Professional Documents
Culture Documents
Materi Matsama 2022
Materi Matsama 2022
C. Fungsi Sekolah
Fungsi sekolah adalah sebagai tempat masyarakat belajar karena memiliki
aturan/tata tertib kehidupan yang mengatur hubungan antara guru, pengelola
pendidikan siswa dalam PBM untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan dlam suasana yang dinamis.
E. Prinsip Sekolah
Sekolah sebagai Wiyata Mandala selain harus bertumpu pada masyarakat
sekitarnya, juga harus mencegah masuknya faham sikap dan perbuatan yang
secara sadar ataupun tidak dapat menimbulkan pertentangan antara sesama karena
perbedaan suku, agama, asal/usul/keturunan, tingkat sosial ekonomi serta
perbedaan paham politik. Sekolah tidak boleh hidup menyendiri melepaskan diri dari
tantangan sosial budaya dalam masyarakat tempat sekolah itu berada. Sekolah juga
menjadi suri teladan bagi kehidupan masyarakat sekitarnya, serta mampu mencegah
masuknya sikap dan perbuatan yang akan menimbulkan pertentangan. Untuk itu
sekolah memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut :
1. Sekolah sebagai wadah/lembaga yang memberikan bekal hidup. Dalam hal ini
sekolah seharusnya bukan hanya sekedar lembaga yang mencetak para
1
intelektual muda namun lebih dari itu sekolah harus menjadi rumah kedua yang
memberikan pelayanan dan pengalaman tentang hidup, mulai dari berorganisasi,
bermasyarakat (bersosialisasi), pendidikan lingkungan hidup (PLH) atau bahkan
pengalaman hidup yang sesungguhnya.
2. Sekolah sebagai institusi tempat peserta didik belajar dibawah bimbingan
pendidik. Bimbingan lebih dari sekedar pengajaran. Dalam bimbingan peran
pendidik berubah dari seorang pendidik menjadi seorang orangtua bahkan
menjadi seorang kakak.
3. Sekolah sebagai lembaga dengan pelayanan yang adil/merata bagi
stakeholdernya. Hal tersebut bisa berupa pemerataan kesempatan mendapatkan
transfer of knowledge, maupun transfer of experience, dengan tanpa
membedakan baik dari segi kemampuan ekonomi, kemampuan intelegensia, dan
juga kemampuan fisik (gagasan sekolah inklusi).
4. Sekolah sebagai lembaga pengembangan bakat dan minat siswa. Prinsip ini
sejalan dengan teori multiple intelligence (Howard Gardner) yang memandang
bahwa kecerdasan intelektual bukanlah satu-satunya yang perlu diperhatikan
oleh lembaga pendidikan, terutama sekolah. Kemampuan bersosialisasi,
kemampuan kinestik, kemampuan seni dan kemampuan-kemampuan lainnya
juga perlu diperhatikan secara seimbang.
5. Sekolah sebagai lembaga pembinaan potensi di luar intelegensi. Peningkatan
kemampuan intelektual, emosional maupun kemampuan-kemampuan lainnya
mendapat perhatian yang seimbang.
6. Sekolah harus memberikan perhatian serius untuk mengembangkan kemampuan
emosional dan sosial, kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi, kemampuan
bekerjasama dalam kelompok, dan lain-lain.
7. Sekolah sebagai wahana pengembangan sikap dan watak. Sikap sederhana,
jujur, terbuka, penuh toleransi, rela berkomunikasi dan berinteraksi, ramah tamah
dan bersahabat, cinta negara, cinta lingkungan, siap bantu membantu khususnya
kepada yang kurang beruntung merupakan sikap dan watak yang perlu dibentuk
di dalam lingkungan sekolah.
8. Sekolah sebagai wahana pendewasaan diri. Di dalam dunia yang berubah begitu
cepat, salah satu kompetensi dasar yang harus dimiliki tiap peserta didik adalah
kompetensi dasar: belajar secara mandiri. Dengan proses pendewasaan yang
diberikan di sekolah, pendidik tidak lagi perlu menjejali pemikiran peserta didik
dengan perintah. Lebih dari itu peserta didik akan mendapatkan sesuatu yang
jauh lebih besar ketika ia mencari dan mendapatkan apa yang ia butuhkan untuk
hidupnya.
9. Sekolah sebagai bagian dari masyarakat belajar (learning society). Sekolah
bukan hanya sebagai tempat pembelajaran bagi peserta didik, namun juga
seharusnya sekolah mampu menjadi pusat pembelajaran bagi masyarakat di
lingkungan sekitar.
F. Penggunaan Sekolah
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan yang diperuntukan sebagai tempat
proses kegiatan belajar mengajar, tidak diperbolehkan dijadikan sebagai tempat :
1. Ajang promosi /penjualan produk-produk perniagaan yang tidak berhubungan
dengan pendidikan.
2. Sekolah merupakan lingkungan bebas rokok bagi semua pihak.
3. Penyebaran aliran sesat atau penyebarluasan aliran agama tertentu yang
bertentangan dengan undang-undang.
4. Propaganda politik/kampanye.
5. Shooting film dan atau sinetron tanpa seijin Pemerintah Daerah.
6. . Kegiatan-kegiatan yang dapat menimbulkan kerusakan, perpecahan, dan
perselisihan, sehingga menjadikan suasana sekolah tidak kondusif.
2
2. Untuk menjadikan sekolah sesuai dengan tujuan dan fungsinya, perlu dilakukan
penataan Wiyata Mandala di sekolah melalui langkah-langkah :
a) Meningkatkan koordinasi dan konsolidasai sesama warga sekolah untuk
dapat mencegah sedini mungkin adanya kegiatan dan tindakan yang dapat
mengganggu proses belajar mengajar.
b) Melaksanakan tata tertib sekolah secara konsisten dan berkelanjutan.
c) Melakukan koordinasi dengan Komite sekolah dan pihak keamanan setempat
untuk terselenggaranya ketahanan sekolah.
d) Mengadakan penyuluhan bagi orangtua dan siswa yang bermasalah
e) Mengadakan penyuluhan dan pembinanan kesadaran hukum bagi siswa.
f) Pembinaan dan pengembangan keimanan, ketaqwaan, etika bermoral
Pancasila, kepribadian sopan santun dan berdisiplin.
g) Pengembangan logika para siswa, rajin belajar, gairah menulis, gemar
membaca/ informasi/penemuan para ahli.
h) Mengikutsertakan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler dan pengembangan
diri.
i) Mengadakan karya wisata dalam rangka pengembangan iptek.
3
2. Tahap Represif Upaya untuk menindak siswa yang telah melanggar peraturan-
peraturan dan tata tertib sekolah. Upaya Represif seperti :
a) Mendamaikan para pihak yang terlibat perselisihan berikut orangtua/pendidik
pembinanya.
b) Membatasi areal tempat terjadinya aksi.
c) Menetralisir isu-isu yang berkembang dan mencegah timbulnya isu-isu baru.
d) Berkoordinasi dengan pihak keamanan apabila terdapat pihak luar sekolah
yang melanggar keamanan, ketertiban dan perbuatan kriminalitas di
lingkungan sekolah.
e) Mengungkap lebih lanjut keterlibatan pihak luar sekolah atas kasus yang
timbul dan menyelesaikan secara hukum.
f) Mengikutsertakan para ahli untuk mengadakan bimbingan dan penyuluhan.
g) Memberikan sanksi sesuai tata tertib yang berlaku.
KURIKULUM MADRASAH
Aspek Penilaian
1) Pengetahuan
Aspek pengetahuan merupakan aspek yang ada di dalam materi pembelajaran untuk
menmbah wawasan siswa di suatu bidang. Di dalam struktur kurikulum ini, jenjang
SD memiliki pengetahuan sebanyak 20% dan 80% aspek karakter, jenjang SMP
memiliki bobot pengetahuan 40% dan 60% aspek karakter, dan jenjang SMA memiliki
bobot pengetahuan 80% dan 20% aspek karakter. Pada Kurikulum 2013 memang
diintergrasikan dengan pendidikan karakter yang sebelumnya telah dicanangkan
pemerintah sebelum terbentuknya kurikulum ini.
2) Keterampilan
Aspek keterampilan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam
membuat, melaksanakan, dan mengerjakan suatu soal atau proyek sehingga siswa
dapat terlatif sifat ilmiah dan karakter yang merujuk pada aspek keterampilan. Aspek
keterampilan dapat berupa keterampilan pengerjaan soal,keterampilan pengerjaan
dan pelaksanaan proyek, keterampilan membuat teks, dan keterampilan dalam
menjawab soal lisan.
3) Sikap dan Perilaku
Aspek penilaian sikap dan perilaku merupakan aspek penilaian dengan menilai sikap
dan perilaku peserta didik selama proses pembelajaran. Aspek penilaian ini dinilai
oleh guru dalam jurnal harian, teman sejawat dalam sebuah lembaran nilai, dan
diambil oleh diri masing-masing siswa.
Tata krama merupakan bagian dari norma yang ada di sekolah dan lingkungan
masyarakat yang harus dipertahankan dan dikembangkan. Tata krama adalah
kebiasaan akan sopan santun, bertindak tutur yang baik dan berbudi pekerti yang luhur.
Orang yang mengenal dan menerapkan tata krama akan menampilkan
penampilan yang menarik, yang akan tercermin dari perbuatan dan tingkah laku.
Buatlah hidup laksana seekor lebah, yang selalu memberi kebaikan pada makhluk lain,
yang menghasilkan madu untuk orang banyak.
Tata krama semestinya dilaksanakan baik di lingkungan sekolah, keluarga dan
masyarakat .Di sekolah bertemu dengan teman, guru pegawai. Semua perlu dibiasakan,
sehingga menjadi pedoman dalam bertindak dan bertutur sapa. Pikirlah dahulu sebelum
berbicara, renungkan dahulu sebelum bertindak, dan penyesalan datang dibelakang
hari.
Disiplin merupakan sikap mental yang mengandung kerelaan, untuk memenuhi
semua ketentuan baik norma atau peraturan yang berlaku, dalam melaksanakan tugas
sekolah dengan rasa ikhlas dan tanggung jawab. Hal-hal yang perlu dilakukan
melaksanakan disiplin dan peraturan sekolah adalah menjaga nama baik pribadi dan
keluarga serta almamater. Saling menghormati sesama, guru, pegawai, dan manusia
lainnya serta berbudi pekerti luhur.
“Selain Otak, Mulut, Sikap, dan Tingkah Laku juga perlu di sekolahkan loh….!”
Tata Tertib Madrasah merupakan semua peraturan dan ketentuan yang telah
dibuat oleh pihak Madrasah. Tujuannya adalah untuk menciptakan suasana di
lingkungan Madrasah yang aman dan juga nyaman. Setiap sekolah pasti mempunyai
peraturan yang berbeda satu dengan lainnya. Namun isinya sama-sama mencerminkan
nilai-nilai yang positif dan tidak ada nilai negative di dalamnya.
9
3. Melakukan pelanggaran dengan jumlah poin 31-50, diberi peringatan keras dan
atau membuat surat pernyataan yang diketahui orang tua wali, wali kelas serta
kepala madrasah.
4. Melakukan pelanggaran dengan jumlah poin 51-75, orang tua/ wali diundang ke
madrasah untuk bersama petugas BK dan TATIBSI mengadakan kegiatan
pembinaan.
5. Melakukan pelanggaran dengan jumlah poin 76-95, diserahkan kepada orang tua
selama 3 (tiga ) hari dan dapat masuk kembali bersama orang tua.
6. Melakukan pelanggaran dengan jumlah poin 96-100, dikembalikan kepada orang
tua dan dipersilahkan mengajukan permohonan pindah sekolah/madrasah.
Keterangan
1. Tidak masuk sekolah tanpa keterangan dikenakan poin.
2. Izin tidak masuk sekolah karena sakit harus melampirkan surat izin sakit dari
dokter/puskesmas atau orang tua wali datang ke sekolah mengizinkan anaknya
(bebas poin).
3. Izin tidak masuk sekolah urusan keluarga, kematian, dll harus disampaikan oleh
orang tua / wali kepada pihak sekolah.
4. Izin tanpa disampaikan orang tua/ wali datang ke sekolah dianggap alpa dikenakan
poin.
5. Datang terlambat 5 menit setelah tanda bel dikenakan poin.
C. Pembinaan Siswa
1. Semua pelanggaran tata tertib sekolah akan dilaksanakan pembinaan secara
bertahap sesuai dengan kualitas pelanggaran yang dilakukan.
2. Hasil pembinaan disepakati bersama antara siswa dengan petugas tatibsi, kemudian
dicatat sebagai data pelanggaran siswa.
3. Hasil pembinaan dijadikan bahan pertimbangan penilaian non akademik siswa yang
bersangkutan
4. Partisipasi orang tua/ wali
a. Panggilan siswa
Setiap terdapat pelanggaran dengan jumlah poin tertentu akan dilakukan
pembinaan dengan mengundang orang tua siswa;
Apabila orang tua tidak memenuhi undangan dari sekolah/ madrasah maka
siswa yang bersangkutan tidak diperkenankan mengikuti pelajaran hingga
orang tua/ walinya hadir ke sekolah.
b. Semua orang tua/ wali siswa di mohon secara sadar dan positif membantu agar
peraturan tata tertib siswa dapat terlaksana dan ditaati.
A. OSIS
1. Pengertian OSIS
1). Secara Semantis :
Di dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah Nomor 226/C/Kep/0/1992 disebutkan bahwa organisasi
kesiswaan di sekolah adalah OSIS.OSIS adalah Organisasi Intra Sekolah.
Masing-masing katamempunyai pengertian :
a. Organisasi, Secara umum adalah kelompok kerjasama antara pribadi
yangdiadakan untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi dalam halini
dimaksudkan sebagai satuan atau kelompok kerjasama parasiswa yang
dibentuk dalam usaha mencapai tujuanbersama, yaitu mendukung
terwujudnya pembinaan kesiswaan.
b. Siswa, adalah peserta didik pada satuan pendidikan dasar dan
menengah
c. Intra, berarti terletak di dalam dan di antara. Sehingga suatu
organisasi siswa yang ada di dalam dan di lingkungan sekolah
yang bersangkutan.
d. Sekolah adalah satuan pendidikan tempat menyelenggarakan
kegiatan belajar mengajar, yang dalam hal ini Sekolah Dasar dan
Sekolah Menengah atau Sekolah/Madrasah yang sederajat
2).Secara Organisasi :
OSIS adalah satu-satunya wadah organisasi siswa yang sah di
sekolah. Oleh karena itu setiap sekolah wajib membentuk Organisasi
Siswa Intra Sekolah (OSIS), yang tidak mempunyai hubungan
organisatoris dengan OSIS di sekolah lain dan tidak menjadi
bagian/alat dari organisasi lain yang ada di luar sekolah.
4) Secara Sistemik :
Apabila OSIS dipandang sebagai suatu sistem, berarti OSIS sebagai
tempat kehidupan berkelompok siswa yang bekerjasama untuk
mencapai tujuan bersama.
Dalam hal ini OSIS dipandang sebagai suatu sistem, dimanasekumpulan para
siswa mengadakan koordinasi dalam upayamenciptakan suatu organisasi yang
mampu mencapai tujuan.Oleh karena OSIS Sebagai suatu sistem ditandai
beberapa ciri pokok, yaitu:
a. Berorientasi pada tujuan
b. Memiliki susunan kehidupan berkelompok
c. Memiliki sejumlah peranan
d. Terkoordinasi
e. Berkelanjutan dalam waktu tertentu.
11
2. Peranan
Salah satu ciri pokok suatu organisasi ialah memiliki berbagai macam fungsi dan
peranan.Demikianlah pada OSIS sebagai suatu organisasi memiliki pola beberapa
peranan atau fungsi dalam mencapai tujuan.
Sebagai suatu organisasi perlu pula memperhatikan faktor-faktor yang sangat
berperan, agar OSIS sebagai organisasi tetap hidup dalam arti tetap memiliki
kemampuan beradaptasi dengan lingkungan dan perkembagan. Ada beberapa
faktor yang perlu diperhatikan agar OSIS tetap eksis yaitu:
1. Sumber daya
2. Efisiensi
3. Koordinasi kegiatan sejalan dengan tujuan
4. Pembaharuan
5. Kemampuan beradaptasi dengan lingkungan luar
6. Terpenuhinya fungsi dan peran seluruh komponen.
B. Pramuka
Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang
menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata
"Pramuka" merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti Orang
Muda yang Suka Berkarya.
Pramuka merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi;
Pramuka Siaga (7-10 tahun), Pramuka Penggalang (11-15 tahun), Pramuka Penegak
(16-20 tahun) dan Pramuka Pandega (21-25 tahun).
Kelompok anggota yang lain yaitu Pembina Pramuka, Andalan Pramuka, Korps
Pelatih Pramuka, Pamong Saka Pramuka, Staf Kwartir dan Majelis Pembimbing.
Kepramukaan adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar
lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur,
terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan
Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi
pekerti luhur. Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan
dengan keadaan, kepentingan, dan perkembangan masyarakat, dan bangsa Indonesia.
Gerakan Pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka:
a. memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat
hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, berkecakapan hidup, sehat
jasmani, dan rohani;
b. menjadi warga negara yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara
Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan
berguna, yang dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama
bertanggungjawab atas pembangunan bangsa dan negara, memiliki kepedulian
terhadap sesama hidup dan alam lingkungan
Kode kehormatan dalam Gerakan Pramuka terdiri dari Tiga Janji yang disebut "Trisatya"
dan Sepuluh Moral yang disebut "Dasadarma".
Trisatya Pramuka: Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia, mengamalkan Pancasila
Menolong Sesama Hidup dan Mempersiapkan diri/ikut serta membangun
masyarakat
Menepati dasa darma
Dasadarma Pramuka
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Cinta Alam dan kasih sayang sesama manusia
3. Patriot yang sopan dan kesatria
4. patuh dan suka bermusyawarah
5. Rela menolong dan tabah
6. rajin, terampil dan gembira
7. Hemat, cermat dan bersahaja
12
8. Disiplin, berani dan setia
9. bertanggung jawab dan dapat dipercaya
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan
Dalam Rapat Bersama antara Kemdikbud, Kemenpora, dan Kwarnas dalam kegiatan
“Pembahasan Kegiatan Kepramukaan Sebagai Ekstrakurikuler Wajib Pada Semua
Jenjang Sekolah dalam Implementasi Kurikulum 2013”.Semua siswa diwajibkan
mengikuti kegiatan Kepramukaan.
C. LDM
Lembaga Dakwah Madrasah (LDM) merupakan kegiatan siswa dibidang
keagamaan.Jika di SMA kegiatan seperti ini sering dinamakan dengan Rohis.Namun di
MAN Pangkalan Balai dikenal dengan istilah LDM.LDM didirikan di Manpaba pada
tahun 2004/2005.
Tidak semua siswa menjadi anggota LDM ini, hanya siswa yang aktif pada kegiatan
ini saja yang berstatus anggota.
Kegiatan-kegiatan LDM adalah sebagai berikut :
Mentoring : Belajar Islam lewat metode kelompok setiap minggu.
Rihlah : Belajar Islam di alam terbuka.
Mabit : Malam bina iman dan taqwa
BTQ : Baca tulis Al-Quran
Tahsin : Memperbaiki bacaan Al-Qur'an dengan Tajwid.
Tahfizh : Menghafal Al-Qur'an one day one ayat (sehari 1 ayat).
Training motivasi : Menyeimbangkan IQ, SQ, dan EQ.
Kelompok belajar : Untuk mencetak muslim berprestasi.
D. Paskibraka
Paskibraka adalah singkatan dari Pasukan Pengibar Bendera
Pusaka dengan tugas utamanya mengibarkan duplikat bendera pusaka
dalam upacara peringatan proklamasi kemerdekaan Indonesia di 3
tempat, yakni tingkat kabupaten/kota (di kantor bupati/wali kota),
provinsi (di kantor gubernur), dan nasional (Istana Merdeka).
Paskibraka diawali dengan seleksi dari tingkat Kota/Kabupaten pada
bulan Maret dan April, kemudian yang lolos ke tingkat Caprov/NAS (Calon Provinsi-
Nasional) akan diutus ke Paskibraka tingkat Provinsi, dan di tingkat Provinsi tersebut
akan dilakukan seleksi untuk diutus ke tingkat Nasional dengan pasangan satu putri dan
satu putra terbaik.
Menjelang 17 Agustus biasanya seminggu sebelum 17 agustus atau lebih akan
dilakukan Karantina untuk anggota calon Paskibraka yang akan bertugas pada HUT-RI,
pada Karantina ini anggota calon Paskibraka ini ditempatkan di asrama, pada
Karantina ini mereka berlatih terus menerus untuk penugasan dengan melakukan gladi
bersih dan gladi kotor dan sehari sebelum 17 agustus mereka melakukan Pengukuhan
yang jatuh pada 16 Agustus, dan keesokan harinya anggota Paskibraka melakukan
penugasan pagi (pengibaran) dan sore (penurunan).
Siswa manpaba sudah banyak yang menjadi anggota Paskibraka baik ditingkat
Kabupaten maupun Provinsi.Rata-rata 3 orang siswa terpilih setiap tahunnya menjadi
anggota paskibraka.
E. PMR
Palang Merah Remaja atau (PMR) merupakan suatu wadah atau organisasi
kepemudaan binaan dari Palang Merah Indonesia yang berpusat di sekolah-sekolah.
Salah satu ekstrakurikuler yang menekankan nilai karakter pada siswa, yaitu kegiatan
ekstrakurikuler Palang Merah Remaja yang berkaitan dengan dimensi sosial,
merupakan salah satu kegiatan yang bergerak dalam bidang kemanusiaan.
Kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah Remaja merupakan salah satu kegiatan
yang berperan penting di sekolah. PMR bertujuan menciptakan siswa untuk dapat
memiliki rasa tanggung jawab baik di sekolah maupun di masyarakat.
13
Anggota PMR merupakan salah satu kekuatan PMI dalam melaksanakan
kegiatan-kegiatan kemanusiaan di bidang kesehatan dan siaga bencana,
mempromosikan Prinsip-Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah
Internasional, serta mengembangkan kapasitas organisasi PMI.
Palang Merah Remaja atau PMR adalah suatu organisasi kepemudaan binaan
dari Palang Merah Indonesia yang berpusat di sekolah-sekolah ataupun kelompok-
kelompok masyarakat (sanggar, kelompok belajar, dll.) dan bertujuan memberitahukan
pengetahuan dasar kepada siswa sekolah dalam bidang yang berhubungan dengan
kegiatan kemanusiaan.
Untuk mendirikan atau menjadi anggota palang merah remaja di sekolah, harus
diadakan Pendidikan dan Pelatihan untuk lebih mengenal apa itu sebenarnya PMR dan
sejarahnya mengapa sampai ada di Indonesia, dan pada diklat ini para peserta juga
mendapatkan sertifikat dari PMI. Dan baru dianggap resmi menjadi anggota palang
merah apabila sudah mengikuti seluruh kegiatan yang diadakan oleh palang merah
remaja di sekolah.
PMI mengeluarkan kebijakan pembinaan PMR:
1. Remaja merupakan prioritas pembinaan, baik dalam keanggotaan maupun kegiatan
kepalangmerahan.
2. Remaja berperan penting dalam pengembangan kegiatan kepalangmerahan.
3. Remaja berperan penting dalam perencanaan, pelaksanaan kegiatan dan proses
pengambilan keputusan untuk kegiatan PMI.
4. Remaja adalah kader relawan.
5. Remaja calon pemimpin PMI masa depan.
Dikenal ada 3 tingkatan PMR sesuai dengan jenjang pendidikan atau usianya
1. PMR Mula adalah PMR dengan tingkatan setara pelajar (10-12 tahun). Warna
syal/slayer Hijau
2. PMR Madya adalah PMR dengan tingkatan setara pelajar (12-15 tahun). Warna
syal/slayer Biru Langit
3. PMR Wira adalah PMR dengan tingkatan setara pelajar (15-20 tahun). Warna
syal/slayer Kuning cerah
F. PKS
Patroli Keamanan Sekolah atau dapat disingkat PKS adalah salah satu jenis
kegiatan ekstrakurikuler yang umum ditemui di Indonesia yang dibentuk 5 Mei 1965.
Didasarkan oleh rasa memiliki terhadap sekolah didalam menjaga ketertiban dan
keamanannnya, maka para pelajar mewujudkan hal tersebut kedalam suatu wadah
organisasi guna mempermudah pengkoodinasiannya.Untuk itulah maka pada tanggal 5
Mei 1975 dibentuklah suatu wadah yang bernama Polisi Keamanan Sekolah.Pada saat
itulah ruang lingkup tugas yang diemban Polisi Keamanan Sekolah masih sempit, yaitu
hanya sebatas menjaga keamanan sekolah dari tindakan-tindakan yang dilakukan oleh
siswa tersebut. Untuk memperluas ruang lingkup dari tugas Polisi Keamanan Sekolah,
14
maka pada tanggal 5 Juni 1975 Polisi Keamanan Sekolah diganti namanya dengan
Patroli Keamanan Sekolah dengan persetujuan dari Bapak Letkol Anton Soejarwo.
Tugas PKS adalah mengatur lalu lintas silingkungan sekolah dan lingkungan
sekitar sekolah, terutama pada saat menyebrangkan siswa-siswi yang akan menuju
kesekolah maupun yang akan meninggalkan sekolah. PKS juga dapat bertugas
ditempat-tempat lain yang sedang melaksanakan kegiatan sekolah, umpamanya pada
saat kegiatan Porseni, menyambut perayaan hari-hari besar dan kegiatan lainnya.
Walaupun semata-mata PKS bertugas untuk kawan-kawan se-sekolahnya,
dibenarkan juga kalau mereka melaksanakan tugasnya terhadap pemakai jalan lain,
seperti menyebrangkan siswa-siswi dari sekolah lain. Orang lanjut usia atau siapa saja
yang ada di tempat itu dan memerlukan pertolongan, bahkan anggota PKS pun bisa
membantu tugas para Polisi yang ada dijalan.
Setelah melewati masa pendidikan minimal 12 kali masa latihan (3 bulan). Para
siswa yang dinyatakan lulus akan dilantik oleh inspektur upacara pada saat penutupan
yang dimaksud inspektur upacara adalah bapak Gubernur atau Kapolda atau yang
mewakili.
Pada waktu pelantikan setelah salah satu dari peserta didik mendapatkan
penyematan tanda PKS (Lencana) dan diterimanya kelengkapan lainnya serta piagam
tanda lulus maka semua anggota yang mengikuti kegiatan pendidikan telah syah
menjadi anggota PKS. Keanggotaan ini akan batal atau berakhir pada waktu yang
bersangkutan telah pindah kelain daerah atau telah lulus dari sekolahnya dan
melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi.
Janji Patroli Keamanan Sekolah
Kami anggota Patroli Keamanan Sekolah berjanji :
1. Akan menjungjung tinggi serta setia kepada
Pancasila dan Undang-Undang dasar 1945.
2. Akan menjungjung tinggi harkat dan martabat
Patroli Kemanan Sekolah
3. Dengan rasa sukarela akan berbakti kepada para pelajar pada khususnya dan
masyarakat pemakai jalan pada umumnya.
4. Akan bekerja dengan penuh berdisiplin serta tekun sehinga keamanan, ketertiban
dan kelancaran lalu lintas akan benar-benar terwujud.
H. Jurnalistik Siswa
Dalam Kamus Besar Indonesia disebutkan hahwa jurnalistik adalah pekerjaan
mengumpulkan, menulis, mengedit dan menerbitkan berita di surat kabar dan
sebagainya, yang menyangkut kewartawanan dan persuratkabaran.
Ekstrakulikuler Jurnalistik, dimaksudkan untuk membangun kelompok-kelompok
jurnalistik di tingkat siswa. Hal ini merupakan upaya pensiasatan untuk kalangan siswa
mengisi waktu senggangnya selepas kegiatan pendidikan wajib di sekolah. Selain itu,
ekskul jurnalistik juga sebagai sarana peserta didik mengemabangkan minat dan
bakatnya dalam ilmu jurnalistik seperti mempersiapkan, menulis, menyunting sampai
penyampaian informasi ke publik khususnya di lingkungan sekolah dengan
memanfaatkan berbagai media baik itu media cetak atau media elektronik.
Biasanya, sekolah-sekolah memiliki media majalah dinding atau majalah sekolah
sebagai media untuk meyampaikan informasi beragam yang berkaitan dengan informasi
seputar sekolah maupun informasi lainnya yang bermanfaat sebagai sarana untuk
memngekspresikan kreatifitas siswa dalam hal jurnalistik. Namun, kegiatan jurnalistik
15
tidak berhenti begitu saja seusai majalah dinding dikreasi atau majalah/tabloid sekolah
diterbitkan.
Dengan perkembangan teknologi di zaman sekarang, media internet menjadi
salah satu diantara media lainnya yang sangat layak digunakan dalam menyebarkan
informasi. Maka dari itu, siswa juga dapat berkreatifitas dalam media internet
diantaranya adalah melalui blog dan hal yang semacamnya.
Dalam Ekstrakurikuler ini ada banyak pendalaman yang bisa dilakukan untuk
lebih mengasah bakat dan kemampuan jurnalistik seseorang, Maka dari itu, disini kami
hadir untuk menjadi solusi bagi siswa yang ingin mengekspresikan kreatifitasnnya
dalam menulis, fotografer, videografer dan hal yang semacamnya supaya dapat
mengembangkan minat ataupun bakatnya dalam jurnalistik.
Kegiatan jangka pendek : Mengadakan kajian materi untuk memperdalam keilmuan
dalam jurnalistik; membuat konten-konten informasi yang menarik, kreatif dan
bermanfaat untuk mengisi mading sekolah; mengupdate berita-berita terbaru seputar
kegiatan sekolah untuk di informasikan melalui media mading/majalah/blog jurnalistik.
Kegiatan jangka panjang : membuat video dokumenter sekolah sebagai sarana untuk
menginformasikan kebiasaan positif dan kegiatan-kegiatan di sekolah selama 1 tahun;
menerbitkan majalah sekolah minimal per 1 semester maksimal per 1 tahun; membuat
website jurnalistik sekolah sebagai sarana informasi mengenai semua kegiatan
ektrakurikuler jurnalistik.
Sudah sepatutnya setiap pengguna jalan raya wajib untuk mematuhi tata tertib
lalu lintas. Beragam pengaman juga harus digunakan oleh pengguna jalan raya, agar
keselamatan selalu terjaga.
Pasalnya saat ini angka kecelakaan di Indonesia masih cenderung tinggi. Untuk
itu, peraturan lalu lintas seyogyanya harus dipatuhi.
, apakah kamu sudah mengetahui, apa saja tata tertib lalu lintas yang harus
kamu lakukan. Sebelum menjalankan sepeda motor di atas aspal. Setidaknya ada tujuh
tata tertib lalu lintas dasar yang wajib kamu ketahui dan lakukan. Apa saja? Simak
ulasan lengkapnya berikut ini :
1. Pengendara Wajib Punya SIM, Menjadi Bagian Penting Dalam Tata Tertib Lalu Lintas
Salah satu peraturan lalu lintas wajib dipatuhi oleh pengendara adalah memiliki Surat
Izin Mengemudi (SIM). Karena SIM merupakan syarat mutlak untuk dapat
mengendari motor kesayangan di jalanan.
Aturan ini bukan hanya berlaku bagi pengendara roda dua saja. Namun SIM juga
harus dimiliki oleh pengendara roda empat. Bagi yang belum memiliki SIM segera
datang ke Polres untuk pembuatan SIM.
16
Rambu-rambu lalu lintas memang difungsikan untuk memandu pengguna jalan raya.
Supaya tetap aman dan selamat sampai tujuan. Bagi kamu yang melanggar rambu-
rambu lalu lintas pastinya terancam dikenakan sanksi.
Oleh karena itu, ketika berkendara jangan pernah anggap remeh rambu-rambu yang
berlaku.
Setidaknya kamu harus tahu, rambu-rambu tersebut sejatinya bukan untuk dilanggar.
Karena dengan taat berlalu lintas, dapat mencegah kamu kecelakaan ataupun hal-hal
yang tidak diinginkan.
4. Patuhi Batas Kecepatan Maksimum
Setiap daerah dan negara tentunya memiliki batas kecepatan masing-masing. Oleh
karena itu, sebelum berpergian kamu wajib mengetahui tata tertib lalu lintas daerah
yang kamu tuju.
Terlebih ketika kamu ke luar negeri. Kamu wajib mencari tahu informasi mengenai
tata tertib lalu lintas yang berlaku termasuk batas kecepatan yang diperbolehkan di
masing-masing daerah.
Tentunya setiap daerah memiliki regulasi yang berbeda-beda. Saat berkendara di
dalam kota dan saat berada di jalan tol.
Berdasarkan undang-undang yang berlaku di Indonesia, apabila kamu melanggar
batas kecepatan maksimal bisa dikenakan sanksi.
Perlu diketahui, sanksinya mulai dari kurungan dua bulan penjara sampai dengan
denda tilang maksimal Rp 500 ribu.
18