You are on page 1of 8

VAKUM

Persiapan Alat :

- Partus set

- Terus ngambil selang vakum nya pake handscoen steril 1 , selangnya ada 2 yang

panjang buat ke mangkok nya, yang pendek buat ke pompanya (yang masukin ke

pompa asisten)

- Kateter

- Mangkuk vakum

- Bak intrumen gede (?)

- Sendok2

- Selang nya dipasang , selang yg dipasang ke alat itu dipasangin ke asisten , kita

megang selang yg untuk kepala

- Spekulum sim : untuk mengecek robekan pada portio

- Klem ovum : untuk memeriksa robekan pada portio

- LENGKAPIN LAGI

- Prinsip posisi nya naruh alat di dekat tangan yang dominan (taruh di sebelah tangan

kanan)

Pelaksanaan :

- Apa itu Vakum ekstraksi : suatu tindakan untuk mempercepat proses persalinan

membantu menarik kepala bayi keluar dari jalan lahir dengan menarik kepala

menggunakan tekanan negatif


- Indikasi Vakum : saat ibu tidak boleh mengejan tapi kontraksi ada (pada ibu

penyakit jantung, paru paru), ibu kelelahan, tidak ada kemajuan pada kala 2, CARI

LAGI

- Syarat Vakum : Aterm (cukup bulan), Pembukaan lahir lengkap, minimal hodge 3+,

kepala belum kroning, presentasi belakang kepala (vertex), ketuban harus pecah (jika

belum pecah, lakukan amniotomi), bayi masih hidup, ibu nya harus masih bisa

mengejan

- Kontraindikasi Vakum : kebalikannya dari syarat. (Pembukaan belum lengkap,

hodge nya masih tinggi kurang dari 3, presentasi bukan kepala, ibu tdk bisa mengejan

sama sekali, CPD, bayi besar)

- Komplikasi vakum : asfiksia, perdarahan intrakranial, cidera kepala, cephal

hematom, perdarahan pada ibu, laserasi kulit kepala

- Penyebab kegagalan vakum : Ada bagian-bagian janin yang terjepit antara mangkok

dan kulit kepala (ketuban atau organ ibu yg lain), tekanan negatif dibuat terlalu cepat,

penlong kurang kompeten

- Definisi vakum yaitu menggunakan tekanan negatif, syarat tekanan negatf

berhasil yaitu terbentuknya caput di kepala bayi

- Bayi nya kenapa harus hidup? Karena kalo bayinya meninggal tidak bisa

terbentuk caput

Awal :

- Informed consent, privasi pasien, jelaskan prosedur

- Cuci tangan dan memakai handscoen

- Lakukan VT dan pastikan syarat vakum terpenuhi , dan pembukaan, jika air ketuban

masih utuh dilakukan amniotomi dengan ½ kocher


- Cek DJJ

- Kosongkan kandung kemih ibu menggunakan kateter

Pemasangan vakum

- Sambungkan selang vakum yg panjang ke mangkuk, dan minta selang yg pendek

dipasangkan oleh asisten ke pompa

- Masukkan mangkok vakum dengan miring

- Memegang mangkok : jari tengah dan telunjuk di mangkok, dan jari yang lainnya bisa

ibu jari atau jari manis di kulit kepala , tujuannya agar saat ditraksi kita tahu jika

mangkuknya terlepas atau tidak berhasil

- Observasi ada atau tidak rongga, ada atau tidak selapit ketuban yang nyangkut, ada

atau tidak organ/jaringan sekitar serviks dan portio yang menyangkut.

- Letak mangkuk 1-2 cm dibawah Ubun ubun kecil (UUK)

- Minta asisten untuk menurunkan tekanan negatif, mulai dari 2 malm stoorm

- Kemudian tunggu 2 menit untuk menunggu terbentuknya caput

- Jika sudah 2 menit, minta asisten naikkan lagi 4 malm stroom , dan tunggu lagi 2

menit

- Setelah itu naikkan lagi 6 malm storm dan maksimal sampai 8 malm storm

- Jika sudah 8 menit penurunan tekanan dan terbentuk caput, bilang ke ibu nya : “Bu

apabila nanti ibu merasakan kontraksi yang sangat sakit sekali, ibu silahkan mengejan

dan sambil menarik lutut didekatkan ke perut, lalu dagu ibu di tempel ke dada, nanti

ibu bisa mengejan seperti BAB keras”

- kita bisa melakukan traksi saat ibu mengalami his puncak

- Lakukan traksi dengan cara tangan kiri jari tengah dan telunjuk di kulit kepala bayi

dan jempol ada di mangkok, sementara tangan kanan melakukan penarikan sejajar

dengan lantai.
- Pada saat sebelum menarik, lakukan traksi percobaan “iya bu ayo ngeden” dan dilihat

apabila turun, berarti berhasil dan sudah benar perlekatannya

- Lalu di his selanjutnya, lakukan traksi definitif atau traksi sebenarnya dengan sejajar

lantai, batasnya sampai his nya hilang atau saat ada his bayi nya lahir sampai sub

oksiput berada di bawah simphisis

- Saat sub oksiput berada di bawah simphisis, tangan kanan pindah posisi di perineum,

dan lakukan penahanan pada perinum dengan cara tidak boleh terlalu kuat dan tidak

boleh terlalu lemah

- Kemudian tangan kiri pindah di rantai untuk melakukan elevasi ke atas , sampai

lahirlah secara perlahan dahi, muka, sampai dagu

- Lalu minta asisten untuk melepaskan tekanan negatif, dan lepas mangkuk nya

- Jika sudah di lepas, tunggu putar paksi luar

- Lalu lakukan biparietal untuk melahirkan bahu atas, dan bahu bawah

Setelah bayi lahir :

- Jika sudah selesai lakukan ekplorasi jalan lahir menggunakan spekulum sim, dan

minta tolong asiten untuk memegang

- Lalu masukkan klem ovum ke portio, klem pertama masuk di jam 12, lalu klem ke 2

masuk ke arah jam 3 , kemudian tarik dan lihat ada perdarahan atau tidak? Ada

laserasi atau tidak?

- Lalu pindah klem yang tadi di jam 12 ke arah jam 6, dan pindah klem yang jam 3 tadi

ke jam 9

- Lalu pindah lagi yang klem jam 6 ke jam 12

?Pertanyaan?

1. Episiotomi diperlukan jika paada pasien yang perineum kaku


2. Indikator vakum dikatakan gagal apabila :

- pada tarikan ke 3 bayi belum lahir

3. mangkuk terlepas dua kali (tarik lepas, trs tarik lagi lepas lagi)  ini berarti caputnya

tidak terbentuk sempurna, Atau ada juga narik ga lepas tapi ga mau maju selama 3

kali tarikan  bisa dicurigai makrosomi, hidrocephal, makrocephali

- Dan terakhir jika dalam 30 menit traksi bayi belum dapat di lahirkan (jika ditunggu

belum sampai 3 kali tarikan, tapi masih 2 kali tapi itu udah lebih dari 30 menit maka

tidak bisa dilanjutkan)

4. Penyebab kegagalan traksi pada vakum : ???

FORCEP

Indikasi :

- Ibu tidak apa apa jika tdiak kuat mengejan, angka morbiditas forcep tinggi, persalinan

lama, memiliki penyakit jantung/paruparu berat

Syarat :

- pembukaan harus lengkap, hodge nya 4 (harus sudah kroning), janin meninggal/hidup

gapapa, aterm, presentasi kepala

Kontraindikasi :

- makrosephal, anensephal, hidrocephalus

- Kapan forcep dikatakan gagal?

- Kalo forcep percobaan nya ga kehitung kaya vacum, jadi kalo gagal dibenerin aja trs

ditarik, kalo sudah pas bisa ditarik


STEP :

- Kalo di forcep selain memastikan syarat nya , juga perlu memvisualisasi posisi kepala

di dalam rahim dengan cara melakukan VT di raba dan di bayangkan telinganya

dimana untuk mengarahkan alat forcep

Cara memegang alat :

- Yang ada kunci nya dipegang tangan tidak dominan, dan yang bolong dipegang

tangan dominan

- Yang masuk duluan yang tangan tidak dominan

- Masuk dulu yang ada pengunci nya menggunakan tangan tidak dominan secara

miring, dan tangan dominan membantu menuntun sambil memastikan tidak ada

jaringan yang menyangkut pada alat forcep sampai menemukan teling

- Jika sudah menemukan telinga, minta asisten untuk memegang alat forcep tadi

- Kemudian masukkan forcep yang di tangan dominan sambil dituntun dengan tangan

tidak dominan, sampai ketemu telinga

- Jika sudah menemukan telinga, minta asisten untuk melepaskan kemudian kunci alat

forcep

- Lakukan Traksi percobaan sejajar dengan lantai, tangan kanan memegang alat, sambil

tangan kiri telunjuk dan tengah memegang kepala bayi

- Kemudian lakukan traksi definitif sejajar lantai sampai sub oksiput berada di bawah

simphisis

- Kemudian di elevasi ke atas sampai secara perlahan lahir muka bayi


- Jika sudah terlahir, lepaskan alat forcep yang dominan terlebih dahulu lalu yg tidak

dominan.

- Kemudian lakukan biparietal untuk melahirkan bayu atas dan bahu bawah bayi

KURET

- Tujuan : Untuk diagnostik (Abnormal utery bleeding), tatalaksana, membersihkan

jaringan pada saat hamil mola, abortus inkomplit

- Hiperplasia endometrium, polip rahim, perdarahan setelah menopause, blighted ovum

(?)

- Komplikasi : perdarahan, infeksi, perforasi uterus, infertil karena rahimnya di kerok

terlalu dalam dan sering sehingga sulit untuk melakukan implantasi

- Persiapan alat :

- Alat diletakkan di samping tangan dominan penolong dan terdekatnya dari tempat

ambil

- Handscoen 2

- Kateter

- ??? apa lagi

- Busi hegar diurutkan dai yg terkecil

Pelaksanaan :

- 2 Laminaria dipasang dan diikat lalu dimasukkan sampai portio, ditunggu selama ???

- Fungsi laminaria : menyerap cairan serviks, dan kayu nya akan membesar 3-5 cm

- Sebelum membuka uterus bisa disiapkan ganggang laminaria


Step :

- Pasang spekulum sim

- Pasang tenakulum di arah jam 1 atau jam 11

- Ukur uterus menggunakan sonde uterus dan tentukan arah nya apakah anteflexi atau

retroflexi  jika salah bisa mengakibatkan perforasi uterus

- Ringtang digunakan buat pada saat sebelum pemasangan tenakulum, di lakukan

aseptik dengan povidoone iodine dan di dap

- Gusi hegar untuk dilatasi serviks bertahap dari yg paling kecil sampe besar

- Tidak menyebutkan tahapan anastesi, karena sudah ada bagian anastesi sendiri

- Tugas bidan saat kuret adalah memegangi spekulum sim, koseling pasca kuretase

(kontrasepsi, kapan bisa hamil lagi, tanda bahaya setelah kuretase)

- Indikasi kuretase :

- Komplikasi kuretase

You might also like