You are on page 1of 13

MAKALAH

KIMIA DASAR I (Aorganik)

IKATAN KIMIA

Disusun Oleh :

Toto Nugroho Triputra Maryana(200310002)

FAKULTAS AGROINDUSTRI

PRODI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

UNIVERSITAS MERCUBUANA YOGYAKARTA

2020

I
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sebagai pencipta atas
segala kehidupan yang senantiasa memberikan rahmat-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul makalah“Ikatan Kimia”
Saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga saya mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Kimia Dasar I(Anorganik)
Saya dapat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah
ini.Oleh karena itu Saya akan sangat menghargai kritikan dan saran untuk membangun
makalah ini lebih baik lagi.semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua.

Yogyakarta,17 Desember 2020

Toto Nugroho Triputra.M

II
III
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………….……….II

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………....III

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………...…1-2

1.1 Latar belakang…………………………………………..….........................................1


1.2 Rumusan masalah………………………………………….…....................................2
1.3 Tujuan……………………………………………………………………………...…2
BAB II LANDASAN TEORI…………………………………………………………………...3
 Ikatan Kimia…………………………………………………………………...….3

BAB IIi PEMBAHASAN………………………………………………………...……………4-7

2.1 Ikatan Kimia……………………………………………………………………….….4


2.2 Terbentuknya Ikatan Kimia…………………………………………………………5-6
2.3 Jenis Ikatan Kimia………………………………………………………………......6-7

BAB IV PENUTUP……………………………………………………………………………8-9

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………...8
3.2 Saran………………………………………………………………………………….8
3.3 Daftar pustaka………………………………..……………………………………….9

IV
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggung jawab dalam interaksi gaya
tarik menarik antara dua atom atau molekul yang menyebabkan suatu senyawa diatomik atau
poliatomik menjadi stabil. Penjelasan mengenai gaya tarik menarik ini sangatlah rumit dan
dijelaskan oleh elektrodinamika kuantum. Dalam praktiknya, para kimiawan biasanya
bergantung pada teori kuantum atau penjelasan kualitatif yang kurang kaku (namun lebih mudah
untuk dijelaskan) dalam menjelaskan ikatan kimia. Secara umum, ikatan kimia yang kuat
diasosiasikan dengan transfer elektron antara dua atom yang berpartisipasi. Ikatan kimia menjaga
molekul-molekul, kristal, dan gas-gas diatomik untuk tetap bersama. Selain itu ikatan kimia juga
menentukan struktur suatu zat.
Di alam sendiri banyak ditemukan zat, baik berupa unsur maupun senyawa.Keberadaan zat
tersebut sangat ditentukan oleh kestabilan zat itu sendiri. Jika suatu zat stabilmaka kita akan
menemukannya dalam bentuk unsur bebas, namun jika zat itu tidak stabilmaka kita akan
menemukannya dalam bentuk senyawa. Suatu atom bergabung dengan atomlainnya melalui
ikatan kimia sehingga dapat membentuk senyawa, baik senyawa kovalenmaupun senyawa ion.
Senyawa ion terbentuk melalui ikatan ion, yaitu ikatan yang terjadiantara ion positif, yaitu atom
yang melepaskan elektron dan ion negatif, yaitu atom yangmenangkap elektron. Akibatnya,
senyawa ion yang terbentuk bersifat polar.

Ternyata unsur dan senyawa tersebut dapat bersatu karena gaya tarik-menarik antara atom dan
dapat disebut Ikatan Kimia Dari kekuatan gaya tarik-menarik inilah menentukan sifat-sifat kimia
dari suatu zat. Cara ikatan kimia berubah jika suatu zat bereaksi digunakan untuk mengetahui
jumlah energi yang diserap selama terjadinya reaksi.

1
1.2 RUMUSAN MASALAH

 Apa itu Ikatan Kimia?


 Bagaimana terbentuknya Ikatan Kimia?
 Jenis jenis ikatan Kimia

1.3 TUJUAN

 Kita dapat mengetahui apa itu Ikatan Kimia


 Dapat mengetahui terbentuknya Ikatan Kimia
 Dapat mengetahui jenis jenis Ikatan Kimia

2
BAB II

LANDASAN TEORI
Ikatan kimia adalah sebuah gaya tarik – menarik yang dihasilkan oleh atom – atom sehingga
kemudian akan berkombinasi dan membentuk sebuah senyawa. Teori mengenai ikatan kimia
yang terkenal adalah Teori Lewis.ikatan kimia secara umum merupakan sebuah proses fisika
yang bertanggung jawab dalam interaksi gaya tarik menarik dua atom/molekul yang
menyebabkan suatu senyawa diatomik atau poliatomik menjadi stabil.

Adapun menurut para ahli pengertiannya adalah sebagai berikut:


1. Menurut Gilbert Newton Lewis (1875-1946) , Albrecht Kossel (1853-1927), Martin S.
Silberberg (2000) ikatan kimia adalah gaya yang mengikat atom-atom dalam molekul
atau gabungan ion dalam setiap senyawa.
2. Ikatan kimia adalah gaya tarik-menarik antara atom-atom sehingga atom tersebut tetap
berada bersama-sama dan terkombinasi dalam senyawaan. Gagasan tentang pembentukan
ikatan kimia dikemukakan oleh (Lewis dan Langmuri serta Kossel).
3. Diduga bila gas mulia bersenyawa dengan unsur lain, tentunya ada suatu keunikan dalam
konfigurasi elektronnya yang mencegah persenyawaan dengan unsur lain. (Elida, 1996).
Menurut Elida (1996) mengatatakan bahwa, berdasarkan gagasan tersebut, kemudian
dikembangkan suatu teori yang disebut Teori Lewis :
Pembentukan ikatan kimia mungkin terjadi dengan 2 cara :
Karena adanya satu atau lebih elektron dari satu atom ke atom yang lain sedemikian rupa
sehingga terdapat ion positif dan ion negatif yang keduanya saling tarik-menarik karena
muatannya berlawanan, membentuk ikatan ion.
Karena adanya pemakaian bersama pasangan elektron di antara atom-atom yang berikatan.
Jenis ikatan yang terbentuk disebut ikatan kovalen.
Perpindahan elektron atau pemakaian bersama pasangan elektron berlangsung sedemikian
rupa sehingga setiap atom yang diberikan mempunyai suatu konfigurasi elektron mantap,
yaitu konfigurasi dengan 8 elektron valensi.

3
BAB III
PEMBAHASAN

2.1 IKATAN KIMIA


Gaya yang mengikat atom-atom dalam molekul atau gabungan ion dalam setiap senyawa
disebut ikatan kimia. Konsep ini pertama kali dikemukakan pada tahun 1916 oleh Gilbert
Newton Lewis (1875-1946) dari Amerika dan Albrecht Kossel (1853-1927) dari Jerman (Martin
S. Silberberg, 2000).
Konsep tersebut adalah:
 Kenyataan bahwa gas-gas mulia (He, Ne, Ar, Kr, Xe, dan Rn) sukar membentuk
senyawa merupakan bukti bahwa gas-gas mulia memiliki susunan elektron yang stabil.
 Setiap atom mempunyai kecenderungan untuk memiliki susunan elektron yang stabil
seperti gas mulia. Caranya dengan melepaskan elektron atau menangkap elektron.
 Untuk memperoleh susunan elektron yang stabil hanya dapat dicapai dengan
ikatan Kimia adalah ikatan yang terjadi antar atom atau antar molekul. Ikatan kimia
dilakukan dengan cara sebagai berikut : atom yang 1 melepaskan elektron, sedangkan
atom yang lain menerima elektron (serah terima elektron), penggunaan bersama pasangan
elektron yang berasal dari masing-masing atom yang berikatan dan penggunaan bersama
pasangan elektron yang berasal dari salah 1 atom yang berikatan.
cara berikatan dengan atom lain, yaitu dengan cara melepaskan elektron,
menangkap elektron, maupun pemakaian elektron secara bersama-sama.
Maka dari itu Ikatan kimia adalah ikatan yang terbentuk antar atom atau antar molekul dengan
cara :
a) Atom yang satu melepaskan elektron, sedangakan atom yang lain menerima elektron (serah
terima elektron).
b) Penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari masing-masing atom yang berikatan
c) Penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari salah satu atom yang berikatan

4
2.2 TERBANTUKNYA IKATAN KIMIA

Sebuah atom cenderung melepaskan elektron apabila memiliki elektron terluar 1, 2, atau 3
elektron dibandingkan konfigurasi elektron gas mulia yang terdekat.
Contoh:
9F : 2 7 ; Gas mulia yang terdekat ialah 10Ne : 2 8.
Konfigurasi Ne dapat dicapai dengan cara menerima satu elektron.
F (2 7) + e– à F- (2 8)
Jika masing-masing atom sukar untuk melepaskan elektron (memiliki keelektronegatifan tinggi),
maka atom-atom tersebut cenderung menggunakan elektron secara bersama dalam membentuk
suatu senyawa. Cara Ini merupakan peristiwa yang terjadi pada pembentukan ikatan kovalen.
Misalnya atom fluorin dan fluorin, keduanya sama-sama kekurangan elektron, sehingga lebih
cenderung memakai bersama elektron terluarnya.
Jika suatu atom melepaskan elektron, berarti atom tersebut memberikan elektron kepada atom
lain. Sebaliknya, jika suatu atom menangkap elektron, berarti atom itu menerima elektron dari
atom lain. Jadi, susunan elektron yang stabil dapat dicapai dengan berikatan dengan atom lain.
Kecenderungan atom-atom untuk memiliki struktur atau konfigurasi elektron seperti gas mulia
atau 8 elektron pada kulit terluar disebut ”kaidah oktet”.
Sementara itu atom-atom yang mempunyai kecenderungan untuk memiliki konfigurasi elektron
seperti gas helium disebut ”kaidah duplet”.
Agar dapat mencapai struktur elektron seperti gas mulia, antar unsur mengadakan hal-hal
berikut.
1.Perpindahan elektron dari satu atom ke atom lain (serah terima elektron).
Atom yang melepaskan elektron akan membentuk ion positif, sedangkan atom yang menerima
elektron akan berubah menjadi ion negatif, sehingga terjadilah gaya elektrostatik atau tarik-
menarik antara kedua ion yang berbeda muatan. Ikatan ini disebut ikatan ion.
2.Pemakaian bersama pasangan elektron oleh dua atom sehingga terbentuk ikatan kovalen.
3.Selain itu, dikenal juga adanya ikatan lain yaitu:
a.Ikatan logam,

5
b.Ikatan hidrogen,
c.Ikatan Van der Waals.
Tujuan pembentukan ikatan kimia adalah guna terjadi pencapaian kestabilan suatu unsur.
Kestabilan unsur terjadi apabila suatu unsur mengikuti aturan oktet. Aturan Oktet adalah
kecenderungan unsur-unsur untuk menjadikan konfigurasi elektronnnya sama seperti gas mulia.
Unsur gas mulia (Gol VIIIA) mempunyai elektron valensi sebanyak 8 (oktet) atau 2 (duplet,
hanya unsur Helium).

2.3 JENIS IKATAN KIMIA

Ikatan kimia secara umum dapat kita bedakan menjadi tiga jenis, yaitu ikatan ion, ikatan
logam, dan juga ikatan kovalen. Berikut adalah jenis – jenis ikatan kimia:

Ikatan ion
Seperti yang sudah Burhan jelaskan sebelumnya, ikatan ion adalah jenis ikatan kimia yang
terjadi karena adanya perpindahan elektron. Ikatan ion ini terjadi di antara unsur logam seperti
golongan IA dan golongan IIA, juga unsur non logam seperti golongan VIA dan VIIA.
Unsur – unsur logam yang memiliki energi ionisasi yang rendah lebih cenderung untuk
melepaskan elektron yang kemudian akan diterima oleh atom dengan afinitas elektron yang besar
yaitu unsur non logam. Perpindahan elektron ini kemudian menghasilkan ion bermuatan positif
dan negatif.
Kedua jenis muatan tersebut kemudian menghasilkan gaya elektrostatik atau gaya tarik –
menarik. Perpindahan elektron pada dasarnya terjadi karena unsur tersebut akan menata elektron
yang ada agar menyerupai konfigurasi elektron gas mulia sehingga tercapainya kestabilan.
Senyawa hasil ikatan ion contohnya adalah NaCl, KOH, KCl, dan juga CaCl2.

Ikatan logam
Ikatan ini merupakan jenis ikatan yang terbentuk karena adanya penggunaan pasangan elektron
valensi bersamaan namun pada atom logam dengan atom lainnya. Ikatan ini dapat dimengerti
dengan menggunakan contoh terjadinya ikatan itu sendiri.

6
Pada atom logam besi atau Fe, elektron valensi saling tumpang tindih satu sama lain. Hal ini
kemudian akan menyebabkan setiap elektron akan bergerak secara bebas di dalam ruang antara
ion positif Fe yang kemudian membentuk awan elektron.
Karena muatannya berlawanan yaitu positif dan juga negatif, kemudian terjadilah gaya Tarik –
menarik pada ion positif Fe dengan elektron bebas yang kemudian akan membentuk ikatan
logam. Kekuatan ikatan logam akan meningkat ketika ukuran ion logam semakin kecil.

Ikatan kovalen
Karena memiliki energi ionisasi yang tinggi, atom non logam memiliki kecenderungan untuk
sulit melepaskan elektron yang dimiliki dan malah cenderung menarik elektron yang ada pada
atom lainnya karena memiliki afinitas elektron yang besar.
Saat dua jenis atom nonlogam berikatan akan menyebabkan pemakaian bersama pasangan
elektron karena kedua atom tidak dapat secara seutuhnya melepas elektron masing – masing.
Ikatan kovalen ini kemudian dibedakan menjadi beberapa jenis, misalnya ikatan kovalen
nonpolar yang terjadi antar dua atom unsur yang sama dan dibagi lagi menjadi ikatan kovalen
tunggal, ikatan kovalen rangkap dua, dan ikatan kovalen rangkap tiga.
Sedangkan untuk ikatan kovalen polar adalah ikatan kovalen yang terbentuk dari dua jenis atom
yang berbeda, atau juga atom yang sama dengan nilai elektronegatif yang berbeda. Contoh
senyawa yang dibentuk dari ikatan kovalen adalah senyawa Cl2 dan juga H2.

7
BAB IV
PENUTUPAN

3.1 KESIMPULAN
 Dari bab pembahasan di atas,maka penulis dapat menyimpulkan bahwa atom-atom saling
mengikatkan diri satu sama lain karena ingin menyetarakan kestabilan mereka, sesuai
dengan kaidah oktet atau seperti halnya golongan gas mulia yang telah memiliki
kestabilan yang tidak dapat terelakkan lagi (hukum alam).Dan Adapun jenis jenis Ikatan
Kimia terbagi menjadi tiga jenis yaitu:Ikatan Ion,Ikatan Logam,Ikatan Konvalen

3.2 SARAN
 Sebaiknya mahasiswa lebih mendalami pemahaman materi ikatan kimia karena materi ini
merupakan materi dari salah satu mata kuliah umum yang perlu diluluskan.
 Dalam penulisan makalah ini masih sangat membutuhkan banyak penyempurnaan namun
juga sangat bermanfaat dalam mendalami pengetahuan tentang Ikatan Kimia

8
3.3 DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia bahasa Indonesia,”Ikatan Kimia”,[Online],Tersedia :


https://id.wikipedia.org/wiki/Ikatan_kimia [Diakses : 11 September 2020]

Setiawan,Sahmis,” Makalah Ikatan Kimia : Pengertian, Jenis Beserta Gambarnya Lengkap”,


[Online],Tersedia : https://www.gurupendidikan.co.id/ [Diakses : 21 Agustus 2020]

Rianaagus Pratama 07,”tentang Ikatan Kimia”,[Online],Tersedia :


http://rianaguspratama07.blogspot.com/2016/09/contoh-makalah-kimia-tentang-ikatan.html
[Diakses : 17 September 2016]

Rauf Fathi,” Yuk Belajar Lebih Dalam Mengenai Ikatan Kimia!”,[Online],Tersedia :


https://blog.edukasystem.com/ikatan-kimia/ [Diakses : 13 Agustus 2020]

Setiawan,Sahmis,” Makalah Ikatan Kimia : Pengertian, Jenis Beserta Gambarnya Lengkap”,


[Online],Tersedia : https://www.gurupendidikan.co.id/ikatan-kimia/
[Diakses : 21 Agustus 2020]

Andella,”Ikatan Kimia”,[Online],Tersedia :
http://andellaforester.blogspot.com/2014/04/makalah-ikatan-kimia.html
[Diakses : 13 April 2014]

You might also like