You are on page 1of 34

LEARNING GUIDE

1. PROSEDUR DAN PELAKSANAAN K3

1.1. PROSEDUR PENANGANAN KECELAKAAN KERJA DAN KEBAKARAN


Seperti yang kita ketahui, kecelakaan kerja dan kebakaran dapat saja terjadi
dimana saja dan kapan saja, setiap adanya kecelakaan atau kebakaran baik itu
terjadi pada manusia atau peralatan di PT Indonesia Power harus dilaporkan
kepada supevisor operasi atau operator control room yang bertugas yang
selanjutnya berdasarkan laporan yang diterima oleh supervisor operasi tersebut
dilakukan tindakan-tindakan penanganan kecelakaan kerja atau kebakaran
tersebut.

Pada saat menerima laporan kecelakaan atau kebakaran, supervisor atau operator
control room harus menanyakan kepada penelpon atau yang menyampaikan
Informasi hal-hal sebagai berikut:

- Nama yang memberikan Informasi kecelakaan atau keadaan emergency.


- Nama korban kecelakaan atau peralatan yang terjadi emergency.
- Penyebab terjadinya kecelakaan atau kebakaran.
- Bantuan apa yang diperlukan segera (ambulan, pemadam kebakaran, dll) jika
tahu.
- Lokasi terjadi kecelakaan atau kebakaran.
- Rute yang paling aman/baik yang dapat dilalui dengan segera.
- Akses kendaraan yang paling cepat dan aman sampai lokasi kejadian.
- Jika kecelakaan atau kebakaran tidak dapat dikontrol atau ditangani.
- Tanggal dan waktu laporan.

Segera setelah saudara memperoleh informasi tersebut, telepon atau hubungi


pejabat-pejabat dan bagian-bagian yang berkepentingan serta berikan semua
informasi diatas. Hubungi pihak keamanan unit dan yakinkan bahwa yang
bersangkutan telah mengetahui semua informasi yang anda berikan secara benar.

Nomor-nomor telepon yang dapat dihubungi jika terjadi keadaan darurat:

1. Control room :
2. Keamanan/satpam :
3. Supervisor Operasi :
4. Supervisor keamanan :
5. Polisi :
6. Pemadam kebakaran :
7. Petugas kesehatan :
8. Pejabat penanggung jawab :

Salinlah daftar tersebut dalam buku catatan anda dan hafalkan nomor-nomor
penting tersebut.
Pindahlah ke halaman berikutnya

1
LEARNING GUIDE

Setelah anda mempelajari prosedur penanganan kecelakaan kerja dan kebakaran


pada halaman sebelumnya, dan untuk melihat apakah anda benar-benar telah
memahami prosedur penanganan kecelakaan kerja dan kebakaran tersebut,
tutuplah halaman 1 sebelumnya dan tuliskan:

1. Hal-hal apa saja yang harus ditanyakan kepada pelapor jika pada saat anda
bertugas menerima laporan terjadinya kecelakaan kerja atau kebakaran.
2. Coba anda sebutkan kepada siapa saja anda harus melaporkan kejadian
tersebut.
3. berdasarkan pertanyaan nomor 2, coba tulis kan nomor-nomor telepon yang
anda harus hubungi.

Setelah anda selesaikan semuanya, bukalah halaman berikutnya dan periksalah


hasil anda.

Pindahlah ke halaman berikutnya

2
LEARNING GUIDE

Inilah hasilnya. Periksalah pekerjaan anda dengan seksama dan berilah catatan khusus
untuk jawaban yang salah.

1. Hal-hal yang harus ditanyakan kepada pelapor

- Nama yang memberikan Informasi kecelakaan atau keadaan emergency.


- Nama korban kecelakaan atau peralatan yang terjadi emergency.
- Penyebab terjadinya kecelakaan atau kebakaran.
- Bantuan apa yang diperlukan segera (ambulan, pemadam kebakaran, dll) jika
tahu.
- Lokasi terjadi kecelakaan atau kebakaran.
- Rute yang paling aman/baik yang dapat dilalui dengan segera.
- Akses kendaraan yang paling cepatdan aman sampai lokasi kejadian.
- Jika kecelakaan atau kebakaran tidak dapat dikontrol atau ditangani.
- Tanggal dan waktu laporan.

2. Nomor-nomor telepon yang dapat dihubungi jika terjadi keadaan darurat:

1. Control room :
2. Keamanan/satpam :
3. Supervisor Operasi :
4. Supervisor keamanan :
5. Polisi :
6. Pemadam kebakaran :
7. Petugas kesehatan :
8. Pejabat penanggung jawab :

Bila jawaban anda tidak semua betul, sebaiknya lihatlah kembali halaman 1 , dan pelajari
lagi.

Jika anda telah merasa yakin bahwa materi tersebut telah anda kuasai, lanjutkanlah.

Pindahlah ke halaman berikutnya

3
LEARNING GUIDE

2. FUNGSI DAN ALIRAN FLUIDA

Dalam suatu siklus PLTU/PLTGU terjadinya perubahan energi panas


dalam fluida uap menjadi energi gerak adalah dengan di ekspansikannya uap
dalam turbin sehingga turbin akan berputar, sedangkan uap exhaust turbin akan
berubah fase menjadi air karena melepas energi.Namun energi yang tersisa
dalam air tersebut masih cukup besar sehingga harus dibuang agar tidak
mengganggu proses selanjutnya.Untuk itu salah satu peralatan yang sangat
penting dalam PLTU/PLTGU adalah Condensor yang berfungsi untuk mengubah
uap exhaust turbin menjadi air condensate.Condensor itu sendiri memerlukan air
laut sebagai media pendingin untuk mencapai proses itu.Agar pertukaran panas
berjalan lancar effisiensi turbin uap tetap baik perlu diperhatikan hal-hal sebagi
berikut :

- kualitas air laut harus bersih dari segala kotoran


- kemampuan aliran air laut sebagai pendingin utama
- kebersihan permukaan pipa kondensor

Prinsip kerja sistim air pendingin adalah dengan memompakan air laut sebagai
pendingin utama menuju condenser dengan cooling water pump.Sebelum
dipompa dengan CWP air laut harus disaring terlebih dahulu melalui bar screen
dan traveling screen. Pada umumnya condenser dengan pendinginan air laut
menggunakan sistem once through, dimana proses laluan biasanya
mempergunakan prinsip aliran Syphon

Modul ini disusun sebagai materi bahan ajar yang membahas tentang metoda
pengoperasian sistim air pendingin bagi operator ground floor Unit Bisnis
Pembangkitan Priok.

Pindahlah ke halaman berikutnya

4
LEARNING GUIDE

Gambar 1. aliran sistim air pendingin

Gambar 2. Display sistim air pendingin

Pindahlah ke halaman berikutnya

5
LEARNING GUIDE

Bagaimana setelah anda membaca topik materi diatas, sebelum anda


berpindah ke halaman berikutnya: cobalah ceritakan fungsi sistim air pendingin

Setelah anda tuliskan fungsi sistim air pendingin berpindahlah ke halaman


berikutnya.

Jika anda telah selesai menuliskan tugas tersebut cocokkan dengan


jawaban dibawah ini.

Sistim air pendingin adalah sistim yang berfungsi untuk menyuplai kebutuhan air
pendingin condensor supaya proses pertukaran panas berjalan dengan lancar dan
effisiensi turbin uap tetap baik

Jika anda telah puas dengan jawaban anda, lanjutkan pada topik materi
selanjutnya.

3. KOMPONEN UTAMA SISTEM AIR PENDINGIN

Setelah kita tahu tentang fungsi sistem air pendingin sekarang kita pelajari
komponen utama dari sistim air pendingin.
Komponen utama sistem air pendingin adalah :

1. Bar screen dan Mechanical Rake and car


2. Traveling screen
3. Traveling screen wash pump
4. Cooling water pump ( CWP )
5. Katup discharge CWP

3.1 BAR SCREEN DAN MECHANICAL RAKE AND CAR

Pada sistim air pendingin terdapat empat (4) buah bar screen dan sebuah
mechanical rake and car (kereta penggaruk).
Bar screen adalah saringan yang dipasang di inlet water intake digunakan
untuk menangkap sampah kasar yang berasal dari laut.
Sedangkan sampah halus di saring oleh traveling screen yang di pasang di
setelah Bar screen.

Pindahlah ke halaman berikutnya

6
LEARNING GUIDE

Sampah yang terkumpul/tertangkap di bar screen diangkat oleh keranjang


penggaruk/rake basket yang kemudian didorong dengan menggunakan
penyeka ke bawah hingga sampah jatuh kedalam parit/got .
Dalam parit tersebut disemprot dengan air bertekanan tinggi sehingga
sampah-sampah tersebut mengalir sampai ke bak pengumpul sampah.

Rail clamp di gunakan untuk mencengkram kereta penggaruk ke rel selama


proses pengangkatan sampah
Komponen utama dari bar screen dan mechanical rake and car meliputi:
(1).Bar screen assembly
(2).Car frame
(3).Trash discharge chute
(4).Rake wiper
(5).Hoist unit
(6).Travers unit
(7).Rake basket

Gambar 3. bar screen assembly


Pindahlah ke halaman berikutnya

7
LEARNING GUIDE

Gambar 4. mechanical rake and car

Pindahlah ke halaman berikutnya

8
LEARNING GUIDE

Spesifikasi Mechanical rake

3.2 Traveling screen

Pada sistim air pendingin terdapat empat buah Traveling screen dan empat buah
screen wash pump yang dikontrol oleh satu control panel yang dipasang dekat
saluran masuk air laut.
Indikator perbedaan tinggi permukaan air laut di pasang pada kontrol panel
sedangkan empat unit sensor ultrasonic dipasang pada saluran masuk .Untuk
mengoperasikan traveling screen ini dapat di operasikan secara manual maupun
otomatis artinya sistim ini dapat dioperasikan secara manual dengan waktu yang
bisa diatur melalui timer dan dioperasikan otomatis melalui sensor perbedaan
permukaan air laut.
Tiap satu traveling screen akan mengoperasikan katup discharge untuk suply air
pembersih.
Traveling screen adalah sebuah saringan putar untuk menangkap sampah yang
tidak tertangkap oleh bar screen .Sampah-sampah yang tertangkap oleh saringan
putar yang akan terbawa naik keatas.Setelah itu sampah-sampah tersebut di
Pindahlah ke halaman berikutnya

9
LEARNING GUIDE

semprot oleh air bertekanan tinggi hingga kemudian sampah-sampah tersebut


jatuh ke dalam parit dan mengalir ke bak pengumpul sampah.

Komponen utama dari traveling screen adalah :

(1).Drive unit
(2).Terminal utama
(3).Splash housing dan side cover housing
(4).Pipa spray
(5).Keranjang penyaring/screen basket
(6).Rantai pemutar
(7).Rel pemandu rantai

Pindahlah ke halaman berikutnya

10
LEARNING GUIDE

Pindahlah ke halaman berikutnya

11
LEARNING GUIDE

Data desain Traveling screen

Gambar 5. Traveling screen


Pindahlah ke halaman berikutnya

12
LEARNING GUIDE

3.3. Traveling screen wash pump

Traveling screen wash pump adalah pompa yang digunakan untuk menyemprot
sampah yang tersaring oleh traveling screen dan sebagian di alirkan ke parit untuk
menyemprot sampah menuju ke bak pengumpul sampah.. Pada sistim air
pendingin terdapat 4 buah traveling screen wash pump yang digunakan untuk tiap
1 traveling screen.
Traveling screen wash pump adalah type vertical shaft diagonal flow pump yang
mempunyai kapasitas aliran 1.2 ton/menit.

Pindahlah ke halaman berikutnya

13
LEARNING GUIDE

3.4. Pompa pendingin utama ( CWP )

Pompa pendingin utama atau cooling water pump ( CWP ) adalah pompa utama
untuk mensuplai kebutuhan air pendingin yang di perlukan oleh condensor untuk
mengkondensasikan uap bekas turbin menjadi air condensate.Ada 4 buah CWP
yang dipasang di water intake pump house untuk kebutuhan 2 blok turbin
uap.CWP ini adalah type vertical shaft diagonal flow pump yang mempunyai
kapasitas aliran maksimum sebesar 26.150 ton/jam tinggi 8.3 meter mempunyai
putaran 295 rpm dan daya listrik yang dibutuhkan sebesar 810 killowatt.

Gambar 6. Pompa CWP type vertical shaft diagonal flow pump

Pindahlah ke halaman berikutnya

14
LEARNING GUIDE

Gambar 7.. Pompa CWP

Spesifikasi cooling water Pump

Pindahlah ke halaman berikutnya

15
LEARNING GUIDE

3.5. Katup discharge CWP

Katup discharge CWP adalah katup yang terpasang setelah pompa CWP yang
digerakan secara mekanik dengan menggunakan sebuah motor listrik.Katup
discharge CWP adalah tipe katup kupu-kupu atau butterfly valve.Terdapat 4 buah
katup discharge yang berdiameter 2000 mm yang dipasang setelah pompa CWP
menuju pipe header dan terdapat 3 katup discharge berdiameter 2800 mm yang
dipasang setelah pipe header.2 katup menuju ke condenser stem blok 1 dan blok
2 sedangkan 1 katup lagi digunakan untuk membackup bilamana terjadi gangguan
pada CWP untuk blok 1 maupun sebaliknya.waktu yang dibutuhkan membuka
atau menutup katup discharge 85 detik untuk katup discharge yang berdiameter
2000 mm dan 110 detik untuk membuka atau menutup katup discharge yang
berdiameter 2800 mm.

Specifikasi katup discharge CWP

Pindahlah ke halaman berikutnya

16
LEARNING GUIDE

Gambar 8. Katup discharge CWP

Pindahlah ke halaman berikutnya

17
LEARNING GUIDE

Gambar 9. Pemipaan cooling water screen.

Setelah anda membaca topik materi diatas dan untuk mengingatkan kembali apa
yang sudah anda baca, maka cobalah anda tuliskan:

1. Sebutkan 5 buah komponen utama dari sistim air pendingin.


2. Jelaskan fungsi dari bar screen dan mechanical rake and car

Pindahlah ke halaman berikutnya

18
LEARNING GUIDE

Jika anda telah selesai, bandingkan dengan jawaban dibawah ini:

1. Komponen utama dari sistim air pendingin adalah:


- Bar screen dan mechanical rake and car
- Traveling screen
- Traveling screen wash pump
- Pompa pendingin utama ( CWP )
- Katup discharge
2. Fungsi dari bar screen dan mechanical rake adalah :
Bar screen berfungsi untuk menyaring sampah kasar yang berasal dari laut
sedangkan mechanical rake and car adalah sebuah peralatan yang di
gunakan untuk menggaruk sampah yang tersaring oleh bar screen .

Bagaimana jawaban anda, apakah sesuai dengan jawaban diatas, coba anda
bandingkan dan perhatikan dimana letak kesalahan yang anda sering lakukan,
ulangi lagi topik pelajaran ini jika anda melakukan banyak kesalahan.

Jika anda puas dengan jawaban anda, pindahlah ke halaman berikut.

Pindahlah ke halaman berikutnya

19
LEARNING GUIDE

4. PRINSIP PENGOPERASIAN PERALATAN SISTIM AIR PENDINGIN

4.1 PENGOPERASIAN MECHANICAL RAKE

4.1.1 PERSIAPAN

1.Pastikan peralatan kelistrikan sudah di periksa dan sudah di tes fungsinya.


2.Sistim instrumentasi sudah di periksa dan sudah di tes fungsinya
3.Jalur pemipaan air laut sudah stand by dan air laut sudah siap.

4.1.2 PENGOPERASIAN

1.Putar switch ke posisi on yang ada di panel kontrol


2.Hoisting operation /operasi mengerek
mode pengoperasian yaitu : manual dan otomatis melalui switch yang ada di
panel control.

OPERASI MANUAL

Mode operasi di pilih manual.dimana proses pengoperasiannya secara manual


dengan menekan tombol-tombol yang ada di control panel.
Tombol-ton\bol tersebut meliputi
Lower untuk menurunkan keranjang garukan / rake basket
Stop untuk menghentikan keranjang garukan / rake basket
Raise untuk menaikkaan keranjang garukan / rake basket

OPERASI OTOMATIS

Untuk mengoperasikan secara automatis switch mode operasi kita pilih/pindahkan


ke posisi one cycle.melalui switch yang ada di panel kontrol.kemudian tekan
tombol one cycle start maka proses akan berjalan secara otomatis.

Proses urutanya sebagai berikut :

1.Rake basket/keranjang garukan akan bergerak turun kebawah dengan diiringi


membukanya rake basket/keranjang garukan.
2.Rake basket berhenti sampai level dasar bar screen.
3.Rake basket menutup
4.Rake basket terangkat sekaligus menggaruk sampah/kotoran yang menempel
di bar screen dan rake basket berhenti pada posisi paling atas.

Pindahlah ke halaman berikutnya

20
LEARNING GUIDE

4.1.3MONITORING

Hal-hal yang harus diperhatikan pada bar screen adalah tumpukan sampah yang
menempel jangan sampai terlalu banyak sehingga mengganggu aliran air
pendingin dan harus segera diangkat dengan menggunakan mechanical rake.

4.2 PENGOPERASIAN TRAVELING SCREEN DAN SCREEN WASH PUMP


Pengoperasian traveling screen dan screen wash pump dilakukan secara
bersamaan dimana fungsi dari screen wash pump adalah sebagai supply air
penyemprot untuk traveling screen.

4.2.1 PERSIAPAN
1.Periksa semua katup-katup dalam posisi stand by
2.Periksa sistim pemipaan
3.Air laut sudah siap
4.Cek bila bocoran

4.2.2 PENGOPERASIAN
Screen wash pump dan traveling screen dapat dioperasikan mengikuti mode
operasi yang ada di panel control.yaitu secara manual maupun otomatis.

A.OPERASI OTOMATIS
Rubah posisi switch yang ada di panel kontrol ke posisi auto
Pada saat differensial/perbedaan permukaan level air laut yang terdeteksi
mencapai angka 250 mm
Sensor akan memerintahkan traveling screen untuk operasi yang urutannya
adalah.
Screen wash pump operasi terlebih dahulu,kemudian traveling screen
beroperasi setelah tekanan air dari screen wash pump sudah mencapai 3 bar.
Apabila differensial/perbedaan level pemukaan air laut sudah di bawah 250 mm

B.OPERASI MANUAL
Pengoperasian traveling screen dan screen wash pump dapat dilakukan secara
sendiri-sendiri dengan cara merubah selector ke posisi manual dan menekan
tombol on-off yang ada di local.

4.2.3 MONITORING

Hal-hal yang harus diperhatiakan dalam pengoperasian traveling screen adalah


kemungkinan sobeknya screen basket yang dapat mengurangi kemapuan
traveling screen menyaring sampah.

Pindahlah ke halaman berikutnya

21
LEARNING GUIDE

4.3 PENGOPERASIAN COOLING WATER PUMP/CWP

4.3.1 PENGECEKAN

1.Pastikan kalau semua system siap untuk di isi air


2.Pastikan condenser siap untuk diisi air/condenser stand by
3.Pastikan peralatan listrik sudah siap
4.Pastikan saringan air pendingin sudah siap
5.Pastikan level air isapan pompa berada dalam kondisi siap operasi
6.Pastikan sistim air pendingin untuk CWP siap.

4.3.2 PERSIAPAN-PERSIAPAN

Sebelum melaksanakan start motor pompa CWP harus diperhatikan hal-hal


berikut:
1.Pastikan level air laut harus diatas level low.Jangan operasikan pompa CWP bila
level air laut berada di level low.
2.Tutup Katup discharge dan buka katup venting.
3.Pastikan suply air sealing /perapat poros cukup.
4.Hidupkan sesaat pompa kemudian matikan kembali untuk mengecek arah
putaran pompa sudah sesuai.
5.Start pompa CWP dari local.
6.Cek apakah ada bocoran di perapat poros pompa
7.Matikan CWP dan perhatikan penurunan putaran pompa secara halus sampai
putaran berhenti.

4.3.3 PENGOPERASIAN.

1. MODE OPERASI CWP

a. Untuk pengoperasian dari local maupun remote dengan cara memlih


selecror switch local/remote yang ada di local control panel .

b. Untuk mengoperasikan pompa baik secara local maupun remote dengan


cara menekan tombol start/stop yang ada di local maupun tombol start/stop
yang ada di CCR.

Pindahlah ke halaman berikutnya

22
LEARNING GUIDE

2. KONDISI SEBELUM START CWP

Sebelum mengoperasikan CWP perhatikan hal-hal penting berikut

3. START CWP DARI LOKAL


Setelah semua peralatan sudah memenuhi syarat untuk start pindahkan
selector switch ke posisi local kemudian tekan tombol start yang ada di Lokal
control room (LCR)

4. START CWP DARI CCR


Pindahkan posisi switch dari posisi local ke posisi remote kemudian tekan tombol
start di CCR .

5. STOP CWP

Untuk stop pompa CWP baik secara local maupun secara remote dilakukan
dengan cara yang sama yaitu dengan meneken tombol off melalui tombol yang
ada di LCR maupun CCR

Pindahlah ke halaman berikutnya

23
LEARNING GUIDE

4.4 PENGOPERASIAN KATUP DISCHARGE

4.4.1 MODE OPERASI

Pengoperasian katup discharge dapat dilakukan secara manual maupun


otomatis dengan merubag selector switch yang ada di local control panel.

4.4.2 OPERASI MANUAL

Pengoperasian katup discharge secara manual dilakukan dengan cara


memindahkan switch selector ke posisi manual yang ada di panel control lokal
.katup discharge dapat di buka /tutup melalui tombol ON-OFF yang ada di panel
control local.

4.4.3 OPERASI OTOMATIS

Pengoperasian katup discharge secara otomatis dilakukan dengan cara


memindahkan selector switch dari posisi manual ke posisi
otomatis.pengoperasian katup discharge secara otomatis mengikuti inputan dari
pompa CWP.

4.5 HAL-HAL YANG HARUS DI PERHATIKAN SELAMA CWP OPERASI

Selama sistim air pendingin beroperasi masalah penting yang harus


diperhatikan adalah :

1.Setelah pompa CWP start 10 detik kemudian katup discharge mulai


membuka dan apabila setelah 40 detik katup discharge belum membuka
25 % pompa CWP akan trip.Pembukaan katup discharge untuk 1 pompa
yang beroperasi adalah 58% SEDANGKAN UNTUK 2 POMPA ADALAH
74%
2.Apabila dalam beroperasi dengan 2 pompa kemudian satu pompa trip maka
katup discharge akan bersesuaian dengan pompa yang masih beroperasi
dan akan menutup sampai posisi 58 %.
3.Karena datangnya sampah yang tidak menentu maka frekuensi
pembersihan bar screen harus diperhatikan.sedangkan untuk traveling
screen beroperasi secara auto.

Pindahlah ke halaman berikutnya

24
LEARNING GUIDE

5. ON THE JOB TRAINING PENGOPERASIAN SISTIM AIR PENDINGIN.

DESKRIPSI PENUGASAN: No.1

Sebelum anda bertugas mengoperasikan sistim air pendingin, maka lakukan


hal-hal yang perlu disiapkan sebagai berikut:

1. Identifikasi dan pelajarilah prosedur kerja dan instruksi kerja pengoperasian


sistim air pendingin
2. Lakukan pengenalan peralatan sistim air pendingin serta komponen-
komponen utamanya termasuk peralatan listriknya serta lokasi peralatan.
3. Identifikasi letak setiap komponen peralatan dan perhatikan setiap petunjuk
yang diberikan pada panel listrik.
4. Urutkan letak pemipaan serta peralatan bantunya (jika ada).

TAHAPAN EVALUASI DAN PENGAMATAN LAPANGAN

Tahap 1,
mintalah mentor untuk menunjukan/mengenalkan peralatan komponen utama
sistim air pendingin. Catat dan ingatlah setiap petunjuk yang diberikan mentor.
Catat dan buatlah laporan apa yang anda ketahui pada saat itu. Mintalah
komentar atau arahan mentor jika perlu lebih mendalami apa yang dipelajari.

Tahap 2,
demostrasikan kepada mentor peralatan/komponen utama sistim air pendingin
termasuk fungsi dari setiap komponen utama. Anda harus mampu meyakinkan
mentor anda akan setiap penjelesan yang anda berikan. (Mentor harus
memberikan koreksi atau petunjuk apabila dalam pelaksanaannya terdapat
kekeliruan).

Tahap 3,
mentor harus benar-benar yakin bahwa apa yang disampaikan oleh pegawai
atau yang dibimbing adalah benar. Jika belum yakin dengan penjelasan, maka
mentor dapat meminta pegawai yang dibimbing untuk melakukan tahap 2,
sampai mentor merasa benar-benar si pegawai telah mampu menyelesaikan
penugasan No. 1.

Catatan:
1. Setiap penugasan yang dilakukan harus dilaporkan dalam bentuk tertulis
sebagaimana formulir 1 terlampir.
2. Mentor harus memberikan feedback setiap laporan yang diterima serta
merekomendasikan hasil OJT sesuai dengan formulir 2 terlampir.

Pindahlah ke halaman berikutnya

25
LEARNING GUIDE

DESKRIPSI PENUGASAN: No.2


Setelah anda melakukan tugas No. 1, maka hapalkan dan simulasikan semua
prosedur dan instruksi kerja yang telah anda siapkan dengan melihat secara
langsung peralatan/komponen utama sistim air pendingin dan peralatan listrik.
Mintalah bimbingan mentor untuk mencoba/mempraktekan secara langsung jika
memungkinkan atau mensimulasikan di lokasi kerja cara-cara persiapan start sistim
air pendingin :
1. sistem-sistem pendukung sistim air pendingin.
2. sistem kelistrikan dan posisi breaker-breaker pada saat stand by maupun
pada saat operasi.
dan coba anda:
3. bandingkan dengan teori yang anda dapat dan jelaskan kepada mentor
anda di lokasi kerja (jika ditanya) kenapa pengoperasian sistim air pendingin
harus dioperasikan secara berurutan sesuai dengan prosedur kerja.
4. perhatikan dan ingat semua langkah-langkah pengoperasiannya.

TAHAPAN EVALUASI DAN PENGAMATAN LAPANGAN

Tahap 1,
sebelum anda betul-betul menguasai penugasan No.2, mintalah mentor untuk
mendemostrasikan dulu cara-cara pengoperasian semua sistem pendukung
pengoperasian sistim air pendingin termasuk peralatan listriknya. Catat dan
buatlah laporan apa yang anda ketahui pada saat itu. Mintalah komentar atau
arahan mentor jika perlu untuk lebih mendalami apa yang dipelajari. Lakukan
OJT pada setiap sistem step by step sesuai urutan persiapan start sistim air
pendingin.

Tahap 2,
setelah anda merasa mampu dengan penugasan No. 2 demonstrasikan/
simulasikan kepada mentor anda penugasan No. 2 dihadapan mentor, jelaskan
semua langkah-langkah pengoperasian serta posisi breaker-breaker peralatan
listrik. Lakukan simulasi dengan secara langsung menunjukan peralatan apa
saja yang akan dioperasikan. Mintalah persetujuan mentor anda jika pada saat
mendemonstrasikan anda benar-benar mengoperasikan peralatan pendukung
pengoperasian sistim air pendingin.

Tahap 3,
mentor harus benar-benar yakin bahwa apa yang disampaikan oleh pegawai
atau yang dibimbing adalah benar. Jika belum yakin dengan penjelasan, maka
mentor dapat meminta pegawai yang dibimbing untuk melakukan tahap 2,
sampai mentor merasa benar-benar si pegawai telah mampu menyelesaikan
penugasan No. 2.

Pindahlah ke halaman berikutnya

26
LEARNING GUIDE

Catatan:
1. Setiap penugasan yang dilakukan harus dilaporkan dalam bentuk tertulis
sebagaimana formulir 1 terlampir.
2. Mentor harus memberikan feedback setiap laporan yang diterima serta
merekomendasikan hasil OJT sesuai dengan formulir 2 terlampir.
DESKRIPSI PENUGASAN: No.3

Setelah anda melakukan tugas No. 2, maka lakukan start dan stop sistim air
pendingin secara normal dengan kondisi tanpa beban atau performance test.
Jelaskan:

1. Persiapan Start
2. Start/stop sistim air pendingin.

TAHAPAN EVALUASI DAN PENGAMATAN LAPANGAN

Tahap 1,
sebelum anda betul-betul menguasai penugasan No.3, mintalah mentor untuk
mendemostrasikan dulu cara-cara pengoperasian sistim air pendingin dalam
kondisi tanpa beban atau performance test. Catat dan buatlah laporan apa yang
anda ketahui pada saat itu. Mintalah komentar atau arahan mentor jika perlu
untuk lebih mendalami apa yang dipelajari. Lakukan OJT pada setiap sistem
step by step sesuai urutan start/stop sistim air pendingin .

Tahap 2,
setelah anda merasa mampu dengan penugasan No. 3 demonstrasikan/
simulasikan kepada mentor anda penugasan No. 3 dihadapan mentor, jelaskan
semua langkah-langkah pengoperasian serta posisi breaker-breaker peralatan
listrik. Lakukan simulasi dengan secara langsung menunjukan peralatan apa
saja yang akan dioperasikan. Mintalah persetujuan mentor anda jika pada saat
mendemonstrasikan anda benar-benar mengoperasikan peralatan pendukung
pengoperasian sistim air pendingin r.

Tahap 3,
mentor harus benar-benar yakin bahwa apa yang disampaikan oleh pegawai
atau yang dibimbing adalah benar. Jika belum yakin dengan penjelasan, maka
mentor dapat meminta pegawai yang dibimbing untuk melakukan tahap 2,
sampai mentor merasa benar-benar si pegawai telah mampu menyelesaikan
penugasan No. 3.

Catatan:
1. Setiap penugasan yang dilakukan harus dilaporkan dalam bentuk tertulis
sebagaimana formulir 1 terlampir.
2. Mentor harus memberikan feedback setiap laporan yang diterima serta
merekomendasikan hasil OJT sesuai dengan formulir 2 terlampir.
Pindahlah ke halaman berikutnya

27
LEARNING GUIDE

DESKRIPSI PENUGASAN: No.4

Setelah anda melakukan tugas No. 3, maka lakukan start dan stop sistim air
pendingin secara normal dengan kondisi LOCAL CONTROL PANEL atau
MANUAL START/STOP. Jelaskan:

1. Persiapan Start
2. Start/stop sistim air pendingin.

TAHAPAN EVALUASI DAN PENGAMATAN LAPANGAN

Tahap 1,
sebelum anda betul-betul menguasai penugasan No.4, mintalah mentor untuk
mendemostrasikan dulu cara-cara pengoperasian sistim air pendingin dalam
kondisi MANUAL START/STOP. Catat dan buatlah laporan apa yang anda
ketahui pada saat itu. Mintalah komentar atau arahan mentor jika perlu untuk
lebih mendalami apa yang dipelajari. Lakukan OJT pada setiap sistem step by
step sesuai urutan manual start/stop sistim air pendingin.

Tahap 2,
setelah anda merasa mampu dengan penugasan No. 3 demonstrasikan/
simulasikan kepada mentor anda penugasan No. 3 dihadapan mentor, jelaskan
semua langkah-langkah pengoperasian serta posisi breaker-breaker peralatan
listrik. Lakukan simulasi dengan secara langsung menunjukan peralatan apa
saja yang akan dioperasikan. Mintalah persetujuan mentor anda jika pada saat
mendemonstrasikan anda benar-benar mengoperasikan peralatan pendukung
pengoperasian sistim air pendingin

Tahap 3,
mentor harus benar-benar yakin bahwa apa yang disampaikan oleh pegawai
atau yang dibimbing adalah benar. Jika belum yakin dengan penjelasan, maka
mentor dapat meminta pegawai yang dibimbing untuk melakukan tahap 2,
sampai mentor merasa benar-benar si pegawai telah mampu menyelesaikan
penugasan No. 3.

Catatan:
1. Setiap penugasan yang dilakukan harus dilaporkan dalam bentuk tertulis
sebagaimana formulir 1 terlampir.
2. Mentor harus memberikan feedback setiap laporan yang diterima serta
merekomendasikan hasil OJT sesuai dengan formulir 2 terlampir.

Pindahlah ke halaman berikutnya

28
LEARNING GUIDE

DESKRIPSI PENUGASAN: No.5

Setelah anda melakukan tugas No. 3, maka lakukan start dan sistim air
pendingin secara normal dengan kondisi AUTOMATIC START/STOP.
Jelaskan:

1. Persiapan Start
2. Start/stop sistim air pendingin.

TAHAPAN EVALUASI DAN PENGAMATAN LAPANGAN

Tahap 1,
sebelum anda betul-betul menguasai penugasan No.4, mintalah mentor untuk
mendemostrasikan dulu cara-cara pengoperasian sistim air pendingin dalam
kondisi AUTOMATIC START/STOP. Catat dan buatlah laporan apa yang anda
ketahui pada saat itu. Mintalah komentar atau arahan mentor jika perlu untuk
lebih mendalami apa yang dipelajari. Lakukan OJT pada setiap sistem step by
step sesuai urutan manual start/stop sistim air pendingin.

Tahap 2,
setelah anda merasa mampu dengan penugasan No. 3 demonstrasikan/
simulasikan kepada mentor anda penugasan No. 3 dihadapan mentor, jelaskan
semua langkah-langkah pengoperasian serta posisi breaker-breaker peralatan
listrik. Lakukan simulasi dengan secara langsung menunjukan peralatan apa
saja yang akan dioperasikan. Mintalah persetujuan mentor anda jika pada saat
mendemonstrasikan anda benar-benar mengoperasikan peralatan pendukung
pengoperasian sistim air pendingin.

Tahap 3,
mentor harus benar-benar yakin bahwa apa yang disampaikan oleh pegawai
atau yang dibimbing adalah benar. Jika belum yakin dengan penjelasan, maka
mentor dapat meminta pegawai yang dibimbing untuk melakukan tahap 2,
sampai mentor merasa benar-benar si pegawai telah mampu menyelesaikan
penugasan No. 3.

Catatan:
1. Setiap penugasan yang dilakukan harus dilaporkan dalam bentuk tertulis
sebagaimana formulir 1 terlampir.
2. Mentor harus memberikan feedback setiap laporan yang diterima serta
merekomendasikan hasil OJT sesuai dengan formulir 2 terlampir.

Pindahlah ke halaman berikutnya

29
LEARNING GUIDE

DAFTAR PUSTAKA

- Buku Standar Perusahaan


- Operation Manual cooling water PLTGU ABB
- SOP Pengoperasian Sistem Air pendingin
- SMK3 Tag Out and Log Out System

Pindahlah ke halaman berikutnya

30
LEARNING GUIDE

Formulir 1. Laporan Pegawai

NAMA PEGAWAI : UNIT:


NAMA MENTOR /ASESOR : UNIT:
JABATAN PEGAWAI DALAM PEKERJAAN :
TOTAL WAKTU DALAM PENGAWASAN : JAM/HARI TANGGAL :
DESKRIPSI PENUGASAN:

GAMBAR/SINGLE LINE DIAGRAM PERALATAN/SYSTEM:

CATATAN PENGAMATAN
DESKRIPSI PERALATAN
JUMLAH LOKASI

Pindahlah ke halaman berikutnya

31
LEARNING GUIDE

PENGOPERASIAN PERALATAN/SYSTEM:

NO. LANGKAH-LANGKAH

PERSIAPAN :

NO. LANGKAH-LANGKAH

START/STOP:

NO. LANGKAH-LANGKAH

TROUBLE
SHOOTING:

Pindahlah ke halaman berikutnya

32
LEARNING GUIDE

KOMENTAR PEGAWAI:

KOMENTAR MENTOR/ASESOR:

PEGAWAI YANG DI ASSES : MENTOR /ASESOR:

Catatan:
Pegawai dapat menggunakan kertas kosong lain, jika ada yang perlu disampaikan tapi
tidak tercakup pada formulir diatas atau kurang halamannya.

Pindahlah ke halaman berikutnya

33
LEARNING GUIDE

Formulir 2. Laporan Mentor/Assesor


NAMA PEGAWAI : UNIT:
SEBUTAN JABATAN :
NAMA MENTOR/ASESOR : UNIT:
SEBUTAN JABATAN :
TOTAL WAKTU DALAM PENGAWASAN : JAM/HARI TANGGAL :
DESKRIPSI PENUGASAN:

CATATAN PENGAMATAN
DESKRIPSI TEKNIS DAN PENGALAMAN DALAM
BELUM
PEKERJAAN KOMPETEN
KOMPETEN

REKOMENDASI PELATIHAN YANG DIPELUKAN BILA BELUM KOMPETEN

BENTUK PELATIHAN
OFF THE JOB ON
DESKRIPSI PELATIHAN
THE
JOB

KOMENTAR:

PEGAWAI YANG DI ASSES : ASSESOR :

Pindahlah ke halaman berikutnya

34

You might also like