You are on page 1of 8

Albert Hasea Samuel Sihombing

2210611192
Lokal E

1. Geopolitik adalah kekuatan dan kekuasaan yang dikembangkan berdasarkan pada pemahaman


tentang paham perang dan damai serta disesuaikan dengan kondisi dan konstelasi geografi
Indonesia. Geostrategi adalah perumusan strategi nasional dengan memperhitungkan kondisi dan
kostelasi geografi sebagai faktor utamanya Setiap bangsa dalam rangka mempertahankan eksis-
tensinya dan untuk mewujudkan citacita dan tujuan nasionalnya perlu memiliki pemahaman geo
politik (Rudolf Kjellen, 18641922) dan geostrategi. Geopolitik adalah ilmu yang mempelajari
hubungan antara faktor-faktor geografi, strategi dan politik suatu negara sedangkan untuk
implementasinya diperlukan suatu strategi yang bersifat nasional. Geopolitik Indonesia
diterjemahkan dengan istilah Wawasan Nusantara sedangkan dalam implementasinya telah
disusun suatu pemahaman yang disebut dengan Ketahanan Nasional yaitu dari rumusan
geostrategi. Menurut saudara bagaimana geopolitik Indonesia di kancah Internasioal, apa
menurut kalian keuntungan geopoliti dan geostrategi dalam menajaga keamanan negara kesatuan
RI.

Suatu negara membutuhkan Geopolitik guna menentukan pembinaan politik nasional, Hal ini
didasarkan kondisi dan situasi geografis dalam mencapai tujuan negara tersebut. Indonesia
sebagai negara kepulauan, mempunyai geopolitik tersendiri, yaitu Wawasan Nusantara. Suatu
negara membutuhkan Geopolitik guna menentukan pembinaan politik nasional, Hal ini
didasarkan kondisi dan situasi geografis dalam mencapai tujuan negara tersebut. Indonesia
sebagai negara kepulauan, mempunyai geopolitik tersendiri, yaitu Wawasan Nusantara.

Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya.
Bangsa Indonesia sendiri memandang Wawasan Nusantara sebagai visi dan perwujudan
kebhinekaan di Indonesia.

Hakikat dari Wawasan Nusantara yaitu menyatukan perbedaan dan batasan wilayah di seluruh
Indonesia, sehingga dapat terwujud bangsa Indonesia yang bersatu dan utuh dalam mencapai
tujuan nasional. Wawasan Nusantara Indonesia dibentuk serta dijiwai oleh pemahaman
kekuasaan bangsa Indonesia yang berdasar falsafah Pancasila.

Termasuk pandangan geopolitik yang berdasarkan pemikiran kewilayahan kehidupan bangsa


Indonesia. Hal tersebut lantaran dasar pemikiran wawasan nusantara terdiri atas filsafat,
kewilayahan, sosial budaya, dan sejarah.

Tujuan wawasan nusantara sebagai Geopolitik Indonesia secara umum tertuang dalam
pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Dalam UUD 1945, dijelaskan bahwa tujuan
kemerdekaan Indonesia ialah 'Untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dan untuk mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan
keadilan sosial.'

Berikut tujuan Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia yang dibagi menjadi 2 macam:

a. Geopolitik Indonesia keluar


Tujuan wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia ke luar yaitu menjamin kepentingan
nasional dalam era globalisasi yang makin mendunia maupun kehidupan dalam negeri. Tak
hanya itu, Bangsa Indonesia juga turut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan kerjasama serta saling menghormati.

Ini artinya bangsa Indonesia dapat terus menerus mengamankan serta menjaga kepentingan
nasionalnya dalam kehidupan internasional dan dalam semua aspek kehidupan. Aspek tersebut
meliputi politik, ekonomi, sosial budaya maupun keamanan dan pertahanan. Hal ini demi
tercapainya tujuan nasional sesuai tertera dalam Undang-Undang Dasar 1945. Wujud nyata
keuntungan Indonesia dalam mewujudkan Program Geopolitik Keluar yaitu menjadi Dewan
Keamanan PBB.

b. Geopolitik Indonesia kedalam

Tujuan Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia ke dalam yaitu menjamin persatuan
dan kesatuan di segenap aspek kehidupan nasional. Aspek ini meliputi aspek ilmiah maupun
aspek sosial.

Bangsa Indonesia harus meningkatkan kepekaan dan berusaha untuk mencegah serta mengatasi
sedini mungkin faktor-faktor penyebab timbulnya disintregasi bangsa. Bangsa Indonesia juga
harus terus menerus mengupayakan terjaganya persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan.

Geostrategi di Indonesia memiliki beberapa tujuan, yaitu: 1. Menyusun dan mengembangkan


potensi kekuatan nasional, baik yang berbasis aspek ideologi, politik, sosial budaya maupun
aspek-aspek lainnya. 2. Sebagai penunjang tugas pokok pemerintah Indonesia.

Di Indonesia wujud nyata geostrategi adalah ketahanan nasional. Berhubungan dengan


kemampuan nasional untuk memelihara keutuhan bangsa dari berbagai upaya pelemahan
berbangsa dan bernegara, baik oleh pihak asing maupun oleh pihak warga bangsa sendiri.

Lalu apakah manfaat letak geostrategis di Indonesia? Berikut keunggulan letak geostrategis
Indonesia: Sebagai jalur lalu lintas perdagangan sehingga mempermudah proses ekspor dan
impor, Indonesia kaya akan sumber daya laut, Daerah yang sangat strategis untuk perdagangan
internasional, Berkembangnya sistem transportasi Indonesia karena mendapat pengaruh
transportasi modern dari negara maju, Karena Indonesia terletak pada jalur perdagangan
internasional, maka bahasa Indonesia diperkaya oleh berbagai bahasa asing dari pedagang, dan
Indonesia mudah berkomunikasi dan menjalin relasi dengen nagara lain, sehingga terjalin
hubungan internasional yang baik dengan negara lain.

2. Strategi nasional diperlukan sebagai upaya dan rencana untuk mengatasi berbagai ancaman yang
menghadang Indonesia. Strategi tersebut harus diwujudkan dengan melibatkan sistem pertahanan
semesta. Strategi nasional diperlukan sebagai upaya dan rencana untuk mengatasi berbagai
ancaman yang menghadang Indonesia. Strategi tersebut harus diwujudkan dengan melibatkan
sistem pertahanan semesta. Strategi nasional harus melibatkan berbagai aspek mulai dari
hankam, politik, pendidikan, budaya, ekonomi, militer, bahasa, dan lain sebagainya, Strategi
nasional merupakan upaya sebuah bangsa dan negara untuk menghadapi berbagai ancaman yang
menghadang. Strategi tersebut dilaksanakan oleh seluruh elemen bangsa. Salah satu bentuk nyata
strategi nasional adalah menguatkan ekonomi nasional dengan mendorong pertumbuhan industri
lokal. Menurut saudara langkah-langkah apa yang harus dipertahankan dan memperkuat industry
lokal dan juga untuk mendongkrak perekonomian nasional, jelaskan.

Pemulihan ekonomi nasional dilakukan dengan mengambil kebijakan fiskal dan moneter yang
komprehensif. Di samping itu, Pemerintah juga mengalokasikan dana APBN untuk pemulihan
ekonomi.

Pemulihan ekonomi nasional diharapkan mulai terasa pada triwulan III. Meskipun tidak
bertumbuh positif, diharapkan ekonomi nasional tidak berkontraksi sebesar triwulan II.
Selanjutnya triwulan IV, diharapkan ekonomi nasional bertumbuh positif sehingga kontraksi
tahun 2020 bisa ditekan sekecil mungkin. Sementara itu, pada tahun 2021, diharapkan ekonomi
nasional akan mengalami recovery secara siginifkan.

Untuk mencapai tujuan di atas, terdapat 3 (tiga) kebijakan yang harus dilakukan yaitu
peningkatan konsumsi dalam negeri, peningkatan aktivitas dunia usaha serta menjaga stabilitasi
ekonomi dan ekpansi moneter. Kebijakan tersebut dilaksanakan secara bersamaan dengan
sinergy antara pemegang kebijakan fiskal, pemegang kebijakan moneter dan institusi terkait.

Salah satu penggerak ekonomi nasional adalah konsumsi dalam negeri, semakin banyak
konsumsi maka ekonomi akan bergerak. Konsumsi sangat terkait dengan daya beli masyarakat.
Oleh sebab itu, Pemerintah telah mengalokasi anggaran sebesar Rp172,1 triliun untuk
mendorong konsumsi/kemampuan daya beli masyarakat. Dana tersebut disalurkan melalui
Bantuan Langsung Tunai, Kartu Pra Kerja, pembebasan listrik dan lain-lain. Pemerintah juga
mendorong konsumsi kementerian/Lembaga/pemerintah daerah melalui percepatan realisasi
APBN/APBD. Konsumsi juga diarahkan untuk produk dalam negeri sehingga memberikan
multiplier effects yang signifikan.

Pemerintah berusaha menggerakkan dunia usaha melalui pemberian insentif/stimulus kepada


UMKM dan korporasi. Untuk UMKM, pemerintah antara lain memberikan penundaaan angsuran
dan subsidi bunga kredit perbankan, subsidi bunga melalui Kredit Usaha Rakyat dan Ultra
Mikro, penjaminan modal kerja sampai Rp10 miliar dan pemberian insentif pajak misalnya Pajak
Penghasilan (PPh Pasal 21) Ditanggung Pemerintah. Untuk korporasi, Pemerintah memberikan
insentif pajak antara lain bebas PPh Pasal 22 impor, pengurangan angsuran PPh Pasal 25 dan
pengembalian pendahuluan PPN; menempatkan dana Pemerintah di perbankan untuk
restrukturisasi debitur. Pemerintah juga memberikan penjaminan modal kerja untuk korporasi
yang strategis, prioritas atau padat karya.

Dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi nasional, Bank Indonesia menjaga stabilisasi
nilai tukar Rupiah, menurunkan suku bunga, melakukan pembelian Surat Berharga Negara, dan
stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Tujuan penurunan suku bunga adalah
meningkatkan likuiditas keuangan untuk mendorong aktivitas dunia usaha.

3. Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya memiliki hak yang
sama untuk pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi
mengizinkan warga negara ikut serta—baik secara langsung atau melalui perwakilan—dalam
perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum. Demokrasi merupakan proses panjang
melalui pembiasaan, pembelajaran dan penghayatan. Untuk tujuan ini dukungan sosial dan
lingkungan demokratis itu mutlak dibutuhkan. Keberhasilan demokrasi ditunjukkan oleh sejauh
mana demokrasi sebagai prinsip dan acuan hidup bersama antar warga negara dan antar warga
negara dengan negara yang dijalankan dan dipatuhi. Demokrasi merupakan perangkat politik dan
etika yang berkembang secara dinamis. Pada hakekatnya demokrasi merupakan kumpulan orang
yang mampu bernegara artinya pemegang dan pengatur negara haruslah benar-benar orang yang
memiliki jiwa negarawan dalam artian yaitu memang menjunjung tinggi demokrasi yang
digunakan sebagai dasar dalam ketatanegaraan di Indonesia. Demokrasi yang memang
diperuntukkan bagi rakyat, tidak seperti kondisi demokrasi di Indonesia saat ini dimana para
pemegang dan pelaksana negara sibuk dengan urusannya sendiri, mereka mengambil kebijakan
dengan berpijak pada kepentingannya sendiri tanpa adanya kepekaan melihat kondisi rakyatnya
saat ini. Mobokrasi memang telah benar-benar terjadi di Indonesia dengan munculnya para
koruptor, para penyuap hukum, para penyuap jabatan, sehingga demokrasi di Indonesia benar-
benar demokrasi yang telah mati, apabila tidak ada lagi pemerintah yang memang memegang
teguh demokrasi dan peka terhadap apa yang rakyatnya inginkan. Sehingga benar apa yang
dikatakan oleh Aristoteles Bila masyarakat masih mobos jangan memaksakan demokrasi dalam
negara itu. Jelaskan menurut saudara pentingnya demokrasi, jelaskan keuntungan berdekrokrasi
dalam suatu negara khususnya NKRI.

Demokrasi berarti mengakui hak asasi manusia yaitu hak kebebasan berpendapat. Dengan
adanya demokrasi dalam suatu negara, berarti pemerintahan negara dilaksanakan sesuai dengan
aspirasi rakyat sehingga tujuan nasional dapat tercapai. Dengan adanya demokrasi berarti
terdapat sebuah control social oleh masyarakat terhadap jalannya system pemerintahan. Sehingga
transparansi pemerintahan lebih terjamin elektabilitasnya. Lalu, adanya demokrasi dapat
menghindarkan Tindakan sewenang-wenang dari pejabat negara sebab dengan adanya
demokrasi, berarti supremasi hukum diakui keberadaannya. Lalu yang terakhir yaitu demokrasi
memungkinkan adanya kebebasan berekspresi segala bentuk kebudayaan dapat berkembang dan
menjadi sebuah advantages/kelebihan/kekayaan dalam negara tersebut.

Demokrasi pada dasarnya berkaitan dengan penghargaan terhadap Hak Asasi Manusia (HAM).
Nilai Pancasila diwujudkan dalam rangka memerkuat nilai Demokrasi Pancasila. Dengan
demikian terjadi keseimbangan antara HAM, toleransi dan akomodasi budaya nasional. Beberapa
keunggulan demokrasi yang dapat dicaat di sini antara lain; Pertama, demokrasi mendukung
aktivitas politik jujur dan adil. Kedua, demokrasi menunjukkan suatu pendewasaan politik di
kalangan rakyat dan elit politik. Ketiga, demokrasi mendukung pilihan bebas rakyat terhadap
pimpinannya atau wakil rakyat. Keempat, demokrasi itu rasional, ilmiah, dan moderen. Kelima,
demokrasi apresiasi harkat dan martabat manusia. Semoga demokrasi tetap menjadi kekuatan
bangsa terutama Demokrasi Pancasila diharapkan mendukung proses pemilu yang jujur dan adil
serta transparan.

4. Penegakanan hak asasi manusia merupakan cerminan atau perwujudan dari sila pancasila yang
kedua yaitu kemanusiaan yang adil dan beradap. Penegakan hak asasi manusia terjadi karena
adanya pelanggaran hukum yang dilakukan. Pembentukan hukum tidak lepas dari putusan-
putusan hakim (judge made law) yang terkait dengan penegakan hukum, sedangkan penegakan
hukum pada hakikatnya adalah merupakan suatu proses untuk mewujudkan tujuantujuan hukum
ide-ide hukum menjadi kenyataan. Tulisan ini mengkaji tentang aspek-aspek hak asasi manusia
dalam negara hukum, antara hukum progresif dan hukum positif. Hukum Progresif adalah
hukum pro keadilan dan pro rakyat, artinya dalam berhukum para pelaku hukum dituntut
mengedepankan kejujuran, empati, kepedulian kepada rakyat dan ketulusan dalam penegakan
hukum. Mengapa saat ini penegak hukum malah berhadapan dengan hukum? Jelaskn dan
berikan contoh-contoh para penegak hukum yang berhadapan dengan hukum? Dan juga
bandingkan hukum masa lalu dengan maka kini dan juga 10 tahun kedepannya,
Menurut saya, hal ini berhubungan erat dengan 2 hal yaitu Profesionalisme dan Integritas para
penegak hukum. Kedua variabel tersebut merupakah variable yang tidak dapat sepenuhnya
dikontrol oleh pemerintah. Manusiawi Ketika seorang manusia yang memiliki sebuah kekuasaan
merasa lebih dibandingkan masyarakat yang tidak memiliki kekuasaan apapun. Permasalahannya
adalah para penegak hukum menganggap diri mereka adalah hukum itu sendiri sehingga sifat
represif dari sebuah hukum tidak berlaku bagi mereka. Penegak hukum merupakan seseorang
yang paham akan seluruh aspek yuridis dalam suatu negara, sehingga mereka dapat
memanfaatkan celah-celah dari sebuah undang-undang untuk mencapai tujuan politiknya
masing-masing, entah untuk memperluas kekuasaan, menghilangkan bukti kriminalitas, dan
sebagainya.

Lemahnya penegakan hukum dapat menjadi pintu masuk bagi orang untuk melakukan korupsi.
Alangkah celakanya ketika korupsi dipandang seolah-olah seperti sebuah “prestasi” yang bisa
menyebabkan “segelintir orang” berlomba-lomba untuk meraihnya.

Pemberian remisi untuk narapidana koruptor sayangnya juga ikut menguatkan kesan seolah-olah
korupsi merupakan sesuatu yang tidak perlu diperangi melainkan harus dimaklumi. Sehingga
ikut menunjukkan bahwa selama ini pemerintah dan aparat penegak hukum kurang serius
terhadap persoalan dan pemberantasan korupsi.

Penegakan hukum di Indonesia yang dianggap lemah dan tumpul pun dapat dijadikan peluang
dalam melakukan tindak kejahatan korupsi, dimana seharusnya hukum menjadi produk dari
suatu negara untuk membuat para pelaku jera bukan sebaliknya menjadi peluang untuk
melakukan tindak kejahatan.

Demikianlah menjadi terbukti, ketika kemudian banyak muncul para pelaku tindak pidana
korupsi yang merupakan aparat penegak hukum seperti hakim, jaksa, advokat dan polisi. Seperti
pada kasus suap terkait kepengurusan perkara pailit yang diterima oleh Hakim Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat yaitu Syarifuddin Umar sejumlah Rp 250 juta, kemudian Hakim Ad Hoc Tindak
Pidana Korupsi (Tipikor) di Pengadilan Negeri Pontianak Heri Kisbandono yang dimana terbukti
menyuap Hakim Tipikor Semarang dalam mempengaruhi suatu putusan perkara korupsi, lalu
kasus korupsi Rp 132 miliar yang dilakukan oleh Tamin Sukardi terkait dengan proses jual-beli,
pengalihan tanah Hak Guna Usaha tanah PT Perkebunan Nusantara II yang dimana ia menyuap
hakim yang bernama Merry Purba sejumlah USD 150 ribu agar Tamin dibebaskan dari perkara
korupsi pengalihan tanah. Kemudian terdapat kasus suap terhadap Kasat Narkoba AKP Ramli
Polres Bulukumba yang melepas enam tahanan narkotika, selain itu kasus lain yaitu kasus
korupsi Djoko Tjandra yang mengratifikasi dua perwira tinggi Polri yang berkaitan dengan surat
jalan palsu, serta penghapusan red notice Djoko Tjandra. Kasus terbaru adalah kasus Hakim
Agung Sudrajad Dimyati. KPK menduga Dimyati menerima suap untuk menguatkan putusan
kasasi sebelumnya yang menyatakan KPS Intidana pailit. Adapun Dimyati disebut mendapatkan
jatah Rp 800 juta.

Solusi dalam memberantas korupsi salah satunya adalah dari penegakan hukum di Indonesia itu
sendiri, seharusnya aparat penegak hukum serta KPK lebih berani dalam mengadili para koruptor
tanpa memandang status/jabatan atau diskriminasi secara tegas dan adil sesuai dengan UU yang
berlaku. Sehingga dengan memberantas korupsi itu lah cita-cita tegaknya hukum di negara ini
dapat terwujud seperti yang diamanatkan dalam UUD 1945 dan Pancasila. Yaitu penerapan
hukum yang dapat lebih tegas dan adil.
Perbandingan Hukum Masa Lalu, Masa Kini, dan Masa Depan

1. Sebelum Abad 19 Dalam kurun waktu sebelum abad 19 ini Perbandingan Hukum
dipergunakan untuk mempelajari sistem masyarakat tertentu. Meski telah dilakukan
perbandingan dalam beberapa sistem hukum, namun pada masa ini belum dapat dikatakan
telah dilakukan penelitian dengan cara perbandingan, karena belum dilakukan secara
berencana, sistematis dan berkelanjutan dengan maksud mencapai tujuan tertentu. Penelitian
perbandingan masa ini belum dilakukan berencana, hanya bersifat insidental jika ada
keperluan tertentu Hal ini terlihat dari yang dilakukan Aristoteles (384- 322 SM) dengan
penggunaan Perbandingan Hukum dalam mempelajari 153 Konstitusi Yunani dan kotakota
lainnya. Juga yang dilakukan Solon (640-558 SM) yang mempelajari hukum Athena -
Undang-Undang dari Solon (laws of Solon) atau Undang-Undang dua belas meja (laws of the
XII tables). Demikian pula pada abad pertengahan dilakukan studi perbandingan hukum
Kanonik dan hukum Romawi, hukum Kanonik dan Common Law, dan studi perbandingan
hukum kebiasaan yang berkembang di daratan Eropa dalam usaha-usaha merumuskan asas-
asas hukum pokok yang bersifat umum dari hukum kebiasaan di Perancis (common
customary private law/droit commun coutumier) dan di Jerman (deutsches privatrecht).
Meski telah dilakukan perbandingan hukum, namun demikian perbandingan hukum pada
masa ini masih diakui sebagai suatu metode saja.

2. Pada Awal abad 19 ini tokoh-tokoh yang tertarik menekuni Comparative Law hanya
berkisar pada Montesquieu (Perancis), Holt dan Mansfield (Inggris), Von Feurbach, Thibaut
dan Gans (Jerman). Pada masa ini Perbandingan Hukum mulai dikenal dalam kaitannya
dengan sejarah hukum, filsafat hukum dan teori hukum umum. Montesquieu (1689-1755)
mempelajari perkembangan hukum dari sudut sejarah dan falsafah peradaban manusia.
Bapak Perbandingan Hukum ini berhasil menciptakan suatu asas-asas umum yang berlaku
bagi suatu pemerintahan yang baik melalui perbandingan hukum. Oleh karena Montesquieu
dipengaruhi tokoh aliran Sejarah Hukum Frederich Karl Von Savigny, maka menurutnya
“the rule of law” itu tidak boleh dipandang sebagai suatu yang abstrak, tetapi harus
dipandang sebagai suatu kenyataan yang memiliki latar belakang sejarah dan lingkungan
dimana hukum itu berfungsi. Menurut Romli Atmasasmita: “berbeda dengan pendapat aliran
hukum alam yang mengatakan bahwa hukum itu sama menurut waktu dan tempat, oleh
karena manusia dianggap memiliki akal yang sama, maka menurut aliran sejarah hukum
bahwa hukum sebagai buatan manusia di tiap tempat dan waktu tidak sama, oleh karena
hukum itu timbul dan berkembang bersama-sama masyarakat.” Atas dasar itu menurutnya:
“antara perbandingan hukum dan sejarah hukum berkaitan berkaitan erat satu sama lain.”
Bahkan menurutnya lebih jauh lagi terjadi pula hubungan antara perbandingan hukum,
sejarah hukum dan sosiologi hukum. Upaya pengembangan perbandingan hukum ini
kemudian diteruskan oleh Sir Henry Maine (1822-1888) di Inggris dan Josep Kohler (1849-
1919) di Jerman. Sejalan dengan upaya tersebut pada tahun 1813 dibentuk Comparative
legislation di College de France di Perancis, dan tahun 1896 didirikan “historical and
comparative jurisprudence” di Oxford. Pada awalnya baik perbandingan hukum, sejarah
hukum maupun sosiologi hukum hanyalah merupakan suatu metode yang bertujuan untuk
menjelaskan hubungan antara gejala-gejala hukum dengan gejala-gejala sosial lainnya.
Dalam perkembangannya baik perbandingan hukum, sejarah hukum, maupun sosiologi
masingmasing telah menjadi cabang ilmu pengetahuan hukum yang berdiri sendiri tapi saling
berkaitan. Khusus perbandingan hukum kemudian dikenal sebagai salah satu bagian penting
dalam studi ilmu hukum dan istilah Comparative Law (droit compare) dan penggunaaannya
telah diterima baik dan diakui oleh para ahli.

3. Akhir Abad 19/ Awal Abad 20 Perkembangan perbandingan hukum sebagai ilmu
pengetahuan baru jelas nampak pada akhir abad 19 dan permulaan abad 20. Meski pada masa
ini perbandingan hukum dilihat sebagai sejarah umum atau sejarah universal dari hukum,
seperti yang dikemukakan Joseph Kohler yang menganggap istilah “Universale
Rechsgeschichte” adalah sama dengan “Vergleichende Rechtwissenschaft.” Demikian pula
Sir Frederic Pollock menganggap tidak ada perbedaan antara “historical yurisprudence” dan
“Comparative jurisprudence” yang keduanya berarti sejarah umum dari hukum (the general
history of law). Namun demikian pada masa ini tumbuh pemikiran yang memandang
perbandingan hukum sebagai ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri. Pada waktu itu tumbuh
suatu keperluan untuk berubah kepada prinsip universalisme pada semua cabang ilmu
pengetahuan termasuk ilmu pengetahuan hukum, setelah sekian waktu prinsip nasionalisme
mengusai alam pikiran. Di Perancis masa itu terdapat dua gagasan pemikiran yaitu kodifikasi
dan universalisme. Gagasan Kodifikasi menghendaki usaha menghimpun semua hukum
dalam suatu bidang hukum tertentu dalam sebuah Kitab Undang-Undang, sedangkan gagasan
universalisme menghendaki diberlakukannya nilainilai yang bersifat universal dimana-mana
di dunia. Gagasan kodifikasi dan universalisme memunculkan usaha bangsa-bangsa di Eropa
dan Amerika Latin membuat kodifikasi yang berpedoman pada kodifikasi Perancis. Dalam
usaha seperti ini diperlukan penelitian perbandingan hukum, karena dengan mempelajari
perbandingan hukum akan menghasilkan bahanbahan hukum yang baru, yang tidak didapat
jika hanya mempelajari hukum nasional. Sejalan dengan usahausaha tersebut, pada tahun
1900 diadakan kongres pertama mengenai ilmu perbandingan hukum di Paris, tahun 1903 di
Lyon Perancis didirikan Institut de Droit Compare, dan tahun 1924 di Geneve didirikan
Academie Internationale du Droit Compare. Perkembangan perbandingan hukum sebagai
suatu ilmu baru yang berdiri sendiri diakui pada akhir abad 19 dan awal abad 20 ini. Sejak
inilah perbandingan hukum baik mengenai metode dan tujuannya dipelajari secara sistematis.
Setelah perang dunia ke-II, perkembangan baru dalam hubungan antar negara yang saling
memerlukan dan saling ketergantungan yang mendorong negaranegara di seluruh dunia
mempelajari cara pengaturan penghidupan masing-masing baik dalam bidang sosial,
ekonomi, budaya, dan lain-lain termasuk tentunya mempelajari sistem hukumnya
masingmasing dibandingkan sistem hukum nasionalnya. Keadaan seperti ini membawa
perubahan luas lingkup perbandingan, yang dulunya terbatas mengacu kepada sistem hukum
kontinental yang berkiblat ke hukum Romawi, sekarang juga ke sistem hukum Anglo Saxon,
sistem hukum sosialis dan lain-lain.

4. Masa sekarang Pada masa sekarang, perbandingan hukum dipandang dari pendekatan yang
bersifat fungsional. Pendekatan fungsional menempatkan pelbagai sistem hukum hanya dapat
diperbandingkan selama sistemsistem hukum itu berfungsi untuk menyelesaikan problem-
problem sosial yang sama atau memenuhi kebutuhan hukum yang sama. Pendekatan
fungsional dilakukan dengan menggunakan metode yang kritis, realistis, dan tidak dogmatik.
Menurut Tahir Tungadi: ”kritis karena perbandingan hukum sekarang tidak mementingkan
perbedaan-perbedaan atau persamaan-persamaan dari berbagai tata hukum (legal orders)
semata-mata sebagai fakta, akan tetapi yang dipentingkan ialah “the fitness, the
practicability, the justice, and the why of legal solution to given problems.” Realistis karena
perbandingan hukum bukan saja meneliti perundang-undangan, keputusan pengadilan dan
doktrin semata, melainkan juga “All the real motives, which rule the world: the etical, the
psychological, the economic, and those of legislative policy.” Tidak dogmatis, karena
perbandingan hukum tidak hendak terkekang dalam kekakuan dogma-dogma seperti sering
terjadi pada tiap tata hukum. Meski dogma mempunyai fungsi sistematisasi, akan tetapi
dogma dapat mengaburkan dan menyerongkan (distort) pandangan dalam menemukan
“better legal solutions.”
5. Masa Depan secara tersirat menunjukan adanya penerapan Hukum progresif yaitu Hukum
yang selalu berkembang seiring berkembangnya zaman. Hukum progresif merupakan
pemikiran perkembangan hukum yang digagas oleh Prof. Satjipto Rahardjo, berpandangan
bahwa hukum dibentuk untuk manusia bukan manusia untuk hukum. Hukum progresif itu
merupakan pilar pencapaian keadilan yang substansi yang mengutamakan pada kemaslakatan
hidup manusia. Oleh karena itu, semua oleh pelaku hukum yakni penegak hukum maupun
para akademisi hukum pada pendidikan tinggi hukum harus mempunyai karakter spirit dan
jiwa-jiwa hukum progresif. Hukum progresif itu sumbernya yakni keadilan yang
mensejahterakan berdasarkan ketuhanan Yang Maha Esa.

You might also like