Professional Documents
Culture Documents
RANGKUMAN BAB 17 BUKU POLIMER - WILEY - 01211840000091 - Mohamad Ikbal Pangestu
RANGKUMAN BAB 17 BUKU POLIMER - WILEY - 01211840000091 - Mohamad Ikbal Pangestu
di mana Vi,acc adalah volume internal yang dapat diakses, Vi adalah volume
internal, Ve adalah volume elusi, dan V0 adalah volume eksternal atau volume
interpartikel. Ketika kd = 0, itu berarti molekul dikeluarkan; 0 < kd < 1
menunjukkan bahwa molekul tertahan dalam pori-pori gel; kd = 1 menunjukkan
bahwa molekul menempati total volume dalam. Prinsip dasar pemisahan dengan
size-exclusion dalam kolom ditunjukkan pada Gambar 17.1. Kolom dikemas
dengan partikel semipadat dari polimer yang strukturnya terikat silang untuk
membentuk gel dan distribusi porinya telah dikontrol selama sintesis polimer.
Molekul yang lebih besar dari ukuran pori tidak dapat masuk ke dalam pori dan
terelusi sebelum molekul yang lebih kecil. Kondisi ini disebut total exclusion
karena fakta bahwa molekul terbesar ditolak memasuki pori-pori, seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 17.1.
Jika terdapat perbedaan tekanan pada kapiler, maka dapat digunakkan persamaan berikut
Viskometer Kapiler yang umum digunakkan untuk konsentrasi yang sudah diketahui,
terdapat dua jenis yaitu Ubbelohde (Gambar 17.4.1.a) dan Canon Fenske (Gambar
17.4.1.b) dengan prinsip yang sama, namun viscometer kapiler Ubbelohde dianggap lebih
akurat dalam pengukurannya karena memiliki ‘PressureEquilibration duct’ saluran yang
sejajar dengan kapiler memungkinkan keseimbangan tekanan. Pengukuran dilakukan
dengan mencatat waktu untuk cairan mengalir antara dua tanda.
Gambar 17.4.1 (a) Viscometer Kapiler Ubbelohde dan (b) Viscometer Kapiler Canon Fenske
Prinsip di balik viskometri kapiler adalah hukum Poiseuille, yang menyatakan bahwa waktu
aliran larutan polimer (ps) melalui kapiler tipis sebanding dengan viskositas larutan. Yang
terakhir meningkat dengan meningkatnya konsentrasi larutan. waktu aliran pelarut (solv) atau
larutan polimer akan sebanding dengan viskositas, dan berbanding terbalik dengan densitas
Persamaan ini berlaku untuk larutan polimer di bawah kondisi "theta". Kondisi theta
adalah kondisi di mana efek volume yang dikecualikan (perluasan dimensi kumparan
ideal) dikompensasi secara tepat oleh interaksi pelarut polimer. Ketergantungan antara
viskositas intrinsik dan MW diberikan oleh persamaan Mark-Houwink-Sakurada :
di mana K dan adalah dua parameter yang bergantung pada pelarut, polimer, dan suhu.
Nilai koefisien ini untuk beberapa polimer dan pelarut disajikan pada Tabel 4. Tabel yang
lebih lengkap dilaporkan dalam buku pegangan polimer yang berbeda. Jadi, dengan
memberikan pengukuran eksperimental viskositas intrinsik di laboratorium, dan nilai K
dan yang dilaporkan dalam tabel dari literatur, seseorang dapat memperoleh massa molar
rata-rata viskositas polimer, Mv.