You are on page 1of 6

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA UMKM KERAJINAN

TEMBAGA DAN KUNINGAN DI DESA TUMANG

PUBLIKASI ILMIAH

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada
Program Studi informatika Fakultas Komunikasi dan Informatika

Oleh:

ADAM RISKY SAEFULLAH


L200170080

PROGRAM STUDI INFORMATIKA


FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2021
PENDAHULUAN
Pembangunan dan Pertumbuhan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) merupakan
salah satu motor pengerak yang sangat penting bagi pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di
banyak negara, tidak terkecuali Indonesia. Hal ini dapat dilihat dalam data Menteri Negara Koperasi
dan Pengusaha Kecil dan Menengah (MENEKOP dan PKM) menunjukkan bahwa tahun 2011-
2012, ada sekitar 56,534 juta UK (Usaha Kecil) dengan rata-rata penjualan pertahun kurang dari
lima miliar, atau sekitar 97.16% dari jumlah perusahaan di Indonesia. Pada tahun yang sama ada
48.997 perusahaan dengan kategori UM (Usaha Menengah) dengan penghasilan ratarata per tahun
lebih dari satu miliar, tetapi kurang dari 50 miliar rupiah, atau sekitar 0,09% dari jumlah unit usaha
(Kementrian Koperasi dan UKM 2012).
Kerajinan Tembaga dan kuningan yang berasal dari desa tumang kecamatan cepogo
kabupaten boyolali jawa tengah adalah salah satu UMKM yang ada di Indonesia. Kerajinan
Tembaga dan Kuningan ini merupakan bidang usaha yang menggunakan tembaga dan kuningan
sebagai bahan dasar yang di olah menjadi beragam kerajinan seperti lampu gantung, kubah masjid,
kaligrafi, patung, wastafel DLL. Usaha ini sangat diminati oleh masyarakat di desa tumang di
sebabkan oleh kerajinanya yang diminati sampai ke luar negeri, dan juga keuntungan yang di
peroleh begitu besar. Namun dalam pengelolaanya masih menggunakan cara lama seperti
pembukuan yang masih menggunkan media kertas yang membuat lama dalam pencarian data
bahkan sering kehilangan data yang di perlukan, ataupun ketika ada orderan baru terlalu lama dalam
menentukan biaya bahan yang dibutuhkan.
Sistem informasi merupakan gabungan dari beberapa unsur yang mengatur dan membuat
jaringan komunikasi serta proses transaksi tertentu (Putera & Ibrahim, 2018). Sistem informasi
manajemen digunakan untuk membantu perusahaan dalam pengelolaan data sehingga proses
pengelolaan data menjadi lebih efektif dan efisien (Ramadhina, 2015). Sistem informasi manajemen
atau SIM (bahasa Inggris: management information system, MIS) adalah sistem perencanaan bagian
dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi,
dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk,
layanan, atau suatu strategi bisnis (S Hariyanto,2016).

Tujuan dilakukan penelitian ini adalah membangun sistem informasi manajemen yang
berguna untuk mengelola UMKM Kerajinan Tembaga dan Kuningan di Desa Tumang seperti
laporan penjualan, ketersediaan barang. Dengan dibangunnya sistem informasi manajemen ini
diharapakan bisa mengatasi permasalahan di atas, dan dapat membuat kinerja dalam pembukuan
data perusahaan lebih efisien dan efektif.
METODE
Metode yang diterapkan pada Sistem informasi dan perhitungan kebutuhan bahan pada umkm
kerajinan tembaga dan kuningan di desa tumang menggunakan Metode Waterfall. Metode Waterfall
ini digunakan untuk pendekatan alur hidup perangkat lunak secara berurutan terdiri dari analisis
kebutuhan, desain, pengkodean, pengujian/testing serta implementasi (A Junaidi & C Sumirat,
2018). Metode Waterfall disajikan di Gambar 1.

Gambar 1 Tahapan Metode Waterfall


2.1 Analisis Kebutuhan
Analisis Kebutuhan merupakan tahap pertama yang dilakukan untuk mengumpulkan data yang
dibutuhkan dalam proses pengembangan Sistem informasi dan perhitungan kebutuhan bahan pada
umkm kerajinan tembaga dan kuningan di desa tumang. Kebutuhan utama dari sistem informasi ini
adalah kebutuhan fungsional dan non-fungsional meliputi sebagai berikut :

2.1.1 Fungsional :
- Dapat melakukan proses login
- Dapat menjalakan proses CURD (Create, Updare, Read, dan Delete)
- Dapat menampilkan pesanan pembeli
- Dapat menampilkan laporan dan grafik bulanan
- Dapat melakukan penghitungan bahan

2.1.2 Non-Fungsional
- Laptop prosessor intel core i5
- Ram 4 GB
- Printer
- Google Chrome
- Xampp

2.2 Desain
Desain merupakan tahap kedua dalam pembuatan sebuah sistem yang berfungsi memberikan
gambaran suatu sistem. Untuk memudahkan dalam membuat desain sistem maka di buatlah 3
macam desain sistem yaitu use case diagram, activity diagram, dan entity relationship diagram

2.2.1 Entity Relationship Diagram


Entity Relationship Diagram merupakan gambaran dari hubungan antar tabel pada database
berdasarkan objek yang memiliki relasi. Terdiri dari 17 tabel yaitu admin, customer, kategori
pesanan, pesanan, invoice, kategori produk, produk, kategori produksi, produksi, kategori suplier,
suplier, gaji, karyawan, lembur, jabatan, absensi, dan transaksi. Dapat di lihat pada gambar

Gambar 2
2.2.2 Use Case Diagram
Use case diagram secara luas digunakan untuk menggambarkan persyaratan dan fungsi dari produk
perangkat lunak yang dibutuhkan untuk membangun sebuah system(M Grechanik, KS McKinley &
DE Perry, 2007). Sistem informasi ini memiliki 1 level user yaitu admin, yang memiliki hak untuk
mengelola juga membuat transaksi, mencetak laporan. Dapat dilihat pada gambar

Gambar 3
2.2.3 Activity Diagram
Activity Diagram merupakan tampilan model untuk menggambarkan perilaku sistem, memiliki
berbagai macam aktifitas pada system (S Zhu, D Wang, L Gao, S Wang & L Ao ,2017). Aktivitas
admin yaitu dapat mengelola keseluruhan halaman seperti halaman login, produk, transaksi, bahan,
laporan, dan kelola admin

Gambar 4 Gambar 5 Gambar 6

2.3 Coding
Tahapan berikutnya coding merupakan proses menulis, menguji dan memperbaiki kode yang
membangun sebuah program computer yang diminta oleh user. Setelah pengkodean selesai
dikerjakan kemudian akan dilakukan langkah testing terhadap sebuah sistem yang telah dibangun(C
Tristianto, 2018). Tools yang digunakan untuk membuat sistem adalah PHP, Xampp, MySql, Visual
studio code, Google Chorme, Mozila Firefox, dan Windows 10. PHP dengan framework
codeigniter merupakan Bahasa pemprograman yang di pakai untuk membuat sistem informasi.
MySql berfungsi untuk pembuatan database yang berguna untuk menyimpan data dari sistem
informasi. Kemudian visual studio code merupakan text editor yang di gunakan untuk pembuatan
sistem informasi. Google Chorme dan Mozila Firefox sebagai web browser yang berfungsi untuk
menampilkan hasil coding.

2.4 Testing
Tahapan selanjutnya merupakan testing pada sistem informasi yang sudah dibangun dengan
menggunakan Black box dan mendapat hasil sesuai yang di harapkan. Penggunaan Black box
dalam pengujian sebuah sistem akan menyampaikan informasi mengenai kesesuaian hasil dalam
pembuatan sebuah sistem tersebut (WS. Dharmawan, D.Purwaningtias & Deni Risdiansyah, 2018).

2.5 Implementasi
Tahapan terakhir merupakan implementasi yaitu sistem informasi yang sudah di rancang dan di
bangun sudah siap untuk di gunakan pada UMKM kerajinan tembaga dan kuningan desa tumang.

You might also like