You are on page 1of 14

TUGAS TERAPI KOMPLEMENTER

MANFAAT AROMA TERAPI UNTUK KENYAMANAN EMOSIONAL

Disusun Oleh :
1. Bernadet (1)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


INSTITUT ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH PONTIANAK
TAHUN AKADEMIK 2022

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata’ala,
karena berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan tugas mata kuliah
komplementer ini tepat pada waktunya.
Semoga tugas survey lapangan ini memberikan informasi bagi masyarakat
dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu
pengetahuan bagi kita semua.

Pontianak , November 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ................................................................................................. i
Kata Pengantar.................................................................................................. ii
Daftar Isi .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................... 2
C. Tujuan............................................................................................ 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi aroma terapi .................................................................... 3
B. Klasifikasi...................................................................................... 5
C. Kemungkinan Masalah yang Muncul............................................ 7
BAB III PEMBAHASAN
A. Pembahasan Analisa Masalah yang Dapat Diatasi Dengan
Terapi Akupuntur........................................................................... 8
B. Peran Perawat................................................................................ 9
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................... 10
B. Saran............................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 11
LAMPIRAN..................................................................................................... 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Menurut WHO (World Health Organization), pengobatan
komplementer adalah pengobatan nonkonvensional yang bukan berasal
dari negara yang bersangkutan. Jadi untuk Indonesia, jamu misalnya,
bukan termasuk pengobatan komplementer tetapi merupakan pengobatan
tradisional. Pengobatan tradisional yang dimaksud adalah pengobatan
yang sudah dari zaman dahulu digunakan dan diturunkan secara turun –
temurun pada suatu negara. Tapi di Philipina misalnya, jamu Indonesia
bisa dikategorikan sebagai pengobatan komplementer. Terapi
komplementer adalah cara Penanggulangan Penyakit yang dilakukan
sebagai pendukung kepada Pengobatan Medis Konvensional atau sebagai
Pengobatan Pilihan lain diluar Pengobatan Medis yang Konvensional.
Berdasarkan data yang bersumber dari Badan Kesehatan Dunia pada tahun
2005, terdapat 75 – 80% dari seluruh penduduk dunia pernah menjalani
pengobatan non konvensional.
Terapi komplementer dikenal dengan terapi tradisional yang
digabungkan dalam pengobatan modern. Komplementer adalah
penggunaan terapi tradisional ke dalam pengobatan modern. Terminologi
ini dikenal sebagai terapi modalitas atau aktivitas yang menambahkan
pendekatan ortodoks dalam pelayanan kesehatan. Terapi komplementer
juga ada yang menyebutnya dengan pengobatan holistik. Pendapat ini
didasari oleh bentuk terapi yang mempengaruhi individu secara
menyeluruh yaitu sebuah keharmonisan individu untuk mengintegrasikan
pikiran, badan, dan jiwa dalam kesatuan fungsi.

B. Tujuan penulisan
1. Tujuan Umum
Memberikan gambaran tentang jenis-jenis terapi dalam komplementer
dalam keperawatan.

1
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui kosep dasar terapi komplementer, klasifikasi dan jenis terapi,
serta penatalakasanaan.
b. Mengetahui peran perawat atau tenaga kesehatan pada terapi
komplementer .

C. Metode Penulisan
Penulisan ini dengan menggunakan study literature dan kepustakaan.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi
Terapi komplementer adalah terapi tradisional yang diberikan sebagai
pendamping pengobatan modern. Komplementer adalah penggunaan terapi
tradisional ke dalam pengobatan modern. Terapi komplementer adalah sebuah
kelompok dari macam - macam sistem pengobatan dan perawatan kesehatan,
praktik dan produk yang secara umum tidak menjadi bagian dari pengobatan
konvensional (Abidin, 2019).

B. Fokus terapi komplementer


a. Pasien dengan penyakit jantung.
b. Pasien dengan autis dan hiperaktif
c. Pasien kanker
C. Jenis-jenis terapi komplementer
Beberapa terapi dan teknis medis alternatif dan komplementer bersifat umum
dan menggunakan proses alami (pernapasan, pikiran dan konsentrasi,
sentuhan ringan, pergerakan, dan lain-lain) untuk membanti individu merasa
lebih baik dan beradaptasi dengan kondisi akut dan akut. Berikut jenis-jenis
terapi yang dapat diakses keperawatan, yaitu :
a. Terapi Relaksasi dan Distraksi
b. Meditasi dan pernafasan
c. Mind Body terapi
d. Terapi Biologis.
e. Terapi manipulatif dan sistem tubuh (didasari oleh manupulasi dan
pergerakan tubuh misalnya kiropraksi, macam-macam pijat, rolfiing,
terapi cahaya dan warna, serta hidroterapi
Terapi komplementer di bagi menjadi 2 menurut Hitchcock et al., (1999),
yaitu:

3
1) Invasif dan noninvasif. Contoh terapi komplementer invasif adalah
akupuntur dan cupping (bekam basah) yang menggunakan jarum dalam
pengobatannya.
2) Non-invasif seperti terapi energi (reiki, chikung, tai chi, prana, terapi
suara), terapi biologis (herbal,terapi aroma, terapi nutrisi, food combining,
terapi jus, terapi urin, hidroterapi colon dan terapi sentuhan modalitas;
akupresur, pijat bayi, refleksi, reiki, rolfing, dan terapi lainnya.

D. PERAN TENAGA KESEHATAN DALAM TERAPI


KOMPLEMENTER

a. Peran sebagai pemberi asuhan keperawat


Tujuan keperawatan adalah untuk merawat dan membantu klien
mencapai perawatan diri secara total. Nightingale (1860) Tujuan
keperawatan untuk pasilitasi proses penyebuhan tubuh dengan
memanipulasi lingkungan klien. Rogers (1970) Untuk
mempertahankan dan meningkatkan kesehatan,mencegah
kesakitan, dan merawat serta merehabilitasi klien yang sakit dan
tidak mampu dengan pendekatan humanistic keperawatan).
b. Peran Sebagai Advokat (Pembela) KlienPeran ini dilakukan
perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam
menginterpretasikan berbagia informasi dari pemberi pelayanan
atau informasi lain khususnya dalam pengambilan persetujuan atas
tindakan keperawatan berkaitan dengan terapi komplementer yang
diberikan kepada pasiennya, juga dapat berperan mempertahankan
dan melindungi hak-hak pasien yang meliputi hak atas pelayanan
sebaik-baiknya, hak atas informasi tentang penyakitnya, hak atas
privasi, hak untuk menentukan nasibnya sendiri dan hak untuk
menerima ganti rugi akibat kelalaian.

4
c. Peran educator
Tujuan keperawatan untuk mengembangkan interaksi antara
perawat dan klien. King (1971), tujuan keperawatan untuk
memanfaatkan komunikasi dalam membantu klien mencapai
kembali adaptasi secara positif terhadap lingkungan. Peran ini
dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat
pengetahuan kesehatan mengenai terapi komplementer, gejala
penyakit bahkan tindakan yang diberikan, sehingga terjadi
perubahan perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan
kesehatan.

d. Koordinator
Mengarahkan, merencanakan serta mengorganisasi pelayanan kesehatan
dari tim kesehatan sehingga pemberian pellayanan kesehatan dapat terarah
serta sesuai dengan kebutuhan klien.
e. Kolaborator
Peran ini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang
terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli gizi dan lain-lain berupaya
mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi
atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya.
f. Konsultan
Tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan keperawatan yang tepat
untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan klien terhadap
informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan.
g. Peneliti
Mengadakan perencanaan, kerja sama, perubahan yang sistematis dan
terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan keperawatan.

E. Aroma terapi
a. Pengertian
Aromaterapi adalah gabungan dari kata aroma, yang berarti harum
dan terapi yang berimplikasi pada penanganan dokter atau ilmu kesehatan.

5
Orang-orang Mesir sejak 4000 tahun yang lalu sudah menggunakan
tumbuhan beraroma untuk melakukan pemijatan, pengobatan penyakit,
dan untuk membalur tubuh agar kulit terawat, serta parfum atau kosmetik.
Sedangkan di India, telah lama digunakan sebagai obat tradisional yang
dikenal dengan Ayurveda (Muchtardi dan Moelyono, 2015). Aromaterapi
termasuk terapi komplementer, Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat, yang bermutu, bermanfaat, dan dapat di
pertanggungjawabkan perlu di manfaatkan upaya pelayanan kesehatan,
termasuk pengobatan komplementer-alternatif (Permenkes, 2007)
b. Manfaat aroma terapi
Aromaterapi merupakan metode pengobatan yang menggunakan minyak
esensial dalam penyembuhan holistik untuk memperbaiki kesehatan dan
kenyamanan emosional serta mengembalikan keseimbangan badan
(Setyoadi, 2011). manfaat aromaterapi untuk kesehatan (Setyoadi, 2011):
1) Mengatasi insomnia dan depresi, meredakan kegelisahan 2)
Mengurangi perasaan ketegangan 3) Meningkatkan kesehatan dan
kesejahteraan tubuh, pikiran, dan jiwa yang sering digabungkan dengan
praktik pengobatan alternatif.
Aromaterapi tidak hanya bekerja bila ada gangguan, tetapi juga dapat
menjaga kestabilan ataupun keseimbangan sistem yang terdapat dalam
tubuh sehingga tubuh menjadi sehat dan menarik 5) Merupakan
pengobatan holistik untuk menyeimbangkan fungsi tubuh (salah satunya
menyeetabilkan tekanan darah).
c. Jenis aroma terapi
Beberapa minyak esensial umum digunakan diantaranya: 1) Kayu
putih (Eucalyptus Globulus) sebagai antiseptik, expektoran dan bersifat
anti inflamasi, 2) Rosemary (Rosemarinus Officinalis) sebagai analgesik,
antiseptik dan ketegangan syaraf, sakit kepala dan insomnia (Sharma,
2009). Zat yang terkandung dalam rose essential oil salah satunya adalah
Linalool yang berguna unmk menstabilkan sistem saraf sehingga dapat
menimbulkan efek tenang bagi siapapun yang menghirupnya. 3) Bunga
mawar, bunga mawar bersifat anti depresan sehingga dapat membuat jiwa

6
menjadi tenang. Caranya bubuhkan 5-6 tetes minyak atsiri bunga mawar
diatas kassa atau tisu lembut lalu letakkan didada, kemudian hirup
wanginya 2-3 kali tarikan nafas dalam secara teratur selama 5 menit
(Koensoemardiyah, 2009).
d. Mekanisme Kerja Aromaterapi pada Tubuh
Saat aroma terapi minyak atsiri bunga mawar dihirup, molekul
yang mudah menguap akan membawa unsur aromatic yang terkandung
didalamnya seperti geraniol dan linalool kepuncak hidung dimana silia-
silia muncul dari sel-sel reseptor. Apa bila molekul-molekul menempel
pada rambut-rambut tersebut, suatu pesan elektro kimia akan
ditranmisikan melalui saluran olfaktori kedalam system limbik. Hal ini
akan merangsang memori dan respon emosional. Hipotalamus yang
berperan sebagai regulator memunculkan pesan yang harus disampaikan
ke otak. Pesan yang diterima kemudian diubah menjadi tindakan berupa
senyawa elektrokimia yang menyebabkan perasaan tenang dan rilek serta
dapat memperlancar aliraan darah sehingga berefek pada tekanan darah
turun.
Daya kerja aromaterapi ini bekerja antara 20 menit - 2 jam setelah
menghirupnya (Koensomardiyah, 2009). Menurut Jaelani (2009) salah satu
cara terbaik untuk menurutkan tekanan darah yaitu dengan cara pemberian
aroma terapi melalui inhalasi atau menghirup aroma terapi melalui hidung
karena sensor indra penciuman pada manusia memiliki kepekaan lebih
tajam dan sensitif. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam minyak
atsiri bunga mawar diantaranya sitral, sitronelol, geraniol, linalol, nerol,
eugenol, feniletil, alhohol, farnesol, nonil, dan aldehida (Rubkahwati,
isnaeni dan Utami, 2013).
Indikasi pemberian aromaterapi:
1) Digunakan untuk semua usia dan hampir semua jenis penyakit
2) Klien lansia dengan arthtritis yang mengalami nyeri dan kecemasan
3) Klien lansia dengan insomnia dan depresi
4) Klien yang mengalami kegelisahan dan perasaan ketegangan.
5) Anjurkan pasien untuk rileks

7
6) lakukan selama 20 menit
7) Evaluasi tekanan darah pasien
F. Prosedur pemberian aromaterapi
1) Persiapkan alat dan bahan meliputi kassa/kapas kurang lebih 3x3 cm
dan aromaterapi mawar.
2) Posisikan pasien senyaman mungkin
3) Teteskan aromaterapi 5-6 tetes keatas kassa/kapas
4) Letakan kassa/kapas yang sudah terdapat aromaterapi mawar di depan
hidung pasien atau suruh pasien untuk menghirup sendiri sesuaikan jarak
kassa/kapas senyaman pasien.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
. Terapi komplementer adalah terapi tradisional yang diberikan sebagai
pendamping pengobatan modern. Komplementer adalah penggunaan terapi
tradisional ke dalam pengobatan modern. Salah satu terapi komplementer
adalah aroma terapi yang sangat bermanfaat dalam menenangkan emosional
seseorang.
Tenaga kesehatan berperan sebagai educator, kolaborator, advokat dan
sebagai peneliti.

B. Saran
Bagi Mahasiswa Keperawatan, setelah membaca makalah ini hendaklah
dapat benar-benar memahami konsep umum dari terapi komplementer
akupuntur. Serta terus memperbaharui pengetahuan keperawatan khususnya
pada aroma terapi.

DAFTAR PUSTAKA
Rufaida, 2018. Terapi Komplementer . Stikes Majapahit Mojokokerto.
Abidin , 2019. Buku Ajar Keperawatan Komplementer “Terapi Komplementer
Solusi Cerdas Optimalkan Kesehatan” KHD Production. .
.

9
LAMPIRAN

10
11

You might also like