkat: Belum optimalnya manajemen penyimpanan arsip
evaluasi SAKIP
Gagasan pemecahan isu:
1. Melakukan konsultasi dan koordinasi kepada mentor serta rekan sejawat
mengenai pembuatan database evaluasi SAKIP
2. Mengumpulkan rekam jejak arsip monitoring dan evaluasi berkaitan
SAKIP dan berkas pendukungnya
3. Membuat prosedur langkah pengelolaan arsip evaluasi SAKIP dalam
bentuk infografis
4. Mengoptimalkan Googledrive untuk pengelolaan arsip dokumen evaluasi
SAKIP dan dokumen pendukung.
5. Membuat format khusus untuk database arsip evaluasi SAKIP berbasis
Google Spreadsheet
6. Melakukan finalisasi dan evaluasi database evaluasi SAKIP
4

Tabel 2.3 Matriks rancangan


Kontribusi
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Terhadap Visi
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan 1. Menjadwalkan 1. Adanya jadwal Keterkaitan dengan nilai BerAkhlak: Tercapaianya Diharapkan dapat
konsultasi dan pertemuan dengan konsultasi Kolaboratif: Visi: Muara Enim menguatkan nilai
koordinasi mentor dan rekan 2. Dokumentasi 1. Dalam menjadwalkan pertemuan dengan mentor dan Untuk Rakyat organisasi yaitu
kepada mentor sejawat kegiatan rekan sejawat, diperlukan komunikasi agar Yang Agamis, integritas karena
mendapatkan jadwal pertemuan yang tepat Berdaya Saing, melakukan
dan rekan
supaya agenda konsultasi tidak bersamaan dengan Mandiri, Sehat Dan konsultasi
sejawat agenda lainnya dan dapat bersinergi untuk hasil yang Sejahtera dengan mentor
mengenai baik. merupakan
pembuatan 2. Penulis bersedia bekerjasama dengan mentor dan rekan Membantu bentuk dari
database sejawat dalam kegiatan aktualisasi terwujudnya misi perilaku yang
evaluasi Loyal: No 7 yaitu sesuai
SAKIP 1. Penulis berkomitmen untuk melaksanakan konsultasi Mewujudkan tata dengan nilai dan
dan koordinasi sesuai jadwal yang dibuat kelola norma yang
2. Menyiapkan 1. Tersedianya Keterkaitan dengan nilai BerAkhlak: pemerintahan yang berlaku.
bahan konsultasi bahan Berorientasi Pelayanan: penulis berusaha menyiapkan profesional,
konsultasi. bahan konsultasi yang berkualitas untuk dikonsultasikan kredibel dan
2. Dokumentasi kepada mentor dan coach berorientasi pada
konsultasi Akuntabels: penulis akan bertanggungjawab dalam peningkatan
menyiapkan materi berupa daftar pertanyaan dan rancangan pelayanan publik.
aktualisasi yang akan dikonsultasikan dengan mentor
sebagai bahan konsultasi Dan misi no 3 yaitu
Kolaboratif: penulis bersinergi dengan rekan sejawat, Mewujudkan
mentor, dan coach dalam pembuatan rancangan aktualisasi daya saing
3. Melakukan 1. Catatan arahan Keterkaitan dengan nilai BerAkhlak: ekonomi daerah
konsultasi dengan dari mentor Berorientasi Pelayanan: melalui
mentor dan coach dan coach 1. Penulis akan memberikan respon yang baik dengan penguatan
berusaha bersikap santun dalam melakukan konsultasi.

5
4

Tabel 2.3 Matriks rancangan


Kontribusi
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Terhadap Visi
Misi Organisasi Organisasi
2. Dokumentasi 2. Penulis akan mendengarkan arahan dari mentor dengan komoditas dan
kegiatan seksama dan penuh perhatian produk unggulan
Kompeten: memberikan kinerja terbaik dengan berusaha desa di sektor
tepat dan akurat dalam mencatat satu persatu arahan dari agrobisnis,
mentor agroindustri dan
Adaptif: bersikap proaktif dengan menggali informasi
agropolitan
sebanyak mungkin ketika konsultasi dengan mentor dan
coach
Harmonis: menghargai perbedaan pendapat dan arahan
dari mentor dan coach
4. Memohon 1. Surat Keterkaitan dengan nilai BerAkhlak:
persetujuan persetujuan Akuntabel: Penulis dapat dipercaya oleh mentor untuk
mentor untuk melaksanakan melaksanakan rancangan aktualisasi
melaksanakan kegiatan Kompeten: penulis sudah ahli dalam membuat draft surat
rencana kegiatan 2. Dokumentasi persetujuan kegiatan
kegiatan Harmonis: surat persetujuan bisa didapatkan apabila
penulis dapat menghormati keputusan bersama, menghargai
arahan mentor, sehingga semaunya selaras.
2 Mengumpulkan 1. Meminta izin 1. Didapatkannya Keterkaitan dengan nilai BerAkhlak: Tercapaianya Dapat
rekam jejak kepada mentor dan izin Akuntabel: Meminta izin merupakan salah satu perilaku Visi: Muara Enim menguatkan nilai
arsip monitoring rekan sejawat akses data transparansi dalam pekerjaan. Untuk Rakyat organisasi
dan evaluasi untuk mengakses SAKIP dan Loyal: meminta izin merupakan bentuk dedikasi terhadap Yang Agamis, profesionalisme
berkaitan data pendukung pendukungnya pimpinan dalam menjaga nama baik pimpinan Berdaya Saing, karena kegiatan
SAKIP serta SAKIP 4 tahun 2. Dokumentasi Mandiri, Sehat Dan ini merupakan
berkas sebelumnya kegiatan Sejahtera bentuk dari upaya
pendukungnya penulis dalam
4

Tabel 2.3 Matriks rancangan


Kontribusi
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Terhadap Visi
Misi Organisasi Organisasi
2. Mengakses data 1. Didapatkannya Keterkaitan dengan nilai BerAkhlak: Membantu menyelesaikan
evaluasi SAKIP data-data Kompeten: terwujudnya misi seluruh pekerjaan
dan pendukungnya SAKIP dan 1. Dalam mengakses data evaluasi SAKIP, penulis harus No 7 yaitu maupun tanggung
pendukungnya professional dengan cara hanya mengambil data yang Mewujudkan tata jawab yang
2. Dokumentasi dibutuhkan saja sesuai dengan izin yang diberikan. kelola diberikan hingga
kegiatan 2. Penulis berusaha melaksanakan tugas dengan kualitas pemerintahan yang tuntas, tepat
terbaik dengan cara berusaha maksimal dalam profesional, waktu dan
mengumpulkan seluruh data pendukung evaluasi SAKIP kredibel dan berkualitas serta
yang dibutuhkan. berorientasi pada mampu telusur /
Kolaboratif; berkerjasama dengan rekan sejawat dalam peningkatan tercatat
mengakses data evaluasi SAKIP pelayanan publik. melaksanakan
tupoksi
3. Merekapitulasi data 1. File/dokumen Keterkaitan dengan nilai BerAkhlak:
yang telah mengenai Akuntabel: membuat rekapitulasi dengan penuh tanggung
didapatkan rekapitulasi jawab dan berintegritas (cermat dan disiplin)
data Kompeten: membuat rekapitulasi data dengan kualitas
2. Dokumentasi terbaik
kegiatan Loyal: memberikan kontribusi terhadap sub bagian
perencanaan dengan merekapitulasi data evaluasi SAKIP
4. Melakukan 1. Terkumpulnya Keterkaitan dengan nilai BerAkhlak:
koordinasi dengan dokumen Berorientasi Pelayanan:
rekan sejawat yang evaluasi Memiliki responsivitas yang baik terhadap rekan kerja
sebelumnya SAKIP dari sehingga data evaluasi terdahulu dapat terkumpul
mengelola data rekan sejawat Kolaboratif: dibutuhkan kerjasama antara penulis dengan
evaluasi SAKIP 2. Dokumentasi rekan sejawat supaya tujuan untuk mendapatkan database
kegiatan evaluasi SAKIP dapat terwujud.
Adaptif: kegiatan ini merupakan upaya proaktif penulis
dalam merekap arsip evaluasi SAKIP yang dibutuhkan.
4

Tabel 2.3 Matriks rancangan


Kontribusi
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Terhadap Visi
Misi Organisasi Organisasi
3. Membuat 1. Membuat target 1. Jadwal waktu Keterkaitan dengan nilai BerAkhlak: Tercapaianya Dapat
prosedur waktu penyelesaian penyelesaian Akuntabel: penulis melaksanakan jadwal yang telah dibuat Visi: Muara Enim menguatkan nilai
langkah 2. Dokumentasi secara tepat waktu dan bertanggung jawab Untuk Rakyat organisasi
pengelolaan kegiatan Kompeten: Penulis berhasil membuat target waktu Yang Agamis, Disiplin, dengan
arsip evaluasi penyelesaian Berdaya Saing, menerapkan sikap
SAKIP dalam Loyal: penulis berkomitmen untuk melaksanakan jadwal Mandiri, Sehat Dan mengikuti jadwal
bentuk yang telah dibuat secara tepat waktu dan bertanggung Sejahtera dan sistem kerja
infografis jawab yang tersusun dan
Membantu terencana dengan
2. Membuat SOP dan 3. Infografis Keterkaitan dengan nilai BerAkhlak: terwujudnya misi baik.
infografis prosedur prosedur Berorientasi pelayanan: penulis memberikan solusi yang No 7 yaitu
pengelolaan arsip 4. Dokumentasi solutif melalui pembuatan infografis Mewujudkan tata
evaluasi SAKIP kegiatan Kompeten: kemampuan seseorang untuk bisa belajar dan kelola
berdaptasi dengan baik pada situasi yang berubah-ubah pemerintahan yang
terutama pembuatan infografis (learning agility) profesional,
Adaptif: Penulis terus berinovasi dan mengembangkan kredibel dan
kreativitas melalui pembuatan infografis berorientasi pada
3. Berkoordinasi 1. Catatan arahan Keterkaitan dengan nilai BerAkhlak: peningkatan
dengan mentor mentor Berorientasi Pelayanan: pelayanan publik.
mengenai SOP dan 2. Dokumentasi 1. Penulis akan memberikan respon yang baik dengan
infografis yang kegiatan berusaha bersikap santun dalam melakukan
dibuat konsultasi/koordinasi
2. Penulis akan mendengarkan arahan dari mentor dengan
seksama dan penuh perhatian
Kompeten: memberikan kinerja terbaik dengan berusaha
tepat dan akurat dalam mencatat satu persatu arahan dari
mentor
4

Tabel 2.3 Matriks rancangan


Kontribusi
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Terhadap Visi
Misi Organisasi Organisasi
Adaptif: bersikap proaktif dengan menggali informasi
sebanyak mungkin ketika konsultasi dengan mentor dan
coach
Harmonis: menghargai perbedaan pendapat dan arahan
dari mentor dan coach
4 Mengoptimalkan 1. Melakukan scaning 1. Dokumen Keterkaitan dengan nilai BerAkhlak: Tercapaianya Dapat
Googledrive pada arsip SAKIP digital arsip Akuntabel: melaksanakan tugas dengan penuh tanggung Visi: Muara Enim menguatkan nilai
untuk yang masih dalam SAKIP jawab dan cermat dalam membuat seluruh arsip SAKIP Untuk Rakyat profesionalisme
pengelolaan bentuk hardfile 2. Dokumentasi menjadi softfile tanpa ada yang terlewat Yang Agamis, yaitu terampil,
arsip dokumen kegiatan Loyal: penulis turut serta menjaga nama baik instansi dan Berdaya Saing, handal dan
evaluasi SAKIP pimpinan dengan menjaga arsip SAKIP secara digital Mandiri, Sehat Dan semangat
dan dokumen Adaptif: cepat menyesesuaikan diri dengan perubahan Sejahtera bertanggung
pendukung. yang ada, yaitu menyediakan softfile arsip sehingga jawab dalam
didapatkan arsip dalam bentuk digital menjalankan
Harmonis: penulis peduli terhadap keamanan dari arsip profesinya
evaluasi dan monitoring, sehingga selain disimpan dalam Membantu sebagai PNS, hal
bentuk fisik juga disimpan dalam bentuk digital terwujudnya misi ini dapat
No 7 yaitu diwujudkan
Mewujudkan tata dengan terampil
kelola memanfaatkan
pemerintahan yang teknologi untuk
profesional, peningkatan
kredibel dan kinerja
berorientasi pada
peningkatan
pelayanan publik.
4

Tabel 2.3 Matriks rancangan


Kontribusi
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Terhadap Visi
Misi Organisasi Organisasi
2. Melakukan 1. Email Dinas Keterkaitan dengan nilai BerAkhlak:
koordinasi dengan TPHP Akuntabel: penulis dapat dipercaya untuk menjaga
rekan sejawat 2. Katasandi kerahasiaan akun email instansi
untuk meminta Email Dinas Kompeten: penulis berhasil mendapatkan informasi akun
email dan TPHP email dan login
katasandi email 3. Dokumentasi Harmonis: penulis menjaga hubungan harmonis tetap
instansi kegiatan selaras dengan berkoordinasi secara sopan dan santun
Adaptif: penulis proaktif dalam berkoordinasi dengan
rekan sejawat
Kolaboratif: penulis bersinergi dengan rekan agar
menciptakan perubahan yang lebih baik dalam pengelolaan
arsip SAKIP
3. Melakukan 1. Data arsip Keterkaitan dengan nilai BerAkhlak:
upload arsip SAKIP yang Akuntabel: penulis mengerjakan proses upload ke
dalam sudah tersimpan googledrive secara cermat, teliti, penuh rasa tanggung
googledrive di googledrive jawab
2. Dokumentasi Kompeten: penulis memberikan kinerja terbaik dalam
kegiatan proses upload melalui pembagian file dalam masing-masing
folder
Harmonis: membantu oranglain bekerja lebih mudah
dengan menyediakan arsip digital
Loyal: penulis memiliki rasa dedikasi terhadap instansi
dengan tidak sungkan menggunakan kuota pribadi untuk
upload dokumen
Adaptif: cepat menyesesuaikan diri dengan perubahan
yang ada, yaitu menyediakan softfile arsip sehingga
didapatkan arsip dalam bentuk digital
4

Tabel 2.3 Matriks rancangan


Kontribusi
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Terhadap Visi
Misi Organisasi Organisasi
4. Mencatat dan 1. Daftar link Keterkaitan dengan nilai BerAkhlak:
menyederhanakan dari arsip Akuntabel: penulis mencatat daftar link dengan cermat,
link dari masing- digital teliti, penuh rasa tanggung jawab
masing file yang 2. Dokumentasi Kompeten: penulis memberikan kinerja terbaik dalam
telah di upload kegiatan Pembuatan daftar link arsip SAKIP
Harmonis: membantu oranglain mengakses arsip digital
secara mudah dengan menyederhanakan linknya
Adaptif: cepat menyesesuaikan diri dengan perubahan
yang ada, yaitu menyediakan softfile arsip sehingga
didapatkan arsip dalam bentuk digital
5 Membuat format 1. Mencari literatur 1. Literatur Keterkaitan dengan nilai BerAkhlak: Tercapaianya Dapat
khusus untuk format database format Kompeten: penulis membutuhkan prinsip keahlian untuk Visi: Muara Enim menguatkan nilai
database arsip untuk pengelolaan database memasukkan kata kunci pada mesin pencari di internet. Untuk Rakyat profesionalisme
evaluasi SAKIP arsip evaluasi dan didapatkan Loyal: dalam mencari literatur perlu komitmen untuk terus Yang Agamis, yaitu terampil,
berbasis Google monitoring 2. Dokumentasi mencari hingga literatur yang dimaksud didapatkan. Berdaya Saing, handal dan
Spreadsheet kegiatan Adaptif; penulis antuasias terhadap adanya perubahan Mandiri, Sehat Dan semangat
yang lebih baik dengan terus bersemangat mencari literatur Sejahtera bertanggung
Kolaboratif: penulis bekerjasama dengan rekan kerja jawab dalam
untuk mendapatkan literatur Membantu menjalankan
terwujudnya misi profesinya
No 7 yaitu sebagai PNS, hal
Mewujudkan tata ini dapat
kelola diwujudkan
pemerintahan yang dengan terampil
profesional, memanfaatkan
kredibel dan teknologi untuk
berorientasi pada peningkatan
kinerja
4

Tabel 2.3 Matriks rancangan


Kontribusi
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Terhadap Visi
Misi Organisasi Organisasi
2. Membuat format 1. Format Keterkaitan dengan nilai BerAkhlak: peningkatan
database untuk database Akuntabel: Penulis akan bertanggungjawab dalam proses pelayanan publik.
mengelola arsip tersedia pembuatan format database evaluasi SAKIP.
evaluasi SAKIP 2. Dokumentasi Adaptif: penulis berinovasi dalam membuat format
yang berkelanjutan kegiatan database
Loyal: penulis berkontribusi dalam pengelolaan arsip
monitoring dan evaluasi melalui pembuatan format
database
3. Menginput link file 1. Adanya Keterkaitan dengan nilai BerAkhlak:
yang telah database arsip Berorientasi pelayanan: penulis memberikan kualitas
disederhanakan evaluasi pelayanan yang baik dengan adanya database yang telah di
sebelumnya SAKIP input
2. Dokumentasi Akuntabel: penulis akan konsisten menginput data yang
kegiatan telah dibuat sebelumnya
Kompeten: Penulis berusaha profesional dan bertanggung
jawab dalam menginput link file evaluasi SAKIP yang telah
dibuat.
Loyal: Penulis berkomitmen untuk menginput database
dengan benar dan cermat
Adaptif: penulis proaktif dalam menginput database
6 Melakukan 1. Melakukan diskusi 1. Tercatatnya Keterkaitan dengan nilai BerAkhlak: Tercapaianya Dapat
finalisasi dan dengan mentor dan arahan dari Berorientasi pelayanan: Visi: Muara Enim menguatkan nilai
evaluasi teman sejawat mentor dan 1. Melaksanakan kegiatan diskusi untuk mendapatkan Untuk Rakyat organisasi
database mengenai database rekan database evaluasi SAKIP yang sesuai dengan Yang Agamis, profesionalisme
evaluasi SAKIP yang sudah dibuat sejawat kebutuhan bersama Berdaya Saing, karena kegiatan
2. Dokumentasi 2. Penulis ramah dan santun dalam berdiskusi Mandiri, Sehat Dan ini merupakan
kegiatan 3. Mendengarkan proses diskusi secara seksama Sejahtera bentuk dari upaya
4

Tabel 2.3 Matriks rancangan


Kontribusi
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Terhadap Visi
Misi Organisasi Organisasi
Akuntabel: Diskusi dengan mentor, coach, dan rekan penulis dalam
sejawat merupakan bentuk transparansi dalam pembuatan menyelesaikan
database seluruh pekerjaan
Harmonis: penulis menghargai perbedaan pendapat Membantu maupun tanggung
selama proses diskusi berlangsung terwujudnya misi jawab yang
Kolaboratif: penulis, mentor, coach, rekan sejawat No 7 yaitu diberikan hingga
bersinergi agar didapatkan database yang berkualitas Mewujudkan tata tuntas, tepat
2. Memperbaiki 1. Diperbaikinya Keterkaitan dengan nilai BerAkhlak: kelola waktu dan
database sesuai database Akuntabel: penulis memperbaiki database dengan cermat, pemerintahan yang berkualitas serta
arahan dan sesuai teliti dan bertanggung jawab. profesional, mampu telusur/
masukan dari masukan Kompeten: penulis memperbaiki database sesuai arahan kredibel dan tercatat
mentor dan rekan mentor dan agar dapat memberikan kinerja terbaik berorientasi pada melaksanakan
sejawat rekan sejawat Harmonis: penulis memperbaiki database sesuai arahan peningkatan tupoksi.
2. Dokumentasi agar tercipta database yang selaras dengan semua pihak pelayanan publik.
kegiatan Loyal: penulis berkontribusi dalam memperbaiki database
sesuai arahan
Adaptif: penulis antusias terhadap perubahan yang ada
dengan segera memperbaiki database sesuai arahan mentor
3. Meminta 1. Disetujuinya Keterkaitan dengan nilai BerAkhlak:
persetujuan database yang Kompeten: penulis membuat database dengan kualitas
mentor untuk dapat digunakan terbaik agar disetujui oleh mentor
finalisasi oleh seluruh staf Harmonis: penulis menghargai setiap keputusan yang
database dan 2. Infografis diberikan mentor
prosedur prosedur Adaptif: membuat inovasi berupa infografis prosedur
mengakses arsip mengakses arsip mengakses arsip digital
3. Dokumentasi Kolaboratif: Penulis bersinergi dengan mentor dan
kegiatan seluruh rekan sejawat dalam pembuatan database yang akan
disetujui oleh mentor
4

Tabel 2.3 Matriks rancangan


Kontribusi
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Terhadap Visi
Misi Organisasi Organisasi
4. Evaluasi 1. Pertanyaan Keterkaitan dengan nilai BerAkhlak:
pembuatan evaluasi Berorientasi Pelayanan: memastikan kepuasan pengguna
database evaluasi 2. Hasil evaluasi database telah tercapai sehingga dilakukan survey kepuasan
SAKIP berbasis 3. Dokumentasi pengguna
spreadsheet kegiatan Akuntabel: pembuatan database dilakukan secara
transparan, sehingga perlu dilakukan survey evaluasi
Adaptif: melakukan survey evaluasi dengan memanfaatkan
googleform
Kolaboratif: bekerjasama dengan mentor, coach, dan
rekan sejawat untuk mengevaluasi pembuatan database
5. Pembuatan 1. Laporan Keterkaitan dengan nilai BerAkhlak:
laporan aktualisasi Berorientasi pelayanan: membuat laporan berdasarkan
aktualisasi 2. Dokumentasi hasil pelaksanaan aktualisasi dan survey kepuasan
kegiatan pengguna database
Akuntabel: penulis membuat laporan yang dapat
dipercaya sesuai pelaksanaan aktualisasi
Kompeten: penulis berhasil membuat laporan yang dapat
dipertanggungjawabkan
Kolaboratif: penulis, mentor, coach, dan narasumber
bersinergi dalam pembuatan laporan aktualisasi yang
terbaik
51

I. Rekapitulasi Rencana Penerapan Nilai-Nilai Dasar PNS


Tabel 2.4 Rekapitulasi rencana penerapan nilai-nilai dasar PNS
Jumlah Penerapan Nilai dalam Kegiatan Jumlah
Nilai Dasar PNS Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Setiap kata Total
1 2 3 4 5 6 kunci
Berorientasi Pelayanan
Responsivitas 2 1 2 0 0 3 8
12
Kualitas 1 0 0 0 1 0 2
Kepuasan 0 0 0 0 0 2 2
Akuntabel
Integritas 1 1 1 3 1 1 8
Konsisten 0 0 0 0 1 0 1 14
Dapat dipercaya 1 0 0 1 0 1 3
Transparan 0 0 0 0 0 2 2
Kompeten
Kinerja terbaik 1 3 1 2 1 2 10
Sukses 0 0 0 0 0 0 0
16
Keberhasilan 0 0 1 1 0 1 3
Learning agility 0 0 1 0 0 0 1
Ahli dibidangnya 1 0 0 0 1 0 2
Harmonis
Peduli (Caring) 0 0 0 3 0 1 4
10
Perbedaan (diversity) 1 0 1 0 0 1 3
Selaras 1 0 0 1 0 1 3
Loyal
Komitmen 1 0 1 0 2 0 4
Dedikasi 0 0 0 2 0 0 2
9
Kontribusi 0 1 0 0 1 1 3
Nasionalisme 0 0 0 0 0 0 0
Pengabdian 0 0 0 0 0 0 0
Adaptif
Inovasi 0 0 1 0 1 2 4
14
Antusias terhadap perubahan 0 0 0 3 1 1 5
Proaktif 1 1 1 1 1 0 5
Kolaboratif
Kesediaan bekerjasama 1 2 0 0 1 1 5 11
Sinergi untuk hasil yang lebih
2 0 0 1 0 3 6
baik
Total 14 9 10 18 12 23 86 86
52

J. Penjadwalan
Tabel 2.5 Jadwal rencana pelaksanaan aktualisasi
53

K. Kendala dan Antisipasi


Tabel 2.6 Kendala dan antisipasi pada aktualisasi
No Kendala Antisipasi
1 2 3
1 Pelaksanaan aktualisasi tidak Melakukan koordinasi dengan mentor
sesuai dengan jadwal yang dan teman sejawat agar pelaksanaan
telah dibuat aktualisasi dan jam kerja berjalan
sesuai jadwal
2 Tidak ditemukannya arsip Melakukan koordinasi dengan mentor
evaluasi SAKIP tahun dan teman sejawat untuk bertanya
sebelumnya pihak-pihak yang menyimpan arsip
siapa saja
3 Googledrive dari email Membuat email cadangan khusus sub
Dinas Tanaman Pangan bagian perencanaan
Hortikultura dan Peternakan
telah penuh
DAFTAR PUSTAKA

Buku
Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Berorientasi Pelayanan Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Akuntabel Pelatihan Dasar Calon


Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administration Negara. 2019. Modul Kompeten Pelatihan Dasar Calon


Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Harmonis Pelatihan Dasar Calon


Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Loyal Pelatihan Dasar Calon


Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Adaptif Pelatihan Dasar Calon


Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Kolaboratif Pelatihan Dasar Calon


Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Smart ASN Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS


Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

Tim Penulis. 2021. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJIP) Dinas


Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Muara Enim
Tahun 2021. Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan
Kabupaten Muara Enim. Muara Enim.

Internet
Tim penulis. Smart ASN Untuk Mendukung Transformasi Birokrasi. SMART
ASN untuk Mendukung Transformasi Birokrasi – Dani Suluh Permadi
Diakses pada 29 September 2022.

Tim penulis. Nilai-Nilai ASN Berakhlak. Nilai-Nilai ASN BerAKHLAK –


Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia (ham.go.id). Diakses pada 29
September 2022.
54
5

Tim penulis. Visi Misi Kabupaten Muara Enim. SMART ASN untuk Mendukung
Transformasi Birokrasi – Dani Suluh Permadi. Dinas Komunikasi dan
Informatika Muara Enim. Diakses pada 29 September 2022.

Undang-Undang
Bupati Muara Enim. Peraturan Daerah Kabupaten Muara Enim Nomor 2 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah.

Bupati Muara Enim. Surat Nomor: 060/0821/IX/2022 tentang Evaluasi


Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan SAKIP Tahun 2022

Bupati Muara Enim. Surat Nomor: 060/0875/IX/2022 hal evaluasi SAKIP


Pemerintah Kabupaten Muara Enim tahun 2022.

Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Muara Enim.


Surat penugasan No 890/438/DTPHP/2022.

Presiden Republik Indonesia. Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2022 tentang


Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) dan
produk usaha mikro, usaha kecil, dan koperasi dalam rangka
menyukseskan gerakan nasional bangga buatan Indonesia pada
pelasanaan pengadaan barang/jasa pemerintah.

Republik Indonesia. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 65 Tahun 2012 tentang


Pedoman nilai-nilai dan Makna Bekerja bagi Pegawai Kementerian
Pertanian.

Republik Indonesia. Peraturan Daerah kabupaten Muara Enim Nomor 2 Tahun


2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah.

Republik Indonesia. Peraturan Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 6


Tahun 2021 tentang pengelolaan arsip elektronik.

Republik Indonesia. Peraturan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur


Negara dan Reformasi Birokrasi No 12 Tahun 2015 tentang Pedoman
Evaluasi Atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah.

Republik Indonesia. Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan


Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 tentang Implementasi Core
Values dan Employer Branding AParatur Sipil Negara.

Republik Indonesia. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil


Negara.
5

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

INFORMASI PRIBADI
Nama : Krisnawati, S.P.
Tempat, Tgl Lahir : Harapan Jaya, 30 Maret 1997
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum menikah
Tinggi/Berat Badan : 155/45 kg
Alamat : Blok B, RT 003 RW 001, Desa Harapan Jaya, Kecamatan
Muara Enim, Kabupaten Muara Enim
Email : krisnawati300397@gmail.com

RIWAYAT PENDIDIKAN
2003 – 2009 : SD N Harapan Jaya
2009 – 2012 : SMP N 2 Muara Enim
2012 – 2015 : SMA N 1 Unggulan Muara Enim
2015 – 2019 : S1 Agribisnis UPN “Veteran” Yogyakarta

PENGALAMAN KERJA
2020 : Asistant Trainer PT. Paragon Technology and Innovation
2020 – 2021 : Field Education Consultant PT. Ruang Raya Indonesia
(Ruangguru)
2022 – Sekarang: CPNS Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan
Kabupaten Muara Enim
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1. LAMPIRAN 2.
Surat tugas Krisnawati sebagai Surat tugas Krisnawati untuk
Analis Lahan Pertanian di Sekretariat mengikuti Latsar CPNS 2022
Dinas TPHP

LAMPIRAN 3. LAMPIRAN 4.
Surat pernyataan kesediaan Bukti konsultasi isu yang akan
sebagai mentor di angkat dalam rancangan
aktualisasi
LAMPIRAN 5. Daftar Pertanyaan Evaluasi Rancangan Aktualisasi
1. Setelah adanya database evaluasi SAKIP digital apakah dokumen tersebut dapat diakses
dengan mudah?
a. Sangat setuju
b. Sejutu
c. Netral
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju

2. Apakah dokumen SAKIP dalam database lengkap?


a. Sangat lengkap
b. Lengkap
c. Netral
d. Tidak lengkap
e. Sangat tidak lengkap

3. Sebelum adanya database evaluasi SAKIP dalam bentuk digital, bagaimana penilaian anda
terhadap metode pengelolaan arsip evaluasi SAKIP di Dinas Tanaman Pangan Hortikultura
dan Peternakan Kabupaten Muara Enim?
a. Sangat bagus
b. Bagus
c. Netral
d. Tidak bagus
e. Sangat tidak bagus

4. Setelah adanya database evaluasi SAKIP dalam bentuk digital, bagaimana penilaian anda
terhadap metode pengelolaan arsip evaluasi SAKIP di Dinas Tanaman Pangan Hortikultura
dan Peternakan Kabupaten Muara Enim?
a. Sangat bagus
b. Bagus
c. Netral
d. Tidak bagus
e. Sangat tidak bagus

5. Apakah adanya database evaluasi SAKIP secara digital membantu kinerja anda di Sub
bagian Perencanaan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Muara
Enim?
a. Sangat membantu
b. Membantu
c. Netral
d. Tidak membantu
e. Sangat tidak membantu

6. Sebutkan saran yang membangun untuk database evaluasi SAKIP kedepannya!


Jawab:
LAMPIRAN

LEMBAR BIMBINGAN COACH PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN


III ANGKATAN XVI KELOMPOK II
PROVINSI SUMATERA SELATAN DI KABUPATEN MUARA
ENIM TAHUN 2022

Na : Krisnawati, S.P
ma : 199703302022032015
NIP : Analis Lahan Pertanian pada Sekretariat Dinas Tanaman Pangan
Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Muara Enim
Unit Kerja : Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Muara Enim
Isu : Belum optimalnya manajemen pengelolaan arsip evaluasi SAKIP
Gagasan : Pembuatan Database Evaluasi SAKIP berbasis Spreadsheet untuk
pengelolaan arsip monitoring dan evaluasi Dinas Tanaman
Pangan Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Muara Enim
Nama Coach : H. Sentot Supriyadi, S.Sos., M.Si
No Tanggal Kegiatan Catatan Media Paraf
Monitoring
1 4 Oktober 2022 Coaching Memperbaiki Zoom meeting
rancangan matriks rancangan,
aktualisasi mempersiapkan
paparan seminar
Dokumentasi Kegiatan
LAMPIRAN

LEMBAR BIMBINGAN MENTOR PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN


III ANGKATAN XVI KELOMPOK II
PROVINSI SUMATERA SELATAN DI KABUPATEN MUARA
ENIM TAHUN 2022

Na : Krisnawati, S.P
ma : 199703302022032015
NIP : Analis Lahan Pertanian pada Sekretariat Dinas Tanaman Pangan
Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Muara Enim
Unit Kerja : Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Muara Enim
Isu : Belum optimalnya manajemen pengelolaan arsip evaluasi SAKIP
Gagasan : Pembuatan Database Evaluasi SAKIP berbasis Spreadsheet untuk
pengelolaan arsip monitoring dan evaluasi Dinas Tanaman
Pangan Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Muara Enim
Nama Mentor : Novitasari, S.Si., M.M
No Tanggal Kegiatan Catatan Media Paraf
Monitoring
1 5 Oktober 2022 Finalisasi Memperbaiki Tatap muka
rancangan paparan (offline)
aktualisasi seminar
rancangan
aktualisasi
Bukti hasil bimbingan dengan mentor

You might also like