Professional Documents
Culture Documents
Ekonomi Moneter Diskusi 3
Ekonomi Moneter Diskusi 3
Dalam ekonomi moneter mendefinisikan uang sebagai segala sesuatu yang dapat
dipergunakan sebagai alat bantu dalam pertukaran. Secara hukum, uang adalah sesuatu
yang dirumuskan oleh undang-undang sebagai uang. Jadi segala sesuatu dapat diterima
sebagai uang jika ada aturan atau hukum yang menunjukan bahwa sesuatu itu dapat
digunakan sebagai alat tukar.
Dalam konsep ekonomi islam, uang merupakan milik masyarakat. Barang siapa
yang menimbun uang atau dibiarkan tidak produktif, berarti ia mengurangi jumlah beredar
yang dapat mengakibatkan tidak jalannnya perekonomian. Disamping itu, jumlah uang
disimpan yang tidak dimanfaatkan disektor produktif akan semakin berkurang karena
adanya kewajiban zakat bagi umat islam. Islam sangat menganjurkan bisnis/perdagangan,
investasi disektor riil.
Pada aspek tujuan Islam tidak hanya menekankan equilibrium antara permintaan
dan penawaran uang akan tetapi juga mengupayakan terjadinya pemerataan dengan prinsip
keadilan dan persaudaraan, sehingga tercipta distribusi kekayaan dan pendapatan secara
adil pula. Pada aspek menejemen, dengan tidak berlakunya bunga, Islam memilki perbedaan
yang besar dengan sistem konvensional, dan secara tidak langsung, terhindar dari dampak
buruk sistim bunga. Spekulasi yang merupakan ancaman pada sistim konvensional, aspek
terbesar yang memberikan kontribusi pada krisis moneter selama ini, kalaulah tidak hilang,
dapat diminimalisir penerapan profil and los Sharing pada financial intermediation dapat
menciptakan perekonomian yang lebih stabil, karena dapat meminimalisasi pemanfaatan
agregat money demand untuk kegiatan yang non esensial dan non produktif, sehingga
efesiensi dan pemerataan pemanfaatan sumber daya dapat ditingkatkan dan ketidak-
seimbangan makro ekonomi yang menyebabkan inflasi dapat dikurangi.
1 Sistem Uang Fiat (Nominal) Sistem Uang full bodied (Emas & Perak)
Sesuai yang sudah disebutkan diatas bahwa faktor yang mempengaruhi permintaan
uang dalam ekonomi Islam adalah harga barang yang diminta; tingkat pendapatan; Jumlah
penduduk; Harga barang lain atau substitusi; pendapatan rumah tangga dan pendapatan
rata-rata masyarakat; corak distribusi pendapatan dalam masyarakat; citarasa masyarakat
serta Proyeksi mengenai kondisi masa yang akan dating.
Semua faktor diatas didasari pada kondisi riil bukan berupa nilai taksiran yang
secara umum digunakan ekonomi moneter. Hal tersebut berkaitan pada jaminan, suku
bunga, inflasi, dan tren berlaku dalam periode waktu, belum termasuk pengaruh kondisi geo
politik yang bisa mempengaruhi semua faktor dalam ekonomi moneter global.
Sumber :
1. https://www.depokpos.com/2018/12/perbandingan-sistem-moneter-syariah-dan-
konvensional/
2. https://www.bmeb-bi.org/index.php/BEMP/article/view/246
3. https://jurnal.iainponorogo.ac.id/index.php/justicia/article/view/142
4. http://www.e-jurnal.unisda.ac.id/index.php/adilla/article/view/734
5. http://repository.uinsu.ac.id/9070/1/Diktat%20Nurul%20Jannah.pdf
6. https://core.ac.uk/download/pdf/333840909.pdf
7. http://repo.iain-tulungagung.ac.id/6407/4/
bab4_Teori_permintaan_islami_rokhmat_ok4_book_antiq.pdf