You are on page 1of 15

TUGAS KEPERAWATAN BENCANA

PERMASALAHAN DAN PENANGANAN WABAH DAN PANDEMI

Disusun Oleh
Kelompok 5

1. A.A Istri Revaliana Pradnyandari (193213006)


2. Dewa Ayu Made Febriari (193213009)
3. I Gusti Ayu Made Indri Amanda ( 193213014)
4. I Pande Nyoman Widyawati (193213018)
5. Ni Komang Bunga Triska Yuniari (193231027)
6. Ni Komang Devi Arianti (193213028)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmatNya,
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah Keperawatan Bencana yang berjudul
“Permasalahan dan Penanganan Wabah dan Pandemi”, tepat pada waktunya.

Dalam penulisan ini tidak akan berjalan lancar tanpa bantuan dari para pihak, untuk itu
melalui kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah
membantu dalam pembuatan makalah ini.

Penulis juga mengharapkan agar hasil tulisan ini dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya, kami menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
masukan dari pembaca sangat kami perlukan untuk memperbaiki makalah kami selanjutnya.

Denpasar, 13 November 2022

Penulis,

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ 2

DAFTAR ISI .............................................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................. 1

1.3 Tujuan ............................................................................................................................... 2

1.4 Manfaat ............................................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................ 3

2.1 Wabah dan Pandemi.......................................................................................................... 3

2.2 Permasalahan dan Penanganan Wabah dan Pandemi ....................................................... 3

2.3 Jenis Kasus Penyebab Wabah dan Ketentuan Penetapan Terjadi Pandemi ...................... 5

2.4 Data Kejadian dan Permasalahannya ................................................................................ 6

2.5 Karakteristik Korban dan Penanganan Yang Diperlukan ................................................. 7

BAB III PENUTUP .................................................................................................................. 10

3.1 Simpulan ......................................................................................................................... 10

3.2 Saran................................................................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 11


iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di Indonesia sampai saat ini penyakit malaria masih merupakan masalah kesehatan
masyarakat. Malaria dapat menyebabkan kematian dan anemia. Malaria salah satu dari jenis
wabah yang sangat perlu diperhatikan. Wabah dapat diartikan sebagai kejadian penyakit
melebihi dari normal (kejadian yang biasa terjadi). Langkah-langkah investigasi di lapangan,
pemastian adanya wabah, pemastian diagnostic, pembuatan definisi kasus, penemuan dan
perhitungan kasus, epidemiologi deskriptif, pembuatan hipotesis, penilaian hipotesis,
perbaikan hipotesis, pengendalian dan pencegahan. Saalah satu wabah yang terdapat pada
masyarakat adalah malaria.
Penyakit malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasite plasmodium
antara lain plasmodium malariae, plasmodium vivax, plasmodium falciparum, plasmodium
ovake yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop yang ditularkan oleh nyamuk malaia
(anopheles), penyakit malaria dapat menyerang semua orang baik laki-laki maupun
perempuan, pada semua golongan umur, apapun pekerjaannya, penmyakit malaria biasanya
menyerang yang tinggal didaerah yang mempunyai banyak genangan air yang sesuai untuk
tempat perkembangbiakan nyamuk malaria.
Pandemi adalah epidemic penyakit menular yang menyerang melalui populasi manusia
dikawasan yang luas, misalnya benua, atau bahkan di seluruh dunia. Sebuah penyakit endemic
luas yang stabil dalam beberapa banyak orang yang sakit dari itu tidak pandemic. Pakar dan
Ilmuan merasa mempunyai tantangan dan kesempatan untuk terus menerus menggali dan
menemukan ilmu pengetahuan baru guna mengatasi masalah ini.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan wabah dan pandemi?
2. Bagaimana permasalahan dan penanganan wabah dan pandemi?
3. Apa saja jenis kasus penyebab wabah dan ketentuan penetapan terjadi pandemi?
4. Bagaimana data kejadian dan permasalahannya?
5. Bagaimana karakteristik korban dan penanganan yang diperlukan?

1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan wabah dan pandemi.
2. Untuk mengetahui permasalahan dan penanganan wabah dan pandemi.
3. Untuk mengetahui jenis kasus penyebab wabah dan ketentuan penetapan terjadi
pandemi.
4. Untuk mengetahui data kejadian dan permasalahannya.
5. Untuk mengetahui karakteristik korban dan penanganan yang diperlukan.

1.4 Manfaat
1. Bagi Penulis
Menambah pengetahuan dan wawasan penulis mengenai permasalahan dan
penanganan, jenis wabah dan pendemi serta karakteristik korban dan penanganan yang
diperlukan.
2. Bagi Pembaca
Menambah pengetahuan dan wawasan penulis mengenai permasalahan dan
penanganan, jenis wabah dan pendemi serta karakteristik korban dan penanganan yang
diperlukan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Wabah dan Pandemi


2.1.1 Wabah
Secara umum wabah dapat diartikan sebagai kejadian penyakit melebihi dari normal
(kejadian yang biasa terjadi). Wabah adalah penyakit menular yang terjangkit dengan cepat,
menyerang sejumlah orang didaerah luas (KBBI, 1989).
Wabah adalah peningkatan kejadian kesakitan atau kematian yang telah meluas
secara cepat, baik jumlah kasusnya maupun daerah terjangkit (Depkes RI, DirJen P2MPLP,
1981).
Wabah adalah kejadian terjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat
yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari keadaan yang lazim pada
waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka (UU RI No. 4 tahun 1984).

2.1.2 Pandemi
Pandemi atau epidemic global atau wabah global adalah kondisi dimana
terjangkitnya penyakit menular pada banyak orang dalam daerah geografis yang luas.
Pandemi adalah epidemic penyakit menular yang menyebar melalui populasi manuia di
kawasan yang luas, misalnya benua, atau bahkan di seluruh dunia. Sebuah penyakit
endemic luas yang stabil dalam hal berapa banyak orang yang sakit dari itu tidak pandemic.
Dalam istilah kesehatan, pandemi berarti terjadinya wabah suatu penyakit yang menyerang
banyak korban, serempak di berbagai negara. Sementara dalam kasus satu contoh yaitu
COVID-19, badan kesehatan dunia WHO menetapkan penyakit ini sebagai pandemi karena
seluruh warga dunia berpotensi terkena infeksi penyakit COVID-19.

2.2 Permasalahan dan Penanganan Wabah dan Pandemi


Kewenangan Pembatasan Sosial Bersklala besar berdasarkan UndangUndang Nomor 6
Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan merupakan wewenang absolut Pemerintah
Pusat, dalam Pasal 1 Angka 1 dinyatakan bahwa “kekarantinaan kesehatan dilakukan untuk
mencegah dan menangkal keluar atau masuknya penyakit dan/atau faktor risiko kesehatan
masyrakat yang berpotensi menimbulkan kedaruratan kesehatan masyarakat” . Maka dari itu
jika ada pemerintah daerah yang merasa daerahnya memiliki situasi kedaruratan dan hendak
3
melakukan lockdown, tentunya hal ini inkonstitusional dan perlu adanya konsul dari kepala
daerah dengan pemerintah pusat sebelum mengambil kebijakan terkait. Kemudian atas kondisi
darurat penyebaran Covid 19, pemerintah kemudian menetapkan Peraturan Pemerintah No. 21
Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam rangka Percepatan Penanganan
Corona Virus Disease (COVID-19).
Pertimbangan PP 21 tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam
rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease (COVID-19) adalah:
1. Bahwa penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dengan jumlah kasus
dan/atau jumlah kematian telah meningkat dan meluas lintas wilayah dan lintas negara
dan berdampak pada aspek politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan,
serta kesejahteraan masyarakat di Indonesia;
2. Bahwa dampak penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) telah
mengakibatkan terjadi keadaan tertentu sehingga perlu dilakukan upaya
penanggulangan, salah satunya dengan tindakan pembatasan sosial berskala besar

Aspek Hukum Penanganan Penyebaran (Covid 19) dalam perubahan kedua


UndangUndang Dasar 1945, tentang kesehatan ditegaskan sebagai bagian dari hak asasi
manusia, dalam Pasal 28 H ayat (1) dinyatakan, bahwa: “Setiap orang berhak hidup sejahtera
lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapat lingkungan hidup yang baik dan sehat serta
berhak memperoleh pelayanan kesehatan.” menggambarkan perubahan paradigma yang luar
biasa, kesehatan dipandang tidak lagi sekedar urusan pribadi yang terkait dengan nasib atau
karunia Tuhan yang tidak ada hubungannya dengan tanggung jawab negara, melainkan suatu
hak hukum (legal rights) yang tentunya dijamin oleh negara. Penerbitan regulasi dalam rangka
penanganan penyebaran (Covid-19) merupakan upaya untuk mendukung keberadaan Undang-
Undang Nomor 24 Tahun 2007 yang menetapkan wabah penyakit sebagai salah satu bencana
nonalam yang perlu dikelola potensi ancaman dan akibatnya, alasan pemerintan tidak
membuka seluruh informasi terkait penanganan Virus Corona ini disebabkan karena
kekhawatiran Pemerintah akan menimbulkan kepanikan dan keresahan di kalangan masyarakat
Indonesia

4
2.3 Jenis Kasus Penyebab Wabah dan Ketentuan Penetapan Terjadi Pandemi
2.3.1 Jenis Kasus Penyebab Wabah
Wabah adalah timbulnya kejadian dalam suatu masyarakat, dapat berupa penderita
penyakit, perilaku yang berhubungan dengan kesehatan atau kejadian lain yang
berhubungan dengan kesehatan yang jumlahnya lebih banyak dari keadaan biasa. Kejadian
Luar Biasa (KLB) timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan/kematian yang
bermakna secara epidemiologi pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu (Peraturan
Menteri Kesehatan RI, Nomor 560/Menkes/Per/VII/1989).
Salah satu penyakit KLB yang terjadi yaitu penyakit malaria, malaria adalah
penyakit menular yang disebabkan oleh parasite plasmodium antara lain plasmodium
malariae, plasmodium vivas, plasmodium falciparum, plasmodium ovale yang hanya dapat
dilihat dengan mikroskop yang ditularkan oleh nyamuk malaia (anophetes), penyakit
malaria dapat menyerang semua orang baik laki-laki maupun perempuan, pada semua
golongan umur, apapun pekerjaannya, penyakit malaria biasanya menyerang yang tinggal
di daerah yang mempunyai banyak genangan air yang sesuai untuk tempat
perkembangbiakan nyamuk malaria seperti persawahan, pantai, perbukitan dan pinggiran
hutan.
Nyamuk yang menjadi penyebar dari parasite ini adalah nyamuk Anopheles betina,
yang mana nyamuk ini menjadi terinfeksi sebelumnya dengan menggigit orang yang telah
terinfeksi oleh parasite plasmodium. Nyamuk ini akan membawa parasite ini dalam
tubuhnya selama satu minggu sampai waktu makan selanjutnya, yang mana nyamuk
tersebut akan menggigit orang lain sekaligus menyuntikkan parasite plasmodium kedalam
darah oaring itu.
Penyakit malaria yang tinggal didalam sel darah merah dapat juga ditularkan
melalui tranfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, atau transplantasi organ. Penyakit
malaria juga dapat ditularkan oleh Ibu hamil kepada bayinya. Dari seluruh jenis
plasmodium yang menyerang manusia, plasmodium vivax paling sering ditemukan dalam
kasus penyakit malaria di seluruh dunia, sementara plasmodium falciparum paling sering
ditemukan sebagai penyebab malaria akut yang menyebabkan kamatian di seluruh dunia
dengan angka sekitar 90% dari total kematian akibat penyakit malaria di seluruh dunia.
Parasit plasmodium knowlesi selain menyerang hewan mamalia seperti kera,
monyet, dan orang utan, juga menyerang hewan lain seperti reptile, hewan pengerat, dan
burung.
5
2.3.2 Ketentuan Penetapan Terjadinya Pandemi
Berdasarkan Peraturan menteri Kesehatan RI No 1501/Menkes/Per/X/2010, KLB
adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan/kematian yang bermakna secara
epidemiologi pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu. Adapun tujuh kriteria KLB
diantaranya yaitu:
1. Dikatakan KLB apabila memenuhi salah satu kriteria sebagai berikut timbulnya suatu
penyakit menular yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal pada suatu daerah.
2. Peningkatan kejadian kesakitan terus-menerus selama 3 kurun waktu dalam jam, hari,
atau minggu menurut jenis penyakitnya.
3. Peningkatan kesakitan dua kali atau lebih dibandingkan dengan periode sebelum dalam
kurun waktu jam, hari, atau minggu menurut jenis penyakitnya.
4. Jumlah penderita baru dalam periode satu bulan menunjukkan kenaikan dua kali atau
lebih dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan dalam tahun sebelmnya.
5. Rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan selama satu tahun menunjukkan kenaikan
dua kali atau lebih dibandingkan dengan rata-rata jumlah kesakitan perbulan pada tahun
sebelumnya.
6. Angka kematian kasus suatu penyakit (CFR) dalam satu kurun waktu menunjukan
kenaikan 50 persen atau lebih dibandingkan dengan CFR periode sebelumnya dalam
kurun waktu yang sama.
7. Angka promosi penyakit (proportional) penderita baru pada satu periode menunjukkan
kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan satu periode sebelumnya dalam kurun waktu
yang sama.

2.4 Data Kejadian dan Permasalahannya


Malaria adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk yang disebabkan oleh parasite.
Orang yang mengidap malaria sering mengalami demam, menggigil, dan penyakit seperti flu.
Jika tidak diobati, mereka dapat mengembangkan komplikasi parah bahkan hingga kematian.
Pada tahun 2010 diperkirakan 219 juta kasus malaria terjadi di seluruh dunia dan 660.000 orang
meninggal, sebagai besar (91%) di Wilayah Afrika.

6
Malaria adalah penyakit serius yang disebabkan oleh parasite Plasmodium yang
menginfeksi Anopheles nyamuk yang menggigit manusi. Gejala awal berupa demam tinggi,
menggigil, sakit kepala dan muntah, gejala yang mungkin terlalu ringan untuk diidentifikasi
sebgai malaria. Jika tidak diobati dalam waktu 24 jam, dapat berkembang menjadi penyakit
parah yang bisa mengakibatkan kematian.
WHO memperkirakan bahwa malaria menyebabkan 207.000.000 episode klinis dan
627. 000 kematian, sebagian besar diantaranya adalah anak-anak Afrika, pada tahun 2012.
Sekitar 3,5 miliar orang dari 167 negara tinggal di daerah yang berisiko penularan malaria.

2.5 Karakteristik Korban dan Penanganan Yang Diperlukan


2.5.1 Karakteristik Korban Malaria
1. Gejala klasik, biasanya ditemukan pada penderita yang berasal dari daerah non
edemis malaria atau yang belum mempunyai kekebalan (immunitas) atau yang
pertama kali menderita malaria. Gejala ini merupakan suatu parokisme, yang
terdiri dari tiga stadium berurutan:
a. Menggigil (selama 15-60 menit).
b. Demam (selama 2-6 jam ), timbul setelah penderita menggigil, demam
dengan suhu badan sekitar 37, 5-400C, pada penderita hiper parasitemia
(lebih dari 5 persen) suhu meningkat sampai lebih dari 400C.
c. Berkeringat (selama 2-4 jam), timbul setelah demam, biasanya setelah
berkeringat, penderita merasa sehat kembali.
2. Gejala malaria dalam program pemberantasan malaria:
a. Demam
b. Menggigil
c. Berkeringat
d. Dapat disertai dengan gejala lain seperti sakit kepala, mual dan muntah.
e. Gejala khas daerah setempat: diare pada balita (ditimtim), nyeri otot atau
pegal-pegal pada orang dewasa (di papua), pusat dan menggigil-dingin pada
orang dewasa (di Yogyakarta).
3. Gejala malaria berat atau komplikasi, yaitu gejala malaria klinis ringan diatas
dengan disertai salah satu gejala dibawah ini:
a. Gangguan kesadaran (lebih dari 30 menit).

7
b. Kejang, beberapa kali kejang.
c. Panas tinggi diikuti gangguan kesadaran.
d. Mata kuning dan tubuh kuning.
e. Perdarahan di hidung, gusi atau saluran pencernaan.
f. Jumlah kencing kurang (oliguria).
g. Kelemahan umum (tidak bisa duduk/berdiri).
h. Nafas sesak.
4. Kadar darah putih, leukosit cenderung meningkat. Jika tidak segera diobati
biasanya akan timbul jaundice ringan (sakit kuning) serta pembesaran hati dan
limpa.
5. Kadar gula darah rendah.
6. Jika sejumlah parasite menetap didalam darah kadang malaria bersifat menetap.
Menyebabkan penurunan nafsu makan, rasa pahit pada lidah, lemah, disertai
demam.

Adapun gejala malaria berdasarkan jenis malaria antara lain yaitu:


1. Gejala malaria vivax dan ovale
Gejala yang terlihat sangat sama yaitu berupa demam ringan yang tidak
menetap, keringat dingin, dan berlangsung selama 1 minggu membentuk pola
yang khas. Biasanya demam akan terjadi antara 1-8 jam setelah demam reda,
pengidap malaria ini merasa sehat sampai gejala susulan kembali terjadi.
Gejala malaria ini cenderung terjadi setiap 48 jam.
2. Gejala malaria falciparum
Gejala awal adalah demam tinggi, suhu tubuh naik secara bertahap kemudian
tiba-tiba turun. Serangan bisa berlangsung selama 20-36 jam, dan penderita
mengalami sakit kepala hebat. Setelah gejala uatama mereda, pengidap akan
merasa tidak nyaman.
3. Gejala malaria malariae (kuartana)
Suatu serangan seringkali dimulai secara smar-samar, serangannya menyerupai
malaria vivas, dengan selang waktu setiap 72 jam.

2.5.2 Penanganan Yang Diperlukan


1. Menghindari atau mengurangi gigitan nyamuk
8
a. Tidur memakai kelambu
b. Malam hari berada didalam rumah
c. Mengolesi badan dengan obat anti nyamuk
d. Memakai obat nyamuk bakas atau elektrik
e. Pasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi
2. Membersihkan tempat-tempat istirahat nyamuk dan memberantas sarang
nyamuk
a. Membersihkan rumput dan semak-semak ditepi saluran air.
b. Melipat kain (baju) yang bergelantungan.
c. Mengusahakan keadaan didalam rumah tidak ada tempat yang gelap.
d. Mengalirkan air yang menggenang.
e. Menimbun dengan tanah/pasir semua genangan disekitar rumah.
f. Menjauhkan kandang ternak dari pemukiman penduduk.
3. Membunuh nyamuk dewasa dengan menggunakan racun serangga seperti obat
nyamuk bakar, semprot, elektrik dan indoor residual sparying (IRS) serta
fogging.
4. Membunuh jentik-jentik nyamuk dengan menyebarkan pemakan jentik.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Wabah adalah terjadinya suatu penyakit dalam masyarakat, dimana jumlah orang
terjangkit lebih banyak dari pada biasanya, pada komunitas tertentu atau musim-musim
tertentu, wabah ini bisa terjadi secara terus menerus, mulai hitungan hari hingga tahun. Tidak
hanya disatu wilayah, tetapi bisa juga meluas ke daerah atau negara lain. Malaria merupakan
penyakit infeksi parasite yang disebabkan oleh plasmodium yang menyerang eritrosit dan
ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual didalam darah. Agar kita terhindar dari
penyakit malaria, hendaknya kita melakukan tindakan pencegahan dari gigitan nyamuk
anopheles. Pencegahan bisa debgan menggunakan obat da nada juga yang tanpa obat. Menjaga
kebersihan lingkungan tempat tinggal merupakan salah satu langkah yang pentng untuk
mencegah gigitan nyamuk yang aktif dimalam hari.

3.2 Saran
Diharapkan pembaca khususnya tenaga medis dan non medis mampu memahami
mengenai permasalahan dan penanganan wabah dan pandemic sehingga mampu meminimalisir
dampak negative yang ditimbulkan dari suatu wabah yang terjadi.

10
DAFTAR PUSTAKA

Arlan Prabowo. (2012). Malaria Mencegah dan Mengatasi. Niaga Swadya. Diakses melalui
http://id.wikipedia.org/wiki/malaria, diakses pada tanggal 14 November 2022.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 042/Menkes/SK/I/2007 Peraturan
Menteri Kesehatan RI 1501/MENKES/PER/X/2010
PERMENKES No 9499/Menkes/SK/VIII/2004 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem
Kewaspadaan Dini KLB

11

You might also like