Annisa-Teori Psikoanalisis, Bihaviorisme, Kognitif, Humanisme

You might also like

You are on page 1of 2

1.

Menurut Teori Psikoanalisis, manusia seringkali dipengaruhi oleh pergolakan


keinginan-keinginan yang berasal dari alam bawah sadarnya dalam setiap tindakan
dan perilakunya sehari-hari (Homo Valens). Keinginan-keinginan bawah sadar itu
bisa juga semacam insting, naluri, maupun intuisi. Psikoanalisis bisa di lihat dari
aspek berikut :
a. Perkembangan Kepribadian
b. Sosialisasi
c. Agresi Kebudayaan
d. Perilaku

2. Bihaviorisme pada analisis perilaku manusia berdasarkan perilaku yang nampak serta
dapat diukur. Manusia hanyalah diibaratkan seperti mesin-mesin yang digerakkan
semaunya oleh lingkungan (Homo Mechanicus). Kita boleh jadi sangat terbuka
dengan teman-teman kita, akan tetapi menjadi sangat tertutup dengan orang tua kita,
begitu juga sebaliknya. Di kantor, kita adalah seorang bawahan yang selalu menuruti
perintah atasan kita, namun kita menjadi sangat dominan dan keras kepala ketika kita
menghadapi pasangan kita atau juga sebaliknya. Dari uraian tersebut, dapat
disimpulkan bahwa lingkunganlah yang menentukan sikap dan prilaku kita.
Teori Bihaviorisme digunakan untuk menjelaskan :
a. Persepsi Interpersonal
b. Konsep Diri
c. Sosialisasi
d. Kontrol Sosial
e. Ganjaran dan Hukuman
Karakteristik dari Teori Behaviorisme :
a. Obyek psikologi adalah tingkah laku
b. Semua bentuk tingkah laku di
c. Kembalikan pada reflek
d. Mementingkan pembentukan kebiasaan
Behaviorisme percaya bahwa perilaku manusia merupakan hasil proses belajar.
Behaviorisme berpendirian bahwa manusia dilahirkan tanpa sifat sosial atau
psikologis, manusia sangat dipengaruhi lingkungannya. Perilaku manusia
memerlukan peneguhan, sedangkan kemampuan untuk melakukannya ditentukan oleh
peniruan dalam suatu proses belajar sosial.. Belajar artinya perubahan perilaku
organisme sebagai pengaruh lingkungan. Ia tidak mau mempersoalkan apakah
manusia baik atau jelek, rasional atau emosional, tapi hanya ingin mengetahui
bagaimana perilakunya dikendalikan oleh faktor-faktor lingkungan.

3. Kognitif, manusia mempunyai kemampuan untuk berpikir dan menganalisa setiap


informasi yang diterimanya (Homo Sapiens). Manusia bahkan mampu mengubah
lingkungan sesuai dengan keinginannya. Berbeda jika dibandingkan dengan
pendekatan Behaviorisme diatas. Manusialah yang memberikan makna pada setiap
informasi yang dijumpainya, bukan sebaliknya. Karakteristik pada kognitif ialah :
a. Konsep sikap bahasa
b. Berpikir
c. Dinamika kelompok
d. Propaganda
e. Mempelajari cara manusia menerima, mempersepsi, mempelajari, menalar,
mengingat dan berpikir tentang informasi

4. Humanisme, manusia memiliki banyak sekali warna dalam memainkan peranan di


kehidupannya (Homo Ludens). Paham ini tidak sekedar membatasi ruang lingkup
manusia dilihat sebagai obyek, melainkan banyak memberi perhatian kepada makna
kehidupan menjadi manusia yang sesungguhnya. Yakni menjadikan manusia untuk
semakin lebih manusiawi, dalam arti yang lebih positif tentunya. Setiap manusia
memandang dunia ini dengan pengalaman orang lain. Kehidupan akan bermakna bila
melibatkan nilai-nilai dan pilihan-pilihan yang bermanfaat secara sosial, yang
terpenting bukan apa yang bisa kita peroleh dari kehidupan, melainkan apa yang bisa
kita sumbangkan untuk kehidupan.
Karakterisrik Humanisme ialah :
a. Keunikan manusia
b. Pentingnya nilai dan makna
c. Kemampuan manusia untuk mengembangkan diri

You might also like