Professional Documents
Culture Documents
Diskusi 2
Diskusi 2
Jawaban :
Filsafat hukum berasal dari pemikiran Yunani yakni kaum Hemer sampai kaum Stoa sebagai peletak
dasarnya. Adapun dasar-dasar utama filosofi hukum timbul dan berkembang dalam negara kota (Polis)
di Yunani. Keadaan ini merupakan hasil perpaduan antara kondisi Polis dan perenungan
(comtemplation) bangsa Yunani. Renungan dan penjabaran kembali nilai-nilai dasar tujuan hukum,
sistem pemerintahan, peraturan-peraturan, kekuasaan absolut mendorong mereka untuk memikirkan
masalah hukum. Kecerdasan dan bakat alami orang Yunani memunculkan masalah pokok dalam filsafat
hukum pada masa itu, antara lain (a). masalah keadilan dan hubungannya dengan hukum positif, (b)
pembahasan mengenai masalah keadilan yang tertuang dalam karya-karya filosof, (c) masalah konsep
undang-undang Athena yang tertuang dalam Antigene karya Shopheles.
Socrates (469 – 399 SM), telah menjadi tokoh pemikiran kunci tentang kebijakan
penegakan hukum dizaman yunani sampai saat ini. Ia tidak mengetahui kesalahannya
tetapi tetap menaatinya dengan menjalani hukuman mati. Ia menerima hukum tersebut
karena berasal dari penguasa (sekarang negara), sekalipun ia memiiki keyakinan apa yang
dihukum kepadanya itu adalah sebuah kesalahan.
Konsitensi antara sikap dan Pemikiran Filsuf Yunani yang dilakoni Socrates, kini telah
melahirkan pemikiran prinsip hukum yang dikenal asas legalitas. Hanya karena ia sudah
tahu bahwa ia tidak tahu apa yang menjadi kesalahannya, maka dengan sedikit
pengetahuan tersebut maka objektiflah penegakan hukum yang dilakukan penguasa
kepadanya. Kekinian, pemikiran socrates menjadi prinsip hukum yakni asas legalitas,
dimana seseorang dihukum karena kesalahanya secara jelas diatur dalam peraturan.
Melalui Pemikiran Filsuf Yunani Aristoteles, diperoleh gejala hukum merupakan sikap
bathin masyarakat yang secara realistic tidak dapat hidup seorang diri, namun
membutuhkan orang lain. Hukum lahir dari kehendak setiap orang yang membutuhkan
keteraturan dan ketaatan, termasuk diperlukannya suatu kekuatan yang dinamakan
Penguasa (negara) untuk menjalankan hukum dan memastikan penegakan hukumnya.
Sumber :