You are on page 1of 1

Yth. 1.

Para Kepala Biro;


2. Para Kepala Sekretariat Bawaslu/Panwaslih Provinsi;
3. Para Koordinator Sekretariat Bawaslu/Panwaslih Kabupaten/Kota.

SURAT EDARAN
NOMOR: 0068/BAWASLU/SJ/OT.03/IV/2020

TENTANG

PEMBATASAN CUTI BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT JENDERAL BAWASLU,


SEKRETARIAT BAWASLU/PANWASLIH PROVINSI DAN SEKRETARIAT BAWASLU KABUPATEN/KOTA
DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYEBARAN COVID-19

Sehubungan dengan ditetapkannya Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan
Kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease (COVID-19) dan diterbitkannya Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 46 Tahun 2020 tentang Pembatasan Kegiatan Bepergian Ke Luar Daerah dan/atau
Kegiatan Mudik dan/atau Cuti Bagi Aparatur Sipil Negara Dalam Upaya Pencegahan Penyebaran COVID-19, dipandang perlu
untuk menetapkan Surat Edaran Sekretaris Jenderal Badan Pengawas Pemilihan Umum tentang Pembatasan Cuti Bagi
Pegawai di Lingkungan Sekretariat Jenderal Bawaslu, Sekretariat Bawaslu/Pawaslih Provinsi, dan Sekretariat
Bawaslu/Panwaslih Kabupaten/Kota Dalam Upaya Pencegahan Penyebaran Covid-19, sebagai berikut:
A. Pembatasan Cuti
1. Pejabat/Pegawai di lingkungan Sekretariat Jenderal Bawaslu, Sekretariat Bawaslu/Panwaslih Provinsi, dan
Sekretariat Bawaslu Kabupaten/Kota tidak diperkenankan mengajukan cuti selama berlakunya Penetapan
Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease 2019 (COVID-19);
2. Mengacu pada angka 1, Kepala Biro, Kepala Sekretariat Bawaslu/Panwaslih Provinsi, dan Koordinator Sekretariat
Bawaslu/Panwaslih Kabupaten/Kota tidak diperkenankan memberikan izin cuti bagi pejabat/pegawai di unit kerja
masing-masing;
3. Dikecualikan dari hal yang disebutkan angka 1 dan 2, izin cuti dapat diberikan pada:
a. Cuti melahirkan dan/atau cuti sakit dan/atau cuti karena alasan penting bagi Pegawai Negeri Sipil;
b. Cuti melahirkan dan/atau cuti sakit bagi Pegawai Pemerintah Non PNS.
4. Cuti karena alasan penting sebagaimana dimaksud pada angka 3 huruf a hanya diberikan terbatas pada alasan
bahwa salah satu anggota keluarga inti (ibu, bapak, isteri atau suami, anak, adik, kakak, mertua, atau menantu) dari
Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan sakit keras atau meninggal dunia.
5. Pemberian cuti sebagaimana dimaksud dilakukan secara akuntabel sesuai dengan persyaratan yang diatur dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 17
Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil.
B. Masa Berlaku
Surat Edaran ini berlaku sejak tanggal 9 April 2020 sampai dengan ditetapkannya kebijakan lebih lanjut.
Demikian untuk menjadi perhatian dan dilaksanakan sebaik-baiknya.

Ditetapkan di Jakarta
Tanggal, 14 April 2020
Sekretaris Jenderal,

Dr. Gunawan Suswantoro


Tembusan, Yth:
1. Ketua Bawaslu, sebagai Laporan;
2. Ketua Bawaslu/Panwaslih Provinsi;
3. Ketua Bawaslu/Panwaslih Kabupaten/Kota.

You might also like