Professional Documents
Culture Documents
2.3.15.1 Pedoman Penggunaan Dana Blud
2.3.15.1 Pedoman Penggunaan Dana Blud
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan tanggungjawab bersama setiap individu, keluarga,
masyarakat, pemerintah dan swasta. Keberhasilan pembangunan kesehatan
ditentukan oleh kontribusi dari semua sektor, berdasarkan fungsi dan perannya
masing-masing. Pembangunan berwawasan kesehatan mengandung makna bahwa
setiap pembangunan harus berkontribusi terhadap peningkatan derajat kesehatan
masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pusat Kesehatan Masyarakat merupakan salah satu jenis fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama memilki peranan penting dalam sistem kesehatan
nasional sub sistem upaya kesehatan.
Pusat Kesehatan Masyarakat merupakan salah sau unit pelaksana teknis
Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen.
Berdasarkan Peraturan Bupati Sragen No 48 tahun 2014 bahwa Pengelolaan
Keuangan di UPTD Puskesmas Kabupaten Sragen merupakan Pengelolaan
Keuangan BLUD (sebagai unit badan layanan umum daerah).
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) UPTD Puskesmas Tangen adalah unit
Kerja pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen.
BLUD merupakan bagian dari perangkat pemerintahan daerah dengan status
hukum tidak terpisah dari pemerintah daerah, berbeda dengan SKPD pada
umumnya. Dengan ditetapkannya puskesmas menjadi BLUD diharapkan dapat
meningkatkan tanggungjawab seluruh jajaran puskesmas dalam menyajikan layanan
kesehatan.
Dengan demikian UPTD Puskesmas dapat menerapkan pola pengelola
keuangan yang fleksibel dengan menonjolkan produktifitas, efisiensi dak efektifitas
sebagai bagian dalam pembaharuan manajemen keuangan sektor publik maupun
dalam standar pelayanan pemerintah kepada masyarakat dengan sebutan Badan
Layanan Umum.
Pendapatan BLUD Puskesmas dapat bersumber dari :
a. Jasa Layanan
b. Hibah
c. Hasil kerja sama dengan pihak lain
d. APBD
e. APBN dan
f. Lain-lain pendapatan BLUD yang sah.
Seiring dengan diterbitkannya Undang - Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Desa yang di dalamnya mengatur tentang alokasi dana desa dan Undang - Undang
Nomor 24 tahun 2011 tentang BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) dan
peraturan turunannya yang mengatur dana kapitasi untuk puskesmas sehingga akan
semakin meningkatkan capaian pembangunan kesehatan.
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) merupakan bantuan pemerintah pusat
kepada pemerintah daerah untuk mendukung operasional puskesmas dalam rangka
pencapaian program kesehatan prioritas nasional, khususnya kegiatan promotif
preventif sebagai bagian dari upaya kesehatan masyarakat.
Dalam pengelolaan di Puskesmas BOK merupakan satu kesatuan sumber
pembiayaan operasional untuk pelaksanaan upaya kesehatan bersama sumber dana
lain yang ada di puskesmas seperti dana kapitasi BPJS dan dana lainnya yang sah.
Pengelolaan Keuangan Puskesmas Tangen adalah keseluruhan kegiatan
yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan,
pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan Puskesmas Tangen.
Anggaran Pendapatan dan Belanja UPTD Puskesmas Tangen adalah
rencana keuangan tahunan Puskesmas Tangen yang dibahas dan disetujui oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen, Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen dan
DPRD Kabupaten Sragen dan ditetapkan dengan peraturan daerah.
B. Tujuan Pedoman
a. Tujuan Umum
Untuk menjadi pedoman dalam penyelenggaraan keuangan di Puskesmas
Tangen.
b. Tujuan Khusus
Meningkatkan mutu penyelenggaraan keuangan UPTD Puskesmas Tangen.
C. Sasaran Pedoman
Pedoman ini digunakan oleh sasaran sebagai berikut :
1. Pemimpin BLUD UPTD Puskesmas Tangen;
2. Pengelola Keuangan Badan Layanan Umum Daerah UPTD Puskesmas Tangen
3. Pejabat Teknis UKP dan UKM dalam merencanakan dan mengevaluasi kegiatan;
4. Team Audit Internal UPTD Puskesmas Tangen dalam rangka Audit Internal;
5. Team Manajemen Mutu UPTD Puskesmas Tangen dalam peningkatan mutu
kinerja UPTD Puskesmas Tangen;
D. Ruang Lingkup Pedoman
Ruang lingkup pedoman ini meliputi pelaksanaan penyelenggaraan keuangan
UPTD Puskesmas Tangen (penerimaan, pengeluaran, kekayaan UPTD Puskesmas
Tangen) dan peran serta pemangku kepentingan terkait dalam pelaksanaan
penyelenggaraan pengelolaan keuangan UPTD Puskesmas Tangen.
E. Batasan Operasional
Badan Layanan Umum Daerah atau BLUD adalah Satuan Kerja Perangkat
Daerah atau Unit Kerja pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan
pemerintah daerah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat
berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari
keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan
produktivitas.
Pola pengelolaan keuangan BLUD (PPK-BLUD) adalah pola pengelolaan
keuangan yang memberikan flesibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan
praktek-praktek bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan
kehidupan bangsa, sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan
daerah pada umumnya.
Fleksibilitas adalah keleluasaan pengelolaan keuangan/barang BLUD pada
batas-batas tertentu yang dapat dikecualikan dari ketentuan yang berlaku umum.
Unit kerja pada SKPD yang menerapkan PPK-BLUD (BLUD - Unit Kerja)
adalah Unit Kerja pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan pemerintah
daerah yang menerapkan PPK-BLUD.
Pejabat pengelola BLUD adalah pimpinan BLUD yang bertanggungjawab
terhadap kinerja operasional BLUD yang terdiri atas pemimpin, pejabat keuangan
dan pejabat teknis UKM dan UKP.
Pendapatan adalah semua penerimaan dalam bentuk kas dan tagihan BLUD
yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode anggaran bersangkutan yang
tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh BLUD.
Belanja adalah semua pengeluaran dari rekening kas yang mengurangi
ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan
diperoleh pembayarannya kembali oleh BLUD.
Biaya adalah sejumlah pengeluaran yang mengurangi ekuitas dana lancar
untuk memperoleh barang dan/atau jasa untuk keperluan operasional BLUD.
Investasi adalah penggunaan aset untuk memperoleh manfaat ekonomis yang
dapat meningkatkan kemampuan BLUD dalam rangka pelayanan kepada
masyarakat.
Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan
peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan
saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.
Rekening kas BLUD adalah rekening tempat penyimpanan uang BLUD yang
dibuka oleh pemimpin BLUD pada bank umum untuk menampung seluruh
penerimaan pendapatan dan pembayaran pengeluaran BLUD.
Laporan keuangan konsolidasi adalah suatu laporan yang merupakan
gabungan keseluruhan laporan keuangan entitas akuntansi sehingga tersaji sebagai
satu entitas pelaporan.
Rencana Bisnis dan Anggaran BLUD yang selanjutnya disingkat RBA adalah
dokumen perencanaan bisnis dan penganggaran tahunan yang berisi program,
kegiatan, target kinerja dan anggaran BLUD.
Dokumen Pelaksanaan Anggaran BLUD yang selanjutnya disebut DPA –
BLUD adalah dokumen yang memuat pendapatan dan biaya, proyeksi arus kas,
jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa yang akan dihasilkan dan digunakan
sebagai dasar pelaksanaan anggaran oleh BLUD.
Dokumen Pelaksanaan Anggaran BLUD yang selanjutnya DPA-BLUD adalah
dokumen yang memuat pendapatan dan biaya, proyeksi arus kas, jumlah dan
kualitas barang/atau jasa yang akan dihasilkan dan digunakan sebagai dasar
pelaksanaan anggaran oleh BLUD.
Rencana Strategi Bisnis BLUD yang selanjutnya disingkat Renstra Bisnis
BLUD adalah dokumen lima tahunan yang memuat visi, misi, program strategi,
pengukuran pencapaian kinerja dan arah kebijakan operasional BLUD.
Standar Pelayanan Minimal adalah spesifikasi teknis tentang tolok ukur
layanan minimal yang diberikan oleh BLUD kepada masyarakat.
Praktek bisnis yang sehat adalah penyelenggaraan fungsi organisasi
berdasarkan kaidah-kaidah manajemen yang baik dalam rangka pemberian layanan
yang bermutu dan berkesinambungan.
Satuan Pengawas Internal adalah perangkat BLUD yang bertugas melakukan
pengawasan dan pengendalian internal dalam rangka membantu pimpinan BLUD
untuk meningkatkan kinerja pelayanan, keuangan dan pengaruh lingkungan sosial
sekitarnya (socialiesponsibility) dalam menyelenggarakan bisnis sehat.
Nilai omset adalah jumlah seluruh pendapatan operasional yang diterima oleh
BLUD yang berasal dari barang dan/atau jasa layanan yang diberikan kepada
masyarakat, hasil kerja BLUD dengan pihak lain dan/atau hasil usaha lainnya.
Nilai aset adalah jumlah aktiva yang tercantum dalam neraca BLUD pada
akhir suatu tahun buku tertentu, dan merupakan bagian dari asset pemerintah daerah
yang tidak terpisah.
Tarif adalah imbalan atas barang dan/atau jasa yang diterbitkan oleh BLUD
termasuk imbal hasil yang wajar dari investasi dana, dapat bertujuan untuk menutup
seluruh atau sebagian dari biaya per unit layanan.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
a. Pimpinan BLUD
NO KRITERIA STANDAR MINIMAL KETERANGAN
1 Pendidikan Tenaga Medis atau Sarjana
Kesehatan dengan Pendidikan
Strata 2 di bidang kesehatan
2 Pangkat/golongan Penata Muda Tk I / III B
3 Pelatihan Managemen Puskesmas
Fasilitator Pusat Kesahatan Desa
Rencana Strategis
Kepemimpinan
Sistem Informasi Manajemen
Kesehatan
e. Bendahara Penerimaan
NO KRITERIA STANDAR MINIMAL KETERANGAN
1 Pendidikan D III Akuntansi atau tenaga
kesehatan yang terlatih
2 Pangkat/golongan Pengatur / II c
3 Pelatihan Teknis Bendahara Penerimaan
f. Bendahara Pengeluaran
NO KRITERIA STANDAR MINIAL KETERANGAN
1 Pendidikan D III Akuntansi atau tenaga
kesehatan yang terlatih
2 Pangkat/golongan Pengatur / II c
3 Pelatihan Teknis Bendahara Pengeluaran
2. Uraian Tugas
a. Pimpinan BLUD/Pimpinan Puskesmas
1. Memimpin, mengarahkan, membina, mengawasi, mengendalikan, dan
mengevaluasi penyelenggaraan kegiatan BLUD/Puskesmas.
2. Menyusun rencana bisnis BLUD Puskesmas Tangen.
3. Meyiapkan RBA;
4. Mengusulkan calon pejabat pengelola keuangan dan pejabat teknis
kepada kepala daerah melalui Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Sragen, sesuai ketentuan yang berlaku;
5. Menetapkan pejabat lainnya sesuai kebutuhan BLUD selain pejabat
yang telah ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan; dan
6. Menyampaikan dan mempertanggungjawabkan kinerja operasional
serta keuangan BLUD kepada Kepala Daerah.
e. Bendahara Penerimaan
Bendahara Penerimaan mempunyai tugas sebagai berikut:
1. Menerima uang hasil kegiatan pelayanan kesehatan di Puskesmas
sesuai dengan peraturan yang berlaku
2. Menyimpan uang hasil kegiatan pelayanan kesehatan di Puskesmas
sesuai dengan peratuaran yang berlaku
3. Menyetorkan uang hasil kegiatan pelayanan kesehatan di Puskesmas
ke rekening BLUD Puskesmas
4. Menatausahakan dan mempertanggungjawabkan uang hasil kegiatan
pelayanan kesehatan di Puskesmas sesuai dengan peraturan yang
berlaku
5. Membantu Bendahara BLUD dalam hal penatausahaan Keuangan
Puskesmas sesuai peraturan yang berlaku.
f. Bendahara Pengeluaran
Bendahara Pengeluaran mempunyai tugas sebagai berikut :
1. Menerima uang untuk keperluan belanja kegiatan pelayanan kesehatan
di puskesmas sesuai dengan peraturan yang berlaku
2. Menyiapkan uang untuk keperluan belanja kegiatan pelayanan
kesehatan di puskesmas sesuai dengan peraturan yang berlaku
3. Menatausahakan dan mempertanggungjawabkan uang untuk
keperluan belanja kegiatan pelayanan kesehatan di puskesmas sesuai
dengan peraturan yang berlaku
4. Membantu Bendahara BLUD dalam hal penatausahaan Keuangan
Puskesmas sesuai peraturan yang berlaku.
3. Jadwal Kegiatan
Jadwal pelaksanaan kegiatan keuangan disepakati dan disusun
bersama dalam pertemuan lokakarya mini Puskesmas Tangen baik bulanan,
tribulan ataupun tahunan.
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
Koordinasi pelaksanaan kegiatan pengelolaan keuangan UPTD
Puskesmas Tangen dilakukan oleh Pengelola Keuangan BLUD UPTD Puskesmas
Tangen menempati ruang keuangan di lantai satu dari gedung Puskesmas.
R. Koseling
Gizi
R. Bendahara
(Keuangan)
R. UKM
B. Standar Fasilitas
1. Komputer atau Laptop
2. Printer
3. ATK
4. Kalkulator atau mesin hitung
5. LCD Proyektor
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Lingkup Kegiatan
1. Penyusunan rencana strategi bisnis
Renstra Bisnis BLUD Puskesmas Tangen disusun dengan mengacu
kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sragen
dan rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen. Renstra Bisnis
sebagaimana dimaksud dipergunakan sebagai dasar penyusunan RBA dan
evaluasi kinerja. Renstra Bisnis mencakup pernyataan visi, misi, program
strategis, pengukuran pencapaian kinerja, rencana pencapaian lima tahunan
dan proyeksi keuangan lima tahunan;
a. Visi memuat tentang suatu gambaran yang menantang tentang keadaan
masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan.
b. Misi memuat sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi
yang ditetapkan, agar tujuan organisasi dapat terlaksana sesuai dengan
bidangnya dan berhasil dengan baik.
c. Program strategis memuat program yang berisi proses kegiatan yang
berorientasi pada hasil yang ingin dicapai sampai dengan kurun waktu 1
(satu) sampai dengan 5 (lima) tahun dengan memperhatikan potensi,
peluang, dan kendala yang ada atau mungkin timbul
d. Pengukuran pencapaian kinerja memuat pengukuran yang dilakukan dengan
menggambarkan pencapaian hasil kegiatan dengan disertai analisis atas
faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi tercapainya kinerja.
e. Rencana pencapaian lima tahunan memuat rencana capaian kinerja
pelayanan tahunan selama 5 (lima) tahun.
f. Proyeksi keuangan lima tahunan memuat perkiraan capain kinerja keuangan
tahunan selama 5 (lima ) tahun.
6. METODE
a. Melakukan kegiatan keuangan SAK dan SAP
b. Meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan akuntansi petugas pengelola
keuangan
c. Menggunakan aplikasi sistem informasi akuntansi keuangan
7. LANGKAH KEGIATAN
1. Persiapan
a. Menyediakan sumber daya manusia yang kompeten
b. Menyiapkan sarana prasarna pendukung kegiatan
c. Menyiapkan sistem aplikasi keuangan
2. Perencanaan
a. Menyusun jadwal kegiatan pengelolaan keuangan
b. Mengkoordinasikan kegiatan pengelolaan keuangan dengan lintas
program
3. Pelaksanaan
a. Menginventarisir usulan kegiatan tim PTP
b. Menyusun rencana kegiatan dan anggaran puskesmas
c. Menyerahkan RKA ke Dinas Kesehatan Kabupaten
d. Menyusun RBA Definitif berdasarkan DPA yang telah disahkan
e. Melakukan kegiatan pengelolaan keuangan sesuai dengan RBA
Definitif yang telah disahkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
BAB V
LOGISTIK