Professional Documents
Culture Documents
Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sejarah menjadi salah satu bagian penting dalam kehidupan manusia, hal ini banyak disebabkan karena terbentuknya karakter, prinsip, serta
budaya tidak terlepas dari masa lalu (Waluya, 2009; 16). Bahkan dalam setiap negara-negara yang ada di dunia dapat dipastikan memiliki sejarah,
baik yang bernilai positif ataupun negatif. Sehingga dalam koredornya semua element masyarakat mendapatkan pembelajaran dari prosesi masa
silam (terlewatkan).
Keadaan tentang sejarah yang begitu penting ini setidaknya ada pekikan yang tersohor di kalangan masyarakat Indonesia, dimana perkataan ini
dilontarkan oleh Ir. Soekarno (founding father) yang pernah berpesan “Jasmerah” yang artinya jangan sekali-kali meninggalkan sejarah. Atas
cerminan tersebutlah menjadi salah satu alasan banyak ditemukan nama-nama penting di wilayah-wilayah Indonesia mempergunakan nama
pahlawan, baik nasional ataupun daerah.
Nama pahlawan yang banyak dipergunakan untuk di Indonesia salah satunya ialah untuk penamaan Jalan, hal ini lantaran menjadi bagian
pembangunan arsitektur-dan upaya pembentukan jati diri yang mampu dikenal sepanjang perubahan jaman dan diaharapkan akan bertahan pada
struktur sosial, ekonomi, budaya masyarakat (Poerbantanoe, 1999).
Tujuan yang begitu mulia dari proses pemberian nama-nama pahlawan sebagai penamaan jalan inilah setidaknya sebagi masyarakat Indonesia
harus mampu mengenali sejarah bukan hanya sekedar menghafal namanya, karena pada beberapa masalah yang penulis lakukan pengamatan
karap kali kasus-kasus sosial seperti ini banyak ditemukan, artinya banyak masyarakat yang hanya bisa menyebutkan nama jalannya akan tetapi
tidak mengerti sejarah kehidupan yang bersangkuatan.
Padahal sangatlah jelas bahwa pemberian nama jalan tidak boleh asal-asalan, hal ini harus senantiasa berpegang teguh pada keputusan yang
dikeluarkan oleh kepala daerah setempat. Misalnya saja di wilayah Kabupaten Bangka Barat harus mengacu pada Peraturan Daerah No. 7 Tahun
2010, wilayah Kota Banjarmasin mengikuti pedoman Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2010, serta wilayah-wilayah yang lainnya.
Melalui beragam kemunculan akan nama-nama pahlawan sebagai penamaan jalan tersebutlah mendorog penelitian ini dilakukan, khususnya
sebagai pembuktian pertamakali melakukannya di wilayah Univesiras Sebalas Maret untuk para mahasiswa penerima Beasiswa Alumni UNS
Berpertasi Tahun 2018. Alasannya memiliki lokasi ini lantaran secara keseluruhan kampus utama UNS berada di Jalan Ir Sutami yang dikenal
oleh masyarakat Indonesia sebagai Menteri Pekerjaan Umum (PU) terlama.
Adapun fokus penelitian ini akan memberikan keterkaiatan antara hubungan lama studi mahasiswa penerima Beasiswa Alumni UNS Berpertasi
Tahun 2018 dengan pengetahuan tentang sejarah Jalan Ir Soetami. Harapannya megetahui korelasi ini setadaknya akan memunculkan
konsekuensi yang mampu memberikan jawaban dengan kepedualian mahasiswa ataupun tidak terhadap kondisi sosial terutama sejarah pahlawan
yang umumnya mahasiswa/I bersangkutan sudah tinggal di wilayah UNS lebih <4 tahun.
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penelitian
4. Manfaat Penelitian
1. Manfaatnya bagi pemerintah agar dapat mengetahui kemampuan mahasiswa yang mendapat beasiswa .
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi Konsep
1. siswa
Mahasiswa adalah peserta didik yang secara legalitasnya terdaftar diperguruan tinggi baik swasta/negri dan merupakan bagian dari sivitas
akademi (Kansil dan Soepardi; 1998:42). Pada umumnya, mahasiswa berusia antara 18-30 tahun. Dalam kerangka psikologi perkembangan, usia
mahasiswa merupakan fase peralihan antara fase remaja akhir menuju dewasa awal (Pudjiwati : 1998:23)
Mahasiswa menjadi sematan bagi seseorang yang telah menempuh pendidikan di tingkat perguruan tinggi, baik negri ataupun swasta. Tingkatan
ini lebih tinggi secara jenjangnya daripada siswa yang umumnya dilekatkan oleh para pelajar SD, SMP, dan SMA. Sebagai pendidikan tertinggi
Kusumah Indra (2007), menyebutkan bahwa batasan-batasan pendidikan dalam derajat ini diberikan kepada seseorang yang belajar di politeknik,
sekolah tinggi, institut dan universitas.
Institusi pendidikan tersebutlah akan senantiasa hadir untuk dipersipakan sebagai generasi penerus dengan beragam jurusan yang diberikan,
misalnya saja Jurusan Kedokteran dipersiapkan untuk meraka yang bertangungjawab dalam bidang kesehatan, komunikasi dipersiapkan kepada
meraka yang fokus pada penyiaran audio/video, keguruan adalah juruan yang dipersipakan untuk fokus pada lembaga pendidikan sepert guru dan
dosen, serta jurusan yang lainnya.
Atas konseptual yang dimikianlah setidaknya dapat diambil kesimpulan bahwa dalam penelitian ini fokus pada mahasiswa penerima Beasiswa
Alumni UNS Berpertasi Tahun 2018 yang notabene sudah <4 tahun tinggal di wilayahan Universitas Sebelas Maret.
2. Pengetahuan
Pengetahuan menjadi salah satu bagian definisi konsep dalam penelitian ini, hal ini lantaran berhubungan erat dengan wawasan yang didapatkan
oleh seseorang atas kesadaran terhadap sesuatu hal (Indahyani, 2015). Bahkan secara konseptual lainnya Sarwono (2004) memberikan penjelasan
bahwa perilaku seseorang dihasilkan atas respon/reaksi terhadap wawasan yang dimilki. Sehingga semakin luas pemikirannya maka semakin
tinggi tingkat kesadaran dengan reaksi yang dilakukannya.
Hakekat pengetahuan ini juga memberikan pengaruh pada sikap. Sikap apat dartikan sebagai perasaan positif atau negatif atau keadaan mental
yang selalu disiapkan, dipelajari, dan diatur. Sikap terbentuk melalui pengalaman, yang memberikan pengaruh khusus pada respon seseorang
terhadap orang, objek-objek, dan keadaan (James,et al.,1996).
Melalui rangkaian inilah setidaknya dalam peranan penelitian yang didapatkan bisa timbul dari kesadarannya terhadap sejarah yang dihasilkan
dari sebebrapa besar pengetahuan yang didapatkan. Bahkan dengan dorongan pengetahuan sejarah dapat memberikan efek postif berupa tingkat
nasionalisme yang tinggi (Poerbantanoe. 1999).
3. Penamaan Jalan
Jalan adalah fasilitas umum yang diberikan untuk kendaraan, pejalan kaki dan parkir yang terdapat di ruang-ruang publik, hal ini
mengindikasikan bahwa jalan sejatinya milik negara yang harus diberikan perlindungan sebagai hak setiap masyarakat untuk
memperguanakannya.
Dalam sebuah wilayah dimana sebagaian besar menjadi tempat tinggal masyarakat untuk jangka waktu panjang penamaan akan jalan begitu
penting, selain berfungsi sebagai alat juga dinilai memiliki esensi sejarah yang tidak bisa terpisahkan. Bahkan untuk penamaan jalan sendiri
menurut Poerbantanoe (1999), dapat dikelompokan menjadi dua bagian, antara lain;
1. Penamaan pada masa pra kemerdekaan umumnya dilakukan pada saat Indonesia secara de facto da de jure belum terbentuk. Masa
ini kerapkali dihubungan dengan penjajahan ataupun masa kerjaaan. Ciri khas dari penamaan jalan ini bisanya mempergunakan
sebutan yang umumnya dilakukan oleh masyarakat setempat, sehingga sangat sulit untuk kemudian dihafal dan dipahami.
2. Penamaan pada masa kemerdekaan menjadi priode kemunculan nama jalan yang dipergunakan oleh masyarakat dalam
mendeskripsikan alamat serta esensi sejarah yang dimiliki. Pada proses pembentukannya untuk masa ini bisa dibilang lebih sulit
lantaran setiap daerah akan diberikan wewenang untuk mengaturnya, bahkan sampai saat ini penamaan jalan belum di atur
sepenuhnya dalam Undang-Undang Dasar, hanya dikerucutkan pada fasilitas umum.
4. Ir Soetami
Ir Soetami yang juga dikenal dengan Sutami merupakan salah satu Pahlawan Nasional yang memiliki kelahiran asli dari Kota Surakarta, Jawa
Tengah. Beliau dalam biografinya lahir pada tanggal 19 Oktober 1928 dan meninggal dunia pada tanggal 13 November 1980, tepatnya pada saat
itu usianya 52. Sebagai tokoh publik Ir Soetami memiliki banyak jasa dalam pembangunan Indonesia, bahkan sampai saat inilah nama beliau
dikenal sebagai Menteri Pekerjaan Umum “terlama” dengan masa jabatan selama 12 tahun.
Realitanya jasa-jasa yang dimiliki oleh Ir Soetami salah satunya ialah kontruksi pembangunan Gedung MPR/DPR Republik Indonesia, Waduk
Jatiluhur, Bandara Ngurah Rai, Jembatan Ampera, Jembatan Semanggi, dan lain sebaginya. Atas historical legency yang demikianlah untuk
beberapa wilayah, salah satunya nama jalan depan kampus UNS diberikan nama beliau.
Kerangka Berpikir
Penamaan nama jalan yang ada di dalam sejumlah wilayah pada dasarnya mempunyai peran besar dalam memberikan penghargaan kepada
pahlawan nasional. Hal ini tidak lain ialah untuk memberikan warisan cerita yang mampu meningkatkan rasa nasionalisme kepada segenap
generasi ke genarasi. Tak lain begitupula yang terjadi untuk penamaan Jalan Ir. Soetami yang notebene sebagai pahlwan nasional dengan asli
kelahiran Kota Surakarta.
Melalui pandangan inilah sebagai korelasi yang berhubungan erat dengan tingkat pengetahuan kemungkinan bisa di ukur dengan proses
pengetahuaanya melalui lama studi dilakukan. Dengan kondisional yang demikian setidaknya ada ukuran yang paling normatif untuk
menjalaskannya. Yakni ukuran mahasiswa penerima Beasiswa Alumni UNS Berpertasi Tahun 2018 yang bisa di dikisarkan antara 4 sampai
denan 6 tahun berada di Universitas Sebelas Maret.
Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam
bentuk pertanyaan. (sugiyono, 2009:96).
Ha Ada hubungan mahasiswa penerima Beasiswa Alumni UNS Berpertasi Tahun 2018 dengan sejarah nama jalan
Ir. Soetami
Ho Tidak ada hubungan mahasiswa penerima Beasiswa Alumni UNS Berpertasi Tahun 2018 dengan sejarah nama
jalan Ir. Seoetami.
BAB III
METODE PENELITIAN
Tipe Penelitian
Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode kuantitatif. Menurut Koentjaraningrat (1985:29)
metode deskriptif, jika penelitian yang bersifat deskriptif mempunyai tujuan untuk menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu,
keadaan, gejala, atau kelompom tertentu atau untuk menentukan frekuensi atau penyebab suatu gejala atau frekuansi adanya hubungan tertentu
antara satu gejala dengan gejalan lain dalam masyarakat.
Melalui penjelasan diatas dapatlah disimpulkan bahwa deskriptif adalah dengan mendeskripsikan secara terperinci tentang fenomena sosial yang
ada. Sedangkan kuantitatif merupakan suatu penyajian sebuah analisis dari fenomena yang disusun dengan data kuantitatif serta membuat
ketetapan pengukuranna dengan metode statistik sebagai alat ukurnya.
Dalam penelitian ini, penulis meneliti dan menggambarkan fakta dan data dengan sistematis secara faktual dan akurat berdasarkan analisis
korelasi lama studi mahasiswa penerima beasiswa alumni UNS Berprertasi Tahun 2018 dengan pengetahuan sejarah nama Jl. Ir. Soetami yang
notebene adalah nama jalan utama di kampus Universitas Sebelas Maret.
1. Populasi
Sugiyono (1997: 57) berpendapat bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang menjadi kuantitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Dalam penelitian ini yang dijadikan populasi adalah mahasiswa penerima beasiswa alumni UNS Berprertasi Tahun 2018 yang secara
keseluruhannya berjumlah 182 mahasiswa dari berbagai program studi yang ada di Univeritas Sebelas Maret.
2. Sampel
Untuk menetukan sampel penelitian, maka yang digunakan perhitungan slovit, yaitu :
Keterangan:
n Besarnya Sampel
N Besarnya Populasi
e Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir. Nilai presisi penelitian ini
adalah 10%
Banyaknya sampel pada penelitian ini adalah 64,5 dibulatkan menjadi 64 mahasiswa penerima beasiswa alumni UNS Berprestasi Tahun 2018.
Teknik sampling pada penelitian ini adalah teknik teori kemungkinan (probability). Teori ini digunakan untuk pengembilan sampel apabila setiap
elemen dalam populasinya mempunyai kesempatan yang sama untuk dijadikan sebagai sampel. Penentuan sampel pada penelitian ini
menggunakan teknik pengambilan secara acak sederhana (simple random sampling) yang dilakukan dengan system lotere.
Lokasi Penelitian
Penentuann lokasi penelitian cara terbaik yang ditempuh dengan jalan mempertimbangkan teori subtantif dan menjajaki lapangan untuk mencari
kesesuaian dengan kenyataan yang ada di lapangan, sementara itu kebebasan geografis dan praktis seperti waktu, biaya, dan tenaga perlu juga
menjadi pertimbangan dalam penentuan lokasi penelitian (Lexy J Moleong, 2000:86)
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini tidak dibatasi lokasi penelitiannya akan tetapi responden yang dimaksudkan
haruslah para mahasiswa penerima beasiswa alumni UNS Berprestasi Tahun 2018. Alasan pemilihan batasan respon melihat dari lama studi yang
ia selesaikan di Universitas Sebelas Maret yang minimal-minimlanya selama <5 tahun.
Fokus Penulisan
Fokus penulisan dalam penelitian ini adalah mencari korelasi antara lama studi yang dilakukan oleh para mahasiswa penerima beasiswa alumni
UNS Berprestasi Tahun 2018 dengan pengetahuan nama sejarah jalan Ir. Soetami . Hal ini didasarkan pada permasalahan yang ditemui dalam
kehidupan sehari-hari yang hanya mengingat namanya akan tetapi tidak pada sejarahnya.
Definisi Operasional
Definisi oprasional merupakan suatu definisi yang didasarkan pada karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yang sedang didefinisikan
(Jonathan Sarwono, 2006:67). Maka berdasarkan pada ulasan tersebut yang dimaksudkan definisi oprasional disini adalah sebagai berikut;
Lama studi mahasiswa merupakan gambaran tentang rentang waktu yang ditemukan dalam proses penyelesaian studi di dalam kampus. Pada
konsep inilah setiap mahasiswa memiliki karakteristik yang berbeda-beda dari satu ke yang lainnya. Utamanya khusus untuk mahasiswa
penerima beasiswa alumni UNS Berprestasi Tahun 2018 yang umumnya bisa berada di UNS minimal <4 tahun. Alasan hal tersebut disebutkan
karena dalam kegiatan belajar di Univeritas Sebelas Maret ia memiliki syarat untuk lulus sebagai alumni S1 dengan ketentuan lainnya ialah
berpredikat cumlaude (opsional).
Lama studi mahasiswa lebih dari <4 tahun adalah prosesi belajar yang dilakukan dengan tahapan paling cepat untuk lulusan S1, dengan dasar
analisis tersebutlah mahasiswa ini digolongkan dengan lama studi pertama.
Terkhusus untuk mahasiswa penerima beasiswa alumni UNS Berprestasi Tahun 2018 yang kurang terlalu lama dan umumnya ini lebih banyak
ialah lama studinya dengan durasi waktu lebih dari 5 tahun. Karakteristik ini di dapatkan dengan angka kalkulasi S1 (3,5 tahun) dan
menyelesaikan S2 (1,5 Tahun).
Karakteristik dalam penentuan yang terakhir untuk mahasiswa dengan durasi waktu terlama dalam studi ialah lebih dari 6 tahun. Kalkulasi hal
tersebut lantaran untuk dana beasiswa S2 yang dibayarkan oleh UNS maksimal hanya 2 tahun, dengan durasi waktu tersebutlah jika di
kalkulasikan maka S1 (4 Tahun), dan S2 (2 Tahun).
Pengetahuan tentang sejarah nama jalan Ir. Soetami ialah karakteristik yang dipergunakan untuk mengelompokan mahasiswa dalam memahami
seluk beluk tentang Ir. Soetami. Yang mana tokoh ini sendiri adalah salah satu Pahlawan Daerah Solo (Surakarta) dengan jasa-jasa yang
diberikannya untuk pembangunan di Indonesia.
Teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data
merupakan langkah utama dalam proses penelitian, karena tujuan utama penelitian adalah mendapatkan data.
Data adalah sebuah hasil yang diperoleh dari penelitian. Teknik pengumpulan data pada penelitian menggunakan:
1. Kuesioner
Suatu penelitian mengenai masalah yang dilakukan dengan jalan mendengarkan suatu pertanyaan berupa formulir atau angket, diajukan secara
tertulis kepada responden untuk mendapatkan jawaban tertulis. Kuesioner ini akan disebarkan secara online kepada mahasiswa penerima
beasiswa alumni UNS Berprestasi Tahun 2018.
2. Wawancara
Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti telah mengetahui dengan pasti informasi apa yang akan
diperoleh. Dalam melakukan wawancara, peneliti telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif
jawabannya sudah disiapkan.
3. Observasi
Suatu studi yang disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial dan gejala psikis dengan jalan pengamatan dan pencatatan. Metode ini
digunakan untuk mengamati keadaan responden yang tidak secara mudah dapat ditangkap melalui metode wawancara dan kuesioner.
Observasi ini dapat dipakai untuk melengkapi data yang didapat dari kuesioner. Selain itu diharapkan dari teknik ini akan didapatkan data yang
lebih objektif, guna menunjang analisa dan pembahasan yang akan dibuat berdasarkan beberapa pendekatan yang akan digunakan dalam
penelitian ini. Dari sini dapat diketahui keadaan sebenarnya dari kegiatan-kegiatan sehari-hari responden penelitian.
4. Dokumentasi
Teknik dokumentasi adalah pengumpulan data dengan cara mengadakan pencatatan terhadap dokumen berkenaan denganpermasalahan yang
sedang diteliti. Teknik pengumpulan data ini dilakukan untuk mendapatkan literature yang dapat mendukung dan memberikan informasi bagi
pelaksaan penelitian ini seperti buku-buku atau arsip-arsip yang terikat dengan kegiatan penelitian.
Data yang telah dikumpulkan dari beberapa sumber tersebut kemudian dianalisa. Menurut Nazir (1988:419), analisis adalah kegiatan
mengelompokkan, membuat suatu urutan, memanipulasi serta menyingkatkan suatu data sehingga mudah dibaca. Setelah data dari hasil
penelitian dikumpulkan, tahap-tahap berikutnya adalah :
1. Koding
Merupakan tahap dimana jawaban responden diklasifisikan menurut enis pertanyaannyadengan jalan member tanda (kode) tiap-tiap data yang
masuk dalam suatu kategori yang sama.
2. Editing
Adalah tahap pemeriksaan dan penyeleksian kembali data-data yang telah terkumpul dari lampangan, apabila data telah diisi atau dijawab oleh
para responden. Memperbaiki agar lebih mudah dan jelas.
3. Tabulasi
Tahap pengelompokan jawaban-jawaban yang serupa secara teratur dan sistematis untuk kemudian dihitung berapa banyak yang masuk dalam
satu kategori yaitudengan membuat table silang sesuai dengan ketegori masing-masing agar dapat dianalisa sesuai dengan tujuan penelitian.
4. Interpretasi
Yang dimaksud interpretasi data dalam penelitian ini adalah memberikan penafsiran dari data yang diperoleh untuk dicari makna yang lebih luas
dan menghubungkan jawaban-jawaban tersebut dengan hasil data yang lain maupun dari pengamatan yang dilakukan.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan uji korelasi product moment yaitu:
Keterangan:
Korelasi product moment merupakan alat uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis asosiatif (uji hubungan) dua variable bila datanya
berskala ratio atau interval. Korelasi person dapat dilihat dengan tingkat kepercayaan 95% (a = 0,05) dilakukan dengan cara mengkorelasikan
skor masing-masing item dengan skor totalnya (Hasan, 1999).
Setelah perhitungan per item pertanyaan dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh maka angka korelasi yang diperoleh
harus dibandingkan dengan angka kritik table korelasi nilai r. jika nilai hitung korelasi product moment lebih besar atau diatas angka kritik table
korelasi nilai r maka pertanyaan valid, sebaliknya jika nilai hitung korelasi product moment lebih kecil atau di bawah angka kritik table korelasi
nilai r, pertanyaan tidak valid (Singarimbun, 1987:137).
Untuk mengetahui kuat lemahnya hubungan variabel yang menggunakan rumus yang dipakai oleh Arikunto (2000:20) adalah:
DAFTAR PUSTAKA
Bagja, Waluya, 2009. Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
James, L., Gibson, John, M., Ivancevich, James, H., and Donnelly, 1996. Organisasi (Perilaku, Struktur, Proses), edisi 8, Binarupa Aksara,
Jakarta.
Benny Poerbantanoe, dkk., Kecenderungan Penamaan Jalan Di Kotamadya Daerah Tingkat II Surabaya, Badan Perencana Pembangunan Daerah
Tingkat II Surabaya, Surabaya, 1999,
Nah, itulah saja artikel yang bisa dibagikan pada semua pembaca berkenaan dengan contoh proposal penelitian kuantitatif dari Bab 1, Bab 2,
sampai Bab 3 yang bisa kalian jadikan panduan. Semoga saja memberikan wawasan bagi semua kalangan.