You are on page 1of 5

TUGAS TERSTRUKTUR INDIVIDU

METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF

Dosen :

Prof. Dr. Yohanes Bahari. M.Si

Disusun Oleh :

HAFZ

F1091201029

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU-ILMU SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2022
RPS Minggu Materi Perkuliahan
9 Analisis Data Kualitatif dan Pengujian Keabsahan Data Kualitatif:
a. Teknik Perpanjangan Pengamatan
b. Teknik Trianggulasi
c. Teknik Meningkatkan Ketekunan
d. Analisis data Kualitatif

A. Teknik Perpanjangan Pengamatan


Menurut yusuf (2017) peneliti sebagai instrumen dalam penelitian kualitatif
sehingga kesahihan dan keabsahan data sangat ditentukan oleh komitmen, dan
keterlibatab peneliti dalam penelitian yang dilakukannya. Peneliti harus yakin selagi
penelitia belum cukup meyakinkan, maka peneliti perlu melakukan perpanjangan
waktu penelitiannya sambil mengkaji kembali, menelisisk, dan menganalisis data yang
Selain itu, Sugiyono (2007) menambahkan bahwa perpanjangan pengamatan ini
dilakukan untuk mengecek kembali apakah data yang telah diberikan oleh sumber data
selama ini merupakan data yang sudah benar atau tidak.Bila tidak benar, maka peneliti
melakukan pengamatan lagi yang lebih luas dan mendalam sehingga diperoleh data
yang pasti kebenarannya.Untuk membuktikan apakah peneliti itu melakukan uji
kredibilitas melalui perpanjangan pengamatan atau tidak, maka akan lebih baik jika
dibuktikan dengan surat keterangan perpanjangan yang dilampirkan dalam laporan
penelitian.
Pada tahap awal peneliti memasuki lapangan, peneliti masih dianggap sebagai
orang asing, masih dicurigai, sehingga informasi yang diberikan belum lengkap, tidak
mendalam,dan masih memungkinkan banyak hal yang dirahasiakan. Dengan
perpanjangan pengamatan ini berarti hubungan peneliti dengan narasumber akan
semakin terbentuk rapport, semakin akrab (tidak ada jarak lagi), semakin
terbuka,saling mempercayai sehingga tidak ada informasi yang disembunyikan lagi.
Apabila telah terbentuk rapport, maka telah terjadi kewajaran dalam
penelitian,dimana kehadiran peneliti tidak lagi mengganggu perilaku yang dipelajari.
Dalam perpanjangan pengamatan untuk menguji kredibilitas data penelitian,yaitu
dengan cara melakukan pengamatan apakah data yang diperoleh sebelumnyaitu benar
atau tidak ketika dicek kembali ke lapangan.
Bila setelah dicek kembali ke lapangan sudah benar,berarti sudah kredibel, maka
waktu perpanjangan pengamatan dapat diakhiri oleh peneliti. Sebagai bentuk
pembuktian bahwa peneliti telah melakukan uji kredibilitas, maka peneliti dapat
melampirkan bukti dalam bentuk surat keterangan perpanjangan pengamatan dalam
laporan penelitian.
B. Teknik Trianggulasi
Menurut Lapau (2012) triangulasi merupakan pengecekan data atau sumber dari
berbagai cara dan waktu yaitu: triangulasi sumber dan triangulasi pengumpulan data.
Menurut Yusuf (2012) triangulasi terdiri dari triangulasi dengan sumber banyak
(multiple sources) serta triangulasi dengan teknik yang banyak (multiple methods).
Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari
berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Terdapat triangulasi
sumber,triangulasi teknik pengumpulan data, dan waktu.
Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh
melalui beberapa sumber, triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data
kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda, dan triangulasi waktu
dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi atau
teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. Sugiyono (2007) memaparkan
triangulasi dapat juga dilakukan dengan cara mengecek hasil penelitian dari tim peneliti
lain yang diberi tugas melakukan pengumpulan data.
C. Teknik Meningkatkan Ketekunan
Menurut Yusuf (2017) salah satu yang diperlukan dalm penelitian kualitatif adalah
ketekunan peneliti dalam melakukan pengamatan. Menurut Lapau (2012) peneliti
perlu melakukan pengecekan kembali apakah data yang telah terkumpul telah benar
atau salah. Hal ini dilakukan untuk menjaga keakuratan dan keabsahan data.
Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan
berkesinambungan, dengan cara tersebut maka kepastian data dan urutan peritiwa akan
dapat direkam secara pasti dan sistematis. Selain itu, peneliti dapat melakukan
pengecekan kembali apakah data yang telah ditemukan itu salah atau tidak. Peneliti
dapat memberikan deskripsi data yang akurat dan sistematis tentang apa yang diamati.
Sebagai bekal peneliti untuk meningkatkan ketekunan adalah dengan cara
membaca berbagai referensi buku maupun hasil penelitian atau dokumentasi-
dokumentasi yang terkait dengan temuan yang diteliti. Dengan membaca ini maka
wawasan peneliti akan semakin luas dan tajam, sehingga dapat digunakan untuk
memeriksa data yang ditemukan.

D. Analisis data Kualitatif


Teknik analisis data kualitatif adalah proses analisis data yang tidak melibatkan
atau berbentuk angka. Data yang diperoleh untuk penelitian menggunakan teknis
analisis data kualitatif umumnya bersifat subjektif.
Pada penelitian kualitatif, peneliti mendapatkan data dari banyak sumber dan
menggunakan banyak metode. Proses pengumpulan data dalam teknik analisis data
kualitatif melalui rekam dan catat, tinjauan pustaka, wawancara, survei, atau observasi.
Dalam beberapa kasus, observasi atau pengamatan harus dilakukan secara
berkelanjutan sehingga peneliti bisa mendapatkan data yang berbeda-beda.
Ada macam-macam teknik analisis data kualitatif yang bisa digunakan dalam
penelitian. James P. Spradley, seorang profesor antropologi asal Amerika Serikat,
mengemukakan empat tahapan dalam menganalisis data kualitatif. Empat tahapan
teknik analisis data kualitatif ini disebut Teknik atau Model Spradley. Tahapan-tahapan
dalam Teknik Spradley antara lain:
1) Analisis Domain
Tahap pertama dalam menganalisis data kualitatif berdasarkan Teori Spradley
adalah analisis domain. Hal ini berarti peneliti harus mendapatkan gambaran
umum dari objek yang diteliti atau dari sebuah isu sosial yang diangkat menjadi
tema penelitian. Gambaran umum bisa didapatkan dari banyaknya data yang
diperoleh selama proses pengumpulan data. Setiap data nantinya akan memiliki
pos atau domain masing-masing yang akan menjadi panduan dalam melakukan
penelitian lanjutan.
2) Analisis Taksonomi
Dilansir dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), taksonomi berarti
klasifikasi bidang ilmu; kaidah dan prinsip yang meliputi pengklasifikasian
objek. Sehingga, dapat dikatakan, dalam tahapan kedua ini, peneliti perlu
melakukan menganalisis pengelompokan data yang telah diperoleh.
Pada tahap analisis taksonomi, semua domain dari data yang sudah didapatkan
harus ditelaah dan diteliti kembali. Tujuannya, untuk mengetahui unsur apa saja
yang membangun domain-domain data penelitian tersebut.
3) Analisis Komponensial
Setelah selesai menganalisis taksonomi, maka tahapan berikutnya adalah
analisis komponensial. Tahapan ini bertujuan untuk mengetahui ciri spesifik
dari semua unsur yang menyusun domain data penelitian.
4) Analisis Tema Kultural
Tahapan akhir di dalam analisis data kualitatif menurut Spradley adalah analisis
tema kultural. Pada tahap ini, peneliti akan menarik hubungan antardomain data
yang sudah diketahui ciri spesifiknya. Hubungan antardomain data itulah yang
kemudian menjadi kesimpulan atas semua data penelitian yang telah diperoleh.

You might also like