You are on page 1of 21

BIOKIMIA

Hormon (Struktur Dasar


Hormon, Hirarki Hormon
Dalam Tubuh, dan Korelasi
Klinis)
Kelompok 13

Ida Ayu Ariztya Prayanti


01 (P07134221009)

Ni Made Desi Putri Rahayu


02 (P07134221018)

03 Ida Ayu Nyoman Widya Puspita


(P07134221023)
POKOK BAHASAN

1 2 3

Struktur Dasar Karakteristik


Pengertian Hormon Hormon
Hormon

4 5 6

Hierarki Hormon Contoh Korelasi Mekanisme Kerja


Dalam Tubuh Klinis Hormon Hormon
Apa Itu Hormon ?
Hormon adalah zat kimia yang terbentuk dalam
satu organ atau bagian tubuh dan dibawa dalam
darah ke organ atau bagian di mana mereka
menghasilkan efek fungsional. "Hormon" istilah
berasal dari kata Yunani "hormao" yang berarti
menggairahkan atau membangkitkan (Eka
Wascita, 2022). Hal ini mencerminkan peran
hormon yang bertindak sebagai katalis untuk
perubahan kimia lainnya pada tingkat sel yang
diperlukan untuk pertumbuhan, perkembangan,
dan energi.
Struktur Dasar Hormon

Kelenjar endokrin atau kelenjar buntu adalah yang


mengirimkan hasil sekresinya ke dalam darah
yang beredar dalam jaringan kelenjar tanpa
melewati ductus atau saluran dan hasil
sekresinya disebut hormon. Hormon bertindak
sebagai pembawa pesan kimiawi (messenger)
untuk dibawa ke organ sasaran dan
diterjemahkan pesan yang didapat di organ
tersebut.
Struktur Dasar Hormon
Struktur Dasar Hormon Secara Kimiawi
1) Derivat asam amino dikeluarkan oleh sel kelenjar buntu yang berasal dari jaringan nervus
medulla supra renal dan neurohipofise, contoh epinefrin dan norepinefrin.
2) Petide /derivat peptide dibuat oleh kelenjar buntu yang berasal dari jaringan alat
pencernaan
3) Steroid dibuat oleh kelenjar buntu yang berasal dari mesotelium, contoh hormon testes,
ovarium dan korteks suprarenal.
4) Asam lemak, berasal dari biosintesis dari 2 asam lemak yaitu, arachidonic dan dihomo-
gamma linolenat yang menghasilkan prostaglandin.
Karakteristik Hormon

1 2 3

Pola sekresi Sekresi hormon Sekresi diurnal


hormonal pulsatif bergantung kepada
dan siklik substrat

4 5 6

Bekerja pada
Bekerja dengan Bersifat dependen
sel/jaringan/organ tertentu
mekanisme umpan dan independen
yang reaktif dan reseptor
balik baik positif
yang spesifik.
Hierarki Hormon Dalam Tubuh
Berikut adalah hierarki atau susunan hormone dalam tubuh beserta kelenjar
yang menghasilkan hormone tersebut, antara lain :
1. Hipotalamus
Hipotalamus mengontrol kerja dari kelenjar pituitari (kelenjar hipofisis).
2. Kelenjar Hipofisis
a. Hipofisis Anterior
Bagian hipofisis anterior (depan) menghasilkan hormon-hormon sebagai berikut :
 FSH (folikel stimulating hormone)
 LH (lutenizing hormon)
 ACTH (adrenocorticotropic hormon)
 TSH (tyroid stimulating hormon)
 Prolaktin
 GH (growth hormone)
 Endorfin
b. Hipofisis Posterior
 ADH (antidiuretic hormone)
mengontrol keseimbangan cairan
tubuh melaluimekanisme pengeluaran
urine.
 Oxytocin merupakan hormon yang
berperan dalam kontraksi otot rahim
pada saat seorang wanita melahirkan.
3. Tiroid
Kelenjar tiroid menghasilkan
Tiroksin. Hormon ini
mengontrol kecepatan
metabolisme tubuh untuk
menghasilkan energi.

4. Paratiroid
Kelenjar paratiroid menghasilkan hormon paratiroid atau
parathormon(PTH).
5. Pankreas
Pankreas merupakan kelenjar yang berfungsi
sebagai kelenjar eksokrin maupun endokrin.
a. Insulin
b. glukagon

6. Anak Ginjal (Adrenal)


Kerja medula adrenal dipengaruhi oleh sistem saraf otonom,
sedangkan korteks adrenal dipengaruhi oleh hormon ACTH
dari hipofisis anterior.
a. Korteks
b. Medula
7. Testis dan Ovarium
Ovarium akan menghasilkan dua hormon yang
penting, yaitu estrogen dan progesteron.
8. Kelenjar Timus
Kelenjar tersebut ikut berperan dalam pengaturan
pertumbuhan dengan menyekresikan hormonsomatotropin.

9. Kelenjar Pineal
Kelenjar ini menyekresikan hormon
melatonin yang membantu mengatur ritme
tubuh sehari-hari
Contoh Korelasi Klinis Hormone
Dalam Tubuh
Endometrium memiliki gambaran histologi yang bervariasi selama siklus menstruasi
normal, hal ini distimulasi oleh hormon-hormon steroid. Kadar hormon yang
abnormal dapat mempengaruhi morfologi endometrium dan dapat mengganggu
reseptivitas dari endometrium. Pemeriksaan Hormon Kadar serum FSH dan LH
ditentukan dengan menggunakan Chemiluminescent dan Estradiol dan progesteron
dinilai dengan menggunakan radioimmunoassay.

Pembahasan :
penilaian langsung fungsi endometrium dengan cara biopsi endometrium dan dating
histologi dengan menggunakan kriteria Noyes dan kawan-kawan
Hasil
Peserta penelitian sebanyak 53 orang, dengan usia antara 27-37 tahun dan rerata
31,51 tahun, dengan infertilitas primer atau sekunder antara 1-12 tahun dengan
rerata 4,03 tahun. Dari 53 sediaan biopsi endometrium yang sesuai dengan fase
sekresi dan dilakukan pewarnaan imunohistokimia integrin endometrium
memperlihatkan intensitas yang berbeda antara lemah sampai kuat. Dengan nilai in
tegrin antara 0-4, rerata 1,3.
Kesimpulan Penelitian Contoh
Korelasi Klinis Hormon

Dari penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa terdapat


hubungan positif antara kadar hormon progesteron terhadap
tampilan integrin endometrium pada fase luteal madya. Namun
penggunaan integrin untuk menegakkan diagnosis infertilitas
dan penggunaan progesteron sebagai prediktor tampilan integrin
endometrium masih sangat dini. Sehingga diperlukan studi yang
lebih besar dengan kekuatan statistik yang lebih kuat pada
pasien.
Mekanisme Kerja Hormon
Dalam bekerja terhadap sel target, hormon mempunyai tiga
mekanisme kerja utama, yaitu:

1. Mengubah permeabilitas saluran


(membran) dengan bekerja pada protein
saluran (protein kanal) yang sudah ada.

2. Bekerja melalui sistem pembawa pesan


kedua (second messenger) untuk
mempengaruhi aktivitas sel.

3. Pengaktifan gen spesifik untuk sintesis


protein baru.
Mekanisme Kerja
Hormon Steroid
Mekanisme Kerja
hormone Nonsteroid
Berdasarkan lokasinya,
reseptor hormon terdiri atas :

1. Reseptor membran (secara umum untuk hormon


protein, peptida, dan katekolamin)
Reseptor untuk hormon pada suatu sel dapat
terletak pada membrane biasanya merupakan
reseptor untuk hormon protein atau peptida.

2. Reseptor sitoplasma (steroid)


Merupakan hormon yang terdapat dalam sitoplasma
sel sasaran. Hormon yang menggunakan reseptor
sitosolik adalah hormon steroid dan hormon turunan
asam amino.
Sesi Diskusi
Terimakasih

You might also like