You are on page 1of 14

perbandingan perusahaan yang memiliki perkembangan ke arah kemajuan dan

kemunduran ditinjau berdasarkan cara kepemimpinan.

Jurnal

Disusun oleh:

Muhammmad Abdul Rahman

22101001

Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan

Manajemen Informatika

Amik Global Kendari

(2021/2022)
perbandingan perusahaan yang memiliki perkembangan ke arah
kemajuan dan kemunduran ditinjau berdasarkan cara
kepemimpinan.

Oleh:

Muhammad Abdul rahman

Amik global Kendari

ABSTRAK

Sebuah perusahaan dapat maju jika pemimpin/kepemimimpinan dalam perusahaan


tersebut sangat baik(efektif), dalam menyelesaikan permasalahan internal maupun eksternal
yang terjadi. Dalam penelitian ini mengacu pada variabel kepemimpinan. Hasil praanalisis
mengindikasikan bahwa aspek kepimpinan sangat berpengaruh cukup besar dalam
perkembangan sebuah perusahaan, karena keputusan yang tepat dari seorang pemimpin
mapampu menentukan keberlangsungan(continuity) sebuah perusahaan. Penelitian
inibertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan terhadap perkembangan dan
kemunduran sebuah perusahaan yang ada di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan

adalah analisis data dan berita. Hasil analis menunjukan bahwa kepemimpinan, berpengaruh
secara signifikan, baik parsialmaupun simultan terhadap perkembangan dan kemunduran
sebuah perusahaan. Artinya, pemimpin yang mampu mengambil keputusan dengan tepat
akan membuat sebuah perusahaan terus mengalami perkembangan(invasion). Sedangakan
pemimpin yang kurang mampu memgambil keputusan yang baik akan menyebabkan sebuah
perusahaan menjadi terkontraksi dan mengalami kemunduran.

Kata kunci: kepemimpinan, dan perusahaan.


LATAR BELAKANG PENELITIAN

Di tengah dinamika ekonomi global yang terus berubah dengan akselerasi yang
semakin tinggi, Indonesia mengalami terpaan badai krisis yang nyaris menuju kebangkrutan
ekonomi, yang memicu lahirnya krisis moneter beberapa waktu yang lalu, ditambah lagi
dengan ketidakpastian kondisi ekonomi saat ini karena dampak covid-19 lalu yang masih
berpengaruh karena menyebabkan kekacauan dunia terlebih lagi mengakibatkan banyak
perusahaan tidak mampu bertahan menghadapi gejolak ekonomi yang ada.

Hal ini diakibatkan oleh kebijakan lockdown pemerintah, yang berakibat pada
lumpuhnya kegiatan ekonomi sehingga perusahaan (terutama yang bergerak dalam bidang
produksi) kesulitan untuk menjual produk mereka. Belum selesai disitu, perusahaan juga saat
ini bertambah sulit karena pengaruh perang rusia dan ukraina yang menyebabakan harga
komoditas dan energi yang melonjak telah menyebabkan kredibilitas pemerintah telah
sampai pada titik nadir. Kenyataan ini lebih didasarkan pada ketidaksiapan pemerintah
dalam menyikapi dinamika ekonomi global yang terus berubah dengan cepatnya,
dimana langkah yang ditempuh pemerintah untuk merespon hal ini lebih bersifat
tambal-sulam, ad-hoc, dan penuh dengan ketidakpastian.

Akibat yang dihasilkan oleh keberadaan globalisasi ini, menuntut tindakan


yang lebih efektif, efisien, dan jauh lebih kompetitif bagi perusahaan, mengingat
dampak yang diberikan bagi ekonomi sedemikian besar. Kekuatan ekonomi global
menyebabkan bisnis korporasi perlu melakukan tinjauan ulang terhadap struktur dan
strategi usaha serta melandaskan strategi manajemennya dengan basis entrepreneurship,
cost efficiency dan competitive advantages.

Masalah daya saing dalam pasar dunia yang semakin terbuka merupakan
isu kunci dan tantangan yang tidak ringan, antara lain dengan masuknya peusahaan-
perusahaan asing dengan modal(kapitalisasi)besar yang dapat mengancam posisi
perusahaan dalam negeri. Dengan kata lain, dalam pasar yang bersaing, keunggulan
kompetitif merupakan faktor yang penting dalam meningkatkan kinerja perusahaan.

Hingga saat ini, industri perusahaan di tanah air mengalami evolusi, yang telah
mengubah peta kekuatan maupun strategi bisnis perusahaan itu sendiri. Dari sisi peta
kekuatan, banyak perusahaan yang rela untuk membakar uang habis-habisan untuk
membesarkan perusahaanya atau memberikan layanan yang membuat costumernya merasa
senang, walau hal tersebut dalam jangka pendek merugikan perusahaan. Tujuan dari
perusahaan perusahaan tersebut adalah menjadi yang nomor satu dan menghapus para
pesaingnya yang bergerak di bidang/industri yang sama.

Keputusan-keputusan yang diambil oleh pemimpin perusahan yang melakukan hal


tersebut tentunya sangat beresiko membuat perusahaan menjadi bangkrut. Akan tetapi,
pemipin yang baik tentunya telah memperhitungkan dengan matang keputusan yang telah
diambilnya. Keefektifan keputusan yang dibuat oleh pemimpin mapmpu menghantarkan
sebuah perusahaan kejalan yang baik. Tetapi, resiko dari keputusan yang kurang efektif akan
menyebabkan perusahaan mengalami kemunduran.

Efektivitas pemimpin organisasi harus menjadi karakteristik yang diinginkan dan


hasil untuk setiap organisasi, perusahaan, atau lembaga di sektor ekonomi. Peneliti
berhipotesis bahwa perilaku pemimpin dan hasil bawahan tergantung pada bagaimana
bawahan merasakan efektivitas pemimpin (Miles dan Petty dalam Weaver, 2015).

Adapun tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk; 1) mengetahui perusahaan man
saja yang terus mengalami pertumbuhan dan perusahaan mana yang mengalami kemunduran,
2) mengkaji dan menganalisis besar pengaruh kepemimpinan terhadap kemajuan dan
kemunduran sebuah perusahaan.

KAJIAN PUSTAKA

Perusahaan yang bertumbuh

Menurut Undang-Undang Nomor “3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan


Pasal 1 huruf b yang dimaksud dengan perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang
menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus menerus yang didirikan, bekerja
serta berkedudukan dalam wilayah Negara Indonesia dengan tujuan memperoleh keuntungan
dan atau laba (Muhammad, 2002:8).

Pertumbuhan sebuah perusahaan diukur dengan berbagai parameter, baik dari


penjualan secara unit (volume) maupun secara nilai (value ). Kinerja perusahaan juga bisa
dilihat dari tingkat keuntungan dalam persentase maupun nilai mutlak, serta pangsa pasar,
secara kategori produk maupun secara totalitas.

Biasanya, tiga hal tersebut menjadi parameter utama. Sedangkan dampak dari
pertumbuhan terlihat dari kenaikan aset, baik bergerak maupun tidak bergerak serta naiknya
nilai harga saham khususnya perusahaan publik. Pertumbuhan juga dilihat dengan
membandingkan secara intern terhadap tahun-tahun sebelumnya, kemudian dengan
perusahaan pesaing dan juga terhadap industri secara keseluruhan atau umum. Boleh saja kita
merasa puas dengan pertumbuhan terhadap pencapaian kita di tahuntahun sebelumnya,
namun jika itu berada di bawah tingkat pertumbuhan pesaing apalagi pertumbuhan industri
secara keseluruhan, sesungguhnya kita sedang menciut, dan karenanya pertumbuhan
perusahaan kita bersifat semu.
Oleh karena itulah maka tingkat pertumbuhan tidak boleh dilihat hanya dari sisi
internal, namun juga eksternal. Juga biasa terjadi pertumbuhan yang satu mengorbankan
pertumbuhan yang lain, sebagai contoh menyasar pertumbuhan penjualan, dengan
mengorbankan keuntungan. Keputusan dan arahan dari top manajemen diperlukan di kala
menghadapi dilema conflict of interest, agar pihak-pihak terkait dapat mengerti demi
kepentingan bersama. Strategi pertumbuhan yang terbaik didukung dengan penguatan faktor-
faktor kekuatan dan kelebihan perusahaan kita, sehingga semakin kuat dan sulit diikuti oleh
perusahaan pesaing, dengan demikian perusahaan bertumbuh dan menjadi besar. Ada tiga
elemen dasar yang perlu kita perhatikan sebelum kita menyusun strategi dalam meningkatkan
pertumbuhan: a.nilai-nilai positif dan kuat dari perusahaan yang didengungkan dan dipersepsi
oleh para pelanggan. b.kemampuan dan sistem yang diterapkan di perusahaan dan tidak
mudah ditiru oleh perusahaan pesaing. c.portofolio, kekayaan dan keunikan produk dan jasa
layanan yang ditawarkan dan buktikan kepada pelanggan (customers) dan pengguna, pemakai
atau konsumen (consumers) .

Selain itu ada empat pendekatan dalam menyusun strategi pertumbuhan: 1. In-market
leverage: memanfaatkan peluang yang diperoleh dari para pelanggan inti di basis pasar-pasar
utama. 2. Near-market expansion: mencari peluang di segmen pasar baru, wilayah baru atau
dengan produk baru. Pendekatan ini disebut juga disebut juga expansion through adjacencies
(ekspansi melalui pendekatan atau yang paling dekat). 3.Disruptive growth : merespons
perubahan drastis dengan membuat model bisnis baru yang memadai sesuai dengan
perubahan yang sedang terjadi. Tindakan ini perlu dilakukan hatihati melalui pengamatan
yang cermat agar tidak salah strategi dan memperhatikan kesiapsediaan dari departemen dan
karyawan yang terkait oleh karena perubahan tidak selalu dapat diikuti dengan baik
4.Capability deveopment: membangun kemampuan profesional organisasi guna mendukung
tiga strategi di atas termasuk merger dan akuisisi, inovasi, dan perbaikan operasional.
Keempat strategi tersebut sesungguhnya telah banyak dilakukan oleh berbagai perusahaan
dengan modifikasi dan penyebutan yang berbeda.

Banyak perusahaan tergiur melihat peluang di pasar baru dan melalaikan peluang di
pasar sendiri yang telah bertahun-tahun digarap, sementara perusahaan lain justru melihat
pasar kita sebagai pasar baru dan berani melakukan serangan yang gencar sehingga berhasil
mengambil-alih pangsa pasar kita. Sesungguhnya akan jauh lebih mudah meyakinkan
konsumen dan pelanggan yang setia telah bersama dengan kita dengan menawarkan product
extension dari pada mencoba meyakinkan pengguna baru dengan produk kita. Perlu disadari
bahwa pengguna dan pelanggan setia juga memiliki keinginan dan kebutuhan yang berubah
dari waktu ke waktu, kecil maupun besar.

Hal itulah yang perlu kita ikuti terus menerus sehingga keinginan mereka terpenuhi
oleh perusahaan kita dan mereka tidak perlu berpaling kepada perusahaan lain yang dapat
memuaskan keinginan dan memenuhi kebutuhan mereka. Sebaliknya dengan sudut dan cara
pandang yang sama kita mencoba memasuki pasar yang baru, melalui pendekatan terhadap
pengguna dan pemakai produk yang mereka pergunakan saat ini dari perusahaan pesaing
penguasa pasar setempat. Pengguna atau pemakai memerlukan produk yang dapat memenuhi
keinginan dan kebutuhan mereka yang berubah karena mereka melihat dan mendengar iklan
melalui berbagi media termasuk media sosial yang membuka mata mereka.

Strategi pertumbuhan yang benar adalah dengan terus menerus mencari peluang
terlebih dahulu di pasar yang telah kita garap dengan memenuhi keinginan dan kebutuhan
pengguna, pemakai dan pelanggan produk dan jasa layanan perusahaan kita agar mereka
tidak berpaling ke perusahaan pesaing.

Perusahaan yang mundur(bangkrut).

bangkrut bisa didefinisikan sebagai kondisi perusahaan, toko, atau bisnis yang
menderita kerugian besar sehingga harus jatuh atau gulung tikar. Sehingga bila disimpulkan,
sebuah perusahaan, toko, atau bisnis dinyatakan bangkrut bila menderita kerugian. 

Atau dengan kata lain, kerugian adalah yang menyebabkan perusahaan tersebut
menjadi bangkrut. Sementara definisi kerugian sendiri bisa diartikan sebagai kondisi arus
keuangan yang tidak sehat. 

Beberapa indikator yang menjadi dasar memutuskan kondisi bangkrut suatu


perusahaan ada dua: indikator operasional dan manajerial. Sementara menurut Mahkamah
Konstitusi, penyebab kebangkrutan bisa ditandai dengan terjadinya miss management dan
faktor eksternal di luar kewenangan pemilik usaha.

Kepemimpinan

Kepemimpinan merupakan salah satu fenomena yang paling mudah


diobservasi, tetapi paling sulit untuk dipahami (Daft;1998). Sebagai faktor penting yang
menggerakkan, mengarahkan, dan mengkordinasikan berbagai faktor lainnya dalam
organisasi, kepemimpinan telah didefinisikan dalam kaitannya dengan ciri-ciriindividual,
perilaku, pengaruh terhadap orang lain, pola-pola interaksi, hubungan peran, tempatnya
pada suatu posisi administratif serta persepsi orang lain mengenai keabsahan dari pengaruh
(Yukl:2001).

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan


merupakan aktivitas yang dilakukan untuk mempengaruhi, memotivasi, dan
membuat orang lain mampu memberikan kontribusinya secara sukarela dalam upaya
mencapai tujuan organisasi. Saat ini pemimpin dan organisasi dihadapkan pada
tantangan yang lebih berat akibat kemajuan teknologi, perubahan yang cepat, kebijakan
pemerintah yang terbuka, sampai kompleksnya masalah ketenagakerjaan. Untuk
mengantisipasi hal ini dalam rangka pencapaian tujuan organisasi, berbagai strategi yang
tepat sangat dibutuhkan untuk mewujudkan pemimpin yang efektif, yang memiliki
kompetensi, komitmen, dan integritas.

Sejalan dengan itu, Hughes (1999) mengemukakan bahwa untuk


membedakan keberhasilan atau kegagalan pemimpin tidak dilihat dari perilaku atau
atribut yang dimilikinya, tetapi lebih mempertimbangkan apakah pengikutnya produktif
atau puas. Saat ini, perdebatan tentang perbedaan kepemimpinan dan manajemen terus
berlanjut, Yukl (2005) berpendapat bahwa memimpin dan mengelola harus
dipandang sebagai peran atau proses yang berbeda. Konsep keduanya sering
dipertukarkan dan disamakan satu dengan lainnya. Manajemen didefinisikan sebagai
pencapaian tujuan organisasi dengan tindakan yang efektif dan efisien melalui
perencanaan, pengorganisasian, penempatan, pengarahan, dan pengontrolan sumber
daya organisasi dengan melaksanankan peran informasional, interpersonal, dan pengambilan
keputusan (Daft dalam Triantoro, 2004).

Kepemimpinan tidak dapat menggantikan peran manajemen, tetapi


ditempatkan sebagai tambahan fungsi manajemen. Manajemen tanpa
kepemimpinan hanya akan menjadikan organisasi bersifat mekanistis dan kaku.
Kepemimpinan tanpa manajemen akan membuat organisasi tidak efektif dan
kehilangan arah, keduanya merupakan satu kesatuan yang saling melengkapi. Kreitner
& Kinicki (2005) menjelaskan bahwa organisasi yang berhasil adalah 70%-90% dipengaruhi
oleh kepemimpinan dan 10%-30% oleh manajemen. Untuk dapat menjadi pemimpin yang
efektif, seorang pemimpin harus mampu mempengaruhi orang lain dengan berbagai tipe
kombinasi kekuasaan agar mau bekerja sesuai dengan tujuan organisasi
(Kotter:1992).

Kemampuan mempengaruhi ini akan sangat besar dampaknya terhadap


organisasi, karena menunjukan bahwa pemimpin dapat menjalankan perannya dalam
menggerakkan, mengarahkan, dan mengkordinasikan berbagai faktor lainnya dalam
organisasi dalam rangka meningkatkan kinerja organisasi. Berkaitan dengan peran
pemimpin dalam mempengaruhi pengikutnya, maka dibutuhkan suatu pola
kepemimpinan yang efektif yang akan diterapkan dalam organisasi guna mencapai
kinerja organisasi yang lebih baik. Jawaban terhadap hal ini, sangatlah berkaitan erat dengan
teori-teori kepemimpinan.

Teori-Teori Kepemimpinan Coad & Anthony(1998) mengutip berbagai pendapat


ahli, menjelaskan bahwa pada awal perkembangannya, kepemimpinan berpusat pada ciri
pemimpin, kemudian mengalami pergeseran dengan penekanan ke arah berpikir tentang
keikutsertaan para pengikut di dalam kepemimpinan, dengan memberikan pengaruh timbal
balik untuk mencapai tujuan bersama. Dari berbagai sudut pandang komprehensif,
beberapa ahli membagi teori kepemimpinan dalam berbagai perspektif, seperti dijelaskan
berikut ini :

1. Schermerhorn (1999) membagi teori kepemimpinan pada empat kategori yaitu


Teori sifat, Teori Perilaku, Teori Kontingensi, dan Teori-teori baru
2. Weidden (2000) membagi teori kepemimpinan pada empat perspektif, yaitu
pendekatan sifat, perilaku, kekuatan-pengaruh, serta pendekatan situasional.
3. Kreitner & Kinicki (2005) membagi teori kepemimpinan dalam lima bagian, yaitu :
a) Pendekatan sifat, b) Pendekatan perilaku meliputi Teori X-Y Mc Gregor,
Study Ohio, Study Michigan, dan Managerial Grid Blake-Mouton, c) Pendekatan
situasi yang meliputi Model kontingensi Friedler, Teori Path-goal, serta Teori
Situasional Hersey-Blanchard,d) Kepemimpinan Transaksional dan Kharismatik, e)
Pendekatan Tambahan yang meliputi kepemimpinan LMX, Kepemimpinan
subtitusi, Kepemimpinan pelayan dan Kepemimpinan Super.

Berdasarkan penjelasan tersebut, disimpulkan bahwa berdasarkan pendekatan


ciri dari kepemimpinan, maka sifat-sifat atau karakteristik pemimpin dalam
mengefektifkan organisasi melalui anggotanya terdiri atas :

•Inteligensi (Kecerdasan). Pemimpin yang mampu mengefektifkan organisasi untuk


mencapai tujuan, pada umumnya memiliki kecerdasan di atas rata-rata pengikutnya.

•Kematangan dan keluasaan pandangan sosial. Pemimpin yang mampu


mengefektifkan organisasi untuk mencapai tujuan, pada umumnya memiliki
kematangan emosi di atas rata-rata pengikutnya, sehingga selalu mampu
mengendalikan situasi yang kritis.

•Memiliki motivasi dan keinginan prestasi (Drive). Pemimpin yang mampu


mengefektifkan organisasi, pada umumnya memiliki motivasi yang besar untuk
menyelesaikan sesuatu dengan baik dibandingkan pengikutnya.

•Hubungan antar individu (Interpersonal Relationship). Para pemimpin yang mampu


mengefektifkan organisasi untuk mencapai tujuan, pada umumnya mengetahui bahwa
usahanya untuk mencapai sesuatu sangat bergantung pada orang lain, khususnya anggota
organisasinya.

•Integritas, mengacu pada tendensi dan kejujuran untuk menterjemahkan kata-kata


ke dalam perbuatan-perbuatan. Pemimpin mempunyai kapasitas moral yang lebih
tinggi dalam mangatasi berbagai dilema berdasarkan nilai-nilai yang berlaku.
Contoh perusahaan yang terus bertumbuh

Salah satu perusahaan di indonesia yang terus mengalami pertumbuhan dan


perkembangan adalah  Bank Central Asia(BCA). PT Bank Central Asia Tbk didirikan pada
10 Agustus 1955 dengan nama NV Perseroan Dagang dan Industrie Semarang Knitting
Factory. Awalnya, perusahaan ini bukanlah berbisnis perbankan, melainkan sebuah
perusahaan tekstil di Semarang. Tidak lama kemudian, perusahaan tekstil tersebut berubah
menjadi sebuah perusahaan bank pada 12 Oktober 1956 bernama NV Bank Asia. Namanya
kemudian berganti menjadi Central Bank Asia pada 13 Februari 1957. BCA mulai beroperasi
pada 21 February 1957 dan berkantor pusat di Jakarta.

Jalannya sebuah perusahaan pasti dipimpin oleh seorang pemimpin. Ibarat kata
perusahaan tanpa pemimpin adalah kapal tanpa nahkoda. Hal itu memang benar karena
dengan adanya pemimpin suatu perusahaan atau organisasi lebih terarah. Setiap pemimpin
pasti memiliki gayanya sendiri ketika sedang memimpin, misalnya pemimpin A lebih
menyukai gaya otoriter, pemimpin B lebih suka gaya demokratis, sedangkan pemimpin C
lebih suka gaya yang fleksibel. Tujuannya sama untuk membuat sebuah perusahaan atau
organisasi menjadi lebih baik lagi.

Jahja Setiaatmadja adalah pria yang lahir di Jakarta, 15 September 1955 yang
sekarang menjadi President Director BCA. Tidak dipungkiri bahwa bank BCA adalah bank
hitz yang ada di Indonesia. Bank BCA merupakan bank swasta terbesar di Indonesia, dimana
harga saham BBCA menyentuh angka Rp33.000,00/lembar. 

Kesuksesan BCA juga tidak luput dari gaya kepemimpinan yang diterapkan di
perusahaan tersebut. BCA juga sukses menghadapi segala tantangan dan melakukan inovasi
di setiap tahunnya. BCA juga dinobatkan sebagai Bank terbaik di Indonesia dan Asia.
Bagaimana tidak, BCA menyadari bahwa kebutuhan nasabah selalu bertambah sehingga
tidak dapat dipungkiri BCA fokus untuk memenuhi kebutuhan tersebut dalam artian BCA
mampu mempertahankan loyalitas pelanggan.

Memimpin Bank Swasta terbesar di Indonesia bukanlah hal yang mudah, dan sudah
dipastikan bahwa tidak sembarangan orang bisa menduduki posisi tersebut. Jahja
Setiaatmadja mulai menjadi Direktur BCA sejak 2011 lalu. Bahkan Jadja juga dinobatkan
menjadi salah satu CEO terbaik.

Menurut Jahja, menjadi pemimpinan merupakan sebuah seni. Dimana pemimpin


lebih menerima masukan, saran, dan open minded terhadap perubahan di era milenial seperti
saat ini. Pemimpin harus menjadi pendengar yang baik dengan cara mendengarkan apa saja
yang dirasakan oleh karyawannya dan mempercayai karyawannya. Baginya pemimpin bukan
hanya seorang pemimpin yang hanya memberikan tugas lalu selesai. Jahja mengaku memiliki
karakter yang santai dan tidak terlalu serius. Ia juga terlihat suka bercanda dengan para
karyawannya sehingga menciptakan suasana yang cair dan hangat. Jahja juga merupakan
seseorang ramah, mudah bergaul, banyak bicara, dan nyaman bertemu dan berbicara dengan
orang baru.

Jahja Setiaatmadja memiliki Self-Awareness yang cukup tinggi, hal itu dapat dilihat
dari perilaku serta sikap yang dimilikinya. Menurutnya, apabila seorang karyawan melakukan
kesalahan sebaiknya kita sebagai pemimpin langsung mengajak si karyawan tersebut untuk
berbincang, kemudian kita mendengarkan apa yang dirasakan oleh pekerja tersebut. Selama
menjabat sebagai CEO Jahja sendiri tidak pernah marah apalagi sampai memaki orang
baginya hal itu bersifat negatif dan hanya membuat para karyawan atau pekerjanya merasa
tertekan. 

Jahja menyadari bahwa aspek internal dari sifat seseorang, emosi, nilai, sikap, dan
persepsi, dan menghargai bagaimana pola anda mempengaruhi orang lain sangat penting. Itu
akan membuat karyawannya merasa dihargai dan dengan cara itu para karyawan dapat
termotivasi sehingga menciptakan kinerja yang cukup tinggi.

Berdasarkan buku The Leadership Experience Seventh Jahja Setiaatmadja


menggunakan gaya kepemimpinan Situational Theory yang berfokus pada karakteristik
pengikut sebagai elemen penting dari situasi, dan akibatnya, menentukan perilaku pemimpin
yang efektif (Daft, 2018 : 68). Setiap pemimpin pasti memiliki skill sebagai keterampilan
yang berbeda - beda maka dari itu Jahja berfokus pada karakteristik para pengikutnya.

Gambaran grafik saham BBCA 10 tahun terakhir:

Sumber:tradingview sites.
Contoh perusahaan yang mengalami kemunduran

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) sepanjang enam bulan pertama tahun ini masih
lesu. Penjualan bersih UNVR turun 7,33% year on year (yoy) menjadi Rp 20,18 triliun.
Padahal pada periode yang sama tahun 2020, penjualan bersihnya tercatat Rp 21,77 triliun.

Kebutuhan rumah tangga dan perawatan tubuh masih mendominasi penjualan dengan
kontribusi Rp 12,49 triliun. Tapi, capaian ini lebih rendah 10,71% dibanding semester I-2020.

Lalu, penjualan makanan dan minuman mencapai Rp 6,69 triliun, hanya naik tipis
0,33% yoy dari Rp 6,66 triliun. Lesunya penjualan UNVR turut menekan laba bersih
perusahaan. Dari Januari hingga Juni 2021, laba bersih UNVR tertekan 15,85% yoy menjadi
Rp 3,05 triliun.

Analis Samuel Sekuritas Indonesia Nasrullah Putra Sulaeman mengatakan, turunnya


kinerja UNVR tidak terlepas dari harga bahan baku yang naik. Sehingga, gross margin
UNVR ikut tertekan menjadi 50,8% dari sebelumnya 51,4%.

Sebenarnya, aktivitas perekonomian yang berjalan di atas ekspektasi bisa menjadi


katalis positif UNVR menopang kinerjanya. Tapi, hal ini terkendala tingginya kasus Covid-
19 dan kebijakan PPKM. Jika kinerja UNVR ke depan meleset terlalu jauh dari ekspektasi,
Nasrullah membuka kemungkinan merevisi target UNVR.

Hal ini dapat terjadi karena ketidaksiapan perusahaan dalam menghadapi sentimen
negatif dari munculnya covid -19 dan pemimpin perusahaan tidak dapat mengambil
keputusan yang efektif dalam menghadapi covid-19 yang lalu sehingga menyebabkan
perusahaan mengalami kemunduran.

Gambar grafi saham Unilever 10 tahun terakhir:

Sumber: tradingview sites.


Berdasarkan kajian pustaka di atas, maka dapat diajukan jawaban
sementara atas permasalahan yang dirumuskan menjadi hipotesis yaitu
Kepemimpinan sangat berpengaruh terhadap perkembangan dan kemunduran sebuah
perusahaan. 

METODE ANALISIS

Analisis merupakan suatu proses untuk memecahkan sesuatu ke dalam bagian-bagian


yang saling berhubungan satu sama lain( Gorys Keraf). Berdasarkan hal tersebut, maka
nalisis yang dilakukan sesuai, dan dapat menggambarkan dengan jelas mengenai pengaruh
pemimpin/kepemimpinan dalam kemajuan dan kemunduran sebuah perusahaan.

Metode Analisis Data

Menurut John Tukey istilah teknik dalam menganalisis data penelitian adalah
prosedur untuk menganalisis data. Prosedur ini mencakup teknik menafsirkan data yang
sudah dianalisa dan cara merencanakan teknik pengumpulan data penelitian sehingga analisis
menjadi lebih cepat. Sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu menganalisis pengaruh
kepemimpinan dalam perkembangan dan kemunduran sebuah perusahaan.

SIMPULAN

Hasil analisis menunjukan bahwa metode analisis yang digunkan sesuai, karena
mampu menguaraikan dan menjelaskan bagaimana pengaruh kepemimpinan dapat membaut
sebuah perusahaan bergerak maju atau mundur.

Selanjutnya berdasarkan hasil analisis yang ada, pemimpin yang memiliki


karakteristik kepemimpinan yang baik/efektif mampu membawa perusahaan berkembang ke
arah yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.idxchannel.com/tag/sejarah-bank-bca

https://www.neliti.com/id/publications/8903/pengaruh-kepemimpinan-terhadap-kinerja-
karyawan

https://www.pendidik.co.id/pengertian-analisis-metode-langkah-tujuan-tekniknya-lengkap/

https://investasi.kontan.co.id/news/mengulas-pemicu-merosotnya-kinerja-unilever-indonesia-
unvr
https://economy.okezone.com/read/2018/10/18/278/1965652/sariwangi-pailit-di-saat-
bersamaan-saham-unilever-ambles-1-1

https://www.tradingview.com/chart/7DSYM6Gv/

https://id.investing.com/equities/bnk-central-as-historical-data?
__cf_chl_tk=M2zSZqD8FxmqRZXx9pBGwp0cwnjoVga1jR_WK1M_K6s-1661141575-0-
gaNycGzNGWU

https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-bangkrit-dan-pailit-juga-perbedaannya/
#Pengertian_Bangkrut

http://eprints.unpam.ac.id/8808/1/SAK0052_PENGANTAR%20BISNIS.pdf

https://penerbitbukudeepublish.com/kajian-pustaka/

https://mediaindonesia.com/humaniora/435817/tahukah-kamu-apa-itu-kajian-
pustaka#:~:text=Kajian%20pustaka%20adalah%20seluruh%20bahan,digunakan%20untuk
%20menganalisis%20objek%20penelitian.

https://media.neliti.com/media/publications/24400-ID-kepemimpinan-yang-efektif-dan-
perubahan-organisasi.pdf

https://media.neliti.com/media/publications/145638-ID-analisis-perbandingan-kinerja-
perusahaan.pdf

https://www.kompasiana.com/viviriyani/61225d4206310e0e2878c5e2/four-roles-of-
leadership-ala-jahja-setiaatmadja-president-director-bca

https://finansial.bisnis.com/read/20220317/90/1511986/bca-bbca-punya-wakil-presiden-
direktur-baru-berikut-profilnya#:~:text=Berdasarkan%20catatan%20Bisnis%2C%20Gregory
%20Hendra,OJK)%20pada%2014%20Mei%202020.

https://id.wikipedia.org/wiki/Bank_Central_Asia#:~:text=BCA%20merupakan%20bank
%20kedua%20yang,dikuasai%20oleh%20Liem%20dan%20keluarganya.

https://konsultanku.co.id/blog/leadership-dalam-perusahaan-dan-cara-membangunnya

https://www.merdeka.com/jabar/pengertian-kepemimpinan-beserta-fungsi-dan-tujuannya-
kln.html

You might also like