You are on page 1of 6

TEMUAN HASIL VISITASI

Nama Satuan : RA AL MUJAHIDIN


NPSN : 69737465

No Komponen PAUD Temuan


Pendidik telah menstimulasi perkembangan nilai agama
dan moral anak dengan pembiasaan tata cara ibadah
mengambil wudhu di masjid, membaca doa-doa harian
seperti doa sebelum dan sesudah belajar, doa kedua
orangtua dan lainnya. Pendidik juga membiasakan anak
membaca surat-surat pendek Alqur’an dan praktek sholat
duha di masjid. Pengenalan makhluk ciptaan Tuhan
dilakukan melalui kegiatan bercerita dan tanya jawab
tentang ciptaan Tuhan. Perilaku baik anak-anak
Stimulasi Pendidik pada ditampilkan dengan sikap mencium tangan pendidik saat
1 Aspek Nilai Agama dan tiba di sekolah, mengucapkan salam saat datang dan pulang
Moral sekolah, mengucapkan mahfuzhat tentang perilaku baik,
berbagi sembako. Hanya saja Pendidik belum mengajak
anak untuk menyayangi tumbuhan atau hewan lingkungan
sekitar, penanaman sikap jujur juga belum dilakukan oleh
pendidik.
Diharapkan pendidik dapat menstimulasi anak untuk
memberikan contoh perilaku baik kepada tanaman maupun
hewan dengan membawanya ke sekolah, membiasakan
anak bersikap jujur, stimulasi dapat dilakukan melalui
kegiatan bercerita maupun bermain peran.
2 Stimulasi Pendidik pada Stimulasi motorik kasar pada anak telah dilakukan melalui
Aspek Fisik Motorik aktivitas olahraga dan senam setiap hari Jumat yang
dilaksanakan di lapangan, pendidik juga menyediakan APE
outdoor (panjatan, dan perosotan), lempar tangkap bola.
Untuk stimulasi motorik halus dilakukan melalui kegiatan
bermain balok, puzzle, menggambar bebas, menggunting,
meremas dan menulis namanya sendiri. Pembiasaan
perilaku hidup sehat dan bersih juga telah dilakukan seperti
mencuci tangan dengan air mengalir menggunakan sabun,
membuang sampah pada tempatnya, merapikan mainan
yang telah digunakan dan pemeriksaan kuku. Hanya saja
pendidik belum membuat program sikat gigi disekolah.
Diharapkan pendidik dapat memprograman kegiatan
menyikat gigi pada anak setelah makan pada saat istirahat.
Kemampuan proses memecahkan masalah telah terfasilitasi
saat anak menggambar masjid dan ingin menulis namanya
sendiri guru memberikan dukungan pada anak dengan
memberikan ciri-ciri dari huruf yang ingin anak.
Kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif juga telah
terstimulasi kegitan mengelompokkan bola sesuai warna,
bermain pindah bendera, dan bernyanyi lagu aku sudah tau.
Stimulasi Pendidik pada Guru juga telah menstimulasi kemampuan anak untuk
3
Aspek Kognitif berpikir simbolis dengan berhitung saat pembukaan, dan
menuliskan nama sendiri, dan memberikan ruang untuk
anak berkreasi dan menceritakan hasil karyanya di depan
teman. Namun belum teramati stimulasi anak untuk
mencari solusi dari masalah yang anak hadapi, mengenal
konsep sebab akibat. Diharapkan pendidik menstimulasi
anak untuk mencari solusi dari masalah yang anak hadapi,
mengenal konsep sebab akibat.
4 Stimulasi Pendidik pada Pendidik telah menstimulasi kemampuan berbahasa anak
Aspek Bahasa melalui berbagai aktifitas bermain dengan menggunakan
media pembelajaran yang beragam. Stimulasi bahasa
reseptif anak melalui kegiatan bercerita dengan media
televisi buatan guru mengenai “anak yang tidak mau
mengantri”, pendidik juga mengajukan pertanyaan kepada
anak tentang cerita apa yang didengar tadi dan memberikan
beberapa pertanyaan yang membuat anak dapat
menceritakan kembali cerita tersebut. Pendidik telah
menstimulasi anak untuk mengekspresikan ide melalui
coretan/gambar. Stimulasi kegiatan pra membaca
dilakukan dengan membiasakan anak membaca buku setiap
pagi sebelum jam masuk sekolah, menyediakan puzzle
kayu, buku cerita, dan display hari tanggal. Sementara
kegiatan pramenulis di stimulasi melalui kegiatan
menggunting, menempel, menjahit, meremas, dan
menggambar. Diharapkan pendidik dapat terus
meningkatkan kegiatan stimulasi Bahasa anak dengan
beragam aktifitas dan membiasakan anak membaca buku
bersama kegiatan circle time.
5 Stimulasi Pendidik pada Stimulasi sosial emosional anak pada indikator
Aspek Sosial Emosional pengendalian diri anak telah distimulasi dengan baik,
pendidik telah membiasakan anak untuk antri saat masuk
kelas, mencuci tangan, disiplin datang kesekolah tepat
waktu dan bertanggung jawab merapikan kembali mainan
yang telah digunakan. Kemampuan prososial anak
distimulasi dengan kepedulian pada teman seperti
mengetahui teman yang tidak masuk ke sekolah,
bekerjasama membuat masjid dari balok kayu dan
bergantian menggunakan APE Outdoor. Pendidik telah
menanamkan cinta tanah air kepada anak dengan
mengenalkan bendera negara (Merah putih) saat 17
Agustusan, dan mengenalkan presiden dan wakil presiden
dengan pajangan yang ditaruh di dinding kelas.  Dalam
pengenalan budaya pendidik telah mengenalkan melalui
tari-tarian dan lagu. Namun pendidik belum mengenalkan
lagu nasional, mengenalkan Bahasa dan pakaian daerah
kepada anak. Sebaiknya pendidik dapat mengenalkan lagu-
lagu nasional, pengenalan ragam pakaian budaya daerah
kepada anak mulai dari budaya yang paling dekat dengan
anak yaitu dan budaya sunda.
Pendidik memanfaatkan lingkungan depan sekolah sebagai
sumber belajar, pendidik juga memanfaatkan bahan-bahan
seperti pelepah pisang, dan pasir. Pendidik juga telah
menstimulasi anak membuat karya sesuai minatnya saat
bermain balok (membuat masjid). Hanya saja Pendidik
belum menyediakan 3 jenis kegiatan bermain, belum
memfasilitasi kemerdekaan bermain pada anak serta belum
mengimplementasikan pendekatan saintifik dalam
pembelajaran. Pendidik juga belum menata alat dan bahan
Fasilitasi Pendidik dalam
6 main serta belum menginsipirasi kegiatan main anak.
Proses Pembelajaran
Seharusnya pendidik dapat memberikan aktifitas bermain
yang mengandung 3 jenis permainan (sensori, konstruktif
dan bermain peran). Pendidik juga dapat mengikuti
peningkatan kompetensi dalam implementasi pendekatan
saintifik pada kegiatan pembelajaran anak usia dini agar
dapat diterapkan disekolah. Selain itu pendidik juga dapat
menata alat dan bahan sebelum kegiatan pembelajaran serta
memberikan pijakan awal misalnya melalui cerita, bahan
nyata langsung untuk memperluas ide anak.
7 Fasilitasi Satuan Satuan PAUD telah memanfaatkan pembelajaran berbasis
Pendidikan untuk Layanan IT dengan mengajak anak menonton kisah agama
Belajar Inovatif dan menggunakan infokus dan  mendengarkan lagu-lagu dan
Pengembangan senam menggunakan speaker. Pengembangan
Profesionalitas PTK profesionalitas pendidik dilakukan melalui diskusi internal
setiap Jumat, mengikuti pelatihan IKM. Hanya saja belum
dilakukan inovasi pembelajaran, mengaitkan pembelajaran
dengan budaya lokal dan belum menjadi tempat pelatihan,
workshop dan observasi, serta belum melakukan program
pengembangan professional secara berkelanjutan. Satuan
PAUD perlu melakukan inovasi pembelajaran dari teacher
center menjadi student center, Satuan PAUD juga perlu
mengaitkan pembelajaran dengan budaya setempat yang
paling dekat dengan anak, serta membuat jadwal
pengembangan guru secara berkelanjutan.
Satuan PAUD telah memiliki SOP penjemputan dan
penyambutan. Hanya saja pendidik belum menyampaikan
safety talk kepada anak, satuan juga belum menstimulasi
anak melakukan emergency drills (praktik menghadapi
keadaan darurat) dan belum. Diharapkan Satuan PAUD
Keamanan dan
8 dapat membuat SOP keselamatan anak selama berada
Lingkungan
disekolah dan mensosialisasikan serta
mengimplementasikan SOP tersebut untuk menjamin
keamanan anak selama disekolah. Satuan PAUD juga perlu
melakukan simulasi siaga bencana seperti simulasi gempa
dan kebakaran.
9 Dukungan Orangtua Kerjasama antara orangtua dan sekolah telah terjalin
dengan baik dalam memberikan dukungan pada sekolah
pada proses pembelajaran. Telah terbentuk organisasi
komite sekolah yang diketuai oleh Ibu Oren, komite
sekolah terlibat dalam berbagai kegiatan sekolah seperti
pemberian makanan tambahan untuk anak, mengelola
keuangan pomg untuk membesuk anak yang sakit,
membuat snack untuk acara-acara di luar sekolah. Sebagai
penjembatan komunikasi orangtua dengan lembaga
dibentuk whatsapp group untuk menyampaikan
perkembangan anak dan informasi seputar kegiatan
sekolah. Hanya saja orangtua belum dilibatkan sebagai
narasumber. Sebaiknya Satuan PAUD dapat membuat
program pelibatan orangtua dalam proses pembelajaran
anak seperti sebagai guru tamu, pelibatan orangtua ini
dapat dilakukan terprogram 1 kali dalam 1 bulan dengan
bergantian.
Satuan PAUD telah melakukan pengenalan dan
pembiasaan hidup sehat telah dilakukan oleh satuan
melalui pengenalan makanan sehat dan bergizi pada anak,
Satuan PAUD juga memberikan makanan tambahan yang
tidak terjadwal 1 kali dalam 1 bulan. Pendidik telah
menanamkan pembiasaan cuci tangan dengan sabun pada
Membiasakan Perilaku air mengalir, dan rutin mengajak anak berkegiatan di depan
10
Hidup Sehat sekolah pada pagi hari selama 10 menit untuk mendapatkan
sinar matahari pagi. Diharapkan Satuan PAUD dapat
mempertahankan pembiasaan baik yang telah dilakukan di
sekolah seperti membuat jadwal menu makanan sehat
seperti isi pringku, membuat kegaiatan cooking class
makanan sehat, jadwal makanan yang perlu dibawa anak di
sekolah agar tidak makan sembarangan .

Asesor A Asesor B Kepala Sekolah

Siti Zakiyah, S.Ag, M.Pd Armitridesi Shinta Marito, S.Pd.

You might also like