You are on page 1of 16

PANDUAN

PRAKTIKUM DASAR PENGUKURAN LISTRIK


TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS JAMBI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat Rahmat-
Nya saya bisa menyelesaikan Panduan praktikum yang berjudul Panduan praktikum dasar
pengukuran listrik. Panduan ini dibuat guna membantu dalam pelaksanaan praktikum mata
kuliah dasar pengukuran listrik. Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu sehingga modul ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Panduan ini
masih jauh dari sempurna,oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
saya harapkan demi sempurnanya panduanl ini.
Semoga panduan ini memberikan informasi bagi siapapun dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Jambi, 21 Desember 2020
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................................................
BAB I PENGENALAN ALAT ................................................................................................................
BAB II MULTIMETER..........................................................................................................................
BAB III TANG AMPERE.......................................................................................................................
BAB IV EARTH TESTER ......................................................................................................................
BAB V OSILOSCOPE ............................................................................................................................
BAB 1
PENGENALAN ALAT UKUR LISTRIK

I. Judul : Pengenalan Alat


II. Tujuan :
- Dapat menggunakan multimeter dengan tepat
- Dapat menggunakan tang meter
- Dapat menggunakan earth tesrer
- Dapat menggunakan osiloscop

III. Manfaat : Mahasiswa dapat mempelajari serta menggunakan alat ukur listrik,
(multimeter, tang ampere, ossiloscop, eart tester).
IV. Dasar Teori
Multimeter merupakan alat ukur listrik untuk mengukur arus tegangan dan hambatan
listrik. Alat ini memiliki suatu besaran meteran dan sistem selektor pusat sehingga dapat
digunakan untuk mengukur. Alat ini juga memiliki kepekaan yang rendah terhadap
pengukuran dalam rangkain semikonduktor elektronik model yang memiliki impedensi
tinggi dari tegangan rendah.
CRU atau osiloscop adalah alat ukur untuk menampilkan dan mengukur tegangan
searah dan tegangan sinusoida. Seberkas sinar elektron yang dihasilkan tabung katoda
diurutkan layar fusfer yang akan berpencar jika terkena elektron, sehingga tempat itu
dapat terikat. Kemudian berkas diukur horizontal dan vertikel impedensi yang dihasilkan
osiloscop bisa ditentukan konstan.
Tang ampere yaitu alat yang berfungsi untuk mengukur besarnya arus listrik. tang
ampere adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur arus tegangan dan daya
tahan dalam jumlah yang besar tanpa memutus sirkuit tang ampere digunakan untuk
mengukur arus listrik caranya cukup masukan alat satu kabel kedalam mulut tang
ampere.
Earth meter adalah salah satu alat untuk menghitung hambatan tanah komponen yang
terdapat pada eart meter.
- Selector switch yang letaknya di tengah
- Tombol push button warna merah
- Penjepit kabel
- Galvanometer
- Voltmeter
V. Alat & Bahan
a. Multimeter
b. Tang ampere
c. Osiloskop
d. Resistor
e. Kapasitor
f. Induktor
g. Project board
h. Power supply
i. Earth tester
VI. Cara kerja
A. Multimeter
- Buatlah atau pasangkan resistor pada breadbord
- Beri sumber arus dari power supply
- kemudian atur skala pada multimeter AC atau DC untuk tegangan
amperemeter untuk arus dan ohmmeter untuk resistansi
- Lakukan percobaan menggunakan resistor 100Ω, 220Ω, 330Ω.
B. Tang ampere
- Tekan tombol hold ( induktansi )
- Putar switch ke arah A ( ampere )
- Tekan tombol di sebelah kanan untuk membuka magnet yang seperti tank
- Kalungkan tang ampere pada kabel
- Membaca nilai arus yang tertera pada layar display
C. Osiloskop
- Nyalakan osiloskop
- Hubungkan probe positif pada terminal kalibrasi
- Ubah pada pilihan tombol trigger sesuaikan an-nur rel yang digunakan
- Atur volt/div dan Time/div sampai gelombang terlihat jelas
- Kemudian untuk melihat VPP dihitung dengan jumlah kotak horizontal X
V/div yang digunakan
D. Earth meter
- Persiapkan alat dan bahan praktiknya
- Mencari tempat untuk penanaman elektroda
- Mengukur jarak 5 sampai 10 meter dari elektrode untuk tempat penanaman
elektroda pembantu kemudian menanamnya
- mengukur 5-10 m dari elektroda pembantu 1 untuk tempat penanaman
elektrode pembantu 2 kemudian menanamnya
- Memasang kabel penghubung antara eat m dengan elektroda dan elektroda
pembantu 1 dan 2
- Pada switch kita pilih mode Ohm
- Tekan push button
- kita harus mengecek kembali instalasi kabel
- Mengukur ohmmeter sampai nilai voltage pada galvanometer "0 voult"
- Membaca nilai resistansi yang terbaca pada alat tersebut itu nilai resistansi
tanah
- Mencatat hasilnya

VII. Data hasil Pengamatan

NO NAMA ALAT GAMBAR


1 Multimeter
2 TangAmpere
3 Osiloscope
4 Earth tester
5 Powersuply
6 ProjectBoard
7 Resistor

VIII. Pembahasan
IX. Kesimpulan
X. Daftar pustaka
BAB 2
MULTIMETER
I. Judul : MultiMeter
II. Tujuan :
- Mengenal jenis-jenis multimeter.
- Memahami penggunaan multimeter
III. Manfaat :
- Mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis multimeter
- Mahasiswa dapat memahami penggunaan dari multimeter
IV. Dasar Teori :
Alat-alat yang mengukur tegangan, arus listrik, dan hambatan disebut
voltmeter, amperemeter, dan ohmmeter. Umumnya ketiga alat ini sudah menyatu
dalam sebuah multimeter yang dapat dipilih kegunaannya dari satu ke lainnya.
Multimeter merupakan suatu piranti elektronik yang digunakan untuk mengukur
besaran-besaran listrik. Besaran-besaran ini biasanya berupa arus searah (IDC),
tegangan searah (VDC), tegangan bolak-balik (VAC) dan hambatan (R). Pada
beberapa mulimeter tertentu dilengkapi untuk pengukuran dilengkapi untuk
pengukuran arus bolak-balik (IAC), tegangan potong diode (cut-in volage of diode,
Vcut) penentuan kaki dan jenis transistor serta nilai penguatannya (h fe). Multimeter
mempunyai saklar pemilih fungsi, yaitu untuk :
- Arus searah (DC mA)
- Tegangan searah (V. DC)
- Tegangan bolak-balik (V. AC)
- Tahanan (Ohm)

V. Alat dan Bahan


- Alat
1. Multimeter
2. Breadboard
3. Kabel Jumper
- Bahan
1. Resistor (100, 220, 330)

VI. Langkah Kerja


- Buatlah atau pasangkan resistor pada breadboard
- Kemudian sambungkan daya dari powersuply 2v
- Sambungkan pada resistor 100Ω lalu ukur arus dan tegangannya dengan
mengatur pilihan pada multimeter
- Cata hasil arus dan tegangan yang telah diukur
- Sambungkan pada resistor 220Ω lalu ukur arus dan tegangannya dengan
mengatur pilihan pada multimeter
- Cata hasil arus dan tegangan yang telah diukur
- Sambungkan pada resistor 330Ω lalu ukur arus dan tegangannya dengan
mengatur pilihan pada multimeter
- Cata hasil arus dan tegangan yang telah diukur
-Untuk menghitung arus yang mengalir pada resistor gunakan rumus I = V/R
-Untuk menghitung tegangan pada resistor gunakan rumus V= I.R
-Lakukan langkah awal sampai akhir dengan menggunakan tegangan input
yang berbeda
VII. Data hasil pengamatan
PowerSuply Besar arus Besar Tegangan
(v) 100Ω 220Ω 330Ω 100Ω 220Ω 330Ω
2
4
6
8
10

VIII. Pembahasan
IX. Kesimpulan
X. Daftar pustaka
XI. Dokumentasi
BAB 3
TANG AMPERE
I. Judul : Tang Ampere
II. Tujuan :
- Mengetahui cara kerja dari tang meter
- Mengetahui arus yang masuk pada rangkaian
III. Manfaat :
- Dapat mengetahui cara kerja dari tang meter tersebut
- Dapat mengetahui arus yang masuk pada rangkaian tersebut.
IV. Dasar Teori
Tang Ampere atau dalam bahasa Inggrisnya disebut dengan Clamp Meter
adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur arus listrik pada sebuah kabel
konduktor yang dialiri arus listrik dengan menggunakan dua rahang penjepitnya
(Clamp) tanpa harus memiliki kontak langsung dengan terminal listriknya.
Dengan demikian, kita tidak perlu mengganggu rangkaian listrik yang akan
diukur, cukup dengan ditempatkan pada sekeliling kabel listrik yang akan
diukur.Pada umumnya, Tang Ampere (Clamp Meter) yang terdapat di pasaran
memiliki fungsi sebagai Multimeter juga. Jadi selain terdapat dua rahang penjepit,
Clamp Meter juga memiliki dua probe yang dapat digunakan untuk mengukur
Resistansi, Tegangan AC, Tegangan DC dan bahkan ada model tertentu yang
dapat mengukur Frekuensi, Arus Listrik DC, Kapasitansi dan Suhu.
V. Alat Dan Bahan
- Tang Amper
- Kabel Jumper
- Breadboard
- Resistor (100 ohm, 220 ohm, 330 ohm)
- PowerSuply (2, 4, 6, 8 ,10)
VI. Langkah Kerja
- Putar atau setting Saklar Clamp Meter ke posisi Ampere Meter (biasanya
tertulis huruf A dengan gelombang sinus diatasnya).
- Tekan Trigger untuk membuka rahang Penjepit Clamp Meter atau Tang
Ampere.
- Jepitkan Rahang penjepit ke kabel Konduktor yang dialiri arus listrik AC
atau DC (Kabel Listrik berada di tengah-tengah rahang penjepit) kemudian
lepaskanTrigger Clamp Meter.
- Catatan : Jika kabel listrik tersebut belum dialiri listrik, hubungkan kabel
tersebut atau ON-kan perangkat yang ingin diukur arus listriknya.
- Baca Nilai Ampere yang tertera di layar Clamp Meter (Tang Ampere)
- Untuk menghitung arus yang mengalir pada resistor gunakan rumus I = V/R
VII. Data hasil pengamatan

Besar Beban Arus


(Resistor)
100 Ω
220 Ω
330 Ω
VIII. Pembahasan
IX. Kesimpulan
X. Daftar Pustaka
XI. Dokumentas
BAB 4
EARTH TESTER

I. Judul : Earth Tester


II. Tujuan :
- Mengukur tahanan tanah yang benar
III. Manfaat :
- Mahasiswa dapat mengukur tahanan tanah yang benar
IV. Dasar teori
Sistem pentanahan digunakan sebagai pengaman langsung terhadap peralatan dan
manusia bila terjadinya gangguan tanah atau kebocoran arus akibat kegagalan isolasi
dan tegangan lebih pada peralatan jaringan distribusi. Petir dapat menghasilkan arus
gangguan dan juga tegangan lebih dimana gangguan tersebut dapat dialirkan ke tanah
dengan menggunakan sistem pentanahan. Sistem pentanahan yang digunakan baik
untuk pentanahan netral dari suatu sistem tenaga listrik, pentanahan sistem penangkal
petir dan pentanahan untuk suatu peralatan khususnya dibidang telekomunikasi dan
elektronik perlu mendapatkan perhatian yang serius, karena pada prinsipnya
pentanahan tersebut merupakan dasar yang digunakan untuk suatu sistem proteksi.
Tidak jarang orang umum atau awam maupun seorang teknisi masih ada kekurangan
dalam memprediksikan nilai dari suatu hambatan pentanahan. Besaran yang sangat
dominan untuk diperhatikan dari suatu sistem Pentanahan adalah hambatan sistem
suatu sistem pentanahan tersebut.
Tujuan utama dari adanya grounding sistem pentanahan ini adalah untuk menciptakan
sebuah jalur yang low-impedance (tahanan rendah) terhadap permukaan bumi untuk
gelombang listrik dan transient voltage. Penerangan, arus listrik, circuit switching dan
electrostatic discharge adalah penyebab umum dari adanya sentakan listrik atau
transient voltage. Grounding sistem pentanahan yang efektif akan meminimalkan efek
tersebut. Pengukuran tahanan pentanahan bertujuan untuk mengetahui besarnya
tahanan pentahanan dari beberapa kondisi tanah.Nilai tahanan yang baik yaitu 0 Ω - 5
Ω. Untuk nilai tahanan di berbagai tempat itu berbeda sesuai dengan kondisi tanahnya.
Indonesia sendiri memiliki 3 kondisi tanah meliputi, tanah berair, tanah liat, dan tanah
berbatu.
V. Alat & bahan
- Martil
- Elektroda batang bantu
- Kabel penghubung
- Earth Resistance Tester
- Elektroda tes
VI. Cara kerja
- Siapkan peralatan yang dibutuhkan seperti earth tester.
- Menggali tanah sedalam 1 meter dengan lebar 6 cm
- Menyiapkan elektroda pengujian.
- Terminal 1 dihubungkan dengan ujung elektroda pentanahan.
- Terminal 2 dihubungkan dengan ujung elektroda arus.
- Terminal 3 dihubungkan dengan ujung elektroda tegangan.
- Setelah on maka jarum penunjuk akan menunjukan hasil pengukuran.
- lihat angka yang merupakan hasil dari pengukuran tahanan tanah posisi Ω.
VII. Data hasil pengamatan
Nilai tahanan hasil
Kedalaman Elektroda Elektroda pengukuran(Ω)

VIII. Pemabahasaan
IX. Kesimpulan
X. Daftar pustaka
XI. dokumentasi
BAB 5
OSILOSCOPE

I. Judul : Osiloscope
II. Tujuan :
- Dapat mengetahui fungsi tombol –tombol prngatur pada osiloskop
- Mampu mngkalibrasi osiloskop
- Dapat membaca osiloskop
III. Manfaat :
- Mahasiswa dapat mengetahui fungsi tombol –tombol prngatur pada osiloskop
- Mahasiswa mampu mengkalibrasi osiloskop
- Mahasiswa Dapat membaca osiloskop
IV. Dasar teori
Osiloskop adalah alat ukur besaran listrik yang dapat memetakan sinya listrik. Ada
beberapa jenis osiloskop digital berbasis computer, dan telah diimplementasikan, salah
satu jenis osiloskop digital berbasis computer menggunakan sound card yang
dikendalikan dibawah system operasi linux. Perangkat keras maupun perangkat yang
mengendalikannya telah diuji fungsi dan kebenarannya, dan sudah dapat berfungsi baik
dan benar,. Secara umum osiloskop berfungsi untuk menganalisa tingkah laku besaran
yang berubah-ubah terhadap waktu yang ditampilkan pada layar, untuk melihat bentuk
sinyal yang sedang diamati. Dengan osiloskop maka kita akan mengetahui berapa
frekuensi, periode dan tegangan dari sinyal dan mengukur sinyal.
Sebuah osiloskop akan secara kontinyu menghasilkan sebuah sinyal listrik yang
nilainya bervariasi terhadap waktu secara berulang-ulang. Karakteristik terpenting yang
dimiliki oleh sebuah osilator adalah bentuk gelombang, amplitude serta frekuensi dari
sinyal yang dibangkitkan op-amp atau rangkaian yang dirancang secara khusus yang
dapat digunakan sebagai komponen rangkaian pembentuk rangkaian osilator. Rangkaian
multivibrator astabil menggunakan op-amp untuk menghasilkan osilasi gelombang non-
siusoidal.
Multivibrator astabil mempunyai dua keadaan, namun tidak stabil pada salah satu
keadaam diantaranya dengan perkataan lain. Multivibrator akan berada pada salah satu
keadaannya selama sesaat dan kemudian berpindah ke keadaan yang lain. Disini
multivibrator tetap untul sesaat sebelum kembali kekeadaan semula. Perpindahan pulang
pergi berkesinambungan ini menghasilkan suatu gelombang segiempat dengan waktu
bangkit yang sangat cepat. Karena tidak dibutuhkan sinyal masukan untuk memperoleh
suatu keluaran.
Osiloskop digital gelombang yang akan ditampilkan terlebih dahulu melalui tahap
sampling (pencuplikan sinyal)dan kemudian data hasil sampling tersebut didapat secara
digital. Pada prinsipnya osiloskop digital bekerja dengan cara mencuplik
sinyal(sampling), menyimpan data, memproses data kemudian menampilkan data hasil
pemprosesan dan kemudian akan berulang kembali seperti itu.
V. Alat & bahan
- osiloskop
- Power supply

VI. Cara kerja


1. Kalibrasi Osiloscope
- Dihidupkan osiloskop dengan menekan tombol power
- Ditekan tombol DEFAUL SETUP untuk mengembalikan ke pengaturan standar
- Dihubungkan osiloskop dengan prode pada CH 1
- Dihubungkan prode positif ke ground
- Diamati gelombangnya dan diatur volt/div menjadi 2 V, agar jarak antara 2 titik 1
cm
- Diatur Time/Div menjadi 0,5 t
- Ditekan AUTO
- Posisi garis osiloskop ditempatkan berada tepat di sumbu x
- Jika ingin menggunakan 2 chanel, diulangi dengan langkah yang sama
2.Menghitung Tegangan
- Hidupkan osiloskop
- Kemudian ditekan tombol menu pada vertikal osiloskop
- Ditekan menu AC-GND-DC dan pilih DC
- Dihidupkan probe positif dan negarif ke power supply yang telah dihubungkan ke
sumber arus dengan tegangan 2V
- Diamati jumlah tegangannya
- Dicatat dalam tabel pengamatan
- Lakukan langkah dari awal sampai akhir dengan menggunkaan tegangan berbeda
VII. Data hasil pengamatan
TEGANGAN V/DIV T/DIV VPP
2V
4V
6V
8V
10 V

VIII. Pembahasan
IX. Kesimpulan
X. Daftar pustaka
XI. Dokumen
Format Penulisan laporan
1. Bagian Awal terdiri dari
a. Halaman Sampul
b. Halaman Ringkasan
c. Riwayat Hidup
d. Prakata
e. Daftar Isi
f. Daftar Tabel
g. Daftar Gambar
2. Format Pengetikan
a. Bahasa : Bahasa Indonesia baku
b. Jenis font : Bookman Old Style ukuran 10pt, untuk judul 12pt.
c. Ukuran Kertas : A4
d. Huruf Miring : Digunakan untuk kosakata atau kalimat dalam
bahasa asing.
e. Spasi : Jarak penngetikan antar baris 1,5 spasi.
f. Batas Tepi : Batas tepi kiri 4cm, kanan bawah dan atas 3cm.
g. Idensi : Baris pertama alenia baru menjorok ke dalam
1,25cm dari tepi kiri.
h. Penomoran : Penomoran diletakan di kanan atas (kecuali untuk
halaman yang mengandun judul bab diletakan dikanan bawah).
Angka romawi ( i, ii, iii dst..) digunakan untuk nomor halaman
mulai dari prakata sampai halaman daftar gambar. Angka arab (1, 2,
3 dst..) digunakan untuk nomor halaman pendahuluan sampai
halaman terakhir.
3. Penyajian tabel dan gambar
a. Tabel
 Tabel dibuat dengan format terbuka yaitu garis yang
dibutuhkan pada tabel adalah garis horizontal sebanyak 3
buah, yaitu 2 garis pada bagian atas untuk heading dan satu
garis penutup. Garis vertikal tidak dibuat
 Tabel disajikan dengan diberi nomor tabel
 Nomor dan judul diletakan diatas tabel. Penulisan Tabel
dan nomor urut ditulis tebal, cth : Tabel 1. Pengukuran
Arus
b. Gambar
 Tulisan gambar, nomor gambar diletakan dibawah gambar.
 Penulisan Gambar dan nomor ditulis tebal, cth : Gambar
1. Pengukuran Arus
 Gambar yang diambil dari website, jurnal harus
dicantumkan sumbernya dibawah keterangan gambar.
Lampiran : format cover

LAPORAN PRAKTIKUM
DASAR PENGUKURAN LISTRIK

DISUSUN OLEH :
ALDO TRI ILHAM ZK
M1A119009

DOSEN PENAMPUH :
MARDIAN PESLINOF, S.Si., M.Si.

PROGRAM STUDI TEKNIK ELKTRO


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS JAMBI
2022
Lampiran : cop (header) kertas

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR PENGUKURAN LISTRIK


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
ALDO TRI ILHAM ZK
M1A119009

You might also like