Professional Documents
Culture Documents
Fis3
Fis3
Nim : 16070795029
Penyelesaian :
pfoton =p elektron
√
E foton=Eelektron atau h v= ( p e c )2 + ( m0 c 2 )2
hv
=
√
( p e c ) + ( m0 c
2 2 2
)
c c
hv
=√ p e + m0 c > p e
2 2 2
c
Persamaan diatas bertentangan dengan momentum, sehingga hal ini menerangkan
mengepa efek fotolistrik hanya dapat terjadi bila foton menumbuk elektron terikat. Dan
tidak mungkin terjadi sebuah foton menyerahkan seluruh energi dan momentumnya
pada electron bebas.
b. Sesuai hukum kekekalan energi, maka photon ini juga akan bisa menghasilkan
elektron + postiron (disebut pair production).
Positron yang kehilangan energi kinetiknya oleh proses ionisasi, menyatu dengan
elektron dan musnah. Total massa mereka dirubah menjadi energi dan 2 photon yang
bergerak ke arah berlawanan, berkebalikan dengan proses produksi pasangan.
Reaksinya:
e- + e+→ γ + γ
Mustahil pemusnahan pasangan elektron-positron hanya menghasilkan 1 photon karena
seluruh energi dan momentumnya tidak akan dirubah hanya ke dalam satu photon. Jika
hvmin=moc2, maka energi yang dihasilkan adalah 1,64 X 10-13 J atau 1,02 MeV dan untuk
mengkoservasikan momentum, setiap quantum mempunyai energi 8,2 X 10 -14 J. Jika
positron-elektron dimusnahkan, akan muncul radiasi gamma sampai 511 keV dihitung
dari massa elektron.
5. Interpretasi secara singkat tentang konsep fisika klasik dan fisika kuantum terkait
dengan fenomena radiasi benda hitam
Teori fisika kuantum diawali dengan radiasi benda hitam Karena fisika klasik tidak bisa
menjelaskan radiasi benda hitam. Fisika Klasik gagal menjelaskan teori radiasi benda
hitam (Rayleigh Jeans) karena menganggap energi Gelombang Elektromagnetik
berharga kontinu tetapi fisika kuantum yang bisa menjelaskannya, fisika kuantum dapat
menjelaskan teori radiasi benda hitam, Max Plank mengasumsikan bahwa GEM bersifat
diskrit (tertentu) yaitu kelipatan dari hv.
6. a. Konsep Fisis Efek Foto listrik
50O
GAMBAR 1.2 Gelombang de Broglie oleh target merupakan penyebab dari hasil
Davisson dan Germer
Marilah kita tinjau apakah kita dapat membuktikan bahwa gelombang de Broglie
merupakan penyebab dari hasil Davisson dan Germer. Pada suatu percobaan tertentu
berkas elektron 54eV diarahkan tegak lurus pada target nikel, dan maksimum yang
tajam dalam distribusi elektron terjadi pada sudut 50 o dari berkas semula. Sudut datang
dan sudut hambur relatif terhadap suatu keluarga bidang Bragg digambarkan dalam
Gb.1.2 keduanya sudut 65o. Jarak antara bidang dalam keluarga itu yang bisa diukur
melalui difraksi sinar-x ialah 0,91Å Persamaan Bragg untuk maksimum dalam pola
difraksi ialah
λ
d=
sin θ
h
λ=
mv
sehingga
h
d=
sin θ mv
h
d=
sin θp
1 /2
p=( 2mE k )1/2 =( 2 meV )
karena sehingga
h
d=
sin θ √ 2 meV
d=konstan, maka
h h
=
sin θ1 √ meV 1 sin θ2 √ meV 2
1 1
=
(5.2) sin θ1 √ v 1 sin θ2 √ v 2
mv=√ 2mK
=√ 2×( 9,1×10−31 kg ) ×( 54eV )×( 1,6×10−19 J /eV )
−24
=4,0×10 kgm/ s
Jadi panjang gelombang elektron itu ialah
h 6 , 63×10−34 J . s
λ= = =1, 66×10−10=1 , 66 Å
mν 4,0×10−24 kgm/s
besarnya sesuai dengan panjang gelombang yang diamati. Jadi eksperimen Davisson
dan Germer menunjukkan bukti langsung dari hipotesis de Broglie mengenai sifat
gelombang benda yang bergerak.
Analisis eksperimen Davisson-Germer sebenarnya tidak langsung seperti yang
ditunjukkan diatas, karea energi elektron bertambah ketika elektron itu masuk ke dalam
kristal dengan besar yang sama dengan besar fungsi kerja (work funcsion) permukaan
itu. Jadi kelajuan elektron dalam eksperimen lenih besar didalam kristal dan panjang
gelombang de Broglie yang bersangkutan menjadi lebih kecil dari pada garga diluar
kristal.
7. a. Pada mekanika klasik atau mekanika newton jika sistem yang konservatif
dan nonrelativistik, fungsi Hamilton dapat diperoleh dengan
H= T + V
Fungsi Hamilton dengan menggunakan momentum umum dan koordinat umum.
Persamaan geraknya adalah :
∂H ∂H
= ẋ =− ṗ
∂p ∂x
Sebagai contoh, untuk gerak sebuah partikel pada ruang satu diImensi di dalam sebuah
potensial V (x, t), fungsi Hamilton sistem ini yaitu
Sehingga setelah disubtitusi diperoleh ungsi hamiltonian suatu partikel pada ruang satu
dimensi pada mekanika newton
Persamaan Schrodinger yang tidak bergantung waktu atau independen terhadap waktu
yaitu
Dimana
Persamaan sering ditemukan ketika kita membahas osilator
harmonik sederhana. Solusi persamaan berbentuk,
atau
ψ(x) = Ae+ikx
Sehingga gerak partikel bebas satu dimensi berbentuk fungsi gelombang yang
tergantung pada waktu menjadi
ψ(x.t) = Aei(kx-wt)
Daerah 1
Dari gambar diatas, dapat kita dituliskan potensial partikel bebas terhadap x adalah :
{
V ( x )= 0 , 0≤ x ≥ a
∞ , otherwise
E < V0
2 2
−ℏ d
=E
2m d x 2
Diperoleh,
2
d 2m
2
+ 2 =0
dx ℏ
d2
dx
2
+❑2=0 ...............
2m
k 2= E
1 ℏ2
dengan
k 1= 2
ℏ√
2 mE
−ik 1 x ikx
ψ 1 ( x ) =Ae + Be
Solusi adalah :
Pada daerah 1 partikel ketika ke arah daerah 0 akan dipantulkan dan tidak ada yang
ditransmisikan keluar sumur potensial ke daerah 0, Partikel juga dipantulkan ketika menuju
pada daerah 2 karena E < V0, Sehingga fungsi gelombang daerah 1 menjadi
ψ 1 ( x ) =Be ikx
dari Boundary Condition atau syarat batasnya, kita akan menentukan nilai A dan B.
Syarat batas yang pertama : tidak mungkin partikel ditemukan atau berada pada
x=0
ψ ( x=0 )=0
A cos ( k⋅0 ) +Bsin ( k⋅0 ) =0
A cos ( 0 ) +0=0
A=0
ψ ( x ) =B sin (kx )
Syarat batas yang kedua : tidak mungkin partikel ditemukan atau berada pada x
=a
ψ ( x=a )=0
B sin ( ka )=0
Karena B ≠ 0 ( jika B =0 itu artinya partikel itu tidak ada ) dan k ≠ 0 ( jika k = 0
akan menyebabkan energi partikel juga akan sama dengan nol), sehingga agar
persamaan di atas terpenuhi, maka:
sin ( ka ) =0
sin ( ka ) =sin ( nπ )
ka=nπ
nπ
k=
a
dengan mensubstitusikan persamaan (2.4) ke persamaan (2.3) diperoleh solusi:
ψ ( x )=B sin ( ) nπ
a
x
[ a ][ a ]
∞
∫ dx
−∞ ( nπ
x ) ⋅ B sin ( x ) =1
B sin
nπ
∫ dx [ B sin ( nπ
a )]
∞
2 2
x =1
−∞
[ a ]
a
0+∫ dx B sin ( x ) +0=1
nπ 2 2
[ ]
a
B ∫ dx sin2( nπ
2
a )
x =1
0
B 2∫ dx
B
2
a
0
[ 1−cos 2
2
( nπa x) =1 ]
( a ) =1
2
2
B 2=
a
B=
2
a √
Sehingga didapatkan solusi
ψ ( x )=
√ 2
a ( )
sin
nπ
a
x
ψ n ( x )=
√ 2
a
sin
nπ
a( )
x
Fungsi nilai eigen energi pada sumur kotak potensial tak berhingga daerah 1
2m
k 2= E
Dari persamaan : ℏ2
( )
nπ 2 2 m
a
= 2 E
ℏ
( )
2
1 nπ ℏ
E=
2m a
2 2 2
n π ℏ
E= 2
2 ma
2 2 2
n π ℏ
En =
2 ma 2
n= 1,2,3,…
Persamaan diatas merupakan persamaan Energi untuk tiap keadaan n.
a. Persamaan tersebut merupakan fungsi eigen untuk partikel pada sumur potensial pada
daerah 1
Daerah 2.
dengan demikian , persamaan Shrodinger system ini diberikan oleh
E < V0
−ℏ2 d 2
=E
2m d x 2
Diperoleh,
d2 2 m
+ =0
d x2 ℏ2
2
d
...............
2
2
+❑ =0
dx
2m
k 2= E
2 ℏ2
dengan √
2 mE
k 2= 2
ℏ
−ik 2 x ik 2 x
Solusi adalah : ψ 2 ( x )=Ce + De
Analisa terhadap system ini dibedakan antara energy partikel E<V 0 dan energy E> V0
Oleh karena itu partikel sangat bergantung pada jumlah tingkat energi disumur
potensial terhadap V0.
Keadaan terikat Energi negative
Untuk energy negative, E →−E dengan E kuantitas positif,maka persamaan menjadi
d2 φ 2
2
−k φ=0
d x
untuk |x|> a
Dengan
2 mE 1 /2 1 /2
q=( 2
) dan k= {2 m(V 0−E)/ℏ2 }
ρℏ
Solusi untuk daerah (2) yaitu daerah untuk |x|> a
qx −qx
φ 2 ( x )=C e + D e
Sedangkan
dx
¿ | |
d φ1 d φ2
dx
2 2 mV 0 2
k = 2
−q
ℏ
Setelah dikalikan a2,menjadi
2m a2 V0
(k ¿ ¿ 2+ q2 )a 2= V 0 = ¿
ℏ
2
ℇ
Dengan parameter ℇ
ℏ2
ℇ=
2 m a2
V0
Dengan demikian,parameter ( ) pada persamaan tersebut menyatakan ukuran dari
ℇ
kekuatan potensial.
Karena k dan q merupakan besaran positif maka dari persamaan 2.36,(q/k)=tan
(ka) juga harus positif. Hal ini,tan (ka) positif,hanya dipenuhi jika ka beradapada interval
(1) dan (3) serta pengulangannya,
2 r= ()π
2
≤ ka ≤(2 r +1)
π
2
dengan r=0,1,2,3,….
( 2 r−1 ) ( π2 ) ≤ ka ≤2 r ( π2 ) ;r=1,2,3
Dan
1/ 2
ε
( ) ka=|sin ka|
V0
Kedua solusi tersebut menyiratkan bahwa hanya k diskrit tertentu yang memenuhi.
Harga tersebut bisa diperoleh melalui pendekatan grafik berikut
{ }
2 2
−ℏ k n ℇ
En = +V 0 = 1− ( k n a ) 2 V 0
2m V0
dari persamaan tampak bahwa jumlah energy yang diperoleh berhingga. Dari
gambar,jika ¿ ¿sama dengan satu nilai, ka berada dalam interval N ( π2 ) ≤ ka<( N +1) ( π2 )maka
ada (N+1) irisan. Dengan kata lain ada (N+1) tingkat energy diskrit jika(π ¿¿ 2) N ¿ ¿atau jika
2
N≤
π ¿¿ ¿
Dengan demikian,sedikitnya ada satu keadaan terikat untuk sedangkal apapun
sumur potensial,yaitu jika(ε /V 0)1 /2kecil sekali sehingga N ynag memenuhi adalah nol.
Fungsi Eigen dan Paritas. Berikut ini kita lihat perilaku fungsi gelombang φ untuk
setiap energy En. Energi En dengan n=0,2,4,….berkaitan dengan solusi petama
φ n ( x )=φn (−x)
Fungsi gelombang yang mempunyai sifat simetri dikatakan mempunyai sifat paritas
genap.
Fungsi gelombang yang memenuhi sifat ini disebut fungsi eigen paritas ganjil pada
daerah 2.
Kesimpulan jawaban Bagian b
a. Persamaan tersebut merupakan fungsi eigen untuk partikel pada sumur potensial
2 2 2
n π ℏ
E= 2
pada daerah 1 2 ma n= 1,2,3,… Persamaan diatas merupakan persamaan
nilai eigen Energi untuk tiap keadaan n.
Fungsi gelombang yang memenuhi sifat ini disebut fungsi eigen energi paritas ganjil
pada daerah 2.
b. Energi ambang adalah energi minimal yang diperlukan partikel untuk keluar dari sumur
potensial. Energi itu tidak kontinum, melainkan diskrit, artinya terkuantifikasi. Paket-
paket energi yang terkuantifikasi ini dalam bentuk radiasi atau gelombang disebut kuanta
energi.Besarnya energi terkuantifikasi ditunjukkan pada daerah 2 dari persamaan fungsi
nilai eigen energi tampak bahwa jumlah energy yang diperoleh berhingga. Dari
gambar,jika ¿ ¿sama dengan satu nilai, ka berada dalam interval
N ( π2 ) ≤ ka<( N +1) ( π2 )maka ada (N+1) irisan. Dengan kata lain ada (N+1) tingkat
energy diskrit jika( π ¿¿ 2)N ¿ ¿atau jika
2
N≤
π ¿¿ ¿
c. Analisa terhadap system ini dibedakan antara energy partikel E<V 0 dan energy E>
V0 Oleh karena itu partikel sangat bergantung pada jumlah tingkat energi disumur
potensial terhadap V0. Jika Energi lebih kecil dari V0 kecil peluang partikel untuk
keluar dari sumur potensil apalagi pada dinding yang tak berhingga dibuktikan
dengan perumusan matematis diatas, namun pada daerah 2 apabila Energi lebih
besar dari potensial halang maka peluang parikel untuk keluar dari sumur potensial
sangat besar perumusan matematisnya dibuktikan pada soal nomor 2 bagian B