You are on page 1of 14

HUBUNGAN KOMUNIKASI DOSEN TERHADAP MOTIVASI

BELAJAR MAHASISWA

(Studi Pada Mahasiswa/i PMI UIN Raden Fatah Palembang Angkatan 2020)

PENELITIAN KUANTITATIF

Diajukan untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Statistik Sosial

Oleh:

WIGA WILANTARA (2020505004)

PROGRAM STUDI PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
RADEN FATAH PALEMBANG
2022
Populasi dan Sampel

1. Populasi
Sugiyono, (2018:115) mengatakan bahwa populasi adalah generalisasi
(penalaran yang membentuk kesimpulan secara umum melalui suatu kejadian)
yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karaakteristik
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan. Dari
pengertian populasi diatas adalah suatu objek peneliti dalam mengumpulkan
data-data untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini
adalah mahasiswa/mahasiswi Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam
(PMI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas UIN Raden Fatah
Palembang angkatan tahun 2020. Hal ini dilakukan agar data yang diperoleh
lebih akurat dengan asumsi bahwa mereka yang telah memenuhi syarat tersebut
adalah orang yang sudah memahami dan merasakan kualitas Laman tersebut.
Populasi dalam penelitian ini adalah 65 mahasiswa Program Studi
Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Universitas UIN Raden Fatah Palembang angkatan tahun 2020.

2. Sampel
Sugiyono (2018 : 149), sampel adalah bagian dari jumlah yang
didapatkan dari populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini adalah menggunakan samping jenuh (sensus). Dalam penelitian
ini populasinya populasinya kurang dari 100, maka teknik pengambilan sampel
dalam penelitian ini adalah menggunakan samping jenuh (sensus). Dengan
demikian jumlah populasi dan jumlah sampel sama yaitu 53 mahasiswa
Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) Fakultas Dakwah dan
Komunikasi Universitas UIN Raden Fatah Palembang angkatan tahun 2020.
Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

1. Sumber Data
Sugiyono (2018:223), mengatakan sumber data terbagi menjadi :

a. Sumber data primer merupakan sumber data yang diperoleh secara langsung

dari tempat atau objek dan memberikan data langsung kepada pengumpul

data, seperti dokumen- dokumen intansi yang berupa sejarah perkembangan

perusahaan, struktur organisasi, dan lainnya yang berhubungan dengan

penelitian.

b. Sumber data sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung

memberikan data kepada pengumpul data, misalnya melalui orang lain.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder. Data primer merupakan data yang didapat dari mahasiswa Program

Studi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) Fakultas Dakwah dan

Komunikasi Universitas UIN Raden Fatah Palembang angkatan tahun 2020

baik dari individu atau perseorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil

pengisian kuisioner yang biasa dilakukan oleh peneliti.

2. Teknik Pengumpulan Data

Sugiyono (2018:224) teknik pengumpulan data adalah suatu langkah yang

paling penting dalam penelitian, karena tujuan dari penelitian itu sendiri adalah

untuk memperoleh data. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan

dalam menyelesaikan laporan ini antara lain :


a. Observasi (Pengamatan)

Yaitu metode pengumpulan data dengan mengadakan tinjauan secara

langsung ke objek yang diteliti. Untuk mendapatkan data yang bersifat nyata

dan menyakinkan.

b. Kuisioner

Kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakanuntuk

memperoleh informasi dari responden tentang hal-hal yang diketahui atau

dirasakan-nya.

3. Skala Pengukuran

Sugiyono (2018:167), mengemukakan bahwa skala pengukuran

merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan

panjang pendeknya interval yang ada pada alat ukur, sehingga alat ukur

tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.

Dalam kuisioner yang nantinya akan disebar kepada responden peneliti

akan menggunakkan skala likert dalam pengukuran setiap variabel pertanyaan,

maka variabel yang diukur akan dijabarkan menjadi indikator variabel.

Kemudian indikaor tersebut akan dijadikan titik tolak untuk menyusun item-

item variabel yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Skala Likert

merupakan skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan

persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang suatu gejala atau fenomena

sosial (Siregar, 2013). Data yang telah terkumpul melalui kuesioner, kemudian

diolah dalam bentuk kuantitatif, yaitu dengan cara menetapkan skor jawaban

dari pertanyaan yang telah dijawab oleh responden.


Dimana pemberian skor tersebut berdasarkan ketentuan (Sugiyono, 2013).

Prosedur pengukuran sebagai berkut :

a. Responden diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan umum yang

akan dipergunakan sebagai dasar apakah responden masuk dalam kriteria

atau tidak.

b. Responden diminta untuk menyatakan setuju atau tidak setuju terhadap

pertanyaan yang diajukan peneliti atas dasar presepsi masing-masing

responden. Jawaban terdiri atas lima pilihanan, yaitu:

1) Sangat Terpenuhi

2) Tidak Terpenuhi

3) Cukup Terpenuhi

4) Terpenuhi

5) Sangat Tidak Terpenuhi

Pemberian nilai (scoring). Untuk jawaban Sangat Terpenuhi (ST)

diberikan nilai 5 dan seterusnya menurun sampai pada jawaban Sangat Tidak

Terpenuhi (STT) yang diberikan nilai 1, dengan rincian penilaian sebagai

berikut:

Variable Komunikasi (X1), dan Motivasi Belajar (Y)

Tabel 3.2 Skala Pengukuran

No Skala Likert Skor


1 Sangat Terpenuhi 5
2 Terpenuhi 4
3 Cukup Terpenuhi 3
4 Tidak Terpenuhi 2
5 Sangat Tidak Terpenuhi 1

.
Uji Coba Instrumen

1. Uji Validitas
a. Uji Validitas Komunikasi Dosen

Komunikasi Dosen diukur dengan 12 butir pertanyaan/pernyataan.

Uji coba instrumen telah dilakukan validitas dilakukan dengan

membandingkan hasil pada taraf signifikan α = 0,05

Tabel 4.2
Uji Validitas Untuk Variabel Komunikasi Dosen
Item Sig.(2-tailed) Α Keterangan

X1.1 0,000 < 0,05 Valid


X1.2 0,000 < 0,05 Valid
X1.3 0,000 < 0,05 Valid
X1.4 0,000 < 0,05 Valid
X1.5 0,000 < 0,05 Valid
X1.6 0,000 < 0.05 Valid
X1.7 0,000 < 0,05 Valid
X1.8 0,000 < 0,05 Valid
X1.9 0,000 < 0,05 Valid
X1.10 0,006 < 0,05 Valid
X1.11 0,000 < 0,05 Valid
X1.12 0,000 < 0,05 Valid
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2022

Dari tabel diatas menunjukkan semua butir pertanyaan/pernyataan

dari item 1 sampai 12 pertanyaan/pernyataan pada variabel

Kepemimpinan Transformasional menunjukkan niali sig < α = 0,05

berarti seluruh butir pertanyaan/pernyataan dapat dikatakan valid. Dalam

hal ini dapat di nyatakan butir yang dijadikan indikator variabel

Komunikasi Dosen telah sah untuk dijadikan alat ukur dalam penelitian

ini.
b. Uji Validitas Kesiapan Perubahan

Motivasi Belajar diukur dengan 5 butir pertanyaan/pernyataan. Uji

coba instrumen telah dilakukan validitas dilakukan dengan

membandingkan hasil pada taraf signifikan α = 0,05

Tabel 4.4
Uji Validitas Untuk Variabel Motivasi Belajar
Item Sig.(2-tailed) Α Keterangan

Y1.1 0,000 < 0,05 Valid


Y1.2 0,000 < 0,05 Valid
Y1.3 0,000 < 0,05 Valid
Y1.4 0,000 < 0,05 Valid
Y1.5 0,000 < 0,05 Valid
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2022

Dari tabel diatas menunjukkan semua butir pertanyaan/pernyataan

dari item 1 sampai 5 pertanyaan/pernyataan pada variabel Kesiapan

Perubahan menunjukkan niali sig < α = 0,05 berarti seluruh butir

pertanyaan/pernyataan dapat dikatakan valid. Dalam hal ini dapat di

nyatakan butir yang dijadikan indikator variabel Motivasi Belajar telah

sah untuk dijadikan alat ukur dalam penelitian ini.


2. Uji Realibitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur

yang biasanya menggunakan angket/kuesioner. Maksudnya apakah alat ukur

tersebut akan mendapatkan pengukuran yang tetap konsisten jika pengukuran

di ulang kembali.

Tabel 4.5
Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s ≥ Alpha (α) Keterangan


Komunikasi Dosen (X) 0,948 0,60 Reliabel
Motivasi Belajar (Y) 0,825 0,60 Reliabel

Sumber : Data Primer yang Diolah, 2022

Uji reliabilitas di hitung menggunakan rumus koefisien Alpha


Cronbach dengan dengan Program SPSS Versi 23 adalah dengan
membandingkan koefisien (α) dengan 0,60 dengan ketentuan jika koefisien
(α) Cronbach ≥ 0,60, maka 0,948 ≥ 0,60 terdapat pada variabel Komunikasi
Dosen (X), dan variabel Kesiapan Perubahan (Y) yaitu 0,825 ≥ 0,60 item-
item tersebut dinyatakan reliabel, berarti bahwa pertanyaan/pernyataan
merupakan indikator dari X dan Y dalam penelitian ini yaitu reliabel dan
layak digunakan pada penelitian selanjutnya.
Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Data yang berdistribusi normal adalah salah satu syarat dilakukannya

parametric-test. Data yang tidak mempunyai distribusi normal harus

menggunakan non parametric-test. Dari tabel One-Sample Kolmogrov-Smirnov

Test diperoleh angka probabilitas. Nilai ini dibandingkan 0,05 (dalam kasus ini

menggunakan taraf signifikasi atau α = 5 %) untuk pengambilan keputusan

dengan pedoman :

a. Nilai sig. (signifikasi) atau nilai probabilitas < 0,05. Distribusi data

adalah tidak normal.

b. Nilai sig. (signifikasi) atau nilai probabilitas > 0,05. Distribusi data

adalah normal.

Berikut merupakan hasil uji dengan menggunakan Kolmogorov-

Smirnov test :

Tabel 4.6
Hasil Uji Normalitas

Variabel Asymp Sig (2- α= 0,05 Keterangan


tailed)
Hubungan 0,198 0,05 Normal
komunikasi
dosen terhadap
motivasi belajar
mahasiswa
sumber : Data primer Yang Diolah, 2022

berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai signifikan

(Asymp Sig 2- tailed) sebesar 0,198. Signifikan lebih dari 0,05

(0,198>0,05) sehingga menilai residual tersebut normal.


2. Uji Multikolinieritas

Hipotesis yang digunakan dalam uji multikolinieritas adalah sebagai


berikut:
Dasar pengambilan keputusan :
Jika VIF > 10 jika tolerance < 0,1 maka terjadi multikolonieritas.
Jika VIF < 10 jika tolerence > 0,1 maka tidak terjadi multikolonieritas.

Tabel 4.7
Hasil Uji Multikolonieritas

No Variabel Bebas Collinearity Statistics


Tolerance VIF
1 Komunikasi Dosen (X) 0,816 1,226

Dari tabel diatas dapat diketahui nilai Tolerance variabel yaitu variabel
Komunikasi Dosen (X) adalah 0,816 berarti lebih dari 0,10 dan nilai VIF
adalah 1,226 kurang dari dari 10. Dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
multikolonieritas.

3. Uji Heterokedatisitas

Peneliti menggunakan metode uji gletser di penelitian ini. Adapun


ketentuan dari pengujian heteroskedastisitas dengan metode uji gletser sebagai
berikut:
1. Jika nilai signifikasi lebih besar dari 0,05 maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
2. Jika nilai signifikasi lebih kecil dari 0,05 maka terjadi
heteroskedastisitas.
Tabel 4.8
Hasil Uji Heteroskedastisitas

Variabel Signifikan α =0,05 Keterangan


Komunikasi 0,559 0,559 > 0,05 Tidak terjadi
Dosen heteroskedastisitas
a. Dependent Variabel : Motivasi Belajar (Y)
Sumber : Data primer yang diolah, 2022

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai signifikan variable


Komunikasi Dosen (X) lebih dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
Teknik Analisis Data

1. Teknik Regresi Linier Berganda

Analisis digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang

signifikan secara parsial atau simultan antara dua atau lebih variabel

independent terhadap satu variabel dependent.

Tabel 4.9

Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda

Variabel Variabel Bebas Koefisien hitung


t t
tabel Sig.

Terikat (Y) (X) Regresi α =0,05

A 3.339

Motivasi Komunikasi 0,109 0,248 2.242 0,029

Belajar Dosen (X)

Sumber : Data Primer yang Diolah, 2021

Dari hasil perhitungan regresi berganda di atas dapat dirumuskan

persamaan regresi sebagai berikut:

Y = 3.339 + 0,109 X

Berdasarkan model regresi pada tabel di atas dapat dijelaskan sebagai

berikut:

1. Nilai 0,109 merupakan koefisien regresi untuk variabel Komunikasi Dosen

(X), artinya jika pengawasan meningkat sebesar satu satuan sedangkan

yang lain tetap (ceteris paribus) maka akan diikuti dengan peningkatan

Motivasi Belajar sebesar 0,109 satu satuan. Apabila variabel Komunikasi

Dosen (X) menurun sebesar satu satuan, maka akan diikuti dengan
penurunan Motivasi Belajar terhadap Komunikasi Dosen yaitu sebesar

0,109 satu satuan.

Dari penjelasan di atas disimpulkan bahwa variabel Komunikasi Dosen

mempengaruhi Motivasi Belajar Mahasiswa Program Studi Pengembangan

Masyarakat Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas UIN

Raden Fatah Palembang tahun 2020 secara signifikan positif.

2. Analisis Koefisien Korelasi Sederhana

Analisis korelasi akan diperoleh nilai koefisien korelasi apakah

positif atau negatif dan apakah hubungannya signifikan atau tidak, dapat

dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.10
Hasil Uji Analisis Koefisisen Sederhana

No Nilai r Interprestasi
1. 0,00 – 1,199 Sangat rendah
2. 0,20 – 0,399 Rendah
3. 0,40 – 0,599 Sedang
4. 0,60 – 0,799 Kuat
5. 0,80 – 1,000 Sangat kuat
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2022

Variabel R R squared Adjusted R Std. Error of


Squered the Estimate
Komunikasi 0,707 0,500 0,480 3.171
Dosen terhadap
Motivasi
Belajar
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2022

Dari hasil analisis korelasi (r) didapat korelasi antara Komunikasi


Dosen (r) adalah 0,707.
3. Analisis Koefisien Determinasi

Analisis digunakan untuk mengetahui kontribusi atau sumbangan yang

diberikan oleh sebuah variabel atau lebih kepada variabel X (bebas)

terhadap variabel Y (terikat).

Tabel 4.11
Hasil Uji Analisis Koefisisen Determinasi

Variabel R R squared Adjusted R Std. Error of


Squered the Estimate
Hubungan 0,707 0,500 0,480 3.171
Komunikasi
Dosen terhadap
Motivasi
Belajar
Mahasiswa
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2022

Pada tabel diatas bahwa besarnya R squere adalah 0,500 atau

50%. Artinya kontribusi sumbangan pengaruh variabel Komunikasi Dosen

(X) terhadap Motivasi Belajar (Y) adalah sebesar 50%, sedangkan sisanya

sebesar (100%-50%) = 50% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak

termasuk dalam penelitian ini.


Uji Hipotesis

1. Uji Statistika F

Tabel 4.12

Hasil Pengujian Secara Simultan dengan Uji F

Variabel Signifikan α = 0,05 Keterangan


Komunikasi Dosen 0,000 0,05 Signifikan
Sumber : Data yang Diolah, 2022

Dari uji F pada tabel diatas menunjukkan hasil signifikan sebesar 0,000 <
0,05. Artinya H0 ditolak Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan antara Komunikasi Dosen (X) terhadap
Motivasi Belajar (Y) Mahasiswa Program Studi Pengembangan Masyarakat
Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas UIN Raden Fatah
Palembang tahun 2022.

2. Uji Statistika t

Signifikan yang digunakan 5% artinya menyakinkan yang terjadi dapat

berlaku untuk populasi.

Tabel 4.13
Uji t Komunikasi Dosen (X) terhadap Motivasi Belajar (Y)

Variabel Signifikan α = 0,05


Komunikasi Dosen 0,000 0,05
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2022

Berdasarkan tabel di atas hasil menunjukkan nilai signifikan antara

variabel Komunikasi Dosen (X) terhadap Motivasi Belajar (Y) sebesar

0,000 < 0,05 artinya H0 ditolak Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan

bahwa terdapat pengaruh signifikan antara Komunikasi Dosen (X)

terhadap Motivasi Belajar (Y).

You might also like