Professional Documents
Culture Documents
Kimia Analitik Pemanasan Zat Kimia 7
Kimia Analitik Pemanasan Zat Kimia 7
Disusun oleh :
B. Teori Dasar
Menurut silawati (2006), pelajaran sains adalah pelajaran yang membahas fenomena
yang terjadi di alam, termasuk fenomena alam yang terdapat di lingkungan sekitar kita.
Mempelajari sains tidak cukup hanya dengan cara membaca buku sains saja tetapi juga
harus dibarengi dengan pengalaman melakukan praktikum, praktikum adalah kegiaatan
yang harus dilakukan oleh mahasiswa yang bertujuan agar mahasiswa: 1. Terampil dalam
menggunakan alat dan bahan dilaboratorium 2. Mengenali dan memanfaatkan sistem
kerja alat dan bahan di laboratorium 3. Memahami terjadinya suatu proses melalui
pembuktian Sebelum melakukan praktikum, terlebih dahulu kita harus mengenal atau
mengetahui tentang alat-alat yang digunakan dalam melakukan kegiatan praktikum. Alat
– alat laboratorium yang digunakan dalam percobaan bermacam – macam diantaranya
alat pemanas yang terdiri dari pembakar zat , kaki tiga , selain itu juga digunakan alat
ukur gelas . Untuk mereaksikan zat digunakan gelas ukur , labu ukur (labu takar ) , pipet
tets dan buret . Sedangkan alat – alat lain seperti pengaduk gelas , erlenmeyer , corong
semprot , kertas saring , timbangan dan lain-lainl. Alat –alat gelas memiliki kegunaan dan
fungsi masing – masing yang berguna untuk memudahkan praktikan dalam melaksanakan
praktikum (Subroto,2000).
C. Alat dan Bahan
1. Alat
NO ALAT JUMLAH
1 Buncen 1 buah
2 Kaki tiga 1 buah
3 Tabung reaksi 2 buah
4 Erlenmeyer 1 buah
5 Labu ukur 1 buah
6 Pipet tetes 1 buah
7 Pipet 25ml 1 buah
8 Bulp 1 buah
9 Gelas ukur 1 buah
10 Gelas piala 1 buah
11 Corong 1 buah
12 Kertas saring 1 buah
13 Batu didih 3 buah
2. Bahan
NO BAHAN JUMLAH
1 Air 40ml
2 NaCl 200mg
3 NaOH 75mg
D. PROSEDUR
F. Pembahasan
Pada percobaan pertama adalah memanaskan NaCl 500mg yang dilarutkan
dengan 15ml air di dalam erlenmeyer menggunakan kaki tiga mendapatkan hasil
larut/homogen. Pada percobaan kedua dilakukan pemanasan NaCl 100mg di larutkan
dengan 5ml air di dalam tabung reaksi yang dipanaskan di atas api spiritus mendapatkan
hasil larut setelah beberapa menit pemanasan. Percobaan ketiga menggunakan NaOH
100mg yang dilarutkan dengan 5ml air di dalam tabung reaksi yang dipanskan
menggunakan metode pemanasan beaker glass yang diisi air dengan nyala api spriritus
hingga mendidih, mendapatkan hasil larut. Dan percobaan terakhir yaitu pemanasa
NaOH 300mg dilarutkan dengan 30ml air di dalam erlenmeyer, pemanasan
menggunakan penangas air dengan suhu 100 derajat celcius mendapatkan hasil yang
larut.
G. Kesimpulan
Dengan 4 percobaan tersebut, dapat disimpulkan bahwa zat kimia setelah
dipanaskan beberapa menit dengan metode yang berbeda mendapatkan hasil
larut/homogen jika pemanasan nya dilakukan hingga sampel mendidih.
Gambar 1. Pemanasan 500mg NaCl dalam erlenmeyer