You are on page 1of 14

KETERAMPILAN MENGAJAR KELOMPOK KECIL DAN PERSEORANGAN

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pembelajaran Mikro

Dosen Pengampu: Dr. Risbon Sianturi, S.E., M.Ap

Nuraly Masum Aprily, M.Pd

Disusun oleh
Kelompok 7

Firda Nafaatur Rahman 1905884

Risva Oktaviani 1901865

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS TASIKMALAYA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanahu wata’ala yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat merampungkan karya tulis
yang berjudul “Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil Dan Perseorangan.” Makalah
ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Pembelajaran Mikro.
Makalah ini dapat diselesaikan dengan bantuan beberapa sumber seperti, buku, jurnal,
dan situs web.

Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis mendapatkan bantuan dan bimbingan


dari berbagai pihak. Maka dari itu, sudah sepenuhnya penulis mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Bapak Dr. Risbon Sianturi, S.E., M.Ap dan Nuraly Masum Aprily, M.Pd., selaku
dosen mata kuliah Pembelajaran Mikro yang telah memberikan bimbingan dan
arahan dalam penyelesaian karya tulis ini;
2. Orang tua yang mendukung baik dari segi moral dan juga materi.
3. Semua pihak yang telah banyak membantu hingga terselesaikannya makalah ini.
Penulis pun menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh sebab itu, Penulis mengharapkan adanya kritik dan konstruktif demi
penyempurnaan makalah ini. Harapannya semoga makalah ini dapat bermanfaat serta
mampu memenuhi harapan berbagai pihak.

Tasikmalaya, 05 November 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 4
1.2 Rumusan Masalah 4
1.3 Tujuan Penulisan 5

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil Dan Perorangan 6
2.2 Syarat-Syarat Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil Dan Perorangan 6
2.3 Tujuan Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil Dan Perorangan 7
2.4 Unsur-Unsur Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil Dan Perorangan 8
2.5 Komponen Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil Dan Perorangan 10

BAB III PENUTUP


3.1 Simpulan 12

DAFTAR PUSTAKA 13

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan berbagai
aspek yang saling berkaitan antara guru dan siswa. Oleh karena itu untuk menciptakan
pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan diperlukan berbagai keterampilan. Agar
pembelajaran memiliki kekuatan yang maksimal, guru harus senantiasa berusaha untuk
mempertahankan dan meningkatkan semangat ketika dalam menyampaikan materi,
sebagai pengajar guru juga harus memiliki tujuan yang jelas,agar peserta didik
memahami keterampilan yang dituntut oleh pembelajaran.
Keterampilan merupakan suatu kemampuan atau kecakapan yang dimiliki oleh
seorang guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik. Dan guru
juga harus mampu memberi penguatan, motivasi dan membimbing aktivitas serta
membantu peserta didik dalam menyesuaikan diri kepada lingkungan.
Menurut Mulyasa (2016:69) bahwa “Keterampilan mengajar guru merupakan
kompetensi profesional yang cukup komplek,sebagai integrasi dari berbagai kompetensi
guru secara utuh dan menyeluruh”.
Dari beberapa keterampilan mengajar guru seperti: Keterampilan bertanya
Keterampilan Memberi Penguatan, Keterampilan Mengadakan Variasi, Keterampilan
Menjelaskan, Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran, Keterampilan
Membimbing Diskusi Kelompok, Keterampilan Mengelola Kelas, Keterampilan
Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan. Guru harus dapat menerapkan
keterampilan tersebut sehingga pelaksanaan pembelajaran menjadi satu kesatuan yang
tidak terpisah-pisah antara keterampilan yang satu dengan keterampilan yang lainnya,
dan didalam pelaksanaan keterampilan ini akan dipengaruhi pula interaksi mengajar
untuk membuat keputusan pengajaran. Semua keterampilan tersebut tidaklah mudah
bagi guru yang sudah lama mengajar apalagi guru yang masih pertama kali mengajar.
Untuk itulah perlu pelatihan secara rutin agar proses belajar mengajar tercapai.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan keterampilan mengajar kelompok kecil dan
perorangan?
1.2.2 Apa syarat-syarat keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan?

4
5

1.2.3 Apa tujuan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan?


1.2.4 Apa saja unsur-unsur pembelajaran kelompok kecil dan perorangan?
1.2.5 Apa saja komponen keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Mendeskripsikan pengertian keterampilan mengajar kelompok kecil dan
perorangan
1.3.2 Mendeskripsikan syarat-syarat keterampilan mengajar kelompok kecil dan
perorangan
1.3.3 Mendeskripsikan tujuan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan
1.3.4 Mendeskripsikan unsur-unsur keterampilan mengajar kelompok kecil dan
perorangan
1.3.5 Mendeskripsikan komponen keterampilan mengajar kelompok kecil dan
perorangan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Hakikat Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil


Menurut Mulyasa (2016:92) mengungkapkan bahwa “Keterampilan mengajar
kelompok kecil dan perseorangan merupakan suatu bentuk pembelajaran yang
memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap peserta didik dan menjalin
hubungan yang lebih akrab antara guru dan peserta didik maupun peserta didik dengan
peserta didik”. Dengan melakukan keterampilan mengajar kelompok kecil dan
perseorangan memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap siswa serta
terjadinya hubungan yang lebih akrab antara guru dan siswa maupun antara siswa
dengan siswa. Dengan begitu, keterampilan dasar mengajar merupakan kemampuan
yang kompleks, dimana guru berperan menjadi fasilitator dan motivator dalam
mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa.
Menurut Shoffa (2017: 76), keterampilan mengajar kelompok kecil merupakan
bentuk pengajaran apabila guru menghadapi banyak siswa, dimana kelompok kecil
terbatas yaitu kisaran 3 sampai dengan 8 orang setiap kelompok. Ada beberapa hakikat
pengajaran kelompok kecil menurut Shoffa (2017:76) sebagai berikut.
1. Terjadinya hubungan interpersonal yang baik antara guru dengan siswa dan
antar siswa.
2. Siswa belajar sesuai dengan apa yang dibutuhkannya.
3. Siswa akan memperoleh berbagai bantuan dari guru disesuaikan dengan apa
yang dibutuhkannya.
4. Melibatkan siswa dalam membuat rencana pembelajaran.

2.2 Syarat-syarat Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil


Masing-masing siswa tidak memiliki sifat yang sama. Variasi dalam
pengorganisasian kegiatan kelompok kecil pilihan terbaik dalam melayani perbedaan
karakteristik siswa agar tercapainya tujuan pembelajaran yang diinginkan. Menurut
Adikara dalam Shofaa (2017: 77), syarat-syarat pengajaran kelompok kecil antara lain.
1. Adanya interaksi yang sehat dan akrab antara guru dengan siswa dan antar
siswa baik sehingga tujuan pembelajaran tercapai dengan baik.

6
7

2. Guru membantu siswa untuk belajar dengan kemampuan, kecepatan, minat,


dan cara sendiri.
3. Guru membantu siswa disesuaikan dengan yang dibutuhkannya.
4. Guru melibatkan siswanya dalam perencanaan belajar.
5. Guru bisa memainkan berbagai peran.
Adapun tanda-tanda mengajar kelompok kecil menurut Barnawi (2015: 158),
sebagai berikut:
1. Terdapat sebuah pola hubungan atau interaksi yang multiarah, dimana terdapat
hubungan interpersonal antara guru dengan siswa dan antar siswa.
2. Siswa dapat belajar dengan kecepatannya sendiri.
3. Siswa dapat belajar dengan kemampuannya sendiri.
4. Siswa dapat belajar dengan gaya belajar yang mereka sukai.
5. Guru membantu siswa sesuai dengan apa yang dibutuhkan.
6. Guru melibatkan siswa dalam perencanaan belajar.

2.3 Tujuan Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil


Hasibun dan Wardani IGAK dalam Barnawi (2018:158), berpendapat bahwa
tujuan keterampilan mengajar kelompok kecil diantaranya:
1. Siswa mendapatkan kesempatan belajar yang lebih aktif.
2. Siswa mempunyai rasa tanggungjawab yang lebih besar.
3. Siswa dapat mengembangkan daya kreatif dan sifat kepemimpinan.
4. Membentuk relasi baik antara guru dengan siswa maupun antarsiswa.
Adapun tujuan keterampilan mengajar kelompok kecil menurut Suwarna dalam
Barnawi (2018: 158), sebagai berikut.
1. Guru dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang baik melalui dinamika
kelompok.
2. Siswa mendapatkan kesempatan dalam memecahkan dengan berlatih cara hidup
secara rasional dan demokratis.
3. Siswa mendapat kesempatan untuk mengembangkan semangat gotong royong
dan sikap sosial.
4. Berdasarkan pendapat beberapa ahli, peneliti mengambil kesimpulan bahwa
tujuan keterampilan mengajar kelompok kecil adalah membentuk interaksi lebih
8

baik antara guru dengan siswa maupun antarsiswa, memberikan kesempatan


untuk memecahkan masalah dengan berlatih cara hidup secara rasional dan
demokratis sehingga siswa lebih aktif dalam kerjasama dalam kelompok.

2.4 Unsur-unsur pembelajaran kelompok Kecil dan Perorangan


Berikut ini dikemukakan beberapa aktivitas atau komponen-komponen yang dapat
dilakukan oleh guru untuk memberi layanan pembelajaran secara optimal melalui
pendekatan kelompok kecil dan perorangan:
1. Peran guru
a. Sebagai motivator, yaitu guru memposisikan diri sebagai penggerak,
yang menumbuhkan semangat dan kekuatan belajar bagi siswa. Dengan
cara itu siswa dirangsang dan didorong untuk melakukan aktivitas belajar
sesuai dengan kemampuan maupun gayanya masing-masing.
b. Sebagai fasilitator, yaitu guru yang menciptakan lingkungan
pembelajaran yang kondusif sehingga dapat menunjang kelancaran
pembelajaran bagi siswa.
c. Organisator pembelajaran, yaitu yang mengelola kegiatan pembelajaran
dengan cara merencanakan yang baik, melaksanakan, pengawasan
(monitoring) sehingga proses pembelajaran dapat berjalan secara efektif
dan efisien
d. Multi metode dan media, yaitu guru dalam mengajar tidak hanya terpaku
pada satu jenis metode atau media tertentu saja, akan tetapi untuk
memfasilitasi terjadinya belajar bagi setiap siswa yang memiliki
perbedaan itu guru melayaninya melalui penggunaan metode dan media
secara bervariasi.
e. Pola interaksi pembelajaran, yaitu komunikasi pembelajaran hendaknya
dikembangkan dengan jalinan komunikasi interaktif. Melalui komunikasi
interaktif, siswa tidak hanya sebagai pendengar atau penerima informasi
pembelajaran yang disampaikan oleh guru, akan tetapi sebagai
pembelajar yang aktif.
f. Pemanfaatan sumber pembelajaran secara luas dan bervariasi, yaitu
bagaimana dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya terpaku pada
9

guru atau satu buku saja sebagai sumbernya. Pada era ilmu pengetahuan
dan teknologi semakin berkembang dengan cepat, terutama teknologi
informasi dan komunikasi, maka bagaimana guru merangsang siswa
untuk memanfaatkan sumber-sumber tersebut, sehingga setiap siswa
dengan caranya sendiri mengoptimalkan potensi, bakat, keinginan demi
tercapainya proses dan hasil pembelajaran yang lebih berkualitas.
g. Mendiagnosis kesulitan belajar siswa, yaitu yang mencermati atau
meneliti permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh siswa. Melalui
pendekatan kelompok kecil dan perorangan biasanya siswa akan mudah
dan bebas menyampaikan permasalahan-permasalahan sehingga guru
akan dapat menyimpulkan kesulitan yang dihadapi dan alternatif solusi
pemecahannya.
2. Karakteristik Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan
Secara spesifik karakteristik model pembelajaran yang dilakukan pada
kelompok kecil dan perorangan antara lain ditandai oleh adanya:
a. Hubungan yang akrab antar personal (guru dengan siswa, siswa ke guru
dan siswa dengan siswa lainnya)
b. Siswa melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan cara, minat, dan
kecepatan masing-masing
c. Guru melakukan bimbingan terhadap siswa sesuai dengan potensi yang
dimilikinya
d. Siswa sejak awal pembelajaran dilibatkan dalam menentukan tujuan,
materi yang akan dipelajari maupun proses pembelajaran yang harus
dilakukannya.
3. Keterampilan yang dituntut
a. Kebiasaan guru mengajar dengan lebih banyak menggunakan pendekatan
klasikal, tentu saja dalam hal-hal tertentu harus melakukan adaptasi atau
penyesuaian keterampilan sesuai dengan karakteristik pendekatan
kelompok kecil dan perorangan. Adapun beberapa keterampilan yang
harus dimiliki oleh guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran
kelompok kecil dan perorangan antara lain adalah:
10

b. Mengidentifikasi topik pembelajaran; harus diingat setiap topik materi


memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Dalam hal ini ada topik materi
yang efektif dengan model pembelajaran secara klasikal dan ada pula
yang lebih efektif dengan pendekatan kelompok kecil dan perorangan.
c. Pengorganisasian, yaitu dituntut keterampilan mengorganisasikan setiap
unsur atau komponen pembelajaran seperti siswa, sumber materi, waktu,
media yang dibutuhkan, pendekatan dan metode yang akan digunakan
serta sistem evaluasi.
d. Memberikan kulminasi, yaitu setiap kegiatan pembelajaran kelompok
kecil dan perorangan harus diakhiri dengan kegiatan kulminasi misalnya
dalam bentuk membuat rangkuman, pemantapan, laporan, dan lain
sebagainya.
e. Mengenal secara personal, yaitu guru untuk dapat mengajar melalui
pendekatan perorangan dengan efektif, harus mengenal pribadi,
karakteristik siswa secara umum dan lebih baik secara lebih mendalam.
f. Mengembangkan bahan belajar mandiri, yaitu untuk melayani kebutuhan
belajar secara perorangan guru harus terampil mengembangkan bahan
pembelajaran untuk individual, seperti dengan bahan belajar mandiri,
paket-paket pembelajaran, dan lain sebagainya yang memungkinkan
siswa dapat belajar sesuai dengan caranya masing-masing.

2.5 Komponen Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil


Dalam proses kegiatan pembelajaran guru harus menguasai berbagai komponen
keterampilan dalam mengajar kelompok kecil. Sedangkan menurut Shofa (2017: 79),
mengelompokkan komponen-komponen keterampilan mengajar kelompok kecil sebagai
berikut:
1. Keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi
Prinsip pengajaran kelompok kecil salah satunya adalah terjadinya interaksi
baik yang lebih sehat dan akrab antara guru dengan siswa. Hal ini dapat terwujud
apabila guru mempunyai keterampilan berkomunikasi yang baik secara pribadi
dalam kelompok. Berikut yang dapat diciptakan guru dari keterampilan
11

berkomunikasi baik atau pendekatan secara pribadi dalam kelompok kepada


siswa.
a) Guru menunjukkan kepekaan dan kehangatan terhadap kebutuhan siswa
baik dalam kelompok kecil maupun perseorangan.
b) Guru mendengarkan secara gagasan yang dikemukakan oleh siswa.
c) Guru memberikan tanggapan positif terhadap buah hasil pikiran siswa
d) Guru membangun hubungan saling mempercayai dengan siswa.
e) Guru menunjukan kesiapan dalam membantu siswa
f) Guru menerima perasaan siswa dengan penuh pengertian dan terbuka.
g) Guru berusaha untuk mengendalikan situasi sehingga siswa merasa
aman, penuh pemahaman, dan dapat memecahkan masalah.
2. Keterampilan mengorganisasi
Guru sebagai organisator yang memonitor dan mengatur aktivitas
pembelajaran dari awal sampai akhir selama kegiatan kelompok kecil
berlangsung. Hal ini guru memerlukan keterampilan sebagai berikut:
a) Guru mampu memberikan orientasi umum tentang tujuan pembelajaran
yang akan dipelajari dan tugas yang akan dilakukan pada saat itu.
b) Guru mampu memvariasikan kegiatan yang mencakup penyediaan
peralatan, ruangan, beserta cara melaksanakannya.
c) Guru mampu membentuk kelompok diskusi yang tepat.
d) Guru mampu mengkoordinasikan kegiatan dengan siswa.
e) Guru mampu berbagi perhatian di antara tugas dan kebutuhan siswa.
f) Guru mampu mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan laporan hasil
yang telah dicapai siswa.
3. Keterampilan membimbing dan memudahkan belajar
Keterampilan ini memungkinkan guru membantu siswa untuk maju tanpa
mengalami frustasi. Hal ini dapat dicapai bila guru memiliki keterampilan berikut:
a) Memberikan penguatan yang sesuai dalam bentuk kuantitas dan kualitas.
Karena pada dasarnya penguatan merupakan dorongan yang penting bagi
siswa.
b) Mengembangkan supervisi proses awal yaitu yang mencakup sikap
tanggap guru terhadap siswa secara perorangan maupun keseluruhan
12

yang memungkinkan guru melihat atau mengetahui apakah segalanya


berjalan dengan baik.
4. Keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar
Keterampilan ini mencakup hal-hal yang berhubungan dengan kurikulum
terutama pengembangannya. Kegiatan belajar mengajar ini mencakup:
a) Membantu siswa menentukan tujuan pelajaran yang dapat dilakukan
dengan diskusi atau menyediakan bahan-bahan yang menarik yang mampu
menstimulasi siswa untuk mencapai tujuan tertentu.
b) Merencanakan kegiatan belajar bersama siswa yang mencakup kriteria
keberhasilan, langkah-langkah kerja, waktu serta kondisi belajar.
c) Bertindak/berperan sebagai penasehat bagi siswa bila diperlukan. Hal ini
dapat dilakukan dengan berinteraksi aktif.
d) Membantu siswa menilai pencapaian dan kemajuannya sendiri. Hal ini
berbeda dari cara penilaian tradisional yang pada umumnya dilakukan
guru sendiri. Membantu siswa menilai diri sendiri berarti memberi
kesempatan kepada siswa untuk memperbaikinya, sekaligus pencerminan
kerjasama guru dalam situasi pendidikan yang manusiawi.
BAB III
PENUTUP
4.1 Simpulan
Pendidikan dan pembelajaran selain harus mampu melayani dan mengembangkan
potensi dan kebutuhan siswa secara klasikal juga dapat melayani potensi dan kebutuhan
siswa secara individual. Salah satu keterampilan profesional yang harus dimiliki oleh
guru untuk dapat melayani tuntutan siswa yang beragam tersebut yaitu melalui
penerapan keterampilan mengajar secara kelompok kecil dan perorangan.
Mengajar kelompok kecil pada dasarnya adalah seorang guru hanya berhadapan
atau melayani sekelompok siswa dengan jumlah yang terbatas antara 3 s.d 8 orang.
Sedangkan mengajar perorangan adalah seorang guru hanya melayani seorang siswa.
Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan yaitu keterampilan yang
dituntut dari guru untuk melakukan kegiatan pembelajaran yang disesuaikan dengan
karakteristik siswa atau disesuaikan dengan potensi, minat, gaya, dan kebutuhannya.
Peran guru dalam pembelajaran melalui pendekatan kelompok kecil dan
perorangan ini berfungsi atau melakukan kegiatan sebagai berikut: 1. fasilitator, 2.
motivator, 3. organisator, 4. menggunakan multi metode dan media, 5. menggunakan
pola pembelajaran yang interaktif, 6. Memanfaatkan sumber pembelajaran secara
bervariasi, 7 Mendiagnosis kesulitan belajar siswa.

13
DAFTAR PUSTAKA

Helmiati, M. T. (2013). Melatih Keterampilan Dasar Mengajar. Yogyakarta:


Aswaja Pressindo.

Hutapea, T. D. (2019). Hubungan Keterampilan Guru Dalam Mengajar Dengan


Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas Ix Smp Gkpi Padang Bulan Medan
Ta 2019/2020.

Rohmayanti, F., Yulistio, D., & Utomo, P. (2019). Pelaksanaan pembelajaran


kelompok kecil dan perorangan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
siswa Kelas X di SMA Negeri 8 Kota Bengkulu. Jurnal Ilmiah KORPUS,
3(1), 21-32.

Septiani, P. (2020). Hubungan Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil Dan


Kecerdasan Emosional Dengan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Sd
Negeri Kecamatan Cepiring Kabupaten Kendal. Skripsi. Universitas
Negeri Semarang

Sundari, F. S., Sukmanasa, E., Novita, L., & Mulyawati, Y. (2020). Keterampilan
dasar mengajar. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Pakuan (hal. 59 halaman).

Sukirman, D. (2012). Pembelajaran Micro Teaching. Jakarta: Direktorat Jenderal


Pendidikan Islam Kementerian Agama.

14

You might also like