Professional Documents
Culture Documents
Materi Inisiasi 7 - Espa4122 - Tuton - 2020
Materi Inisiasi 7 - Espa4122 - Tuton - 2020
A. PERILAKU KONSUMEN
Perilaku konsumen di dalam memutuskan jumlah barang yang akan dibeli baisanya
mengikuti hukum permintaan yang mengatakan bahwa bila harga sesuatu barang naik,
dengan anggapan ceteris paribus (faktor-faktor lain dianggap tetap) maka jumlah barang
yang diminta konsumen turun. Demikian sebaliknya, bila harga turun dengan anggapan
ceteris paribus maka jumlah barang yang diminta akan naik.
Salah satu pendekatan yang digunakan untuk menjelaskan perilaku permintaan
konsumen seperti itu adalah pendekatan kepuasan marjinal (marginal utility).
Kepuasan marjinal atau MU adalah tambahan kepuasan yang diperoleh konsumen
karena adanya tambahan satu unit barang yang dikonsumsi. Kepuasan marjinal
merupakan turunan pertama dari kepuasan total (total utility atau TU).
Adapun MU dihitung dengan rumus :
dTU
MU = dQ
Pendekatan kepuasan marjinal bertitik tolak pada suatu anggapan yang menyatakan
bahwa kepuasan konsumen dapat diukur dengan uang dan konsumen berusaha untuk
mencapai kepuasan total yang maksimum. Jika P menunjukkan harga barang, maka
konsumen akan memperoleh kepuasan total yang maksimum apabila memenuhi syarat
P = MU
Contoh:
Berapakah jumlah barang yang akan diminta oleh konsumen apabila harga barang per
unit Rp. 20,- dan kepuasan total konsumen ditunjukkan oleh fungsi: TU = 120Q –
0,25Q2
Kepuasan total yang maksimum akan diperolah konsumen ditunjukkan bila syarat: P =
MU dipenuhi.
dTU
Kepuasan marjinal: MU = dQ
MU = 120 – 0, 50 Q
B. PERILAKU PRODUSEN
Salah satu keputusan yang harus diambil oleh seorang produsen adalah menentukan
berapa output yang harus diproduksi dengan mengacu pada fungsi produksi yang
dihadapinya. Fungsi produksi adalah suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan
hubungan antara tingkat output yang dihasilkan dan penggunan input-input. Tambahan
output yang dihasilkan karena ada penambahan pemakaian satu unit input disebut
dengan produksi marjinal (marginal physical product dan diberi simbol MP).
Bila Q menunjukkan tingkat output yang dihasilkan dan x menunjukkan tingkat
penggunaan input, maka produksi marjinal dapat dirumuskan:
dQ
MP = dx
Selain konsep produksi marjinal, dalam perilaku konsumen juga menggunakan konsep
produksi rata-rata (Average Product) yang diberi simbol AP. Produksi rata-rata adalah
output rata-rata per unit input dan dirumuskan:
Q
AP = x
Selain itu, tingkat penggunaan input harus pada daerah di mana produksi marjinal
menurun.
Contoh:
Suatu Perusahan memproduksi suatu jenis barang dengan input variabel x. Output yang
dihasilkan pada berbagai tingkat penggunaan input ditunjukkan oleh fungsi produksi: Q= -
-1/3 x3 + 5 x2 + 75. Jika harga input x yang digunakan adalah Rp. 2.100,- per unit dan harga
output per unit Rp. 100,-, berapa banyak output yang harus diproduksi oleh perusahaan
agar diperoleh keuntungan maksimum? Berapakah produksi rata-ratanya?
Px = 2100; Pq = 100
Fungsi produksi: Q= -1/3 x3 + 5 x2 + 75, maka MP = 10x – x2
Syarat keuntungan maksimum:
2100
10x – x2 = 100
10x – x2 = 21
x – 10x + 21 = 0
2
(x–7)(x–3)=0
x1 = 7 dan x2 = 3
Pada tingkat penggunaan input tersebut, produksi marjinalnya menurun. Ini berarti fungsi
produksi marjinal pada tingkat penggunaan input tersebut mempunyai curam (gradien)
negatif. Persamaan curam merupakan turunan pertama dari fungsi produksi marjinal:
dMP
m = dx
m = 10 – 2x
Jadi, input yang digunakan agar keuntungan produsen maksimum adalah 7 unit. Jumlah
output yang dihasilkan adalah:
Q = -1/3 x3 + 5 x2 + 75
Q = -1/3 (7)3 + 5 (7) 2 + 75
1
Q = -114 + 245 + 75
3
2
Q = 205
3
Bila barang yang diproduksi satuannya harus merupakan bilangan yang utuh, maka output
yang dihasilkan dibulatkan menjadi 205 unit.
Artinya, pada tingkat penggunaan input x = 7 unit, setiap unit input digunakan untuk
menghasilkan rata-rata 29 (dibulatkan) unit output.
C. ELASTISITAS HARGA
Nilai elastisitas yang terkecil adalah nol dan yang terbesar adalah ~. Semakin tinggi
harga maka elastisitasnya semakin besar. Kriteria elastisitas:
εh > 1 berarti elastis
εh = 1 berarti unitary elasticity atau elastisitas tunggal
εh < 1 berarti inelastis
Contoh:
Bila fungsi permintaan seorang konsumen ditunjukkan oleh persamaan: P = 50 – 2Q,
maka berapakah elastisitas harganya pada saat P = 20 ?
dQ P
εh = dP Q
dQ
Mencari nilai dan menentukan jumlah yang diminta Q pada tingkat harga P = 20
dP
1
dQ
dP = dP
dQ
1
dQ
dP = dP
dQ
1
dQ
dP = d (50−2 Q)
dQ
dQ −1
dP
= 2
P = 50 - 2Q
20 = 50 – 2Q
2Q = 30
Q = 15
Biaya Produksi
Biaya produksi bagi suatu perusahaan adalah nilai dari faktor-faktor produksi (sumber-
sumber ekonomi) yang digunakan dalam proses produksi. Dari segi sifat biaya dalam
hubungannya dengan tingkat output, maka biaya produksi total yang ditanggung oleh
produsen terdiri atas biaya tetap (fixed cost atau FC) atau biaya variabel (variable cost
atau VC), sehingga total biaya (total cost atau TC) merupakan penjumlahan antara
total biaya tetap (TFC) dengan total biaya variabel (TVC) atau TC = TFC + TVC.
2. Biaya variabel rata-rata (average variable cost atau AVC) adalah semua biaya-
biaya lain, selain AFC yang dibebankan pada setiap unit output.
TVC
AVC = Q
3. Biaya total rata-rata (average total cost atau ATC atau AC) adalah biaya total
yang dibebankan pada setiap unit output yang diproduksi
TC
AC = Q
4. Biaya marjinal (marginal cost atau MC) adalah tambahan biaya total karena ada
tambahan produksi satu unit output.
dTC
MC = dQ
TC
AC = Q atau TC = Q. AC
TC = Q (25 – 8Q + Q2)
TC = 25Q – 8Q2 + Q3
dTC
Sehingga fungsi biaya marjinalnya: MC = dQ
MC = 25 – 16Q + 3Q2
Penerimaan
Penerimaan (revenue) adalah penerimaan produsen dari hasil penjualan output-nya.
Beberapa konsep penerimaan yang harus dipahami untuk menganalisis perilaku produsen:
1. Penerimaan total (total revenue atau TR) adalah penerimaan total produsen dari hasil
penjualan output-nya. Penerimaan total merupakan hasil perkalian antara output (Q)
dengan harga jual (P) output-nya, atau TR = P.Q
2. Penerimaan rata-rata (average revenue atau AR) adalah penerimaan produsen per
TR P.Q
unit output-nya yang dijual, atau AR =
Q
= Q
=P
3. Penerimaan marjinal (marginal revenue atau MR) adalah tambahan penerimaan
dTR
karena adanya tambahan penjualan satu unit output atau MR=
dQ
Grafik hubungan antara TR, AR dan MR tergantung pada bentuk pasar di mana
perusahaan tersebut berada. Ada dua bentuk pasar yang didiskusikan, yaitu pasar
persaingan sempurna dan pasar monopoli. Kedua pasar ini memebrikan grafik yang
berbeda.
dTR
Penerimaan Marjinal: MR =
dQ
= 10
Jadi, dalam pasar persaingan sempurna, kurva fungsi permintaan berimpit dengan kurva
fungsi penerimaan rata-rata dan kurva penerimaan marjinalnya. Atau D = AR = MR = P.
Maka:
TR P.Q
Penerimaan rata-rata: AR =
Q
=¿
Q
=P
10Q−0,5 Q2
AR =
Q
AR = 10 – 0,5Q
dTR
Penerimaan Marjinal: MR =
dQ
= 10 - Q
Jadi, dalam pasar monopoli, kurva permintaan (D), AR daan MR merupakan garis lurus
dan kurva permintaan berimpit dengan kurva AR. Fungsi TR merupakan fungsi yang
tidak linier. Adapun hubungan TR, AR, dan MR ditunjukkan oleh gambar grafik beriut
ini: