Professional Documents
Culture Documents
Contoh Life Skil Di SD
Contoh Life Skil Di SD
pembelajaran selain berupa penguasaan siswa terhadap kompetensi, kemampuan dasar, dan
materi pembelajaran tertentu, juga berupa kecakapan lain yang secara implisit diperoleh melalui
pengalaman belajar. Hasil samping yang positif atau bermanfaat ini disebut juga nurturant
effects. Sebagai contoh, dalam mempelajari topik “demokrasi”, selain menguasai konsep dan
proses demokrasi, pada diri siswa juga dihasilkan sikap komitmen terhadap nilai-nilai demokrasi
dan menjadi warganegara yang aktif berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat.
Sehubungan dengan itu, dalam mengembangkan pembelajaran perlu dipilih alternatif
pengamalan belajar yang semaksimal mungkin membantu siswa memiliki kecakapan hidup yang
relevan dengan kebutuhan siswa untuk mempertahankan, dan mengembangkan hidup yang
diperoleh melalui pengalaman belajar diharapkan siswa baik sebagai individu, maupun sebagai
warga masyarakat dapat memecahkan masalah-masalah baru dengan menggunakan pengetahuan
dan keterampilan yang telah dipelajari.
Jenis-jenis kecakapan hidup yang perlu dikembangkan melalui pengembangan belajar antara lain
meliputi :
Pengalaman belajar yang perlu dituliskan dalam silabus adalah alternatif kegiatan atau
pengalaman belajar yang unik atau spesifik sesuai dengan rumusan uraian materi
pembelajarannya sehingga diharapkan dapat menunjang penguasaan kemampuan dasar yang
telah ditentukan. Jangan dilupakan pula bahwa sedapat mungkin pengalaman belajar yang
diberikan bukan semata-mata mengembangkan kemampuan dan keterampilan akademik
(academic skill) tetapi kehidupan siswa sebagai anggota masyarakat.
Berikut ini disajikan contoh keterkaitan antara uraian materi pembelajaran dengan pengalaman
belajar.
Tabel Contoh Pengintegrasian Kecakapan Hidup (Life Skill)
Dalam Pengalaman Belajar Yang Relevan Dengan Materi Pokok Uraian Materi
Agar pengalaman belajar dapat diperoleh siswa dengan baik, maka diperlukan adanya sumber
bahan. Dalam hal ini sumber bahan dapat berupa objek langsung dan dapat pula berupa objek
yang tidak langsung. Objek langsung artinya bahwa siswa benar-benar diajak mengunjungi
pedesaan, daerah urban, kota dan kota besar untuk mengadakan survei. Jika tidak dimungkinkan
mengamati objek langsung, guru dapat menyajikan fakta tersebut dengan bantuan objek tidak
langsung misalnya dengan bantuan audio (kaset) atau audio visual (film atau VCD). Dapat pula
guru membuat suatu karangan yang menyajikan fakta tersebut.