You are on page 1of 13

MAKALAH

GIFTED TALENTED (ANAK BERBAKAT)


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah ortopedagogik yang diampu Drs. Wagino,
M.Pd

Oleh:

1. Mochammad Ubaidillah ( 17010044026 )


2. Ajeng Wulandari Rahma ( 17010044027 )
3. Erlita Novadila Widaryati ( 17010044028 )
4. Lingga Fajar Ramadhan ( 17010044029 )
5. Jihan Devi Annisa ( 17010044030 )
6. Amalia ( 17010044031 )

PENDIDIKAN LUAR BIASA


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGRI SURABAYA

ii
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufiq dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang ‘’Gifted Talented (Anak berbakat) “ . Dan kami juga berterima kasih kepada Drs.
Wagino, M.Pd selaku Dosen Mata Kuliah ‘’ ortopedagogik ’’ yang telah memberika tugas ini
kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai anak berbakat. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang
akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan
yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang lain. Sebelumnya kami
mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami sangat
memohon kritik dan saran yang membangun dari anda, demi perbaikan makalah ini di waktu
yang akan datang.

Surabaya, 24 November 2017

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................................................
KATA PENGANTAR..................................................................................................................
DAFTAR ISI ...............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................................


1.1 Latar Belakang Masalah....................................................................
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................
1.3 Tujuan Penelitian...............................................................................

BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................................................


2.1 Pengertian Anak Berbakat ................................................................
2.2 Ciri-ciri anak berbakat.......................................................................
2.3 klasifikasi anak berbakat ..................................................................
2.4 karakteristik anak berbakat................................................................
2.5 identitas anak berbakat .....................................................................
2.6 layanan pendidikan anak berbakat.....................................................
2.7 problem anak berbakat.......................................................................
2.8 konsep renzulli...................................................................................

BAB III PENUTUPAN .............................................................................................................


3.1 kesimpulan.........................................................................................
3.2 saran...................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Setiap anak memilki anugrah tersendiri yang diberikan dari sang maha pencipta
kepadanya melalui berbagai cara salah satunya adalah sperti anak yang berbakat.
Anugrah yang diberikan bukan hanya saja berupa keblebihan namun erkadang
kekuranganpun termasuk anugrah dari tuhan yang diberikan kepada umatnya. Setiap
kelebihan dan kekurangan pada manusia pada dasarnya harus di syukuri dan cara yang
mensyukuri yang paling baik adalah dengan mengembangkan kekurangan menjadi suatu
kelebihan dan menjadikan kelebihan sebagai sebagai perantara untuk membantu orang
lain dalam hal kebaikan.
Dalam makalah ini akan dibahasa bagaimana cara menangani anak yang berbakat,
oleh karena itu mengapa anak berbakat masuk kedalam kategori anak berkebutuhan
khusus karena pada dasarnya anak berbakat itu anak yang memilki perbedaan dengan
anak yang lainnya sehingga perlu mendapatkan penanganan atau wadah untuk
menampung anak berbakat tersebut.
Keberbakatan hingga kini masih menjadi wacana yang sangat menarik, baik bagi yang
terlibat langsung dengan persoalan keberbakatan maupun yang tidak. Bahkan menjadi
lebih menarik lagi, karena banyak terjadi miskonsepsi terhadap keberbakatan. Secara
umum “Keberbakatan dapat diartikan sebagai kemampuan unggul yang memungkinkan
seseorang berinteraksi dengan lingkungan dengan tingkat prestasi dan kreativitas yang
sangat tinggi.”
Dari peranyataan tersebut dapat dipahami bahwa pertama, keberbakatan merupakan
suatu kualitas yang dibawa sejak lahir (dengan kata lain keberbakatan itu bersifat
alamiah), dan kedua, bahwa lingkungan keberbakatan adalah arena di mana anak
berbakat memainkan peran didalamnya). Karena itulah dapat dikatakan bahwa tingkat
prestasi dan kreativitas yang tinggi dihasilkan dari interaksi yang terus menerus dan
fungsional antara kemampuan dan karakteristik yang dibawa seseorang dari lahir dan
yang diperoleh selama dalam kehidupannya.
Perhatian terhadap pendidikan anak berbakat sebenarnya sudah dikenal sejak 2000
tahun yang lalu. Misalnya, Plato pernah menyerukan agar anak-anak berbakat
dikumpulkan dan dididik secara khusus karena mereka ini diharapkan bakal menjadi
pemimpin negara dalam segala bidang pemerintahan. Oleh karena itu, mereka dibekali
ilmu pengetahuan yang dapat menunjang tugas mereka (Rohman Natawijaya, 1979).
Demikian pula di Indonesia, kehadiran mereka sudah dikenal sejak dulu. Banyak
sekolah yang menerapkan sistem loncat kelas atau dapat naik ke kelas berikutnya lebih

ii
cepat meskipun waktu kenaikan kelas belum saatnya. Perhatian yang lebih serius dan
formal tersurat dalam UUSPN No. 2 Tahun 1989 bahwa peserta didik yang memiliki
kemampuan dan kecerdasan luar biasa berhak memperoleh pendidikan khusus untuk
mengembangkan potensi anak-anak tersebut secara optimal.
Anak berbakat tidak mengalami kecacatan, seperti anak tunanetra, tunarungu, dan
tunagrahita. Walaupun diantara anak berbakat ada yang menyandang kelainan, tetapi
kelainan itu bukan pada terhambatnya kecerdasan. Agar anak berbakat yang mempunyai
potensi unggul tersebut dapat mengembangkan potensinya dibutuhkan program dan
layanan pendidikan secara khusus. Mereka lahir dengan membawa potensi luar biasa
yang berarti telah membawa kebermaknaan hidup. Oleh karena itu, tugas
pendidikan adalah  mengembangkan kebermaknaan tersebut secara optimal sehingga
mereka dapat berkiprah dalam memajukan bangsa dan negara.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah pengertian anak berbakat?
2.   Bagaimana klasifikasi anak berbakat?

3.   Bagaimana karakteristik anak berbakat?

4.  Masalah dan dampak apa saja yang timbul dari keberbakatan?

5. Bagaimana cara mengidentifikasi keberbakatan

6. Bagaimana bentuk layanan pendidikan bagi anak berbakat?

1.3 Tujuan masalah


1. Untuk mengetahui pengertian anak berbakat.
2. Untuk mengetahui klasifikasi anak berbakat.
3. Untuk mengetahui karakteristik anak berbakat.
4. Untuk mengetahui masalah apa saja yang terjadi dari keterbakatan
5. Untuk mengetahui cara mengindentifikasi keterbakatan
6. Untuk mengetahui layanan pendidikan bagi anak terbatasan

ii
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Anak Berbakat

Anak berbakat menurut Joseph Renzulli adalah anak yang memiliki interaksi
tiga sifat dasar manusa yang menyatu ikatan yang terdiri dari kemampuan umum
dengan tingkatan diatas rata-rata. Standart yang ditetapkan untuk anak berbakat tahun
2003 diatas 140. Jika tes IQ diatas 140 ke atas, maka anak tersebut memiliki bakat
yang tinggi. Anak yang berbakat pasti mempunyai kreatifitas yang tinggi dan mampu
menciptakan hal-hal baru.

2.2 Ciri – ciri anak berbakat


Seorang pakar pendiri khusus bernama Matinson ( 1974 ) mengemukakan ciri - ciri
yang menjadikan seorang anak dapat dikategorikan sebagai anak berbakat, yaitu :

 Mempunyai pengamatan yang tajam. Sesuatu yang biasa saja di mata orang-orang
menjadi hal yang sangat menarik dan harus dianalisa oleh anak berbakat
 Dapat berkonsentrasi untuk waktu yang panjang pada tugas dan minatnya
 Berfikir kritis bahkan terhadap diri sendiri. Anak berbakat lebih banyak bertanya
terhadap apa yang ada di lingkungannya dan terhadap dirinya sendiri. Jika memiliki
masalah anak berbakat tidak hanya menanyakan kenapa dirinya bisa seperti ini tapi
juga menganalisa kebelakang dan dampaknya ke depan
 Senang mencoba hal-hal baru. Anak berbakat cendrung penantang dalammencari
pengalaman. Keinginan anak berbakat atas segala hal yang menarik baginya diikuti
oleh keinginan yang kuat dan kefokusan yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak
normal pada umumnya.
 Mempunyai daya abstraksi, konseptualisasi dan sintesis yang tinggi
 Senang terhadap kegiatan intelektual dan pemecahan masalah
 Cepat menangkap hubungan-hubungan sebab akibat
 Berperilaku terarah pada tujuan.anak berbakat memiliki tingkat kefokusan tinggi pada
tujuan akhirnya
 Mempunyai daya imajinasi yang kuat
 Memiliki banyak kegemaran. Mempunyai daya tarik terhadap banyak hal dan tetap
fokus pada hal tersebut
 Mempunyai daya ingat yang kuat
 Tidak cepat puas dengan prestasinya
 Peka (sensitif) dan mengggunakan intuisi (firasat)

ii
2.3 klasifikasi anak berbakat
anak yang mempunyai kecerdasan diatas rata-rata dapat di klarifikasikan menjadi 3
kelompok yang dikemukakan oleh sutratinah tirtonegoro yaitu : superior, gifled, dan
genius
1. superior adalah anak yang memiliki kecerdasan berkisar antara 110 sampai
dengan
125 sehingga prestasi belajarnya cukup tinggi. Anak superior memiliki
karakteristik berbicara lebih dini, dapat membaca lebih awal, mengerjakan
pekerjaan sekolah dengan mudah
2. gifled adalah anak yang memiliki kecerdasan ( IQ ) antara 125 – 140 . dan dia
mempunyai bakat yang menonjol, seperti : seni musik, drama dan ahli dalam
memimpin.
3. genius adalah anak yang memiliki kecerdasan yang sangat luar biasa, sehingga ia
dapat menciptakan sesuatu yang sanggat tinggi nilainya. Dan ia memiliki ( IQ )
140 – 200 . dan ia memiliki sifat kreatif, kritis, banyak ide dan suka menganalisis.
2.4 karakteristik anak berbakat

Biasanya anak yang kreatif  selalu ingin tahu, memiliki minat yang luas, dan
menyukai kegemaran dan aktivitas yang kreatif. Mereka biasanya cukup mandiri dan
memiliki rasa percaya diri, lebih berani mengambil resiko (tetapi dengan perhitungan)
daripada anak-anak pada umumnya. Artinya dalam melakukan sesuatu yang bagi
mereka amat berarti, penting, dan disukai, tidak terlalu menghiraukan kritik atau
ejekan orang lain. Merekapun tidak merasa takut untuk membuat kesalahan dan
mengemukakan pendapat mereka walaupun mungkin tidak disetujui orang lain. Orang
yang inovatif cenderung menonjol, berbeda, membuat kejutan, atau menyimpang dari
tradisi/kebiasaan setempat. Rasa percaya diri, keuletan, dan ketekunan membuat
mereka tidak cepat putus asa dalam mencapai tujuan mereka. Thomas Alpha Edioson
mengungkapkan bahwa “Genius is 1% inspiration and 99% perspiration”.
Treffinger mengatakan bahwa pribadi yang kreatif biasanya lebih terorganisasi dalam
tindakan. Rencana inovatif serta produk orisinil mereka telah dipikirkan matang-
matang lebih dahulu, dengan mempertimbangkan masalah yang mungkin timbul dan
implikasinya.
Apabila dilihat dari kemampuan –kemampuan yang membedakan mereka dari
anak-anak sebayanya, maka kita akan menemukan karakteristik – karakteritik berikut
pada  anak-anak berbakat.

ii
Karakteristik kognitif

·       Kualitas luar biasa di  informasi

·       Ingatan yang kuat

·       Kebiasaan perubhan minat & keinginan kemampuan menghasilkan ide-ide dan


solusi yang asli’

Karakteristik bahasa

·       Kemampuan verbal

·       Perkembangan yang tinggi pada pengenalan bahasa dan penulisan bahasa.

·       Perkembangan yang baik pada perkembangan sensorik

·       Tidak kebal untuk keretakan kekurangan integrasi di antara pikiran dan badan.

Karakteristik afektik

·       Pendekatan evaluasi terhadap diri sendiri dan lainya.

·       Gigih, tujuan perilaku tak langsung.

·       Kepekaan yang tak bias untuk harapan & perasaan orang lain.

·       Tingginya kesadaran diri, menyesuaikan dengan perbedaan perasaan.

·       Perkembangan awal  dalam focus of control dan kepuasan kedalam dan identitas
emosional yang tidak biasa.

·       Harapan yang tinggi dan lainya, sering menuju tingkat frustasi dirinya, lainya
dan situasinya.

·       Kemampuan tingkat perkembangan moral.

·       Kemajuan kognitif dan kapasitas afektif dan konseptualisasi dan pemecahan


masalah sosial.

ii
2.5 Identitas anak berbakat

Identifikasi anak berbakat adalah proses mengenali anak yang memiliki


kecerdasan dan bakat yang istimewa, sehingga sangat diperlukan layanan agar anak
yang telah diidentifikasi dapat berkembang sesuai potensi yang dimiliki. Hal ini
bertujuan menemukan anak-anak yang berbakat dan membantu mereka
mengoptimalkan potensi unggul nya sehingga dapat prestasi yang sangat unggul.
Hallahan, Kauffman, Pullen (2012) mengemukakan bahwa identifikasi merupakan
proses untuk membantu anak dengan kemampuan special untuk mengembangkan diri,
sehingga dapat mengenbangkan potensi serta dapat memberikan kontribusi terhadap
masyarakat. Renzulli menyimpulkan bahwa anak-anak berbakat mungkin memiliki
nilai tinggi pada kemampuan intelektual umum dan atau skor rendah pada hirarki
kreativitas dan komitmen tugas.

2.6 layanan pendidikan anak berbakat

Bentuk-bentuk penyelenggaraan program percepatan belajar untuk anak


berbakat atau anak dengan tingkat kecerdasan diatas rata-rata:
1.Sekolah khusus

Yaitu semua siswa yang belajar disekolah ini adalah siswa yang memiliki
potensi kecerdasan dan bakat istimewa. Kelas khusus juga memiliki kurikuum yang
berbeda dan cenderung lebih sulit dari dibanding materi biasanya di sekolah bertaraf
reguler

2. Akselerasi

Atau biasadisebut lompat kelas, merupakan peningkatan kecepatan waktu


untuk penguasaan materi yang lebih singkat dibandingkan dengan teman sebayanya.

3.Home schooling

Home schooling bisa menjadi alternatif lain untuk anak berbakat karena
seluruh pertanyaan dan pemikiran mereka bisa di tangani dengan baik oleh
pembimbing yang profesional di bidangnya.

ii
2.7 Problem anak berbakat

Anak berbakat mengandung atau memunculkan masalah bagi :

1. individu sendiri
a. kecepatan perkembangan kognitif yang tidak sesuai dengan kondisi fisik,
sehingga terjadi kesenjangan diantara keduanya, dan menimbulkan perasaan
tidak ada kuat pada dirinya sendiri.
b. Perkembangan kognitif ia lebih cepat dari teman sebayanya dan akan
menimbulkan keborosan terhadap pengajaran reguler.
c. Kemampuan anak berbakat untuk menyerap dan menghimpun informasi yang
tidak diimbangi dengan perkembangan emosi dan kesadaran.
d. Kematangan sosial dan kecakapan kepemimpinan yang tumbuh lebih awal
pada anak berbakat dan dapat menimbulkan penyesuaian diri.
2. masalah dampak bagi keluarga
a. adanya komunikasi terbuka antara orang tua dan anak disertai kasih sayang.
b. Berikan anak untuk menghadapi masalah dan memecahkan masalah.
c. Memberika kepercayaan untuk melakukan sesuatu yang disenangi asalkan
positif.
d. Hargai upaya hasil kerja anak dan ikuti perkembangannya.
3. masalah dampak bagi masyarakat
terlebih pada isu sosial maupun politik bagaimana perlakuan anak berbakat
diberikan pelayanan pendidikan yang mungkin di perolehnya.
4. masalah bagi penyelenggaraan pendidikan
perbedaan program pendidikan bagi anak berbakat bukan sekedar berbeda,
tetapi secara kualitatif memang menghendaki perbedaan walaupun tidak
berarti harus terpisah dari anak-anak biasa.

2.8 Konsep Renzulli

Konsep Renzulli disebut dengan the three rings conception, yaitu anak
berbakat memenuhi tiga kriteria yakni memiliki kemampuan di atas rata-rata,
komitmen terhadap tugas dan kreativitas (Reni, Hawadi: 2002).
1.      Kemampuan baik di atas rata-rata

Kemampuan di atas rata-rata mencakup dua hal, yaitu kemampuan umum dan
kemampuan khusus. Kemampuan umum terdiri dari kapasitas untuk memproses
informasi, mengintegrasikan pengalaman, respon yang cocok, dan adaptif terhadap
situasi baru. Contohnya, kemampuan logika dan hitungan, spatial, daya ingat, dan
kelancaran kata. Kemampuan ini diukur dengan tes intelegensi.

Kemampuan spesifik pada bidang tertentu seperti matematika dan kimia mempunyai
hubungan yang kuat dengan kemampuan umum sehingga potensi dalam bidang ini
dapat ditentukan melalui tes intelegensi dan tes bakat.

ii
2.      Tanggung jawab terhadap tugas

Konsisten terhadap tugas dapat ditemukan pada orang yang tergolong kreatif
produktif yang memiliki rasa tanggung jawab, suatu bentuk halus dari motivasi.
Motivasi biasanya didefinisikan sebagai suatu proses energi umum yang merupakan
faktor pemicu pada organisme, tanggung jawab tersebut ditampilkan pada tugas
tertentu yang spesifik.

3.      Kreativitas

Nicholes (dalam Reni, Hawadi:2002), mendeteksi keberbakatan dapat


dilakukan dengan cara menganalisis produk kreatif untuk melihat dan meramalkan
potensi kreativitas subjek.

ii
BAB III

PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

ii
DAFTAR PUSTAKA

1. http//tongyanggamdha.wordpress.com.2009/04/08/program-pendidikan-bagi-
anak-berbakat-istimewa
2. semiawan.conny.1994.perspektif pendidikan anak berbakat.
Jakarta:Departemen pendidikan dan kebudayaan
3. http://choirulfahmie.wordpress.com
4. Tirtonegoro.sutratinah.1984.anak supernormal dan program pendidikan.
Jakarta. Pt.bina aksara
5. http://www.psychologymania.net/2010/02/pemberian-pelayanan-bagi-anak-
berbakat.html?m=1

ii

You might also like