Professional Documents
Culture Documents
Ittama Laporan Laporan Inter Parliamentary Study Program Parliament House Australia. 15 25 February 2016 1475039313
Ittama Laporan Laporan Inter Parliamentary Study Program Parliament House Australia. 15 25 February 2016 1475039313
Sessi Question Time di House of Representatif, dan di Senate, serta Hearing di Committee merupakan
agenda yang tidak terlewatkan dalam program ini.
Pada pertengahan program, Peserta diundang Resepsi oleh Senator the Honourable Stephen Parry,
Presiden of the Senate, dan the Honourable Tony Smith MP, Speaker of the House of Representatives
bertempat di Speaker’s Suite
Program diakhiri dengan pembagian Sertificate has undertaken Inter-Parliamentary Study Program
for Parliamentary Staff, Canberra, Australia 15-25 February 2016 dalam Farawell Reception oleh
Dr. Rosemary Laing, Clerk of Departement of the Senate dan Mr. David Elder, Clerk of Departement
Of the House Of Representatives yang dihadiri juga oleh para pejabat seniornya.
9/28/2016 Irtama Maret 2016
3
Australia adalah sebuah Negara Federasi, sistem pemerintahan Australia
adalah sistem Parlementer dimana para menteri yang membentuk
pemerintahan merupakan Anggota Parlemen yang bertanggungjawab
kepada Parlemen. Parlemen di Tingkat Federal disebut sebagai
Commonwealth Parlemen. Parlemen ini memiliki 2 (dua) kamar
yaitu Senate dan House of Representatives yang anggotanya dipilih
secara proporsional, dan House of Representatives yang anggotanya
dipilih secara preferensial. Australia memiliki 6 (enam) Negara Bagian
dan 2 (dua) Teritorry, yaitu New South Wales (NSW), Queensland
(QLD), Australia Selatan (SA), Tasmania (TAS), Victoria (VIC),
Australia Barat (WA), Teritorial Utara (NT), dan Teritorial Ibu Kota
Australia (ACT).
Sistem Demokrasi Australia terbagi dalam 3 (tiga) level Pemerintahan,
yaitu Federal Government, State/Teritorry Government , dan Local
Government.
Komposisi House Of Representatives sampai dengan Februari 2016 terdiri atas Pemerintah 90,
Oposisi 55, dan Crossbench 5. Pemerintah adalah Koalisi dari Partai Liberal 58, Partai Nasional
Liberal 22, Partai Nasional 9, dan Partai Liberal Negara 1. Oposisi berjumlah 55 berasal dari
Partai Buruh dan Crossbench 5 berasal dari Independent Party 2, Australian Green 1, Palmer
United Party 1, dan Katter’ Australian Party 1.
Tahapan berikutnya adalah Second Reading atau pembahasan kedua. Di sini, pihak yang mengajukan RUU, baik pemerintah
maupun personal Anggota Parlemen, menjelaskan dengan rinci apa yang menjadi tujuan, prinsip-prinsip umum, serta efek dari
RUU tersebut. Pada tahap ini setiap Anggota Parlemen dapat memberikan pandangan (debat) lebih detail tentang prospek
RUU ke depan seperti kebutuhan anggaran, efektivitas serta alasan kenapa harus diterima atau ditolak. Perdebatan ini dapat
berlangsung berhari-hari. Tapi biasanya ada lobi-lobi politik antara pihak pemerintah dengan pihak oposisi.
Selanjutnya, para Anggota Parlemen akan melakukan voting apakah setuju dengan RUU tersebut atau tidak. Jika setuju, maka
RUU ini akan dibahas dalam tahapan berikutnya, yaitu third reading atau pembahasan ketiga. Jika tidak disetujui, maka
prosesnya berhenti sampai di sini.
Dalam Third Reading atau tahapan ketiga ini pembahasan lebih ditekankan pada pasal-pasal yang ada dalam RUU, seperti
sejauh mana pasal-pasal itu diperlukan. Bisa saja ada penambahan atau pengurangan pasal pada tahap ini. Jika sudah
disetujui, maka RUU tersebut akan diserahkan ke kamar yang lain. Kalau misalnya pembahasan pertama dilakukan di Upper
House, maka tahap berikutnya diserahkan ke Lower House untuk diminta pertimbangan dan sebaliknya.
Di kamar yang lain (Upper atau Lower House), proses pembahasan juga sama seperti di kamar yang pertama, yaitu melalui
first, second, dan third reading. Jika ada catatan yang diberikan, RUU tersebut harus dikembalikan lagi kepada kamar
sebelumnya untuk ditelaah lebih lanjut. Jika Upper House, misalnya, tak setuju, maka catatan tadi dapat dikembalikan lagi untuk
diminta pertimbangan ulang.
Setelah RUU selesai dibahas di kedua kamar, selanjutnya disampaikan kepada Gubernur Jenderal selaku perwakilan Ratu
Elizabeth II di Australia untuk mendapat persetujuan dan tanda tangan atau disebut dengan istilah Assent. Setelah
ditandatangani, maka RUU (bill) tadi resmi menjadi undang-undang (act atau statue) dan dinyatakan berlaku semenjak
ditandatangani, kecuali ada catatan dari Gubernur Jenderal bahwa undang-undang ini berlaku pada waktu dan tanggal tertentu.
DECEMBER
Draft NPPs agreed by
Budget JUNE mengembangkan outcomes-outputs
the relevant End of financial year
approach di mana pemerintah
Committee
process Senate Estimates
President writes to the
Prime Minister and
menetapkan prioritas dan platform
kebijakannya, yang selanjutnya
Finance Minister re. NPPs
JULY
NOVEMBER
Mid-Year Economic Fiscal
Prepare annual financial statements
menjadi rujukan bagi menteri untuk
merumuskan outcome dan bagi unit
Outlook (MYEFO)
AUGUST
kerja di bawahnya
Draft new policy proposals (NPPs)
Corporate Plan
OCTOBER
Annual Report SEPTEMBER mengembangkan output untuk
mendukung outcome tersebut.,
Annual Performance Statement Audit of annual financial statements
Annual financial statements Final Budget Outcome
Senate Estimates
158
DPS
Senate
155
Reps
739 PBO