Professional Documents
Culture Documents
Tripusa - 891211038 - Tugas Keluarga - Minggu 1
Tripusa - 891211038 - Tugas Keluarga - Minggu 1
DENGAN HIPERTENSI
Pathway Hipertensi
(Sumber : ( WOC ) dengan menggunakan Standar Diganosa
Keperawatan Indonesia dalam PPNI,2017)
F. Pemeriksaan Penunjang
1) Laboratorium
a. Albuminuria pada hipertensi karena kelainan parenkim ginjal
b. Kreatinin serum dan BUN meningkat pada hipertensi karena parenkim
ginjal dengan gagal ginjal akut.
c. Darah perifer lengkap
d. Kimia darah (kalium, natrium, keratin, gula darah puasa)
2) EKG
a. Hipertrofi ventrikel kiri
b. Iskemia atau infark miocard
c. Peninggian gelombang P
d. Gangguan konduksi
3) Foto Rontgen
a. Bentuk dan besar jantung Noothing dari iga pada koarktasi aorta.
b. Pembendungan, lebar paru
c. Hipertrofi parenkim ginjal
d. Hipertrofi vascular ginjal (Aspiani, 2016)
G. Komplikasi
Kompikasi hipertensi menurut (Trianto, 2014):
1) Penyakit jantung
Komplikasi berupa infark miokard, angina pectoris, dan gagal jantung.
2) Ginjal
Terjadinya gagal ginjal dikarenakan kerusakan progresif akibat tekanan
tinggi pada kapiler-kapiler ginjal, glomerulus. Rusaknya glomerulus,
darah akan mengalir ke unit-unit fungsional ginjal dan nefron akan
terganggu sehingga menjadi hipoksik dan kematian. Rusaknya membrane
glomerulus , protein akan keluar melalui urin sehingga tekanan osmotic
koloid plasma berkurang dan menyebabkan edema
3) Otak
Komplikasi berupa stroke dan serangan iskemik. Stroke dapat terjadi pada
hipertensi kronik apabila arteri-arteri yang memperdarahi otak mengalami
hipertrofi dan menebal sehingga aliran darah ke daerah- daerah yang
diperdarahi berkurang.
4) Mata
Komplikasi berupa perdarahan retina , gangguan penglihatan,hingga
kebutaan.
5) Kerusakan pada pembuluh darah arteri
Jika hipertensi tidak terkontrol, dapat terjadi kerusakan dan penyempitan
arteri atau yang sering disebut dengan aterosklerosis dan arterosklerosis
(pengerasan pembuluh darah). Komplikasi berupa kasus perdarahan
meluas sampai ke intraventrikuler (Intra Ventriculer Haemorrhage) atau
IVH yang menimbulkan hidrosefalus obstruktif sehingga memperburuk
luaran. 1-4 Lebih dari 85% ICH timbul primer dari pecahnya pembuluh
darah otak yang sebagian besar akibat hipertensi kronik (65-70%) dan
angiopathy amyloid. Sedangkan penyebab sekunder timbulnya ICH dan
IVH biasa karena berbagai hal yaitu gangguan pembekuan darah, trauma,
malformasi arteriovenous, neoplasma intrakranial, thrombosis atau
angioma vena. Morbiditas dan mortalitas ditentukan oleh berbagai faktor,
sebagian besar berupa hipertensi, kenaikan tekanan intrakranial, luas dan
lokasi perdarahan, usia, serta gangguan metabolism serta pembekuan
darah.
H. Penatalaksanaan
Tujuan deteksi dan penatalaksanaan hipertensi adalah menurunkan risiko
penyakit kardiovaskular dan mortalitas serta morbiditas yang berkaitan. Tujuan
terapi adalah mencapai dan mempertahankan tekanan sistolik dibawah 140
mmHg dan tekanan distolik dibawah 90 mmHg dan mengontrol factor risiko.
Hal ini dapat dicapai melalui modifikasi gaya hidup saja, atau dengan obat
antihipertensi (Aspiani, 2016).
Penatalaksanaan faktor risiko dilakukan dengan cara pengobatan setara
non-farmakologis, antara lain:
1) Pengaturan diet
Berbagai studi menunjukan bahwa diet dan pola hidup sehat atau dengan
obat-obatan yang menurunkan gejala gagal jantung dan dapat
memperbaiki keadaan hipertrofi ventrikel kiri.
Beberapa diet yang dianjurkan:
a) Rendah garam
Diet rendah garam dapat menurunkan tekanan darah pada klien
hipertensi. Dengan pengurangan konsumsi garam dapat mengurangi
stimulasi system renin-angiotensin sehingga sangat berpotensi
sebagai anti hipertensi. Jumlah asupan natrium yang dianjurkan 50-
100 mmol atau setara dengan 3-6 gram garam per hari.
b) Diet tinggi kalium
dapat menurunkan tekanan darah tetapi mekanismenya belum jelas.
Pemberian kalium secara intravena dapat menyebabkan vasodilatasi,
yang dipercaya dimediasi oleh oksidanitrat pada dinding vascular.
c) Diet kaya buah dan sayur
d) Diet rendah kolestrol sebagai pencegah terjadinya jantung koroner.
2) Penurunan berat badan
Mengatasi obesitas pada sebagian orang, dengan cara menurunkan berat
badan mengurangi tekanan darah, kemungkinan dengan mengurangi
beban kerja jantung dan volume sekuncup. Pada beberapa studi
menunjukan bahwa obesitas berhubungan dengan kejadian hipertensi dan
hipertrofi ventrikel kiri. Jadi, penurunan berat badan adalah hal yang
sangat efektif untuk menurunkan tekanan darah. Olahraga teratur seperti
berjalan, lari,berenang, bersepeda bermanfaat untuk menurunkan tekanan
darah dan memperbaiki keadaan jantung.
3) Memperbaiki gaya hidup yang kurang sehat
Berhenti merokok dan tidak mengonsumsi alcohol, penting untuk
mengurangi efek jangka panjang hipertensi karena asap rokok diketahui
menurunkan aliran darah ke berbagai organ dan dapat meningkatkan kerja
jantung. (Aspiani, 2016)
2. Asuhan Keperawatan
Asuhan keperawatan keluarga merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam
praktek keperawatan yang diberikan pada klien sebagai anggota keluarga pada
tatanan komunitas dengan menggunakan proses keperawatan, berpedoman
pada standar keperawatan dalam lingkup wewenang serta tanggung jawab
keperawatan (WHO, 2014).
Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian yang diberikan
melalui praktik keperawatan dengan sasaran keluarga. Asuhan ini bertujuan
untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang dialami keluarga dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan, yaitu sebagai berikut
(Heniwati, 2008) :
1. Pengkajian
Pengkajian merupakan langkah awal pelaksanaan asuhan keperawatan,
agar diperoleh data pengkajian yang akurat dan sesuai dengan keadaan
keluarga. Sumber informasi dari tahapan pengkaajian dapat menggunakan
metode wawancara keluarga, observasi fasilitas rumah, pemeriksaan fisik
pada anggota keluarga dan data sekunder.
Hal-hal yang perlu dikaji dalam keluarga adalah :
a. Data Umum
Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi :
1) Nama kepala keluarga
2) Alamat dan telepon
3) Pekerjaan kepala keluarga
4) Pendidikan kepala keluarga
5) Komposisi keluarga dan genogram
6) Tipe keluarga
7) Suku bangsa
8) Agama
9) Status sosial ekonomi keluarga
10) Aktifitas rekreasi keluarga
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga meliputi :
1) Tahap perkembangan keluarga saat ini ditentukan dengan anak
tertua dari keluarga inti.
2) Tahap keluarga yang belum terpenuhi yaitu menjelaskan
mengenai tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh
keluarga serta kendala mengapa tugas perkembangan tersebut
belum terpenuhi.
3) Riwayat keluarga inti yaitu menjelaskan mengenai riwayat
kesehatan pada keluarga inti yang meliputi riwayat penyakit
keturunan, riwayat kesehatan masing-masing anggota
keluarga, perhatian terhadap pencegahan penyakit, sumber
pelayanan kesehatan yang biasa digunakan keluarga serta
pengalaman- pengalaman terhadap pelayanan kesehatan.
4) Riwayat keluarga sebelumnya yaitu dijelaskan mengenai
riwayat kesehatan pada keluarga dari pihak suami dan istri.
c. Pengkajian Lingkungan
1) Karakteristik rumah
2) Karakteristik tetangga dan komunitas RW
3) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
4) Sistem pendukung keluarga
d. Struktur keluarga
1) Pola komunikasi keluarga yaitu menjelaskan mengenai cara
berkomunikasi antar anggota keluarga.
2) Struktur kekuatan keluarga yaitu kemampuan anggota keluarga
mengendalikan dan mempengaruhi orang lain untuk merubah
perilaku.
3) Struktur peran yaitu menjelaskan peran dari masing-masing
anggota keluarga baik secara formal maupun informal.
4) Nilai atau norma keluarga yaitu menjelaskan mengenai nilai
dan norma yang dianut oleh keluarga yang berhubungan
dengaan kesehatan.
5) Fungsi keluarga :
a. Fungsi afèktif, yaitu perlu dikaji gambaran diri anggota
keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki dalam keluarga,
dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lain,
bagaimana kehangatan tercipta pada anggota keluarga dan
bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling
menghargai.
b. Fungsi sosialisai, yaitu perlu mengkaji bagaimana
berinteraksi atau hubungan dalam keluarga, sejauh mana
anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya dan
perilaku.
c. Fungsi perawatan kesehatan, yaitu meenjelaskan sejauh
mana keluarga menyediakan makanan, pakaian, perlu
dukungan serta merawat anggota keluarga yang sakit.
Kesanggupan keluarga dalam melaksanakan perawatan
kesehatan dapat dilihat dari kemampuan keluarga dalam
melaksanakan tugas kesehatan keluarga, yaitu mampu
mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan untuk
melakukan tindakan, melakukan perawatan kesehatan
pada anggota keluarga yang sakit, menciptakan lingkungan
yang dapat meningkatan kesehatan dan keluarga mampu
memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat di
lingkungan setempat.
d. Pemenuhan tugas keluarga. Hal yang perlu dikaji adalah
sejauh mana kemampuan keluarga dalam mengenal,
mengambil keputusan dalam tindakan, merawat anggota
keluarga yang sakit, menciptakan lingkungan yang
mendukung kesehatan dan memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan yang ada.
6) Stres dan koping keluarga
1. PENGKAJIAN
A. DATA UMUM
1. Identitas Kepala Keluarga
1) Nama KK : Ny. T
2) Usia : 57 Tahun
3) Pendidikan : SMP
4) Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
5) Alamat : Desa Jelimpo Kec. Jelimpo Kab. Landak
2. Komposisi keluarga :
Tabel 2. Komposisi keluarga
5 An. Y L Cucu 5 - -
3. Genogram
: Laki – laki
: Perempuan
: Meninggal
: Kepala Keluarga Ny. T
: Serumah
4. Tipe keluarga
Tipe extended family yaitu dalam keluarga terdiri dari Ibu, anak,
menantu dan cucu.
5. Suku dan Bangsa
Keluarga klien berasal dari suku Dayak atau Indonesia kebudayaan
yang dianut tidak bertentangan dengan masalah kesehatan, bahasa
sehari-hari yang digunakan yaitu bahasa Dayak
6. Agama
Ny. T beragama Katolik serta anak, menantu dan cucu beragama yang
sama, setiap hari minggu Ny. T ke gereja dan setiap ada kegiatan di
gereja.
7. Status sosial ekonomi keluarga :
Sumber pendapatan keluarga diperoleh dari pekerjaan anaknya yang
bekerja di perusahaan
Penghasilan : Rp. 3.500.000,00
Kebutuhan yang dibutuhkan keluarga
Makan : 1.000.000,00
Listrik : 200.000,00
Lain : 1.200.000,00+
2.400.000,00
Barang-barang yang dimiliki : televisi, kipas angin, sepeda, Kulkas,
mesin cuci, almari, 1 set kursi tamu, sepeda motor
8. Aktifitas rekreasi keluarga
Rekreasi digunakan untuk mengisi kekosongan waktu dengan
menonton televisi bersama dirumah, rekreasi di luar rumah kadang-
kadang kecuali di ajak anak-anaknya
B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
1. Tahap perkembangan saat ini
Tahap perkembangan keluarga Ny. T merupakan tahap VIII keluarga
usia lanjut.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tn. S dan Ny. C berharap agar anaknya masih bersekolah dan dapat
terus melanjutkan pendidikan
3. Riwayat keluarga inti
- Ny. T kadang – kadang mengeluh sakit. Mempunyai penyakit
hipertensi sejak 15 th yang lalu, jarang kontrol ke Puskesmas,
tidak mempunyai masalah dengan istirahat, makan maupun
kebutuhan dasar lainnya mempunyai penyakit hipertensi pada
saat pengkajian :
E. FUNGSI KELUARGA
1. Keluarga afektif
Hubungan antara keluarga baik, mendukung bila ada yang sakit
langsung dibawa ke petugas kesehatan atau rumah sakit.
2. Fungsi sosial
Setiap hari keluarga selalu berkumpul di rumah, hubungan dalam
keluarga baik dan selalu mentaati norma yang baik.
3. Fungsi perawatan keluarga
Penyediaan makanan selalu dimasak terdiri komposisi, nasi, lauk
pauk, dan sayur dengan frekuensi 3 kali sehari dan bila ada anggota
keluarga yang sakit keluarga merawat dan mengantarkan ke rumah
sakit atau petugas kesehatan. Dalam merawat Ny. T masih
memberikan makanan yang sama dengan anggota keluarga yang lain
4. Fungsi reproduksi
Ny. T sudah tidak melakukan hubungan seksual karena merasa sudah
tua tidak mampu lagi dan juga sudah tidak mempunyai suami.
5. Fungsi ekonomi
Keluarga dapat memenuhi kebutuhan makan yang cukup, pakaian
untuk anak dan biaya untuk berobat.
H. HARAPAN KELUARGA
Keluarga berharap pada petugas kesehatan agar meningkatkan mutu
pelayanan dan membantu masalah Ny. T
ANALISA DATA
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan
Tujuan Intervensi
Keluarga
Manajemen kesehatan keluarga Setelah dilakukan kunjungan 1. Berikan penjelasan pada keluarga tentang diet
tidak efektif berhubungan dengan rumah 3x diharapakan keluarga yang sesuai untuk penderita hipertensi yaitu diet
ketidakmampuan keluarga mampu memberikan perawatan rendah garam, rendah lemak dan kolesterol
merawat dalam mengenal pada Ny. T dengan kriteria hasil : 2. Anjurkan pada keluarga untuk mengkonsumsi
masalah anggota keluarga dengan 1. Adanya usaha untuk tidur makanan sesuai dengan diet hipertensi
hipertensi sesuai kebutuhan 3. Berikan penjelasan pada keluarga tentang diet
2. Periksa secara teratur ke yang sesuai untuk penderita hipertensi yaitu diet
pelayanan kesehatan rendah garam, rendah lemak dan kolesterol
3. Ungkapan Ny. T tidak takut 4. Anjurkan pada keluarga untuk jadwal tidur Ny. T
4. Wajah Ny. T tampak relaks 5. Anjurkan pada keluarga untuk mengkonsumsi
makanan sesuai dengan diet hipertensi
6. Anjurkan kepada keluarga memeriksakan Ny. T
secara teratur
7. Melatih dan mengajarkan senam hipertensi
31
4. CATATAN PERKEMBANGAN
Topik/Materi : Hipertensi
Sasaran : Ny. T
Hari/Tgl : Kamis , 16 Maret 2022
Lokasi Waktu : 30 menit
Tempat : Rumah Ny. T
Leaflet
G. Metode Penyuluhan
H. Evaluasi
1. Struktur
a. Persiapan Penyuluh
1) Penyuluh menyiapkan diri untuk membawakan materi yang
akan disampaikan kepada peserta penyuluhan.
2) Penyuluh mampu menyiapkan satuan acara penyuluhan (SAP)
b. Media
Media yang digunakan berupa leaflet
c. Peserta
1) Peserta bersedia mengikuti acara penyuluhan
2) Peserta penyuluhan merupakan pasien dengan penyakit Hipertensi
d. Tempat
Tempat penyuluhan berada dalam suasana yang nyaman dan kondusif
untuk mendukung pelaksanaan penyuluhan.
2. Proses
a. Penyuluhan membuat kontrak dengan peserta untuk waktu pelaksanaan
kegiatan penyuluhan.
b. Peserta mengikuti kegiatan penyuluhan sejak awal hingga akhir kegiatan.
c. Penyuluh mampu menarik perhatian peserta terhadap materi yang
disampaikan.
d. Peserta diharapkan berperan aktif selama kegiatan penyuluhan.
e. Kegiatan penyuluhan berjalan secara sistematis.
3. Hasil
a. Penyuluh mampu memberikan materi penyuluhan yang telah dibuat
minimal 90% dari materi penyuluhan.
b. Peserta diharapkan mengerti mengenai materi penyuluhan minimal 90%
c. Saat penyuluh melakukan evaluasi kepada peserta diharapkan peserta
dapat memberikan umpan balik yang positif misalnya peserta dapat
menjawab pertanyaan penyuluh
d. Media dapat terdistribusi kepada peserta penyuluhan
I. Lampiran
1. Materi
2. Media yang digunakan (leaflet)
MATERI PENYULUHAN
Kondisi penderita hipertensi secara medis berbeda dengan orang sehat. Untuk
itu,perlu Senam yang juga dilakukan secara khusus. Latihannya harus bertahap
dan tidakboleh memaksakan diri. Gerakan dengan intensitas ringan dapat
dilakukan perlahan sesuai kemampuan.Menurut Niniek Soetini SSt Ft,
Fisioterapis Siloam Hospitals Surabaya, contoh latihan yang bisa diterapkan
setiap hari adalah sebagai berikut:
Pemanasan:
1. Tekuk kepala ke samping, lalu tahan dengan tangan pada sisi yang sama
dengan arah kepala. Tahan dengan hitungan 8-10, lalu bergantian dengan
sisi lain.
2. Tautkan jari-jari kedua tangan dan angkat lurus ke atas kepala dengan
posisi kedua kaki dibuka selebar bahu. Tahan dengan 8-10 hitungan.
Rasakan tarikan bahu dan punggung.
Inti:
GERAKAN - GERAKAN TANGAN
1. Mengangkat tangan kedepan, ke atas, ke samping, ke belakang
2. Gerakan tangan membuka dan menyilang
3. Mendorong dan memompa ke depan, ke atas, dan ke samping
4. Gerakan tangan meninju, ke depan, ke samping, ke atas, ke bawah, dan
menyilang
5. Gerakan mengayun satu tangan atau dua tangan
6. Tepukan, antara lain kedua tangan menepuk, tangan menepuk paha,
bahu, dan lain sebagainya
7.
TRIPUSA
1. Tekuk kepala ke samping, 891211038
lalu tahan hitungan 8-10, Manfaat Senam Hipertensi
lalu bergantian dengan sisi
1. Untuk meningkatkan daya
lain.
tahan jantung dan paru-
2. Tautkan jari-jari kedua paru serta membakar lemak
tangan dan angkat lurus ke yang berlebihan di tubuh SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM
atas kepala dengan posisi 2. Meningkatkan daya tahan PONTIANAK
kedua kaki dibuka selebar tubuh TAHUN 2022