You are on page 1of 4

Ekonomi Moneter 01 (ESPA4227) Diskusi

Perbedaan mendasar tentang permintaan uang dalam ekonomi moneter dan


ekonomi Islam adalah bahwa dalam hukum Islam tidak diperkenankan adanya jaminan
terhadap nilai nominal maupun suku bunga.

Dalam ekonomi moneter mendefinisikan uang sebagai segala sesuatu yang dapat
dipergunakan sebagai alat bantu dalam pertukaran. Secara hukum, uang adalah sesuatu
yang dirumuskan oleh undang-undang sebagai uang. Jadi segala sesuatu dapat diterima
sebagai uang jika ada aturan atau hukum yang menunjukan bahwa sesuatu itu dapat
digunakan sebagai alat tukar.

Pelaksanaan kebijakan moneter yang dilakukan otoritas moneter sebagai


pemegang kendali money supply untuk mencapai tujuan kebijakan moneter dilakukan
dengan menetapkan target yang akan dicapai dan dengan instrument apa target tersebut
akan dicapai. Instrument-instrumen pokok kebijakan moneter dalam teori konvensional
antara lain adalah Pertama, kebijakan pasar terbuka. Kebijakan ini merupakan kebijakan
membeli atau menjual surat berharga atau obligasi dipasar terbuka. Kedua, Penentuan
cadangan wajib minimum. Pada umumnya bank sentral akan menentukan angka rasio
minimum antara uang tunai denga kewajiban giral bank. Apabila bank sentral menurunkan
angka tersebut, dengan uang tunai yang sama, bank dapat menciptakan uang dengan
jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan sebelumnya.
Grafik diatas menunjukkan salah satu bagan alur bagaimana ekonomi moneter
berlaku pada masyarakat pada umumnya.

Dalam konsep ekonomi islam, uang merupakan milik masyarakat. Barang siapa
yang menimbun uang atau dibiarkan tidak produktif, berarti ia mengurangi jumlah beredar
yang dapat mengakibatkan tidak jalannnya perekonomian. Disamping itu, jumlah uang
disimpan yang tidak dimanfaatkan disektor produktif akan semakin berkurang karena
adanya kewajiban zakat bagi umat islam. Islam sangat menganjurkan bisnis/perdagangan,
investasi disektor riil.

Instrument ekonomi Islam adalah hukum syariah. Hampir semua instrument


moneter pelaksanaan kebijakan moneter konvensional maupun surat berharga yang
menjadi underlying-nya mengandung unsur bunga. Oleh karena itu, instrument-instrumen
konvensional yang mengandung unsur bunga tidak dapat digunakan pada pelaksanaan
kebijakan moneter berbasis islam. Meskipun begitu, sejumlah instrumen kebijakan moneter
konvensional menurut sejumlah pakar ekonomi islam masih dapat digunakan untuk
mengotrol uang dan kredit. Operasi pasar terbuka dapat juga dikendalikan melalui bentuk
sekuritas berdasarkan ekuitas.

Kebijakan moneter dalam ekonomi islam hanya bersifat pelengkap untuk


memenuhi pembiayaan sektor riil. Jadi, perbedaan utama kebijakan ekonomi moneter dan
ekonomi Islam adalah islam tidak mengakui adanya instrument suku bunga karena jelas
dalam Al Quran riba itu sangat dilarang atau haram.

Pada aspek tujuan Islam tidak hanya menekankan equilibrium antara permintaan
dan penawaran uang akan tetapi juga mengupayakan terjadinya pemerataan dengan prinsip
keadilan dan persaudaraan, sehingga tercipta distribusi kekayaan dan pendapatan secara
adil pula. Pada aspek menejemen, dengan tidak berlakunya bunga, Islam memilki perbedaan
yang besar dengan sistem konvensional, dan secara tidak langsung, terhindar dari dampak
buruk sistim bunga. Spekulasi yang merupakan ancaman pada sistim konvensional, aspek
terbesar yang memberikan kontribusi pada krisis moneter selama ini, kalaulah tidak hilang,
dapat diminimalisir penerapan profil and los Sharing pada financial intermediation dapat
menciptakan perekonomian yang lebih stabil, karena dapat meminimalisasi pemanfaatan
agregat money demand untuk kegiatan yang non esensial dan non produktif, sehingga
efesiensi dan pemerataan pemanfaatan sumber daya dapat ditingkatkan dan ketidak-
seimbangan makro ekonomi yang menyebabkan inflasi dapat dikurangi.

Tabel Perbedaan Sistem Ekonomi Moneter dengan Sistem Ekonomi Islam

No Konvensional Islam Konseptual

1 Sistem Uang Fiat (Nominal) Sistem Uang full bodied (Emas & Perak)

Fractional Reserve Banking System


(sepenuhnya dalam otoritas bank 100 Percent Reserve Banking System
2
terkait suku bunga dan spekulasi (nilai tidak berubah dalam jual beli)
tren berlaku)

3 Sistem Bunga Sistem Bagi Hasil

Sesuai yang sudah disebutkan diatas bahwa faktor yang mempengaruhi permintaan
uang dalam ekonomi Islam adalah harga barang yang diminta; tingkat pendapatan; Jumlah
penduduk; Harga barang lain atau substitusi; pendapatan rumah tangga dan pendapatan
rata-rata masyarakat; corak distribusi pendapatan dalam masyarakat; citarasa masyarakat
serta Proyeksi mengenai kondisi masa yang akan dating.

Semua faktor diatas didasari pada kondisi riil bukan berupa nilai taksiran yang
secara umum digunakan ekonomi moneter. Hal tersebut berkaitan pada jaminan, suku
bunga, inflasi, dan tren berlaku dalam periode waktu, belum termasuk pengaruh kondisi geo
politik yang bisa mempengaruhi semua faktor dalam ekonomi moneter global.

Apapun yang menjadi bagian dalam transaksi berkaitan kekayaan dan


kesejahteraan ummat dalam ekonomi Islam selalu dan pasti dikembalikan pada hukum
tertinggi (Al Quran), tinggi (Hadist), dan fatwa alim ulama. Karena setiap aspek kehidupan
sudah diatur secara spesifik, teratur dan terstruktur demi kemaslahatan bersama,
menghindari unsur riba, kecurangan dan kerugian untuk salah satu pihak.
Sedangkan dalam ekonomi moneter, dipengaruhi oleh perhitungan terkait
kestabilan ekonomi suatu negara, persatuan negara dan atau ekonomi global yang sangat
fluktuatif dan rentan oleh pengaruh politik dan pihak-pihak intelektual dalam neraca
finansial.

Sumber :
1. https://www.depokpos.com/2018/12/perbandingan-sistem-moneter-syariah-dan-
konvensional/
2. https://www.bmeb-bi.org/index.php/BEMP/article/view/246
3. https://jurnal.iainponorogo.ac.id/index.php/justicia/article/view/142
4. http://www.e-jurnal.unisda.ac.id/index.php/adilla/article/view/734
5. http://repository.uinsu.ac.id/9070/1/Diktat%20Nurul%20Jannah.pdf
6. https://core.ac.uk/download/pdf/333840909.pdf
7. http://repo.iain-tulungagung.ac.id/6407/4/
bab4_Teori_permintaan_islami_rokhmat_ok4_book_antiq.pdf

You might also like