Professional Documents
Culture Documents
2 Aliran-Aliran Islam - Ahlul Hadist - 062528
2 Aliran-Aliran Islam - Ahlul Hadist - 062528
DOSEN PENGAMPU
Daden Robi Rahman, M.A
Disusun Oleh :
Fachrizal Nur Hidayatulloh
NIM : 202001004
2021 M/1443 H
KATA PENGANTAR
Garut,11Oktober 2021
Konsonan
Di bawah ini daftar huruf arab itu dan transliterasinya dengan huruf latin
Konsonan
a/’ = ا d= د ḍ=ض k=ك
...ـَا Ā ََ A
ـِي... Ī َِ I
ـُو... Ū َُ U
Diftong
أَو Au
أَي Ai
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan......................................................................................................... 9
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
PEMBAHASAN
Para ulama ahlul al-hadits membatasi kajian fiqihnya hanya merujuk pada al-
Quran dan hadits Nabi serta tidak mau melangkah lebih jauh dari keduanya, mereka
cenderung tidak menyukai kajian nalar juga sangat berhati-hati ketika mengemukakan
fatwa suatu permasalahan. Golongan ini mayoritas berdomisili di Madinah,
kecenderungan ini dapat dipahami karena di tempat inilah Nabi bermukim, sehingga
masyarakat yang tinggal di wilayah ini diyakini mencerminkan tipe ideal yang
mengacu pada Sunnah Nabi.
Mereka berpegang pada kedua sumber hukum, al-Quran dan Hadits secara
ketat. Jika tidak ditemukan hukumnya dalam keduanya, mereka berpaling pada
praktek dan pendapat para sahabat. Mereka menggunakan rasio pada situasi yang
sangat terpaksa. Hal itu tercerminkan ketika mereka tidak menemukan hukum suatu
masalah pada nash-nash qurani atau hadits dan praktek sahabat, mereka sepakat
menggunakan ijtihad.
Madrasah ini cenderung tidak memberikan ruang yang luas bagi nalar dan
banyak bersandar pada bukti-bukti atsar atau nash-nash. Mereka ketika ditanya
mengenai suatu permasalahan, jika mereka mengetahui ada ayat quran atau hadis
yang menerangkan hukumnya, maka mereka akan berfatwa. Jika tidak menemukan
ayat quran atau hadits, mereka cenderung tawaqquf1.
Ahlu hadits atau aliran Madinah atau madrasah al-Hijaz adalah ulama yang
lebih banyak menggunakan hadis dan sangat hati-hati serta selektif dalam
menggunakan ra’yu. Madrasah Al-Hijaz dikenal sangat kuat berpegang kepada hadits,
karena mereka banyak mengetahui hadits Rasulullah dan juga kasus-kasus yang
mereka hadapi lebih sederhana dan tidak banyak memerlukan logika. Ahlul Hadits
1
Ahmad, Abd al-Hay. Syazarat al-Zahab fi Akhbar Imam Mazhab, jil. I. Kairo: al-Maktabah al-Qudsy, 1350 H..
memahami hukum berdasarkan lahirnya nash tanpa memahami ‘illatnya dan sedikt
sekali berfatwa dengan logika. Mayoritas penduduk Hijaz adalah Ahlul Hadits.2
Menurut para ulama, munculnya kelompok ini di wilayah Hijaz karena dipengaruhi
oleh beberapa faktor, diantaranya:
1) Sangat kuat berpegang terhadap hadis dan tidak memberikan kriteria yang
sangat ketat dalam penukilan hadis, sebab mereka berpandangan bahwa
riwayat yang berasal dari penduduk Hijaz adalah siqat.
2) Tidak suka mempersoalkan atau mendiskusikan masalah-masalah yang belum
muncul karena akan mendorong penggunaan ra’yu.
Di antara tokoh-tokoh terkemuka dari kelompok ahl al-hadis adalah para fuqaha yang
tujuh, yaitu:
1) Abu Bakar bin Abd al-Rahman bin Haris bin Hisyam (w. 94 H.)
2) al-Qasim bin Muhammad bin Abu Bakar (w. 107 H.)
3) Urwah bin Zubeir bin Awwam (w. 94 H.)
4) Sa’id bin al-Musayyab (w. 94 H.)
5) Sulaiman bin Yasar (w. 107 H.)
6) Kharij bin Zaid bin Tsabit (w. 100 H.)
7) Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah bin Mas’ud (w. 98 H.)
Ketujuh ulama yang termasuk generasi pertama dalam komunitas Ahlul Hadis
tersebut membina dan melahirkan generasi kedua, yaitu: Abdullah binAbdullah bin
Umar, Salim bin Abdullah bin Umar, Aban bin Ustman bin Affan, Abu Salamah bin
Abdurrahman bin A’uf. Generasi kedua membina kader- kadernya yang kemudian
menjadi generasi ketiga, yaitu, Abu Bakar binMuhammad bin ‘Amr bin Hazm,
Muhammad bin Abu Bakar, Abdullah bin AbuBakar, Abdullah bin Ustman bin Affan.
Kemudian, mewariskan ke generasi selanjutnya.5
4 Yanggo, Huzaimah Tahido. Pengantar Perbandingan Mazhab. Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997.
5 Dedi Ismatullah, Sejarah Sosial Hukum Islam, h. 336.
6
Zahrah, Abu. Muhadarat fi Tarikh al-Mazahib al-Fiqhiyat . t.p.: Ma’hal ad-Dirasah al-Islamiyah, 1996.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Ahmad, Abd al-Hay. Syazarat al-Zahab fi Akhbar Imam Mazhab, jil. I. Kairo:
al-Maktabah al-Qudsy, 1350 H..
Setia, 2011.