You are on page 1of 39

FISIKA TERAPAN

Pertemuan ke-3

KINEMATIKA 1D
Aryanti Fitrianingsih, ST, MT
PIP Semarang
2018
Analisa Dimensi
 Dimensi sangat penting untuk mengecek pengerjaan
anda
 Cukup mudah!

 Contoh:
Dalam suatu pengerjaan anda mengerjakan jarak dengan
rumus
d = vt 2 (velocity x time2)

Satuan sisi kiri = L


Satuan sisi kanan = L / T x T2 = L x T

 Tidak matching, jadi pekerjaan anda salah!


Gerak dalam 1 Dimensi
 Pada 1-D, kita biasa menuliskan posisi sebagai x(t1 ).

 Karena dalam satu dimensi, kita perlu tahu arahnya + or .

Perubahan waktu : t = t2 - t1
sedangkan perpindahan x = x(t2) - x(t1) = x2 - x1
x
x some particle’s trajectory
x 2 in 1-D
x
1

t1 t2 t
t
Kinematika 1 dimensi
 Velocity/kecepatan v adalah “perubahan posisi per satuan waktu”
 Velocity atau kecepatan rata-rata vav in the time t = t2 - t1 is:

x( t 2 )  x( t1 ) x
v av  
t 2  t1 t
x
x lintasan
x 2
Vav = kemiringan grs yg menghubungkan
x
1 x1 dan x2

t1 t2 t
t
Kinematika 1 dimensi
 Consider limit t1 t2 atau Δt  0
 Instantaneous velocity (kecepatan sesaat) v dis\definisikan sebagai :
dx( t )
v( t ) 
dt

x so v(t2) = slope of line tangent to path at t2.


x
x 2

x
1

t1 t2 t
t
Kinematika 1 Dimensi
 Acceleration (percepatan) a adalah “perubahan kecepatan per satuan
waktu”
 Percepatan rata-rata (Average acceleration) aav (in the time t = t2 - t1
is:
v ( t 2 )  v ( t1 ) v
aav  
t 2  t1 t
 Percepatan sesaat didefinisikan sebagai :

dv ( t ) d 2 x( t )
a( t )  
dt dt 2

dx( t )
using v ( t ) 
dt
Rekap
 Jika posisi x diketahui merupakan fungsi waktu(a function of time), maka kita dapat
menemukan kecepatan (velocity) v dan percepatan (acceleration) a sebagai fungsi
waktu!

x
x  x( t )
dx
v  v
t
dt
dv d 2x
a  
dt dt 2
t
a

t
Kinematika 1 dimensi

 Kita lihat bahwa v = dx / dt


 Maka berdasarkan kalkulus dx = v dt, dan kita dapat
melakukan integral untuk mendapatkanperpindahan:
t 2
x (t 2 )  x (t1 )   v (t )dt
t1
 Secara grafik tergambar sebagai berikut :

v(t) + +...+
= perpindahan

t
Gerak 1 dimensi dengan percepatan
konstan (GLBB)
1
 Math SMU:
n
 t dt  t n 1  const
n 1
dv
a 
 Dan ingat bahwa dt
v   a dt  a  dt  at  v 0

 Karena a konstan, kita masukkan dan kita dapatkan


dx
v 
dt

 Demikian juga, karena maka kita peroleh


1 2
x   v dt   ( at  v 0 )dt  at  v 0 t  x0
2
Recap
 Jadi untuk percepatan konstan didapatkan :

1
x  x0  v 0 t  at 2
2 t
v
v  v 0  at
a  const
t
a

t
Gerak dalam 1 dimensi
 Saat melempar bola lurus ke atas, manakan yang benar
terkait dengan kecepatan v dan percepatan a pada titik
tertinggi lintasannya?

(a) Kedua-duanya v = 0 and a = 0.

(b) v  0, but a = 0. y

(c) v = 0, but a  0.
Penyelesaian
 Perubahan posisi ke atas bola memiliki
nilai kecepatan yang positif, sedangkan
gerakan bola ke bawah memiliki nilai
kecepatan negatif. Pada titik tertinggi, v
saat itu adalah nol x

 Karena kecepatan terus berubah, maka


pasti ada percepatan. t
v
Pada kenyataannya percepatan
dipengaruhi oleh gravitasi bumi t
(g = 9.81 m/s2).
a
 The answer is (c) v = 0, but a  0.
t
Penurunan rumus
1 2
v  v 0  at x  x0  v 0 t  at
2
 maka t:  masukkan t:
 v  v0  1  v  v0 
2
v  v0 x  x0  v 0    a 
t   a  2  a 
a

v  v 0  2a( x  x0 )
2 2
Kecepatan rata-rata
 Ingat bahwa :
v  v 0  at
v

v
vav
v0
t
t

v av  v 0  v 
1
2
Rekap:
 Untuk percepatan konstan:

1
x  x0  v 0 t  at 2
2
v  v 0  at

a  const

 Dan telah kita ketahui :

v 2  v 02  2a(x  x0 )
1
v av  (v 0  v)
2
Soal 1...
 A car is traveling with an initial velocity v0. At t = 0, the
driver puts on the brakes, which slows the car at a rate of ab.
At what time tf does the car stop, and how much farther xf
does it travel?
v0
ab
x = 0, t = 0
v=0

x = xf , t = tf
Soal 1...
 Kondisi kita v = v0 + at

 Karena menginjak rem maka a = -ab

 Untuk keadaaan berhenti , maka v = 0 pada saat t = tf :


find 0 = v0 - ab tf or

tf = v0 /ab
Soal 1...
 Untuk memperoleh jarak henti kita gunakan:

v 2  v 02  2a(x  x0 )

 Pada kasus ini v = vf = 0, x0 = 0 dan x = xf

 v 0  2( ab )xf
2

2
v
xf  0
2 ab
Soal 1...
 Sehingga diperoleh v0 2
1 v0
tf  , xf 
ab 2 ab

 Jika diketahui vo = 65 mi/hr = 29 m/s


 dan ab = g = 9.81 m/s2

 Coba hitung
 t = 3 s and x = 43 m
Tips:
 Baca!
 Sebelum mulai menyelsaikan suatu soal, baca soal dengan seksama.
Pastikan bahwa anda mengerti informasi yang ada, apa yang ditanyakan
dan semua makna istilah yang digunakan dalam soal

 Periksa satuannya !
 Selalu periksa satuannya dan selalu tulis satuan selama anda melakukan
perhitungan

 Pahami batasan masalahnya !


 Beberapa persamaan yang digunakan adalah kasuistik. Pahami
penurunannya dan Anda akanmengerti batasannya (contoh. Percepatan
konstan).
SOAL QUIS
1. Berapa laju rata-rata anda untuk menempuh 230 km dalam 2,5 jam?
2. Anda berkendaraan pulang dengan laju konstan 65 mph sejauh 130
mil. Hujan turun, anda melambat sampai 55 mph. Tiba di rumah
setelah berkendara selama 3 jam 20 menit. Berapa jauh kota tempat
rumah anda dari sekolah?
3. Dua lokomotif saling mendekat pada lintasan paralel. Masing-masing
dengan laju 95 km/jam relatif terhadap bumi. Jika pada awalnya
jarak kedua lokomotif tersebut 8,5 km, berapa waktu yang
dipergunakan untuk bertemu?
4. Schum mempercepat mobilnya dari diam sampai 95 km/jam dalam
waktu 6,2 detik. Berapa percepatan rata-ratanya dalam m/s2?
5. Sebuah mobil dipercepat dari 12 m/s sampai 25 m/s dalam waktu 6
s. Berapa percepatannya? Jika diasumsikan perceparan konstan,
berapa jauh mobil itu berjalan selama waktu ini?
Gerak lurus
Rekap:
 Untuk percepatan konstan:
1
x  x0  v 0 t  at 2
2
v  v 0  at
a  const

 Dan telah kita ketahui :


v 2  v 02  2a(x  x0 )
1
v av  (v 0  v)
2
Kecepatan
 Kecepatan (simbol: v) atau velositas adalah pengukuran
vektor dari besar dan arah gerakan.
 Nilai absolut skalar(magnitudo) dari kecepatan disebut
kelajuan (bahasa Inggris: speed).
 Kecepatan dinyatakan dengan jarak yang ditempuh per satuan
waktu
Percepatan
CONTOH SOAL
Sebuah mobil mengalami percepatan sepanjang jalan yang lurus dari
keadaan diam sampai kecepatan 75 km/jam dalam waktu 5,0 s. Berapa
besar percepatan rata-ratanya?

Penyelesaian :

v1 = 0 ; v2 = 75 km/jam

a = (v2-v1)/s
= 15 km/jam/s
Percepatan
KECEPATAN (SPEED)

 KECEPATAN TITIK (SPOT SPEED)


Kecepatan kendaraan sesaat pada waktu kendaraan tersebut
melintasi suatu titik tetap tertentu di jalan
 KECEPATAN PERJALANAN (JOURNEY SPEED)
Kecepatan rata-rata kendaraan efektif antara dua titik tertentu di
suatu perjalanan, yang dapat ditentukan dari jarak perjalanan
dibagi dengan total waktu perjalanan
 KECEPATAN GERAK (RUNNING SPEED)
Kecepatan rata-rata kendaraan untuk melintasi suatu jarak tertentu
(waktu hambatan tidak dihitung)
A B

A B

C D
A B

C D

 Pergerakkan yang mempunyai kinerja kecepatan berbeda, maka akan


berbeda pula waktu yang dibutuhkan untuk mencapai suatu titik pada
jarak tertentu
 semakin tinggi kecepatan pergerakkan kendaraan maka akan semakin
sedikit waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak titik tertentu
KECEPATAN (SPEED)

 KECEPATAN RENCANA (DESIGN SPEED)


Kecepatan yang digunakan sebagai acuan dalam perencanaan
jalan yang ditentukan secara langsung berdasarkan
klasifikasi/tipe jalan dan standar desain geometrik
 KECEPATAN ARUS BEBAS
Kecepatan kendaraan pada saat tidak terhalang sama sekali
oleh kendaraan lain
Gerak jatuh bebas
Gerak Jatuh bebas 1 dimensi
 This is a nice example of constant acceleration (gravity):
 In this case, acceleration is caused by the force of gravity:
 Dengan menggunakan dimensi gerak pada garis axis y
y
 Arah percepatan gravitasi ke bawah:

t
ay   g
v y  v 0  gt v t
y
1
y  y0  v0 y t  g t2
2
a
y
t
ay =  g
Gravity facts:
 g tidak tergantung dari kondisi benda!
 Galileo (1564-1642)
 demo - bulu & koin pada tabung vacuum

 Nominally, g = 9.81 m/s2


 At the equator g = 9.78 m/s2
 At the North pole g = 9.83 m/s2
Problem:
 Seorang pilot menjatuhkan
sebongkah batu dari
ketinggian 1000 m. Berapa
lama yang dibutuhkan untuk
mencapai tanah, dan berapa 1000 m

kecepatan pada saat itu


(abaikan hambatan udara)?
Problem:
 Pilih sistem koordinat
 Asal dan arah perpindahan.

 Tulis rumus posisi perpindahan:


1000 m
1 2
y  y 0  v 0y t gt
2

 Karena tidak ada kecepatan awal, v0y


= 0. y
1 2
y  y 0  gt
2 y=0
Penyelesaian:

 Untuk mencari t pada saat y = 0 dengan


posisi awal y0 = 1000 m.
1 2
2 y0 2  1000 m y  y0 - gt
t  2
 14.3 s 2
g 9.81 m s
y0 = 1000 m

 Dengan mengingat:

v y2 - v 02y  2 a( y - y 0 )

 Maka vy: y
v y   2 gy 0
 140 m / s y=0
1. Sebuah batu dijatuhkan dari tebing di tepi laut dan suaranya pada waktu
tercebur terdengar 3,4 s kemudian. Jika laju suara adalah 340 m/s,
berapa tinggi tebing itu?
2. Burung pelikan melipat sayap mereka dan jatuh bebas ketika terjun untuk
menangkap ikan. Misalkan seekor pelikan memulai penerjunannya dari
ketinggian 16,0 m dan tidak merubah jalurnya. Jika seekor ikan
memerlukan waktu 0,20 s untuk melarikan diri, pada ketinggian
minimum berapa pelikan tersebut harus sudah dilihatnya agar bisa lari?
Anggap ikan berada di permukaan air.
3. Agen 007 sedang berdiri di sebuah jembatan, 10 meter di atas jalanan,
yang ada di bawahnya, dan para pengejarnya sudah terlalu dekat. Ia
melihat sebuah truk yang bermuatan kasur mendekat dengan kecepatan
30 m/s, yang Ia ukur dengan mengetahui bahwa tiang telepon yang
dilewati truk itu berjarak 20 meter satu sama lain. Dasar truk setinggi
1,5 m di atas jalan dan bond dengan cepat menghitung berapa tiang
jauhnya truk tersebut ketika ia jatuh bebas dari jembatan, untuk
melarikan diri. Berapa banyak tiangkah?
4. Sebuah perjalanan pesawat terbang terdiri dari 3 bagian dengan 2 kali
transit. Ruas pertama ke arah timur, sepanjang 620 km, ruas kedua ke
tenggara, sepanjang 440 km, dan yang ketiga dengan sudut 53 ke arah
selatan dari arah barat sejauh 550 km. Berapa jarak yang ditempuh
pesawat dan berapa perpindahan totalnya?
 Jangan lupa belajar dan berdiskusi !

You might also like