Professional Documents
Culture Documents
Tugas Hukum Ketenagakerjaan
Tugas Hukum Ketenagakerjaan
8
NAMA : Demas Ahmad Hasanuddin
NIM : 043412842
Soal no 1
Sumber: https://money.kompas.com/read/2020/11/02/201543326/pengusaha-
kenaikan-upah-minimum-menimbulkan-masalah-baru
Bila diteliti lebih jauh, penetapan UMR dan UMD ternyata tidak serta merta
menghilangkan problem gaji dan upah. Berikan analisis anda, mengapa
penetapan UMR dan UMD ternyata tidak serta merta menghilangkan problem
gaji/upah ini!
Soal no 2
Angel bekerja pada perusahaan Distribusi Buku sekolah. Sebelum diterima bekerja di
perusahaan tersebut, Angel telah menandatangani Surat Pernyataan tidak akan hamil
selama masa percobaan 2 tahun. Namun setelah 1 tahun bekerja Angel yang baru saja
menikah hamil. Atas dasar permasalahan tersebut Angel di PHK dari perusahaan
tempat ia bekerja
Soal no 3
Husni bekerja pada perusahaan PT. Mundur Selalu sebagai Design grafis dengan
skema Perjanjian Kerja Waktu Tertentu selama 2 tahun. Setelah 2 tahun perjanjian
kerja Husni berakhir, dan Husni menuntut diangkat sebagai karyawan tetap. Atas
permasalahan tersebut, Husni membuat pengaduan ke Dinas Ketenagakerjaan daerah
setempat.
Uraikan dan jelaskan apakah langkah-langkah yang dilakukan PT. Mundur Selalu
sudah tepat, dan berikan analisis hukumnya!
Jawaban :
1. UMR dan atau UMD/UMP diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor
Per-01/MEN/1999 dan diperbaharui pada tahun 2000 menjadi Peraturan Menteri
Tenaga Kerja Nomor Per-226/MEN/2000 tentang Upah Minimum.
dalam hal tersebut juga harus dipertimbangkan perbaikan jalan barang dan jasa
atau hasil produksi dalam pemasaran, sehingga pendapatan perusahaan pun
meningkat.
Adapun masalah saat ada kondisi upah sundulan, yang dapat menimbulkan
gejolak dan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan.
2. Hubungan hukum yang terjadi di antara pengusaha dengan pekerja dalam hal
ketenagakerjaan diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan, Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
Hal itu diatur dalam UU Cipta Kerja Pasal 81 angka 40 ayat 1 yang mengubah
Pasal 153 ayat 1 huruf d dan e UU Ketenagakerjaan. Konsekuensinya
perusahaan wajib mempekerjakan Kembali karyawan yang dipecat karena
alasan melahirkan.
3. Merujuk aturan terkini yakni UU Cipta Kerja, yang telah menghapus Pasal 59
ayat 1 UU Nomor 13 Tahun 2003 berbunyi,”Perjanjian kerja untuk waktu tertentu
(PKWT) hanya dapat dibuat untuk pekerjaan tertentu yang menurut jenis dan
sifat atau kegiatan pekerjaannya akan selesai dalam waktu tertentu,”.
Langkah Perusahaan Mundur Selalu sudah tepat, karena dalam UU Cipta Kerja,
pasal PKWT dihapus, konsekuensinya perusahaan tidak lagi memiliki batasan
waktu untuk melkukan perjanjian kontrak kerja dengan pekerjanya.
Referensi :
- BMP ADBI4336 Hukum Ketenagarakerjaan Universitas Terbuka
- Materi Inisiasi
- https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt5bd1d3ec5e529/kapan-status-
karyawan-berubah-dari-kontrak-menjadi-tetap/
- https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt4f2cbbf4c5f4c/hukumnya-
mewajibkan-karyawati-iresign-i-karena-hamil
- https://www.daya.id/usaha/artikel-daya/pengembangan-diri/uu-ketenagakerjaan-
mengatur-8-hak-wanita-ini