You are on page 1of 17

LAPORAN

PRAKTIKUM BIOKIMIA
PEMERIKSAAN EMPEDU

Nama : I Gusti Agung Komang Lintang Calistha

NIM : 020.06.0030

Kelas : A

Dosen : Musyarrafah, S.Si., M.Sc

Ana Andriana, S.Si., M.Sc

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR
MATARAM
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya
saya dapat melaksanakan dan menyusun laporan praktikum Biokimia blok Digestive 1, tepat
pada waktunya.

Laporan ini disusun untuk memenuhi prasyaratan sebagai syarat nilai praktikum
Biokimia pada blok Digestive 1 dan sebagai persyaratan untuk mengikuti ujian praktikum
nantinya. Dalam penyusunan laporan ini, saya mendapat banyak bantuan, masukan,
bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, melalui kesempatan ini saya
menyampaikan terima kasih kepada :

1. Musyarrafah, S.Si., M.Sc dan Ana Andriana, S.Si., M.Sc, selaku dosen pembimbing
pada praktikum histologi pada blok Reproduksi 1.
2. Bapak/Ibu Dosen Universitas Islam Al-Azhar yang telah memberikan masukan terkait
laporan yang saya buat.
3. Serta kepada teman-teman yang memberikan masukan dan dukungannya kepada saya.

Saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan perlu
pendalaman lebih lanjut. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif
demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata, saya berharap semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi berbagai pihak.

Mataram, 19 Agustus 2021

Penulis

i
Daftar Isi
Kata Pengantar ............................................................................................................................ i

Daftar Isi .................................................................................................................................... ii

Prinsip ........................................................................................................................................ 1

Metode Praktikum ...................................................................................................................... 3

Praktikum 1 Emulsi Pada Empedu ............................................................................................ 4

1. Cara Kerja .............................................................................................................................. 4

2. Hasil Pengamatan................................................................................................................... 4

3. Pembahasan............................................................................................................................ 5

Praktikum 2 Test Musin dan Senyawa Anorganik ................................................................... 6

1. Cara Kerja .............................................................................................................................. 6

2. Hasil Pengamatan................................................................................................................... 6

3. Pembahasan............................................................................................................................ 7

Praktikum 3 Test Pigmen Empedu ............................................................................................ 8

1. Cara Kerja .............................................................................................................................. 8

2. Hasil Pengamatan................................................................................................................... 8

3. Pembahasan.......................................................................................................................... 10

Praktikum 4 Test Asam Empedu ............................................................................................. 12

1. Cara Kerja ............................................................................................................................ 12

2. Hasil Pengamatan................................................................................................................. 12

3. Pembahasan.......................................................................................................................... 12

Kesimpulan .............................................................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 14

ii
PRINSIP

Empedu adalah cairan bersifat basa yang pahit dan berwarna hijau kekuningan, yang
disekresikan oleh hepatosit hati pada sebagian besar vertebrata. Empedu dihasilkan
secaraterus-menerus oleh hati, akan tetapi ditampung dalam sebuah alat penampungan yaitu
kantung empedu diantara waktu makan. Bila makanan masuk ke duodenum, lepasnya
kolesistokinin akan merangsang kontraksi kantung empedu dan keluarnya empedu akan
dihimpun ke dalam duodenum.

Empedu memiliki fungsinya di dalam tubuh untuk menetralkan atau menaikkan pH bahan
cernaan di labung, mensekresikan kolesterol dari tubuh jika sudah melebihi kebutuhan tubuh,
mensekresikan hasil pemecahan eritrosit berupa bilirubin, mengemulsi lemak dalam makanan,
untuk menghasulskan partikel lemak sehingga mudah di hidrolisis oleh enzim lipase dan
kolesterol esterase dari pancreas. Dimana 3 komponen penting empedu berupa asam empedu
(asam kolat, garam empepdu) Na-glukolat dan Na-taurokolat pigmen empedu, serta bilirubin

Empedu merupakan campuran sekresi dan ekskresi. Bahan yang disekresi misalnya garam-
garam empedu dan yang diekskresi adalah pigmen-pigmen empedu dan kolesterol. Garam-
garam empedu membantu proses pencernaan dan penyerapan vitamin-vitamin yang larut dalam
lemak. Aktivitas tadi disebabkan karena Garam empedu merendahkan tegangan permukaan
dan membantu emulsifikasi lemak sehingga memudahkan pencernaan. Dan Garam empedu
berikatan dengan asam lemak membentuk suatu kompleks yang lebih mudah larut dan diserap.

Selain mensekresikan zat yang disintesis oleh hepar sendiri, sel-sel hepar juga
mengekskresikan sejumlah zat yang dibentuk ditempat lain di dalam tubuh. Diantaranya yang
terpenting adalah bilirubin, yang merupakan salah satu produk akhir utama pemecahan
haemoglobin. Dimana bila sel darah merah telah melewati masa hidupnya, rata-rata 120 hari,
maka membran sel darah merah pecah dan melepaskan hemoglobin yang difagositosis oleh
sel-sel retikuloendoteloial sistem di seluruh tubuh. Disini hemoglobin akan dipecah menjadi
hem dan globin, lalu cincin hem cepat dikonversi menjadi bilirubin yang dilepaskan kedalam
plasma atau disebut bilirubin I. Kemudian ada juga yang dikonjugasi oleh sel hepar menjadi
bilirubin II yang dieksresikan oleh transpor aktif ke dalam empedu.

Fungsi cairan empedu adalah untuk mencerna makanan di dalam usus, terutama lemak.
Cairan empedu dari hati ini sebagian disalurkan langsung ke usus dan bercampur dengan
makanan yang akan dicerna. Sementara sebagian cairan lagi masuk ke kantung empedu. Disini

1
sebagian air akan diserap/dibuang, sehingga cairannya akan lebih pekat. Cairan empedu yang
pekat ini lebih efektif untuk mencerna makananan dibandingkan yang langsung dari hati.

Dalam empedu terdapat senyawa-senyawa yang penting, diantaranya garam empedu, zat
warna empedu, lesitin, kolesterol dan garam-garam anorganik. Garam empedu merupakan
erperan dalam absorpsi lemak dan vitamin-vitamin A, D, E dan K, yang larut dalam lemak.
Garam empedu merendahkan tegangan permukaan dan memperbesar daya pengemulsi lemak.
Dengan demikian akan memudahkan kerja lipase. Lebih lanjut garam empedu bereaksi dengan
asam lemak menghasilkan senyawa kompleks yang lebih mudah larut dan mudah
terabsorpsi sebagai hasil proses lipolysis.

Asam empedu yang penting ialah asam kolat dan asam deoksikolat. Keduanya di sintesis
dari kolesterol dalam hepar manusia. Asam kolat merupakan asam empedu yang di sintesis dari
kolesterol dalam hepar manusia. Asam kolat merupakan asam empedu yang terbanyak. Asam
empedu ini merupakan katabolit kolesterol, sehingga empedu dianggap sebagai satu-satunya
cara eksresi kolesterol dari dalam tubuh. Asam empedu yang terdapat di dalam empedu
biasanya berbentuk senyawa konjugat dengan glisin atau taurin, masing-masing sebagai
glikolat atau taurokolat. Pada manusia rasio glikolat dan taurokolat adalah 3:1. Oleh karena
empedu mengandung kation alkali terutama Na+ dan K+. dan pHnya alkali. Baik asam empedu
maupun garam empedu mempunyai peranan penting pada pencernaan lemak. Asam empedu
dan garam empedu membentuk sirkulasi enterohepatic, mula-mula diekskresikan Bersama
empedu kemudian di serap kembali ke hati . beberapa fungsi asam empedu antara lain sebagai
emulgator dalam proses pencernaan lemak dalam usus, dapat mengaktifkan lipase dalam cairan
pancreas, membantu mengabsorbsi asam-asam lemak, kolesterol, vitamin D dan K serta
karoten, sdebagai perangsang aliran cairan empedu dari hati dan menjaga agar kolesterol tetap
larut dalam cairan empedu sebba bila perbandingan asam empedu dengan kolesterol rendah,
akan menyebabkan terjadinya beberapa endapan kolesterol.

2
METODE PRAKTIKUM

1. Waktu dan Tempat


Adapun waktu dan tempat dilakukannya praktikum ini adalah
Hari/Tanggal : Sabtu, 14 Agustus 2021
Waktu : 14.30 – 15.10 wita
Tempat : Laboratorium Terpadu II FK UNIZAR
2. Tujuan
a. Mengetahui sifat-sifat fisis empedu dan reaksinya.
b. Mengetahui emulsi pada empedu.
c. Mengetahui kandungan musin dan senyawa anorganik pada empedu.
d. Mengetahui zat warna empedu melalui Gmelin’s test, Rosenbach Modification
Gmallin’s test dan Smith’s test
e. Mengetahui kandungan asam pada empedu
3. Alat dan Bahan
➢ Alat yang digunakan:
a. Tabung reaksi
b. Rak tabung reaksi
c. Pipet tetes
d. Gelas ukur
e. Gelas beaker
➢ Bahan yang dikunakan :
a. Empedu
b. Asam asetat 10%
c. Barium klorida 5%
d. Asam nitrat pekat
e. Asam sulfat pekat
f. Larutan iodium 0,5%
g. Kristal sukrosa
h. Pereaksi molisch
i. Aquades
j. Minyak
k. Kertas saring
l. Kertas label

3
PRAKTIKUM 1

EMULSI PADA EMPEDU

1. Cara Kerja
a. Siapkan 2 buah tabung reaksi (beri label)
b. Ke dalam masing-masing tabung reaksi masukkan
• Tabung reaksi I : 1 mL minyak dan 9 mL air
• Tabung reaksi II : 1 mL minyak, 9 mL air dan 1 mL empedu
c. Kedua tabung reaksi tersebut dikocok kuat-kuat dan biarkan untuk beberapa lama di
rak tabung reaksi.
d. Perhatikan emulsi yang terjadi
2. Hasil Pengamatan

Tabung 1 yang hanya berisi aquades dan minyak


sebelum dikocok masih memperlihatkan cincin
minyak yang tidak dapat larut atau menyatu atau
masih mengambang.

Gambar 1. Tabung 1 sebelum di kocok

Dari tabung 2 yang berisi air, minyak dan


larutan empedu terlihat bahwa larutan
minyak seperti mengambang menjadi busa.

4
Gambar 2. Tabung 2 sebelum di kocok

Dari tabung 1 dan 2 setelah dikocok secara kuat hanya


tabung ke 2 saja yang dapat menyatu dengan minyak,
sedangkan tabung 1 masih terlihat minyak yang
mengambang atau tidak dapat menyatu dengan air.

Gambar 3. Setelah dikocok


3. Pembahasan
Emulsi dari minyak dapat berbentuk tidak stabil ataupun stabil. Emulsi tidak stabil
dapat diubah menjadi emulsi stabil dengan bantuan emulsifier yang dalam percobaan ini
adalah cairan empedu. Ketika tubuh mendapat intake makanan bersifat lipid, dalam proses
pencernaan di lambung lipid tidak akan mampu tercampur atau saling melarutkan hanya
dengan air yang berasal dari plasma darah yang disebut dengan emulsi tidak stabil.
Sehingga untuk membantu proses metabolisme tersebut, di sekresikannya cairan empedu
yang berfungsi sebagai bahan pengemulsi antara minyak dengan air, sehingga mampu
saling melarutkan yang dapat dikatakan sebagi emulsi stabil. Emulsi stabil disebabkan oleh
dua gaya London-Van Der Waals dan terjadi pertumpang tindihan lapisan ganda elektrik
yang bermuatan sama. Emulsi tidak stabil disebabkan oleh adanya tegangan permukaan
antara kedua fase cairan yang mengakibatkan keduanya tidak saling melarutkan.

5
PRAKTIKUM 2

TES MUSIN DAN SENYAWA ANORGANIK PADA EMPEDU

1. Cara Kerja
b. Siapkan gelas kimia.
c. Masukkan 5 mL empedu dan encerkan dengan 5 mL aquades
d. Aduk campuran tersebut dan tambahkan asam asetat 10 % ( 1 ml)
e. Saring endapan yang terbentuk dan uji filtratnya untuk pemeriksaan :
• Klorida dengan manambahkan larutan AgNO3 5 % ( 2 ml)
• Sulfat dengan menambahkan BaCl2 5 % ( 2 ml)
2. Hasil Pengamatan

Gambar 1. Empedu sebelum ditambahkan cairan klorida dan asam sulfat

Dari gambar di samping setelah larutan empedu


di tambahkan asam sulfat terjadi perubahan
warna, yang awalnya hijau pekat menjadi hijau
muda seperti susu dan terdapat endapan.

Gambar 2. Setelah di tambahkan asam sulfat

6
Dari gambar di samping setelah larutan
empedu di tambahkan barium klorida
terjadi perubahan warna yang awalnya
hijay pekat menjadi hijay bening.

Gambar 3. Setelah di tambahkan barium klorida


3. Pembahasan
Dari percobaan yang telah dilakukan diperoleh larutan empedu yang ditetesi AgNO3
menjadi larutan dengan warna hijau muda dan terdapatnya endapan putih pada larutan
empedu yang ditetesi AgNO3. Hal ini menunjukkan bahwa, di dalam empedu mengandung
ion Cl (klorida). Yang dimana, hal ini telah sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa
jika ada ion Cl maka terbentuk endapan putih. Sedangkan, larutan empedu yang telah
ditetesi sulfat (BaCl2) membentuk endapan putih. Hal ini sesuai dengan teori yang
menyatakan bahwa, jika adanya ion sulfat pada empedu maka akan terbentuk endapan. Hal
ini juga menandakan jika empedu mengandung senyawa anorganik.

7
PRAKTIKUM 3
TES PIGMEN EMPEDU
1. Cara Kerja
Gmelin Test
a. Siapkan tabung reaksi bersih dan kering
b. Ke dalam tabung reaksi masukkan sebanyak 2 mL asam nitrat (HNO3) pekat.
c. Tambahkan dengan hati-hati 2 mL empedu ke dalam tabung tersebut melalui dinding
tabung secara hati-hati sehingga membentuk lapisan bawah.
d. Pada batas antara kedua larutan tersbut akan terbentuk cincin berwarna biru, violet
sampai merah
e. Ulangi percobaan ini dengan menggunakan empedu yang telah dincerkan
f. Catatlah warna-warna yang timbul pada bidang batas lapisan tersebut
Rosenbach Modification Gmalin Test
a. Ambillah sepotong kertas saring dan basahi dengan aquadest
b. Tetesi kertas saring tersebut dengan beberapa tetes empedu
c. Kemudian tetesi lagi dengan 1 – 2 tetes asam nitrat (HNO3) pekat.
d. Perhatikan warna yang terjadi
Smith Test
a. Siapkan 1 buah tabung reaksi bersih dan kering
b. Masukkan sebanyak 3 mL larutan empedu encer ke dalam tabung reaksi
c. Tambahkan beberapa tetes larutan Iodium 0,5% / 12 tetes (dalam alkohol) ke dalam
tabung yang berisi larutan empedu encer (1:4)
d. Amati lapisan cincin yang terbentuk diantara kedua lapisan campuran!
2. Hasil Pengamatan
Gmelin Test

Gambar 1. Campuran asam nitrat dan empedu yang belum di encerkan

8
Gambar 2. Campuran asam nitrat dan empedu yang sudah di encerkan
Rosenbach Modification Gmalin Test

Dari gambar di samping setelah larutan


aquades di tetesi larutan empedu,
terlihat warna yang timbul tetap warna
hijau khas dari empedu itu sendiri.

Gambar 3. Kertas saring yang sudah di tetesi aquades dan cairan empedu

Di gambar ini terlihat bahwa setelah ditetesi larutan


asam nitrat menghasilkan warna hitam di lingkaran
dalam, lingkaran kedua dengan warna ungu, lingkaran
ketiga dengan warna hijau, dan di lingkaran terakhir di
dapati warna kuning kecoklatan.

Gambar 4. Kertas saring setelah ditetesi asam nitrat

9
Smith Test

Gambar 5. Larutan empedu yang telah ditetesi larutan iodida


3. Pembahasan
Gmelin Test
Empedu diskresikan oleh hati, berupa cairan hijau pekat yang bersifat basa. Cairan
empedu mengandung pigmen-pigmen warna di dalamnya, diantaranya biliverdin yang
berwarna hijau dan bilirubin yang berwarna jingga atau kuning dan juga coklat. Pigmen
warna yang ada adalah hasil dari katabolisme hemoglobin yang merupakan hasil
penghancuran retikuloendotelial dari hati, limpa, dan sumsum tulang. Dalam praktikum
menggunakan uji gmelin dapat diketahui keberadaan pigmen-pigmen warna yang
terkandung di dalam cairan empedu.
Uji gmelin dilakukan dengan melarutkan asam nitrat (HNO3) dengan cairan empedu
dan melihat reaksi oksidasi yang terjadi setelahnya. HNO3 dalam reaksi ini berperan
sebagai oksidator kuat. Dengan melakukan uji gmelin pigmen warna yang ada dalam
cairan empedu dapat dilihat karena adanya reaksi oksidasi antara HNO3 dan cairan
empedu.
Rosenbach Modification Gmalin Test
Pigmen – pigmen empedu sebagian besar merupakan hasil katabolisme hemoglobin
yang berasal dari penghancuran sel – sel darah merah oleh sistem retikuloendotelial dari
hati, limpa dan sumsum tulang. Pigmen empedu yang utama adalah biliverdin, yang
berwaran hijau dan bilirubin yang berwarna jingga/kuning coklat. Oksidasi pigmen
empedu oleh berbagai pereaksi akan menghasilkan suatu turunan yang berwarna, misalnya
mesobiliverdin (hijau hingga biru), mesobilirubin (kuning) dan mesobilisianin (hijau
hingga ungu). Pigmen empedu dinyatakan dengan perubahan warna yang merupakan hasil
dari oksidasi asam nitrat pada empedu.

10
Smith Test
Pigmen – pigmen empedu sebagian besar merupakan hasil katabolisme hemoglobin
yang berasal dari penghancuran sel – sel darah merah oleh sistem retikuloendotelial dari
hati, limpa dan sumsum tulang. Pigmen empedu yang utama adalah biliverdin, yang
berwaran hijau dan bilirubin yang berwarna jingga/kuning coklat. Oksidasi pigmen
empedu oleh berbagai pereaksi akan menghasilkan suatu turunan yang berwarna, misalnya
mesobiliverdin (hijau hingga biru), mesobilirubin (kuning) dan mesobilisianin (hijau
hingga ungu). Pigmen empedu dinyatakan dengan perubahan warna yang merupakan hasil
dari oksidasi asam nitrat pada empedu

11
PRAKTIKUM 4
TEST ASAM EMPEDU
1. Cara Kerja
a. Siapkan 2 tabung reaksi
b. Masukkan ke dalam masing-masing tabung larutan empedu sebanyak 3 mL
• Tabung 1 : tambahkan kristal sukrosa
• Tabung 2 : tambahkan pereaksi Molisch
c. Kemudian tambahkan secara perlahan 3 mL asam sulfat dengan memiringkan tabung,
sehingga terbentuk dua lapisan
d. Kocok larutan tersebut hingga homogen lalu amati perubahan yang terjadi
e. Bandingan hasil dari ke dua tabung tersebut
2. Hasil Pengamatan

3. Pembahasan
H2SO4 akan menghidrolisis disakarida menjadi monosakarida. Monosakarida bila
direaksikan dengan H2SO4 akan membentuk furfural Asam empedu apabila direaksikan
dengan furfual akan membentuk warna merah Bila disakarida terlalu banyak, maka akan
terbentuk arang dan menyebabkan warna coklat/hitam terlihat dibawah warna merah.
Terbentuknya cincin dikarenakan, di dalam empedu, asam-asam empedu seperti asam
kholat atau asam kenodeosikolat terutama sebagai garamnya, merupakan turunan senyawa
aromatik kompleks. Asam empedu dengan furfural (furfural dihasilkan dari interaksi
sukrosa dengan asam pekat) akan berkondensasi membentuk senyawa kompleks berwarna.
Hal inilah yang menyebabkan terjadinya perubahan warna pas uji ini. Uji pettenkofer ini
bertujuan untuk membuktikan adanya asam empedu di dalam larutan empedu.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan di atas, saya dapat menyimpulkan bahwa vesica fallea merupakan
tempat penyimpanan asam empedu dalam bentuk kantung piriformis. Vesica fellea terdiri
dari tiga bagian, yaitu tubuh, bagian bawah, dan tiang. Vesica fallea menghasilkan asam
empedu yang berpartisipasi dalam proses pencernaan. Empedu adalah cairan alkali pahit
berwarna kuning kehijauan yang disekresikan oleh sel-sel hati sebagian besar vertebrata.
Praktikum ini memiliki rangkaian pengujian yaitu emulsi lemak empedu yang bertujuan
untuk menunjukkan apakah empedu dapat mengemulsi lemak, hasilnya positif, dan asam
empedu berperan dalam emulsi lemak. Uji musin dan senyawa organik dalam empedu.
Tes ini dirancang untuk mengetahui adanya protein dan senyawa anorganik seperti Cl-,
SO42 dan PO42 dalam empedu. Kemudian ada tes Gmelin dan Smith, yang bertujuan
untuk mengetahui ada tidaknya pigmen dalam empedu yaitu bilirubin dan biliverdin.
Terakhir, uji asam empedu bertujuan untuk mengetahui adanya asam empedu dengan
menambahkan kristal sukrosa dan reagen Molisch, dan hasil uji positif.

13
DAFTAR PUSTAKA

Panil, Zulbadar. 2014. Memahami Teori dan Praktek Biokimia Dasar Medis. Buku Kedokteran
EGC: Jakarta

Lieberman, M., Marks, A. D., Smith, C. M., Marks, D. B., & Smith, C. M. (2017). Marks’
basic medical biochemistry: A clinical approach. Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkin

Dahliaty, dkk. 2011. Diktat Penuntun Praktikum Biokimia Dasar. FMIPA-UR, Pekanbaru

Mardiyah, Siti, 2019, Petunjuk Praktikum Biokimia, Laboratorium Kimia Kesehatan Fakultas
Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Surabaya, Surabaya.

Fatimah, Siti, 2019, Jurnal “Analisis Enzim Pencernaan Menggunakan Variasi Uji”, Fakultas
SAINS dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Walisongo, Jawa Timur.

Rinidar. 2017. Biokimia Dasar: Pencernaan dan Absorpsi Makanan. Banda Aceh: Syiah Kuala
University Press

14

You might also like