You are on page 1of 11

MAKALAH

EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD) PEDOMAN UMUM EJAAN


BAHASA INDONESIA (PUEBI) DAN EMPAT KETERAMPILAN
BERBAHASA

DOSEN PENGAMPU: Dr. Ishak Bagea, S.Pd., M.A

Disusun oleh:

KELOMPOK 2

CUKUP TIGA KALI DISAKITI

FERA FERISKA RISTANIA R.L (22116018)

AERUS RAMADAN (22116011)

SAFITRI ARI LALU (22116014)

MUHAMMAD RESKY (22116008)

MUH. TRI WAHYU MARJIN (22116012)

NINING ADRIANA (22116017)

ANDRI (22116015)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI

KENDARI,2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa,
karena telah melimpahkan rahmat-nya berupa kesempatan dan pengatahuan sehingga
makalah ini bisa selesai pada waktunya.Tanpa pertolangannya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu nabi Muhammad SAW
yang kita nantikan syafa’atnya di akhir nanti.

Terima ksih juga kami ucapkan Dosen yang selalu memberikan dukungan
serta bimbingannya dan juga kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa di susun dengan baik dan rapi.

Kami berharap makalah ini bisa menambah pengatahuan para pembaca.


namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………… i

KATA PENGANTAR ……………………………………………….. ii

DAFTAR ISI ………………………………………………………….iii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………...4

A. Latar Belakang ………………………………………………. 4


B. Rumusan Masalah ……… ………………………………….. 4
C. Tujuan ………………………………………………………... 4

BAB II PEMBAHASAN …………………………………………….. 5

A. Sejarah Perkembangan Ejaan Bahasa Indonesia…………. 5


1. Ejaan Van Ophuijsen pada tahun 1901………………………..5
2. Ejaan Republik/Ejaan Soewandi Tahun 1947…………………5
3. Ejaan Pembaharuan Tahun 1956……………………………….5
4. Ejaan Melindo Tahun 1959…………………………………….5
5. Ejaan Baru/Ejaan LBK tahun 1967…………………………….6
6. Ejaan Yang Disempurnakan(EYD) Tahun 1972……………….6
B. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) Tahun
2016-Sekarang… ………………………………………………..7
C. Keterampilan Berbahasa…………………………………………..8
1. Keterampilan menyimak,berbicara membaca,dan menulis......8
2. Berpidato……………………………………………………..8
D. Berbicara Di Muka Umum (PUBLIC SPEAKING)……………9
1. Berbicara di depan umum (public speaking)………………
2. Jenis-jenis berbicara di depan umum……………….9

BAB III PENUTUP ………………………………………………… 10

A. Kesimpulan ………………………………………………… 10
B. Saran ……………………………………………………….... 10

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………...... 11

3
BAB I

PENDAHULUAN

A . Latar Belakang

Tanpa bahasa atau ejaan yang baik pada manusia tidak akan dapat mengomunikasikan gagasan
atau pikirannya kepada orang lain. Jika ingin mengukapkan berbagai pemikiran dengan baik,
maka manusia harus menguasai bahasa dan ejaan dengan baik. Sebagai seorang siswa, kita
memerlukan keterampilan berbahasa atau ejaan yang baik dalam proses interaksi sesama
mahasiswa atau dosen, dalam menjalani proses perkuliahan . kami membaca buku atau catatan
yang kami miliki untuk menulis makala ini, tentu saja pada konteks tertentu kita perlu
menyampaikan pikiran, perasaan, fakta atau hal lainya melalui berbicara. Jadi, jelas sekali
bahawa kita perlu memiliki berbahasa atau ejaan yang baik bagi seorang mahasiswa untuk
melakukan perkuliahan.

B.RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang di maksud hakikat ejaan bahasa Indonesia


2. Apa saja pedoman umum ejaan bahasa Indonesia
3. Jelaskan apa tujuan berbicara di muka umum

C. TUJUAN

1. Untuk menjelaskan ejaan yang benar dalam berbahasa Indonesia


2. Untuk mengetahui pedoman umum berbahasa indonesia
3. Untuk mmenjelaskan tujuan berbicara di muka umum

4
BAB II

PEMBAHASAN

A . Sejarah Perkembangan Ejaan Bahasa Indonesia

Ejaan merupakan kaidah-kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata,kalimat,dan


serbagainya) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca (tim penyusun
kamus, 1991:250,Arifin dan Tasai, 2002: 170) mengemukakan bahwa ejaan adalah keseluruhan
peraturan bagaimana melambngkan bunyi ujaran dan hubungan antara lambang-lambang itu.
Ejaan berfungsi untuk memudahkan pembaca dalam memahami informasi tertulis, dan sebagai
pedoman penulisan bahasa Indonesia. Sedangkan menurut mustakim (1996:3), ejaan berfungsi
sebagai landasan pembakuan tata bahasa, landasan pembakuan kosakata dan peristilahan, dan
sebagai filter masuknya unsur-unsur bahasa lain ke dalam bahasa Indonesia.

1. Ejaan Van Ophuijsen pada tahun 1901

Ejaan ini di susun oleh Ch. Van Ophuijsen bantu oleh Engku Nawawi gelar Soetan
Ma’moer dan moehammad Taib Sutan Ibrahhim. Hal-hal yang menonjol dalam ejaan
Van Ophuijsen adalah sebagai berikut:
a. Huruf y ditulis dengan j seperti kata-kata sayang menjadi sajang
b. Huruf U ditulis dengan oe seperti kata-kata surat menjadi soerat
c. Huruf J di tulis dengan dj seperti kata-kata Jakarta menjadi Djakarta
d. Huruf C ditulis dengan Tj sepeti kata-kata pacar menjadi patjar
e. Huruf U ditulis dengan Oe seperti kata-kata goeroe, itoc,oemoer.

2. Ejaan Republik/Ejaan Soewandi pada tahun 1947

Tanggal 19 maret 1947, ejaan ini di susun oleh Soewandi dan diresmikan untuk
mengganti serta menyempurnakan ejaan Van Ophijsen
a. Huruf oe diganti dengan u, seperti kata-kata guru itu, umur.
b. Kata ulang boleh ditulis dengan angka-2,seperti anak2, ber-jalan2, ke-barat2-an.
c. Awalan di-dan kata depan dikedua-duanya ditulis serangkai dengan kata yang
mengikutinya seperti kata depan dipada dirumah, dikampus,disamakan dengan
imbuhan di-pada ditulis,dikarang.

3. Ejaan pembaharuan disusun pada tahun 1956

Ejaan pembaharuan disusun oleh panitia pembaharuan ejaan bahasa Indonesia yang
pada awalnya diketuai oleh Profesor Prijana kemudian diserahkan kepada
E.Kattopo,sebagai tindak lanjut hasil keputusan Kongres Bahasa Indonesia II (1954) di
Medan.

4. Ejaan Melindo pada tahun 1959

Ejaan Melindo merupakan akronim dari Melayu-Indonesia. Pada akhir tahub


1959,berlangsung siding perutusan Indonesia dan Melayu. Utusan dari Indonesia diwakili
oleh Slamet Mulyana,sedangkan perwakilan dari melayu (Malaysia) diwakili Syeh Nasir
Bin Ismail.

5
5. Ejaan Baru/Ejaan LBK pada tahun 1967

Ejaan baru atau ejaan LBK merupakan singkatan dari Lembaga Bahasa dan
Kesusastraan (LBK) merupakan ciksl-bakal lahirnya sebuah lembaga yang sebuah
lembaga yang ada pada zaman sekarang ini disebut Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa. Contohnya:( sjarat ditulis syarat)

6. Ejaan yang disempurnakan pada tahun 1972

Perkembangan dan perubahan dari system ejaan ini merupakan pertanda adanya
usaha untuk menata,sekaligus membina Bahasa Indonesia (yang dulu cikal-bakalnya
Bahasa Melayu) agar lebih maju dan bias bermanfaat bagi bangsa Indonesia serta untuk
menyahuti perkembangan penggunaan bahasa Indonesia itu sendiri.
Contoh perubahan huruf :
Ejaan Soewwandi
dj: djalan,djauh
j: pajung,laju
nj:njonja,bunji
Ejaan yang disempurnakan
j:jalan,jauh
y:payung,layu
ny:nyonya,bunyi

7. Pemakaian Huruf

Huruf vocal terdiri atas a,i,u dan o.Huruf konsonan terdiri atas huruf-huruf
b,c,d,f,g,h,j,k,l,m,n,p,q,r,s,t,v,w,x,y,dan z. sedangkan huruf diftong terdiri atas ai,au,dan
oi. Adapun huruf konsonan terdiri atas kh,ng,ny,dan sy.

8. Pemakaian Huruf Kapital dan Huruf Miring

Huruf capital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti anda.Huruf miring dalam
cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku,majalah dan surat kabar yang kutif dalam
tulisan.

9. Pemakaian Huruf Kapital atau Huruf Besar

Huruf besar atau capital dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
Misalnya; Bidan sedang memeriksa pasien.

10. Pemakaian Huruf Miring Dan Penulisan Kata

Huruf miring digunakan dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama


buku,majalah,dan surat kabar yang dikutip dalam karangan.Dalam tulisan tangan atau
ketikan,huruf atau kata yang harus ditulis dengan huruf miring ditandai dengan garis
dibawahnya.

6
B . Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) Tahun 2016-Sekarang

Badan pengembangan dan pembinaan Bahasa,Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan


RI ,menerbitkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.Pedoman ini disusun untuk
menyempurnakan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (PUEYD).
Pedoman ini diharapkan dapat mengakomodasi perkembangan Bahasa Indonesia yang makin
pesat.

Pada tahun 1938,pada kongres Bahasa Indonesia yang pertama di Solo, disarankan agar ejaan
Bahasa Indonesia lebih banyak diinternasionalkan. Pada tahun 1947,Soewandi,Menteri
Pengajaran,Pendidikan,dan Kebudayaan RI pada masa itu, menetapkan dalam surat
keputusannya tanggal 19 maret 1947,No.264/Bhg.A bahwa perubahan bahasa Indonesia dengan
maksud membuat ejaan yang berlaku menjadi lebih sederhana. Ejaan baru itu oleh masyarakat
diberi julukan ejaan Republik.

Kongres bahasa indonesia Kedua,yang diprakarsai Menteri Moehammad Yamin,


diselenggarakan di Medan pada tahun 1954.Kongres itu mengambil keputusan supaya ada badan
yang menyusun peraturan ejaan yang praktis bagi bahasa Indonesia. Panitia yang dimaksud
dibentuk oleh Menteri Pengajaran,pendidikan dan kebudayaan dengan surat kebudayaan dengan
surat keputusannya tanggal 19 juli 1956,No.44876/S, Berhasil merumuskan patokan-patokan
baru pada tahun 1957.

Pada tahun 2015, Ejaan yang disempurnakan (EYD) diganti menjadi pedoman umum ejaan
bahasa Indonesia (PUEBI). Adapun latar belakang dari perubahan ini antara lain karena:

1. Adanya kemajuan dalam berbagi ilmu.ilmu pengetahuan,teknologi dan seni yang


semakin maju membuat pengguna bahasa Indonesia dalam berbagai hal,semakin
meluas baik secara tulis maupun lisan.
2. Memantapkan fungsi bahasa Indonesia. Ejaan bahasa Indonesia perlu disempurnakan
untuk memantapkan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara.

Perbedaan yang mendasar dari EYD dengan dengan PUEBI yaitu:

1. Penambahan huruf vocal diftong ei,dalam EYD hanya ada tiga yaitu ai,au,dan ao
2. Penulisan huruf kapital pada EYD digunakan dalam penulisan nama orang tidak
termasukjulukan,sedangkan PUEBI huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur
nama orang,termasuk julukan.
3. Penulisan huruf tebal tidak di pakai dalam cetakan untuk menegaskan atau
mengkhususkan huruf,bagian kata, kata,atau kelompok kata,untuk keperluan itu
digunakan huruf miring pada EYD, sedangkan pada PUEBI huruf tebal di pakai untuk
megaskan bagian tulisan yang sudah di tulis miring.
4. Penggunaan partikel pun pada EYD ditulis terpisah kecuali yang sudah lazim
digunakan,maka penulisan nya ditulis rangkai, sedang kan pada PUEBI partikel pun tetap
ditulis terpisah ,kecuali mengikuti unsur kata penghubung,maka di tulis serangkai .

7
5. Penggunaan bilangan ,pada PUEBI,bilangan yang digunakan sebagai unsur nama
geografi ditulis dengan huruf ,sedangkan pada EYD tidak ada hal yang mengaturnya .
6. Penggunaan titik koma(;) pada EYD digunakan dalam perincian tanpa penggunaan kata
dan ,sedangkan dalam PUEBI penggunaan titik koma (;) tetap menggunakan kata dan.
7. Penggunaan titik koma (;) pada PUEBI dipakai pada akhir perincian yang berupa
klausa,sedangkan pada EYD tidak ada hal yang mengaturnya.
8. Penggunaan tanda hubung (-) pada PUEBI tidak dipakai diantara huruf dan angka, jika
angka tersebut melambangkan jumlah huruf,sedangkan pada EYD tidak ada hal yang
mengaturnya. Misalnya LP2M LP31.
9. Tanda hubung(-) pada PUEBI tdigunakan untuk menandai bentuk terikat yang menjadi
objek bahasa sedangkan pada EYD tidak ada hal yang mengaturnya.
10. Pengguna tanda kurung [( )] dalam perincian EYD hanya digunakan pada perincian
kekanan atau dalam paragraf,tidak ada perincian kebawah, sedangkan pada PUEBI tidak
ada yang mengaturnya.
11. Penggunaan tanda elipsis (…) dalam EYD dipakai dalam kalimat yang terputus-
putus,sedangkan dalam PEUBI tanda elipsis digunakan untuk menulis ujaran yang tidak
selesai dalam dialog.

C . Keterampilan Berbahasa

Empat keterampilan berbahasa yaitu keterampilan menyimak,keterampilan


berbicara,keterampilan membaca,dan keterampilan menulis.keempat keterampilan berbahasa
Indonesia ini saling berkaitan satu dengan yang lainnya.ketika manusia saling mengenal atau
masuk lembaga pendidikan (bersekolah),maka ia mulai belajar membaca dan menulis
walaupun,sebagian kecil orang ada yang sudah pandai membaca dan menulis sebelum
bersekolah.Hal ini merupakan suatu pengecualian,sebab seseorang yang pandai membaca dan
menulis sebelum menjalani proses pendidikan formal,kemungkinan karena keluargannyalah
yang mengajarinya (inisiatif orang tua) untuk membaca dan menulis.

1. Keterampilan menyimak,berbicara membaca,dan menulis.

Istilah menyimak biasanya disamakan dengan mendengar dan


keterampilan berbicara merupakan keterampilan berbahasa paling mendasar
sedangkan membaca adalah jendela dunia dan keterampilan menulis sangat
penting,apalagi untuk mahasiswa.

2. Berpidato

Menurut kamus bahasa Indonesia (KBBI,2008) pidato adalah


mengungkapkan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan pada orang
banyak,wacana yang disiapkan untuk di ucapkan didepan khayalak.kegiatan
pidato merupakan salah satu bentuk komunikasi secara lisan.Bentuk-bentuk
komunikasi lain antara lain

a. Ceramah
b. Khotbah
c. Seminar
d. Diskusi
e. Sambung Rasa

8
f. Berbicara di muka umum (public speaking)

D . Berbicara Di Muka Umum (PUBLIC SPEAKING)

1. Berbicara di depan umum (public speaking)

Berbicara di muka umum merupakan salah satu teknik atau seni berbicara yang
harus di miliki oleh bembicara untuk menarik perhatian pendengar.

2. Jenis-jenis berbicara di depan umum

a. Informative speaking.Berbicara untuk melaporkan,untuk memberikan


informasi.Situasi-situasi yang dapat di kelompokkan kedalam klasifikasi
informatif antar lain: kuliah,ceramah,ceramah tentang perjalanan,
pengumuman ,pemberitahuan, maklumat ,laporan,instruksi, pencalonan, pidato,
anekdot, lelucon,lawak, cerita, dan riwayat.
b. Persuasive speaking. Aristoteles mengatakan bahwa “persuasi” merupakan bujukan,
desakan, penyakin. Adalah seni menenangkan alasan-alasan atau motif-motif yang
menuntut kea rah tindakan bebas yang konsekuen.
c. Deliberative speaking. Bertujuan untuk membuat sejumlah keputusan dan rencana.
Keputusan-keputusan itu menyangkut sifat dan hakikat tindakan-tindakan masa lalu
atau sifat dan hakikat tindakan-tindakan mendatang. Dalam suatu pemeriksaan,
pengadilan mencoba menentukan apakah seorang itu tidak bersalah atau bersalah
dalam tindakan pada masa lalu.
d. Followship speaking. Tidak ada kegiatan yang lebih menyenangkan yang telah
ditemukan daripada hiburan atau pertunjukan kelompok. Di dalamnya terdapat
sesuatu yang mengembirakan yang dapat dinikmati bersama, yang dapat
meninggalkan kesenangan pribadi. Suasana persahabatan dan kekeluargaan sangat
di perhatikan.

9
BAB III

PENUTUP

A . KESIMPULAN

Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi ujaran dan bagaimana
antar hubungan antara lambang lambang itu(pemisahan dan pemghubung suatu bahasa). Secara
teknis yakni yang di maksud dengan ejaan adalah penulisan huruf,penulisan kata dan tanda
pemakaian baca.

Fungsi ejaan dalam rangka menunjang pembakuan bahasa, baik yang menyakut
pembakuan kata dan penulisan. Ejaan yang memiliki fungsi yang cukup penting oleh karna itu
pembakuan ejaan perlu di beri proritas terlebih dahulu. Perkembangan ejaan meliputi ejaan Van
apihijsen.

Keterampilan berbahasa adalah kemampuan dan kecekatan mengunakan bahasa yang dapat
meliputi mendegar atau menyimak. Keterampilan berbahasa di bagi menjadi dua yaitu lisan dan
tulisan. Lisan meliputi menyimak dan berbicara sedangkan keterampilan berbahasa tulis meliputi
membaca dan menulis.

Berbicara di depan umum merupakan salah satu teknik atau seni berbicara yang harus
dimiliki oleh pembicara untuk mampu menarik perhatian audiens.

B. SARAN

Dengan adanya makalah ini diharap dapat membantu para teman teman mahasiswa sekalian
mata kulia ini mungkin di dalam makalah ini terdapat kekurangan atau kesalahan maka mohon di
maafkan. Kita perlu tau bahwa ejaan atau berbahasa sangat di perlukan dalam kehidupan sehari
hari maka dari itu kami membuat makala ini supaya untuk sadar akan pentingnya memiliki
keterampilan berbahasa dan ejaan yang baik.

10
DAFTAR PUSTAKA

Bagea,Dr.Ishak.2019.Bahasa Indonesia Untuk Mahasiswa.Jakarta:INDOMEDIA GLOBAL.

Hanafi,Prof.Dr.H.Hilaluddin.2019.Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa.Jakarta: INDOMEDIA


GLOBAL.

11

You might also like