You are on page 1of 20

Mata Kuliah:Asuhan Kebidanan Kehamilan

MODUL BAHAN AJAR

EVIDENCE BASED DALAM


KEHAMILAN

PENYUSUSUN
Rika anggrenisa (P07524414039)
Rika kartika (p07524414040)

POLiTEKnik KESehatan
KEMENKES ri
JURUSAN KEBIDANAN D-IV
MEDAN
TAHUN 2014/2015

DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................. i

1
Mata Kuliah:Asuhan Kebidanan Kehamilan

Daftar Isi ................................................. ........ ii

Pendahuluan
(deskripsi materi, relevansi,tujuan dan petunjuk belajar)
…....................................................... …. 1

Evidence Based Dalam Kehamilan


Pengantar...................................................
Indikator....................... .............................
Uraianmateri.....…………………………………..
Latihan............................... .......................
Rangkuman........................ .........................

TesFomatif........................................................

Kunci Jawaban Tes Formatif.... ..........................

Senarai/Glosarium.............................................

Daftar Pustaka..................................................

MODUL 9
EVIDENCE BASED DALAM
KEHAMILAN

2
Mata Kuliah:Asuhan Kebidanan Kehamilan

PENDAHULUAN
Deskripsi Singkat, Relevansi, Tujuan, dan Petujuk Belajar

DESKRIPSI SINGKAT
odul ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa
khusunya mashasiswi Kebidanan untuk mengetahui bahwa Praktek
kebidanan sekarang lebih didasarkan pada bukti ilmiah hasil penelitian dan
pengalaman praktek terbaik dari para praktisi dari seluruh penjuru dunia.
Rutinitas yang tidak terbukti manfaatnya kini tidak dianjurkan lagi. Sesuai
dengan evidence-based practice . Penggunaan kebijakan dari bukti terbaik
yang tersedia sehingga tenaga kesehatan (Bidan) dan pasien mencapai
keputusan yang terbaik, mengambil data yang diperlukan dan pada
akhirnya dapat menilai pasien secara menyeluruh dalam memberikan
pelayanan kehamilan(Gray, 1997).

RELEVANSI
Materi dalam modul ini berkaitan dengan materi mata kuliah
KDK I, konsep kebidanan, KDK II, etlikolegal dalam praktek
kebidanan, asuhan kebidanan kehamilan, asuhan kebidanan
persalinan dan BBL, asuhan kebidanan nifas dan menyusui, asuhan
kebidanan neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah.

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah menyelesaikan kegiatanbelajar 1 diharapkan


mahasiswa dapat menjelaskan dan menguraikan evidence based
dalam praktik kebidanan ,melaksanakan pelayanan kebidanan baik

3
Mata Kuliah:Asuhan Kebidanan Kehamilan

dalam kehamilan,persalinan, maupun nifas yang lebih difokuskan


pada asuhan berdasarkan kenyataan (evidence based),tidak hanya
berdasarkan teori dan rutinitas.

PETUJUK BELAJAR

Kegiatan Belajar 1
EVIDENCE BASED DALAM
KEHAMILAN
@ 100 menit

4
Mata Kuliah:Asuhan Kebidanan Kehamilan

PENGANTAR
Saat ini pelayanan kebidanan baik dalam kehamilan,persalinan,
maupun nifas lebih difokuskan pada asuhan yang berdasarkan kenyataan
(evidence based),tidak hanya berdasarkan teori dan rutinitas. Contohnya
saja dalam kehamilan mengurangi garam untuk mencegah
preeklamsi,membatasi hubungan seksual untuk mencegah abortus dan
kelahiran prematur dan sebagainya.
Bidan sebagai pemberi layanan yang berhubungan langsung dengan
ibu hamil diharapkan mempunyai dasar ilmu pengetahuan dan keterampilan
yang bukan hanya berdasarkan teori dan rutinitas tetapi berdasarkan
kenyataan (evidence based).
Karena penatalaksanaan yang benar akan memberikan kontribusi
keberhasilan asuhan kehamilan baik dalam kehamilan, persalinan dan nifas..

INDIKATOR PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu memahami pengkajian serta
menguraikan evidence Based dalam kehamilan.
2. Mahasiswa mampu mengetahui contoh tindakan-tindakan
yang berdasarkan evidence based.
3. Mahasiswa mampu melakukan penatalaksanaan asuhan
pelayanan kebidanan baik dalam
kehamilan,persalinan,mauppun nifas yang lebih difokuskan
pada asuhan yang berdasarkan kenyataan (evidence based),
tidak hanya bedasarkan teori dan rutinitas.

URAIAN MATERI
EEEEE

5
Mata Kuliah:Asuhan Kebidanan Kehamilan

EVIDENCE BASED DALAM ASUHAN


KEHAMILAN

 Issue Terkini Dalam Asuhan Kehamilan


            Selain hasil penelitian, bidan juga harus mengikuti berbagai issu
terkini yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi wanita. Beberapa issu
yang berhubungan dengan kehamilan adalah sebagai berikut :
1.      Woman Center Care ( WCC )
Woman Center Care adalah asuhan yang berpusat pada wanita.
Dalam pelaksanaan asuhan ini wanita dipandang sebagai manusia secara
utuh ( holistik) yang mempunyai hak pilih untuk memelihara kesehatan
repsoduksinya.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan wanita di indonesia
antara lain sebagai berikut :
1.      Status wanita dalam masyarakat masih rendah
2.      Kesehatan reproduksi, dimana sseorang wanita mengalami hamil,
melahirkan serta ifas yang beresiko menyebabkan kematian.
3.      Ketidak mampuan wanita untuk memelihara kesehatannya sendiri akibat
pendidikan yang rendah.
4.      Kurangnya modal ( ekonomi ) dalam upaya pemeliharaan kesehatan.
5.      Sosial budaya, ekonomi, pelayanan kesehatan tidak terjangkau,
pengetahuan yang rendah.
Upaya yang dilaukan woman center care adalah adanya kontinuitas
( kesinambungan ) dalam pemberian asuhan yang meliputi asuhan yang
berkelanjutan  ( berfokus pada ibu ) dan pemberian asuhan yang
berkelanjutan  ( konsep pelayanan kebidana yang terorganisasi ).

2.      Keterlibatan klien dalam perawatan diri sendiri ( self care )


Kesadaran dan tanggung jawab klien terhadap perawatan diri sendiri
selama hamil meningkat, klien tidak lagi hanya menerima dan
mematuhi  anjuran petugas kesehatan  secara pasif.
Kecenderungan saat ini klien lebih aktif dalam mencari informasi
berperan secara aktif dalam perawatan diri dan merubah perilaku untuk
mendapatkan outcome kehamilan yang baik.
Perubahan yang nyata terjadi terutama di kota-kota besar dimana
klini antenatal care memberikan kursus atau kelas pra-persalinan bagi calon
ibu. Kemampuan klien dalam merawat diri sendiri dipandang sangat
menguntungkan baik bagi klien ataupun sistem p[elayanan kesehatan karena
potensinya dapat menekan biaya perawatan.
Dalam hal pilihan pelayanan yang diterima ibu hamil dapat memilih
tenaga profesional yang berkualitas dan dapat dipercaya sesuai dengn
tingkat pengetahuan dan kondisi sosio-ekonomi mereka.

3.      Pre-eklampsi dengan edema

6
Mata Kuliah:Asuhan Kebidanan Kehamilan

Pre-eklampsi dalam kehamilan dijumpai apabila tekanan darah ibu


hamil 140/90 mmHg setelah kehamilan 20 minggu atau bisa lebih awal
terjadi. Sedangkan eklampsi adalah apabila ditemukan kejang-kejang pada
penderita pre-eklampsi, yang juga disertai koma.
Isu mengenai pre-eklampsi dan edema pada ibu hamil sudah cukup
luas berkembang sehingga bidan harus senantiasa meningkatkan
keilmuannya agar dapat memberikan informasi yang tepat ketika
memberikan asuhan  pada ibu hamil.
Dengan variasi tingkat pendidikan dan pengetahuan masyarakat
maka akan bervariasi pula tanggapan yang akan diberikan dengan adanya
isu-isu yang berbeda. Bidan sebagai seorang yang terdekat dengan
masyarakat dan dipandang berkompeten dalam hal ini harus dapat
menyikapi dengan bijaksana setiap reaksi yang muncul dari masyarakat.
Jika menemukan hal yang negatif maka secepatnya melakukan suatu
tindakan, seperti melakukan penyuluhan mengenai pre-eklampsi dan edema
selama kehamilan.

4.       ANC pada kehamilan lebih dini


Data statistik pada kunjungan antenatalcare trimester  I menunjukan
peningkatan yang signifikan. Hal ini sangat baik memungkinkan profesional
kesehatan mendeteksi dii dan segera menangani masalah-masalah yang
timbul sejak awal kehamilan. Kesempatan untuk memberika pendidikan
kesehatan tentang perubahan perilaku yang diperlukan selama hamil juga
lebih lanjut.

5.      Ultrasonografi dalam Kehamilan


Ultrasonografi adalah salah satu metode yang paling berharga untuk
mengevaluasi kehamilan. Walaupun dokter, rumah sakit dan perusahaan
asuransi ada yang tidak sependapat mengenai kapan ultrasonografi harus
dilakukan atau apakah setiap wanita hamil harus mendapatkan pemeriksaan
ultrasonografi dalam kehamilan, pemeriksaan ini tetapmasih merupakan alat
yang berharga. Ultrasonografi terbukti bermanfaat dalam memperbaiki hasil
kehamilan. Pemeriksaan tersebut terbukti non-invasif dan aman. tidak ada
risiko yang diketahui.
Manfaat USG kaitannya dengan kehamilan diantaranya:
a.       Membantu mengidentifikasi awal dari kehamilan
b.      Menunjukkan ukuran dan kecepatan pertumbuhan embrio atau janin.
c.       Mengenali adanya dua janin atau lebih.
d.      Mengukur kepala, perut, atau femur janin untuk menentukan usia
kehamilan.
e.       Mengenali janin dengan sindrom down.
f.       Mengenali kelainan janin, seperti hidrosefalus dan mikrosefali, dan
kelainan organ internal, seperti ginjal atau kandung kemih.
g.      Mengukur jumlah cairan ketuban, yang merupakan tanda dari
kesejahteraan janin.

7
Mata Kuliah:Asuhan Kebidanan Kehamilan

h.      Mengidentifikasi lokasi, ukuran dan kematangan plasenta.


i.        Mengidentifikasi abnormalitas plasenta, seperti kehamilan anggur,dll.
j.        Mengidentifikasi abnormalitas rahim seperti tumor.
k.      Mendeteksi IUD atau plasenta yang tertinggal didalam rahim setelah
persalinan.
l.        Membedakan antara keguguran, kehamilan ektopik, dan kehamilan
normal.
m.    Dalam hubungan dengan amniosintesis, untuk memilih tempat yang
tepat guna untuk menempatkan jarum untuk mengangkat cairan ketuban dari
sekitar bayi.          
n.      Mendeteksi gerakan janin.

6.      Mandi Berendam
Ada beberapa wanita yang beranggapan bahwa wanita hamil hanya boleh
mandi dibawah air pancuran. Tidak ada alasan medis untuk memilih satu
dari yang lain sewaktu hamil. Pada trimester III wanita hamil mungkin perlu
lebih berhati-hati bila mandi berendam dari biasanya. Karena keseimbangan
sewaktu hamil berubah. Ibu hamil bisa saja terjatuh dan terluka sewaktu
masuk atau keluar dari bak mandi. Jika kseimbangan mennjadi masalah
maka sebaiknya mandi dibawah air pancuran.

 DEFINISI EVIDENCE BASED


Pengertian evidence Base jika ditinjau dari pemenggalan kata (Inggris)
maka evidence Base dapat diartikan sebagai berikut:
Evidence : Bukti, fakta
Base   : Dasar
Jadi evidence base adalah: praktik berdasarkan bukti.

 Pengertian Evidence Base menurut sumber lain:


The process of systematically finding, appraising and using research
findings as the basis for clinical decisions.
 Evidence base adalah proses sistematis untuk mencari, menilai dan
menggunakan hasil penelitian sebagai dasar untuk pengambilan keputusan
klinis.
Jadi pengertian Evidence Base-Midwifery dapat disimpulkan
sebagai asuhan kebidanan berdasarkan bukti penelitian yang telah
teruji menurut metodologi ilmiah yang sistematis.

 MANFAAT EVIDENCE BASED


Manfaat Evidence Base
Manfaat yang dapat diperoleh dari pemanfaatan Evidence Base antara lain:
1)    Keamanan bagi karena intervensi yang dilakukan berdasarkan bukti
ilmiah
2)    Meningkatkan kompetensi (kognitif)

8
Mata Kuliah:Asuhan Kebidanan Kehamilan

3)    Memenuhi tuntutan dan kewajiban sebagi professional dalam


memberikan asuhan yang bermutu
4)  Memenuhi kepuasan pelanggan yang mana dalam asuhan
kebidanan klien mengharapkan asuhan yang benar, seseuai dengan
bukti dan teori serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

 SUMBER EVIDENCE BASED


Sumber Evidence Base
Sumber EBM dapat diperoleh melalui bukti publikasi jurnal dari
internet maupun berlangganan baik hardcopy seperti majalah, bulletin,
atau CD. Situs internet yang ada dapat diakses, ada yang harus dibayar
namun banyak pula yang public domain. Contoh situs yang dapat diakses
secarea gratis (open access) seperti:
1)    Evidence Based Midwifery di Royal College Midwives
Inggris
:http://www.rcm.org.uk/ebm/volume-11-2013/volume-11-issue-1/the-
physical-effect-of-exercise-in-pregnancy-on-pre-eclampsia-gestational-
diabetes-birthweight-and-type-of-delivery-a-struct/
2)    Midwifery
Today :http://www.midwiferytoday.com/articles/midwifestouch.asp
3)    International Breastfeeding
Journal :http://www.internationalbreastfeedingjournal.com/content
Dan sebagainya.....

 EVIDENCE BASED-MIDWIFERY DALAM PRAKTIK


KEHAMILAN

Salah satu aspek yang harus dipenuhi dalam memberikan asuhan


kebidanan yang bertanggung jawab adalah dengan mengacu pada hasil
penelitiann yang paling up to date. Hasil penelitian yang didapatkan besrta
rekomendasidari  peneliti dijadikan sebagi acuan dalam memberikan
pelayanan.
Beberapa hasil penelitian mengenai ibu hamil antara lain:
1.      Penelitian mengenail ibu hamil dan KB yang dilakukan oleh Dra.
Flourisa Julian Sudrajad, M.Kes., dari puslitbang KR-BKKBN tahun 2003
di 10 kabupaten di provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur, menemukan
bahwa :
a.       Sebanyak 45 % wanita tidak tahu  mengenai jenis komplikasi dalam
kehamilan.
b.      Sebanyak 83% wanita hamil meemeriksakan kehamilannya di fasilitas
kesehatan, cakupan ini lebih rendah dari target PWS-KIA, yaitu 90%.
c.       Cakupan KI ( Kunjungan atau kontak pertama antara wanita hamil
trimester I dengan tenaga kesehatan ) sekitar 40-90% target propenas tahun
2010 sebesar 95%.

9
Mata Kuliah:Asuhan Kebidanan Kehamilan

d.      Cakupan K4 ( Kontak atau kunjungan wanita hamil yang keempat


kalinya dengan tenaga kesehatan , dilakukan pada trimester III ) sebesar 40-
90%, target propenas tahun 2010, K4 sebanyak 90%.
e.       Lebih dari 50% responden tidak tahu mengenai komplikasi dalam masa
persalinan dan nifas.
f.       Hanya 26% cakupan bayi yang mendapat imunisasi lengkap, sedangkan
8% lainnya tidak mendapat imunisasi sama sekali.
g.      Tingkat pengetahuan KB sudah cukup tinggi , yaitu 90%
h.      Sebanyak 18-70% wanita tidak mengetahui bagaimana cara
menghindari penyakit AIDS.

2.      Penelitian yang dilakukan oleh Jumirah, dkk, tahun 1998 mnemukan


bahwa ibu hamil penderita anemia berat mempunyai resiko 4,2 kali lebih
besar  untuk melahirkan bayi dengan bayi berat lahir rendah ( BBLR )

3.      Dari staff pengajar faultas kesehatan masyarakat Universitas Indonesia


mengemukakan hasil penelitiannya mengenai pengaruh pemeriksaan
kehamilan terhadap pemilihan penolong persalinan, yaitu sebagai berikut :
a.       Ibu hamil yang melakukan ANC minimal empat kali mempunyai
peluang dua kali lebih besar untuk memilih  tenaga kesehatan sebagai
penolong persalinannya dari pada ibu hamil denganANC kurang dari empat
kali.
b.      Ibu hamil yang mendapat konseling pada saat ANC mempunyai peluang
3,7 kali lebih  besar untuk memilih tenaga kesehatan sebagai penolong
persalinan dibandingkan ibu hamil yang tidak mendapatkan konseling.

Praktik kebidanan sekarang lebih didasarkan pada bukti ilmiah hasil


penelitian dan pengalaman praktik dari para praktisi dari seluruh penjuru
dunia. Praktik berdasarkan penelitian merupakan penggunaan yang
sistematik, ilmiah dan eksplisit dari penelitia terbaik saat ini dalam
pengambilan keputusan tentang asuhan pasien secara individu.
Hal ini menghasilkan asuhan yang efektif dan tidak selalu memerlukan
intervensi. Kajian ulang intervensi secara historis memunculkan asumsi
bahwa sebagian besar komplikasi obstetri yang mengancam jiwa bisa
diprediksi atau dicegah.
Menurut MNH ( Maternal Neonatal Health ) asuhan antenatal
merupakan prosedur rutin yang dilakukan oleh petugas kesehatan (
dokter/bidan/perawat ) dalam membina suatu hubungan dalam proses
pelayanan pada ibu hamil untuk persiapan persalinannya.
Sesuai dengan evidence based practice, pemerintah telah menetapkan
program kebijakan asuhan kehamilan sebagai berikut:

1.      Kunjungan ANC minimal 4 kali Kunjungan

No Trimester Waktu Alasan perlu kunjungan

10
Mata Kuliah:Asuhan Kebidanan Kehamilan

1. Trimester I Sebelum 1.mendeteksi masalah


empat (4) yang dapat ditanagni
minggu. sebelum membahayakan
jiwa.
2.mencegah masalah,
misal : tetanus neonatal,
anemia, dan kebiasaan
tradisional yang
berbahaya.
3.membangun hubungan
saling percaya .
4. memulai persiapan
kelahiran dan kesiapan
mengahdapi komplikasi
5.mendorong perilaku
sehat ( nutrisi,
kebersihan, olahraga,
istirahat, seks, dll)
2. Trimester 2 14-28 Sama sengan trimester I ,
minggu ditambah : kewaspadaan
khusus terhadap hipertesi
kehamilan ( deteksi
gejala pre-eklampsi,
pantau tekanan darah,
evaluasi edema,
proteinuria ).
3. Trimester 3 I.28-36 -sama dengan trimester
minggu sebelumnya ditambah
deteksi kehamilan ganda.
II.>36 -sama dengan trimester
minggu sebelumnya, ditambah
kelainan letak atau
kondisi yang
memerlukan persalinan
di rumah sakit

2.      Pemberian suplemen mikronutrien


Tablet yang mengandung FeSO4, 320 mg ( setara dengan zat besi 60 mg
) dan asam folat 500 gr. Sebanyak 1 tablet per hari segera setelah rasa mual
hilang. Pemberian selama 90 hari ( 3 bulan ). Ibu hamil harus dinasehati
agar tidak meminumnya bersama dengan teh/ kopi agar tidak mengganggu
penyerapannya.
Berdasarkan penelitian yang ada, suplemen mikronutrien berguna untuk
mengurangi angka kesakitan ( morbiditas ) dan kematian ( mortalitas ) ibu
hamil secara langsung yakni dengan mengobati penyakit pada kehamilan
atau secara tidak langsung dengan menurunkan risiko komplikasi saat
kehamilan dan persalinan.

11
Mata Kuliah:Asuhan Kebidanan Kehamilan

3.      Imunisasi TT 0,5 cc
Imunisasi adalah proses untuk membangun kekebalan sebagai upaya untuk
pencegahan ter hadap infeksi tetanus. Vaksin tetanus yaitu toksin kuman tetanus yang
telah dilemahkan dan kemudian dimurnikan.
TT Interval Lama % Perlindungan
Perlindungan
TT 1 Kunjungan - -
ANC pertama
TT 2 4 minggu 3 tahun 80%
setelah TT 1
TT 3 6 Bulan betelan 5 tahun 95%
TT 2
TT 4 1 Tahun setelah 10 tahun 99%
TT 3
TT 5 1 Tahun setelah 25 tahun / 99%
TT 4 seumur hidup
  
4.      10 T dalam pemeriksaan kehamilan dan 4 Terlalu
Pada pemeriksaan kehamilan bidan wajib memeriksa dan memberikan 10
T  ( Depkes RI, 2009 ) yaitu:
a.       Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
b.      Tablet Fe
c.       Tekanan darah
d.      Tetanus Toksoid ( suntik TT )
e.       Tentukan status gizi ( mengukur LILA )
f.       Tinggi Fundus Uteri
g.      Tentukan presentasi Janin dan DJJ
h.      Temu wicara
i.        Tes PMS
j.        Tes Laboratorium
Bidan juga harus melakukan konseling pada saat kehamilan atau
mengadakan penyuluhan kepada masyarakat tentang bahaya 4 terlalu, yaitu:
a.               Terlalu muda
Dimana ibu hamil dengan usia terlalu tua atau kurang dari 20 tahun
b.         Terlalu sering hamil
Ibu yang hamil dengan jarak tiap anak kurang dari 2 tahun.

c.             Terlalu banyak anak


Ibu hamil dengan jumlah anak lebih dari 4 anak,

12
Mata Kuliah:Asuhan Kebidanan Kehamilan

d.           Terlalu tua hamil


Ibu hamil dengan usia saat kehamilan lebih dari 35 tahun.
4 terlalu dapat mengakibatkan komplikasi pada kehamilan, seperti cacat
pada janin, perdarahan, bahkan sampai kematian ibu dan janin (Manuaba,
2010).

5.      Perkiraan hemoglobin pada kehamilan

Dalam kehamilan normal akan terjadi penurunan kadar hemoglobin.


Kadar Hb terendah terjadi sekitar pada umur kehamilan 30 minggu. Oleh
karena itu pemeriksaan Hb harus dilakukan pada kehamilan dini untuk
melihat data awal, lalu diulang pada sekitar 30 minggu. Untuk saat ini
anemia dalam kehamilan di Indonesia ditetapkan dengan kadar Hb <11g%.
Pada Trimester I dan III atau Hb <10,5g% pada trimester II.
Apabila hanya terjadi anemia ringan, sebab yang paling sering adalah
difisiensi zat besi dan dapat diobati secara efektif dengan suplementasi besi
60 mg/hari elemental besi dan 50µg asam folat untuk profilaksi anemia.
Program Kemenkes RI memberikan 90 tablet bsi selama 3 bulan.
Semua ibu hamil yang dapat suplementasi besi harus menghindari
tembakau, teh dan kopi serta dipastikan mereka mengonsumsi makanan
kaya protein dan vitamin C.

6.      Perkiraan Tinggi Fundus Uteri


.
Pengukuran Tinggi Fundus UteriTinggi fundus uteri adalah tinggi
puncak tertinggi rahim sesuai usia kehamilan. Biasanya pengukuran
inidilakukan saat pemeriksaan abdomen ibu hamil tepatnya saat melakukan
Leopold 1. Dari pengukuranTFU dapat diketahui taksiran usia gestasi dan
taksiran berat badan janin. Pengukuran TFU menggunakan jari pemeriksa
sebagai alat ukurnya, namun kelemahannya tiap orang memiliki ukuran jari
yang berbeda.TFU lebih baik diukur menggunakan metylen dengan satuan
cm, ujung metylen ditempelkan padasimfisis pubis sedangkan ujung lain
ditempelkan di puncak rahim.

a.       TFU untuk mengetahui tafsiran usia kehamilan (UK).

Jika Fundus belum melewati pusat : UK (minggu) = Hasil


ukur + 4
Jika Fundus sudah melewati pusat : UK (minggu ) = hasil
ukur + 6

b.      TFU untuk taksiran Berat Badan Janin.

TBJ ( gram ) =  (TFU – 12) X 155 gram


Terdapat variasi yang lebar antara operator yang melakukan pengukuran
TFU dengan cara tradisional ( jari tangan ).

13
Mata Kuliah:Asuhan Kebidanan Kehamilan

Menggunakan pita ukur untuk mengukur jarak antara tepi atas simpisis
pubis dengan fundus uteri dalam centimeter adalah metoda yang dapat
diandalkan untuk memperkirakan TFU.
Jarak tersebut ( dalam cm ) sesuai dengan umur kehamilan ( dalam
minggu ) setelah umur kehamilan 24 minggu.

7.      Hipotensi Pada Saat Berbaring Terlentang.

Posisi terlentang mempengaruhi fisiologi ibu dan janin. Setiap ibu hamil
hendaknya menghindari posisi terlentang terutama pada kehamilan lanjut.
Hal ini disebabkan karena apabila berbaring terlentang akan terjadi
penekanan oleh uterus pada vena pelvis major dan vena cava inferior yang
akan mengurangu sirkulasi darah  ke jantung bagian kanan dan akan
mengakibatkan pengaliran oksigen ke otak dan akan mengakibatkan
pingsan.
Keadaan tersebut lebih terkenal dengan supine hypotensif syndrome
yang dapat mengakibatkan denyut jantung janin ( DJJ ) abnormal. Namun
apabila posisi terlentang dibutuhkan maka dianjurkan untuk meletakkan
bantal kecil dibawah sisi kiri punggung bawah.
Secara ringkas penelitian menunjukan hasil:
1.      Posisi terlentang mempengaruhi fisiologi ibu dan janin.
2.      Setiap ibu hamil hendaknya menghindari posisi terlentang terutama
pada kehamilan lanjut.
3.      Bila posisi terlentang dibutuhkan maka dianjurkan untuk meletakkan
bantal kecil dibawah sisi kiri punggung bawah.

8.      Pentingnya Deteksi Penyakit Bukan Penilaian/Pendekatan Risiko.

Pendekatan risiko yang mempunyai rasionalisasi bahwa asuhan


antenatal adalah melakukan screening untuk memprediksi faktor-
faktor  resiko untuk memprediksi suatu penyakit, tetapi berdasarkan hasil
study di Zaire membuktikan bahwa 71% persalinan macet tidak bisa
diprediksi , 90% ibu yang diidentifikasi beresiko tidak pernah mengalami
komplikasi dan 88% dari wanita yang mengalami perdarahan pasca
persalinan tidak memiliki riwayat yang prediktif.
Pendekatan risiko mempunyai nila prediksi lebih buruk, oleh karena itu
tidak dapat membedakan mereka yang akan mengalami dan yang
mengalami komplikasi, juga keamanan palsu oleh karena banyak ibu yang
dimasukan dalam risiko rendah mengalami komplikasi, namun mereka tidak
pernah mendapat informasi mengenai komplikasi kehamilan dan cara
penanganannya. Bila terpaku pada ibu rrisiko tinggi makan pelayanan
kehamilan ( pada wanita hamil ) yang sebetulnya bisa berisiko akan
terabaikan.
Dapat dikatakan bahwa wanita hamil mempunyai risiko untuk
mengalami komplikasi dan harus mempunyai akses terhadap asuhan ibu
bersalin yang berkualitas. Bahkan wanita yang digolongkan dalam risiko
rendah bisa saja mengalami komplikasi.

14
Mata Kuliah:Asuhan Kebidanan Kehamilan

Jadi pendekatan risiko bukan merupakan strategi yang efisien ataupun


efektif untuk menurunkan angka mortalitas ibu karena:
a.       Faktor risiko tidak dapat memperkirakan komplikasi, biasanya bukan
penyebab langsung terjadinya komplikasi.
b.      Apa yang akan anda lakukan bila megidentifikasi pasien beresiko tinggi
dan apa yang harus dilakukan pada pasien dengan risiko rendah?
c.       Mortalitas ibu relatif rendah pada populasi yang beresiko ( semua
wanita usia subur ). Faktir risiko secara relatif adalah umum pada populasi
yang sama, faktir risiko tersebut bukan merupakan indikator yang baik
dimana para ibu mungkin akan mengalami komplikasi.
d.      Mayoritas ibu yang mengalami komplikasi dianggap berisiko rendah,
sebagian besar ibu yang dianggap berisiko rendah melahirkan bayinya tanpa
komplikasi.
e.       Setiap wanita hamil berisiko mengalami komplikasi dan harus
mempunyai akses terhadap asuhan ibu bersalin yang berkualitas , sehingga
pendekatan risiko tidak efektif.
f.       Bahkan wanita berisiko rendah pun  bisa mengalami komplikasi.
g.      Tidak ada jumlah penapisan yang bisa membedakan wanita mana yang
akan membutuhkan asuhan kegawatdaruratan dan mana yang tidak
memerluka asuhan tersebut.

Atas dasar itu dianjurkan untuk memberikan intervensi yang berorientasi


pada tujuan yang akan memberikan kerangkan asuhan antenatal yang efektif
meliputi:
a.       Deteksi dini penyakit
b.      Konseling dan promosi kesehatan
c.       Persiapan persalinan
d.      Kesiagaan menghadapi komplikasi
Permasalahan dengan pendekatan risiko meliputi:
1.      Mempunyai nilai prediksi yang buruk dan tidak bisa membedakan ibu
yang akan mengalami komplikasi dan mana yang tidak.
2.      Memakai sumber daya yang jarang didapat-anyak ibu yang dimasukan
dalam kelompok “risiko tinggi” tidak pernah mengalami komplikasi tetapi
memakai sumber daya yang jarang didapat.
3.      Keamanan palsu, banyak ibu yang dimasukan dalam kelompok “risiko
rendah “ mengalami komplikasi tapi tidak pernah diberi tahu bagaimana
cara mengetahui atau cara menangani komplikasi tersebut.
4.      Sumber daya dialihkan jauh dari perbaikan pelayanan untuk semua ibu.

LATIHAN

15
Mata Kuliah:Asuhan Kebidanan Kehamilan

1. Berikan beberapa contoh issue-issue terkini dalam Asuhan


Kehamilan?
2. Jelaskan pengertian dari Evidence Based?
3. Apakah manfaat dari Evidence-based?
4. Tuliskan beberapa contoh penelitian yang telah dilakukan pada ibu
hamil?
5. Pada ibu hamil dinasehatkan mengkonsumsi suplemen mikronutrien,
yang berguna untuk ?
6. Sebutkan program kebijakan asuhan kehamilan oleh pemerintah?
7. Mengapa pada ibu hamil dilarang berbaring terlentang ?
8. Jelaskan imunisasi yang merupakan program kebijakan pemerintah
dilakukan oleh ibu hamil?
9. Sebutkan 10 T dalam pemeriksaan kehamilan dan 4 Terlalu?
10. Sebutkan manfaat dari USG pada ibu hamil?

16
Mata Kuliah:Asuhan Kebidanan Kehamilan

RANGKUMAN
Evidence Based dapat disimpulkan sebagai asuhan kebidanan
berdasarkan bukti penelitian yang telah teruji menurut metodologi
ilmiah yang sistematis. Paradigma baru (aktif) yang disebutkan
sebelumnya yang berdasarkan evidence based terkini, terbukti dapat
mencegah atau mengurangi komplikasi yang sering terjadi. Hal ini
memberi manfaat yang nyata dan mampu membantu upaya penurunan
angka kematian ibu dan bayi baru lahir.
Karena sebagian besar  kehamilan hinga persalinan di Indonesia
terjadi di desa atau di fasilitas pelayanan kesehatan dasar dimana tingkat
keterampilan petugas dan sarana kesehatan sangat terbatas maka
paradigma aktif menjadi sangat strategis bila dapat diterapkan pada
tingkat tersebut.
Jika semua penolong persalinan dilatih agar kompeten untuk
melakukan upaya pencegahan atau deteksi dini secara aktif terhadap
berbagai komplikasi yang mungkin terjadi, memberikan pertolongan
secara adekuat dan tepat waktu, dan melakukan upaya rujukan yang
optimal maka semua upaya tersebut dapat secara bermakna menurunkan
jumlah kesakitan atau kematian ibu dan bayi baru lahir.

17
Mata Kuliah:Asuhan Kebidanan Kehamilan

TES
Petunjuk: FORMATIF
1. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!
2. Pilihlah jawaban ganda dengan ketentuan sebagai berikut:
A. Jika jawaban 1,2,3 benar.
B. Jika jawaban 1 dan 3 benar.
C. Jika jawaban 2 dan 4 benar.
D. Jika jawaban 4 saja yang benar.
E. Jika semua jawaban benar semua.

1 Berikut ini contoh yang tidak sesuai dengan Evidence Based


adalah:
1.Pengurangan garam untuk mencegah preeklamsia.
2.Membatasi hubungan seksual untuk mencegah abortus.
3.Membatasi makan dan minum untuk mencegah bayi besar.
4.Mengurangi melakukan ANC untuk mencegah kelelahan.
2. Issu kebidanan dalam kehamilan , kecuali..
a. WCC c. Mandi berendam
b. Self care d.Mandi dibawah pancuran
3. Manfaat USG bagi ibu hamil adalah,kecuali..
a.Mengetahui jenis kelamin
b.Mengetahui letak janin
c.mengetahui lokasi dan ukuran plasenta
d.membahayakan pertumbuhan janin
4. 1)    Keamanan bagi karena intervensi yang dilakukan berdasarkan
bukti ilmiah
2)    Meningkatkan kompetensi (kognitif)
3)    Memenuhi tuntutan dan kewajiban sebagi professional dalam
memberikan asuhan yang bermutu
4)  Memenuhi kepuasan pelanggan yang mana dalam asuhan
kebidanan klien mengharapkan asuhan yang benar, sesuai dengan
bukti dan teori serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Manfaat yang terdapat diatas termasuk manfaat dari ?
a. manfaat USG untuk kehamilan
b. manfaat evindance-based
c.manfaat dari perendaman diri pada masa trimester III
d.semua salah
5. Pentingnya dilakukan screening bagi ibu hamil sangatlah banyak ,
salah satunya untuk mendeteksi suatu penyakit yang dialami ibu
hamil .bagaimana perbandingan persen yang dapat dilakukan dalam
mendeteksi komplikasi/penyakit yang dialami ibu hamil ?
a.51% pada persalinan macet

18
Mata Kuliah:Asuhan Kebidanan Kehamilan

b.71%pada persalinan macet tidak dapat diprediksi


c.88-90% persalinan lancar tanpa ada halangan dapat diprediksi
d.tergantung dari kelancaran persalinan

6. Lama perlindungan diberikan nya suntikan TT 0,5cc adalah ?


a. 10 tahun c.6 bulan
b. 15 tahun d. 25 tahun/seumur hidup
7. dari data USG menentukan jenis kehamilan bayi , pada usi
kehamilan ?
a. 12minggu c.7minggu
b. 28minggu d.10minggu
8. Pada kehamilan normal , ibu hamil akan mengalami penurunan Hb
pada tubuh .
disaat manakah ibu hamil mengalami hemoglobin pada darah
menurun ?
a. pada saat ibu hamil memasuki usia kehamilan 30 minngu
b.saat ibu melakukan aktivitas yang berlebih
c.saat usia kehamilan awal
d.pada saat melakukan persalinan
9. didalam kode etik masa masa hamil,bersalin, nifas, anc, dsb . tentu
setiap individu memiliki cara cara tertentu dalam menjalankan
tatanan cara dalam setiap sistem . apakah prosedur/larangan menurut
kebiasaan/adat istiadat masuk dalam kategori yang dimuat dalam
kode etik ?
a. tergantung pengetahuan dari pasien
b. tidak ada kaitan
c. tentu saja
d. a,b,c benar
10. dalam menjalan tugas nya seorang bidan melakukan kesalahan
dalam pengasuhan pasien tersebut. Hal ini lebih sering disebut
dengan mal praktek . didalam kode etik kebidanan mal praktek
terdapat di undang-undang keberapa ?
a. PASAL 50 ayat 1 UU No.23 thn 1992 yang menyatakan tenaga
kesehatan bertugas menyelenggarakan atau melakukan kegiatan
kesehatan sesuai dengan bidang keahlian atau kewenangan kesehatan
yang bersangkutan
b. tidak ada undang undang ya berlaku
c.a dan b salah
d. setiap perundang-undangan yang ditetapkan oleh negara , baik
UUD maupun UU yang berlaku

19
Mata Kuliah:Asuhan Kebidanan Kehamilan

DAFTAR PUSTAKA

Hani Ummi, dkk . 2011.Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan


Fisiologis.Jakarta: Salemba Medika.

Yuni Kusmiyati,SST.2010.Perawatan Ibu Hamil (Asuhan Ibu


Hamil).Yogyakarta:Fitramaya.

http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/05/makalah-evidence-based-kebidanan

dalam.html#ixzz3U69zTtnD

20

You might also like