Professional Documents
Culture Documents
Fungsinya
4.5/5 - (50 votes)
Tentu, kata “hutan” sudah tidak asing kita dengar. Kita sering membaca slogan “hutan harus
kita lestarikan” atau “hutan adalah paru-paru dunia”.
Sebagian besar orang menyamakan arti hutan dengan nama atau jenis hutan, padahal
berbeda. Contohnya adalah hutan konservasi dan hutan lindung yang memiliki perbedaan.
Begitu pula pengertian kawasan suaka alam dan kawasan pelestarian alam.
Perlu diketahui, pengertian hutan telah diatur oleh negara. Aturan tersebut terdapat dalam
peraturan undang-undang kehutanan. Untuk lebih memahaminya, berikut akan penjelasan
lengkap mengenai arti hutan, serta hal penting yang berkaitan dengan hutan.
Pengertian Hutan
Dari segi bahasa, bahasa latin hutan adalah sylva, sylvi atau sylvo. Sylva,
sylvi atau sylvo memiliki arti suatu tempat yang luas, berukuran lebih dari 1/4 hektar. Pada
tempat tersebut banyak ditumbuhi pohon serta unsur biotik dan non biotik yang saling
bergantung antara satu dengan lainnya.
Oleh karena itu, secara umum pengertian hutan adalah suatu tempat yang dihuni oleh
berbagai macam jenis tumbuhan yang lebat. Seperti semak, rumput, jamur, tumbuhan jenis
paku-pakuan, pohon-pohon serta tumbuhan lainnya di suatu wilayah yang sangat luas.
Hutan yang tersebar di seluruh penjuru dunia serta ada di setiap negara memiliki jenisnya
masing-masing. Jenis hutan yang ada tentu sesuai dengan kondisi alam negara tersebut.
Seperti, hutan pada iklim tropis, iklim dingin, dataran rendah hingga daerah pegunungan,
bahkan di pulau-pulau yang kecil.
Penyebaran hutan di seluruh dunia membentuk adanya kesepakatan, bahwa setiap negara
di dunia wajib berperan serta dalam usaha penurunan emisi gas buang.
Kehutanan adalah sistem pengurusan yang bersangkut paut dengan hutan, kawasan
hutan, dan hasil hutan yang diselenggarakan secara terpadu.
Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya
alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang
satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan.
Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan oleh
pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap.
H. Pengertian Hutan Menurut UU No. 5 Tahun
1990
Pengertian hutan dalam undang-undang konservasi sumber daya alam hayati dan
ekosistem tercantum dalam Pasal 1, yang berbunyi sebagai berikut:
“Taman hutan raya adalah kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi tumbuhan dan /
atau satwa yang alami atau buatan, jenis asli dan atau bukan asli, yang dimanfaatkan bagi
kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, budaya,
pariwisata, dan rekreasi.”
“Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam
hayati yang didominasi pepohonan dalam komunitas alam lingkungannya yang tidak dapat
dipisahkan antara yang satu dan yang lainnya.”
Selain ketiga undang-undang tersebut, segala hal yang berkaitan dengan hutan diatur
dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2004 Tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan Menjadi
Undang-Undang.
Adapun arti dari hutan negara adalah hutan yang berstatus milik negara. Sedangkan hutan
hak adalah hutan yang berstatus milik individu atau badan hukum lainnya. Pengertian
tersebut tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999.
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999, dijelaskan bahwa hutan
adat berstatus sebagai hutan negara. Berdasarkan hal ini, maka sekelompok masyarakat
adat melakukan gugatan dan melakukan tuntutan eksistensi yang berkaitan dengan hutan
adat dengan cara mengajukan judicial review kepada Mahkamah Konstitusi Republik
Indonesia.
Gugatan dan tuntutan sekelompok masyarakat adat tersebut dikabulkan oleh Mahkamah
Konstitusi Republik Indonesia dengan dikeluarkannya Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor
35/PUU-X/2012.
Dalam putusan tersebut, terdapat perubahan pengertian tentang hutan adat yang semula
merupakan:
“hutan yang berstatus sebagai hutan negara yang berada dalam wilayah masyarakat hukum
adat”
diubah menjadi:
“hutan yang berstatus sebagai hutan yang berada dalam wilayah masyarakat hukum adat.”
Perubahan tersebut menyebabkan munculnya pengertian baru tentang hutan dari segi
statusnya. Adapun pengertian hutan dari segi statusnya adalah:
Hutan negara merupakan hutan yang bertempat di atas tanah yang tidak dibebani hak
atas tanah dimana kepemilikannya berstatus milik negara. Oleh karena itu, berbagai
bentuk pengelolaan dan penguasaannya harus menggunakan izin dari negara.
Hutan hak adalah hutan yang bertempat di atas tanah yang dibebani hak atas tanah
dimana dalam terminologi yang tercantum pada undang-undang kehutanan disebut
dengan hutan milik. Status kepemilikan atas hutan hak ini berada di tangan badan
hukum atau individu perseorangan.
Hutan adat merupakan hutan yang terdapat di wilayah atau kawasan
masyarakat hukum adat.
Oleh karenanya, hutan dari segi fungsinya membutuhkan pengelolaan yang baik agar
kelangsungan dan kelestarian hutan dapat terjaga. Artinya, semua masyarakat diharapkan
ikut serta menjaga kelangsungan dan kelestarian hutan.
1. Hutan Lindung
Hutan lindung merupakan hutan yang dilindungi agar fungsinya sebagai penyangga
kehidupan terjaga dan terpelihara. Jadi, fungsi dari hutan lindung adalah melindungi suatu
daerah atau wilayah dari bencana alam, seperti tanah longsor, kekeringan, banjir
bandang dan bencana ekologis lainnya.
Selain itu, hutan lindung dapat dijadikan sebagai pelindung bagi fungsi daerah aliran
sungai (DAS). Oleh karenanya, hutan lindung terletak di wilayah hutan produksi atau tempat
lainnya yang berfungsi menjaga keseimbangan lingkungan.
2. Hutan Konservasi
Hutan konservasi merupakan hutan yang berfungsi sebagai cadangan kebutuhan
pengawetan ekosistem dan keanekaragaman hayati.
Hutan kawasan suaka alam dan kawasan pelestarian alam berfungsi sebagai pengawetan
keanekaragaman tumbuhan, satwa dan ekosistem. Namun, hutan kawasan pelestarian
alam berkaitan erat dengan pemanfaatan pelestarian sumber daya di dalamnya.
o Kawasan suaka alam merupakan hutan yang memiliki fungsi utama sebagai
pengawetan keanekaragaman ekosistem, tumbuhan dan satwa. Contoh
kawasan suaka alam adalah:
Cagar alam merupakan kawasan yang memiliki keanekaragaman hayati
dan ekosistem yang unik serta tumbuh berkembang secara alami
sehingga harus dilindungi. Cagar alam ini biasanya berada dalam
kawasan yang tidak terlalu luas.
Suaka margasatwa merupakan hutan yang menjadi tempat hidup satwa
yang unik, atau dapat dikatakan tempat hidup yang memiliki
keanekaragaman satwa yang tinggi sehingga harus dilindungi.
o Kawasan pelestarian alam merupakan hutan yang memiliki fungsi utama
sebagai pengawetan keanekaragaman satwa, tumbuhan dan ekosistemnya
sehingga sumber daya alamnya dapat bermanfaat. Contoh kawasan pelestarian
alam adalah:
Taman nasional merupakan kawasan hutan yang memiliki area yang luas
dan berfungsi sebagai pengawetan keanekaragaman hayati, serta
sebagai pelindung alam. Fungsi taman nasional sangat lengkap termasuk
berfungsi sebagai hutan konservasi. Biasanya taman nasional
dikelompokkan menjadi beberapa zona, seperti zona inti, zona
pemanfaatan, serta zona lainnya yang memiliki peranan khusus.
Taman hutan raya merupakan kawasan hutan yang bertujuan untuk
melindungi alam dan mengawetkan keanekaragaman hayati. Di taman
hutan raya, pepohonan dan satwa yang tumbuh adalah asli atau dapat
juga mengambil habitat dari kawasan lainnya. Jadi, fungsi dari taman
hutan raya hampir sama dengan kebun raya.
Taman wisata alam merupakan kawasan hutan yang memiliki fungsi
sebagai tujuan rekreasi alam atau berfungsi sebagai tempat wisata untuk
mendukung kegiatan pariwisata.
Bagian-bagian Hutan
Pada dasarnya, hutan memiliki 3 bagian yang satu sama lain tidak dapat terpisahkan.
Ketiga bagian tersebut secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:
Pada hutan alam, tajuk atau mahkota pohon-pohon akan terlihat berlapis-lapis. Hal tersebut
terbentuk akibat pepohonan yang tumbuh di waktu yang berbeda.
Serasah pada bagian permukaan tanah hutan berperan penting dalam membentuk
ekosistem hutan. Sebab, serasah akan berfungsi sebagai sumber humus dan menjadi
lapisan tanah teratas yang sangat subur.
Selain itu, serasah merupakan tempat tinggal serangga dan berbagai jenis mikro organisme
lainnya. Namun pada beberapa kasus, serangga dan berbagai jenis mikro organisme
penghuni serasah justru memakan serasah, sehingga dapat mengurangi kesuburan tanah.
Harapannya adalah, agar manusia dapat menjaga dan melestarikan kelangsungan hutan
dengan baik. Adapun jenis-jenis hutan yang tersebar di seluruh dunia dapat dikategorikan
sebagai berikut:
Hutan Biji atau Hutan Tinggi. Hutan ini merupakan hutan dimana pepohonan tumbuh
dari biji dengan pertumbuhan yang tinggi dan umur yang tahan lama.
Hutan Tunas atau Hutan Rendah, merupakan hutan dimana pepohonan berasal dari
tunas dengan pertumbuhan seperti tunas dan umur yang pendek atau tidak tahan
lama.
Hutan Campuran atau Hutan Sedang, merupakan hutan campuran dimana pepohonan
berasal dari tunas dan biji.
Selain itu, hutan menurut asalnya juga dapat dikelompokkan menjadi hutan primer dan
hutan sekunder, penjelasannya yaitu:
Hutan Primer atau Hutan Perawan. Hutan ini adalah kawasan hutan yang belum
pernah disinggahi oleh manusia sehingga kawasan hutan ini masih alami dan asli.
Hutan Sekunder merupakan kawasan hutan yang dapat tumbuh kembali secara alami
setelah mengalami kerusakan atau penebangan. Hutan sekunder memiliki ciri-ciri
ditumbuhi pepohonan kecil dan pendek. Perlu diketahui, jika telah mencapai usia
ratusan tahun, pertumbuhan pepohonan di hutan sekunder dapat tumbuh menjadi
hutan primer.
Hutan Sejenis atau disebut juga dengan Hutan Murni atau Hutan Homogen, merupakan
hutan yang ditumbuhi oleh pepohonan yang didominasi oleh pohon sejenis. Namun, hal
tersebut bukan berarti pohon pada hutan sejenis memiliki satu jenis pohon saja. Hutan
sejenis dapat dikelompokkan menjadi 2, yakni:
o Hutan sejenis yang tumbuh berkembang secara alami tanpa bantuan manusia.
Hal ini dapat terjadi karena jenis pohon tertentu bersifat agresif, selain itu
didukung oleh sifat iklim dan kondisi tanah. Contoh hutan sejenis adalah hutan
tusam atau pinus yang tumbuh dengan baik di Kerinci dan Aceh. Pertumbuhan
hutan tusam di Kerinci dan Aceh merupakan akibat dari terjadinya kebakaran
hutan di daerah tersebut. Selain itu, tusam atau pinus termasuk jenis pohon
yang dapat bertahan hidup dengan baik pada kondisi ekstrim.
o Hutan sejenis yang tumbuh berkembang karena buatan manusia. Hutan sejenis
buatan manusia biasanya ditumbuhi oleh satu jenis atau beberapa jenis pohon
utama, dimana pohon-pohon tersebut sengaja ditanam oleh manusia.
Contohnya Hutan Tanaman Industri (HTI).
Hutan Campuran atau Hutan Heterogen, merupakan hutan yang ditumbuhi oleh
beberapa jenis pohon atau bahkan berbagai macam jenis pohon yang tumbuh lebat
dan luas.
Perlu diketahui pula, selain pengelompokkan hutan sejenis dan campuran diatas. Terdapat
pengelompokkan hutan lain menurut susunan jenisnya, yaitu:
Hutan Daun Jarum atau disebut juga dengan Hutan Konifer, merupakan hutan yang
umumnya tumbuh di daerah beriklim dingin. Contoh dari hutan jenis ini adalah
hutan cemara.
Hutan Daun Lebar merupakan hutan yang umumnya tumbuh di daerah beriklim tropis,
contohnya hutan meranti.
Hutan Seumur, adalah hutan yang ditumbuhi oleh tanaman berkayu yang seumur atau
berumur sama.
Hutan Tidak Seumur, adalah hutan yang ditumbuhi oleh tanaman berkayu yang tidak
seumur atau tidak memiliki umur yang sama. Contoh hutan tidak seumur adalah hutan
alam atau disebut juga dengan hutan permudaan alam.
Contoh lain dari hutan menurut umurnya adalah hutan tanaman. Hutan tanaman dapat
dikelompokkan dalam hutan seumur atau hutan tidak seumur.
E. Hutan Berdasarkan Letak Geografisnya
Berdasarkan letak geografisnya, hutan juga dapat dikelompokkan sebagai berikut:
Hutan Alam (natural forest) merupakan hutan yang terbentuk secara alami atau murni
dari alam, tanpa adanya campur tangan manusia.
Hutan Buatan (man made forest) merupakan hutan yang sengaja dibuat oleh manusia.
Hutan buatan dapat dikelompokkan sebagai berikut:
o Hutan Rakyat (community forest) merupakan hutan yang dibuat oleh rakyat dan
pengelolaannya dilakukan oleh rakyat. Biasanya hutan rakyat terletak di wilayah
tanah milik adat atau tanah milik negara.
o Hutan Kota (urban forest) adalah kawasan ruang terbuka hijau di daerah
perkotaan. Fungsi hutan kota sebagai nilai estetika keindahan kota dan
mengurangi degradasi lingkungan perkotaan dari dampak negatif pembangunan
di wilayah perkotaan.
o Hutan Tanaman Industri (timber estates atau timber plantation) merupakan
kawasan yang ditumbuhi pepohonan. Tujuan dan manfaat hutan tanaman
industri adalah untuk memenuhi kebutuhan akan bahan baku industri kehutanan.
Seperti bahan baku kayu maupun nonkayu. Hutan tanaman industri merupakan
salah satu bentuk hutan produksi.
Pixabay
Ciri khas dari tumbuhan yang hidup di hutan hujan tropis berupa rerumputan, tanaman kecil,
tanaman yang memiliki batang pohon yang besar dan menjulang tinggi, serta tanaman
rempah. Selain itu, hutan hujan tropis ini memiliki curah hujan yang sangat tinggi.
2. Hutan Musim
Hutan musim merupakan kawasan hutan yang memiliki satu jenis tanaman. Hutan musim di
Indonesia tersebar di beberapa wilayah, seperti Pulau Jawa, Pulau Sumatra dan Pulau
Kalimantan. Pepohonan yang biasanya tumbuh berkembang di hutan musim adalah pohon
jati, pohon pinus dan pohon karet.
4. Hutan Sabana
Hutan sabana merupakan kawasan hutan yang ditumbuhi oleh tanaman jenis rumput,
seperti semak belukar dan ilalang. Salah satu ciri khas dari hutan sabana adalah curah
hujannya yang rendah.
Di Indonesia, hutan sabana terdapat di Pulau Madura, Pulau Bali, serta Nusa Tenggara
Timur dan Nusa Tenggara Barat.
5. Hutan Stepa
Hutan stepa adalah kawasan hutan yang berbentuk padang rumput yang luas dan tidak
ditumbuhi oleh semak belukar, serta pohon yang memiliki batang besar. Salah satu ciri dari
hutan stepa adalah memiliki kelembapan udara yang rendah.
Di Indonesia, hutan stepa biasanya dijadikan sebagai tempat untuk menggembala ternak.
Hutan ini biasanya dihuni oleh hewan liar, seperti anoa dan kerbau.
Salah satu contoh tanaman hutan rawa gambut adalah pohon ramin. Di Indonesia, hutan
rawa gambut tersebar di daerah Pantai Timur Sumatra, daerah Kalimantan Barat dan
Kalimantan Tengah.
Fungsi Hutan
Hutan memiliki ekosistem yang tercipta dari sekumpulan pohon, tanah, jasad renik, hewan
serta lingkungan di kawasan hutan. Sehingga hutan memiliki peranan penting dalam
kehidupan manusia, dan menjadi paru-paru dunia.
Oleh karenanya, upaya menjaga dan melestarikan kelangsungan hidup hutan perlu
dilakukan. Cintai dan lestarikan hutan, agar keseimbangan lingkungan tetap lestari.