You are on page 1of 4

kebutuhan oksigenasi

1. Fisiologi pernafasan (Ventilasi, perfusi, difusi dan tranportasi)


Jawab :
a. Pernapasan (atau ventilasi) adalah proses menggerakkan udara masuk dan keluar dari
paru-paru untuk memfasilitasi pertukaran gas dengan lingkungan internal tubuh, terutama
dengan memasukkan oksigen dan membuang karbon dioksida. 
b. Perfusi adalah proses dimana darah deoksigenasi mengalir ke paru dan mengalami
reoksigenasi atau dapat dikatakan sebagai sirkulasi darah di dalam pembuluh kapiler
paru.
c. Difusi atau pembauran adalah peristiwa mengalirnya atau berpindahnya suatu zat dalam
pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah.
d. Transport gas di dalam tubuh dapat di bagi menjadi dua bagian, yaitu traspor oksigenasi
dan transport karbon dioksida. 
1. Transpor oksigen merupakan proses pengangkutan oksigen dari pembuluh kapiler
ke jaringan tubuh. Oksigen yang masuk ke dalam pembuluh kapiler sebagai besar
akan berikatan dengan hemoglobin (97%) dalam bentuk oksihemoglobin (HBO2)
dan sisanya (3%) terlarut di dalam plasma. Transpor oksigena di pengaruhi oleh
jumlah oksigen yang masuk ke dalam paru (ventilasi) serta aliran darah ke paru
dan jaringan (perfusi).
2. Transpor krbon dioksida Transpor karbon dioksida merupakan proses
pengangkutan karbon dioksida dari jaringan ke paru-paru.
2. Volume pernafasan
Jawab :
Saat keadaan normal volume paru-paru manusia mencapai 4500 cc, yang disebut sebagai
kapasitas total udara pernapasan manusia. Pada keadaan normal, kegiatan inspirasi dan
ekspirasi dalam pernapasan hanya mengunakan 500 cc volume udara pernapasan atau
disebut kapasitas tidal.

3. Tekanan paru (tekanan intra pleura dan tekanan intra pulmo)


Jawab : 
a. Tekanan intra pleura adalah tekanan yang terjadi pada rongga pleura yaitu ruang antara
pleura parientalis dan visralis. Besarnya tekanan ini kurang dari tekanan pada alveoli atau
atmosfer sekitar -4 mmHg atau sekitar 756 mmHg pada pernapasan biasa dan dapat
mencapai -18 mmHg pada inspirasi dalam atau kuat.
b. Tekanan intra pulmo atau intralveoli, yaitu tekanan yang terjadi dalam alveoli paru-paru.
Ketika bernapas normal atau biasa terjadi perbedan tekanan dengan atmosfer. Pada saat
inspirasi, tkanan intrapulmonal 759 mmHg, lebih rendah 1 mmHg dari atmosfer dan pada
saat kspirasi tekanannya menjadi lebih tinggi + 1 mmHg menjadi 761 mmHg. Tekanan
intrapulmonal akan meningkat ketika bernapas maksimum, pada inspirasi perbedan
tekanan dapat mencapai -30 mmHg dan kspirai + 100 mmHg.
4. Pengaturan pernafasan
Jawab : 

5. faktor-faktor yg mempengaruhi oksigenasi (fisiologis,perkembangan,


perilaku,lingkungan)
a. Fisiologis 
 Menurunnya kapasitas O2 seperti pada anemia.
 Menurunnya konsentrasi O2 yang diinspirasi seperti pada obstruksi saluaran
napas bagian atas.
 Hipovolemia sehingga sehingga tekanan darah menurun mengakibatkan
transport O2 terganggu.
 Meningkatnya metabolisme seperti adanya infeksi,demam,ibu hamil, luka.
 Kondisi yang memengaruhi pergerakan dinding dada seperti pada kehamilan,
obesitas, musculoskeletal yang abnormal, serta penyakit kronis seperti TB
paru.
b. Perkembangan 
 Bayi prematur 
 Bayi dan toodler
 Anak usia sekolah dan pertengahan 
 Dewasa tua
c. Perilaku
 Nutrisi 
 Latihan fisik
 Merokok 
 Penyalahgunaan substansi kecemasan
d. Lingkungan 
 Tempat kerja 
 Suhu lingkungan 
 Ketinggian tempat dari permukaan laut

6. Macam pola pernafasan (eupneu, kusamaul, biot, cheyne-stokes,dll)


a. Eupneu Gangguan tidur yang berpotensi serius ketika napas berhenti dan berlanjut
berulang kali. Faktor risiko antara lain penuaan dan obesitas. Kondisi ini lebih
sering terjadi pada pria.
b. Kusamaul yaitu pernpasan dengan panjang ekspirasi dan inspirasi sama, sehingga
pernapasan menjadi lambat dan dalam, misalnya pada pasien koma dengan
penyakit diabetes mellitus dan uremia.
c. Biot adalah pernapasan dalam dan dangkal disertai masa apneu dengan periode
yang tidak teratur. Misalnya pada meningitis
d. Cheyne - stroke adalah jenis pernapasan abnormal yang ditandai dengan episode
disertai apnea, yakni kondisi pernapasan yang berhenti beberapa saat dan
hiperventilasi (pernapasan cepat).
7. Perubahan fungsi pernafasan (hipperventilasi, hipoventilasi, hipoksia)
a. Heperventilasi merupakan suatu kondisi ventilasi berlebih, yang dibutuhkan untuk
mengeliminasikan karbon dioksida normal di vena, yang di produksi melalui
metabolisme seluler. Hiperventilasi dapat disebabkan oleh ansietas, infeksi, obat-
obatan, ketidakseimbangan sam basa, hipoksia yang di kaitkan dengan embolus
paru dan syok..
b. Hipoventilasi Hipoventilasi terjadi ketika ventilasi alveolar tidak adekuat
memenuhi kebutuhan oksigen tubuh atau mengeliminasikan karbon dioksida
secara adekuat. Sehingga apabila ventilasi alveolar menurun, maka PaCO2 akan
meningakat. Hipoventilasi dapat di sebabkan oleh atelektasis.
c. Hipoksia oksigenasi jaringan yang tidak adekuat pada tingkat jaringan. Kondisi
ini terjadi akibat penghantaran oksigen atau tingkat penggunaan oksigen di
seluler. Hipoksia dapat di sebabkan oleh 
1. penurunan kadar hemoglobin dan penurunan kapasitas drah yang membawa
oksigen,
2. penurunan konsentrasi oksigen yang diinspirasi,  
3. ketidakmampuan jaringan untuk mengambil oksigen dari darah, seperti
keracunan sinida,
4. penurunan difusi oksigen dari alveoli ke darah, seperti pneumonia,
5. perfusi darah yang mengandung oksigen di jaringan yang buruk, seperti syok.
6. kerusakan ventilasi, seperti fraktur iga multipel atau trauma dada.
8. Pengkajian oksigenasi
9. Diagnosa yang mungkin muncul:
a. Bersihan jalan nafas
b. Kerusakan pertukaran gas
c. Pola nafas tidak efektif
d. Perfusi jaringan tidak efektif
10. Perencanaan - evaluasi

You might also like