You are on page 1of 31

DEMOKRASI

DEMOKRASI

sebuah bentuk kekuasaan dari oleh /untuk rakyat


berasal dari bhs Yunani dēmokratía atau
kekuasaan rakyat, (dêmos “rakyat” dan Kratos
“kekuasaan“)
merujuk sistem politik yang muncul pada
pertengahan abad ke-5 dan ke-4 SM di negara
kota Yunani Kuno (Athena) , menyusul revolusi
rakyat tahun 508 SM.
DEMOKRASI

merupakan bentuk pemerintahan politik


yang kekuasaan pemerintahannya berasal
dari rakyat, baik secara langsung (demokrasi
langsung) atau melalui perwakilan
(demokrasi perwakilan).
PROF. DARDJI DARMO
DIHARJO, SH

Demokrasi pancasila adalah paham demokrasi yang


bersumber kepada kepribadian dan falsafah hidup
bangsa Indonesia yang perwujudannya seperti, dalam
ketentuan-ketentuan pembukaan UUD 1945.
PROF. DR. DRS.
NOTONEGORO, SH

Demokrasi pancasila adalah kerakyatan yang dipimpin


oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan
suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indoesia.
(pengertian senada dikemukakan Prof. Sri Soemantri, SH
dan Drs. S. Padmuji, MPA.)
PROF. SRI SOEMANTRI, SH

”Demokrasi adalah kerakyatan yg


dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan yg
mengandung semangat Ketuhanan Yg
Maha Esa, kemanusiaan yg adil dan
beradab, persatuan Indonesia”
PROF. S. PAMUDJI

”Demokrasi Indonesia adalah kerakyatan yang


dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan yang berketuhanan
Yang Maha Esa, Yang Berperikemanusiaan, yang
berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.

Semua pernyataan 3 prof mengandung sila ke – 4


YOSEFH A SCHMER

merupakan perencanaan institusional


untuk mencapai keputusan politik,
dimana individu-individu memperoleh
kekuasaan untuk memutuskan dengan
cara perjuangan kompetitif atas suara
rakyat
DEMOKRASI

- secara sederhana, berarti system pemerintahan


republic (pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat,
dan untuk rakyat)
- dalam pengertian kompleks berarti suatu
system pemerintahan yang mengabdi kepada
kepentingan rakyat tanpa memandang partisipasi
mereka dalam kehidupan politik
SALAH SATU PILAR DEMOKRASI

prinsip trias politica yang membagi ketiga kekuasaan


politik negara (eksekutif, yudikatif dan legislatif)
diwujudkan dalam tiga jenis lembaga negara yang saling
lepas (independen) dan berada dalam peringkat yang
sejajar satu sama lain.
Kesejajaran dan independensi ketiga jenis lembaga
negara, diperlukan agar saling mengawasi dan saling
mengontrol berdasarkan prinsip checks and balances
PRINSIP2 DEMOKRASI
(ALMADUDI)

soko guru demokrasi:


1. Kedaulatan rakyat;
2. Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah;
3. Kekuasaan mayoritas;
4. Hak-hak minoritas;
5. Jaminan hak asasi manusia;
6. Pemilihan yang bebas dan jujur;
7. Persamaan di depan hukum;
8. Proses hukum yang wajar;
9. Pembatasan pemerintah secara konstitusional;
10. Pluralisme sosial, ekonomi, dan politik;
11. Nilai-nilai tolerensi, pragmatisme, kerja sama, dan mufakat
DUA AZAS POKOK DEMOKRASI

- Pengakuan partisipasi rakyat dalam pemerintahan,


misal pemilihan wakil2 rakyat untuk lembaga perwakilan
rakyat sec. luber dan jurdil;

- Pengakuan hakikat dan martabat manusia, misal


adanya tindakan pemerintah untuk melindungi HAM
demi kepentingan bersama.
BUDAYA DEMOKRASI

- Kebebasan
- Persamaan
- Solidaritas
- Toleransi
- Menghormati kejujuran
- Menghormati penalaran
- dan keadaban.
DEMOKRASI DI INDONESIA

suatu mekanisme dan cita-cita hidup berkelompok yang


ada dalam UU ‘45 yang disebut kerakyatan sebagai pola
hidup berkelompok dalam organisasi negara, sesuai
keinginan orang-orang yang ada dalam kelompok tsb.
Yang ditentukan oleh pandangan hidup, falsafah hidup
dan idiologi bangsa yang bersangkutan
CIRI2 PEMERINTAHAN
DEMOKRASI

1. Adanya keterlibatan WN (rakyat) dalam pengambilan


keputusan politik, baik langsung maupun tidak langsung
(perwakilan).
2. Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam
segala bidang.
3. Adannya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga
negara.
4. Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat
yang duduk di lembaga perwakilan rakyat.
DEMOKRASI DI IND. DIDASARKAN

- Nilai-nilai falsafah Pancasila atau pemerintahan


dari, oleh dan untuk rakyat berdasarkan sila-sila
Pancasila
- Transformasi nilai Pancasila pada bentuk dan
sistem pemerintahan
- Merupakan konsekwensi dan komitmen terhadap
nilai-nilai Pancasila dan UU’45.
PRINSIP2 DEMOKRASI (PROF.
DARDJI D.)

1. Persamaan bagi seluruh rakyat Indonesia.


2. Keseimbangan antara hak dan kewajiban.
3. Pelaksanaan kebebasan yang bertanggungjawab secara moral kepada
Tuhan YME, diri sendiri, dan orang lain.
4. Mewujudkan rasa keadilan sosial.
5. Pengambilan keputusan dengan musyawarah.
6. Mengutamakan persatuan nasional dan kekurangan.
7. Menjunjung tinggi tujuan dan cita – cita nasional.
DUA TAHAPAN DEMOKRASI

• Tahapan pra kemerdekaan : perubahan piagam jakarta


secara demokratis

• Tahapan paska kemerdekaan : pemilihan presiden


TAHAPAN PRAKEMERDEKAAN

Pemahaman demokrasi belum diartikan sebagai wujud


pemerintahan rakyat karena belum ada negara, namun
saat itu komponen bangsa berkumpul
memperbincangkan bagaimana menyiapkan
pembentukan negara secara riil, yaitu menyiapkan UUD,
sistem pemerintahan, bentuknya, kepala negara,
pemerintahan dan wakilnya. Kesemuanya dibahas
bersama-sama untuk mencari kesepakatan dalam
musyawarah hasilnya adalah rumusan yang tertera dalam
UU’45.
TAHAPAN PASKA
KEMERDEKAAN

Demokrasi parlementer
Demokrasi terpimpin
Demokrasi Pancasila
Demokrasi reformasi dari 1998
Demokrasi pilpres th 2014 sd sekarang
DEMOKRASI PARLEMENTER
1945-1959

berlaku sebulan setelah proklamasi kemerdekaan


diperkuat dalam UUD 1945 dan UUDS tahun 1950.
presiden sementara dibantu Badan Pekerja Komite Nasional
Indonesia Pusat (BP KNIP) yang diperkuat maklumat WaPres
No. X, shg menjadi sebuah badan berwenang sbgmana lbg negara.
Awalnya sistem kabinet presidensial, kemudian berubah menjadi
kabinet parlemen
PADA PERIODE INI
BERLAKU TIGA UUD

1. UUD 1945, berlaku sejak tgl 18 Agustus 1946 s/


27 Desember 1949.
1. UUD RI Serikat (RIS) 1949, berlaku sejak tgl 27
Desember 1949 s/d 15 Agustus 1950.
2. UUD S tahun 1950 (UUDS 1950), berlaku sejak tgl
15 Agustus 1950 s/d 5 Juli 1959.
PADA MASA INI, BUDAYA DEMOKRASI
KURANG BERJALAN BAIK

- dominasi partai2 politik dan DPR;


usia kabinet tidak bertahan lama, akibatnya
ketidakstabilan politik nasional.
para anggota partai tergabung dalam konstituante
(dibentuk berdasarkan Pemilu tahun 1955), yang
bertugas membentuk konstituante (UUD) dan dasar
negara.
DUA KALI PEMILU DI MASA INI:

1. Pemilu I, tanggal 15 Desember 1955 untuk


memilih anggota Badan Konstituante.
2. Pemilu II, tanggal 29 Desember 1955 untuk
memilih anggota parlemen (DPR)
4 PARPOL MENDAPAT SUARA
MAYORITAS

- Masyumi (60 wakil)


- PNI (58 wakil)
- NU (47 wakil)
- PKI (32 wakil)
DEKRIT PRESIDEN KARENA

Sekalipun sudah ada wakil rakyat hasil pemilu, tetap


kurang menunjukkan prestasi kerja yang memuaskan.
Anggota konstituante lebih mengutamakan kepentingan
golongannya daripada kepentingan nasionalnya.
Negara dalam keadaan bahaya maka dikeluarkan Dekrit
Presiden 5 Juli 1959.
DEMOKRASI TERPIMPIN (1959-1965)

sebuah demokrasi yang sempat ada di


Indonesia, yang seluruh keputusan serta
pemikiran berpusat pada pemimpinnya saja.
LATAR BELAKANG SISTEM
DEMOKRASI TERPIMPIN

1. Dari segi keamanan: Banyaknya gerakan sparatis pada masa


demokrasi liberal, menyebabkan ketidakstabilan di bidang
keamanan.
2. Dari segi perekonomian: Sering trjadi pergantian kabinet
sebelumnya menyebabkan program2 yg dirancang tdk dapat
dijalankan sec. utuh, shg pembangunan ekonomi tersendat.
3. Dari segi politik : Konstituante gagal menyusun UUD baru
untuk menggantikan UUDS 1950
MASA DEMOKRASI TERPIMPIN

diawali usulan Pres Soekarno untuk kembali ke UUD'45.


tindak lanjut usulan, diadakan voting oleh seluruh
anggota konstituante .
Voting dilakukan mengatasi konflik
Voting tidak memenuhi suara 2/3
Dilaksanakan dekrit Presiden
DEKRIT PRESIDEN 5 JULI 1959

Isi Dekrit :
• Tidak berlaku kembali UUDS 1950
• Berlakunya kembali UUD 1945
• Dibubarkannya konstituante
• Pembentukan MPRS dan DPAS
ERA "DEMOKRASI TERPIMPIN"

kolaborasi antara kepemimpinan PKI dan kaum borjuis


nasional dalam menekan pergerakan2 independen kaum
buruh dan petani
gagal memecahkan masalah2 politis dan ekonomi yang
mendesak.
Pendapatan ekspor menurun, cadangan devisa menurun,
inflasi terus menaik, korupsi birokrat dan militer menjadi
wabah.

You might also like