You are on page 1of 1

1.

bahwasanya penskoran tes subyektif dalam bentuk esei tidak dilakukan dengan
menggunakan kunci jawaban seperti pada penskoran tes obyektif, melainkan dengan
menggunakan rambu-rambu penskoran scoring guide , yang memuat pedoman,
kadang-kadang sekadar kriteria, yang menyebutkan jawaban yang diharapkan dalam
hal relevansi isi, susunan, bahasa yang digunakan termasuk ejaan, bahkan panjang
dan pendeknya jawaban, dan lain-lain. Kadang-kadang disertai proporsi skor yang
disediakan bagi masing-masing unsur berdasarkan tingkat pentingnya suatu unsur
yang diskor. Kriteria penskoran tes esei secara analitik: 1 Relevansi isi jawaban
peserta tes dengan jawaban yang diharapkan. 2 Kecukupan isi jawaban peserta tes
tentang masalah yang ditanyakan. 3 Kerapian dan kejelasan penyusunan isi jawaban
peserta tes. 4 Lain-lain yang perlu dan relevan dengan bidang kajian dan titik berat
sasaran tes dengan uraian dan rinciannya, misalnya penggunaan bahasa yang lugas
dan mudah dimengerti.
2. Performance assessment adalah penilaian berdasarkan hasil pengamatan penilai
terhadap aktivitas siswa sebagaimana yang terjadi. Penilaian dilakukan terhadap
unjuk kerja, tingkah laku, atau interaksi siswa. Performance assessment digunakan
untuk menilai kemampuan siswa melalui penugasan. Penugasan tersebut dirancang
khusus untuk menghasilkan respon (lisan atau tulis), menghasilkan karya (produk),
atau menunjukkan penerapan pengetahuan. Tugas yang diberikan kepada siswa
harus sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai dan bermakna bagi siswa 
3. bahwa performance assessment adalah suatu bentuk penilaian untuk
mendemostrasikan atau mengaplikasikan pengetahuan yang telah diperoleh
oleh siswa dan menggambarkan suatu kemampuan siswa melalui suatu
proses, kegiatan, atau unjuk kerja.

You might also like