You are on page 1of 3

Nama : Doniramdani

Npm : 1613119018
Mata kuliah : Seminar Perpajakan

Pengaruh kesadaran wajib pajak dan kualitas pelayanan pajak


terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor pada kantor
samsat kota bandung

Fenomena

Tabel 1. Laporan Kendaraan Tidak Melakukan Daftar Ulang (KTMDU) di Kantor SAMSAT Kabupaten
Garut Tahun 2013-2016.

Tahun jumah kendaraan kendaraan tidak melakukan daftar ulang Persentase

Terdaftar (KTMDU)

2013 297.808 59.758 20.06%


2014 334.930 70.624 21,08%

2015 363.614 83.857 23,06%

2016 398.584 110.225 27,65%

Berdasarkan data tersebut, terlihat bahwa kesadaran masyarakat yang semakin rendah dari setiap
tahunnya menyebabkan kepatuhan pun rendah, hal ini terlihat dari jumlah kendaraan yang tidak
melakukan daftar) yang mengalami peningkatan di setiap tahunnya. Pada tahun 2013 tercatat
bahwa ada sebanyak 59.758 kendaraan bermotor yang tidak melakukan daftar ulang atau sekitar
20,06%, tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 21,08% atau sebanyak 70.624 KTMDU terjadi
selisih kenaikan 1,02 % dari tahun sebelumnya, tahun 2015 kembali meningkat menjadi 83.857
KTMDU atau sebesar 23,06% terjadi selisih kenaikan 1,98% dari tahun sebelumnya, dan di tahun
2016 kembali mengalami peningkatan yaitu sebanyak 110.225 KTMDU atau sekitar 27,65% selisih
kenaikan 4,59% dari tahun sebelumnya. Hal ini menimbulkan adanya tax gap yaitu situasi dimana
terjadi perbedaan antara realita jumlah pajak yang diterima dengan jumlah pajak yang seharusnya
diterima.
Berdasarkan fenomena yang dikemukakan di atas, penulis tertarik untuk mengambil judul
“Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak dan Kualitas Pelayanan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Kendaraan Bermotor pada Kantor SAMSAT Kabupaten Garut”

Tabel Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor di Kota Malang

Tahun Jumlah Objek Pajak Bayar Jumlah Pajak Kendaraan


Pajak Bermotor

2018 431.094 252.291.476.825


2019 420.036 255.236.717.350
2020 366.178 224.766.694.850
Sumber: Data Kantor Bersama SAMSAT Kota Malang (2021).

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa adanya penurunan jumlah objek pajak bayar pajak
dan jumlah penerimaan pajak kendaraan bermotor di Kota Malang. Objek pajak bayar pajak disini
adalah kendaraan bermotor yang pajak terutangnya telah dibayar oleh pemilik kendaraan atau biasa
disebut Wajib Pajak. Data tersebut membuktikan bahwa banyak wajib pajak yang melakukan
penundaan pembayaran pajak sehingga menimbulkan terjadinya penurunan kepatuhan pajak dan
berakibat penerimaan pajak menurun.

Kebijakan fiskal menjadi solusi yang diambil oleh pemerintah untuk mengatasi masalah tersebut,
Gubernur Jawa Timur mengeluarkan kebijakan insentif berupa pemutihan pajak kendaraan
bermotor yang khusus diberikan selama masa pandemi. Program pemutihan pajak ini berisi
pembebasan Bea Balik Nama Kendaraan Bemotor (BBNKB) atas penyerahan kedua dan seterusnya
dan pembebasan denda administratif pajak kendaraan bermotor dan BBM kendaraan bermotor
(Primaturin, 2020). Selanjutnya juga terdapat diskon pajak bagi kendaraan bermotor roda dua dan
tiga sebesar 15% sementara roda empat atau lebih sebesar 5% dari biaya pokok pajak. Diskon pajak
diberlakukan secara merata bagi seluruh wajib pajak peorangan dan badan yang memiliki kendaraan
bermotor plat dasar hitam dan plat kuning.

Target dan Realisasi Kendaraan Bermotor di Kota Palembang Tahun 2015-2019

Tahun Target Realisasi Target Persentase


(%)
2015 360.000.422.835 3 374.726.743.084 100 104,09%
2016 480.043.066.224 394.832.220.680 100 82,25%
2017 395.074.375.785 408.967.939.037 100 103,52%
2018 451.886.392.379 409.979.000.000 100 90,72%
2019 412.777.727.000 441.654.682.625 100 106,00%
Sumber: Badan Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Selatan, 2020

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat penerimaan pajak kendaraan bermotor dalam tahun
pertahun berubah-ubah target yang diberikan pemerintah Provinsi Sumatera Selatan sebesar 100%
sedangkan untuk tahun 2016 dan 2018 data yang terealisasi tidak mencapai target yang ditentukan,
walaupun pada tahun 2015, 2017 dan 2019 realisasi yang dicapai melampaui target yang diberikan.

Tentunya, jika tidak tercapainya kepatuhan wajib pajak maka akan berdampak negatif
terhadap Pendapatan Daerah di kota Palembang dari sektor penerimaan pajak kendaraan bermotor
dan dilihat dari kesungguhan 8 dan keinginan untuk memenuhi kewajiban untuk membayar pajak
Karena jika wajib pajak tidak patuh maka akan menimbulkan keinginan untuk melakukan tindakan
penghindaran, pengelakan, dan pelalaian pajak dan pada akhirnya tindakan tersebut akan
menyebabkan penerimaan pajak Negara akan berkurang. Peran serta masyarakat wajib pajak dalam
memenuhi kewajiban pembayaran pajak berdasarkan ketentuan perpajakan sangat diharapkan,
sehingga kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak merupakan posisi strategis dalam
peningkatan penerimaan pajak.

Daftar Pustaka

file:///D:/file%20doni/342-763-3-PB%20garut.pdf
file:///D:/file%20doni/8077-15584-1-SM%202.pdf
http://repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/
11899/1/222016288_BAB%201_DAFTAR%20PUSTAKA.Pdf

You might also like