You are on page 1of 5

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)

Urgensi (Pentingnya) Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi


Umum (PTU) ditengah Arus Modernisasi Kurikulum

Artikel ini disusun untuk memenuhi Ujian Tengah Semester (UTS) Mata Kuliah
Pendidikan Agama I yang diampu oleh Bapak Syaiful Anam S.Pd.I,. M.Pd.I

Oleh :

ABD.ROHMAN
NIM:2022520012
Kelas: A

PROGRAM STUDI INFORMATIKA FAKULTAS


TEKNIK

UNIVERSITAS MADURA
PENDAHULUAN
Pendidikan Islam tetap berorientasi pada masa silam ketimbang berorientasi masa
depan, atau kurang bersifat future oriented. Selain itu, pendidikan Islam sering kalah bersaing
dalam banyak segi dengan pendidikan umum. Bahkan, bukan rahasia lagi bahwa citra dan
gengsi lembaga pendidikan Islam sering dipandang lebih rendah dibandingkan sistem
pendidikan yang diselenggarakan pihak agama lain. Hal ini sangat dirasakan oleh beberapa
kelompok umat Islam.

Di antara problem klasik yang hingga saat ini masih menghantui dunia pendidikan
Islam adalah masalah konsep pendidikan Islam, di mana sampai saat ini belum menemukan
bentuknya yang pas. Banyak sekali umat Islam yang berpandangan bahwa disiplin Ilmu agama
terbatas pada ilmu-ilmu semisal hadits, al-Qur‟an, fiqh, tarikh islam dan sebagainya.
Sedangkan disipin ilmu di luar itu, seperti ekonomi, fisika, kimia, astronomi, seni, kedokteran,
politik, budaya dan ilmu-ilmu sejenisnya dikategorikan sebagai disiplin ilmu non-agama atau
sekuler.

Hubungan pendidikan Islam dengan keseluruhan sistem pendidikan yang tidak secara
eksplisit berdiri di atas landasan pandangan dan nilai-nilai Islam berjalan kurang akrab.
Hubungan yang ada pada umumnya masih bersifat nominal belum merupakan hubungan
fungsional. Disisi lain, tak jarang diantara mereka justru mengkritik keras hal tersebut dengan
menawarkan teosentrisme Islam sebagai pijakan epistimologinya. Gagasan ini salah satunya
muncul dari seorang neotradisionalis Sayyed Husein Nashr. Semangat meletakkan teologi islam
sebagai pijakan dalam membangun modernism dan modernisasi pada gilirannya melahirkan
semacam gerakan berupa “islamisasi ilmu pengetahuan.
Pembahasan
1.PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI PERGURUAN TINGGI UMUM

yang mana pendidikan nasional menurut Undang-Undang Nomor 20/2003 tentang


Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) adalah sebagai berikut:“Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.”

Sebagaimana diketahui bahwa istilah “Pendidikan Islam”terjalin dari dua kata,


pendidikan dan Islam. Dalam hal ini, kata kuncinya adalah “Islam” yang berfungsi sebagai
sifat, penegas dan pemberi khas bagi kata “pendidikan”. Dengan demikian pendidikan Islam
adalah pendidikan yang secara khas memiliki ciri Islami. Berbeda dengan konsep atau model
pendidikan yang lain. Pendidikan Islam didasari suatu pemikiran, bahwa ilmu adalah milik
Allah, maka pendidikan Islam juga berasal dari Allah.

“Pendidikan Islam ialah pendidikan yang teori-teorinya disusun berdasarkan Al-Qur‖an


dan Hadis”. Adapun Pendidikan Agama Islam, dibakukan sebagai nama kegiatan dalam
mendidikkan agama Islam”. Sedangkan “Pendidikan Agama Islam”, merupakan suatu kegiatan
atau usaha dalam mendidikkan Agama Islam. Atas dasar itu, maka sebagai mata pelajaran
namanya “Agama Islam”.1

1
agus pahrudin,syafrimen,heru juabdin sada, Pendidikan Agama Islam Berbasis Multikultur,(Natar
Lampung Selatan: pustaka ali imron,2017),hlm 15-16
PENUTUP/KESIMPULAN

Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta
didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga mengimani, bertaqwa, dan berakhlak
mulia dalam mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-Qur‖an
dan Hadits, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman,
dibarengi tuntunan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubunganya dengan
kerukunan antar ummat beragama dalam masyarakat hingga terwujud kesatuan dan persatuan
bangsa
DAFTAR PUSTAKA

Sada juaddin heru,syafrimen,pahrudin agus. 2017. Pendidikan Agama Islam Berbasis


Multikultur. Lampung: pustaka ali imron

You might also like