Pendidik telah menstimulasi perkembangan nilai agama dan moral anak dengan pembiasaan tata cara ibadah mengambil wudhu di masjid, membaca doa-doa harian seperti doa sebelum dan sesudah belajar, doa kedua orangtua dan lainnya. Pendidik juga membiasakan anak membaca surat-surat pendek Alqur’an dan praktek sholat duha di masjid. Pengenalan makhluk ciptaan Tuhan dilakukan melalui kegiatan bercerita dan tanya jawab tentang ciptaan Tuhan. Perilaku baik anak-anak Stimulasi Pendidik pada ditampilkan dengan sikap mencium tangan pendidik saat 1 Aspek Nilai Agama dan tiba di sekolah, mengucapkan salam saat datang dan pulang Moral sekolah, mengucapkan mahfuzhat tentang perilaku baik, berbagi sembako. Hanya saja Pendidik belum mengajak anak untuk menyayangi tumbuhan atau hewan lingkungan sekitar, penanaman sikap jujur juga belum dilakukan oleh pendidik. Diharapkan pendidik dapat menstimulasi anak untuk memberikan contoh perilaku baik kepada tanaman maupun hewan dengan membawanya ke sekolah, membiasakan anak bersikap jujur, stimulasi dapat dilakukan melalui kegiatan bercerita maupun bermain peran. 2 Stimulasi Pendidik pada Stimulasi motorik kasar pada anak telah dilakukan melalui Aspek Fisik Motorik aktivitas olahraga dan senam setiap hari Jumat yang dilaksanakan di lapangan, pendidik juga menyediakan APE outdoor (panjatan, dan perosotan), lempar tangkap bola. Untuk stimulasi motorik halus dilakukan melalui kegiatan bermain balok, puzzle, menggambar bebas, menggunting, meremas dan menulis namanya sendiri. Pembiasaan perilaku hidup sehat dan bersih juga telah dilakukan seperti mencuci tangan dengan air mengalir menggunakan sabun, membuang sampah pada tempatnya, merapikan mainan yang telah digunakan dan pemeriksaan kuku. Hanya saja pendidik belum membuat program sikat gigi disekolah. Diharapkan pendidik dapat memprograman kegiatan menyikat gigi pada anak setelah makan pada saat istirahat. Kemampuan proses memecahkan masalah telah terfasilitasi saat anak menggambar masjid dan ingin menulis namanya sendiri guru memberikan dukungan pada anak dengan memberikan ciri-ciri dari huruf yang ingin anak. Kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif juga telah terstimulasi kegitan mengelompokkan bola sesuai warna, bermain pindah bendera, dan bernyanyi lagu aku sudah tau. Stimulasi Pendidik pada Guru juga telah menstimulasi kemampuan anak untuk 3 Aspek Kognitif berpikir simbolis dengan berhitung saat pembukaan, dan menuliskan nama sendiri, dan memberikan ruang untuk anak berkreasi dan menceritakan hasil karyanya di depan teman. Namun belum teramati stimulasi anak untuk mencari solusi dari masalah yang anak hadapi, mengenal konsep sebab akibat. Diharapkan pendidik menstimulasi anak untuk mencari solusi dari masalah yang anak hadapi, mengenal konsep sebab akibat. 4 Stimulasi Pendidik pada Pendidik telah menstimulasi kemampuan berbahasa anak Aspek Bahasa melalui berbagai aktifitas bermain dengan menggunakan media pembelajaran yang beragam. Stimulasi bahasa reseptif anak melalui kegiatan bercerita dengan media televisi buatan guru mengenai “anak yang tidak mau mengantri”, pendidik juga mengajukan pertanyaan kepada anak tentang cerita apa yang didengar tadi dan memberikan beberapa pertanyaan yang membuat anak dapat menceritakan kembali cerita tersebut. Pendidik telah menstimulasi anak untuk mengekspresikan ide melalui coretan/gambar. Stimulasi kegiatan pra membaca dilakukan dengan membiasakan anak membaca buku setiap pagi sebelum jam masuk sekolah, menyediakan puzzle kayu, buku cerita, dan display hari tanggal. Sementara kegiatan pramenulis di stimulasi melalui kegiatan menggunting, menempel, menjahit, meremas, dan menggambar. Diharapkan pendidik dapat terus meningkatkan kegiatan stimulasi Bahasa anak dengan beragam aktifitas dan membiasakan anak membaca buku bersama kegiatan circle time. 5 Stimulasi Pendidik pada Stimulasi sosial emosional anak pada indikator Aspek Sosial Emosional pengendalian diri anak telah distimulasi dengan baik, pendidik telah membiasakan anak untuk antri saat masuk kelas, mencuci tangan, disiplin datang kesekolah tepat waktu dan bertanggung jawab merapikan kembali mainan yang telah digunakan. Kemampuan prososial anak distimulasi dengan kepedulian pada teman seperti mengetahui teman yang tidak masuk ke sekolah, bekerjasama membuat masjid dari balok kayu dan bergantian menggunakan APE Outdoor. Pendidik telah menanamkan cinta tanah air kepada anak dengan mengenalkan bendera negara (Merah putih) saat 17 Agustusan, dan mengenalkan presiden dan wakil presiden dengan pajangan yang ditaruh di dinding kelas. Dalam pengenalan budaya pendidik telah mengenalkan melalui tari-tarian dan lagu. Namun pendidik belum mengenalkan lagu nasional, mengenalkan Bahasa dan pakaian daerah kepada anak. Sebaiknya pendidik dapat mengenalkan lagu- lagu nasional, pengenalan ragam pakaian budaya daerah kepada anak mulai dari budaya yang paling dekat dengan anak yaitu dan budaya sunda. Pendidik memanfaatkan lingkungan depan sekolah sebagai sumber belajar, pendidik juga memanfaatkan bahan-bahan seperti pelepah pisang, dan pasir. Pendidik juga telah menstimulasi anak membuat karya sesuai minatnya saat bermain balok (membuat masjid). Hanya saja Pendidik belum menyediakan 3 jenis kegiatan bermain, belum memfasilitasi kemerdekaan bermain pada anak serta belum mengimplementasikan pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Pendidik juga belum menata alat dan bahan Fasilitasi Pendidik dalam 6 main serta belum menginsipirasi kegiatan main anak. Proses Pembelajaran Seharusnya pendidik dapat memberikan aktifitas bermain yang mengandung 3 jenis permainan (sensori, konstruktif dan bermain peran). Pendidik juga dapat mengikuti peningkatan kompetensi dalam implementasi pendekatan saintifik pada kegiatan pembelajaran anak usia dini agar dapat diterapkan disekolah. Selain itu pendidik juga dapat menata alat dan bahan sebelum kegiatan pembelajaran serta memberikan pijakan awal misalnya melalui cerita, bahan nyata langsung untuk memperluas ide anak. 7 Fasilitasi Satuan Satuan PAUD telah memanfaatkan pembelajaran berbasis Pendidikan untuk Layanan IT dengan mengajak anak menonton kisah agama Belajar Inovatif dan menggunakan infokus dan mendengarkan lagu-lagu dan Pengembangan senam menggunakan speaker. Pengembangan Profesionalitas PTK profesionalitas pendidik dilakukan melalui diskusi internal setiap Jumat, mengikuti pelatihan IKM. Hanya saja belum dilakukan inovasi pembelajaran, mengaitkan pembelajaran dengan budaya lokal dan belum menjadi tempat pelatihan, workshop dan observasi, serta belum melakukan program pengembangan professional secara berkelanjutan. Satuan PAUD perlu melakukan inovasi pembelajaran dari teacher center menjadi student center, Satuan PAUD juga perlu mengaitkan pembelajaran dengan budaya setempat yang paling dekat dengan anak, serta membuat jadwal pengembangan guru secara berkelanjutan. Satuan PAUD telah memiliki SOP penjemputan dan penyambutan. Hanya saja pendidik belum menyampaikan safety talk kepada anak, satuan juga belum menstimulasi anak melakukan emergency drills (praktik menghadapi keadaan darurat) dan belum. Diharapkan Satuan PAUD Keamanan dan 8 dapat membuat SOP keselamatan anak selama berada Lingkungan disekolah dan mensosialisasikan serta mengimplementasikan SOP tersebut untuk menjamin keamanan anak selama disekolah. Satuan PAUD juga perlu melakukan simulasi siaga bencana seperti simulasi gempa dan kebakaran. 9 Dukungan Orangtua Kerjasama antara orangtua dan sekolah telah terjalin dengan baik dalam memberikan dukungan pada sekolah pada proses pembelajaran. Telah terbentuk organisasi komite sekolah yang diketuai oleh Ibu Oren, komite sekolah terlibat dalam berbagai kegiatan sekolah seperti pemberian makanan tambahan untuk anak, mengelola keuangan pomg untuk membesuk anak yang sakit, membuat snack untuk acara-acara di luar sekolah. Sebagai penjembatan komunikasi orangtua dengan lembaga dibentuk whatsapp group untuk menyampaikan perkembangan anak dan informasi seputar kegiatan sekolah. Hanya saja orangtua belum dilibatkan sebagai narasumber. Sebaiknya Satuan PAUD dapat membuat program pelibatan orangtua dalam proses pembelajaran anak seperti sebagai guru tamu, pelibatan orangtua ini dapat dilakukan terprogram 1 kali dalam 1 bulan dengan bergantian. Satuan PAUD telah melakukan pengenalan dan pembiasaan hidup sehat telah dilakukan oleh satuan melalui pengenalan makanan sehat dan bergizi pada anak, Satuan PAUD juga memberikan makanan tambahan yang tidak terjadwal 1 kali dalam 1 bulan. Pendidik telah menanamkan pembiasaan cuci tangan dengan sabun pada Membiasakan Perilaku air mengalir, dan rutin mengajak anak berkegiatan di depan 10 Hidup Sehat sekolah pada pagi hari selama 10 menit untuk mendapatkan sinar matahari pagi. Diharapkan Satuan PAUD dapat mempertahankan pembiasaan baik yang telah dilakukan di sekolah seperti membuat jadwal menu makanan sehat seperti isi pringku, membuat kegaiatan cooking class makanan sehat, jadwal makanan yang perlu dibawa anak di sekolah agar tidak makan sembarangan .