You are on page 1of 14

Pengertian Hutan, Bagian, Jenis dan

Fungsinya
4.5/5 - (50 votes)
Tentu, kata “hutan” sudah tidak asing kita dengar. Kita sering membaca slogan “hutan harus
kita lestarikan” atau “hutan adalah paru-paru dunia”.

Namun, apa arti hutan sebenarnya?

Sebagian besar orang menyamakan arti hutan dengan nama atau jenis hutan, padahal
berbeda. Contohnya adalah hutan konservasi dan hutan lindung yang memiliki perbedaan.
Begitu pula pengertian kawasan suaka alam dan kawasan pelestarian alam.

Perlu diketahui, pengertian hutan telah diatur oleh negara. Aturan tersebut terdapat dalam
peraturan undang-undang kehutanan. Untuk lebih memahaminya, berikut akan penjelasan
lengkap mengenai arti hutan, serta hal penting yang berkaitan dengan hutan.

Pengertian Hutan
Dari segi bahasa, bahasa latin hutan adalah sylva, sylvi atau sylvo. Sylva,
sylvi atau sylvo memiliki arti suatu tempat yang luas, berukuran lebih dari 1/4 hektar. Pada
tempat tersebut banyak ditumbuhi pohon serta unsur biotik dan non biotik yang saling
bergantung antara satu dengan lainnya.

Oleh karena itu, secara umum pengertian hutan adalah suatu tempat yang dihuni oleh
berbagai macam jenis tumbuhan yang lebat. Seperti semak, rumput, jamur, tumbuhan jenis
paku-pakuan, pohon-pohon serta tumbuhan lainnya di suatu wilayah yang sangat luas.

Adapun fungsi hutan secara umum, antara lain:

 Habitat tumbuhan dan hewan


 Sebagai tempat daur ulang zat karbondioksida (carbondioxide sink)
 Sebagai modulator arus hidrologika
 Hutan sebagai salah satu unsur lingkungan hidup yang dinilai penting bagi
kelangsungan hidup manusia di bumi
 Sebagai tempat untuk melestarikan air dan tanah

Hutan yang tersebar di seluruh penjuru dunia serta ada di setiap negara memiliki jenisnya
masing-masing. Jenis hutan yang ada tentu sesuai dengan kondisi alam negara tersebut.
Seperti, hutan pada iklim tropis, iklim dingin, dataran rendah hingga daerah pegunungan,
bahkan di pulau-pulau yang kecil.

Penyebaran hutan di seluruh dunia membentuk adanya kesepakatan, bahwa setiap negara
di dunia wajib berperan serta dalam usaha penurunan emisi gas buang.

A. Pengertian Hutan Menurut Dengler


Menurut Dengler, hutan adalah kumpulan pepohonan berjajar rapat dan menutupi wilayah
yang luas sehingga terbentuk iklim mikro dengan kondisi ekologi yang berbeda dengan
wilayah tersebut dan bersifat unik.

B. Pengertian Hutan Menurut Spurr


Menurut Spurr, hutan merupakan beraneka ragam jenis tumbuhan dan hewan yang
bersekutu dalam asosiasi biotis dimana asosiasi tersebut bersama lingkungan di sekitarnya
membentuk sistem ekologis dan organisme yang saling mempengaruhi sehingga terbentuk
siklus energi yang kompleks.

C. Pengertian Hutan Menurut Ahli Silvikultur


Menurut ahli silvikultur, hutan merupakan asosiasi yang terbentuk dari tumbuh-tumbuhan
yang terdiri atas berbagai macam pohon berkayu dalam suatu wilayah yang luas.

D. Pengertian Hutan Menurut Ahli Ekologi


Pengertian hutan menurut ahli ekologi terdapat beberapa pandangan, antara lain:

 Menurut ahli ekologi, hutan merupakan masyarakat dari tumbuh-tumbuhan yang


memiliki kondisi lingkungan yang berbeda-beda dengan lingkungan sekitarnya.
 Menurut ahli atau komunitas yang menekankan pengertian hutan pada konsep ekologi
adalah sebagai berikut:
o Menurut Sharma (1992), hutan merupakan komunitas tumbuh-tumbuhan dengan
mayoritas pohon-pohon berkayu yang tumbuh secara bersamaan dan berjajar
rapat.
o Menurut Helms (1998), hutan merupakan suatu ekosistem yang terbentuk dari
penutupan pepohonan secara luas dan berjajar rapat. Selain itu, terdiri atas
ekosistem berupa tegakan-tegakan yang terdiri atas aneka ragam sifat baik
struktur, kelas umur, komposisi, jenis serta beberapa proses tertentu yang saling
terkait. Hutan juga terdiri atas sungai, ikan, satwa liar dan padang rumput
bahkan hutan terbentuk dari bentukan khusus, seperti hutan tanaman, hutan
publik, hutan lindung, hutan kota bahkan hutan industri maupun hutan milik non-
industri.
o Menurut Departemen Kehutanan (1989), hutan merupakan ekosistem yang
terdiri atas liputan pohon baik yang tumbuh secara lebat atau kurang lebat di
area yang cukup luas.

E. Pengertian Hutan Menurut Ahli Kehutanan


Menurut ahli kehutanan, hutan merupakan komunitas biologi dimana mayoritasnya terdiri
atas pohon-pohon yang merupakan tanaman keras.

F. Pengertian Hutan Berdasarkan Tujuan Tertentu


Beberapa ahli dan komunitas menetapkan pengertian hutan berdasarkan tujuan kegiatan
tertentu, yaitu:
 Menurut Loetsch dan Haller (1964,  pengertian hutan untuk tujuan inventarisasi
hutan yang diselenggarakan oleh Food and Agriculture Organization (FAO) pada tahun
1958 adalah suatu lahan yang berkaitan erat dengan masyarakat dari tumbuhan
dengan mayoritas tumbuhan dari berbagai jenis pohon. Adapun pohon yang dimaksud
adalah:
o Pohon dengan berbagai macam ukuran
o Pohon yang dapat dieksploitasi atau pun tidak dapat dieksploitasi
o Pohon yang dapat menghasilkan kayu dan hasil hutan lainnya.
o Pepohonan yang dapat berpengaruh terhadap siklus air atau iklim
o Pepohonan yang dapat memberikan perlindungan untuk hewan ternak maupun
satwa liar
 Menurut Food and Agriculture Organization (FAO) pada tahun 2010 di acara program
The Global Forest Resources Assessment (FRA), hutan merupakan sebuah hamparan
lahan yang memiliki luas lebih besar dari 0,5 hektar dimana lahan tersebut ditumbuhi
pepohonan yang memiliki tinggi lebih dari 5 meter dan kanopi (sebagai atap penutup)
lebih dari 10 persen. Selain itu, lahan tersebut ditumbuhi oleh pepohonan lokal yang
secara alami tumbuh subur, dimana pepohonan tersebut memiliki tinggi hingga 5
meter. Namun, lahan yang ditumbuhi tanaman pertanian atau lahan pertanian yang
sengaja dibuat di daerah perkotaan tidak termasuk dalam golongan hutan.
 Pengertian hutan menurut ahli kehutanan yang mendefinisikan hutan sebagai tempat
penghasil kayu, yaitu:
o Menurut Davis dan Johnson (1987), hutan merupakan kumpulan beberapa
bidang lahan yang ditumbuhi oleh tumbuhan berbentuk pohon dimana dikelola
sebagai suatu kesatuan yang utuh demi mencapai tujuan yang ditetapkan oleh
pemilik lahan. Tujuannya adalah hasil hutan berupa kayu dan hasil lainnya yang
berkaitan dengan kesatuan kepemilikan, kesatuan perencanaan dan kesatuan
pengelolaan.
o Menurut Bruenig (1996), hutan merupakan sebidang lahan yang ditutupi oleh
pepohonan yang membentuk iklim tegakan atau iklim mikro di dalamnya, seperti
lahan bekas tebangan atau lahan yang sengaja ditebang dengan tujuan untuk
penghijauan yang kemudian dipelihara menjadi hutan kembali dimana lahan
tersebut merupakan tanah milik negara.

G. Pengertian Hutan Menurut UU No. 24 Tahun


1999
Pengertian hutan dan kehutanan dalam UU No. 24 Tahun 1999 Tentang Kehutanan ini
tercantum pada Pasal 1, berbunyi sebagai berikut:

 Kehutanan adalah sistem pengurusan yang bersangkut paut dengan hutan, kawasan
hutan, dan hasil hutan yang diselenggarakan secara terpadu.
 Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya
alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang
satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan.
 Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan oleh
pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap.
H. Pengertian Hutan Menurut UU No. 5 Tahun
1990
Pengertian hutan dalam undang-undang konservasi sumber daya alam hayati dan
ekosistem tercantum dalam Pasal 1, yang berbunyi sebagai berikut:

“Taman hutan raya adalah kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi tumbuhan dan /
atau satwa yang alami atau buatan, jenis asli dan atau bukan asli, yang dimanfaatkan bagi
kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, budaya,
pariwisata, dan rekreasi.”

I. Pengertian Hutan Menurut UU No 18 Tahun


2013
Pengertian hutan dalam undang-undang tentang pencegahan dan pemberantasan
perusakan hutan tercantum dalam Pasal 1, yang berbunyi sebagai berikut:

“Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam
hayati yang didominasi pepohonan dalam komunitas alam lingkungannya yang tidak dapat
dipisahkan antara yang satu dan yang lainnya.”

Selain ketiga undang-undang tersebut, segala hal yang berkaitan dengan hutan diatur
dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2004 Tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan Menjadi
Undang-Undang.

Segi Hutan Menurut Negara


Pengertian hutan menurut negara telah diatur dalam undang-undang. Namun secara umum,
negara menilai hutan dari 2 segi yaitu hutan dari segi status dan hutan dari segi fungsinya.
Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan berikut ini.

A. Segi Status Hutan


Hutan dari segi status dipandang dari sisi kepemilikan hutan, dimana ada 2 macam
kepemilikan hutan yang telah diakui oleh pemerintah Indonesia, yaitu hutan negara dan
hutan hak.

Adapun arti dari hutan negara adalah hutan yang berstatus milik negara. Sedangkan hutan
hak adalah hutan yang berstatus milik individu atau badan hukum lainnya. Pengertian
tersebut tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999.

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999, dijelaskan bahwa hutan
adat berstatus sebagai hutan negara. Berdasarkan hal ini, maka sekelompok masyarakat
adat melakukan gugatan dan melakukan tuntutan eksistensi yang berkaitan dengan hutan
adat dengan cara mengajukan judicial review kepada Mahkamah Konstitusi Republik
Indonesia.

Gugatan dan tuntutan sekelompok masyarakat adat tersebut dikabulkan oleh Mahkamah
Konstitusi Republik Indonesia dengan dikeluarkannya Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor
35/PUU-X/2012.

Dalam putusan tersebut, terdapat perubahan pengertian tentang hutan adat yang semula
merupakan:

“hutan yang berstatus sebagai hutan negara yang berada dalam wilayah masyarakat hukum
adat”

diubah menjadi:

“hutan yang berstatus sebagai hutan yang berada dalam wilayah masyarakat hukum adat.”

Perubahan tersebut menyebabkan munculnya pengertian baru tentang hutan dari segi
statusnya. Adapun pengertian hutan dari segi statusnya adalah:

 Hutan negara merupakan hutan yang bertempat di atas tanah yang tidak dibebani hak
atas tanah dimana kepemilikannya berstatus milik negara. Oleh karena itu, berbagai
bentuk pengelolaan dan penguasaannya harus menggunakan izin dari negara.
 Hutan hak adalah hutan yang bertempat di atas tanah yang dibebani hak atas tanah
dimana dalam terminologi yang tercantum pada undang-undang kehutanan disebut
dengan hutan milik. Status kepemilikan atas hutan hak ini berada di tangan badan
hukum atau individu perseorangan.
 Hutan adat merupakan hutan yang terdapat di wilayah atau kawasan
masyarakat hukum adat.

B. Segi Fungsi Hutan


Hutan dari segi fungsinya merupakan jenis hutan yang dinilai dari peranannya dan
manfaatnya bagi kehidupan manusia.

Oleh karenanya, hutan dari segi fungsinya membutuhkan pengelolaan yang baik agar
kelangsungan dan kelestarian hutan dapat terjaga. Artinya, semua masyarakat diharapkan
ikut serta menjaga kelangsungan dan kelestarian hutan.

Adapun pengertian hutan dari segi fungsinya, antara lain:

1. Hutan Lindung
Hutan lindung merupakan hutan yang dilindungi agar fungsinya sebagai penyangga
kehidupan terjaga dan terpelihara. Jadi, fungsi dari hutan lindung  adalah melindungi suatu
daerah atau wilayah dari bencana alam, seperti tanah longsor, kekeringan, banjir
bandang dan bencana ekologis lainnya.

Selain itu, hutan lindung dapat dijadikan sebagai pelindung bagi fungsi daerah aliran
sungai (DAS). Oleh karenanya, hutan lindung terletak di wilayah hutan produksi atau tempat
lainnya yang berfungsi menjaga keseimbangan lingkungan.
2. Hutan Konservasi
Hutan konservasi merupakan hutan yang berfungsi sebagai cadangan kebutuhan
pengawetan ekosistem dan keanekaragaman hayati.

Hutan konservasi dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok kawasan


suaka alam dan kelompok kawasan pelestarian alam.

Hutan kawasan suaka alam dan kawasan pelestarian alam berfungsi sebagai pengawetan
keanekaragaman tumbuhan, satwa dan ekosistem. Namun, hutan kawasan pelestarian
alam berkaitan erat dengan pemanfaatan pelestarian sumber daya di dalamnya.

Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan berikut:


o Kawasan suaka alam merupakan hutan yang memiliki fungsi utama sebagai
pengawetan keanekaragaman ekosistem, tumbuhan dan satwa. Contoh
kawasan suaka alam adalah:
 Cagar alam merupakan kawasan yang memiliki keanekaragaman hayati
dan ekosistem yang unik serta tumbuh berkembang secara alami
sehingga harus dilindungi. Cagar alam ini biasanya berada dalam
kawasan yang tidak terlalu luas.
 Suaka margasatwa merupakan hutan yang menjadi tempat hidup satwa
yang unik, atau dapat dikatakan tempat hidup yang memiliki
keanekaragaman satwa yang tinggi sehingga harus dilindungi.
o Kawasan pelestarian alam merupakan hutan yang memiliki fungsi utama
sebagai pengawetan keanekaragaman satwa, tumbuhan dan ekosistemnya
sehingga sumber daya alamnya dapat bermanfaat. Contoh kawasan pelestarian
alam adalah:
 Taman nasional merupakan kawasan hutan yang memiliki area yang luas
dan berfungsi sebagai pengawetan keanekaragaman hayati, serta
sebagai pelindung alam. Fungsi taman nasional sangat lengkap termasuk
berfungsi sebagai hutan konservasi. Biasanya taman nasional
dikelompokkan menjadi beberapa zona, seperti zona inti, zona
pemanfaatan, serta zona lainnya yang memiliki peranan khusus.
 Taman hutan raya merupakan kawasan hutan yang bertujuan untuk
melindungi alam dan mengawetkan keanekaragaman hayati. Di taman
hutan raya, pepohonan dan satwa yang tumbuh adalah asli atau dapat
juga mengambil habitat dari kawasan lainnya. Jadi, fungsi dari taman
hutan raya hampir sama dengan kebun raya.
 Taman wisata alam merupakan kawasan hutan yang memiliki fungsi
sebagai tujuan rekreasi alam atau berfungsi sebagai tempat wisata untuk
mendukung kegiatan pariwisata.

 Taman buru merupakan kawasan hutan yang berfungsi sebagai kawasan konservasi.


Hutan buru juga berfungsi untuk mengakomodasi kegiatan yang berkaitan dengan
perburuan dan hobi masyarakat. Biasanya taman buru tidak seluas jenis hutan lainnya,
dan jumlahnya pun sedikit. Di negara lain, taman buru dijadikan sebagai tradisi rekreasi
berburu. Oleh karenanya, taman buru juga dapat dijadikan sebagai tempat andalan di
sektor pariwisata untuk mendapatkan devisa.
3. Hutan Produksi
Hutan produksi merupakan kawasan hutan yang berfungsi untuk memproduksi atau
mengeksploitasi hasil hutan, seperti Hak Pengusahaan Hutan (HPH), Hutan Tanaman
Industri (HTI), serta jenis hutan produksi lainnya yang dapat menghasilkan berbagai jenis
kayu dan nonkayu.

Bagian-bagian Hutan
Pada dasarnya, hutan memiliki 3 bagian yang satu sama lain tidak dapat terpisahkan.
Ketiga bagian tersebut secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:

A. Bagian di Atas Tanah


Bagian hutan atas merupakan bagian yang terdapat di bagian atas, seperti tajuk atau
mahkota pohon-pohon, batang-batang kayu, serta tumbuhan yang tumbuh di bawah, seperti
semak belukar dan perdu.

Pada hutan alam, tajuk atau mahkota pohon-pohon akan terlihat berlapis-lapis. Hal tersebut
terbentuk akibat pepohonan yang tumbuh di waktu yang berbeda.

B. Bagian Permukaan Tanah


Bagian permukaan tanah  merupakan bagian hutan yang ditumbuhi berbagai jenis rumput,
semak belukar dan serasah. Serasah merupakan lantai hutan yang berbentuk seperti
permadani. Serasah merupakan guguran segala macam cabang, daun, batang, ranting,
buah dan bunga.

Serasah pada bagian permukaan tanah hutan berperan penting dalam membentuk
ekosistem hutan. Sebab, serasah akan berfungsi sebagai sumber humus dan menjadi
lapisan tanah teratas yang sangat subur.

Selain itu, serasah merupakan tempat tinggal serangga dan berbagai jenis mikro organisme
lainnya. Namun pada beberapa kasus, serangga dan berbagai jenis mikro organisme
penghuni serasah justru memakan serasah, sehingga dapat mengurangi kesuburan tanah.

C. Bagian Dalam Tanah


Bagian dalam tanah merupakan bagian hutan yang ada di dalam tanah, yaitu semua jenis
materi yang terdapat di dalam tanah. Contohnya akar tanaman, air tanah serta mikro dan
makro fauna yang hidup di dalam tanah.

Jenis Hutan Dunia


Hutan yang tersebar di dunia bermacam-macam jenisnya, sehingga dikelompokkan menjadi
beberapa jenis. Pengelompokkan jenis hutan bertujuan untuk memberi kemudahan kepada
manusia dalam mengenal dan mempelajari hutan baik sifat maupun ciri khasnya.

Harapannya adalah, agar manusia dapat menjaga dan melestarikan kelangsungan hutan
dengan baik. Adapun jenis-jenis hutan yang tersebar di seluruh dunia dapat dikategorikan
sebagai berikut:

A. Hutan Menurut Asalnya


Hutan menurut asalnya dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis hutan, antara lain:

 Hutan Biji atau Hutan Tinggi. Hutan ini merupakan hutan dimana pepohonan tumbuh
dari biji dengan pertumbuhan yang tinggi dan umur yang tahan lama.
 Hutan Tunas atau Hutan Rendah, merupakan hutan dimana pepohonan berasal dari
tunas dengan pertumbuhan seperti tunas dan umur yang pendek atau tidak tahan
lama.
 Hutan Campuran atau Hutan Sedang, merupakan hutan campuran dimana pepohonan
berasal dari tunas dan biji.

Selain itu, hutan menurut asalnya juga dapat dikelompokkan menjadi hutan primer dan
hutan sekunder, penjelasannya yaitu:

 Hutan Primer atau Hutan Perawan. Hutan ini adalah kawasan hutan yang belum
pernah disinggahi oleh manusia sehingga kawasan hutan ini masih alami dan asli.
 Hutan Sekunder merupakan kawasan hutan yang dapat tumbuh kembali secara alami
setelah mengalami kerusakan atau penebangan. Hutan sekunder memiliki ciri-ciri
ditumbuhi pepohonan kecil dan pendek. Perlu diketahui, jika telah mencapai usia
ratusan tahun, pertumbuhan pepohonan di hutan sekunder dapat tumbuh menjadi 
hutan primer.

B. Hutan Menurut Cara Permudaan / Tumbuh


Kembali
Hutan menurut cara permudaannya atau tumbuh kembali dapat dikelompokkan sebagai
berikut:

 Hutan Permudaan Alami


Hutan permudaan alami merupakan kawasan hutan dimana biji dan bunga pohon
tersebar dan melakukan proses penyerbukan secara alami tanpa bantuan manusia.
Proses penyerbukan secara alami tersebut dibantu oleh air, angin atau hewan yang
ada di kawasan tersebut.
 Hutan Permudaan Buatan
Hutan permudaan buatan merupakan kawasan hutan dimana proses penyerbukan
bunga dilakukan oleh manusia. Selain itu, manusia juga membantu penyebaran biji
pohon untuk tumbuh kembali menjadi hutan.
 Hutan Permudaan Campuran
Hutan permudaan campuran merupakan kawasan hutan dimana proses penyerbukan
bunga dan penyebaran biji dilakukan oleh manusia, kemudian tumbuh secara alami
tanpa bantuan manusia.

C. Hutan Menurut Susunan Jenisnya


Menurut susunan jenisnya, hutan dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu:

 Hutan Sejenis atau disebut juga dengan Hutan Murni atau Hutan Homogen, merupakan
hutan yang ditumbuhi oleh pepohonan yang didominasi oleh pohon sejenis. Namun, hal
tersebut bukan berarti pohon pada hutan sejenis memiliki satu jenis pohon saja. Hutan
sejenis dapat dikelompokkan menjadi 2, yakni:
o Hutan sejenis yang tumbuh berkembang secara alami tanpa bantuan manusia.
Hal ini dapat terjadi karena jenis pohon tertentu bersifat agresif, selain itu
didukung oleh sifat iklim dan kondisi tanah. Contoh hutan sejenis adalah hutan
tusam atau pinus yang tumbuh dengan baik di Kerinci dan Aceh. Pertumbuhan
hutan tusam di Kerinci dan Aceh merupakan akibat dari terjadinya kebakaran
hutan di daerah tersebut. Selain itu, tusam atau pinus termasuk jenis pohon
yang dapat bertahan hidup dengan baik pada kondisi ekstrim.
o Hutan sejenis yang tumbuh berkembang karena buatan manusia. Hutan sejenis
buatan manusia biasanya ditumbuhi oleh satu jenis atau beberapa jenis pohon
utama, dimana pohon-pohon tersebut sengaja ditanam oleh manusia.
Contohnya Hutan Tanaman Industri (HTI).
 Hutan Campuran atau Hutan Heterogen, merupakan hutan yang ditumbuhi oleh
beberapa jenis pohon atau bahkan berbagai macam jenis pohon yang tumbuh lebat
dan luas.

Perlu diketahui pula, selain pengelompokkan hutan sejenis dan campuran diatas. Terdapat
pengelompokkan hutan lain menurut susunan jenisnya, yaitu:

 Hutan Daun Jarum atau disebut juga dengan Hutan Konifer, merupakan hutan yang
umumnya tumbuh di daerah beriklim dingin. Contoh dari hutan jenis ini adalah
hutan cemara.
 Hutan Daun Lebar merupakan hutan yang umumnya tumbuh di daerah beriklim tropis,
contohnya hutan meranti.

D. Hutan Menurut Umurnya


Pengelompokkan hutan menurut umurnya dapat dikelompokkan menjadi 2, antara lain:

 Hutan Seumur, adalah hutan yang ditumbuhi oleh tanaman berkayu yang seumur atau
berumur sama.
 Hutan Tidak Seumur, adalah hutan yang ditumbuhi oleh tanaman berkayu yang tidak
seumur atau tidak memiliki umur yang sama. Contoh hutan tidak seumur adalah hutan
alam atau disebut juga dengan hutan permudaan alam.

Contoh lain dari hutan menurut umurnya adalah hutan tanaman. Hutan tanaman dapat
dikelompokkan dalam hutan seumur atau hutan tidak seumur.
E. Hutan Berdasarkan Letak Geografisnya
Berdasarkan letak geografisnya, hutan juga dapat dikelompokkan sebagai berikut:

 Hutan Tropika, yaitu hutan yang tumbuh subur di wilayah khatulistiwa.


 Hutan Temperate, yaitu hutan yang tumbuh subur di wilayah yang memiliki 4 musim
tepatnya terletak di antara garis lintang 23,5 derajat – 66 derajat.
 Hutan Boreal, yaitu hutan yang tumbuh subur di wilayah lingkar kutub.

F. Hutan Berdasarkan Sifat-Sifat Musim


Hutan berdasarkan sifat-sifat musim dapat dikelompokkan sebagai berikut:

 Hutan Hujan (rainforest) adalah hutan yang tumbuh subuh di daerah yang memiliki


musim hujan yang tinggi.
 Hutan Hijau (evergreen forest) adalah hutan yang tumbuh di segala musim apapun.
Oleh karenanya, hutan ini disebut dengan hutan hijau atau hutan selalu hijau.
 Hutan Musim atau Hutan Gugur Daun (deciduous forest) merupakan hutan yang
tumbuh subur di wilayah yang memiliki musim kemarau yang cukup panjang.
 Hutan Sabana (savannah forest) adalah hutan yang tumbuh subur di wilayah yang
memiliki musim kemarau yang panjang dan curah hujan rendah.

G. Hutan Berdasarkan Ketinggian Tempatnya


Berdasarkan ketinggian tempatnya, jenis hutan dapat dikelompokkan sebagai berikut:

 Hutan Pantai (beach forest) merupakan kawasan hutan atau vegetasi tumbuhan yang


tumbuh berkembang di daerah pantai yang berpasir.
 Hutan Dataran Rendah (lowland forest) atau biasanya disebut dengan nama hutan
hujan, merupakan hutan yang memiliki struktur vegetasi tumbuhan yang beragam.
 Hutan Pegunungan Bawah (sub-mountain forest) merupakan bentuk dari hutan tropika
basah yang tumbuh berkembang di daerah pegunungan. Hutan ini terletak di
ketinggian antara 1.000 – 1.500 mdpl.
 Hutan Pegunungan Atas (mountain forest) adalah bentuk dari hutan tropika basah yang
tumbuh berkembang di daerah pegunungan yang terletak di ketinggian antara 1.000 –
2.400 m.
 Hutan Kabut (mist forest) merupakan hutan yang tumbuh berkembang di daerah tropis.
Hutan ini terselimuti kabut dan awan. Hutan kabut biasanya memiliki curah hujan tinggi,
banyak awan, banyak pepohonan dengan sedikit pencahayaan, serta keadaan cuaca
yang lebih dingin.
 Hutan Elfin (alpine forest) merupakan kawasan hutan yang kecil. Kawasan elfin
ditumbuhi oleh pepohonan yang kerdil, terkadang terbungkus lumut. Hutan elfin
biasanya terletak di dekat garis pohon.

H. Hutan Berdasarkan Jenis Pohonnya


Hutan berdasarkan jenis pohonnya, dapat dikelompokkan sebagai berikut:

 Hutan Jati (teak forest) adalah hutan yang ditumbuhi oleh pohon jati.


 Hutan Pinus (pine forest) merupakan hutan yang ditumbuhi oleh pohon pinus.
 Hutan Dipterokarpa (dipterocarp forest) merupakan hutan yang ditumbuhi oleh jenis
pohon yang memiliki fungsi sebagai penampung habitat hewan, penampung
karbondiokasida, modulator arus hidrologika, melestarikan kesuburan tanah, serta
berperan penting sebagai salah satu aspek biosfer bumi.
 Hutan Ekaliptus (eucalyptus forest) adalah hutan yang ditumbuhi oleh pohon ekaliptus.
Pohon ekaliptus adalah flora ciri khas dari Benua Australia.

I. Hutan Berdasarkan Sifat-Sifat Pembuatannya


Berdasarkan sifat-sifat pembuatannya, hutan dapat dikelompokkan sebagai berikut:

 Hutan Alam (natural forest) merupakan hutan yang terbentuk secara alami atau murni
dari alam, tanpa adanya campur tangan manusia.
 Hutan Buatan (man made forest) merupakan hutan yang sengaja dibuat oleh manusia.
Hutan buatan dapat dikelompokkan sebagai berikut:
o Hutan Rakyat (community forest) merupakan hutan yang dibuat oleh rakyat dan
pengelolaannya dilakukan oleh rakyat. Biasanya hutan rakyat terletak di wilayah
tanah milik adat atau tanah milik negara.
o Hutan Kota (urban forest) adalah kawasan ruang terbuka hijau di daerah
perkotaan. Fungsi hutan kota sebagai nilai estetika keindahan kota dan
mengurangi degradasi lingkungan perkotaan dari dampak negatif pembangunan
di wilayah perkotaan.
o Hutan Tanaman Industri (timber estates atau timber plantation) merupakan
kawasan yang ditumbuhi pepohonan. Tujuan dan manfaat hutan tanaman
industri adalah untuk memenuhi kebutuhan akan bahan baku industri kehutanan.
Seperti bahan baku kayu maupun nonkayu. Hutan tanaman industri merupakan
salah satu bentuk hutan produksi.

J. Hutan Berdasarkan Tujuan Pengelolaannya


Hutan berdasarkan tujuan pengelolaannya dapat dikelompokkan sebagai berikut:

 Hutan Produksi, merupakan hutan yang sengaja dikelola untuk menghasilkan


kebutuhan akan bahan baku kayu atau nonkayu.
 Hutan Lindung adalah hutan yang berfungsi untuk melindungi kesuburan tanah dan
tata air.
 Hutan suaka alam, merupakan hutan yang berfungsi sebagai pelindung
keanekaragaman hayati, serta melindungi kekayaan dan keindahan alam. Contoh
hutan suaka alam adalah cagar alam dan suaka alam.
 Hutan konversi, merupakan hutan yang  dikelola untuk menghasilkan hasil hutan yang
bersifat non kehutanan.

K. Hutan Berdasarkan Keadaan Tanahnya


Berdasarkan keadaan tanahnya, hutan dapat dikelompokkan sebagai berikut:

 Hutan Rawa atau Hutan Rawa Air Tawar (freshwater swamp forest), merupakan


kawasan hutan yang permukaan tanahnya kaya akan mineral.
 Hutan Rawa Gambut (peat swamp forest), merupakan kawasan hutan yang kaya akan
kandungan karbon. Hutan ini berperan penting sebagai pengatur siklus hidrologi di
daerah sekitarnya.
 Hutan Rawa Bakau atau Hutan Bakau (mangrove forest), merupakan kawasan hutan
yang tumbuh berkembang di wilayah air payau. Kelangsungan hidup hutan ini
bergantung dari pasang surutnya air laut.
 Hutan Kerangas (health forest), merupakan kawasan hutan yang kondisi lahan atau
tanah hutannya bersifat ekstrem dan sangat peka akan gangguan, seperti mudah
terjadi kebakaran.
 Hutan Tanah Kapur (limestone forest), merupakan kawasan hutan yang tanahnya
berasal dari batuan kapur yang mengalami pelapukan. Kawasan hutan tanah kapur
biasanya ditumbuhi oleh jenis pohon yang tahan lama dan kuat, seperti pohon jati.

Pixabay

Jenis Hutan Indonesia


Indonesia kaya akan kekayaan alam, begitu juga dengan keanekaragaman hutannya.
Sebab itu, banyak jenis hutan yang tersebar di pelosok Indonesia. Berikut akan dijelaskan
jenis-jenis hutan yang tersebar di Indonesia.

1. Hutan Hujan Tropis


Indonesia adalah negara yang memiliki banyak hutan hujan tropis. Hutan hujan
tropis merupakan kawasan hutan yang dihuni oleh beraneka ragam tumbuhan dan hewan.

Ciri khas dari tumbuhan yang hidup di hutan hujan tropis berupa rerumputan, tanaman kecil,
tanaman yang memiliki batang pohon yang besar dan menjulang tinggi, serta tanaman
rempah. Selain itu, hutan hujan tropis ini memiliki curah hujan yang sangat tinggi.

2. Hutan Musim
Hutan musim merupakan kawasan hutan yang memiliki satu jenis tanaman. Hutan musim di
Indonesia tersebar di beberapa wilayah, seperti Pulau Jawa, Pulau Sumatra dan Pulau
Kalimantan. Pepohonan yang biasanya tumbuh berkembang di hutan musim  adalah pohon
jati, pohon pinus dan pohon karet.

3. Hutan Bakau / Mangrove


Hutan bakau adalah kawasan hutan di daerah tepian pantai dan rawa. Oleh karenanya,
tidak heran apabila Indonesia memiliki hutan bakau, karena Indonesia merupakan negara
kepulauan dan memiliki garis pantai yang panjang.
Hutan bakau di Indonesia tumbuh berjajar  mengikuti tepi pantai yang ada. Hutan ini
ditumbuhi oleh tanaman bakau atau mangrove.

4. Hutan Sabana
Hutan sabana merupakan kawasan hutan yang ditumbuhi oleh tanaman jenis rumput,
seperti semak belukar dan ilalang. Salah satu ciri khas dari hutan sabana adalah curah
hujannya yang rendah.

Di Indonesia, hutan sabana terdapat di Pulau Madura, Pulau Bali, serta Nusa Tenggara
Timur dan Nusa Tenggara Barat.

5. Hutan Stepa
Hutan stepa adalah kawasan hutan yang berbentuk padang rumput yang luas dan  tidak
ditumbuhi oleh semak belukar, serta pohon yang memiliki batang besar. Salah satu ciri dari
hutan stepa adalah memiliki kelembapan udara yang rendah.

Di Indonesia, hutan stepa biasanya dijadikan sebagai tempat untuk menggembala ternak.
Hutan ini biasanya dihuni oleh hewan liar, seperti anoa dan kerbau.

6. Hutan Rawa Gambut


Hutan rawa gambut merupakan kawasan hutan yang digenangi air atau berupa rawa.
Lapisan tanah di hutan ini berupa tanah gambut. Ciri khas dari hutan gambut  adalah
ditumbuhi oleh tanaman yang berukuran kecil dan akarnya tidak kuat.

Salah satu contoh tanaman hutan rawa gambut adalah pohon ramin. Di Indonesia, hutan
rawa gambut tersebar di daerah Pantai Timur Sumatra, daerah Kalimantan Barat dan
Kalimantan Tengah.

Fungsi Hutan
Hutan memiliki ekosistem yang tercipta dari sekumpulan pohon, tanah, jasad renik, hewan
serta lingkungan di kawasan hutan. Sehingga hutan memiliki peranan penting dalam
kehidupan manusia, dan menjadi paru-paru dunia.

Fungsi hutan bagi kehidupan manusia, antara lain:

 Hutan merupakan sumber penghasil kayu yang mendukung proses industri.


 Hutan menjaga keseimbangan sistem lingkungan hidup, sehingga kondisi lingkungan
menjadi stabil.
 Hutan menjadi sumber penelitian yang dapat mendukung kemajuan ilmu pengetahuan
manusia.
 Hutan menjaga kualitas tanah tetap subur. Sebab, hutan memiliki bagian permukaan
tanah yang berfungsi sebagai sumber humus.
 Hutan dapat membantu perekonomian penduduk yang tinggal di sekitar hutan,
sehingga dapat meningkatkan penghasilan penduduk.
Hal-hal tersebut di atas merupakan manfaat hutan bagi kehidupan manusia. Hutan memang
memiliki peranan penting dalam menjaga keseimbangan sistem lingkungan hidup.

Oleh karenanya, upaya menjaga dan melestarikan kelangsungan hidup hutan perlu
dilakukan. Cintai dan lestarikan hutan, agar keseimbangan lingkungan tetap lestari.

You might also like