You are on page 1of 14

MAKALAH

ETIKA DAN PROFESI GURU PAI


“PROFESIONALISME GURU PAI”

Makalah Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Perkulihan


Mata Kuliah Etika dan Profesi Guru PAI.
Dosen Pengampu: Dr. Hj. St. Marwiyah, M. Ag.

DISUSUN OLEH:
1. M. CHOIRUDDIN ALI SYAHPUTRA (2002010033)
2. ZULQAEDA (2002010053)
3. NUR PAIDA (2002010063)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM III B


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALOPO
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya semata, kami dapat menyelesaikan Makalah
dengan judul “PROFESIONALISME GURU PAI”. Salawat dan salam semoga
tetap tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, para keluarga, sahabat-
sahabat dan pengikut-pengikutnya sampai hari penghabisan.
Atas bimbingan dari Dosen Etika dan Profesi Guru PAI dan saran dari teman-
teman maka disusunlah Makalah ini, semoga dengan tersusunnya Makalah ini dapat
berguna bagi kami semua dalam memenuhi tugas dari mata kuliah Etika dan Profesi
Guru PAI dan semoga segala yang tertuang dalam Makalah ini dapat bermanfaat
bagi penulis maupun bagi para pembaca dalam rangka membangun khasanah
keilmuan. Makalah ini disajikan khusus dengan tujuan untuk memberi arahan dan
tuntunan agar yang membaca bisa menciptakan hal-hal yang lebih bermakna.
Ucapan terima kasih juga peneliti sampaikan kepada:
1. Dosen Pembimbing mata kuliah Etika dan Profesi Guru PAI, Ibu, Dr. Hj. St.
Marwiyah, M. Ag.
2. Semua pihak yang telah membantu demi terbentuknya Makalah.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan belum sempurna. Untuk itu kami berharap akan kritik dan saran
yang bersifat membangun kepada para pembaca guna perbaikan langkah-langkah
selanjutnya.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita kembalikan semua, karena
kesempurnaan hanya milik Allah SWT semata.

Palopo, 05 Oktober 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ......................................................................................... i


KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1


A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ......................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 2


A. Pengertian Hakikat Profesi Guru ................................................ 2
B. Guru Sebagai Contoh (Suri Tauladan) ........................................ 4
C. Ciri-Ciri Guru Profesional........................................................... 7

BAB III PENUTUP ............................................................................................ 9


A. Kesimpulan ................................................................................. 9
B. Saran ............................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pendidikan adalah investasi sumber daya manusia jangka panjang yang
mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di dunia.
Oleh sebab itu, hamper semua Negara menempatkan variable pendidikan
sebagai sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa
dan negara. Begitu juga Indonesia menempatkan pendidikan sebagai sesuatu
yang penting dan utama. Hal ini dapat dilihat dari isi Pembukaan UUD 1945
alinea IV yang menegaskan bahwa salah satu tujuan nasional bangsa Indonesia
adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.
Salah satu komponen penting dalam pendidikan adalah guru. Guru dalam
konteks pendidikan mempunyai peranan yang besar dan strategis. Hal ini
disebabkan gurulah yang berada di barisan terdepan dalam pelaksanaan
pendidikan. Gurulah yang langsung berhadapan dengan peserta didik untuk
menstransfer ilmu pengetahuan dan teknologi sekaligus mendidik dengan nilai-
nilai positif melalui bimbingan dan keteladanan. Dengan demikian guru
mempunyai misi dan tugas yang berat, namun mulia dalam mengantarkan
tunas-tunas bangsa ke puncak cita-cita. Oleh karena itu, sudah selayaknya guru
guru mempunyai kompetensi yang berkaitan dengan tugas dan tanggung
jawabnya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian hakikat profesi guru?
2. Bagaimana guru bisa sebagai contoh (suri tauladan) bagi muridnya?
3. Apa saja ciri-ciri guru professional?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Mahasiswa dapat memahami pengertian hakikat profesi guru.
2. Mahasiswa dapat mengetahui poin-poin penting guru tauladan.
3. Mahsiswa dapat memahami ciri-ciri guru professional.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN HAKIKAT PROFESI GURU


Profesi secara harfiah berasal dari kata profession (Inggris) yang berasal
dari bahasa Latin profesus yang berarti “Mampu atau ahli dalam suatu bentuk
pekerjaan” (Sanusi, dalam Alma, Buchari 2010: 115). Profesi dapat diartikan
sebagai suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian, yang didapat
melalui pendidikan dan latihan tertentu, menuntut persyaratan khusus,
memiliki tanggung jawab dan kode etik tertentu.
Pekerjaan yang bersifat profesional berbeda dengan pekerjaan lainnya
karena suatu profesi memerlukan kemampuan dan keahlian khusus dalam
melaksanakan profesinya. Webstar dalam Kunandar (2007: 45) mengartikan
profesi sebagai suatu bidang pekerjaan yang ingin ditekuni seseorang. Profesi
juga diartikan sebagai suatu jabatan atau pekerjaan tertentu yang mensyaratkan
pengetahuan dan keterampilan khusus yang diperoleh dari pendidikan
akademis yang intensif. Jadi, profesi adalah suatu pekerjaan atau jabatan yang
menuntut keahlian tertentu. Artinya suatu pekerjaan atau jabatan yang disebut
profesi tidak dapat dipegang oleh sembarang orang, tetapi memerlukan
persiapan melalui pendidikan dan pelatihan secara khusus.
Profesi menunjukkan lapangan yang khusus dan mensyaratkan studi dan
penguasaan pengetahuan khusus yang mendalam, seperti bidang hukum,
militer, keperawatan, kependidikan, dan sebagainya. Profesi berarti pekerjaan
yang hanya dapat dilakukan oleh seseorang yang khusus dipersiapkan untuk
itu dan bukan pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang karena tidak dapat
memperoleh pekerjaan lain. Profesi seseorang yang mendalami hukum adalah
ahli hukum, seperti jaksa, hakim, dan pengacara. Profesi seseorang yang
mendalami keperawatan adalah perawat. Sementara itu, seseorang yang
menggeluti dunia pendidikan (mendidik dan mengajar) adalah guru, dan
berbagai profesi lainnya.

2
Mengingat tugas dan tanggung jawab guru yang begitu kompleks, maka dari
itu profesi memiliki ciri khusus dalam pelaksanaannya. Glenn Langford dalam
Alma Buchari, (2010: 120) mengemukakan ciri profesi sebagai berikut: 1)
Payment (bersifat bayaran), 2) Knowledge and skill (memiliki pengetahuan
dan keterampilan yang luas), 3) Responsibility purpose (memiliki tanggung
jawab sebagai agen, pribadi, sosial dan tanggung jawab sebagai pengembang
misi untuk mencapai tujuan, 4) The profession ideal services (memberi
pelayanan yang tepat), 5) Unity (memiliki kesatuan dalam upaya mencapai
tujuan), 6) Recognition (memperoleh pengakuan dari masyarakat).
Berdasarkan definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa profesi adalah
suatu keahlian (skill) dan kewenangan dalam suatu jabatan tertentu yang
mensyaratkan kompetensi (pengetahuan, sikap, dan keterampilan) tertentu
secara khusus yang diperoleh dari pendidikan akademis yang intensif. Profesi
dapat didapatkan melalui adanya pendidikan dan latihan dengan waktu yang
lama. Dengan demikian, profesi guru adalah keahlian dan kewenangan khusus
dalam bidang pendidikan, pengajaran, dan pelatihan yang ditekuni untuk
menjadi mata pencaharian dalam memenuhi kebutuhan hidup yang
bersangkutan. Guru sebagai profesi berarti guru sebagai pekerjaan yang
mensyaratkan kompetensi (keahlian dan kewenangan) dalam pendidikan dan
pembelajaran agar dapat melaksanakan pekerjaan tersebut secara efektif dan
efisien serta berhasil guna.
Syarat-syarat khusus diperlukan untuk mejadi seorang guru, terutama untuk
menjadi seorang guru yang profesional harus menguasai seluk beluk
pendidikan dan pengajaran dengan berbagai ilmu pengetahuan lainnya yang
perlu dibina dan dikembangkan melalui masa pendidikan tertentu atau
pendidikan prajabatan. Usman (2011: 6), mengatakan bahwa guru adalah
profesi atau jabatan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Pekerjaan
ini tidak bisa dilakukan oleh orang yang tidak memiliki keahlian untuk
melakukan kegiatan atau pekerjaan sebagai guru.
Guru sangat berperan dalam membantu perkembangan siswa untuk
mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal. Keyakinan ini muncul karena

3
manusia adalah makhluk lemah, yang dalam perkembangannya senantiasa
membutuhkan orang lain, sejak lahir bahkan pada saat meninggal. Semua itu
menunjukkan bahwa setiap orang membutuhkan orang lain dalam
perkembangannya, demikian halnya siswa. Ketika orang tua mendaftarkan
anaknya ke sekolah pada saat itu juga orang tua menaruh harapan terhadap
guru, agar anaknya dapat berkembang secara optimal.
Guru dituntut mampu mengelola proses belajar-mengajar yang dapat
memberikan rangsangan kepada siswa, sehingga siswa memiliki keinginan
yang tinggi untuk belajar. Mulyasa (2010: 35), mengatakan bahwa minat,
bakat, kemampuan, dan potensi-potensi yang dimiliki siswa tidak akan
berkembang secara optimal tanpa bantuan guru. Dalam kaitan ini guru perlu
memperhatikan siswa secara individual, karena antara satu siswa dengan siswa
lainnya memiliki perbedaan yang mendasar. Guru pula yang memberikan
dorongan agar siswa berani berbuat benar, dan membiasakan mereka
bertanggung jawab terhadap setiap perbuatannya. Untuk itu profesi guru ini
sangat menuntut kesabaran, kreatifitas dan profesionalisme.
B. GURU SEBAGAI CONTOH (SURI TAULADAN)
1. GURU PAI SEBAGAI SURI TAULADAN YANG BAIK
Pada dasarnya perubahan perilaku yang dapat ditunjukan oleh
peserta didik harus dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan dan
pengalaman yang dimiliki oleh seorang guru. Atau dengan perkataan lain,
guru mempunyai pengaruh terhadap perubahan perilaku peserta didik.
Untuk itulah guru harus dapat menjadi contoh (suri teladan yang baik) bagi
peserta didik, karena pada dasarnya guru adalah representasi dari
sekelompok orang pada suatu komunitas atau masyarakat yang diharapkan
dapat menjadi teladan, yang dapat digugu dan ditiru.
Seorang guru sangat berpengaruh terhadap hasil belajar yang dapat
ditunjukan oleh peserta didiknya. Untuk itu, apabila seseorang ingin
menjadi guru yang professional maka sudah seharusnya ia dapat selalu
meningkatkan wawasan pengetahuan akademis dan praktis melalui jalur
pendidikan berjenjang ataupun up grading dan atau pelatihan yang bersifat

4
in service training dengan rekan-rekan sejawatnya. Perubahan dalam cara
mengajar guru dapat dilatihkan melalui peningkatan kemampuan mengajar
sehingga kebiasaan lama yang kurang efektif dapat segera terdeteksi dan
perlahan-perlahan dihilangkan. Untuk itu, maka perlu adanya perubahan
kebiasaan dalam cara mengajar guru yang diharapakan akan berpengaruh
pada cara belajar siswa, di antaranya sebagai berikut.
a. Memperkecil kebiasaan cara mengajar guru baru (calon guru) yang
cepat merasa puas dalam mengajar apabila banyak menyajikan
informasi (ceramah) dan terlalu mendominasi kegiatan belajar peserta
didik.
b. Guru hendaknya berperan sebagai pengarah, pembimbing, pemberi
kemudahan dengan menyediakan berbagai fasilitas belajar, pemberi
bantuan bagi peserta yang mendapat kesulitan belajar, dan pencipta
kondisi yang merangsang dan menantang peserta didik untuk berpikir
dan bekerja (melakukan)
c. Mengubah dari sekedar metode ceramah dengan berbagai variasi
metode yang lebih relevan dengan tujuan pembelajaran, memperkecil
kebiasaan cara belajar peserta yang baru merasa belajar dan puas kalau
banyak mendengarkan dan menerima informasi (diceramahi) guru, atau
baru belajar kalau ada guru.
2. KEPRIBADIAN GURU PAI YANG BAIK
“Keteladanan akan dapat membangun hubungan, memperbaiki kredibilitas,
dan meningkatkan pengaruh”.
Salah satu aspek penting yang langsung atau tidak langsung
mempengaruhi terhadap kesuksesan seorang guru dalam menjankan
tugasnya adalah factor kepribadian. Kepribadian yang akan menentukan
apakah seorang guru akan menjadi pendidik dan Pembina yang baik bagi
para siswanya, ataukah akan menjadi perusak atau penghancur bagi masa
depan siswanya. Faktor kepribadian akan semakin menentukan peranannya
pada siswa yang masih kecil dan yang sedang mengalami keguncangan
jiwa.

5
Sebagai guru Pendidikan Agama Islam maka sewajarnya guru PAI
memiliki kepribadian yang seluruh aspek kehidupannya adalah “uswatun
hasanah”. Pribadi guru adalah uswatun hasanah (suri tauladan yang baik).
Maka ciri-ciri seorang guru yang mempunyi kepribadian tersebut adalah:
a. Takwa Kepada Allah Swt.
Guru, sesuai dengan tujuan ilmu pendidikan Islam, tidak mungkin
mendidik anak didik agar bertakwa kepada Allah, jika ia sendiri tidak
bertakwa kepada-Nya. Sebab ia adalah teladan bagi anak didiknya
sebagaimana Rasulullah saw. Menjadi teladan bagi umatnya. Sejauh
mana guru mampu memberi teladan yang baik kepada semua anak
didiknya, sejauh itu pulalah ia akan diperkirakan akan berhasil
mendidik mereka agar menjadi generasi penerus bangsa yang baik dan
mulia.
b. Berakhlak Mulia
Budi pekerti guru penting dalam pendidikan watak anak didik. Guru
harus menjadi teladan, karena anak-anak bersifat suka meniru. Di antara
tujuan pendidikan yaitu membentuk akhlak yang mulia pada diri
pribadi anak didik dan ini hanya mungkin bisa dilakukan jika pribadi
guru berakhlak mulia pula. Guru yang tidak berakhlak mulia tidak
mungkin dipercaya untuk mendidik.
Yang dimaksud akhlak mulia dalam ilmu pendidikan Islam adalah
akhlak yang sesuai dengan ajaran Islam, seperti yang dicontohkan
pendidik utama, Nabi Muhammad saw. Kegiatan mengajar / mendidik
sikap guru sangat penting. Berhasilnya mengajar sangat ditentukan oleh
sifat dan sikap guru.
c. Adil, Jujur Dan Objektif
Adil, jujur dan objektif dalam memperlakukan dan juga menilai
siswa dalam proses belajar mengajar merupakan hal yang harus
dilakukan oleh guru. Sifat-sifat ini harus ditunjang oleh penghayatan
dan pengamalan nilai-nilai moral dan nilai-nilai sosial budaya yang
diperoleh dari kehidupan masyarakat dan pengalaman belajar yang

6
diperolehnya. Jangan sampai guru melakukan sebuah tindakan yang
tidak adil, tidak jujur dan subjektif. Tindakan negative semacam ini
tidak hanya tidak boleh dilakukan oleh seorang guru dalam kaitannya
aktifitas mendidik, tetapi juga ketika sudah dalam kehidupan
bermasyarakat.
d. Berdisiplin Dalam Melaksanakan Tugas
Disiplin muncul dari kebiasaan hidup dalam kehidupan sehari-hari,
salah satu cara untuk meningkatkan kedisiplinan yaitu dengan cara
belajar yang teratur, serta mencintai dan menghargai pekerjaannya.
Disiplin adalah bagian dari mentalitas dan kebiasan yang harus
dibangun dengan landasan cinta dan kasih sayang. Budaya disiplin
tidak akan terwujud manakala guru justru sering melanggarnya. Guru
harus menjadi teladan bagi anak didiknya salah satunya sebagai sosok
yang dapat dicontoh dalam hal kedisiplinan.
e. Ulet Dan Tekun Bekerja
Keuletan dalam ketekunan bekerja tanpa mengenal lelah dan pamrih,
ini adalah hal yang harus dimiliki pribadi guru dalam melaksanakan
tugasnya sehinngga program yang telah digariskan dalam kurikulum
yang telah ditetapkan berjalan sebagaimana mestinya.
f. Berwibawa
Kewibawaan harus dimiliki oleh guru, sebab dengan kewibawaan
proses belajar mengajar akan terlaksana dengan baik, berdisiplin, serta
ketertiban. Dengan demikian kewibawaan bukan hanya taat dan patuh
pada peraturan yang berlaku sesuai dengan apa yang dijelaskan oleh
guru.
C. CIRI-CIRI GURU PROFESIONAL
Menjadi seorang guru bukanlah pekerjaan yang gampang, seperti yang
dibayangkan sebagian orang, dengan bermodal penguasaan materi dan
menyampaikannya kepada siswa sudah cukup, hal ini belumlah
dapatdikategori sebagai guru yang memiliki pekerjaan profesional, karena guru

7
yang profesional, mereka harus memiliki berbagai keterampilan, kemampuan
khusus, mencintai pekerjaannya, menjaga kode etik guru, dan lain sebagainya.
Oemar Hamalik dalam bukunya Proses Belajar Mengajar, guru profesional
harus memiliki persyaratan, yang meliputi;
1. Memiliki bakat sebagai guru.
2. Memiliki keahlian sebagai guru.
3. Memiliki keahlian yang baik dan terintegrasi.
4. Memiliki mental yang sehat.
5. Berbadan sehat.
6. Memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas.
7. Guru adalah manusia berjiwa pancasila.
8. Guru adalah seorang warga negara yang baik
Kunandar mengemukakan bahwa suatu pekerjaan professional memerlukan
persyaratan khusus, yakni (1) menuntut adanya keterampilan berdasarkan
konsep dan teori ilmu pengetahuan yang mendalam; (2) menekankan pada
suatu keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan bidang profesinya; (3)
menuntut adanya tingkat pendidikan yang memadai; (4) adanya kepekaan
terhadap dampak kemasyarakatan dari pekerjaan yang dilaksanakannya; (5)
memungkinkan perkembangan sejalan dengan dinamika kehidupan.
Menurut Surya dalam buku yang ditulis oleh Kunandar, guru yang
profesional akan tercermin dalam pelaksanaan pengabdian tugas-tugas yang
ditandai dengan keahlian baik dalam materi maupun dalam metode. Selain itu,
juga ditunjukkan melalui tanggung jawabnya dalam melaksanakan seluruh
pengabdiannya. Guru yang profesional hendaknya mampu memikul dan
melaksanakan tanggung jawab sebagai guru kepada peserta didik, orang tua,
masyarakat, bangsa, negara, dan agamanya. Guru profesional mempunyai
tanggung jawab pribadi, sosial, intelektual, moral, dan spiritual.

8
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Profesi secara harfiah berasal dari kata profession (Inggris) yang berasal
dari bahasa Latin profesus yang berarti “Mampu atau ahli dalam suatu
bentuk pekerjaan” (Sanusi,dalam Alma, Buchari 2010: 115). Profesi dapat
diartikan sebagai suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian,
yang didapat melalui Pendidikan dan Latihan tertentu, menuntut
persyaratan khusus, memiliki tanggung jawab dan kode etik tertentu.
Pekerjaan yang bersifat professional berbeda dengan pekerjaan lainnya
karena suatu profesi memerlukan kemampuan dan keahlian khusus dalam
melaksanakan profesinya. Syarat-syarat khusus diperlukan untuk mejadi
seorang guru, terutama untuk menjadi seorang guru yang profesional harus
menguasai seluk beluk Pendidikan dan pengajaran dengan berbagai ilmu
pengetahuan lainnya yang perlu dibina dan dikembangkan melalui masa
Pendidikan tertentu atau Pendidikan prajabatan.
2. Adanya perubahan kebiasaan dalam cara mengajar guru yang diharapakan
akan berpengaruh pada cara belajar siswa, di antaranya sebagai berikut.
a. Memperkecil kebiasaan cara mengajar guru baru (calon guru) yang
cepat merasa puas dalam mengajar apabila banyak menyajikan
informasi (ceramah) dan terlalu mendominasi kegiatan belajar peserta
didik.
b. Guru hendaknya berperan sebagai pengarah, pembimbing, pemberi
kemudahan dengan menyediakan berbagai fasilitas belajar, pemberi
bantuan bagi peserta yang mendapat kesulitan belajar, dan pencipta
kondisi yang merangsang dan menantang peserta didik untuk berpikir
dan bekerja (melakukan).
c. Mengubah dari sekedar metode ceramah dengan berbagai variasi
metode yang lebih relevan dengan tujuan pembelajaran, memperkecil
kebiasaan cara belajar peserta yang baru merasa belajar dan puas kalau

9
banyak mendengarkan dan menerima informasi (diceramahi) guru, atau
baru belajar kalau ada guru.
3. Ciri-ciri seorang guru yang mempunyai kepribadian guru pai yang baik
adalah:
a. Takwa Kepada Allah SWT.
b. Berakhlak Mulia
c. Adil, Jujur, dan, Objektif
d. Berdisiplin Dalam Melaksanakan Tugas
e. Ulet dan Tekun Bekerja
f. Beribawa
4. Oemar Hamalik dalam bukunya Proses Belajar Mengajar, guru profesional
harus memiliki persyaratan, yang meliputi:
a. Memiliki bakat sebagai guru.
b. Memiliki keahlian sebagai guru.
c. Memiliki keahlian yang baik dan terintegrasi.
d. Memiliki mental yang sehat.
e. Berbadan sehat.
f. Memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas.
g. Guru adalah manusia berjiwa pancasila.
h. Guru adalah seorang warga negara yang baik
B. SARAN
Dalam makalah ini tentunya ada banyak sekali koreksi dari para pembaca,
karena kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna.
Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca yang dengan itu semua kami harapkan makalah ini akan menjadi
lebih baik lagi.

10
DAFTAR PUSTAKA

Denim, Sudarwan. 2010. Profesionalisasi dan Etika Profesi Guru, Bandung:


Alfabeta.

Kumpulan Makalah. 2015. “Guru PAI Sebagai Suri Tauladan Yang Baik”.
http://makalahbukanmasalah.blogspot.com/2015/09/guru-pai-sebagai-
suri-tauladan-yang-baik.html?m=1 diakses pada 05 Oktober 2021.

Kunandar. 2010. Guru Profesional. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Moh.Uzer Usman. 2017. Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Rosdakarya)

Sagala, Syaiful. 2009. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Pendidik,


Bandung: Alfabeta

Yamin, Martinis. 2007. Profesionalisasi Guru & Implementasi KTSP. Jakarta:


Gaung Persada Press.

11

You might also like