Professional Documents
Culture Documents
10 - Penyusunan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah
10 - Penyusunan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 10
DOSEN PENGAMPU :
PUTRI KEMALA DEWI LUBIS, SE., M.Si., Ak
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan tugas Mata Kuliah Perencanaan
Pembangunan Daerah yaitu makalah dengan judul “Penyusunan Rencana Kerja Satuan Kerja
Perangkat Daerah” ini dengan tepat waktu. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Perencanaan Pembangunan Daerah. Selain itu, makalah
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah
Perencanaan Pembangunan Daerah yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 10
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I................................................................................................................................................4
A. Pengertian Renja SKPD..............................................................................................................5
B. Keterkaitan Renstra SKPD Dengan Dokumen Lainnya ..........................................................6
C. Kerangka Penulisan Renja SKPD............................................................................................10
D. Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Tahun Lalu..................................................................11
E. Perumusan Kebijakan Pembangunan Tahunan.....................................................................13
F. Analisis Kemampuan Sumber Pembiayaan.............................................................................14
G. Penetapan Program dan Kegiatan Prioritas.............................................................................15
H. Indikator Target Kinerja...........................................................................................................16
I. Pagu Dana Indikatif..................................................................................................................18
J. Studi Kasus................................................................................................................................20
BAB III...............................................................................................................................................23
PENUTUP..........................................................................................................................................23
A. KESIMPULAN......................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................24
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dokumen perencanaan pembangunan daerah terakhir yang wajib disusun sesuai
dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional adalah Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah yang lazim
disebut sebagai Renja SKPD. Sama halnya dengan RKPD, Renja SKPD pada dasarnya
adalah merupakan rencana tahunan (Annual Planning) yang bersifat lebih operasional.
Perbedaannya adalah bahwa RKPD disusun oleh Bappeda karena mencakup seluruh aspek
pembangunan dalam suatu daerah, sedangkan Renja SKPD disusun oleh SKPD
bersangkutan untuk aspek pembangunan daerah tertentu saja, misalnya pendidikan,
pertanian, kesehatan dan lain-lainnya sesuai dengan tugas pokok dan fungsi SKPD
bersangkutan.
Makalah ini membahas secara rinci teknik penyusunan Renja SKPD sesuai
dengan ketentuan perundangan berlaku. Pembahasan mencakup pengertian dasar Renja
SKPD tersebut berikut kerangka penulisannya. Pembahasan dimulai dari pengertian Renja
SKPD serta keterkaitannya dengan dokumen perencanaan lainnya. Kemudian, pembahasan
dilanjutkan dengan kerangka penulisan Renja SKPD. Pembahasan dalam Renja SKPD ini
juga termasuk evaluasi pelaksanaan pembangunan tahun sebelumnya untuk mengetahui
capaian yang dapat diperoleh berikut permasalahan dan kendala yang dihadapi. Sama
halnya dengan RKPD, pembahasan lebih ditekankan pada Penyusunan program dan
kegiatan pembangunan yang bersifat operasional khusus untuk SKPD bersangkutan. Agar
Renja SKPD ini menjadi lebih konkret dan terukur, program dan kegiatan tersebut perlu
pula dilengkapi dengan indikator dan target kinerja serta pagu dana indikatif yang
mencerminkan kebutuhan dana untuk pelaksanaan rencana tahunan tersebut.
B. Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
Bab5PenetapanProgramdanKegiatan
Program dan Kegiatan SKPD
Program dan Kegiatan Lintas SKPD
Bab 7 Penutup
Sejalan dengan hal ini, Departemen Dalam Negeri, melalui Permendadagri 54 Tahun 2010
juga memberikankerangka penulisan untuk acuan penyusunan Renja SKPD padatingkat
daerah, baik provinsi, kabupaten, dan kota. Kerangka penulisan atau daftar isi Renja SKPD
sesuai peraturan tersebut adalah sebagai berikut:
Bab1 Pendahuluan
Latar Belakang
Landasan Hukum
Maksud dan Tujuan
Sistematika Penulisan
Bab 4 Penutup
Sebagaimana terlihat bahwa kerangka penulisan Renja SKPD sebenarnya sangat mirip
dengan kerangka penulisan RKPD sebagaimana dijelaskan pada Bab18 terdahulu
Perbedaannya hanyalah bahwa Renja SKPD ini hanya mencakup perencanaan untuk satu
bidang atau sektor tertentu saja sesuai dengan TUPOKSI SKPD bersangkutan. Sedangkan
penulisan RKPD mencakup semua bidang dan sektor pembangunan dalam daerah
bersangkutan. Di samping itu, penyusunan Renja SKPD lebih bersifat teknis sesuai dengan
sifat dan ruang lingkup keahlian dari SKPD bersangkutan.
J. Studi Kasus
Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Survei Pada
Organisasi Perangkat Daerah Pemda Cianjur)
PENDAHULUAN
Nasution (2007) menyatakan ada beberapa kelemahan dalam sistem keuangan negara
Indonesia di era orde baru yaitu: (1) kelemahan dalam desain dan pelaksanaan sistem
pengendalian intern, (2) ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, (3)
penyimpanan keuangan negara yang semrawut, (4) tidak adanya informasi tentang aset dan
hutang negara, dan (5) pengungkapan laporan keuangan pemerintah yang tidak konsisten
dan tidak memadai. Untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan
keuangan negara, pemerintah era reformasi telah melakukan koreksi secara menyeluruh.
Salah satu upaya yang dilakukan menyusun paket undang-undang keuangan negara yaitu:
Undang-undang (UU) nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, UU nomor 01 tahun
2004 tentang Perbendaharaan Negara, dan UU nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara.
PEMBAHASAN
Penelitian mengenai pengaruh Sistem Pengendalian Intern yang terdiri dari Lingkungan
Pengendalian, Penilaian Resiko, Kegiatan Pengendalian, Informasi dan Komunikasi,
Pemantauan terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dapat ditarik
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1.Terdapat pengaruh signifikan antara Lingkungan Pengendalian, Penilaian Resiko, Kegiatan
Pengendalian, Informasi dan Komunikasi, dan Pemantauan terhadap Kualitas Laporan
Keuangan secara simultan;
2. Secara parsial, Terdapat pengaruh signifikan antara Lingkungan Pengendalian, Penilaian
Resiko, dan Informasi dan Komunikasi terhadap Kualitas Laporan Keuangan.
3. Secara parsial, Terdapat pengaruh tidak signifikan antara Kegiatan Pengendalian dan
Pemantauan terhadap Kualitas Laporan Keuangan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN