You are on page 1of 4

LAYANAN ANESTESIA

RUMAH SAKIT No. Dokumen No. Revisi Halaman


IBU DAN ANAK
AMANAT YANKEP/RSIA- 1 1/4
JL. Haji Bau No. 11d/
Jl. Manggis No. 3
Makassar AM/159
Tlp. 0411-873575

Ditetapkan :
Tanggal Terbit Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanat
Makassar
SPO
20 April 2022
Dr. Hj. Amalia, Sp.OG.,M.Kes
NIK. 201702002
Suatu prosedur tindakan anestesia yang dilakukan oleh DPJP dan
peserta didik. Anestesiologi untuk memenuhi keadaan amnesia,

PENGERTIAN analgesia dan penekanan refleks, yang meliputi : proses


perencanaan, persiapan, tindakan, dan pemantauan selama
anestesia.
1. Mempertahankan kondisi dan keselamatan pasien selama
tindakan operasi atau tindakan lain yang menyebabkan pasien
memerlukan anestesia umum.
2. Membantu menciptakan kondisi yang optimal untuk prosedur
TUJUAN
yang akan dijalani.
3. Mengurangi angka kesakitan dan angka kematian selama
layanan anestesia.
4. Peningkatan kualitas layanan anestesia.
Peraturan Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanat Makassar
Nomor 341/RSIA-AM/IV/2022 Tentang Pedoman Pelayanan
KEBIJAKAN
Anestesia, Sedasi, dan Pembedahan Rumah Sakit Ibu dan Anak
Amanat Makassar
1. Tahap Pra Anestesia
a. Tahap pra anestesia mencakup kegiatan kunjungan pra
anestesia, perencanaan dan persiapan anesthesia.
b. Pada populasi khusus seperti pediatri, geriatri dan pasien

PROSEDUR kondisi kritis semua kegiatan kunjungan pra anestesia,


perencanaan dan persiapan dilakukan dengan
mempertimbangkan kondisi khusus tersebut.
c. Keputusan jenis tindakan anestesia dilakukan berdasarkan
temuan pada kunjungan pra anestesia.
LAYANAN ANESTESIA

RUMAH SAKIT No. Dokumen


IBU DAN ANAK No. Revisi Halaman
AMANAT YANKEP/RSIA-
JL. Haji Bau No. 11d/ 1 2/4
Jl. Manggis No. 3 AM/159
Makassar
Tlp. 0411-873575
d. Tindakan anestesia dilakukan oleh DPJP Anestesiologi atau
peserta PPDS (Program Pendidikan Dokter Spesialis)
Anestesiologi yang diberikan delegasi oleh DPJP
Anestesiologi.
e. DPJP Anestesiologi atau PPDS yang melakukan anestesia
harus selalu siap ditempat untuk pemantauan pasien pra,
intra dan pasca anestesia..
f. Setiap tindakan anestesia harus diberikan penjelasan dan
edukasi kepada pasien dan
g. keluarga kemudian diminta persetujuan tindakan medis
dengan menandatangani Informed Consent oleh pasien atau
keluarga pasien.
h. Semua proses anestesia harus didokumentasikan dalam
rekam medis pasien.
2. Tahap Intra anestesia
PROSEDUR a. Setiap tindakan anestesia harus dievaluasi kembali obat-
obatan, peralatan anestesia dan monitoring pasien serta
kelengkapan status pasien berdasarkan cek list kesiapan
anestesia.
b. DPJP Anestesiologi dan atau PPDS Anestesiologi harus
terlibat dalam proses sign in, time out dan sign out.
c. Sesaat sebelum induksi, DPJP Anestesiologi dan atau
PPDS Anestesiologi melakukan penilaian pra induksi.
d. Saat pasien diberikan anestesia, DPJP Anestesiologi dan
atau PPDS. Anestesiologi harus melakukan pemantauan
yang berkesinambungan selama proses anestesia
berlangsung.
e. Selama anestesia, DPJP Anestesia atau PPDS Anestesiologi
harus bereaksi cepat terhadap segala kondisi pasien akibat
tindakan anestesia.
LAYANAN ANESTESIA

RUMAH SAKIT No. Dokumen


IBU DAN ANAK No. Revisi Halaman
AMANAT YANKEP/RSIA-
JL. Haji Bau No. 11d/ 1 3/4
Jl. Manggis No. 3 AM/159
Makassar
Tlp. 0411-873575

f. Troli emergensi dan peralatan resusitasi harus tersedia di


dalam area kamar bedah selama proses anestesia.
g. Semua kondisi pasien, perubahan teknik anestesia dan
komplikasi yang terjadi selama anestesia harus dicatat
dalam status anestesia dan dimasukkan di dalam rekam
medis.
3. Tahap Pasca sedasi
a. Setelah pembedahan selesai, kedalaman sedasi pasien
harus tetap dipantau dan dicatat.
b. Pasien pasca sedasi harus dipulihkan di ruang pulih dan
tidak boleh ditinggal oleh pengawas medis sampai pulih
sepenuhnya dari sedasi.
c. Alat suction dan troli emergensi harus tersedia di dalam
ruang pulih.
d. DPJP Anestesiologi atau asisten anestesiologi harus
PROSEDUR
mengidentifikasi keadaan pasien bila terjadi keadaan
sedasi yang berkepanjangan akibat komplikasi atau
pemulihan sedasi yang lambat
e. Bila terjadi keadaan sedasi yang berkepanjangan, DPJP
Anestesiologi harus membuat rencana pengelolaan
keperawatan pasien selanjutnya dan bila diperlukan DPJP
Anestesiologi dapat langsung memindahkan pasien ke
ruang rawat intensifsampai pulih sepenuhnya.
f. Setiap pasien pasca sedasi diobservasi di ruang pulih
dengan penilaian secara periodik menggunakan kriteria
PADSS.
g. Pasien pasca sedasi harus diberikan instruksi tertulis atau
verbal kepada keluarga atau pasien berupa anjuran diet,
nutrisi, aktivitas, komplikasi yang mungkin terjadi serta
tindakan yang harus dilakukan bila terjadi komplikasi.
LAYANAN ANESTESIA

RUMAH SAKIT
IBU DAN ANAK No. Dokumen
No. Revisi Halaman
AMANAT YANKEP/RSIA-
JL. Haji Bau No. 11d/ 1 4/4
Jl. Manggis No. 3
AM/159
Makassar
Tlp. 0411-873575
h. DPJP Anestesiologi atau asisten anestesiologi
menginformasikan kepada perawat bila pasien sudah pulih
dan siap dipindahkan ke ruang rawat inap atau dapat
dipulangkan.
i. DPJP Anestesiologi harus menginformasikan mengenai
rencana perawatan pasien pasca sedasi kepada pasien dan
keluarga pasien.
j. Semua proses pasca sedasi harus terdokumentasi dan
dimasukkan dalam rekam medis pasien.

1. Instalasi Bedah dan Perawatan Intensif


UNIT TERKAIT 2. Kamar Bersalin
3. Instalasi Gawat Darurat/IGD

You might also like