Kasus

Seorang pasien mendapatkan obat Antalgin, yang sebenarnya pasien mengetahui riwayatnya
tersebut namun saat pasien memberitahu perawat bahwa ia alergi terhadap Antalgin, perawat
seperti menganggap sepele dengan berkata: “Ya Pak, nanti dengan dokternya...”. Hasilnya
adalah pasien pulang mendapat obat patent Antalgin karena dokter tidak mengetahui
informasi tersebut dan pasien juga tidak tahu bahwa obat patent tersebut terkandung antalgin.
Hanya karena keberuntungan obat tersebut tidak sampai terminum karena keluarga pasien
ada yang mengetahuinya.

Pembahasan kasus

Dalam kasus ini terlihat jelas bahwa sikap menyepelekan perawat dan perawat tidak
berkomunikasi dengan dokter tentang riwayat alergi yang dimiliki oleh pasien dapat
membahayakan keselamatan pasien. Seharusnya perawat tersebut segera melaporkan riwayat
alergi yang dimiliki pasien kepada dokter setelah pasien tersebut memberitahu riwayat
alerginya, sehingga dokter dapat mengetahui riwayat alergi pasien tersebut dan dokter dapat
mengganti obat patent dengan yang tidak mengandung antalgin. Kurangnya komunikasi
perawat kepada dokter dapat membahayakan keselamatan pasien. Komunikasi merupakan
kunci staf dalam mencapai keselamatan pasien.

Berdasarkan kasus diatas solusi untuk pemecahan masalah mengenai perawat yang tidak
berkomunikasi dengan dokter tentang riwayat alergi yang dimiliki oleh pasien dan tidak
bersikap menyepelekan informasi yang disampaikan oleh pasien tentang riwayat alergi yang
dimilikinya. Perawat harus mengetahui standar keselamatan pasien sesuai dengan uraian
Kemenkes, sebagai berikut :Standar Keselamatan Pasien RS (KARS – Kemenkes) :
1.Hak pasien
2.Mendidik pasien dan keluarga
3.Keselamatan pasien dan asuhan berkesinambungan
4.Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja, untuk melakukan evaluasi dan
meningkatkan keselamatan pasien
5.Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
6.Mendidik staf tentang keselamatan pasien
7.Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien.